Anda di halaman 1dari 4

Recommended Weight Limit (RWL) merupakan rekomendasi batas beban yang dapat

diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan
secara repetitive dan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Persamaan NIOSH berlaku pada keadaan :
1. Beban yang diberikan adalah beban statis, tidak ada penambahan ataupun
pengurangan beban di tengah-tengah pekerjaan.
2. Beban diangkat dengan kedua tangan
3. Pengangkatan atau penurunan benda dilakukan dalam waktu maksimal 8 jam.
4. Pengangkatan atau penurunan beban tidak boleh dilakukan saat duduk atau berlutut
5. Tempat kerja tidak sempit.

Persamaan untuk menentukan beban yang direkomendasikan untuk diangkat seorang pekerja
dalam kondisi tertentu menurut NIOSH adalah sbb:

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Keterangan:

LC = konstanta pembebanan

HM = faktor pengali horizontal

FM = faktor pengali frekuensi (Frequency Multiplier)

CM = faktor pengali kopling (handle)

VM = Faktor pengali vertikal


DM = Faktor pengali perpindahan
AM = Faktor pengali asimetrik
Load Constant (LC)
Konstanta beban ini bernilai 51 lbs (23 kg). Besaran tersebut merupakan beban maksimum
yang direkomendasikan untuk pengangkatan pada lokasi standar.

Horizontal Multiplier (HM)


Faktor pengali horizontal ditentukan dari jarak horizontal dari titik tengah antara mata kaki
dan titik hasil proyeksi titik tengah pegangan kedua tangan ke lantai . Faktor pengali
horizontal dinyatakan dalam rumus:
HM = 10/H (untuk inci) dan HM = 25/H (untuk cm)

Vertical Multiplier (VM)


Faktor pengali vertikal ditentukan dari jarak vertikal dari lantai ke titik tengah antara kedua
pegangan tangan. Faktor pengali vertikal dinyatakan dalam rumus:
VM = 1 – (0.0075 │V-30│) (untuk inci)
VM = 1 – (0.003 │V-75│) (untuk cm)
Distance Multiplier (DM)
Faktor pengali jarak ditentukan dari perpindahan vertikal kedua tangan, mulai dari titik asal
sampai ke tujuan pengangkatan.
Faktor pengali jarak dinyatakan dalam rumus:
DM = 0.82 + (1.8 / D) (untuk inci)
DM = 0.82 + (4.5/D) (untuk cm)

Asymmetry Multiplier (AM)


Faktor pengali asimetri dinyatakan dalam rumus:
AM = 1 – (0.0032 x A)

Frequency Multiplier (FM)


Faktor pengali frekuensi ditentukan berdasarkan banyaknya pengangkatan per menit
(frekuensi), lamanya waktu untuk aktivitas pengangkatan (durasi), dan jarak vertikal
pengangkatan dari lantai. Frekuensi pengangkatan dihitung dari rata-rata pengangkatan yang
dilakukan per menit selama rentang waktu 15 menit.

 Pekerjaan digolongkan dalam durasi SINGKAT bila dilakukan selama 1 jam atau kurang,
lalu diikuti waktu istirahat selama 1-2 kali waktu kerja.
 Pekerjaan digolongkan dalam durasi MODERAT bila dilakukan selama 1-2 jam, diikuti
dengan waktu istirahat setidaknya 0.3 kali waktu kerja.
 Pekerjaan digolongkan dalam durasi PANJANG bila dilakukan selama 2-8 jam dengan
kelonggaran istirahat standar.

Coupling Multiplier (CM)

Persamaan NIOSH membagi pemegangan berdasarkan kualitas pemegangan dan posisi


vertikal beban.
 Pemegangan yang baik (GOOD) berarti kontainer memiliki pegangan yang dirancang
secara optimal, nyaman dipegang
 cukup (FAIR) berarti pegangan kurang optimal, kurang nyaman dipegang.
 buruk (POOR) berarti kontainer berdimensi besar, sulit ditangani, atau memiliki sudut
tajam. Tidak nyaman dipegang.

