OLEH :
IRWAN SETIAWAN
177052080
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan pada penulis
untuk menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang berjudul ANALISA RESIKO
ERGONOMI DENGAN METODE RULA PADA PEGAWAI CV VINA JAYA BALIKPAPAN dengan
baik. Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban penulis selama melaksanakan
Praktek Kerja Lapang di Cv Vina Jaya Balikpapan dan sebagai syarat akademik dalam
menempuh jenjang pendidikan sarjana di Fakultas Keselamatan dan KesehatanKerja.
Dalam penyusunan laporan ini, kami telah mendapatkan masukan dan bantuan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Piatur Pangaribuan, A.Md., S.H., M.H., C.L.A selaku Rektor Universitas
Balikpapan
2. Ibu Ir. Maslina, M.M., M.T. selaku Direktur Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan
Kerja ( K3 ) dan Dosen pembimbing kerja praktek jurusan Diploma IV Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ( K3 ) di Universitas Balikpapan
3. Bapak LM. Zainul ST, M. Sc selaku dosen wali
4. Bapak Sudarto selaku Director CV. VINA JAYA
5. Seluruh dosen kuliah Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Universitas
Balikpapan, staff pengajar dan akademi Universitas Balikpapan, staff pengajar dan
akademi Universitas Balikpapan
Kami menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan periode
berikutnya.
Irwan Setiawan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HAL JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................ ...................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
1.4 Batasan Masalah……………………………………………………... 5
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia merupakan faktor terpenting di dalam sistem kerja, manusia akan mampu
melaksanakan kegiatannya dengan maksimal karena kondisi fisik yang baik (Rachman,
2008). Namun dalam kenyataannya, banyak perusahan ataupun majikan yang masih kurang
memperhatikan kondisi fisik yang baik pada saat merancang sistem kerjanya, serta masih
kurang memperhatikan prinsip –prinsip ergonomi di dalamnya yang menyebabkan para
pekerja tidak dapat bekerja secara optimal (Lianatika, 2013).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh OSHA pada tahun 2010, sekitar 35,4% dari
pekerja Eropa menganggap bahwa pekerjaan mereka mempengaruhi kesehatan mereka.
Sekitar 24,7% dari mereka dilaporkan menderita sakit punggung, bagian sektor pekerjaan
tersebut tersebar pada pekerja dalam konstruksi (36,5%); transportasi, penyimpanan dan
komunikasi (28,4%); diikuti oleh pekerja sosial dan kesehatan (26,3%) dan bidang lainnya
(8,8%) (OSHA, 2010).
Setelah melihat data diatas dapat diketahui bahwa pekerja konstruksi memiliki risiko
yang tinggi, salah satu jenis bahaya yang terdapat dikonstruksi adalah bahaya ergonomi.
Bahayaergonomi yang sering dilakukan adalah manual handling, pekerjaan manual handling
akan dapat menyebabkan stress pada kondisi fisik pekerja yang dapat mengakibatkan
terjadinya cidera (Tarwaka, 2011). Lebih seperempat dari total kecelakaan kerja terjadi
berkaitan dengan pekerjaan manual handling (HSE, 2007).
1
Pekerja CV VINA JAYA Balikpapan melakukan pelaksanaan proses kerja secara manual
seperti, mengangkat batu bata, menyemen, serta proses kerja lainnya. Proses tersebut dapat
menimbulkan risiko ergonomi, dikarenakan bekerja dalam bentuk postur janggal seperti
membungkuk, berjongkok, dan memiringkan badan.
Menurut Tompkins (2003), penanganan proses kerja secara manual adalah istilah
yang diberikan untuk proses penanganan proses kerja yang dilakukan dengan menggunakan
tenaga manusia. Ergonomi merupakan penerapan ilmu biologi manusia yang sejalan dengan
ilmu rekayasa untuk mencapai penyesuaian yang menguntungkan antara pekerja dengan
pekerjaannya secara optimal dengan tujuan agar bermanfaat demi efisiensi dan kesejahteraan
(ILO, 2013).
Maka dari itu untuk menyelaraskan antara pekerja dengan pekerjaannya agar tidak
menimbulkan suatu risiko perlu adanya penilaian.Penilaian risiko ergonomi digunakan untuk
mengidentifikasi gangguan otot rangka yang dapat terjadi pada aktivitas penanganan material
secara manual (Martaleo, 2012).
Metode penilaian risiko yang telah diperkenalkan para ahli dalam mengevaluasi
ergonomi untuk menilai risiko ergononi di tempat kerja ada banyak dengan alat ukur yang
bervariasi. Metode - metode tersebut misalnya seperti REBA, OWAS dan QEC mempunyai
perbedaan dalam cara ataupun bagian yang diamati oleh metode tersebut. Pada penelitian ini
peneliti akan memakai metode REBA sebagai metode utama, namun karena pada metode
REBA masih terdapat kelemahan dalam metodenya sehingga peneliti menambahkan dua
metode untuk menambahkan informasi yang tidak dapat didapatkan lebih oleh metode
REBA, yaitu metode OWAS dan QEC.
