Anda di halaman 1dari 48

ANALISIS POSTUR KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

SCAN DAN SORTASI MENGGUNAKAN METODE REBA DAN


RULA DI WAREHOUSE J&T BERAU KALIMANTAN TIMUR

Disusun Oleh :
Mery Ramadhani (22401006)
Muhammad Alif Akbar Alvaro (22401008)
Friskilia Eski Massangka (22401012)
Tri Juni Wardania (22401017)
Jeniffer Ruth Galose (22401022)

PROGRAM SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI REKAYASA LOGISTIK
POLITEKNIK SINAR MAS BERAU COAL
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karna
dengan rahmatnya serta karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan
penelitian mata kuliah Ergonomi dengan judul “Analisis Postur Kerja Karyawan
Pada Bagian Scan Dan Sortasi Menggunakan Metode Reba Dan Rula Di Warehose
J&T Berau Kalimantan Timur” Penulisan laporan ini kami susun untuk melengkapi
tugas mata kuliah Ergonomi. Seain itu, laporan ini kami buat untuk menambah
wawasan serta ilmu pengetahuan.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada semua


pihak yang membantu hingga laporan dapat diselesaikan secara lancar dan tepat
waktu dan kami juga ingin berterima kasih kepada Dosen pengampu Mata kuliah
Ergonomi karna telah mengajarkan mata kuliah Ergonomi dengan baik,
diantaranya :
1. Bapak Antonius Dhinar Hasto, S.T., M.Eng (Selaku Dosen Pengampu)
2. Bapak Ramy Yahya, S.T., M.T (Selaku Dosen Pengampu)

3. Bapak Doni (Supervisor J&T)

Kami berharap laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak
serta dapat menjadi referensi untuk bahan penelitian selanjutnya. Oleh karna itu
kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun laporan berdasarkaan
penelitian dan praktikum yang telah dilaksanakkan. Namun, kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun sebagai perbaikan bagi kami di masa mendatang.

Berau, 03 Agustus 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan .................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................................3
Bab II Tinjauan Pustaka .......................................................................................4
2.1 Ergonomi ........................................................................................................4
2.1.1 Ruang Lingkung Masalah Ergonomi .......................................................4
2.1.2 Tujuan Ergonomi .....................................................................................5
2.2 Nordic Body Map (NBM) ...............................................................................5
2.3 Rapid Entire Body Assestment (REBA) .........................................................7
2.4 Rapid Upper Limb Assessment (RULA) ........................................................7
2.5 Software Ergofellow .......................................................................................8
2.6 Aplikasi Angulus ............................................................................................9
Bab III Metodologi Penelitian .............................................................................10
3.1 Metode Penelitian .........................................................................................10
3.2 Subjek Penelitian ..........................................................................................10
3.3 Sumber Data .................................................................................................10
3.4 Instrumen Penelitian .....................................................................................10
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................10
3.5.1 Observasi ...............................................................................................10
3.5.1 Wawancara ............................................................................................11
3.6 Diagram Alir.................................................................................................11
Bab IV Metodologi Penelitian .............................................................................12
4.1 Perhitungan Hasil Kuisioner Nordic Body Map (NBM) ..............................12
4.2 Pengukuran Dengan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA Pada
Proses Kerja Scan ...............................................................................................14
4.2.1 Proses Kerja 1 ........................................................................................14

iii
4.2.2 Proses Kerja 2 ........................................................................................15

4.2.3 Proses Kerja 3 ........................................................................................17

4.3 Pengukuran Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA Pada
Proses Kerja Sortasi ............................................................................................19
4.3.1 Proses Kerja 1 ........................................................................................19
4.3.2 Proses Kerja 2 ........................................................................................20

4.3.3 Proses Kerja 3 ........................................................................................22

Bab V Kesimpulan dan Saran .............................................................................25


5.1 Kesimpulan ...................................................................................................25
5.2 Saran .............................................................................................................25
Daftar Pustaka......................................................................................................27
Lampiran ..............................................................................................................28

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi kini, perkembangan e-Commerce ternyata juga membuka


peluang untuk bisnis logistik di Indonesia. Hal ini terjadi karena bisnis online
meningkatkan kebutuhan masyarakat akan jasa ekspedisi sebagai perantara proses
transaksi jual dan beli antara penjual dan pembeli. Pertumbuhan bisnis yang
bergerak di industri ekspedisi barang semakin meningkat sehingga konsumen
memiliki banyak pilihan dalam memakai jasa ekspedisi yang dapat diandalkan
dengan kualitas pelayanan yang baik.
Banyak perusahaan jasa ekspedisi barang yang sudah tersebar dan
berkembang di Indonesia salah satunya ialah J&T Express. Walaupun J&T
Express merupakan perusahaan yang masih baru dibandingkan para pesaing-
pesaingnya, J&T Express memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif yang tidak
bisa dipandang sebelah mata oleh para pesaing-pesaingnya. Hal ini ditunjukkan
dengan kemampuan J&T Express yang dapat menjangkau hampir seluruh area
di Indonesia dengan 2000 cabang dan 500 gerai franchise yang tersebar
diseluruh Indonesia sehingga J&T Express mampu melayani 500.000 paket
perharinya ke seluruh Indonesia.
Selain berfokus pada pelayanan dan pengiriman barang, sudah sepatutnya
perusahaan juga memperhatikan kinerja dan kesehatan karyawannya. Aspek
kesehatan pada karyawan dapat dilihat melalui penerapan ergonomi. Penerapan
ergonomi sangat perlu diperhatikan karena kurangnya perhatian terhadap
penerapan ergonomi di tempat kerja bisa menyebabkan keluhan bahkan gangguan
pada kesehatan karyawan. Hal tersebut tentu dapat menghambat produktivitas dari
para karyawan.