Lifting Index (LI)

Lifting Index menyatakan nilai estimasi relatif dari tingkat tegangan fisik dalam suatu
kegiatan pengangkatan-manual. Nilai estimasi tingkat ketegangan fisik tersebut dinyatakan
sebagai hasil bagi antara beban angkatan (load weight) dengan nilai RWL hasil perhitungan.
Dinyatakan dengan :

LI = Berat Benda / RWLH

( Tarwaka, Solichul HA.Bakri, Lilik Sudiajeng, 2004,hal 129 )

Interpretasi atas nilai LI:

Seiring dengan peningkatan nilai LI, maka tingkat risiko cederapun meningkat, dan semakin
besar persentase pekerja yang mungkin berisiko terkena sakit punggung bawah akibat
pekerjaan mengangkat. Berdasarkan NIOSH, tugas pengangkatan dengan LI > 1.0 memiliki
peningkatan risiko sakit punggung bawah akibat pengangkatan bagi sebagian pekerja.
NIOSH menyarankan agar semua pekerjaan mengangkat dirancang agar memiliki LI bernilai
1.0 atau kurang. Para ahli sepakat bahwa hampir semua pekerja akan mengalami peningkatan
risiko ketika nilai LI melebihi 3.0.

VB (Visual Basic)

Visual Basic adalah sebuah alat yang memungkinkan kita untuk membuat aplikasi berbasis
Windows GUI (Graphical User Interface). Aplikasi yang dibuat dengan Visual Basic bekerja
berdasarkan event-event. Penggunaan event ini sangat menguntungkan, karena kita tidak
perlu menyelesaikan aplikasi hanya untuk mencoba sebuah event tertentu. Contoh : untuk
melihat apakah aplikasi kita dapat membuka file, kita cukup menjalankan event tersebut
(biasanya pemilihan menu file  open).

Langkah Umum Pembuatan Aplikasi


1. Buat interface aplikasi dengan menempatkan control / object pada form.
2. Modifikasi properti control.
3. Buat kode pada event-event dari control, dan kode pelengkap (bukan event, misalnya
fungsi/prosedur yang kita buat sendiri).

Visual Basic berjalan pada 3 mode :


– Mode Design, dalam modus inilah pembuatan aplikasi dilaksanakan
– Mode Run, dalam mode ini aplikasi dijalankan.
– Mode Break, dalam mode ini aplikasi di hentikan sementara mengaktifkan Visual Basic
Debugger (untuk mendebug program, biasanya dilakukan untuk melacak kesalahan/error).

Bagian-bagian VB:

 Window Utama

Window Utama terdiri dari Title Bar, Menu Bar, dan Toolbar. Pada Title Bar terdapat nama
project, dan mode Visual Basic. Menu Bar menyimpan menu-menu yang berguna dalam
pembuatan aplikasi. Dalam Toolbar kita dapat menemukan sejumlah shortcut dari menu-
menu pada Menu Bar. Pada Window Utama juga terdapat posisi form dan ukuran form relatif
terhadap layar dalam ukuran Twips.

 Form

Di dalam form inilah kita membuat user interface aplikasi yang akan kita buat dengan
menempatkan control-control. Bayangkan form sebagai kanvas, di dalam “kanvas” inilah kita
akan menggambar bagaimana bentuk GUI aplikasi.

 Toolbox

Didalam Toolbox kita dapat menemukan control-control yang dapat dipergunakan pada form.
Control-control yang lain dapat ditambah dengan mengakses menu Project  Components
atau dengan menekan tombol Ctrl + T.

 Window Properties

Kita dapat merubah property-property dari object pada window property ini. Drop down pada
window property menyimpan control-control pada form yang sedang aktif. Window property
mempunyai 2 macam view, Alphabetic dan Categorized.

 Form Layout Window

Dalam window ini kita dapat melihat posisi form relatif terhadap layar monitor kita.

 Window Project

Window ini memperlihatkan daftar form dan module aplikasi yang sedang kita kerjakan.

Anda mungkin juga menyukai