Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN)
DI

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA.

JL. HALIM PERDANA KUSUMA, JAKARTA TIMUR13610

(11 September 2015 s/d 11 November 2015)

Install Distro Linux Operating System IPFire

DISUSUN OLEH :

NAMA : EVA NUR ISNAINI


NIS : 141510143
KELAS : XI TKJ 2
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

DINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI 4 KOTA BEKASI


JL. GANDARIA KRANGGAN WETAN KELURAHAN JATIRANGGA
KECAMATAN JATISAMPURNA
KOTA BEKASI 17434

2016

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

(PRAKERIN)

DI

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA.

Laporan Prakerin ini disusun untuk memenuhi syarat

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) SMK Negeri 4 Kota Bekasi

Laporan ini telah diperiksa dan disahkan pada

Tanggal _____________Bulan_____________ Tahun 2016

Kepala Kompetensi TKJ Pembimbing

Denny Johannurdin, S.Kom Ulan Widiyanigsih S,S.


Mengetahui,

Kepala SMK Negeri 4 Kota Bekasi Waka Hubungan Industri

Soso Ariffianto, S. ST. M.SI Irwandi, S,Pd


NIP.19640207 1988031014 NIP. 197707022010011008

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN/INSTANSI

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

DI

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

Laporan Prakerin ini disusun untuk memenuhi syarat


Pendidikan Sistem Ganda (PSG) SMK Negeri 4 Kota Bekasi

Laporan ini telah diperiksa dan disahkan pada

Tanggal _____________Bulan _____________ Tahun 2016


Pimpinan Perusahaan Pembimbing Teknik

Drs. Sjafrul MBA LidyaThurni

Daftar Isi

Lembar Pengesahan

Sekolah........................................................................... i

Lembar PengesahanInstansi

DU/DI/Instansi......... ii

Kata

Pengantar... iii
Daftar

Isi... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...

1.2 Tujuan Prakerin.....

1.3 Manfaat Prakerin......

1.4 Tujuan Laporan Prakerin......

1.5 Sistematika Penulisan Laporan..

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI

1.1 Gambaran Umum Perusahaan/


Instansi. 7
2.2 Visi / Misi

Perusahaan..... 17

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan/Instansi.........

18

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Install

IPFire.20

3.2

Informasi IPFire.. 22

3.3 Langkah-

Langkah Instalasi IPFire.......... 23

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

4.1

Konfigurasi Dasar IPFire..... 28

BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan.

.. 40

5.2

Saran.. 41

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Struktur Organisasi..... 22

Gambar

3.1 Booting Instalasi IPFire... 24

Gambar 3.2 Pilihan Bahasa.

24

Gambar 3.3 Tampilan Layar Selamat Datang..

25

Gambar 3.4 Persetujuan License............................................................

25
Gambar 3.5

Tampilan Peringatan 26

Gambar 3.6 Pilihan File Sistem..

26

Gambar 3.7 Proses Instalasi IPFire

27

Gambar 3.8

KonfirmasiUntuk Reboot..... 27

Gambar 4.1

Proses Booting Kedalam Sistem.. 28

Gambar 4.2 Pilihan Input

Keyboard.... 29

Gambar 4.3 Pengaturan Timezone.....

29

Gambar 4.4 Pengaturan Hostname...

30
Gambar 4.5

Menu Input Nama Domain.... 30

Gambar 4.6

Pengaturan Password Untuk Root....... 31

Gambar 4.7 Pengaturan Password Untuk Admin.....

31

Gambar 4.8 Network Configuration Type...

32

Gambar 4.9 Network Configuration Type..................................................

33

Gambar 4.10 Pengaturan Card Assignment....

34

Gambar 4.11 Address settings pada Network configuration menu.....

.35

Gambar 4.12 Setting IP Address Interface GREEN.... ..

36
Gambar 4.13 Pilih PPP DIALUP........

36

Gambar 4.14 DNS and Gateway Setting......

37

Gambar 4.15 Pengaturan DHCP Server.......

38

Gambar 4.16 Proses Booting..........

38

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada

kami sehingga kami dapat melaksanakan prakerin dan juga dapat

menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Laporan prakerin ini kami susun berdasarkan pengalaman dan

data-data yang kami peroleh selama melaksanakan prakerin ini


di Badan Kependudukan DanKeluarga Berencana Nasional. Laporan ini di

susun sedemikian rupa dengan tujuan dapat diterima dan dipahami oleh

pembimbing serta dapat dipakai sebagai usulan adik-adik kelas yang

nantinya juga akan melaksanakan prakerin dan menyusun laporan.