Postur kerja merupakan titik penentu dalam menganalisis keefektifan dari suatu
pekerjaan. Jika postur kerja yang dilakukan oleh karyawan sudah baik dan
ergonomis maka dapat dipastikan hasil yang diperoleh oleh karyawan tersebut akan
baik. Akan tetapi bila postur kerja karyawan tersebut salah atau tidak ergonomis
maka karyawan akan mudah kelelahan dan terjadi kelainan pada bentuk tulang.

1
Pada Warehouse J&T Express yang terletak di Jl. Gajah Mada, Kecamatan
Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur terdapat bagian kerja dimana
para karyawan akan memindai barcode dengan tujuan untuk memperbarui
informasi bahwa paket atau barang tersebut telah sampai di Gate Away. Selain itu,
terdapat juga bagian kerja dimana karyawan melakukan sortasi atau pemilihan
paket atau barang berdasarkan letak drop-point masing – masing barang.
Saat melakukan pengamatan ditemukan bahwa para karyawan bekerja pada
posisi berdiri dan duduk dengan posisi bagian tubuh atas lebih banyak
membungkuk. Postur tubuh ini apabila dibiarkan akan menimbulkan kelelahan
sehingga kinerja juga memungkinkan untuk ikut menurun. Selain itu, dikarenakan
tidak adanya stasiun kerja sehingga barang hanya diletakkan di lantai begitu saja.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian serta


analisis postur kerja pada karyawan Warehouse J&T Express Berau dengan judul
“Analisis Postur Kerja Karyawan Pada Bagian Scan Dan Sortasi
Menggunakan Metode Reba Dan Rula Di Warehouse J&T Berau Kalimantan
Timur”

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah sesuai dengan latar belakang diatas adalah:

1. Bagaimana penerapan ergonomi pada postur tubuh karyawan


Warehouse J&T Berau?
2. Apakah ada saran perbaikan yang diperlukan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini antara lain:

1. Untuk menganalisis penerapan ergonomi yang berhubungan dengan


postur kerja pada karyawan di Warehouse J&T Berau dengan metode
RULA dan REBA.
2. Untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan atau diperlukan dalam
perbaikan-perbaikan terhadap stasiun kerja ataupun alat kerja di J&T

2
Berau untuk setiap pelaksanaan scan barang kedatangan dan sortasi
berdasarkan drop point.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi karyawan yang ada di


J&T Berau dengan aspek ergonomi.
2. Meningkatkan produktivitas dengan adanya perkembangan dari
perbaikan yang sudah dilakukan sebelumnya.
3. Peneliti juga dapat mengetahui posisi ergonomi yang benar dan dapat
memberikan usulan perbaikan apabila ditemukan penerapan ergonomi
belum memenuhi ketentuan yang berlaku.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan sistem,
profesi, prinsip, data dan metode dalam merancang sistem agar menjadi optimal
sesuai dengan kebutuhan, kekurangan dan keterampilan manusia. Ergonomi berasal
dari bahasa Yunani ergon dan nomos. Ergon artinya kerja, dan angka berarti aturan.
Pengertian Ergonomi menurut Ginting Rosnani (2010) merupakan cabang ilmu
yang sistematis untuk memanfaatkan informasi tentang hakikat, kemampuan dan
keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja, agar manusia dapat
hidup dan juga bekerja dalam suatu sistem yang baik yaitu untuk mencapai apa
yang diinginkan. tujuan melalui kerja yang efektif , efisien, aman, dan nyaman.
2.1.1 Ruang Lingkup Masalah Ergonomi
Permasalahan ergonomi dibagi dalam beberapa kelompok ruang lingkup,
yaitu:

1. Anthtropometric (Antropometri) merupakan pengukuran dari dimensi


tubuh secara linear, termasuk berat dan volume. Jarak jangkauan, tinggi
mata saat duduk, dan lainnya. Masalah-masalah antropometri
merupakan manifestasi dari kekurang cocokannya antara dimensi ini
dan desain dari ruang kerja. Pemecahannya adalah memodifikasi desain
dan menyesuaikan kenyamanan.
2. Cognitive (Kognitif) muncul ketika informasi beban kerja yang
berlebihan dan infomasi beban kerja di bawah kebutuhan proses.
Keduanya dalam jangka waktu yang panjang maupun dalam jangka
waktu pendek dapat menyebabkan ketegangan. Pada sisi lain, fungsi ini
tidak sepenuhnya berguna untuk pemeliharaan tingkat optimum.
Pemecahannya adalah untuk melengkapkan fungsi manusia dengan
fungsi mesin untuk meningkatkan performansi sebaik pengembangan
pekerjaan.
3. Musculoskeletal. Ketegangan otot dan sistem kerangka termasuk dalam
kategori ini. Hal tersebut dapat menyebabkan insiden kecil atau trauma
efek kumulatif. Pemecahan masalah ini terletak pada penyediaan
bantuan performansi kerja atau mendesain kembali pekerjaan untuk
menjaga agar kebutuhannya sesuai dengan batas kemampuan manusia.

