diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan
secara repetitive dan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Persamaan NIOSH berlaku pada keadaan :
1. Beban yang diberikan adalah beban statis, tidak ada penambahan ataupun
pengurangan beban di tengah-tengah pekerjaan.
2. Beban diangkat dengan kedua tangan
3. Pengangkatan atau penurunan benda dilakukan dalam waktu maksimal 8 jam.
4. Pengangkatan atau penurunan beban tidak boleh dilakukan saat duduk atau berlutut
5. Tempat kerja tidak sempit.
Persamaan untuk menentukan beban yang direkomendasikan untuk diangkat seorang pekerja
dalam kondisi tertentu menurut NIOSH adalah sbb:
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Keterangan:
LC = konstanta pembebanan
Pekerjaan digolongkan dalam durasi SINGKAT bila dilakukan selama 1 jam atau kurang,
lalu diikuti waktu istirahat selama 1-2 kali waktu kerja.
Pekerjaan digolongkan dalam durasi MODERAT bila dilakukan selama 1-2 jam, diikuti
dengan waktu istirahat setidaknya 0.3 kali waktu kerja.
Pekerjaan digolongkan dalam durasi PANJANG bila dilakukan selama 2-8 jam dengan
kelonggaran istirahat standar.
Lifting Index menyatakan nilai estimasi relatif dari tingkat tegangan fisik dalam suatu
kegiatan pengangkatan-manual. Nilai estimasi tingkat ketegangan fisik tersebut dinyatakan
sebagai hasil bagi antara beban angkatan (load weight) dengan nilai RWL hasil perhitungan.
Dinyatakan dengan :
Seiring dengan peningkatan nilai LI, maka tingkat risiko cederapun meningkat, dan semakin
besar persentase pekerja yang mungkin berisiko terkena sakit punggung bawah akibat
pekerjaan mengangkat. Berdasarkan NIOSH, tugas pengangkatan dengan LI > 1.0 memiliki
peningkatan risiko sakit punggung bawah akibat pengangkatan bagi sebagian pekerja.
NIOSH menyarankan agar semua pekerjaan mengangkat dirancang agar memiliki LI bernilai
1.0 atau kurang. Para ahli sepakat bahwa hampir semua pekerja akan mengalami peningkatan
risiko ketika nilai LI melebihi 3.0.
VB (Visual Basic)
Visual Basic adalah sebuah alat yang memungkinkan kita untuk membuat aplikasi berbasis
Windows GUI (Graphical User Interface). Aplikasi yang dibuat dengan Visual Basic bekerja
berdasarkan event-event. Penggunaan event ini sangat menguntungkan, karena kita tidak
perlu menyelesaikan aplikasi hanya untuk mencoba sebuah event tertentu. Contoh : untuk
melihat apakah aplikasi kita dapat membuka file, kita cukup menjalankan event tersebut
(biasanya pemilihan menu file open).
Bagian-bagian VB:
Window Utama
Window Utama terdiri dari Title Bar, Menu Bar, dan Toolbar. Pada Title Bar terdapat nama
project, dan mode Visual Basic. Menu Bar menyimpan menu-menu yang berguna dalam
pembuatan aplikasi. Dalam Toolbar kita dapat menemukan sejumlah shortcut dari menu-
menu pada Menu Bar. Pada Window Utama juga terdapat posisi form dan ukuran form relatif
terhadap layar dalam ukuran Twips.
Form
Di dalam form inilah kita membuat user interface aplikasi yang akan kita buat dengan
menempatkan control-control. Bayangkan form sebagai kanvas, di dalam “kanvas” inilah kita
akan menggambar bagaimana bentuk GUI aplikasi.
Toolbox
Didalam Toolbox kita dapat menemukan control-control yang dapat dipergunakan pada form.
Control-control yang lain dapat ditambah dengan mengakses menu Project Components
atau dengan menekan tombol Ctrl + T.
Window Properties
Kita dapat merubah property-property dari object pada window property ini. Drop down pada
window property menyimpan control-control pada form yang sedang aktif. Window property
mempunyai 2 macam view, Alphabetic dan Categorized.
Dalam window ini kita dapat melihat posisi form relatif terhadap layar monitor kita.
Window Project
Window ini memperlihatkan daftar form dan module aplikasi yang sedang kita kerjakan.