Anda di halaman 1dari 25

PENGAMATAN KONDISI KERJA TERHADAP UD.

GADING SEJAHTERA

Untuk Memenuhi Tugas Evaluasi Tengah Semester Mata Kuliah Ergonomi Industri B

Disusun Oleh :

Deny Nur Alvianto 1412100015

Muhammad Yunizar A. 1412100020

Moch. Farhan Giri W. 1412100041

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i


RINGKASAN.................................................................................................................. iii
BAB 1 ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB 2 ............................................................................................................................... 3
MATERI DAN METODE ............................................................................................... 3
2.1 Studi Literatur .................................................................................................... 3
2.1.1 Ergonomic Model ....................................................................................... 3
2.1.2 Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Denyut Nadi ...................................... 4
2.1.3 Kelelahan / Cardiovasculair Load (CVL)................................................... 4
2.1.4 Konsumsi Energi ........................................................................................ 5
2.1.5 Waktu Istirahat ........................................................................................... 6
2.1.6 Konsumsi Oksigen...................................................................................... 7
2.2 Metode Penelitian .............................................................................................. 8
2.2.1 Waktu dan Lokasi ....................................................................................... 8
2.2.2 Objek Penelitian ......................................................................................... 8
2.2.3 Metode Pengambilan Data.......................................................................... 8
2.2.4 Metode Pengolahan Data ............................................................................ 9
2.2.5 Metode Analisa ........................................................................................... 9
2.2.6 Langkah-Langkah Penelitian .................................................................... 10
BAB 3 ............................................................................................................................. 11
HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 11
3.1 Ergonomic Model ................................................................................................. 11
3.2 Pengukuran DNI, DNmax, DNK .......................................................................... 12
3.3 Perhitungan % CVL dan Kategorinya .................................................................. 13
3.4 Perhitungan Konsumsi Energi dan Kategorinya ................................................... 14
3.5 Perhitungan Waktu Istirahat dan Kesimpulannya................................................. 16
3.6 Konsumsi Oksigen dan Kategorinya .................................................................... 16
BAB IV ........................................................................................................................... 18

i
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 18
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 18
4.2 Saran ................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 20
LAMPIRAN .................................................................... Error! Bookmark not defined.

ii
RINGKASAN

UD. Gading Sejahtera merupakan industri yang bergerak di bidang mebel .


Produk yang dihasilkan yaitu meja makan, lemari display, lemari piala, meja belajar,
dapur dinding, dan lain sebagainya. Untuk melakukan pekerjaannya UD. Gading
Sejahtera menggunakan alat dan mesin yang saling berinteraksi untuk mengolah bahan
baku. Akan tetapi kondisi lingkungan sekitat produksi yang terlalu terpapar sinar matahari
dan keluar masuk angin berlebihan menyebabkan debu berterbangan, Juga aktivitas para
pekerja tersebut dilakukan dengan posisi badan yang tidak efektif selama ber jam-jam
hingga proses pengerjaan suatu produk selesai. Hal ini dapat mengakibatkan pekerja
mengalami resiko ergonomic dan keluhan otot di beberapa bagian tubuhnya. Hal tersebut
terbukti ketika kami melakukan survey langsung di lokasi lebi tepatnya pada UD. Gading
Sejahtera, salah satu pekerja dari pekerjaan tersebut mengungkapkan keluhan dari
masalahnya tersebut.

Berdasarkan hasil diskusi kami, terdapat 3 permasalahan utama yang diangkat


yaitu (1) Bagaimana cara mengatasi kelebihan cahaya dan angin yang berlebihan yg
mengakibatkan debu berterbangan, (2) Bagaimana cara agar dilakukan perbaikan postur
kerja para pekerja menjadi lebih efektif, (3) Bagaimana cara mengetahui apakah pekerja
tersebut mengalami kelelahan atau tidak dalam bekerja yang ditunjukkan dengan
pengukuran denyut nadi.

Solusi yang diberikan menjadi 3 penyelasaian masalah, antara lain (1) Melakukan
perbaikan tempat kerja agar lebih nyaman dan aman (2) Melakukan perbaikan untuk
mengurangi resiko ergonomic para pekerja, (3) Pemanfaatan jumlah jam istirahat
terhadap pemulihan setelah beraktivitas seharian.

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kesejahteraan fisik dan mental
melalui upaya pencegahan cidera akibat kerja, menganalisa dan mengklasifikasi beban
kerja fisiologis serta merancang usulan untuk mengurangi keluhan pada pekerja UD.
Gading Sejahtera. Dalam penelitian ini beban kerja fisiologis pekerja dilakukan dengan
perhitungan denyut nadi, %CVL, konsumsi energi, wakt istirahat, dan konsumsi oksigen.

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan
pekerja mereka. Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon yang artinya kerja dan nomos
yang berarti aturan dapat didefinisikan suatu cabang ilmu yang sistematis untuk
memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan.
Manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja
pada sistem itu dengan baik yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan
dengan efektif, aman dan nyaman (Sutalaksana, 1979). Berdasarkan pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa pusat dari ergonomi adalah manusia. Tujuan dari ergonomic
ialah usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan
kenyamanan dibutuhkan penyesuaian antara lingkungan kerja, pekerja, dan manusia yang
terlibat dengan pekerja tersebut.

UD Gading Sejahtera yang beralamatkan di Dsn Gading Ds Mindugading RT 17/RW


05, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kode pos 61265. UD Gading
Sejahtera. UD. Gading Sejahtera merupakan industri yang bergerak di bidang mebel.
Produk yang dihasilkan yaitu meja makan, lemari display, lemari piala, meja belajar,
dapur dinding, dan lain sebagainya. Untuk melakukan pekerjaannya UD. Gading
Sejahtera menggunakan alat dan mesin yang saling berinteraksi untuk mengolah bahan
baku.

Performa seseorang secara ergonomis sama dengan keseimbangan antara tugas kerja
dan kemampuan tubuh. Adanya postur kerja yang ergonomis maka performa pekerja juga
mengalami peningkatan. Postur kerja dan posisi kerja yang tidak ergonomis berdampak
pada menurunnya produktivitas kerja maupun performa kerja yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja, selain itu juga dapat mempengaruhi derajat kesehatan pekerja salah
satunya adalah keluhan muskuloskeletal (Jalajuwita dan Paskarini, 2015).

1
1.2 Tujuan
1. Memberikan pemahaman tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh pembebanan
kerja terhadap tubuh selama manusia melakukan aktivitas kerja.
2. Mengetahui waktu istirahat yang dibutuhkan operator
3. Mampu menganalisa beban kerja berdasarkan denyut nadi para pekerja
4. Menganalisa beban kerja fisik operator dengan perhitungan %CVL
5. Mampu Mengukur dan menghitung Konsumsi Energi, Waktu Istirahat, dan
Konsumsi Oksigen.

2
BAB 2

MATERI DAN METODE

2.1 Studi Literatur


2.1.1 Ergonomic Model
Istilah Ergonomi dikenal dalam Bahasa Yunani, dari kata ergos dan nomos yang
memiliki arti “kerja” dan “aturan atau kaidah”, dari dua kata tersebut secara pengertian
bebas sesuai dengan perkembangannya, yakni suatu aturan atau kaidah yang ditaati dalam
lingkungan pekerjaan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ergonomi adalah hukum atau
aturan tentang kerja atau yang berhubungan dengan kerja. Secara singkat bisa disebut
bahwa ergonomi adalah ilmu kerja. (Kuswana, 2014).

Ditinjau dari fakta historis, ergonomic telah menyatu dengan budaya manusia
sejak jaman megalitik, dalam proses perancangan dan pembuatan benda-benda seperti
alat kerja dan barang buatan sesuai dengan kebutuhan manusia pada zamannya. Kita dapat
mengobservasi benda-benda zaman megalitik, bagaimana benda tersebut memberikan
informasi implisit mengenai eksistensinya makna fungsi dan keindahan.

Marmara N. Poulaskakis dan Papakostopulos V (1999), menuliskan landasan ilmu


ergonomic tampaknya telah diletakkan dalam konteks budaya Yunani Kuno. Banyak
bukti menunjukkan bahwa peradaban pada abad ke-5 SM menggunakan prinsip
ergonomic yang tampak dalam desain alat-alat, cara melakukan pekerjaan dan tempat
kerja. Salah satu, contoh, dapat ditemukan dalam deskripsi Hippocrates mengenai
bagaimana seorang dokter bedah harus melakukan pekerjaan, maka perlu dirancang alat
yang akan digunakan. (Wignjosoebroto, 2006)

Cushman et al (1983), memberikan pengertian ergonomic yang menitikberatkan


pada bagaimana pekerjaan mempengaruhi pekerja. Pekerja akan mengalami perubahan
fisiologi selama menghadapi panas, iluminasi, kebisingan, polusi dan lain-lain.
Ergonomic bertujuan untuk mengurangi kelelahan (fatigue), atau ketidaknyamanan
(discomfort). Oleh karena itu, perlu merancang tugas, tempat kerja dan alat-ala kerja,
sesuai dengan kapasitas.

3
2.1.2 Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Denyut Nadi
Adapun cara pengukuran denyut nadi dengan palpasi dapat dilakukan dengan cara
meletakkan ujung-ujung jari tangan yaitu jari ke2, jari ke-3, dan ke-4 meletakkannya
diatas permukaan kulit dibagian radial pergelangan tangan. Saat pengukuran dimulai
stopwatch dinyalakan selama 10 detik, kemudian dikalikan 6 untuk mendapatkan hasil
satu menit dan setelah 10 detik stopwatch dimatikan kemudian dicatat bunyi denyutan
yang diperoleh (Nurmianto, 2003).

Denyut nadi istirahat adalah rata-rata denyut nadi sebelum pekerja dimulai.
Denyut nadi kerja adalah rata-rata denyut nadi selama bekerja, nadi kerja merupakan
selisih antara denyut nadi istirahat dan denyut nadi kerja. Berdasarkan hal tersebut maka
denyut nadi lebih mudah dan dapat digunakan untuk menghitung indek beban kerja. Nadi
kerja dapat dikategorikan berdasarkan tingkat beban kerja (Tarwaka and Bakri, 2010).

Tabel Nadi kerja menurut tingkat beban kerja (denyut/menit)

Kategori Beban Kerja Nadi Kerja (denyut/menit)


Pekerjaan Ringan <90
Pekerjaan Sedang 90-110
Pekerjaan Berat 110-130
Pekerjaan Sangat Berat 130-150
Pekerjaan Sangat Berat Sekali >150
Sumber :(Nurmianto, 2003)

2.1.3 Kelelahan / Cardiovasculair Load (CVL)


Fatigue berasal dari kata “fatigare” yang berarti hilang atau lenyap (waste- time).
Secara umum dapat diartikan sebagai perubahan dari keadaan yang lebih kuat ke keadaan
yang lebih lemah. Kelelahan adalah kondisi yang ditandai dengan perasaan lelah dan
menurunkan kesiagaan serta berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

Kelelahan bagi setiap orang memiliki arti tersendiri dan bersifat subjektif.
Kelelahan termasuk mekanisme perlindungan tubuh supaya tubuh menghindari
kerusakan lebih lanjut, sehingga dengan demikian terjadilah pemulihan (Suma’mur,
2009).

4
Kelelahan kerja juga merupakan kriteria yang kompleks yang tidak hanya
menyangkut pada kelelahan fisiologis dan psikologis. Tetapi lebih besar hubungannya
dengan penurunan kinerja fisik, dan juga adanya perasaan Lelah, serta penurunan
motivasi, dan juga penurunan produktivitas kerja (Silastuti, 2006).

beban kardiovaskuler (cardiovascular = % CVL) yang dihitung berdasarkan


rumus di bawah ini:

Di mana denyut nadi maskimum adalah (220-umur) untuk laki-laki dan (200-
umur) untuk wanita. Dari perhitungan % CVL kemudian akan dibandingkan dengan
klasifikasi yang telah ditetapkan sebagai berikut :

2.1.4 Konsumsi Energi


Bilangan nadi atau denyut jantung merupakan peubah yang penting dalam
penelitian lapangan maupun penelitian laboratorium. Dalam hal penentuan konsumsi
energi, biasa digunakan parameter indeks kenaikan bilangan kecepatan denyut jantung.
Indeks ini merupakan perbedaan antara kecepatan denyut jantung pada waktu kerja
tertentu dengan kecepatan denyut jantung pada waktu istirahat, Untuk merumuskan
hubungan antara energi expenditure dengan kecepatan denyut jantung, dilakukan
pendekatan kuantitatif hubungan antara energi expenditure dengan kecepatan denyut
jantung dengan menggunakan analisis regresi. Bentuk regresi hubungan energi dengan
kecepatan denyut jantung adalah regresi kuadratis dengan persamaan dibawah ini
(Sulistyadi and Susanti, 2003)

5
Y = Energi (kilokalori per menit)

X = Kecepatan denyut jantung (denyut per menit)

Setelah besaran kecepatan denyut jantung disetarakan dalam bentuk energi, maka
konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu bisa dituliskan dalam bentuk
matematis sebagai berikut :

KE = Et -Ej

Dimana :

KE = konsumsi energi untuk kegiatan kerja tertentu (kilokalori per menit)

Et = pengeluaran energi pada waktu kerja tertentu (kilokalori per menit)

Ej = pengeluaran energi pada saat istirahat (kilokalori per menit)

Dengan demikian, konsumsi energi pada waktu kerja tertentu merupakan selisih
antara pengeluaran energi pada waktu kerja tersebut dengan pengeluaran energi pada saat
istirahat (Sulistyadi and Susanti, 2003).

2.1.5 Waktu Istirahat


Jika denyut nadi dipantau selama istirahat, kerja dan pemulihan, maka recovery
(waktu pemulihan) untuk beristirahat meningkat sejalan dengan beban kerja. Dalam
keadaan yang ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu istirahat yang cukup sehingga
mengalami kelelahan yang kronis (sumber: Mintorogo dan Sudarmayanti: 2010).

Murrel membuat metode untuk menentukan waktu istirahat sebagai kompensasi


dari pekerjaan fisik (Mintorogo dan Sudarmayanti: 2010):

Dimana :

R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recoveery)

6
T : Total waktu kerja dalam menit

W : Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja dalam kkal/menit

S : Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan dalam kkal/menit (biasanya 4


atau 5 Kkal/menit)

2.1.6 Konsumsi Oksigen


Metode pengukuran dengan mengukur energi yang dikeluarkan (energy
expenditure) melalui asupan oksigen selama bekerja. Semakin berat beban kerja akan
semakin banyak energi yang diperlukan untuk dikonsumsi. Meskipun metode pengukuran
asupan oksigen lebih akurat, namun hanya dapat mengukur untuk waktu kerja yang
singkat dan diperlukan peralatan yang mahal. Berikut adalah kategori beban kerja yang
didasarkan pada metabolisme, respirasi suhu tubuh dan denyut jantung menurut
Christensen (1991) pada tabel berikut:

Rumus :

Konsumsi Oksigen = [ 𝑥 0,1] + 0,5

Tabel Konsumsi Oksigen Maksimum (VO2 max) mL/(Kg-min)

7
2.2 Metode Penelitian
2.2.1 Waktu dan Lokasi
Adapun lokasi pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan adalah:
Lokasi : UD. Gading Sejahtera
Jl. Melati Dsn Gading Ds Mindugading RT
17/RW 05, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur

2.2.2 Objek Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus pada pekerja di UD. Gading Sejahtera, terkait dengan pekerjaannya untuk
mengetahui tingkat risiko ergonomi melalui penilaian terhadap postur janggal
(leher, tulang punggung, lengan atas), beban, genggaman tangan dan aktivitas.
Peneliti melakukan pengamatan pada setiap proses pekerjaan yang dilakukan
pekerja di UD. Gading Sejahtera dengan melakukan pengamatan posisi kerja dan
menggunaan metode palpasi
Objek penelitian ini adalah seluruh proses kerja yang dilakukan pekerja
yang meliputi pemotongan plywood, pemotongan dan penempelan HPL, dan
perakitan. Karakteristik pekerja yang diteliti adalah pekerja yang mempunyai
keluhan saat bekerja maupun setelah pekerja. Jumlah pekerja yang diamati
berjumlah 3 orang yang berada di lokasi UD. Gading Sejahtera. Seluruhnya
diamati dan dinilai tingkat risiko ergonominya dari setiap langkah pekerjaan yang
dilakukan. Proses penilaian dititikberatkan pada faktor pekerjaan, bukan pada
faktor lingkungan, perorangan maupun psikososial.

2.2.3 Metode Pengambilan Data


Pengambilan data dilakukan yaitu dengan cara mengumpulkan data
primer dan data sekunder :
1. Data Primer
Pengambilan data primer dilakukan dengan cara :

8
a. Observasi atau pengamatan langsung saat pekerja melakukan
proses pengelasan logam besi untuk mendapatkan tahapan
pekerjaan tersebut hingga postur janggal saat bekerja (leher,
tulang punggung, lengan atas, dan lengan bawah) yang dapat
diketahui dan selanjutnya dianalisis.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder terdiri dari :
a. Literatur
b. Lembaran instruksi kerja/SOP

Dalam pengumpulan data, alat yang digunakan adalah


a. Lembar checklist dan wawancara untuk observasi tingkat
ergonomisitas
b. Kamera digital digunakan untuk mendokumentasikan proses kerja
dan memotret postur tubuh.

2.2.4 Metode Pengolahan Data


Pengolahan data terdiri dari:
1) Menggunakan data hasil pengamatan untuk mengukur postur tubuh
dengan cara:
a. Melakukan pengamatan posisi tubuh pekerja, meliputi leher
(neck), lengan atas (upper arm), punggung (trunk), serta
mengukur beban (load/force), dan skor aktivitas.
b. Menilai dan menganalisa setiap postur kerja tubuh pekerja
menggunakan metode palpasi.
c. Menentukan action level dari postur kerja operator

2.2.5 Metode Analisa


Berdasarkan penilaian menggunakan metode palpasi maka akan
didapatkan berbagai level tindakan terhadap postur kerja. Dari level tindakan ini
diidentifikasikan dan dianalisis fasilitas penyebab postur tubuh yang tidak alami.

9
Hasil analisis digunakan untuk memperbaiki metode kerja agar didapat postur
tubuh yang alami terhadap pekerja.

2.2.6 Langkah-Langkah Penelitian


Adapun langkah-langkah penelitian ini dapat dibuat atau dibentuk dalam
bentuk flow chart yang terdapat di bawah ini sebagai berikut:

Mulai

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data:
a. Proses Produksi
b. Deskripsi Pekerjaan

Studi Pustaka Pengolahan Data:


a. Penentuan Faktor & Tingkat Resiko Pekerjaan
b. Penilaian Metode Palpasi
a. Pengamatan Postur Kerja
b. Penilaian dan menganalisa setiap postur kerja
tubuh pekerja
c. Menentukan action level dan Rekomendasi

Analisa & Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

10
BAB 3

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Ergonomic Model
1. Lingkungan Tempat Kerja
Kondisi lingkungan sekitar tempat produksi yang terlalu terpapar sinar matahari
dan keluar masuk angin berlebihan menyebabkan debu berterbangan. Karena
samping tempat kerja tidak ada dinding yang menyebabkan debu berterbangan.
2. Peralatan dan Perlengkapan
A. Gergaji
Gergaji adalahperkakas berupa besi tipis bergigi tajam yang digunakan untuk
memotong kayu.
B. Circular Saw
Circular saw yaitu gergaji putar yang digunakan untuk memotong kayu.
C. Meteran
Meteran merupakan alat untuk mengukur panjang yang bisa digulung.
D. Bor
Bor merupakan alat yang digunakan untuj melubangi dan mengencangkan
baut skrup.
E. Obeng
Obeng merupakan alat untuk mengencangkan dan membuka skrup
F. Waterpass
merupakan Alat untuk mengukur garis dalam posisi rata.
3. Pekerjaan
 Pekerjaan yang dilakukan oleh Pak Agil adalah pemotongan kayu plywood
sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Pada saat melakukan
pemotongan pekerja tidak menggunakan kacamata safety dan masker
 Pekerjaan yang dilakukan oleh Pak Alim adalah Memotong dan menempel
HPL. postur kerja yang dilakukan oleh pekerja yaitu dengan posisi jongkok
dan membungkuk.
 Pekerjaan yang dilakukan oleh Pak Budi adalah merakit lemari display sesuai
dengan desain yang telah ditentukan sebelumnya
4. Analisis Pekerjaan
a. Pak Agil tidak mengalami bahaya ergonomi dalam pekerjaannya dalam
melalukan pemotongan kayu.
b. Pak Alim melakukan aktivitas memiliki bahaya ergonomic cukup tinggi
karena posisi badan terlalu tegak pada saat pengeleman HPL. Karena itu
harus segera diperbaiki posisi kerja pak Alim
c. Pada aktivitas yang dilakukan pak budi tidak memiliki bahaya ergonomic
karena pada saat perakitan dilakukan di tempat yang lebar sehingga posisi
dalam perkerjaanya bisa leluasa.

11
3.2 Pengukuran DNI, DNmax, DNK
1. Pengumpulan Data pada Pekerja Pertama
Nama pekerja : Pak Agil
Pekerjaan : Memotong Plywood
Umur : 34 Tahun

Pengukuran Pengukuran Istirahat Palpasi Kerja


1 00.08.10 8,10 detik 00.06.58 6,58 detik
2 00.06.36 6,36 detik
3 00.05.47 5,47 detik
Rata-rata 8,10 detik 6,13 detik

DNI = × 60 = 74,07 detik


,
DNK = × 60 = 97,87 detik
,
DN max laki-laki = 220 – umur = 220 – 34 = 186

2. Pengumpulan Data pada Pekerja Kedua


Nama Pekerja : Pak Alim
Pekerjaan : Pemotongan dan Penempelan HPL
Umur : 40 tahun

Pengukuran Palpasi istirahat Palpasi kerja


1 00.07,58 7.58 00.06,48 6.48
2 00.06,56 6.56
3 00.06,33 6.33
Rata-rata 7.58 6,45

DNI = × 60 = 79,15
,

DNK = × 60 = 93,02
,

DN max laki-laki = 220 – umur = 220 – 40 = 180


3. Pengumpulan Data pada Pekerja Ketiga
Nama Pekerja : Pak Budi

12
Umur Pekerja : 30 tahun
Jenis Pekerjaan : Merakit

Pengukuran Palpasi istirahat Palpasi kerja


1 00.07,56 7.56 00.06,47 6.47
2 00.06,57 6.57
3 00.06,30 6.30
Rata-rata 7.56 6.44

DNI = × 60 = 79,36
,

DNK = × 60 = 93,16
,

DN max laki-laki = 220 – umur = 220 – 30 = 190

3.3 Perhitungan % CVL dan Kategorinya


1. Pengumpulan Data pada Pekerja Pertama

% CVL = × 100%

, ,
= × 100%
,

,
= × 100%
,

= 21,26 %

Karena Pak Agil % CVL nya adalah 21,26 % , maka beliau tidak mengalami
kelelahan.

2. Pengumpulan Data pada Pekerja Kedua

% CVL = × 100%

, ,
= × 100%
,

,
= × 100%
,

= 13,75 %

13
Karena Pak Alim % CVL nya adalah 13,75 % , maka beliau tidak mengalami
kelelahan.
3. Pengumpulan Data pada Pekerja Ketiga

% CVL = × 100%

, ,
= × 100%
,

,
= × 100%
,

= 12,47 %

Karena Pak Budi % CVL nya adalah 12,47 % , maka beliau tidak mengalami
kelelahan.

3.4 Perhitungan Konsumsi Energi dan Kategorinya


1. Pengumpulan Data pada Pekerja Pertama
KE = ET – EI
Y = 1,80411 – 0,022903 (x) + 4,71733 (𝑥 ) (10 )
DNK = 97,87
ET = 1,80411 – 0,022903 ( 97,87) + 4,71733 (10 ) ( 97,87 )
= 4.081 kkal/menit
= 4.081 × 60 = 244,86 Kkal/Jam
DNI = 74,07
EI = 1,80411 – 0,022903 (74,07) + 4,71733 (10 ) (74,07 )
= 2.695 kkal/menit
= 2.695 × 60 = 161,70 Kkal/Jam
KE = ET – EI
= 244.86 – 161,70
= 83,16
Beban kerja Pak Agil adalah 83,16 Kkal/jam, sehingga termasuk beban kerja
yang ringan
2. Pengumpulan Data pada Pekerja Kedua

KE = ET – EI

14
Y = 1,80411 – 0,022903 (x) + 4,71733 (𝑥 2) (10−4)
DNK = 93,02
ET = 1,80411 – 0,022903 (93,02) + 4,71733 (10−4) (93,022)
=3,756 kkal/menit
= 3,756 × 60 = 225,36 Kkal/Jam
DNI = 79,15
EI = 1,80411 – 0,022903 (79,15) + 4,71733 (10 −4) (79,152)
= 2,947 kkal/menit
= 2,947 × 60 = 176,82 Kkal/Jam
KE = ET – EI
= 225,36 – 176,86
= 48,54 Kkal/jam
Beban kerja Pak Alim adalah 48,54 Kkal/Jam, sehingga termasuk pekerja
denganbeban kerja yang ringan
3. Pengumpulan Data pada Pekerja Ketiga
KE = ET – EI
Y = 1,80411 – 0,022903 (x) + 4,71733 (𝑥 ) (10 )
DNK = 93,16
ET = 1,80411 – 0,022903 (93,16) + 4,71733 x (10 ) (93,16)
= 3.764 kkal/menit
= 3.764× 60 = 225,84 Kkal/Jam
DNI = 79,36
EI = 1,80411 – 0,022903 (79,36) + 4,71733 (10 ) (79,36)
=2.957 kkal/menit
=2.957 × 60 =177,42 Kkal/Jam
KE = ET – EI
=225,84 - 177,42
= 48,42
Jadi, beban kerja Pak Budi adalah 48,42 Kkal/jam sehingga termasuk beban
kerja yang ringan

15
3.5 Perhitungan Waktu Istirahat dan Kesimpulannya
1. Pengumpulan Data pada Pekerja Pertama
( )
R=[ ]
,
× ( , )
=[ ]
, ,

= 131,96 Menit
Sehingga Pak Agil mempunyai waktu istirahat sebesar 131,96 menit.
2. Pengumpulan Data pada Pekerja Kedua
( )
R=[ ]
,
× ( , )
=[ ]
, ,

= 140,75 Menit
Sehingga Pak Alim mempunyai waktu istirahat sebesar 140,75 menit.
3. Pengumpulan Data pada Pekerja ketiga
( )
R=[ ]
,
× ( , )
=[ ]
, ,

= 125,11 Menit
Sehingga Pak Budi mempunyai waktu istirahat sebesar 125,11 menit

3.6 Konsumsi Oksigen dan Kategorinya


1. Pengumpulan Data pada Pekerja Pertama
Konsumsi Oksigen = [ 𝑥0,1] + 0,5
,
=[ 𝑥0,1] + 0,5

= 0,9574 L/Menit
= 0,9574 × 60 menit
= 57,44 L/Jam

Konsumsi Oksigen Pak Agil adalah 0,9574 L/Menit, sehingga termasuk


golongan kerja sedang.

2. Pengumpulan Data pada Pekerja Kedua

Konsumsi Oksigen = [ 𝑥0,1] + 0,5

16
,
=[ 𝑥0,1] + 0,5

= 0,8604 L/Menit
= 0,8604 × 60 menit
= 51,624 L/Jam
Konsumsi Oksigen Pak Alim adalah 0,8604 L/Menit, sehingga termasuk
golongan kerja sedang.
3. Pengumpulan Data Pada Pekerja Ketiga
Konsumsi Oksigen = [ 𝑥0,1] + 0,5
,
=[ 𝑥0,1] + 0,5

= 0,8632 L/Menit
= 0,8632 × 60 menit
= 51,79 L/Jam

Konsumsi Oksigen Pak Budi adalah 0,8632 L/Menit, sehingga termasuk golongan
kerja sedang