4
4. Cardiovaskular Masalah ini terletak pada ketegangan pada sistem
sirkulasi, termasuk jantung. Akibatnya adalah jantung memompakan
lebih banyak darah ke otot untuk memenuhi tingginya permintaan
oksigen. Pemecahannya yaitu mendesain kembali pekerjaan untuk
melindungi pekerja dan melakukan rotasi pekerjaan.
5. Psychomotor. Masalah ini terletak pada ketegangan pada sistem
psychomotor yang menegaskan kebutuhan pekerjaan untuk disesuaikan
dengan kemampuan manusia dan menyediakan bantuan performansi
pekerjaan.

2.1.2 Tujuan Ergonomi


Pada umumnya tujuan pada penerapan ergonomi sebagai berikut :
1. Mampu meningkatkan kesejahteraan pada fisik dan mental seseorang
melalui cara untuk pencegahan terhadap cidera ataupun penyakit yang
diakibatkan oleh pekerjaan, dapat menurukan atau mengatasi beban
kerja fisik maupun mental, mengoptimalkan promosi serta kepuasan
pada seseorang pada saat bekerja.
2. Mampu memaksimalkan kesejahteraan sosial pada peningkatan soal
kualitas kontak sosial, dapat mengelola atau mengkoordinir baik secara
tepat dan memaksimalkan jaminan sosial dari jangka waktu usia yang
produktif maupun hingga tidak produktif.
3. Mampu menciptakan keseimbangan secara rasional antar berbagai
aspek seperti aspek budaya, aspek ekonomis, aspek teknis dan aspek
antropologis pada setiap sistem dalam bekerja yang dapat dilakukan
hingga terciptanya.

2.2 Nordic Body Map (NBM)


Metode Nordic Body Map merupakan metode penilaian yang sangat
subjektif artinya keberhasilan aplikasi metode ini sangat tergantung dari kondisi
dan situasi yang dialami pekerja pada saat dilakukannya penelitian dan juga
tergantung dari keahlian dan pengalaman observer yang bersangkutan. Kuesioner
Nordic Body Map ini telah secara luas digunakan oleh para ahli ergonomi untuk
menilai tingkat keparahan gangguan pada sistem muskuloskeletal dan mempunyai
validitas dan reabilitas yang cukup (Tarwaka, 2011).

Di bawah ini adalah contoh desain penilaian dengan 4 skala likert, dimana
(Tarwaka, 2010: 330):

5
1) Skor 1 = tidak ada keluhan/kenyerian atau tidak ada rasa sakit sama sekali
yang dirasakan otot skeletal oleh pekerja (tidak sakit).

2) Skor 2 = dirasakan sedikit adanya keluhan atau kenyerian pada otot


skeletal (agak sakit).
3) Skor 3 = responden merasakan adanya keluhan/kenyerian atau sakit pada
otot skeletal (sakit).
4) Skor 4 = responden merasakan keluhan sangat sakit atau sangat nyeri
pada otot skeletal (sangat sakit).

Berikut merupakan titik – titik pengukuran pada Nordic Body Map (NBM).

Gambar 2.1 Letak Titik NBM

Setelah lembar kuisioner telah diisi oleh sumber, maka selanjutnya ialah
pengolahan data. Setelah diolah, maka skor akhir merupakan patokan untuk
menentukan kategori tingkat risiko yang dialami oleh sumber. Berikut merupakan
tabel penentuan tingkat risiko.

Range Score Tingkat Risiko Keterangan


28 - 49 Rendah Belum memerlukan perbaikan
50 - 70 Sedang Mungkin memerlukan perbaikan
dikemudian hari
71 - 91 Tinggi Memerlukan sebuah tindakan / usaha segera
92 - 112 Sangat Tinggi Memerlukan sebuah tindakan/usaha
menyeleruh secepat mungkin

6
2.3 Rapid Entire Body Assestment (REBA)
Rapid Entire Body Assesment (REBA) adalah sebuah metode yang
dikembangkan dalam bidang ergonomi dan dapat digunakan secara cepat untuk
menilai posisi kerja pada postur leher, punggung, lengan, pergelangan tangan, dan
kaki. Selain itu metode ini juga dipengaruhi faktor coupling, beban external yang
dialami oleh tubuh serta aktivitas pekerja. Berikut merupakan worksheet yang
digunakan pada saat pengukuran REBA.

Gambar 2.2 Worksheet REBA

Dalam worksheet terdapat ketentuany derajat posisi bagian tubuh berserta


dengan skornya serta terdapat tabel perhitungan untuk menentukan skor akhir.

