OLEH
KELOMPOK 4
JORONG : LADANG LAWEH
NAGARI : LADANG LAWEH
KECAMATAN : BANUHAMPU
KABUPATEN : AGAM
NAMA KELOMPOK :
1. Annisa ( DIII Sanitasi )
Kami ucapakan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dimana
yang telah melimpahkan hidayahnnya dan memberikan kami kesempatan untuk
menyelesaikan laporan PKLT (Praktek Kerja Lapangan Terpadu) yang telah kami
buat ini. Laporan ini di susun untuk memenuhi salah satu persyaratan didalam
menyelesaikan PKLT (Praktek Kerja Lapangan Terpadu) bagi mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Padang.
Praktek kerja ini adalah salah satu bentuk atau upaya dalam menjalin kerja
sama yang baik didalam bidang kesehatan pada masyarakat. Dengan begitu, kami
berharap praktek kerja ini akan memberikan banyak manfaat serta motivasi bagi
kami para mahasiswa khususnya maupun bagi para pembaca.
Pada kesempatan ini, penulis pengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang terkait PKLT, dimana telah memberi dukungan moral serta juga
bimbingannya kepada kami. Ucapanterimakasih ini kami tujuakan kepada :
1. Ibu Renidayati, S.Kep, M. Kep, Sp.jiwa selaku Direktur Politeknik
Kesehaatan Kementerian Kesehatan Padang.
2. Ibu Titin Sumarni dan Ibu Anita Mirawati selaku dosen pembimbing.
3. Anggota kelompok 8 yang telah berjuang dalam penulisan laporan ini.
Susunan laporan PKLT ini telah dibuat dengan sebaik-baiknya dan
semaksimalnya, tetapi penulis penyadari masih banyak kekurangan didalamnya.
Oleh karena itu, jika ada kritikan maupun saran dimana yang sifatnya membangun
bagi penulis, dengan senang hati akanpenulis terima.
Agam , Maret 2023
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
4.4 Implementasi Kegiatan ................................................................................. 49
4.5 Faktor Pendukung dan Penghambat ............................................................. 88
4.1.1 Faktor Pendukung ................................................................................. 88
4.1.2 Faktor Penghambat ............................................................................... 88
BAB V ...................................................................................................................... 89
PENUTUP ............................................................................................................... 89
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 89
5.2 Saran ............................................................................................................... 89
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
5
kompleksitas permasalahan kesehatan akan berpotensi terjadinya fragmanted
care, pelayanan yang tumpang tindih, konflik interprofesional, serta
keterlambatan dalam pelayanan.
6
kesadaran diri tentang keterbatasan profesi, meningkatkan pemahaman arti
pentingnya kerja tim profesi dan pada akhirnya memunculkan perasaan
penghargaan antar anggota tim kesehatan. Dari kegiatan ini calon-calon
professional tahu bagaimana menjadikan pelayanan yang efektif dan efisienyang
berfokus pada kebutuhan pasien. Ketika para peserta didik mampu bekerjasama
secara inter-profesi, mereka akan lebih siap memasuki dunia kerja sebagai
bagian dari timpelayanan kesehatan. Hal ini merupakan salah satu kunci untuk
mengubah mindset dalampelayanan kesehatan dari ego profesi masing-masing
menjadi sebuah tim yang kuat dan tergantung satu sama lain dalam pelaksanaan
berbagai upaya program kesehatan.
7
sistem kesehatan.Dalam RPJMN 2020-2024, Pemerintah menjadikan penurunan
prevalensi stunting sebagai salah satu indicator keberhasila pembangunan
kesehatan, dimana prevalensi stunting diharapkan dapat diturunkan dari 30.8%
menjadi 14% di tahun 2024. Melihat capaian penurunan stunting di tahun 2022,
dimana prevalensi di tingkat nasional baru mencapai 21.6%, dapat disimpulkan
bahwa dalam kurun waktu satu tahun mendatang, pemerintah harus bekerja keras
untuk dapat menurunkan stunting sebesar 7,6% per tahun, sehingga dapat
mencapai target di tahun 2024.
8
Berbasis masyarakat (e-PPGBM). Kasus stunting bisa ditekan di tengah
merebaknya pandemi Covid-19.
9
kompetensi IPE-CP.
5. Mahasiswa mampu menyusun laporan pelaksanaan kegiatan PKL
Terpadu dengan pendekatan IPE-CP.
10
Diulas tentang teori dasar mengenai konsep pembelajaran dan kerjasama inter-
profesi serta inklusi konsep problem solving cycle kedalam pelaksanaan PKL
terpadu IPE-CP
3. Bab III (Metode Pelaksanaan)
Mencakup peserta, waktu, tempat dan langkah-langkah pelaksanaan.
