Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS PERANCANGAN KERJA 1

BIOMEKANIKA II

Dosen Pembimbing Erik Nurhadi, S.T


Disusun Oleh Kelompok 8
1. Intan Nursaidah

2. Isoh Sumarni

3. Linda

TIPK-21B
CONTENT TOPIC
BIOMEKANIKA II

1 ANALISIS METODE RULA ( Rapid Upper Limb Assessment )

2 ANALISI METODE RWL ( Recommended Weighted Limit )

3 ANALISIS METODE REBA ( Rapid Entire Body Assessment )

4 ANALISIS METODE SOFTWARE ERGOFELLOW


RULA ( Rapid Upper Limb Assessment )
Rapid Upper Limb Assessment dikembangkan oleh Dr. Lynn Mc Atamney dan Dr. Nigel Corlett
yang merupakan ergonom dari universitas di Nottingham (University of Nottingham’s Institute
of Occupational Ergonomics). Pertama kali dijelaskan dalam bentuk jurnal aplikasi ergonomi
pada tahun 1993.

Rapid Upper Limb Assesment adalah metode yang dikembangkan dalam bidang ergonomi yang
menginvestigasi dan menilai posisi kerja yang dilakukan oleh tubuh bagian atas. Peralatan ini
tidak memerlukan piranti khusus dalam memberikan suatu pengukuran postur leher, punggung
dan tubuh bagian atas, sejalan dengan fungsi otot dan beban eksternal yang ditopang oleh tubuh.
Penilaian dengan menggunakan RULA membutuhkan waktu sedikit untuk melengkapi dan
melakukan scoring general pada daftar aktivitas yang mengindikasikan perlu adanya
pengurangan resiko yang diakibatkan penggangkatan fisik yang dilakukan operator. RULA
diperuntukkan dipakai pada bidang ergonomi dengan bidang cakupan yang luas.
RULA ( Rapid Upper Limb Assessment )
RULA dikembangkan untuk memenuhi tujuan sebagai berikut:
 Memberikan suatu metode pemeriksaan populasi pekerja secara cepat, terutama pemeriksaan paparan (exposure) terhadap
resiko gangguan bagian tubuh atas yang disebabkan karena bekerja.
 Menentukan penilaian gerakan-gerakan otot yang dikaitkan dengan postur kerja, mengeluarkan tenaga, dan melakukan kerja
statis dan repetitive yang mengakibatkan kelelahan otot.
 Memberikan hasil yang dapat digunakan pada pemeriksaan atau pengukuran ergonomi yang mencakup faktor-faktor fisik,
epidemiologis, mental, lingkungan dan faktor organisional dan khususnya mencegah terjadi gangguan pada tubuh bagian atas
akibat kerja.

Terdapat 5 faktor eksternal yang dapat menjadi faktor resiko yang berhubungan dengan terjadinya cedera pada tubuh bagian atas,
yaitu:
1. Jumlah gerakan
2. Kerja otot statis
3. Beban
4. Dimensi peralatan
5. Lama kerja tanpa istirahat
Terdapat 3 langkah untuk mendapatkan hasil dari metode
RULA:
1. Merekam postur tubuh ketika sedang bekerja.
Bagian tubuh yang dianalisa meliputi: lengan (lengan atas),
siku tangan (lengan bawah), pergelangan tangan, leher,
trunk, dan kaki. Pada langkah ini, peneliti merekam dan
memasukkan data postur tubuh pekerja pada software
RULA. Kemudian dari data tersebut dapat diketahui bagian
tubuh yang mempunyai kemungkinan terbesar mengalami
cedera.
2.Menghitung nilai
Data hasil rekaman yang telah dimasukan software, dihitug
nilainya untuk masing-masing bagian tubuh.
3.Action Level
Dari hasil nilai yang didapatkan, kemudian diklasifikasikan
menurut action level.
BB
Contoh Analisa Metode RULA
1.Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan praktikum biomekanika, yang dilaksanakan pada hari
senin tanggal 11 Maret 2013 di laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi. Pada praktikum
biomekanika ini, salah satu praktikan sebagai operator dengan mengangkat beban. Sehingga diperoleh
data sebagai berikut :
1.1 Identitas praktikan
Berikut ini adalah identitas salah satu praktikan sebagai operator dalam kegiatan
Tabel 1.1 Pengumpulan Data
Berikut ini adalah data sudut dan koordinat dimensi tubuh RULA awalan dan usulan yang diperoleh dalam
kegiatan praktikum :

Tabel 3.2. Koordinat Dimensi Tubuh Tabel 3.3 Koordinat Dimensi Tubuh
2. Pengolahan data RULA (Rapid Upper Limb Assessment)
2.1 Skor Postur Tubuh Awalan + + +
Berikut ini adalah perhitungan skor RULA awalan dari data praktikum sehingga diperoleh :

Tabel 3.4 Skor RULA

Berdasarkan analisa RULA pada postur pekerja tersebut yang telah dilakukan,
postur pekerja tersebut menghasilkan nilai 4. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa postur tersebut perlu dilakukan investigasi lanjutan dan dirubah ketika
dibutuhkan saja. Nilai 4 itu masih bisa dikatakan medium. Artinya tidak
normal, tidak terlalu bermasalah, boleh dilakukan perbaikan, tetapi tidak
urgent.
Perbaikan yang dilakukan bisa karena faktor peralatan atau faktor manusia.

