MODUL IV
RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL)
OLEH:
SHIFT: SABTU PAGI
KELOMPOK XV
1. ELTIRA MUTIARA 1510017311021
2. ANGGA HICOAN M.IKHSA N 1510017311032
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang analisa yang diperoleh dari pengumpulan
dan pengolahan data.
BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan secara keseluruhan yang dapat ditarik
yang ada hubungannya dengan tujuan praktikum yang telah
dicapai dan saran-saran yang membangun untuk penyempurnaan
pencapaian tujuan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Tujuan dari
persamaan pengankatan ini adalah untuk mencegah terjadinya cedera tulang belakang
bagian bawah (low back pain) bagi pekerja dalam melakukan aktivitas pengangkatan
beban secara manual. Juga persamaan ini mereduksi kemungkinan timbul berbagai
cedera akibat dari pekerjaan pengangkatan beban manual itu.
Faktor–faktor pengali pada persamaan yang telah direvisi terdiri dari enam
koefisien yang digunakan sebagai pengurang konstanta beban berdasarkan
karakteristik komponen pengangkatan beban yang berbeda dari lokasi standar
pengangkatan beban atau kondisi yang optimal. Kondisi–kondisi atau faktor ini telah
diidentifikasikan sebagai salah satu atau lebih studi epidiomologi tentang
pengangkatan beban secara manual.
Keenam pengali (koefisien) didapat dari sejumlah litersi dimana koefisien
yang telah direvisi ini digunakan untuk mempekirakan beban yang boleh diangkat.
1. Konstanta Beban (Load Constanta/LC)
Nilai LC ini ditentukan berdasarkan maksimum beban yang dibolehkan untuk
diangkat pada lokasi standar dibawah kondisi yang optimum. Pengertiannya
adalah pengangkatan dilakukan pada posisi sagital, dengan frekuensi tidak
terlalu sering, kopling yang baik dan lokasi perpindahan ≤ 25 cm. Berat beban
maksimum yang direkomendasikan untuk pengangkatan pada posisi
pengangkatan standar dalam kondisi optimal yaitu 23 kg atau 51 lbs.
pemilihan konstanta beban berdasarkan pada kriteria psikofik dan biomekanik.
Hm = 25 / H
VM = ( 1 – 0.003 l V – 75 l )
VM = ( 1 – 0.0075 l V – 30 l )
DM = 0.82 + ( 4.5 / D )
DM = 0.82 + ( 1.8 / D )
Keterangan:
RWL : Batas beban yang direkomendasikan
LC : Konstanta pembebanan = 23 kg
HM : Faktor pengali horizontal = 25/H
VM : Faktor pengali vertikal = 1 - 0.003│V-75│*
DM : Faktor pengali perpindahan = 0.82 + 4.5/D
AM : Faktor pengali asimetrik = 1 – 0.0032 A**
FM : Faktor pengali frekuensi
CM : Faktor pengali kopling (handle)
R
LI =
RWL
2.3 Biomekanika
2.3.1 Ruang Lingkup Biomekanika
Biomekanika merupakan ilmu yang membahas aspek-aspek biomekanika
dari gerakan–gerakan tubuh manusia. Biomekanika merupakan kombinasi antar
keilmuan mekanika, antropometri, dan dasar ilmu kedokteran (biologi dan
fisiologi). Menurut Frankel dan Nordin, biomekanika menggunakan konsep fisika
dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada berbagai macam bagian tubuh dan gaya
yang bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Menurut Caffin
dan Anderson (1984), occupacional biomechanics adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antar pekerja dan peralatannya, lingkungan kerja dan lain-lain untuk
meningkatkan performansi dan meminimisasi kemungkinan cidera.
Biomekanika dan cara kerja adalah pengaturan sikap tubuh dalam bekerja.
Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda pula dalam
melakukan tugas. Dalam hal ini penelitian biomekanika mengukur kekuatan dan
ketahanan fisik manusia dalam melakukan pekerjaan tertentu, dengan sikap kerja
tertentu. Tujuannya untuk mendapatkan cara kerja yang lebih baik, dimana
kekuatan/ketahanan fisik maksimum dan kemungkinan cidera minimum.