4. Bab IV (Hasil dan Pembahasan)
Mengulas tentang hasil yang didapatkan dilapangan
5. Bab V (Kesimpulan dan Saran)
Mengulas tentang kesimpulan dan saran
6. Lampiran
11
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep IPE-CP
2.1.1 Definisi IPE
Menurut WHO (2010), IPE merupakan suatu proses yang dilakukan
dengan melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang
memiliki perbedaan latar belakang profesi dan melakukan pembelajaran
bersama dalam periode tertentu, adanya interaksi sebagai tujuan utama dalam
IPE untuk berkolaborasi dengan jenis pelayanan meliputi promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif.
Komunikasi terjadi ketika berkolaborasi dalam IPE, hal yang harus
diperhatikan ketika berkolaborasi adalah adanya rasa saling menghargai dan
rasa saling percaya, sebab dengan profesi lain sikap untuk berkonsultasi ketika
terdapat sesuatu yang tidak dimengerti merupakan elemen yang penting untuk
diperhatikan dalam melakukan praktek IPE. Istilah Interproffesional biasa
digunakan untuk menggambarkan praktek klinik yang melibatkan pasien, dan
masalah pasien akan ditangani secara mandiri atau terpisah sesuai dengan
kompetensi masing-masing profesi sebagai tanggung jawab atas area yang
ditangani sesuai bidangnya.
2.1.2 Tujuan IPE
12
hambatan dalam kerja tim;
13
masalah suatu masalah dan mencoba mengindentifikasi
dan mencari penyelesaian dari masalah yang dihadapi.
Modul yang digunakan adalah modul terintegrasi. Dosen
berupa team teaching dari berbagai profesi dan bertugas
sebagai fasilitator dalam diskusi tersebut.
c. Kuliah Laboratorium
Kuliah laboratorium dilaksanakan pada tatanan laboratorium.
Modul yangdigunakan adalah modul terintegrasi yang melibatkan
mahasiswa yang berasal dari berbagai Kesehatan.
14
dan kekurangan profesi lain, 5) memfasilitasi pertemuan interprofesional,
dan 6) memasuki hubungansaling tergantung dengan profesi kesehatan lain.
e. Menarik kesimpulan.
15
a. Community Assessment
16
masyarakat (e-PPGBM).
2) Validasi data individu dan keluarga yang termasuk
kelompok berisiko melalui Kunjungan Rumah (home visit)
secara bertim sesuai profesi.
3) Lakukan assessment (pengkajian) terhadap individu dan
keluarga bersiko. Pastikan semua informasi atau data yang
dibutuhkan sebagai basis intervensi diperoleh melalui
proses assessment. Data dikumpulkan dengan instrument
yang dirancang khusus untuk setiap kelompok sasaran dan
mengakomodir kebutuhan data inter-profesi.
4) Brainstroming dalam tim IPE-CP membahas hasil
assessment, membuat deskripsi karakteristik sasaran dan
mendokumentasikan
Berdasarkan data sekunder dan data primer, kelompok
IPE-CP bersama-sama dengan fasilitator diharapkan dapat
mengidentifikasi :
1) Semua individu dan keluarga yang berisiko mengalami
masalah Stunting di tingkat Jorong.
2) Semua keluarga yang memiliki anggota rumah tangga
yang tergolong kedalam kelompok rentan seperti ibu
hamil, nifas, menyusui, danbalita di tingkat jorong.
3) Organisasi atau kelompok masyarakat yang berpotensi
diberdayakan dan dapat berkontribusi dalam implementasi
program penanggulanganstunting di tingkat jorong.
b. Community Diagnosis
17
1) Norma Nilai berkaitan Etika Profesi
c. Intervensi
18
spesifik dan sensitive penanggulangan stunting.
2) Menyusun Ghantchart atau time table kegiatan.
19
Evaluasi dilakukan pada tahap akhir kegiatan dengan
menilai output kegiatan secara keseluruhan dan presentase
capaian dari targetyang direncanakan. Hasil evaluasi kegiatan
kemudian ditungkan dalam bentuk laporan kegiatan PKL-T
secara keseluruhan.
2.3.3 Ciri-Ciri Pembelajaran Problem Solving Menurut Tjadimojo
(2001:3)
20
menyebabkan organ tubuh tidak tumbuh dan berkembang secara optimal.
Balita stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15%) kematian anak balita
di dunia dan menyebabkan 55 juta Disability-Adjusted Life Years (DALYs)
yaitu hilangnya masa hidup sehat setiap tahun.
21
pemberian makanan bayi dan anak (pengasuhan), akses terhadap pelayanan
kesehatan untuk pencegahan dan pengobatan (kesehatan), serta kesehatan
lingkungan yang meliputi tersedianya sarana air bersih dan sanitasi
(lingkungan). Keempat faktor tersebut mempengaruhi asupan gizi dan
status kesehatananak.
2.4.3 Program Promotif Preventif Stunting
22
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1.1 Tahapan
23
pembimbing adalah sebagai berikut :
1) Konsep dasar PKL terpadu dengan model IPE-CP.