+ +
2.2 Skor Postur Tubuh Usulan
Berikut ini adalah perhitungan skor RULA usulan dari data praktikum sehingga diperoleh :
 
Tabel 3.5. Skor RULA

Berdasarkan analisa RULA pada postur pekerja tersebut


yang telah dilakukan, postur pekerja tersebut menghasilkan
nilai 3. Nilai tersebut menunjukkan bahwa postur tersebut
perlu dilakukan investigasi lanjutan dan dirubah ketika
dibutuhkan saja. Nilai 3 itu masih bisa dikatakan medium.
Artinya tidak normal, tidak terlalu bermasalah, boleh
dilakukan perbaikan, tetapi tidak urgent.
Perbaikan yang dilakukan bisa karena faktor peralatan atau
faktor manusia.

+
+
RWL ( Recommended Weighted Limit )
● Recommended Weight Limit (RWL) merupakan rekomendasi ● RWL dapat digunakan untuk aktivitas pengangkatan
batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa yang lebih beragam. Berikut rumus matematis
menimbulkan cidera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan Recommended Weight Limit (RWL) menurut Wickens
secara repetitive dan dalam jangka waktu yang cukup lama. (2004).
RWL ini ditetapkan oleh NIOSH pada tahun 1991 di Amerika ● RWL = LC X HM X VM X DM X AM X FM X CM
Serikat. Persamaan NIOSH berlaku pada keadaan: ● Keterangan:
 1. Beban yang diberikan adalah beban statis, tidak ada ● RWL = Recommended Weight Limit
penambahan ataupun pengurangan beban di tengah-tengah ● LC = Konstanta berat beban = 23Kg
pekerjaan. ● HM = Faktor pengali horizontal = 25/H
● 2. Beban diangkat dengan kedua tangan. ● VM = Faktor pengali vertical = 1-0.03/V-75/
● 3. Pengangkatan atau penurunan benda dilakukan dalam waktu ● DM = Faktor pengali jarak
maksimal 8 jam. ● AM = Faktor pengali sudut
● 4. Pengangkatan atau penurunan benda tidak boleh dilakukan ● FM = Faktor pengali frekuensi
saat duduk. ● CM = Faktor pengali coupling
● 5. Tempat kerja tidak sempit.
Lifting Index (LI)

Hasil perhitungan Recommended Weight Limit (RWL), selanjutnya adalah melakukan perhitungan Lifting Index (LI). Lifting
Index (LI) merupakan rasio hasil perbandingan antara berat beban terhadap nilai Recommended Weight Limit (RWL). Berikut
rumus matematis dari Lifting Index (LI) (Wickens dkk, 2004).

Keterangan :

LI = Lifting Index

RWL = Recommended Weight Limit

 Pengertian mengenai nilai Lifting Index (LI)

Ketika nilai LI > 1 Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan resiko cedera (low back pain) pada beberapa pekerja.

Ketika nilai LI > 3 Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan resiko cedera (low back pain) pada banyak pekerja.
Berikut ini adalah data RWL yang diperoleh,
dalam kegiatan praktikum :
Tabel 3.7 Data RWL Pegolahan data
RWL Awalan
Diketahui :
Coupling multiplier (CM) = 0,95
HM = Faktor Pengali Horisontal
= 25 / H
= 25 / 59
= 0,424
VM = Faktor Pengali Vertikal
= 1 – 0,00326 | V-69 |
= 1 – 0,00326
Keterangan : | 0-69 |
= 1 – 0,22494
= 0,775
DM = Faktor Pengali Perpindahan
H = Jarak beban terhadap titik pusat tubuh
= 0,82 +
V = Jarak beban terhadap lantai = 0,82 +
D = Jarak perpindahan beban secara vertikal = 0,987
Durasi kerja di asumsikan 8 jam kerja FM = 0,84
A = Sudut simetri putar yang dibentuk tubuh AM = Faktor Pengali Asimetrik
= 1 – (0,0032 x A)
= 1 – ( 0,0032 x 0 )
=1

