GADING SEJAHTERA
Untuk Memenuhi Tugas Evaluasi Tengah Semester Mata Kuliah Ergonomi Industri B
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2023
DAFTAR ISI
i
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 18
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 18
4.2 Saran ................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 20
LAMPIRAN .................................................................... Error! Bookmark not defined.
ii
RINGKASAN
Solusi yang diberikan menjadi 3 penyelasaian masalah, antara lain (1) Melakukan
perbaikan tempat kerja agar lebih nyaman dan aman (2) Melakukan perbaikan untuk
mengurangi resiko ergonomic para pekerja, (3) Pemanfaatan jumlah jam istirahat
terhadap pemulihan setelah beraktivitas seharian.
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kesejahteraan fisik dan mental
melalui upaya pencegahan cidera akibat kerja, menganalisa dan mengklasifikasi beban
kerja fisiologis serta merancang usulan untuk mengurangi keluhan pada pekerja UD.
Gading Sejahtera. Dalam penelitian ini beban kerja fisiologis pekerja dilakukan dengan
perhitungan denyut nadi, %CVL, konsumsi energi, wakt istirahat, dan konsumsi oksigen.
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Performa seseorang secara ergonomis sama dengan keseimbangan antara tugas kerja
dan kemampuan tubuh. Adanya postur kerja yang ergonomis maka performa pekerja juga
mengalami peningkatan. Postur kerja dan posisi kerja yang tidak ergonomis berdampak
pada menurunnya produktivitas kerja maupun performa kerja yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja, selain itu juga dapat mempengaruhi derajat kesehatan pekerja salah
satunya adalah keluhan muskuloskeletal (Jalajuwita dan Paskarini, 2015).
1
1.2 Tujuan
1. Memberikan pemahaman tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh pembebanan
kerja terhadap tubuh selama manusia melakukan aktivitas kerja.
2. Mengetahui waktu istirahat yang dibutuhkan operator
3. Mampu menganalisa beban kerja berdasarkan denyut nadi para pekerja
4. Menganalisa beban kerja fisik operator dengan perhitungan %CVL
5. Mampu Mengukur dan menghitung Konsumsi Energi, Waktu Istirahat, dan
Konsumsi Oksigen.
2
BAB 2
Ditinjau dari fakta historis, ergonomic telah menyatu dengan budaya manusia
sejak jaman megalitik, dalam proses perancangan dan pembuatan benda-benda seperti
alat kerja dan barang buatan sesuai dengan kebutuhan manusia pada zamannya. Kita dapat
mengobservasi benda-benda zaman megalitik, bagaimana benda tersebut memberikan
informasi implisit mengenai eksistensinya makna fungsi dan keindahan.
3
2.1.2 Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Denyut Nadi
Adapun cara pengukuran denyut nadi dengan palpasi dapat dilakukan dengan cara
meletakkan ujung-ujung jari tangan yaitu jari ke2, jari ke-3, dan ke-4 meletakkannya
diatas permukaan kulit dibagian radial pergelangan tangan. Saat pengukuran dimulai
stopwatch dinyalakan selama 10 detik, kemudian dikalikan 6 untuk mendapatkan hasil
satu menit dan setelah 10 detik stopwatch dimatikan kemudian dicatat bunyi denyutan
yang diperoleh (Nurmianto, 2003).
Denyut nadi istirahat adalah rata-rata denyut nadi sebelum pekerja dimulai.
Denyut nadi kerja adalah rata-rata denyut nadi selama bekerja, nadi kerja merupakan
selisih antara denyut nadi istirahat dan denyut nadi kerja. Berdasarkan hal tersebut maka
denyut nadi lebih mudah dan dapat digunakan untuk menghitung indek beban kerja. Nadi
kerja dapat dikategorikan berdasarkan tingkat beban kerja (Tarwaka and Bakri, 2010).
Kelelahan bagi setiap orang memiliki arti tersendiri dan bersifat subjektif.
Kelelahan termasuk mekanisme perlindungan tubuh supaya tubuh menghindari
kerusakan lebih lanjut, sehingga dengan demikian terjadilah pemulihan (Suma’mur,
2009).
4
Kelelahan kerja juga merupakan kriteria yang kompleks yang tidak hanya
menyangkut pada kelelahan fisiologis dan psikologis. Tetapi lebih besar hubungannya
dengan penurunan kinerja fisik, dan juga adanya perasaan Lelah, serta penurunan
motivasi, dan juga penurunan produktivitas kerja (Silastuti, 2006).