2) Core kompetensi IPE-CP (kode etik, peran dan tugas profesi
dalam pelayanan kesehatan, komunikasi interprofesional,
kerjasama/team work building).
3) Problem Solving Cycle dalam penanganan masalah kesehatan.
4) Mekanisme pelaksanaan PKL terpadu.
5) Proses bimbingan PKL.
6) Proses evaluasi pencapaian kompetensi.
c. Pembekalan mahasiswa
24
kebidanan, kesling keperawatan gigi dan promosi kesehatan
diharapkan dapat menyusun rencana intervensi dengan pendekatan
Collaborative Practice antar profesi.
25
2) Intervensi Pendukung yaitu :
a. Kelas bumil.
b. Pendampingan bumil konsumsi TTD.
c. Suplementasi kalsium.
d. Peningkatan pengetahuan/keterampilan dalam perawatan
kehamilan, konsumsi makanan dan persiapan persalinan.
e. Pemberian Vit A dosis tinggi utnuk ibu nifas dan balita.
f. Suplementasi zinc untuk anak diare.
g. Manajemen terpadu balita sakit.
h. Kelas ibu balita.
i. Pendampingan konsumsi PMT anak gizi kurang.
j. Pos gizi untuk anak gizi kurang.
k. Peningkatan kapasitas ibu dan keluarga dalam pola asuh anak.
l. Pemeriksaaan kesehatan gigi dan mulut.
m. Pendampingan konsumsi TTD rematri.
n. Promosi gaya hidup sehat.
a) Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi dengan sasaran:
1. Pemahaman konsep dan implementasi konsep IPE-CP (kode
etik profesi, pemahaman peran dan tugas masing-masing profesi
dalam yankes, komunikasi interprofesional, kerjasam tim
kesehatan) dalam pelaksanaan PKL Terpadu.
2. Penguasaan konsep dan implementasi Problem Solving Cycle
dalam pencegahan dan penanganan stunting.
Pelaksanaan evaluasi dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Tahap pembekalan (mencakup aspek pengetahuan dan sikap terkait
konsep PKL Terpadu dengan IPE-CP dan stunting)
2. Tahap Bimbingan I (mencakup sikap dan keterampilan dalam
pencegahan dan penanganan stunting dengan pendekatan IPE-CP)
3. Tahap Bimbingan II (mencakup sikap dan keterampilan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan monoring evaluasi intervensi level
komunitas, keluarga dan individu serta sikap dan keterampilan
terkait stunting.
26
3.1.2 Waktu
Waktu belajar efektif adalah 160 jam atau setara dengan 19 hari efektif
pembelajaran. Pelaksanaan PKL dengan pendekatan IPE-CP
direncanakan pada tanggal 27 Februari sd 17 Maret 2023.
3.1.3 Tempat
27
3.2 Sasaran PKL-T
Pada PKL Terpadu yang menjadi sasarannya yaitu ibu hamil, ibu
menyusui, anak0-23 bulan, anak 24-59 bulan (PAUD), dan rematri.
3.3 Community Assessment (Level Individu, Keluarga, dan
Masyarakat)
Community Assessment bertujuan untuk melakukan penilaian
berbasis data yangtersedia dari program kesehatan dan pemerintahan
wilayah baik data atauinformasi primer serta data-data sekunder yang
tercatat dan terdokumnetasi yangmendukung pengamatan awal guna
mengidentifikasi masalah dan akar penyebab yang terjadi di level
komunitas, keluarga, dan individu.
a. Individu
Data yang dikumpulkan pada level individu menyangkut data :
terkait keadaan fisik dan klinis pasien, data asupan gizi dengan
metode food recall, kebiasaan dan pola makan melalui
wawancara, data antropometri berat badan, tinggi badan, data
hasil observasi kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien,
seperti kebersihan air, pencahayaan dan rumah sehat, hasil
pengamatan dan wawancara terkait kondisi kesehatan gigi dan
mulut, serta kondisi kesehatan.