13
Initial RWL
RWL awal = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM AM = Faktor Pengali Asimetrik
= 23 x 0,424 x 0,775 x 0,915 x 1 x 0,84 x0,95 = 1 – (0,0032 x A)
= 5,5184 = 1 – ( 0,0032 x 90 )
= 0,712
,5
RWL Usulan Initial RWL
Diketahui : RWL akhir = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Coupling multiplier (CM) = 1 = 23 x 0,758 x 0,930 x 0,987 x 0,712 x 0,84 x 1
HM = Faktor Pengali Horisontal = 9,5710
= 25 / H Terlihat bahwa RWL akhir > RWL awal, Sehingga RWL awal yang di
= 25 / 33 jadikan sebagai acuan.
= 0,758
VM = Faktor Pengali Vertikal
= 1 – 0,00326 | V-69 | LI = Bobot Aktual / RWL = 8 kg / 5,5184 kg = 1,45
= 1 – 0,00326 | 47,4-69 |
= 0,930 Kesimpulan :
DM = Faktor Pengali Perpindahan Karena LI > 1 maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan tersebut
= 0,82 + mungkin memiliki resiko cedera. Sehingga kurang aman untuk
= 0,82 + pekerja
= 0,987

14
REBA ( Rapid Entire Body Assessment )
● Pada tahun 1995, McAtamney dan Hignett ● Proses metode REBA seperti pada gambar 4
memperkenalkan metode Rapid Entery Body Assesment sebagai berikut :
(REBA). Metode tersebut dapat digunakan secara cepat
untuk menilai postur seorang pekerja. Adapun input
metode REBA yaitu : pengambilan data postur pekerja
menggunakan handicam, penentuan sudut pada batang
tubuh, leher, kaki, lengan atas, lengan bawah dan
pergelangan tangan.


● Gambar 3.4 Proses REBA
Contoh Analisa Metode REBA

Tabel 3. 10. Sudut Dimensi Tubuh

Tabel 3.9 Pengumpulan Data SUDUT


DIMENSI Awala Usula
GROUP
n n
Leher 23º 29 º
 
Punggung 107º 23 º
A Lutut kaki 5º 48 º
Beban 1º 1º
Lengan
96º 14 º
atas
Lengan
B 18º 76 º
bawah
Pergelang
4º 10.  
an
1.Pengolahan data
Postur Tubuh Awalan
Tabel 3.11. Koordinat Dimensi Tubuh Berikut ini adalah perhitungan skor REBA awalan dari data
praktikum sehingga diperoleh :
Tabel 3.12 Skor REBA

17
G

Berdasarkan analisa REBA pada postur pekerja yang telah dilakukan,


postur pekerja tersebut menghasilkan nilai 8. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa postur tersebut tergolong dalam kategori resiko
bahaya yang tinggi, langkah yang harus dilakukan adalah investigasi
dan perubahan harus diimplementasikan segera.
REBA ( Rapid Entire Body Assessment )
Postur Tubuh Usulan

● Berikut ini adalah perhitungan skor REBA usulan dari data


praktikum sehingga diperoleh :
●  
Tabel 3.13 Skor REBA

● Gambar 3.6. Langkah-Langkah Perhitungan Metode


REBA Usulan
●  
Berdasarkan analisa REBA pada postur pekerja yang telah dilakukan,
postur pekerja tersebut menghasilkan nilai 4. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa postur tersebut tergolong dalam kategori resiko
bahaya yang sedang, langkah yang harus dilakukan adalah investigasi
dan perubahan harus diimplementasikan
SOFTWARE ERGOFELLOW
Software Ergopellow software ergopellow adalah suatu perangkat lunak yang di kembangkan dalam bidang ergonomi. Ergofellow memiliki
17 alat ergonomis untuk mengevaluasi dan memperbaiki kondisi di tempat kerja, untuk untuk mengurangi resiko pekerjaan dan meningkatkan
produktivitas. Perangkat lunak ini dikembangkan oleh FBF SISTEMAS pada tahun 2009 dan sangat berguna dalam bidang ergonomi. Adapun
metode ergonomi yang bisa di analisis menggunakan software ergopellow yaitu:
1. NIOS (Revised Lifting Equation)
2. OWAS (Ovako Working Posture Analysing System)
3. Rula (Rapid Upper Limb Assessment)
4. REBA (Rpid Entire Body Assessment)
5. Suzanne Rodgers
6. Moore And Garg (Stain Index)
7. Lehmann
8. Image Analysis
9. Antropometri
10. Calculation Of Force
11. PPE (Personal Protective Equipment)
12. Heat Stress
13. Noise Exposure (OSHA)
14. Typing Evaluation
15. Discomfort Questionnaire
16. QEC ( Quick Exposure Check)
17. Video analysis
Gambar3.7 Tampilan Ergofellow RULA Gambar3.7 Tampilan Ergofellow NIOS

Gambar3.9 Tampilan Ergofellow REBA


THANKS
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai