Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS PENERAPAN K3 DIPERUSAHAAN

PENGANGKATAN BEBAN KERJA YANG MELEBIHI


KAPASITAS KERJA

Instruktur : Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M.

Annisa Nurul Suci (0520204004)

Rhasya Rurimeilinda Z (0520204006)

Muhamad Fadlan N.P (0520204009)

Rifki Dwi Windyanto (0520204013)

Zulfahmi Fauzan (0520204010)

PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIDYATAMA

2022
RINGKASAN

PT. MX adalah sebuah industri farmasi yang bergerak dalam bidang produksi obat
untuk hewan. Untuk mendukung pekerjaan agar dapat dilakukan lebih mudah dan
lebih nyaman, salah satu yang harus dibangun adalah budaya kerja yang baik.
Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan antara
segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun dalam beraktifitas
maupun dalam beristirahat atas dasar kemampuan dan keterbatasan manusia baik
fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lelbih
baik lagi . Recommended Weight Limit merupakan rekomendasi batas beban yang
dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun pekerjaan
tersebut dilakukan secara repetitive dan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Jika LI > 1, berat beban yang diangkat melebihi batas pengangkatan yang
direkomendasikan maka aktivitas tersebut mengandung resiko cidera tulang
belakang.

i
PRAKATA

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan penilitian tentang "Pengaruh
kondisi pekerja terhadap keinginan berangkat bekerja".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan penelitian ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam penilitian ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga penelitian yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Bandung, 4 Januari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

RINGKASAN .......................................................................................................... i
PRAKATA .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ........................................... 8
3. 1 TUJUAN PENELITIAN .............................................................................. 8
3.2 MANFAAT PENELITIAN ........................................................................... 8
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 9
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 10
5.1 PENGUMPULAN DATA ........................................................................... 10
5.2 PENGOLAHAN DATA.............................................................................. 13
5.3 PERHITUNGAN RWL ............................................................................... 14
5.4 ANALISIS ................................................................................................... 18
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 19
6.1 KESIMPULAN ........................................................................................... 19
6.2 SARAN ....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20
LAMPIRAN .......................................................................................................... 21

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Data Variabel Operator Metode awal ................................................... 10

Tabel 5.2 Data Variabel Operator Metode Usulan................................................ 11

Tabel 5.3 Komponen Pembentuk Persamaan RWL .............................................. 11

Tabel 5.4 Frequency Multiplier............................................................................. 12

Tabel 5.5 Pengali Coupling ................................................................................... 13

Tabel 5.6 Nilai variabel metode awal ................................................................... 14

Tabel 5.7 Nilai Variabel Metode Usulan .............................................................. 16

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Metode Pengangkatan Lama ............................................................. 13

Gambar 5.2 Metode Pengangkatan Usulan ........................................................... 16

v
BAB I
PENDAHULUAN

PT. MX adalah sebuah industri farmasi yang bergerak dalam bidang produksi obat
untuk hewan. Adapun semua aktivitas dimulai dari penyimpanan barang sampai
dengan pengiriman barang masih dilakukan secara manual. PT. MX merupakan
salah satu perusahaan yang telah menerapkan perbaikan-perbaikan budaya kerja
demi tercapainya kedisiplinan di dalam perusahaan, sehingga menimbulkan
suasana yang aman dan nyaman dalam bekerja. Namun demikian masih
banyaknya ditemukan aktivitas pekerjaan yang tidak mementingkan ergonomic
dalam bekerja sehingga dapat menyebabkan penyakit akibat kerja, seperti
pekerjaan pemindahan barang dari gudang produksi ke ruang penyimpanan. Dari
pengamatan awal didapatkan bahwa cara pengangkatan jerigen yg berisi 20L
alkohol yang dilakukan oleh operator pada saat pemindahan barang masih belum
ergonomis. Tingkat resiko cidera yang dihadapi oleh pekerja sangat besar
terutama cidera pinggang dan lengan. Hal ini diakibatkan karena postur pekerja
yang membungkuk pada saat melakukan pengangkatan.