b. Keluarga
c. Masyarakat
28
3.4 Community Diagnosis
- Grafik pertumbuhan
dan perkembangan
tidak tercapai
2. Balita An. A Balita - asupan nutrisi yang - BB turun
mengalami kurang dan tidak - Kurangnya
stunting seimbang pengetahuan ibu
- ASI tidak ekslusif mengenai stunting
- Kurangnya perilaku - An. A jarang
bersih dan sehat mengonsumsi
- Kurangnya sayuran
pengetahuan - Tidak pernah
29
mengenai gizi imunisasi ke
seimbang posyandu
- Imunisasi yang - kebersihan rumah
tidak lengkap dan lingkungan
yang kurang bersih
- grafik pertumbuhan
dan perkembangan
yang tidak tercapai
- An. A susah makan
dan jarang
mengonsumsi
sayuran
3. Balita An. A Balita - Asupan nutrisi yang - kebersihan rumah
mengalami kurang dan tidak dan lingkungan
stunting seimbang, yang kurang bersih
- kebersihan mulut - kurangnya
yang kurang, ASI pengetahuan
tidak ekslusif mengenai gizi
- Sanitasi yang seimbang
kurang bersih dan - kurangnya
mengalami demam pengetahuan ibu
- Kurangnya tentang ASI
penegetahuan ibu ekslusif
tentang asi ekslusif - kurangnya
pengetahuan
tentang sanitasi
lingkungan
30
- ASI tidak ekslusif sayuran
- sanitasi kurang - Kurangnya
bersih serta pengetahuan
mengalami demam, mengenai gizi
ISPA seimbang
- Kurangnya
pengetahuan
tentang ASI
ekslusif
31
lingkungan yang
kurang bersih
32
seimbang dan gigi yang
- Imunisasi tidak kurang bersih
lengkap - Personal hygien
- ekonomi yang yang kurang bersih
rendah serta
pengetahuan ibu
yang rendah
- ASI tidak eksklusif
33
etiologi pada setiap KK binaan. Setelah menentukan data yang
bermasalah, problem dan etiologi kemudian ditentukan diagnosis yang
tepat ditiap level individu, keluarga dan komunitas. Lalu diagnosis
diprioritaskan dengan metode USG Kemudian dituliskan alternative
untuk pemecahan masalah masing-masing diagnosis, dari hasil tersebut
didapatkan hasil diskusi mengenai tindakan yang akan dilakukan
terhadap KK binaan sesuai dengan bidang atau jurusan masing-masing.
Perencanaan kegiatan intervensi dituangkan dalam matriks POA
yang memuat informasi tentang:
1. Rumusan masalah pada level individu, keluarga dan komunitas
2. Program intervensi yang akan dilakukan
3. Tujuan dan target kegiatan intervensi
4. Sasaran intervensi (siapa, berapa banyak, dimana)
5. Kegiatan yang akan dilaksanakan (persiapan, pelaksanaan, monev)
6. Waktu, tempat dan metode pelaksanaan
7. Mitra kerja atau pihak yang terkait
8. Penanggung jawab kegiatan
9. Sumberdaya yang dibutuhkan
34
3.7 Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh setiap kelompok IPE-CP terhadap implementasi rencana yang
sudah disepakati. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat menilai
tingkat keberhasilan kerja kelompok dengan melihat indicator input-
proses-output dalam rangkain implementasi IPE-CP. Setiap kelompok
mahasiswa dituntut untuk dapat menetapkan indicator monitoring pada
setiap langkah intervensi yang mencakup Community Assessment,
Community Diagnosis dan Program intervensi, serta menggunakan
indicator tersebut untuk melakukan movev, mengidentifikasi factor
pendukung dan penghambat serta memberikan feedback untuk upaya
perbaikan. Evaluasi dilakukan pada tahap akhir kegiatan dengan
menilai output kegiatan secara keseluruhan dan presentase capaian dari
target yang direncanakan. Hasil evaluasi kegiatan kemudian ditungkan
dalam bentuk laporan kegiatan PKL-T secara keseluruhan.
35
BAB IV
3. Bangkaweh 60
4. Parabeh 167
36
a. Jumlah Penyebaran Penduduk
Jumlah penduduk Nagari Ladang laweh berdasarkan hasil pendataan pada
tahun 2017, Nagari ladang laweh memiliki jumlah total penduduk 5.552 jiwa
dengan 1335 KK dengan masing – masing jumlah penduduk berdasarkan jenis
kelamin yaitu penduduk laki – laki sebanyak 2.803 jiwa dan peduduk
perempuannya yaitu sebanyak 2.749 jiwa. Nagari Ladang laweh yang memiliki
jorong sebanyak 4 jorong dengan jumlah penduduk yang berbeda – beda pada
setiap jorong. Adapun jumlah penduduk yang terbanyak pada Tahun 2017
terdapat pada jorong ladang laweh dengan jumlah 1.959 jiwa dan jumlah
penduduk terkecil terletak pada jorong Bangkaweh 406. Sedangkan untuk
penduduk Tahun 2017 terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk
lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.