Di mana denyut nadi maskimum adalah (220-umur) untuk laki-laki dan (200-
umur) untuk wanita. Dari perhitungan % CVL kemudian akan dibandingkan dengan
klasifikasi yang telah ditetapkan sebagai berikut :
5
Y = Energi (kilokalori per menit)
Setelah besaran kecepatan denyut jantung disetarakan dalam bentuk energi, maka
konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu bisa dituliskan dalam bentuk
matematis sebagai berikut :
KE = Et -Ej
Dimana :
Dengan demikian, konsumsi energi pada waktu kerja tertentu merupakan selisih
antara pengeluaran energi pada waktu kerja tersebut dengan pengeluaran energi pada saat
istirahat (Sulistyadi and Susanti, 2003).
Dimana :
6
T : Total waktu kerja dalam menit
Rumus :
7
2.2 Metode Penelitian
2.2.1 Waktu dan Lokasi
Adapun lokasi pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan adalah:
Lokasi : UD. Gading Sejahtera
Jl. Melati Dsn Gading Ds Mindugading RT
17/RW 05, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur
8
a. Observasi atau pengamatan langsung saat pekerja melakukan
proses pengelasan logam besi untuk mendapatkan tahapan
pekerjaan tersebut hingga postur janggal saat bekerja (leher,
tulang punggung, lengan atas, dan lengan bawah) yang dapat
diketahui dan selanjutnya dianalisis.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder terdiri dari :
a. Literatur
b. Lembaran instruksi kerja/SOP
9
Hasil analisis digunakan untuk memperbaiki metode kerja agar didapat postur
tubuh yang alami terhadap pekerja.
Mulai
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data:
a. Proses Produksi
b. Deskripsi Pekerjaan
Selesai
10
BAB 3
11
3.2 Pengukuran DNI, DNmax, DNK
1. Pengumpulan Data pada Pekerja Pertama
Nama pekerja : Pak Agil
Pekerjaan : Memotong Plywood
Umur : 34 Tahun
DNI = × 60 = 79,15
,
DNK = × 60 = 93,02
,
12
Umur Pekerja : 30 tahun
Jenis Pekerjaan : Merakit
DNI = × 60 = 79,36
,
DNK = × 60 = 93,16
,
% CVL = × 100%
, ,
= × 100%
,
,
= × 100%
,
= 21,26 %
Karena Pak Agil % CVL nya adalah 21,26 % , maka beliau tidak mengalami
kelelahan.
% CVL = × 100%
, ,
= × 100%
,
,
= × 100%
,
= 13,75 %
13
Karena Pak Alim % CVL nya adalah 13,75 % , maka beliau tidak mengalami
kelelahan.
3. Pengumpulan Data pada Pekerja Ketiga
% CVL = × 100%
, ,
= × 100%
,
,
= × 100%
,
= 12,47 %
Karena Pak Budi % CVL nya adalah 12,47 % , maka beliau tidak mengalami
kelelahan.
KE = ET – EI
14
Y = 1,80411 – 0,022903 (x) + 4,71733 (𝑥 2) (10−4)
DNK = 93,02
ET = 1,80411 – 0,022903 (93,02) + 4,71733 (10−4) (93,022)
=3,756 kkal/menit
= 3,756 × 60 = 225,36 Kkal/Jam
DNI = 79,15
EI = 1,80411 – 0,022903 (79,15) + 4,71733 (10 −4) (79,152)
= 2,947 kkal/menit
= 2,947 × 60 = 176,82 Kkal/Jam
KE = ET – EI
= 225,36 – 176,86
= 48,54 Kkal/jam
Beban kerja Pak Alim adalah 48,54 Kkal/Jam, sehingga termasuk pekerja
denganbeban kerja yang ringan
3. Pengumpulan Data pada Pekerja Ketiga
KE = ET – EI
Y = 1,80411 – 0,022903 (x) + 4,71733 (𝑥 ) (10 )
DNK = 93,16
ET = 1,80411 – 0,022903 (93,16) + 4,71733 x (10 ) (93,16)
= 3.764 kkal/menit
= 3.764× 60 = 225,84 Kkal/Jam
DNI = 79,36
EI = 1,80411 – 0,022903 (79,36) + 4,71733 (10 ) (79,36)
=2.957 kkal/menit
=2.957 × 60 =177,42 Kkal/Jam
KE = ET – EI
=225,84 - 177,42
= 48,42
Jadi, beban kerja Pak Budi adalah 48,42 Kkal/jam sehingga termasuk beban
kerja yang ringan
15
3.5 Perhitungan Waktu Istirahat dan Kesimpulannya
1. Pengumpulan Data pada Pekerja Pertama
( )
R=[ ]
,
× ( , )
=[ ]
, ,
= 131,96 Menit
Sehingga Pak Agil mempunyai waktu istirahat sebesar 131,96 menit.