Metode REBA dibuat untuk menilai postur tubuh pekerja secara cepat melalui
pengambilan data postur pekerja dan selanjutnya dilakukan penentuan sudut pada batang
2
tubuh, leher, kaki, lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan (McAtamney dan
Hignett, 1995).Metode REBA memiliki kelebihan dibandingkan dengan metode lainnya
dalam hal pembagian tubuh yang lebih spesifik seperti adanya leher, pergelangan tangan serta
lengan yang terbagi atas dua bagian, yaitu atas dan bawah.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada CV VINA JAYA, terdapat
sebelas jenis pekerjaan yang menggunakan manual handling. Pekerjaan –pekerjaan tersebut
seperti pengangakatan batu bata, menyemen, serta proses kerja lainnya. Dari studi
pendahuluan pun didapatkan bahwa masih banyak para pekerja yang dalam melakukan
pekerjaannya dilakukan dengan postur yang janggal atau tidak baik. Postur –postur ini seperti
membungkuk, berjongkok, dan memiringkan badan,.Hal ini dapat menjadi risiko terjadinya
penyakit akiba kerja yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas dalam bekerja, waktu
kerja yang hilang, penanganan yang membutuhkan biaya yang cukup tinggi dan
meningkatkan risiko kecelakaan dalam bekerja. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik
melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran mengenai analisis penilaian tingkat risiko
ergonomi pada CV VINA JAYA
1. Umum
2. Tujuan Khusus
4
1.4 Batasan Masalah
Ruang lingkup penelitian harus dibatasi karena perlu untuk mengarahkan arah
pembahasan masalah. Batasan masalah dalam pengerjaan tugas ini adalah :
1. Bagi perusahaan
a. Memperoleh informasi mengenai potensi dan tingkat risiko ergonomi pekerjaan
terhadap pekerja.
b. Dapat melakukan upaya-upaya perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
pada pekerja agar terhindar dari risko yang mungkin terjadi, sehingga dapat
meminimalisir kerugian yang terjadi
c. Sebagai masukan terhadap perusahaan untuk mengambil suatu tindakan agar
mengurangi risko ergonomi pada pekerja.
2. Bagi Pekerja
a. Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai risiko dan bahaya di
tempat kerja, sehingga pekerja terhindar dari penyakit akibat kerja.
b. Mengetahui bahaya yang akan terjadi ketika mereka bekerjadengan posisi janggal.
c. Memberi masukan dan motivasi untuk pekerja dalam melakukan pekerjaan kearah
yang lebih baik lagi.
3. Bagi Peneliti
Dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya dan
diharapkan dapat berguna bagi kalangan akademis.
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
6
Penelitian ini dilakukan pada bulan . Waktu penelitiaan ini adalah
waktu dimana berlangsungnya suatu penelitian atau pada saat
penelitian ini dilangsungkan, ddikerjakan Waktu penelitian yang
dilakukan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
musculoskeletal
7
Keterangan :
n = besar sampel
α = kesalahan tipe I yaitu besarnya peluang untuk menolak H0 pada sampel. Pada
penelitian ini tingkat kesalahan yang di harapkan peneliti adalah sebesar 0,1 maka
p = proporsi keadaan masalah yang akan dicari dalam penelitian ini sebesar 0,51
Berdasarkan rumus besar sampel yang di gunakan pada penelitian ini didapatkan
sampel minimal sebanyak 96 di tambah 10% menjadi 106 responde
8
3.4 Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif
Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Skala
Postur Postur tubuh Tabel Observasi Grand Kategori
Tubuh adalah bentuk Ergonomi dan Score ordinal
tubuh,sikap pegukuran 1 = resiko
pengawakan dan dengan rendah
perawakan Busur metode
seseorang dinilai Derajat RULA 2= Resiko
dengan metode Sedang
RULA (Rapid
Upper Limb Kamera Dokumentasi
Assesment). 3 = Resiko
Tinggi
9
3.5 Pengumpulan Data
Penelitian ini, data yang digunakan terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan
penelitian secara terhadap objek penelitian di lapangan yaitu kondisi
aktual dari lantai produksi, meliputi pengamatan langsung postur kerja
operator. Data yang diperlukan adalah :
Data metode kerja
Data waktu postur kerja
Data ukuran fasilitas
Data standar
2. Data skunder
Data sekunder merupakan data yang dipero leh dari literatur-literatur dan
referensi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, dan juga data yang
diperoleh dari perusahaan, yaitu gambaran umum dan sejarah perusahaan,jumlah
pegawai danorganisasi dan manajemen perusahaan.
10
3.7 Analisis Data
Berdasarkan penilaian work sheet RULA maka akan didapatkan berbagai level
alami. Hasil analisis digunakan untuk memperbaiki metode kerja agar didapat
postur kerja yang alami terhadap pegawai. Data yang diperoleh diolah oleh
software uji statistic. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat
a. Analisis Univariat
SENTOSA ADIPRANA.
b. Analisis Brivariat
untuk mengetahui hubungan antara variable bebas dan terikat adalah uji
kerja dan faktor lain terhadap keluhan MSDs. Syarat uji chi-square pada
penelitian ini adalah sel yang memiliki expected value kurang dari 5 tidak
lebih dari 20% dengan derajat kepercayaan 95% dan alpha (α) 5%. Jika
nilai p > α berarti tidak ada hubungan bermakna secara statistic (Dahlan,
2014).
11
3.8 Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Waktu Pelasanaan Penelitian
Kegiatan Bulan
12 Desember 2018
Identifikasi Awal
12
DAFTAR PUSTAKA
Niebel, B.W and Freivald, A. 1999.Methods Standards & Work Design, 10th
edition, International Edition.
13
14