Jumlah Penduduk (Jiwa) KK
No Nama Jorong 2017
L P
1 Ladang Laweh 960 999 1.959 452
37
mengenai pemberian ASI
belum optimal
- Bayi tidak mengalami
Diare
38
Keterangan
39
4.3 POA dan Ghan Chart
4.3.1 POA
40
No Masalah Penyebab Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Waktu Media PJ
lengkap)
41
No Masalah Penyebab Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Waktu Media PJ
42
No Masalah Penyebab Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Waktu Media PJ
43
No Masalah Penyebab Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Waktu Media PJ
mengetahui
tentang
stunting)
Kurangnya Demonstrasi 1. Meningkatkan kader Posyandu Bahan Gizi (Shinta
ketrampilan PMT pada kemampuan makanan Bela
kader dalam kader kader dalam Pertiwi) dan
pembuatan membuat PromKes
PMT untuk PMT (Annisa
balita di Aulia Fitri)
Posyandu
Rendahnya Edukasi 1. Meningkatkan lansia Posyandu leaflet Bidan (Tiara
pengetahuan pentingnya pengetahuan Lansia Salsabila)
ibu balita ASI Eksklusif ibu hamil dan
terhadap ibu balita
ASI tentang ASI
Eksklusif Eksklusif
(Dari 10
KK yang
didata 80%
ibu balita
44
No Masalah Penyebab Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Waktu Media PJ
tidak
memberikan
ASI
Eksklusif
pada
anaknya
2 Ibu hamil Tidak Pemeriksaan 2. Posyandu
berisiko melakukan fisik pada ibu Jorong
melahirkan kunjungan hamil Ladang
bayi ANC secara Laweh
stunting lengkap
100%
Kurangnya Pemberdayaan Posyandu Bidan (Nur
kemampuan dalam Anggrek 1 Hidayah)
ibu dalam melakukan
melakukan teknik
teknik menyusui
menyusui yang benar
yang benar pada ibu
menyusui
45
No Masalah Penyebab Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Waktu Media PJ
46
Waktu pelaksanaan (Maret 2023)
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
6. KIE tentang
Stunting
7. KIE tentang
imunisasi
8. KIE tentang
pentingnya ASI
Eksklusif
9. Pemberdayaan
terkait kesehatan
gigi dan mulut
dan demonstrasi
gosok gigi
10. KIE tentang
Kebersihan diri/
personal hygiene
11. KIE tentang gizi
seimbang pada
anak SD
12. Pemberdayaan
47
Waktu pelaksanaan (Maret 2023)
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
senam hipertensi
pada lansia
13. Revitalisasi
TOGA
48
4.4 Implementasi Kegiatan
4.4.1 Implementasi Kelompok
NO Hari/ Tanggal Implementasi kegiatan Dokumentasi
1. Rabu, 8 Maret 2023 1. Demontrasi CTPS di TK ISLAM NURUL
HUDA
PJ: Annisa
2. Kamis, 9 Maret 2023 1. Penyuluhan peningkatan pengetahuan ibu
tentang stunting pada balita beserta
penyuluhan gizi seimbang di posyandu
anggrek II
2. KIE Tentang pentingnya pemberian Asi
Eklusif di posyandu anggrek II
3. Penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap
di posyandu anggrek II
4. Demontrasi tentang kebersihan gigi dan
mulut di TK ISLAM NURUL HUDA
5. Demonstrasi Pembuatan PMT untuk balita di
posyandu anggrek II
PJ: Reza Dwinof , Shinta Bela Pertiwi , Tiara
Salsabila , Putri Regina dan Zahwa Indah Rahma
49
50
3. Jumat, 10 Maret 2023 1. Penyuluhan Gizi Seimbang dan KIE tentang
personal hygine di SDN 18 Ladang Laweh
PJ : Annisa Aulia Fitri, Annisa, Shinta Bela Pertiwi
51
4. Sabtu, 11 Maret 2023 1. Mengukur tekanan darah lansia di posyandu
anggrek 2
2. Senam Hipertensi dan penyuluhan Hipertensi
di Posyandu Lansia Anggrek 2
Pj : Reza Dwinof
52
6. Senin , 13 Maret 2023 1. Pemeberdayaan teknik menyusui yang benar
2. KIE tentang pola nutrisi ibu hamil
3. Pemeriksaan fisik pada ibu hamil
53
4.4.2 Level Individu dan Keluarga
NO Hari/ Tanggal Implementasi kegiatan Dokumentasi
KK Ny. M
1. Kamis, 2 Maret 2023 1. Pengukuran TB/BB Balita
2. Penyuluhan tentang gizi seimbang pada
balita
PJ: Shinta Bela Pertiwi dan Tiara Salsabila
54
3. Sabtu, 4 Maret 2023 Edukasi pola makan balita
PJ: Tiara Salsabila
55
NO Hari/ Tanggal Implementasi kegiatan Dokumentasi