Pada proses ini operator memindahkan jerigen yang sudah terisi dari troli ke
sebuah rak. Setiap jerigen berisi 20 – 25L alkohol. Dari wawancara awal
didapatkan keluhan subjektif dari para pekerja. Untuk mendukung pekerjaan agar
dapat dilakukan lebih mudah dan lebih nyaman, salah satu yang harus dibangun
adalah budaya kerja yang baik. Budaya kerja di perusahaan perlu diciptakan dan
dibutuhkan untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang dalam
menghadapi tantangan di dunia industri.

Metode RWL menganalisis terhadap kekuatan manusia dalam mengangkat atau


memindahkan beban, dan merekomendasikan batas beban yang dapat diangkat
oleh manusia tanpa menimbulkan cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan
secara berulang-ulang dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Laporan ini
akan membahas mengenai analisis beban kerja operator pemindahan jerigen
alkohol dengan menggunakan metode Recommended Weight Limit (RWL). Oleh
karena itu penelitian ini mencoba mengaplikasikan metode Recommended Weight
Limit (RWL) untuk menghitung nilai Lifting Index dari aktivitas pengangkatan

1
2

yang dilakukan saat ini. Selain itu, juga akan diusulkan cara pengangkatan yang
baru dengan menggunakan panduan dari metode Recommended Weight Limit
(RWL).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan antara
segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun dalam beraktifitas
maupun dalam beristirahat atas dasar kemampuan dan keterbatasan manusia baik
fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lelbih
baik lagi (Tarwaka, 2004).
Dalam dunia kerja ergonomi memiliki peran yang besar dan semua bidang
pekerjaan memerlukan ergonomi. Ergonomi yang diterapkan di dunia kerja
membuat pekerja merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan. Dengan adanya
rasa nyaman tersebut maka akan bermanfaat pada produktifitas kerja yang
diharapkan dan mampumembuatnya meningkat (Suhardi,2008).
Mc Cormick, dalam buku “Human Factor in Engineering and Design”
memberikan pengertian ergonomi kedalam bagian-bagian berikut ini
1. Fokus utama dari ergonomi berkaitan dengan pemikiran manusia dalam
mendesain peralatan, fasilitas, dan lingkungan yang dibuat oleh manusia, yang
digunakan dalam berbagai aspek kehidupannya.
2. Tujuan dari ergonomi dalam mendesain peralatan, fasilitas dan lingkungan
yang dibuat manusia ada dua hal
a. Untuk meningkatkan efektifitas fungsional dari penggunaannya.
b. Untuk mempertahankan atau meningkatkan human value, seperti halnya
kesehatan, keselamatan, dan kepuasan kerja.
3. Pendekatan utama dari ergonomi adalah penerapan yang sistematis dari
informasi yang relevan mengenai karakteristik dan tingkah laku manusia untuk
mendesain peralatan fasilitas dan lingkungan yang dibuat oleh manusia. (Mc
Cormick, 1982). Tujuan utama dari ergonomi adalah mempelajari batasan-batasan
pada tubuh manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan kerjanya baik secara
jasmani maupun psikologis. Selain itu juga untuk mengurangi datangnya
kelelahan yang terlalu cepat dan menghasilkan suatu produk yang nyaman, enak
dipakai oleh pemakainya.

3
4

Menurut Tarwaka (2004), secara umum tujuan dari penerapan ergonomi adalah
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan
dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental,
mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak
sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan
jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah produktif.
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek teknis,
ekonomis, dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta
kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.

Faktor Risiko dalam Aktivitas Manual Material Handling


a. Berat beban yang harus diangkat dan perbandingannya terhadap berat beban
operator/pekerja.
b. Jarak horizontal dari beban relatif terhadap operator/pekerja.
c. Ukuran beban yang harus diangkat (beban yang berukuran besar) akan memiliki
pusat massa (centre of gravity) yang letaknya jauh dari badan operator/pekerja,
hal tersebut juga akan menghalangi pandangan operator/pekerja.
d. Ketinggian beban yang harus diangkat dan jarak perpindahan beban
(mengangkat beban dari permukaan lantai akan lebih sulit dari pada mengangkat
beban dari ketinggian pada permukaan pinggang).
e. Beban punter (twisting load) pada badan operator/pekerja selama aktivitas
angkat beban.
f. Prediksi terhadap berat beban yang akan diangkat. Hal ini adalah untuk
mengantisipasi beban yang lebih berat dari yang diperkirakan.
g. Stabilitas beban yang akan diangkat.
h. Kemudahan untuk dijangkau oleh pekerja.
i. Berbagai macam rintangan yang menghalangi ataupun keterbatasan postur
tubuh yang berada pada suatu tempat kerja.
j. Kondisi kerja yang meliputi: pencahayaan, kebisingan, temperatur, dan
kelicinan lantai.
k. Frekuensi angkat yaitu banyaknya aktivitas angkat.
l. Metoda angkat yang benar (tidak boleh mengangkut beban secara tiba-tiba).
5

m. Tidak terkoordinasinya kelompok kerja (Lifting team). Diangkatnya suatu


beban dalam suatu periode. Hal ini adalah sama dengan membawa beban pada
jarak tertentu dan memberi tambahan beban pada vertebral disc dan intervertebral
disc pada vertebral column di daerah punggung.

Batasan angkatan secara legal (Legal Limitation) Batasan ini dipakai sebagai
batasan angkat secara internasional yaitu
a. Pria dibawah usia 16th, maksimum angkat 14 kg.
b. Pria usia diantara 16 th dan 18 th, maksimum angkat 18 kg.
c. Pria usia lebih dari 18 th, tidak ada batasan angkat.
d. Wanita usia diantara 16 th s/d 18 th, maksimum angkat 11 kg.
e. Wanita usia lebih dari 18 th, maksimum angkat adalah 16 kg. Batasan ini dapat
membantu mengurangi rasa nyeri, ngilu pada tulang belakang bagi para wanita.
Batasan angkat ini akan mengurangi ketidaknyamanan bagi operator berat.
Recommended Weight Limit (RWL) merupakan rekomendasi batas beban yang
dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun pekerjaan
tersebut dilakukan secara repetitive dan dalam jangka waktu yang cukup lama.
RWL ini ditetapkan oleh NIOSH pada tahun 1991 di Amerika Serikat. (Waters, et
al; 1994).
a. Beban yang diberikan adalah beban statis, tidak ada penambahan ataupun
pengurangan beban ditengah-tengah pekerjaan.
b. Beban diangkat dengan kedua tangan.
c. Pengangkatan atau penurunan benda dilakukan dalam waktu maksimal 8 jam.
d. Pengangkatan atau penurunan benda tidak boleh dilakukan saat duduk.
e. Tempat kerja tidak sempit.
Persamaan untuk menentukan beban yang direkomendasikan untuk diangkat
seorang pekerja dalam kondisi tertentu menurut NIOSH adalah sebagai berikut
(Waters, et al, 1993):
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Keterangan :
LC : (Lifting Constanta) konstanta pembebanan = 23 kg
HM : (Horizontal Multiplier) faktor pengali horisontal = 25/H
VM : (Vertical Multiplier) faktor pengali vertikal = 1 – 0,003 [V – 75]
6

DM : (Distance Multiplier) factor pengali perpindahan = 0,82 + 4,5/D


AM : (Asymentric Multiplier) faktor pengali asimentrik = 1 – 0,0032 A(0)
FM : (Frequency Multiplier) faktor pengali frekuensi
CM : (Coupling Multiplier) faktor pengali kopling (handle)
Catatan :
H = Jarak horizontal posisi tangan yang memegang beban dengan titik pusat
tubuh.
V = Jarak vertikal posisi tangan yang memegang beban terhadap lantai
D = Jarak perpindahan beban secara vertikal antara tempat asal sampai tujuan
A = Sudut simetri putaran yang dibentuk antara tangan dan kaki.

Untuk Frequency Multiplier (FM) adalah


1. Durasi pendek : 1 jam atau kurang.
2. Durasi sedang : antara 1 – 2 jam.
3. Durasi panjang : 2 – 8 jam.

Untuk Coupling Multiplier (CM) adalah


1. Kriteria Good, adalah
- Kontainer atau Box merupakan design optimal, pegangan bahannya tidak
licin.
- Benda yang didalamnya tidak mudah tumpah.
- Tangan dapat dengan nyaman meraih box tersebut.
2. Kriteria Fair, adalah
- Kontainer atau Box tidak mempunyai pegangan.
- Tangan tidak dapat meraih dengan mudah.
3. Kriteria Poor, adalah
- Box tidak mempunyai Handle/pegangan.
- Sulit dipegang (Licin, Tajam, dll).
- Berisi barang yang tidak stabil, (Pecah, Jatuh, Tumpah, dll).
- Memerlukan sarung tangan untuk mengangkatnya.
Setelah nilai RWL diketahui, selanjutnya perhitungan Lifting Index, untuk
mengetahui index pengangkatan yang tidak mengandung resiko cidera tulang
belakang, dengan persamaan
7

Jika LI > 1, berat beban yang diangkat melebihi batas pengangkatan yang
direkomendasikan maka aktivitas tersebut mengandung resiko cidera tulang
belakang.
Jika LI < 1, berat beban yang diangkat tidak melebihi batas pengangkatan yang
direkomendasikan maka aktivitas tersebut tidak mengandung resiko cidera tulang
belakang (Waters, et al; 1993).
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3. 1 TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini mencoba mengaplikasikan metode Recommended Weight Limit
(RWL) untuk menghitung nilai Lifting Index dari aktivitas pengangkatan yang
dilakukan oleh operator saat ini. Selain itu, juga akan diusulkan cara
pengangkatan yang baru dengan menggunakan panduan dari metode
Recommended Weight Limit (RWL).
3.2 MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya penelitian ini diharapkan tingkat resiko cidera yang dialami oleh
operator terutama cidera pinggang dan lengan yang disebabkan oleh postur
pekerja yang membungkuk pada saat bekerja dapat berkurang. Dengan
berkurangnya resiko cidera karena kesalahan postur kerja dapat mendukung
pekerjaan agar dapat dilakukan dengan lebih mudah dan lebih nyaman dengan
dibangun budaya kerja yang baik.

8
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Tahap Studi Pendahuluan, meliputi :

- Perumusan Masalah yang akan diteliti,

- Tinjauan Pustaka dan Tinjauan Lapangan,

- Perumusan Tujuan Penelitian.

2. Tahap Identifikasi, meliputi :

- Pemilihan Metode yang akan digunakan,

- Penentuan Tempat Penelitian,

- Penentuan Data yang dibutuhkan.

3. Tahap Pengumpulan Data, meliputi :

- Penentuan responden dan total responden,

- Pengambilan data kondisi postur kerja,

4. Tahap Pengolahan dan Analisa data, meliputi :

- Melakukan perhitungan factor pengali untuk penentuan RWL,

- Melakukan perhitungan lifting index,

- Menganalisis hasil pengolahan.

5. Tahap Penutup.

9
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
obeservasi penelitian, wawancara dan studi dokumentasi.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

1. Menghitung nilai RWL dan nilai Lifting Index dari metode yang lama.
2. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dari metode yang lama.
3. Membuat usulan mengenai cara kerja yang baru.
4. Menghitung nilai RWL dan nilai Lifting Index dari metode usulan.

Data yang didapat adalah sebagai berikut :

1. Tabel data variabel metode awal

Tabel 5.1 Data Variabel Operator Metode awal

NO Data variable Operator metode awal Ket Jarak


1 Tinggi Petugas 170 Cm
2 Tinggi petugas saat akan mengangkat objek 115 Cm
3 Berat Beban L 32.6 Kg
4 Jarak mata kaki ke objek H 40 Cm
5 Jarak objek kesiku saat diangkat H 23 Cm
6 Tinggi objek sebelum diangkat D 0 Cm
7 Tinggi objek sesudah diangkat D 63 Cm
8 Jarak genggaman tangan kelantai (sebelum) V 38 Cm
9 Jarak genggaman tangan kelantai (sesudah) V 105 Cm
(Sumber: Pengumpulan Data)

10
11

2. Tabel data variabel metode usulan

Tabel 5.2 Data Variabel Operator Metode Usulan

NO Data variable Operator metode awal Ket Jarak


1 Tinggi Petugas 170 Cm
2 Tinggi petugas saat akan mengangkat objek 100 Cm
3 Berat Beban L 16,3 Kg
4 Jarak mata kaki ke objek H 10 Cm
5 Jarak objek kesiku saat diangkat H 13 Cm
6 Tinggi objek sebelum diangkat D 0 Cm
7 Tinggi objek sesudah diangkat D 63 Cm
8 Jarak genggaman tangan kelantai (sebelum) V 38 Cm
9 Jarak genggaman tangan kelantai (sesudah) V 105 Cm
(Sumber: Pengumpulan Data)

3. Komponen Pembentuk Persamaan RWL


Tabel 5.3 Komponen Pembentuk Persamaan RWL

Komponen Metrik US Customary


LC = Konstanta Beban 23 kg 51 lbs
HM = Pengali Horizontal ( 25/H ) ( 10/H )
1-(0.003│V - 1-(0.0075 │V -
VM = Pengali Vertikal 75│) 30│)
DM = Pengali Jarak 0.82 + ( 4.5/D ) 0.82 + ( 1.8/D )
AM = Pengali Asimetri 1 - ( 0.0032 A ) 1 - ( 0.0032 A )
FM = Pengali Frekuensi Dari tabel 4 Dari tabel 4
CM = Pengali Kopling Dari tabel 5 Dari tabel 5
(Sumber: Pengumpulan Data)
a. Jarak Horizontal
Faktor pengali horizontal ini didapatkan dari rumus HM = 25/H, dimana nilai H
disini adalah nilai yang menyatakan variabel jarak horizontal. Nilai variabel jarak
horizontal didapatkan dari titik nol antara dua kaki dengan proyeksi benda ke
lantai.
b. Jarak Vertikal
Jarak vertikal dinyatakan sebagai ketinggian letak beban yang akan diangkat oleh
pekerja. Faktor pengali vertikal didapatkan dari rumus VM = (1-0.003 I V – 75 I ).
12

Nilai V merupakan nilai variabel jarak vertikal, yaitu jarak yang dihitung dari
posisi benda terhadap lantai pada kondisi origin dan destination.
c. Jarak Perpindahan
Jarak perpindahan dinyatakan sebagai selisih jarak vertikal pada lokasi asal dan
lokasi tujuan. Nilai jarak perpindahan dihitung sebagai jarak perpindahan terjauh
yang mungkin terjadi dimana resiko menjadi lebih tinggi. Faktor pengali jarak
perpindahan didapatkan dari rumus DM = 0,82+(4,5/D).
d. Sudut Asimetri
Sudut asimetri merupakan sudut yang dibentuk oleh garis segitiga (garis lurus
tepat di depan pekerja) dengan garis asimetri (garis yang menunjuk arah
pengambilan beban). Faktor pengali asimetri didapatkan dari rumus AM = 1 –
(0,0032 A), dimana nilai A adalah sudut yang terbentuk antara posisi sagital tubuh
pekerja dengan benda atau objek yang diangkat.
4. Tabel Frequency Multiplier

Tabel 5.4 Frequency Multiplier

(Sumber: Pengumpulan Data)

• Faktor Pengali Frekuensi


Faktor pengali frekuensi didapatkan berdasarkan jumlah beban yang diangkat
permenit dan lamanya waktu pengangkatan atau durasinya.
13

5. Tabel Pengali Coupling

Tabel 5.5 Pengali Coupling

(Sumber: Pengumpulan Data)

Faktor pengali kopling didapatkan dari tabel 5 pada tabel tersebut kualitas
Coupling terbagi atas tiga kategori yaitu baik, sedang dan jelek. Kualitas Coupling
ini dinyatakan sebagai kualitas pegangan barang dengan menggunakan dua tangan
sebagai pemegang. Untuk pengangkatan jerigen ini diangkat dengan
menggunakan satu tangan tanpa adanya pegangan khusus dengan durasi panjang
yang waktu kerjanya antara 2-8 jam.

5.2 PENGOLAHAN DATA


1. Deskripsi cara kerja pengangkatan (metode lama)

Gambar 5.1 Metode Pengangkatan Lama

Dari gambar 1 diatas diketahui bahwa cara pengangkatan yang dilakukan oleh
seorang pekerja adalah pekerja membungkuk untuk memegang 2 buah barang
14

dengan masing masing tangan. Setelah itu pekerja akan mengangkat barang
tersebut dan diangkat ke samping kanan dan kiri dari pekerja tersebut.

Data yang didapat adalah sebagai berikut :

Tabel 5.6 Nilai variabel metode awal

Berat Vertical
Asymmetric Frequency Object
Benda Hand Location (Cm) Distance Duration
Angel (degree) Rate Coupling
(Kg) (Cm)

AWAL AKHIR AWAL AKHIR Lifts/Min


L H V H V D A A F C
32,6 40 38 23 105 63 0 0 1 <1 GOOD
(Sumber: Pengumpulan Data)

5.3 PERHITUNGAN RWL

RWL dirumuskan sebagai berikut :

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
LC = Konstanta beban.

AM = Pengali asimetris.

HM = Pengali horisontal.

FM = Pengali frekuensi.

VM = Pengali vertikal.

CM = Pengali coupling.

DM = Pengali jarak.

Lifting Index = Berat Beban/RWL

A. Metode Awal (SALAH)


Data yang akan digunakan :

LC = 23
15

AM Start =1

AM End =1

HM Start = 0,625

HM End = 1,087

FM = 0,94

VM Start = 0,89

VM End = 0,91

CM Start = Good (1,00)

CM End = Good (1,00)

DM = 0,89

Coupling = GOOD

RWL Start = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

= 23 x 0,625 x 0,89 x 0,89 x 1 x 0,94 x 1 (GOOD)

= 10,7

RWL End = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

= 23 x 1,087 x 0,91 x 0,89 x 1 x 0,94 x 1

= 19,0

L I Awal = 3,05

L I Akhir = 1,7

Dari hasil perhitungan di atas tampak bahwa nilai LI awal lebih dari 1dan LI
akhir kurang dari 1. Tingkat resiko cedera yang dihadapi oleh para pekerja
semakin besar. Hal ini diakibatkan oleh nilai pengali horisontal yang kecil (0,
625), nilai pengali vertikal yang kecil (0,89) dan nilai pengali frekuensi yang kecil
(0,94). Selain itu, nilai LI yang besar juga dipengaruhi oleh adanya beban yang
beratnya sangat besar yaitu 32.6 kg.
16

Maka dari itu kami mengusulkan Untuk memperoleh nilai Lifting Index yang kecil
maka kita harus meningkatkan nilai pengali horisontal, nilai pengali vertikal dan
nilai pengali frekuensi. Selain itu, beban yang diangkat juga harus dikurangi.
Perbaikan yang dilakukan adalah
1. Barang yang diangkat dikurangi satu sehingga berat beban = 16.3 kg.
2. Pada saat melakukan pengangkatan, barang diletakkan dekat dengan tubuh
pekerja. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jarak horisontal sehingga nilai
pengali horisontal mengalami peningkatan.
B. Metode Usulan (BENAR)
Tabel 5.7 Nilai Variabel Metode Usulan

Berat Vertical
Asymmetric Frequency Object
Benda Hand Location (Cm) Distance Duration
Angel (degree) Rate Coupling
(Kg) (Cm)

AWAL AKHIR AWAL AKHIR Lifts/Min


L H V H V D A A F C
16,3 10 38 13 105 63 0 0 1 <1 FAIR
(Sumber: Pengumpulan Data)