2. Pengumpulan Data pada Pekerja Kedua
( )
R=[ ]
,
× ( , )
=[ ]
, ,
= 140,75 Menit
Sehingga Pak Alim mempunyai waktu istirahat sebesar 140,75 menit.
3. Pengumpulan Data pada Pekerja ketiga
( )
R=[ ]
,
× ( , )
=[ ]
, ,
= 125,11 Menit
Sehingga Pak Budi mempunyai waktu istirahat sebesar 125,11 menit
= 0,9574 L/Menit
= 0,9574 × 60 menit
= 57,44 L/Jam
16
,
=[ 𝑥0,1] + 0,5
= 0,8604 L/Menit
= 0,8604 × 60 menit
= 51,624 L/Jam
Konsumsi Oksigen Pak Alim adalah 0,8604 L/Menit, sehingga termasuk
golongan kerja sedang.
3. Pengumpulan Data Pada Pekerja Ketiga
Konsumsi Oksigen = [ 𝑥0,1] + 0,5
,
=[ 𝑥0,1] + 0,5
= 0,8632 L/Menit
= 0,8632 × 60 menit
= 51,79 L/Jam
Konsumsi Oksigen Pak Budi adalah 0,8632 L/Menit, sehingga termasuk golongan
kerja sedang
17
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya, penelitian yang telah
dilakukan mendapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Ditemukan lingkungan kerja yang kurang baik pada pekerja yang dapat
menyebabkan kesehatan dan kecelakaan oleh pekerja.
2. Dimana berdasarkan hasil diatas, setiap proses kerja memiliki factor risiko
yakni Postural stress. Sehingga perlu dilakukan perbaikan secepatnya untuk
meminimalkan paparan ergonomi terhadap karyawan (pekerja).
3. Berdasarkan perhitungan dengan metode CVL didapatkan hasil bahwa
ketiga pekerja tidak mengalami kelelahan kerja, karena memiliki beban
cardiovascular sebesar 21, 26%, 13,75% dan 12,47 %
4. Berdasarkan perhitungan dengan metode konsumsi energi dan kategorinya
didapatkan hasil bahwa ketiga pekerja memiliki beban kerja yang ringan,
karena memiliki beban kerja sebesar 83,16, 48,54 dan 48,42 Kkal/Jam
5. Perhitungan waktu istirahat ketiga pekerja sebagaimana berikut Pak Agil
131,96 menit, Pak Alim 140,75 Menit dan Pak Budi 125,11 Menit
6. Berdasarkan perhitungan konsumsi oksigen didapatkan hasil bahwa ketiga
pekerja termasuk golongan kerja sedang, karena konsumsi oksigennya
0,9574, 0,8604 dan 0,8632 L/Menit
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada UD. Gading Sejahtera untuk
mengurangi permasalahan tersebut, yaitu :
18
3. Memberikan perhatian lebih kepada para karyawan berupa memberikan fasilitas
kerja yang sesuai dengan manusianya itu sendiri (ergonomis) khususnya kepada
karyawan yang belum mengalami sakit akibat aktivitas kerja.
4. Memanfaatkan jumlah jam istirahat terhadap pemulihan setelah beraktivitas
seharian terhadap pekerja.
5. Memberikan alat safety seperti kacamata dan masker pada pekerja yang tekena
debu debu pemotongan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Dzikrillah, N. &. (2015). Analisis Postur Kerja menggunakan Metode Rapid Upper Limb
Assesment (RULA) Studi kasus PT. TJ Forge Indonesia. Jurnal Ilmiah Teknik
INdustri 3, 150-156.
Iridiastadi, H. &. (2014). Ergonomi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Setiawan, B. (2018). Analisa Perbaikan Sistem Kerja Menggunakan Metode Rapid Upper
Assesment (RULA) Untuk Mengurangi Risiko Musculoskeletal Disorders pada
Studi kasus Proses Pembuatan Tahu di CV. Usaha Jaya. Jakarta: Universita
Mercu Buana.
Tria Saras Pertiwi, S. M. (2020, september). Retrieved from esa unggul: https://lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F70728%2Fmod_resource%2Fco
ntent%2F1%2F4_7704_mik633_092018.pdf
Wignjosoebroto, S. (2000). Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. In Teknik Analisis untuk
Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya: Guna Widya.
20
Lampiran
21