KK Ny. S
1. Kamis, 2 Maret 2023 Penyuluhan tentang gizi seimbang pada balita
PJ: Shinta Bela Pertiwi
56
3. Sabtu, 4 Maret 2023 Edukasi Pola makan balita
PJ: Shinta Bela Pertiwi
57
NO Hari/ Tanggal Implementasi kegiatan Dokuemntasi
KK Ny. D
1. Rabu, 8 Maret 2023 KIE tentang Gizi seimbang pada balita dan
s/d Kamis, 9 Maret pemantauan jadwal makan
2023 PJ: Shinta Bela Pertiwi
2. Jum’at, 10 Maret 2023 KIE tentang pentingnya imunisasi pada anak dan
KIE tentang ASI eklusif
PJ: Putri Regina
58
3. Sabtu, 11 Maret 2023 Pemberdayaan terkait kesehatan gigi dan mulut
dan demonstrasi gosok gigi
PJ: Zahwa Indah Rahma
59
NO Hari/ Tanggal Implementasi kegiatan Dokumentasi
KK Ny. M
1. Rabu, 8 Maret 2023 KIE tentang Gizi seimbang pada balita dan
s/d Kamis, 9 Maret pemantauan jadwal makan
2023 PJ: Shinta Bela Pertiwi
60
3. Sabtu, 11 Maret 2023 Pemberdayaan terkait kesehatan gigi dan mulut
dan demonstrasi gosok gigi
PJ: Zahwa Indah Rahma
61
NO Hari/ Tanggal Implementasi kegiatan Dokumentasi
KK Ny. A
1. 3 Maret 2023 Pengukuran TB dan BB
Penyuluhan tentang gizi Seimbang
PJ : Shinta Bela Pertiwi
62
4. 4 Maret 2023 Edukasi tentang ASI Ekslusif dan ILD
63
NO Hari/ Tanggal Implementasi kegiatan Dokumentasi
KK Ny. A
1. 2 Maret 2023 Pengukuran TB dan BB
64
3. 7 Maret 2023 Edukasi tentang Imunisasi
PJ: Nur Hidayah
5 9 Maret 2023 KIE tentang Gizi seimbang pada balita dan pemantauan
jadwal makan
PJ: Shinta Bella Pratiwi
65
NO Hari/ Tanggal Implementasi kegiatan Dokumentasi
KK Ny. Ma
1. 1 Maret 2023 Pengukuran TB dan BB
PJ: Annisa Aulia Fitri
66
3. Senin, 13 Maret 2023 Edukasi Imunisasi menggunakan booklet
5 Edukasi Hipertensi
PJ: Annisa Aulia Fitri dan Reza Dwinof
67
6 Pemberdayaan senam hipertensi
PJ: Annisa Aulia Fitri dan Reza Dwinof
68
NO Hari/ Tanggal Implementasi kegiatan Dokumentasi
KK Ny. L
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PJ: Annisa Aulia Fitri
69
3. ASI Eksklusif
PJ: Tiara Salsabila
4. Gizi Seimbang
PJ: Annisa Aulia Fitri
70
NO Hari/ Tanggal Implementasi kegiatan Dokumentasi
KK Ny. Y
1. 1 Maret 2023 Pengukuran BB dan TB
PJ : Reza Dwinof
71
2. 6 Maret 2023 Peningkatan pengetahuan ibu
tentang stunting : Penyuluhan
PJ : Reza Dwinof
72
5 10 Maret 2023 Penyuluhan tentang kesehatan gigi
dan mulut dan
mendemonstrasikannya
PJ: Zahwa Indah Rahma
73
NO. Kegiatan Input Proses Output
1. Konseling Man : Melakukan Terjadi peningkatan
gizi konseling pengetahuan pada
• 10 KK
seimbang terkait gizi 10 KK Binaan
Binaan
pada balita seimbang, dilihat dari hasil pre
Money : Rp 25.000 sebelum dan test dan post test
Material : - sesudah yang telah
Machine : konseling diberikan
• Media diberikan
leaflet pre test dan
intervensi
2. Konseling Man : Melakukan Terjadi peningkatan
tentang konseling pengetahuan pada
• 10 kk
stunting terkait 10 KK Binaan
binaan
stunting, tersebut dilihat dari
Money : Rp 20.000 sebelum dan hasil pre test dan
74
Methode : untuk
melihat
Adanya kegiatan
terjadi
konseling door to
peningkatan
door yang
pengetahuan
dilakukan
atau tidak.
mahasiswa gizi
Diberikan
kepada masyarakat
kepada 10
KK binaan di
KK Binaan
jorong Ladang
Laweh
pelaksanaan pengetahuan
atau tidak.
intervensi
75
4 Konseling Man : Melakukan Terjadi
pemberian • 10 KK Konseling peningkatan
MP ASI Binaan pemberian pengetahuan pada
yang MP ASI 10 KK Binaan
Money : Rp 20.000
bervariasi yang dilihatdari hasil pre
pada balita Material : - bervariasi test dan post test
pada balita, yangtelah diberikan
Machine : kepada 10
Media leaflet KK binaan
Methode : yang
sebelum
Adanya kegiatan
dansesudah
konseling door to
konseling
doo yang
diberikan
dilakukan
pre test dan
mahasiswa gizi
post test
kepada
untuk
masyarakat KK
melihat
binaan dijorong
terjadi
Ladang Laweh
peningkatan
padapelaksanaan
pengetahua
intervensi
n
atau tidak.