2.4 Rapid Upper Limb Assessment (RULA)


Rapid Upper Limb Assessment (RULA) adalah sebuah metode untuk
menilai postur, gaya, dan gerakan suatu aktivitas kerja yang berkaitan dengan
penggunaan anggota tubuh bagian atas (upper limb). Menurut Andrian (2013)
metode ini dikembangkan untuk menyelidiki resiko kelainan yang akan dialami

7
oleh seorang pekerja dalam melakukan aktivitas kerja yang memanfaatkan anggota
tubuh bagian atas (upper limb). Metode ini menggunakan diagram postur tubuh
dan tabel penilaian untuk memberikan evaluasi terhadap faktor resiko yang akan
dialami oleh pekerja. Faktor-faktor resiko yang diselidiki dalam metode ini adalah
yang telah dideskripsikan oleh McPhee’ sebagai faktor beban eksternal (external
load factors) yang meliputi: jumlah gerakan, jerja otot statis, gaya, postur kerja yang
ditentukan oleh perlengkapan dan perabotan, dan waktu kerja tanpa istirahat.

2.5 Software Ergofellow

Ergofellow merupakan perangkat lunak yang mempunyai 17 fitur


pendukung untuk menganalisis, mengevaluasi, dan memperbaiki kondisi tempat
kerja, untuk mengurangi risiko pekerjaan, dan meningkatkan produktivitas dari
sudut pandang yang berbeda, seperti RULA (Rapid Upper Limb Assessment),
REBA (Rapid Entire Body Assessment), OWAS (Ovako Working Posture
Analyzing System), Suzzane Rodgers, Quick Exposure Check (QEC), dan lain – lain
(Dewangan & Singh, 2015).

8
Perangkat lunak ini dikembangkan oleh FBF SISTEMAS pada tahun 2009
dan sangat berguna untuk ahli ergonomi dan untuk semua profesional di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja. Ergofellow juga digunakan untuk memeriksa
kelayakan kerja yang diusulkan metode, workstation, tubuh bagian gerakan dan
sebagainya untuk mendapatkan hasil terbaik (Dewangan, 2015).

2.6 Aplikasi Angulus

Angulus merupakan aplikasi yang dapat mengukur sudut pada gambar dan
video dengan operasi intuitif. Aplikasi ini telah dikembangkan secara bersama
dengan ahli terapi fisik untuk menggantikan goniometer. Hasil dari pengukuran
sudut pada gambar atau video kemudian dapat digunakan untuk menilai risiko
ergonomi.

9
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif yang
mempunyai sifat deskriptif dan menggunakan analisis.

3.2 Subjek Penelitian


Subjek penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini sebanyak enam (6)
orang yang merupakan karyawan Warehouse J&T Express Berau pada bagian kerja
scan dan sortasi.

3.3 Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1) Data primer, dimana karyawan diberi kuisioner oleh peneliti dan melakukan
wawancara dengan karyawan.
2) Data sekunder yang berasal dari literatur yang peneliti jadikan acuan dan
sumber materi.

3.4 Instrumen Penelitian


- Kuisioner Nordic Body Map (NBM)
Kuisioner merupakan instrumen penelitian yang terdiri dari serangkaian
pertanyaan yang tujuannya untuk mengumpulkan informasi dari responden. Pada
proses pengisian kuisioner NBM, karyawan diminta untuk menilai keluhan yang
mereka rasakan pada bagian tubuh yang telah dijelaskan pada pernyataan di
kuisioner.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


3.5.1 Observasi

Observasi adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengamati secara


langsung suatu objek tertentu dengan tujuan memperoleh sejumlah data dan
informasi terkait objek tersebut. Observasi dilakukan secara bersama

10
dengan pembagian tugas pada beberapa pekerjaan sekaligus, di antaranya
mewawancarai, mendampingi pengisian kuisioner, dan pengambilan
dokumentasi.
3.5.2 Wawancara
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada karyawan yang bertugas berkaitan dengan keluhan yang
dirasakan saat bekerja maupun setelah bekerja serta dengan pengisian
kuisioner.

3.6 Diagram Alir

11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan Hasil Kuisioner Nordic Body Map (NBM)


Setelah dilakukan pengisian kuisioner oleh sumber, maka selanjutnya
dilakukan pengolahan data sesuai dengan landasan teori yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya. Dengan begitu, maka akan didapat hasil sebagai berikut.

Skor Responden Total


No. Lokasi Otot Skeletal Skor
1 2 3 4 5 6 Otot
Sakit/kaku pada leher
0 3 1 1 1 2 1 9
bagian atas

Sakit/kaku pada leher


1 2 1 1 1 2 1 8
bagian bawah

Sakit pada bahu


2 3 3 1 1 1 2 11
sebelah kiri
Sakit pada bahu
3 3 3 1 1 1 2 11
sebelah kanan
Sakit pada lengan
4 2 2 1 2 3 1 11
atas kiri
5 Sakit pada punggung 3 3 3 2 3 1 15
Sakit pada lengan
6 2 2 1 2 1 1 9
atas kanan

7 Sakit pada pinggang 3 3 2 2 3 3 16

8 Sakit pada bokong 3 1 1 2 1 1 9


9 Sakit pada pantat 3 1 1 2 1 1 9

10 Sakit pada siku kiri 2 1 1 1 1 1 7

11 Sakit pada siku kanan 2 1 1 1 1 1 7

Sakit pada lengan


12 2 1 1 1 1 1 7
bawah kiri
Sakit pada lengan
13 2 1 1 1 1 1 7
bawah kanan
Sakit pada
14 pergelangan tangan 2 1 1 2 1 1 8
kiri