Gambar 5.2 Metode Pengangkatan Usulan


17

Data yang akan digunakan :

LC = 23

AM Start =1

AM End =1

HM Start = 2,5

HM End = 1,92

FM = 0,94

VM Start = 0,89

VM End = 0,91

CM Start = Fair (0,95)

CM End = Fair (1,00)

DM = 0,89

Coupling = FAIR

RWL Start = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

= 23 x 2,5 x 0,89 x 0,89 x 1 x 0,94 x 0,95

= 40,7

RWL End = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

= 23 x 1,92 x 0,91 x 0,89 x 1 x 0,94 x 1

= 33,6

L I Awal = 0,40

L I Akhir = 0,51

Dari perhitungan di atas tampak bahwa nilai Lifting Index awal dan nilai Lifting
Index akhir berada dibawah angka 1. Selain itu, terjadi penurunan nilai Lifting
18

Index awal dan nilai Lifting Index usulan. Jadi tingkat resiko cidera yang dihadapi
oleh para pekerja juga semakin menurun.

5.4 ANALISIS

1. Keluhan pada metode lama


Dari wawancara didapatkan bahwa dengan metode lama bahwa pekerja sering
mengeluhkan merasakan nyeri pada anggota badan dia area punggung, lengan
kanan, pergelangan tangan, dan daerah pinggang
2. Setelah dilakukan implementasi, wawancara kembali dilakukan untuk
mengetahui keluhan subjektif para pekerja. Hasil wawancara adalah terjadi
penurunan keluhan subjektif pada daerah punggung, pinggang, lengan atas
kanan, lengan atas kiri. Sedangkan pada daerah kaki terjadi kenaikan keluhan
subjektif pekerja. Hal ini disebabkan karena kaki pekerja menekuk pada saat
melakukan pengangkatan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN
1. Cara pengangkatan yang diusulkan lebih baik apabila dibandingkan dengan
metode lama. Hal ini dapat dilihat dari penurunan nilai Lifting Index dari
metode lama apabila dibandingkan dengan metode usulan.
2. Keluhan subjektif pekerja pada daerah punggung, pinggang, lengan atas kiri,
lengan atas kanan menurun. Sedangkan keluhan subjektif pada daerah kaki
mengalami kenaikan.

6.2 SARAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diusulkan agar perusahaan lebih
meningkatkan penerapan K3 terutama dalam hal kesalahan postur dan cara
pengangkatan benda dengan beban yang cukup berat. Hal ini dapat dilakukan
dengan memberikan pelatihan khusus tentang teknik pengangkatan yang benar
serta memastikan ketersediaan alat bantu pengangkatan yang sesuai untuk
membantu pekerja dalam menangani beban yang berat. Selain itu, perusahaan
juga perlu lebih memperhatikan kondisi lingkungan kerja agar tidak menyebabkan
terjadinya kesalahan postur yang dapat menyebabkan cedera.

19
DAFTAR PUSTAKA

PUTRI, YESI. 2021. “USULAN PERBAIKAN CARA KERJA TERHADAP


PENGANGKATAN AMDK DENGAN METODERWL PADA KPRI RADAR
BANTAENG”, https://sisformik.atim.ac.id/media/filejudul/62FIX_TA_YGP.pdf ,
diakses pada 2 Januari 2023 pukul 18.45.

Anggraini, Denny Astrie, Riko Ahmad Daus. 2016. “Analisis Beban Kerja
dengan Menggunakan Metode Recommended Weight Limit (RWL) di PT. Indah
Kiat Pulp and Paper Tbk.” Pekanbaru: SURYA TEKNIKA Vol. 1 No.4.

Destiana, Nisa. 2022. “Ergonomi, Mengenal Pengertian dan Prinsip Ergonomi


Kerja”https://majoo.id. Diakses pada 14 Desember 2022.
https://majoo.id/solusi/detail/ergonomi.

20
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Gambar acuan cara mengangkat beban yang betul

21

Anda mungkin juga menyukai