76
5 Penyuluhan Man : Melakukan Terjadi peningkatan
stunting penyuluhan pengetahuan pada
• 10
pada terkait 10 KK Binaan
KKBinaan
ib stunting dilihat dari hasil pre
ubalita Money : Rp 25.000 kepada 10 test dan post test
-Material : - KK binaan yang telah
Machine : yang diberikan
Media leaflet sebelum
dansesudah
Methode :
penyuluhan
Adanya kegiatan diberikan
penyuluhan yang pre test dan
dilakukan post test
mahasiswa kepada untuk
masyarakat KK melihat
binaan di jorongta terjadi
Ladang Laweh peningkatan
pada pengetahua
pelaksanaan n
intervensi atau tidak.
6. Edukasi Man : Melakukan Terjadi peningkatan
77
hidup bersih • 5 KK perilaku KK Binaan dilihat
dan sehat Binaan hidup bersih dari hasil pre test
dan sehat, dan post test yang
Money : 15.000
kepada 5 telah diberikan
-Material : - KK binaan
Machine : yang
• Media sebelum dan
leaflet sesudah
Methode : penyuluhan
diberikan
Adanya kegiatan
pre test dan
edukasi door to
post test
door yang
untuk
dilakukan
melihat
mahasiswa kesling
terjadi
kepada masyarakat
peningkatan
KK binaan di
pengetahuan
jorong Ladang
atau tidak.
Laweh pada
pelaksanaan
intervensi
78
7 Edukasi Man : Melakukan Terjadi peningkatan
mengenai edukasi pengetahuan pada 2
• 2 kk binaan
ISPA dan mengenai KK Binaan dilihat
demonstrasi ISPA dari hasil pre test
Money : Rp 15.000
etika batuk dan dan post test yang
Material :
demonstrasi telah diberikan
Machine : Leaflet
etika batuk,
Methode :
kepada
Adanya kegiatan
2KK
edukasi door to
binaa
door yang
nyang
dilakukan
sebelum
mahasiswa kepada
dansesudah
masyarakat KK
penyuluhan
binaan di jorong
diberikan
Ladang Laweh
pre test
pada
danpost
pelaksanaan
test
intervensi
untuk
melihat
terjadi
peningkatan
pengetahua
n
atau tidak.
79
8 Edukasi Man : Melakukan Terjadi peningkatan
mengenai edukasi pengetahuan pada 2
• 2 kk binaan
diare mengenai KK Binaan dilihat
diare, dari hasil pre test
Money : Rp 15.000
sebelum dan post test yang
Material : -
dansesudah telah diberikan
Machine :
penyuluhan
• Media
diberikan
leaflet
pre test
Methode : danpost test
Edukasi melihat
yangdilakukan terjadi
mahasiswa kepada peningkatan
masyarakat kk pengetahua
binaan di jorong n atau tidak.
Ladang laweh
9 Edukasi Man : Melakukan Terjadi peningkatan
mengenai edukasi pengetahuan pada 5
• 5 kk binaan
gastritis terkait KK Binaan dilihat
gastritis, dari hasil pre test
Money : Rp 25.000
sebelum dan post test yang
Material : -
dansesudah telah diberikan
Machine :
penyuluhan
• Media
diberikan
leaflet
pre test
Methode : danpost test
Adanya kegiatan untuk
edukasi yang melihat
dilakukan terjadi
mahasiswa kepada peningkatan
KK binaan di pengetahua
jorong Ladang n
80
Laweh atau tidak.
Adanya
kegiatan
penyuluhan
yang
dilakukan
mahasiswa
kepada
masyarakat
KK binaan
di jorong
ladang
laweh pada
pelaksanaan
intervensi
81
11 pemeriksaan Man : Melakukan Terjadi peningkatan
kehamilan Penyuluhan pengetahuan pada 5
• 5 ibu hamil
(Antenatal tentang ibu hamil tersebut
Care) pemeriksaan dilihat dari hasil pre
Money : Rp 15.000
kehamilan test dan post test
Material : - (Antenatal yang telah
Machine : Care), Diberikan
Media leaflet sebelum dan
sesudah
Methode :
konseling
Adanya kegiatan diberikan
penyuluhan doorto pre test dan
door yang post test
dilakukan untuk
mahasiswa kepada melihat
masyarakat KK terjadi
binaan di jorong peningkatan
Ladang Laweh pengetahuan
atau tidak.
Diberikan
kepada 10
KK Binaan
82
12 Penyuluhan Man : Melakukan Terjadi peningkatan
mengenai Penyuluhan pengetahuan pada 8
• 8 kk binaan
pentingnya mengenai KK Binaan tersebut
imunisasi pentingnya dilihat dari hasil pre
Money : Rp 35.000
dasar imunisasi test dan post test
lengkap • -Material : dasar yang telah
lengkap, diberikan
sebelum dan
Machine : sesudah
konseling
• Media
diberikan
leaflet
pre test dan
dan
post test
bookl
untuk
et
melihat
Methode : terjadi
binaan di jorong
Ladang Laweh
pada pelaksanaan
intervensi
83
13 Senam Man : Melakukan Senam berjalan
lansia senam pada lancar dan kegiatan
• Mahasiswa
hipertensi hari 11 diikuti oleh lansia,
• Ibu kader Maret 13 lansia
• lansia Maret 2023 dalam kegiatan
di mushalla senam.