12
Sakit pada
15 pergelangan tangan 2 1 1 1 1 1 7
kanan

16 Sakit pada tangan kiri 1 1 2 2 1 1 8

Sakit pada tangan


17 2 1 2 1 2 1 9
kanan

18 Sakit pada paha kiri 2 2 1 1 1 1 8

Sakit pada paha


19 2 2 1 1 1 1 8
kanan

20 Sakit pada lutut kiri 2 2 1 1 1 1 8

Sakit pada lutut


21 2 1 1 1 1 1 7
kanan

22 Sakit pada betis kiri 2 3 2 1 1 1 10

Sakit pada betis


23 2 3 2 1 1 1 10
kanan

Sakit pada
24 1 1 1 1 1 1 6
pergelangan kaki kiri

Sakit pada
25 pergelangan kaki 1 1 1 1 1 1 6
kanan

26 Sakit pada kaki kiri 2 1 2 1 1 1 8


Sakit pada kaki
27 2 1 2 1 1 1 8
kanan
Total Skor 60 45 37 36 37 32 247
Rata - Rata 41,2 8,82

Keluhan otot yang dirasakan oleh 6 responden berdasarkan kuesioner NBM


terdapat 7 bagian tubuh yang mempunyai skor tinggi yaitu sakit pada bahu sebelah
kiri, sakit pada bahu sebeah kanan, sakit pada lengan atas kiri, sakit pada punggung,
sakit pada pinggang, sakit pada betis kiri, dan sakit pada betis kanan. Serta diperoleh
nilai rata - rata total skor individu sebesar 41,2 berdasarkan ketentuan maka keluhan
otot yang dirasakan masuk kedalam kategori rendah.

13
4.2 Pengukuran Dengan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) Pada
Proses Kerja Scan

Proses kerja pada bagian scan merupakan proses kerja dimana para
karyawan melakukan scan pada barcode barang yang datang. Proses ini bertujuan
untuk melakukan update pada riwayat perjalanan barang dan pertanda bahwa
barang telah sampai pada Gate Away.
Pada saat observasi lapangan, terlihat bahwa penerapan ergonomi masih
belum memenuhi standar yang berlaku. Dimana para karyawan tidak memiliki
stasiun kerja dan alat bantu kerja yang optimal sehingga postur para karyawan dapat
dikategorikan salah dan berisiko. Untuk mendukung pernyataan tersebut, berikut
merupakan hasil analisis metode REBA pada karyawan dengan menggunakan
software Ergofellow dan Angulus.
4.2.1 Proses Kerja 1
Pada proses kerja ini, yang dilakukan karyawan ialah membuka
karung yang berisikan paket – paket. Berikut merupakan hasil analisis
menggunakan software Ergofellow dan pengukuran sudut menggunakan
Angulus.

Nama Bagian Keterangan


Neck ( Leher ) > 20°
Group A
Trunk ( Tubuh ) 20° - 60°
Legs ( Kaki ) Support in the two legs, walking or seated
Load ( Berat ) 5 - 10 kg ( 11 - 22 lb )
Wrist ( Pergelangan ) > 15° up or down
Upper Arm ( Lengan Atas ) 20° - 45°
Group B Lower Arm ( Lengan Bawah ) 60° - 100°
Coupling ( Genggaman ) Good
Repeated small range actions (> 4x /
Activity ( Pergerakan ) minute)

14
Gambar 4.2.1.1 Neck Gambar 4.2.1.2 Trunk Gambar 4.2.1.3 Leg

Gambar 4.2.1.4 Upper Arm Gambar 4.2.1.5 Lower Arm Gambar 4.2.1.6 Wrist

Gambar 4.1.1.7 Skor REBA Proses Kerja 1

Berdasarkan hasil analisis pada software Ergofellow maka


didapatkan skor 5 yang dikategorikan sebagai level risiko sedang dan
dibutuhkan investigasi serta perubahan segera.

4.2.2 Proses Kerja 2


Proses kerja 2 ialah proses dimana karyawan mengangkat karung
berisikan paket yang telah dibuka sebelumnya. Berikut merupakan hasil
analisis menggunakan software Ergofellow dan pengukuran sudut
menggunakan Angulus.

Nama Bagian Keterangan


Neck ( Leher ) > 20°
Group A
Trunk ( Tubuh ) 0° - 20°
Legs ( Kaki ) Support in the two legs, walking or seated

15
Load ( Berat ) 5 - 10 kg ( 11 - 22 lb )
Wrist ( Pergelangan ) Between 15° up and 15° down
Upper Arm ( Lengan Atas ) -20° - 20°
Group B Lower Arm ( Lengan Bawah ) 60° - 100°
Coupling ( Genggaman ) Good
Repeated small range actions (> 4x /
Activity ( Pergerakan ) minute)