17
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya, penelitian yang telah
dilakukan mendapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Ditemukan lingkungan kerja yang kurang baik pada pekerja yang dapat
menyebabkan kesehatan dan kecelakaan oleh pekerja.
2. Dimana berdasarkan hasil diatas, setiap proses kerja memiliki factor risiko
yakni Postural stress. Sehingga perlu dilakukan perbaikan secepatnya untuk
meminimalkan paparan ergonomi terhadap karyawan (pekerja).
3. Berdasarkan perhitungan dengan metode CVL didapatkan hasil bahwa
ketiga pekerja tidak mengalami kelelahan kerja, karena memiliki beban
cardiovascular sebesar 21, 26%, 13,75% dan 12,47 %
4. Berdasarkan perhitungan dengan metode konsumsi energi dan kategorinya
didapatkan hasil bahwa ketiga pekerja memiliki beban kerja yang ringan,
karena memiliki beban kerja sebesar 83,16, 48,54 dan 48,42 Kkal/Jam
5. Perhitungan waktu istirahat ketiga pekerja sebagaimana berikut Pak Agil
131,96 menit, Pak Alim 140,75 Menit dan Pak Budi 125,11 Menit
6. Berdasarkan perhitungan konsumsi oksigen didapatkan hasil bahwa ketiga
pekerja termasuk golongan kerja sedang, karena konsumsi oksigennya
0,9574, 0,8604 dan 0,8632 L/Menit

4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada UD. Gading Sejahtera untuk
mengurangi permasalahan tersebut, yaitu :

1. Secepatnya memperbaiki lingkungan kerja agar pekerja dalam kondisi nyaman


dan aman.
2. Segera lakukan perbaikan untuk para pekerja bagian produksi khususnya pada
bagian, pemotongan Kayu, dan HPL, dimana hasil analisa terhadap postur kerja
cukup beresiko.

18
3. Memberikan perhatian lebih kepada para karyawan berupa memberikan fasilitas
kerja yang sesuai dengan manusianya itu sendiri (ergonomis) khususnya kepada
karyawan yang belum mengalami sakit akibat aktivitas kerja.
4. Memanfaatkan jumlah jam istirahat terhadap pemulihan setelah beraktivitas
seharian terhadap pekerja.
5. Memberikan alat safety seperti kacamata dan masker pada pekerja yang tekena
debu debu pemotongan.

19
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from umm: https://eprints.umm.ac.id/72051/3/BAB%20II.pdf

(n.d.). Retrieved from uinsuska: http://repository.uin-


suska.ac.id/16790/7/7.%20BAB%20II_2018438TIN.pdf

Dzikrillah, N. &. (2015). Analisis Postur Kerja menggunakan Metode Rapid Upper Limb
Assesment (RULA) Studi kasus PT. TJ Forge Indonesia. Jurnal Ilmiah Teknik
INdustri 3, 150-156.

Iftikar, Z. A. (2006). Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: ITB.

Iridiastadi, H. &. (2014). Ergonomi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nurmianto, E. (1998). Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasiannya . Surabaya : Guna


Widya.

Pracinasari, I. (2013). Perhitungan CVL. Retrieved from Academia edu:


https://www.academia.edu/5132120/Perhitungan_CVL

Renty Anugerah Mahaji Puteri, Z. N. (2017). ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN


MENGGUNAKAN METODE CVL DAN NASA-TLX DI PT. ABC. Spektrum
Industri.

Setiawan, B. (2018). Analisa Perbaikan Sistem Kerja Menggunakan Metode Rapid Upper
Assesment (RULA) Untuk Mengurangi Risiko Musculoskeletal Disorders pada
Studi kasus Proses Pembuatan Tahu di CV. Usaha Jaya. Jakarta: Universita
Mercu Buana.

Tria Saras Pertiwi, S. M. (2020, september). Retrieved from esa unggul: https://lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F70728%2Fmod_resource%2Fco
ntent%2F1%2F4_7704_mik633_092018.pdf

Wignjosoebroto, S. (2000). Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. In Teknik Analisis untuk
Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya: Guna Widya.

20
Lampiran

21

Anda mungkin juga menyukai