Money : Rp 20.000
Material :
Machine : Wireless
speaker
Methode : Senam
dilakukan pada
14 Edukasi Man : 19 siswa Melakukan Terjadi peningkatan
kebersihan Money : Rp 15.000 edukasi pengetahuan pada
diri di SDN Material : - terkait siswa dilihat dari
18 Ladang Machine : kebersihan hasil pre test dan
Laweh • Media poster diri di SDN post test yang telah
Methode : 18 Ladang diberikan
Adanya kegiatan Laweh,
edukasi gizi sebelum dan
seimbang kepada sesudah
siswa di jorong edukasi
Ladang Laweh diberikan
pada pelaksanaan pre test dan
intervensi post test
untuk
melihat
terjadi
peningkatan
pengetahuan
atau tidak.
Diberikan
kepadasiswa
84
Pagi hari
85
16 Demonstrasi Man: Melakukan Kegiatan
: menyikat Murid SD demonstrasi demonstrasi diikuti
gigi N 18 terkait cara oleh anak-anak SD
Ladang menyikat dan mampu
Laweh gigi yang mendemonstrasikan
baik dan kembali cara
• Mahasiswa
benar yang menyikat gigi
diberikan
Money : Rp 55.000
kepada
Material : Sikat
anak-anak
gigi, pasta gigi
TK Islam
Machine : leaflet
Nurul Huda
Methode :
Adanya kegiatan
demonstrasi
menyikat gigi yang
dilakukan
mahasiswa kepada
anak-anak TK
Islam Nurul Huda
86
17 Demontrasi Man : Melakukan Kegiatan
CTPS demonstrasi demonstrasi diikuti
• Murid TK
CTPS yang oleh anak-anak TK
Islam
baik dan dan mampu
Nurul
benar yang mendemonstrasikan
Huda
diberikan kembali cara
Ladang
kepada mencuci tangan
Laweh
anak-anak pakai sabun dengan
• Mahasiswa TK Islam baik dan benar
Nurul Huda
Money : Rp 35.000 Ladang
Material : Air, Laweng
ember, sabun
Machine :
Methode :
Adanya kegiatan
demonstrasi CTPS
yang dilakukan
mahasiswa kepada
anak-anak SD N 18
Ladang Laweh
87
4.5 Faktor Pendukung dan Penghambat
4.1.1 Faktor Pendukung
a. Pemerintah Kabupaten Agam dan jajarannya yang
secara teknis mendukung kegiatan PKL Terpadu
berbasis IPE-CP.
b. Wali nagari Ladang Laweh Jorong Ladang Laweh
dan perangkat nagari yang juga telah mendukung
danmemberikan kemudahan kepada kami dalam
melaksanakan tugas PKL Terpadu ini.
c. Lokasi PKL strategis untuk melaksanakan kegiatan.
d. Media yang diperlukan untuk konseling dan
edukasi telah disiapkan dengan baik.
e. Masyarakat aktif dan ikut berpartisipasi dalam
setiap kegiatan.
88
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kegiatan kolaborasi antara tenaga kesehatan dilatih
salah satunya dengan kegiatan PKL-T. Kegiatan PKL-T
merupakan suatu penerapan ilmu dan teknologi oleh mahasiswa
dalam bidang kesehatan khususnya bidang keilmuan pada enam
jurusan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Padang yaitu
Kesehatan Lingkungan, Keperawatan, Gizi, Kebidanan,
Kesehatan gigi dan Promosi Kesehatan. Pelaksanaan PKL
terpadu dipertajam dengan pendekatan konsep pembelajaran
dan kerjasama inter profesi atau yang lebih dikenal dengan
istilah Interprofesional Education dan Collaborative Practices
(IPE-CP). Kegialatan PKL-T dilakukan di lingkungan
masyarakat dengan untuk melatih mahasiswa melakukan
problem solving ditengah permasalahan kesehatan masyarakat,
hasil dari pelaksanaan PKL-T adalah laporan tertulis yang
mahasiswa kaji selama kurang lebih 1 bulan, laporan yang
dilakukan akan menghasilkan evaluasi pembinaan mahasiswa
terhadapmasyarakat sesuai dengan perencanaan yang sudah di
susun dengan pengarahan dan bimbingan dari pembimbing,
sehingga mahasiswa mampu melakukan kegiatan kolaborasi di
wilayah individu, keluarga, dan komunitas.
5.2 Saran
1. Bagi Kelurga binaan :
89
c Keluarga diharapkan mampu meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan.
d Keluarga diharapkan dapat memahami dan mampu
menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
90