Gambar 4.2.2.1 Neck Gambar 4.2.2.2 Trunk Gambar 4.2.2.3 Leg

Gambar 4.2.2.4 Upper Arm Gambar 4.2.2.5 Lower Arm Gambar 4.2.2.6 Wrist

Gambar 4.2.2.7 Skor REBA Pada Proses Kerja 2

16
Berdasarkan hasil analisis pada software Ergofellow maka
didapatkan skor 4 yang dikategorikan sebagai level risiko sedang dan
dibutuhkan investigasi serta perubahan segera.
4.2.3 Proses Kerja 3
Proses kerja 3 ialah proses dimana karyawan melakukan pemindaian
(scan) pada barang yang datang. Berikut merupakan hasil analisis
menggunakan software Ergofellow dan pengukuran sudut menggunakan
Angulus

Nama Bagian Keterangan


Neck ( Leher ) 0° - 20° (twisted or side bending)
Group A
Trunk ( Tubuh ) 20° - 60° (twisted or side bending)
Legs ( Kaki ) Support in the two legs, walking or seated
Load ( Berat ) 5 - 10 kg ( 11 - 22 lb )
Wrist ( Pergelangan ) Between 15° up and 15° down
Upper Arm ( Lengan Atas ) 20° - 45° (Abducted)
Group B Lower Arm ( Lengan Bawah ) 0° - 60° or > 100°
Coupling ( Genggaman ) Good
Repeated small range actions (> 4x /
Activity ( Pergerakan ) minute)

Gambar 4.2.3.1 Neck Gambar 4.2.3.2 Trunk Gambar 4.2.3.3 Leg

17
Gambar 4.2.3.4 Upper Arm Gambar 4.2.3.5 Lower Arm Gambar 4.2.3.6 Wrist

Gambar 4.2.3.7 Skor REBA Pada Proses Kerja 3

Berdasarkan hasil analisis pada software Ergofellow maka


didapatkan skor 9 yang dikategorikan sebagai level risiko tinggi dan
investigasi serta perubahan perlu dilakukan. Berikut merupakan hasil
perhitungan dari ketiga proses kerja.

Proses Kerja Skor Keterangan


1 5 Level risiko sedang dan butuh investigasi serta
perubahan segera.
2 4 Level risiko sedang dan butuh investigasi serta
perubahan segera.
3 9 Level risiko tinggi dan investigasi serta perubahan
perlu dilaksanakan.

18
4.3 Pengukuran Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) Pada
Proses Kerja Sortasi

Proses kerja pada bagian sortasi ialah proses kerja dimana para karyawan
memilah tujuan barang berdasarkan letak drop point. Barang – barang tersebut
adalah barang yang sudah lebih dahulu di-scan oleh karyawan yang bekerja pada
proses scan barang yang datang.
Pada saat observasi lapangan, terlihat bahwa penerapan ergonomi masih
belum memenuhi standar yang berlaku. Dimana para karyawan tidak memiliki
stasiun kerja dan alat bantu kerja yang optimal sehingga postur para karyawan dapat
dikategorikan salah dan berisiko. Untuk mendukung pernyataan tersebut, berikut
merupakan hasil analisis metode RULA pada karyawan dengan menggunakan
software Ergofellow dan Angulus.
4.3.1 Proses Kerja 1
Proses kerja 1 ialah proses kerja dimana para karyawan mengambil paket
atau barang yang telah melalui proses scan kedatangan yang berada di atas
permukaan lantai. Lalu, karyawan akan memilah tujuan barang berdasarkan alamat
drop point. Berikut merupakan hasil analisis menggunakan software Ergofellow
dan pengukuran sudut menggunakan Angulus

Nama Bagian Keterangan


Group Upper Arm ( Lengan Atas ) 20° - 45° (Abducted)
A Lower Arm ( Lengan Bawah ) 0° - 60° (Across the midline)
Wrist Twist ( Pergelangan ) Twist away from handshake position
Neck ( Leher ) > 20°
Group
Trunk ( Tubuh ) 20° - 60°
B
Leg ( Kaki ) Well Supported
Wrist > +15°
Muscle Use ( Group A ) Mainly Static, e.g. repeted > 4x / minute
Muscle Use ( Group B ) Mainly Static, e.g. repeted > 4x / minute
Load ( Group A ) Less than 2 kg (4.4 lb)
Load ( Group B ) Less than 2 kg (4.4 lb)

19
Gambar 4.3.1.1 Neck Gambar 4.3.1.2 Trunk Gambar 4.3.1.3 Wrist

Gambar 4.3.1.4 Upper Arm Gambar 4.3.1.5 Lower Arm Gambar 4.3.1.6 Leg

Gambar 4.3.1.7 Skor RULA Proses Kerja 1

Berdasarkan hasil analisis pada software Ergofellow maka


didapatkan skor 7 dengan level aksi sebesar 4 dibutuhkan investigasi serta
perubahan secepatnya.
4.2.2 Proses Kerja 2
Proses kerja 2 ialah proses dimana karyawan sedang membaca
tujuan paket atau barang guna mengetahui lokasi drop point yang tepat.
Berikut merupakan hasil analisis menggunakan software Ergofellow dan
pengukuran sudut menggunakan Angulus.