Ilmu Biomekanika membahas mengenai manusia dari segi kemampuan-
kemampuannya seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan dan ketelitian. Biomekanika
didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi.
Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-
ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir
semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai
dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem
dalam biologi dan kedoteran.
Dalam melakukan tugas-tugas yang manipulatif, maka ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, antara lain:
4. Menggunakan grup otot yang lebih kecil untuk kecepatan dan ketelitian.
Suatu hal yang penting untuk mengetahui jenis otot yang sesuai untuk
menopang beban statis. Beban statis yang terjadi pada semua otot harus
diminimumkan. Gaya yang terjadi pada kontraksi otot sama dengan
sebanding dengan penampang melintangnya. Otot hanya mempunyai
kemampuan berkontraksi dan relaksi bila bergerak dengan arah berlawanan
terhadap otot yang lain, dikenal dengan gerakan antagonis.
Biomekanika dapat diterapkan pada [CHA91]: perancangan kembali
pekerjaan yang sudah ada, mengevaluasi pekerjaan, penanganan material
secara manual, pembebanan statis dan penentuan sistem waktu.
Prinsip-prinsip biomekanika dalam pengangkatan beban [CHA91]:
1. Sesuaikan berat dengan kemapanan pekerja dengan mempertimbangkan
frekuensi pemindahan.
2. Manfaatkan dua atau lebih pekerja untuk memindahkan barang yang
berat.
3. Ubahlah aktivitas jika mungkin sehingga lebih mudah, ringan dan tidak
berbahaya.
4. Minimasi jarak horizontal gerakan antara tempat mulai dan berakhir
pada pemindahan barang.
5. Material terletak tidak lebih tinggi dari bahu.
6. Kurangi frekuensi pemindahan.
7. Berikan waktu istirahat.
8. Berlakukan rotasi kerja terhadap pekerjaan yang sedikit membutuhkan
tenaga.
9. Rancang kontainer agar mempunyai pegangan yang dapat dipegang
dekat dengan tubuh.
10. Benda yang berat ditempatkan setinggi lutut agar dalam pemindahan
tidak menimbulkan cidera punggung.
2.3.3 Tujuan Biomekanika
1. Mencegah gangguan/cedera pada sistem otot rangka (MSDs)
2. Memperbaiki kondisi tempat kerja
3. Meningkatkan kinerja organisasi (effisiensi, kualitas dan kepuasan
pekerja)
4. Panduan prinsip :
Maintain D < C
Titik berat bahasan biomekanika adalah pada fisik manusia khususnya pada
saat manusia melakukan kegiatan penanganan material secara manual (Manual
Material Handling / MMH) yang biasanya tanpa menggunakan alat bantu apapun.
Contoh MMH adalah pengangkatan dan pemindahan secara manual, atau pekerjaan
lain yang dominan menggunakan otot tubuh. Pekerjaan penanganan material secara
manual (Manual Material Handling) yang terdiri dari mengangkat, menurunkan,
mendorong, menarik dan membawa merupakan sumber utama komplain karyawan di
industri. Meskipun kemajuan teknologi telah banyak membantu aktivitas manusia,
namun tetap saja ada beberapa pekerjaan manual seperti MMH yang tidak dapat
dihilangkan dengan pertimbangan biaya maupun kemudahan. Pekerjaan ini
membutuhkan usaha fisik sedang hingga besar dalam durasi waktu kerja tertentu.
Usaha fisik ini banyak mengakibatkan kecelakaan kerja ataupun low back pain, yang
menjadi isu besar di negara-negara industri belakangan ini.
Dengan ilmu biomekanika ini, jelas bahwa kita akan lebih mudah untuk
menentukan rancangan sistem tempat kerja, di samping tingkat ergonomisnya tinggi
(maksudnya tercipta keadaan lingkungan kerja yang ENASE) maka tingkat
produktivitas meningkat dan tingkat kecelakaan menjadi minimum.