Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2018
i
Kata Pengantar
Puji syukur atas berkat rahmat Allah swt atas segala liampahan rahmat,
inayah, taufik, dan hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
penyusunan makalahini dengan sebaik-baiknya. Semoga makalah ini dapat di
pergunakan sebagai salah satu contoh, refrensi maupun pedoman bagi pembaca
dalam lingkup teknik industi dan di program mata kuliah Ergtonomi.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah wawasan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehinga penulis dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepnnya dapat lebih baik.
Pada makalah ini kami akui masih banyak kekurangan oleh karya itu kami
berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan kepada
kami untuk kesempurnaan pada makalah yan kami buat
ii
Latar belakang
ii
Pengertian National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH)
pada tahun 1994, hampir 530 ribu kasus kerugian akibat berkurangnya
waktu kerja adalah akibat penanganan material secara manual, seperti
pengangkatan beban, dimana 60% dari kasus ini melibatkan cedera tulang
belakang. Oleh karena itu, perlu dibuat batas aman pengangkatan beban,
sehingga resiko cedera pada pekerja dapat dihindari. Pada tahun 1991, NIOSH
merekomendasikan persamaan pembebanan Recommended Weight Limit
(RWL), untuk memformulasikan batas berat beban yang dapat diangkat selama
periode waktu tertentu (misalnya hingga 8 jam), tanpa menimbulkan resiko
cedera tulang belakang akibat pengangkatan beban tersebut. RWL dibentuk dari
sebuah konstanta beban (LC) dan enam buah faktor pengali.
ii
tersebut dilakukan secara repetitive dan dalam jangka waktu yang cukup lama.
RWL ini ditetapkan oleh NIOSH pada tahun 1991 di Amerika Serikat. Persamaan
NIOSH berlaku pada keadaan :
1. Beban yang diberikan adalah beban statis, tidak ada penambahan ataupun
pengurangan beban ditengah-tengah pekerjaan.
2. Beban diangkat dengan kedua tangan.
3. Pengangkatan atau penurunan benda dilakukan dalam waktu maksimal 8 jam.
4. Pengangkatan atau penurunan benda tidak boleh dilakukan saat duduk atau
berlutut.
5. Tempat kerja tidak sempit.
Berdasarkan sikap dan kondisi sistem kerja pengangkatan beban dalam proses
pemuatan barang yang dilakukan oleh pekerja dalam eksperimen, penulis
melakukan pengukuran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
pengangkatan beban dengan acuan ketetapan NIOSH. Persamaan untuk
menentukan beban yang direkomendasikan untuk diangkat seorang pekerja dalam
kondisi tertentu menurut NIOSH adalah sebagai berikut:
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Keterangan :
LC : (Lifting Constanta) konstanta pembebanan = 23 kg
HM : (Horizontal Multiplier) faktor pengali horisontal = 25/H
VM : (Vertical Multiplier) faktor pengali vertikal = 1 – 0,003 [V – 75]
DM : (Distance Multiplier) faktor pengali perpindahan = 0,82 + 4,5/D
AM : (Asymentric Multiplier) faktor pengali asimentrik = 1 – (0,0032 A)
FM : (Frequency Multiplier) faktor pengali frekuensi = (Dari table 5)
CM : (Coupling Multiplier) faktor pengali kopling (handle) = (Dari tabel 7)
Catatan :
H = Jarak horizontal posisi tangan yang memegang beban dengan titik pusat
tubuh.
V = Jarak vertikal posisi tangan yang memegang beban terhadap lantai
D = Jarak perpindahan beban secara vertikal antara tempat asal sampai
tujuan.
A = Sudut simetri putaran yang dibentuk antara tangan dan kaki.
ii
Setelah nilai RWL diketahui, selanjutnya perhitungan Lifting Index, untuk
mengetahui index pengangkatan yang tidak mengandung resiko cidera tulang
Berat Beban
belakang, dengan persamaan : LI =
RWL
Jika LI > 1, berat beban yang diangkat melebihi batas pengangkatan yang
direkomendasikan maka aktivitas tersebut mengandung resiko cidera tulang
belakang.
Jika LI < 1, berat beban yang diangkat tidak melebihi batas pengangkatan
yang direkomendasikan maka aktivitas tersebut tidak mengandung resiko cidera
tulang belakang.
ii
Untuk Frequency Multiplier (FM) adalah :
1. Durasi pendek : 1 jam atau kurang.
2. Durasi sedang : antara 1 – 2 jam.
3. Durasi panjang : 2 – 8 jam.
ii
Untuk Coupling Multiplier (CM) adalah :
1. Kriteria Good, adalah :
- Kontainer atau Box merupakan design optimal, pegangan bahannya
tidak licin.
- Benda yang didalamnya tidak mudah tumpah.
- Tangan dapat dengan nyaman meraih box tersebut.
2. Kriteria Fair, adalah :
- Kontainer atau Box tidak mempunyai pegangan.
- Tangan tidak dapat meraih dengan mudah.
3. Kriteria Poor, adalah :
- Box tidak mempunyai Handle/pegangan.
ii
- Sulit dipegang (Licin, Tajam, dll).
- Berisi barang yang tidak stabil, (Pecah, Jatuh, Tumpah, dll).
- Memerlukan sarung tangan untuk mengangkatnya.
ii
Gambar 2. Berikut adalah sampel pengukuran Vertikal Multiplier (VM).
ii
FM = 8 kali per 1 (satu) menit dalam 8 ( delapan) jam kerja = 0,18
(tabel 5)
CM = 1 (tabel 7)
RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
= 23 x 0,65 x 0,907 x 0,832 x 0,71 x 0,18 x 1
= 8,009
ii
Berat Beban 2 kg
LI =
RWL
=
8,009
= = 0,312
2. Perhitungan RWL Pada Sofyan
LC =
HM =
VM =
DM =
AM
FM =
CM =
ii
RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
=
=
Berat Beban ❑
LI = =❑ =
RWL
3. Perhitungan RWL Pada Alfin
LC =
HM =
VM =
DM =
AM
FM =
ii
CM =
RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
=
=
Berat Beban ❑
LI = =❑ =
RWL
ii
FM =
CM =
RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
=
=
Berat Beban ❑
LI = =❑ =
RWL
ii
5. Perhitungan RWL Pada Afan
LC =
HM =
VM =
DM =
AM
FM =
CM =
ii
RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
=
=
Berat Beban ❑
LI = =❑ =
RWL
6. Perhitungan RWL Pada Rizal
LC =
HM =
VM =
DM =
AM
FM =
CM =
ii
RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
=
=
Berat Beban ❑
LI = =❑ =
RWL
7. Perhitungan RWL Pada Sonia
LC =
HM =
VM =
DM =
AM
FM =
ii
CM =
RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
=
=
Berat Beban ❑
LI = =❑ =
RWL
ii
DATA HASIL PERHITUNGAN
Ipung
Sofyan
Alfin
Rama
Afan
Fajar
Sonia
Dari perhitungan pengamatan RWL dan LI pada tiga orang, dapat di ketahui bahwa
dari setiap individu mendapatkan hasil yang berbeda – beda, hal ini dikarenakan setiap
individu / oprator mempunyai HM, VM, dan FM yang berbeda – beda. Dapat kita simpulkan
dalam analisa sebagai berikut :
ii