Group Nama Bagian Keterangan


A Upper Arm ( Lengan Atas ) -20° - 20°

20
Lower Arm ( Lengan Bawah ) 0° - 60°
Wrist Twist ( Pergelangan ) Twist away from handshake position
Neck ( Leher ) 10° - 20°
Group
Trunk ( Tubuh ) 20° - 60°
B
Leg ( Kaki ) Well Supported
Wrist 0°
Muscle Use ( Group A ) Mainly Static, e.g. repeted > 4x / minute
Muscle Use ( Group B ) Mainly Static, e.g. repeted > 4x / minute
Load ( Group A ) Less than 2 kg (4.4 lb)
Load ( Group B ) Less than 2 kg (4.4 lb)

Gambar 4.3.2.1 Neck Gambar 4.3.2.2 Trunk Gambar 4.3.2.3 Leg

Gambar 4.3.2.4 Upper Arm Gambar 4.3.2.5 Lower Arm Gambar 4.2.2.6 Wrist

21
Gambar 4.3.2.7 Skor RULA Pada Proses Kerja 2

Berdasarkan hasil analisis pada software Ergofellow maka


didapatkan skor 4 dengan level aksi sebesar 2 dibutuhkan investigasi dan
perubahan mungkin diperlukan.
4.2.3 Proses Kerja 3
Proses kerja 3 ialah proses dimana karyawan melemparkan barang
ke keranjang yang telah sesuai dengan lokasi drop point. Berikut merupakan
hasil analisis menggunakan software Ergofellow dan pengukuran sudut
menggunakan Angulus

Nama Bagian Keterangan


Group Upper Arm ( Lengan Atas ) 45° - 90° (Abducted)
A Lower Arm ( Lengan Bawah ) 60° - 100° (Across the midline)
Wrist Twist ( Pergelangan ) Twist away from handshake position
Neck ( Leher ) 0° - 10°
Group
Trunk ( Tubuh ) 0° - 20°
B
Leg ( Kaki ) Well Supported
Wrist 0°
Muscle Use ( Group A ) Mainly Static, e.g. repeted > 4x / minute
Muscle Use ( Group B ) Mainly Static, e.g. repeted > 4x / minute
Load ( Group A ) Less than 2 kg (4.4 lb)
Load ( Group B ) Less than 2 kg (4.4 lb)

22
Gambar 4.3.3.1 Neck Gambar 4.3.3.2 Trunk Gambar 4.3.3.3 Leg

Gambar 4.3.3.4 Upper Arm Gambar 4.3.3.5 Lower Arm Gambar 4.3.3.6 Wrist

Gambar 4.3.3.7 Skor RULA Pada Proses Kerja 3

Berdasarkan hasil analisis pada software Ergofellow maka


didapatkan skor 4 dengan level aksi 2 dan dibutuhkan investigasi serta
perubahan mungkin diperlukan. Berikut merupakan hasil perhitungan dari
ketiga proses kerja.

23
Proses Kerja Skor Keterangan
1 7 Level aksi sebesar 4 dibutuhkan investigasi serta
perubahan secepatnya.
2 4 Level aksi sebesar 2 dibutuhkan investigasi dan
perubahan mungkin diperlukan.
3 4 Level aksi sebesar 2 dibutuhkan investigasi dan
perubahan mungkin diperlukan.

24
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan hasil pengolahan data yang telah dilakukan,


dapat disimpulkan bahwa postur kerja karyawan berisiko sedang hingga tinggi serta
butuh perbaikan segera. Hal tersebut dapat terlihat dari skor pada tabel di bawah
ini.
Proses
Kerja Skor Keterangan
Level risiko sedang dan butuh investigasi serta perubahan
Scan (1) 5 segera
Level risiko sedang dan butuh investigasi serta perubahan
Scan (2) 4 segera
Level risiko tinggi dan investigasi serta perubahan perlu
Scan (3) 9 dilaksanakan
Level aksi sebesar 4 dibutuhkan investigasi serta perubahan
Sortasi (1) 7 secepatnya
Level aksi sebesar 2 dibutuhkan investigasi dan perubahan
Sortasi (2) 4 mungkin diperlukan
Level aksi sebesar 2 dibutuhkan investigasi dan perubahan
Sortasi (3) 4 mungkin diperlukan

Apabila diambil rata – rata skor pada tiap proses kerja maka akan
didapatkan skor 6 dengan keterangan risiko sedang, dibutuhkan investigasi lebih
lanjut serta perubahan segera pada proses kerja Scan dan skor 5 dengan keterangan
level aksi sebesar 3, investigasi dan perubahan diperlukan pada proses kerja Sortasi.

Selain itu, pada saat proses wawancara ditemukan bahwa beberapa


karyawan mengeluh rasa sakit pada bagian bahu karena gerakan pekerjaan yang
hampir semua dilakukan secara membungkuk ataupun menunduk dan pekerjaan ini
dilakukan terus menerus atau monoton.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang diambil dari hasil pengolahan data,


dapat diputuskan bahwa diperlukannya perbaikan guna menunjang kesehatan dan
produktivitas karyawan. Setelah melakukan diskusi bersama, saran perbaikan yang
dapat dilakukan ialah dengan pengadaan meja sebagai stasiun kerja.

25
Meja akan diperuntukan sebagai alas bagi paket atau barang yang ada saat
proses scan dan sortasi sehingga paket atau barang tersebut tidak lagi berada di
lantai. Selain itu, dengan naiknya barang ke atas meja maka para karyawan tidak
perlu membungkuk lagi dan keluhan sakit pada punggung dan pinggang dapat
teratasi.

Desain meja akan ditampilkan pada gambar berikut. Akan ada 2 meja
dengan keterangan meja 1 tinggi 85 cm, panjang 160 cm, dan lebar 66 cm ditujukan
untuk proses kerja scan. Sementara meja 2 dengan desain yang sama memiliki
tinggi 85 cm, panjang 180 cm, dan lebar 120 cm ditujukan untuk proses kerja
sortasi.

Gambar 5.1 Desain Meja (AutoCAD)

26
DAFTAR PUSTAKA

Trianda, A., & Kusmindari, C. D. (2021, October). Hubungan Penerapan Ergonomi


Dengan Produktivitas Kerja Pada Karyawan Bagian Office J&T Express. In Bina
Darma Conference on Engineering Science (BDCES) (Vol. 3, No. 2, pp. 1-11).

Tamala, A. (2020). Pengukuran Keluhan Musculoskeletal Disorders (Msds) Pada


Pekerja Pengolah Ikan Menggunakan Nordic Body Map (Nbm) dan Rapid Upper
Limb Assessment (Rula). Jurnal TIN Universitas Tanjungpura, 4(2).

Briansah, A. O. (2018). ANALISA POSTUR KERJA YANG TERJADI UNTUK


AKTIVITAS DALAM PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN
METODE RULA DI CV. BASANI (Studi Kasus CV. Basani Bidang Konstruksi,
Yogyakarta).

Riadi, Muchlisin. 2014. Analisis Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA).
Diakses pada 02 Agustus 2023 dari
https://www.kajianpustaka.com/2014/06/analisis-metode-rapid-upper-limb.html

File 2 Shared. 2009. Rapid Entire Body Assessment (REBA). Diakses pada 02
Agustus 2023 dari https://file2shared.wordpress.com/2009/07/02/rapid-entire-
body-assissment reba/

PRAYOGA, D. (2022). RANCANGAN ALAT BANTU KERJA OPERATOR


PEMBUATAN KAPAL KAYU MENGGUNAKAN SNQ DAN REBA DENGAN
SOFTWARE ERGOFELLOW (STUDI KASUS CV. WAHANA KARYA) (Doctoral
dissertation, UPT PERPUSTAKAAN).

27
LAMPIRAN

a. Pembagian Tugas

Nama NIM Penelitian Laporan


Mery - Pembagian - Bab 3
22401006
Ramadhani Kuisioner - Bab 5
- Dokumentasi
M. Alif Akbar A. 22401008 - Bab 2
- Wawancara
- Pembagian
Friskilia Eski M. 22401012 Kuisioner - Bab 1
Tri Juni - Bab 5, Pengolahan data NBM
22401017 - Dokumentasi
Wardania - Kata Pengantar
- Bab 5, Pengolahan RULA dan
- Survei Lokasi REBA
Jeniffer Ruth G. 22401022
- Wawancara
- Penyusunan akhir
- Dokumentasi

Gambar a.1 Penilaian Kehadiran Anggota Saat Penelitian (Google Form)

Gambar a.2 Penilaian Kinerja Anggota Saat Pengerjaan Laporan (Google Form)

28
Siapa yang tidak datang saat
Nama - NIM Hadir penelitian? penelitian?
Muhammad Alif Akbar Alvaro - 22401008 Ya Tidak Ada
Tri juni wardania - 22401017 Ya Semuanya datang tapi eski terlambat
Friskilia esky massangka 22402012 Ya Hadir semua
Mery Ramadhani - 22401006 Ya tidak ada
Jeniffer Ruth Galose - 22401022 Ya Tidak ada

Apakah tugas Anda saat melakukan penelitian? Apakah mengerjakan laporan?


Mengfoto sikap kerja yang ingin di hitung NBMNYA, wawancara Ya
Memfoto/memvideo Ya
Membagikan kusioner Ya
membagikan kuisioner pada karyawan Ya
Survei lokasi, Pengambilan foto/video, dan Wawancara Ya

Tugas saat pengerjaan laporan? Siapa yang tidak mengerjakan laporan dan mengapa?
Membuat BAB 2 Tinjau Pustaka Tidak Ada karena telah terbagi rata
bab 4 ( Pengolahan NBM ) dan kata pengantar Sepertinya tidak ada yg tidak mengerjakan
Membuat Bab 1 Kerja semua
membuat bab 3 (metode penelitian) dan bab 5 (kesimpulan dan
saran) tidak ada yang tidak mengerjakan
Bab 5 (Pengolahan data REBA & RULA), Penyusunan akhir laporan Tidak ada, telah terbagi dengan rata.
Hasil Kuisioner Penilaian Kinerja Anggota (Google Form)

29
b. Dokumentasi Penelitian

Gambar b.1 Area Kerja / Stasiun Kerja

Gambar b.2 Proses Pengisian Kuisioner

Gambar b.3 Proses Pengisian Kuisioner

30
Gambar b.4 Pengambilan Dokumentasi

Gambar b.5 Wawancara

Gambar b.6 Pengambilan Dokumentasi

31
Gambar b.7 Postur Kerja Karyawan Ketika Bekerja

Gambar b.8 Foto Bersama Karyawan Warehouse J&T Berau

32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44

Anda mungkin juga menyukai