Kami menyadari bahwa hal tersebut terlaksana berkat bantuan

berbagai pihak,baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu

izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Soso Ariffianto, S. ST. M.SI, selaku Kepala SMK Negeri 4 Kota

Bekasi

2. Selaku Pembimbing Prakerin

3. Bapak Denny Johannurdin, S.Kom, selaku Kepala Program Teknik

Komputer Jaringan

4. Ibu Ulan Widiyanigsih S.S, Selaku pembimbing sekolah Bapak dan

Ibu guru SMK Negeri 4 Kota Bekasi yang telah memberikan bimbingan

selama pelaksanaan prakerin

5. Dewan Guru dan Staff Tata Usaha yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan laporan ini.

7. Staf dan karyawan Badan Kependudukan Dan Keluarga

Berencana Nasional

8. Ayah Sureli dan Ibu Saniti selaku orang tua yang mendukung kami

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan

prakerin ini

Kami juga menyadari bahwa laporan masih jauh dari sempurna

walaupun kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin dan daya

upaya yang ada pada kami.

Semoga laporan prakerin ini dapat memberi manfaat bagi semua

pihak, penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bekasi, 28 Maret 2016

Eva Nur Isnaini


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk

penyelenggaraan dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan

sinkronisasi antara program pendidikan di sekolah dan program

pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia

kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian

professional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu

ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat

dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kita

tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan

langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.

Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan

tenaga kerja yang professional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem

Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang professional


tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan tersebut

diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus

mempelajari dunia industri. Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem

Gandain ikita tidak dapat langsung terjun kedunia industri karena kita

belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.

Adapun peraturan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah

sebagaiberikut :

1. Tercantum pada UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu

untuk menyiapkan peseta didik melalui kegiataan bimbingan, pengajaran,

dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

2. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah

yang bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota

masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan

sosial, budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta

didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan

untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta kebudayaan;


3. Peraturan pemerintah No. 39 tahun 1992

tentang peran sertamasyarakat dalam Pendidikan Nasional; serta

4. Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang

berisibahwa

Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui duajalur yaitu Pen

didikan didalam sekolah dan Pendidikan diluar sekolah.

1.2 Tujuan Prakerin

Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), sebagaiberikut :

1. Diharapkan dapat menambah pengetahuan yang berharga,dan

memperoleh masukan serta umpan balik guna mengembangkan

kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan.

2. Melatih kerja dan pengamatan teknik yang diterapkan di

tempat PRAKERINsesuai di bidang keahlian yang dimiliki.


3. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-

aspek usaha yangprofessional dalam lapangan kerja antara lain struktur o

rganisasi, jenjangkarir dan teknik.

4. Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan SMK

NEGERI 4 KOTA BEKASI

5. Mengimplotasikan antara pendidikan disekolah dan diluar sekolah.

1.3 Manfaat Prakerin

Manfaat dari Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) :

1. Dapat mengenali suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga setelah

selesai dari Sekolah Menengah Kejuruan SMK NEGERI 4 KOTA BEKASI

dan terjun kelapangan kerja industri dapat memandang suatu pekerjaan

yang tidak asing lagi baginya.

2. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang

professional dan handal.

3. Untuk mengasa keterampilan yang

telah diberikan disekolah dan juga sesuaidengan Visi dan Misi Sekolah M

enengah Kejuruan SMK NEGERI 4 KOTA BEKASI.


1.4 Tujuan Laporan PRAKERIN

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar para siswa dapat

melatih jiwa mandiri, berani, bertanggung jawab, serta disiplin. Selain itu

dapat juga mengkaji ilmu terapan di lapangan dengan sekolah. Adapun isi

laporan yang harus disusun para siswa adalah hasil kegiatan selama

PRAKERIN. Tujuan dari pembuatan laporan tersebut antara lain adalah :

1. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti PRAKERIN.

2. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan Sekolah kepada

para siswa sehubungan dengan pelaksanaan PRAKERIN.

3. Menambah perbendaharaan perpustakaan Sekolah dan sebagai

pengetahuan bagi siswa angkatan selanjutnya.

4. Sebagai latihan siswa dalam membuat laporan kegiatan.

5. Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktek yang dilakukan di

Dunia Industri.

6. Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional.

1.5 Sistematika Penulisan Laporan


Pembuatan sistematika laporan ini merupakan langkah penyusunan

laporan dimana laporan tersebut dapat tersusun sesuai dengan urutan

pokok pembahasan. Pembuatan menyusun laporan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Prakerin

1.3 Manfaat Prakerin

1.4 Tujuan Laporan Prakerin

1.5 Sistematika Penulisan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

2.2 Visi / Misi Perusahaan

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

2.4 Lokasi Perusahaan

BAB III LANDASAN TEORI


3.1 Installasi IPFire

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

4.1 KonfigurasiIPFire

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

2.1 Gambaran Umum Perusahaan/Instansi

Periode Perintisan (1950-an 1966)

Organisasi keluarga berencana dimulai dari pembentukan

Perkumpulan Keluarga Berencana pada tanggal 23 Desember 1957 di


gedung Ikatan Dokter Indonesia. Nama perkumpulan itu sendiri

berkembang menjadi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)

atau Indonesia Planned Parenthood Federation (IPPF). PKBI

memperjuangkan terwujudnya keluarga- keluarga yang sejahtera melalui

3 macam usaha pelayanan yaitu mengatur kehamilan atau menjarangkan

kehamilan, mengobati kemandulan serta memberi nasihat perkawinan.

Pada tahun 1967, PKBI diakui sebagai badan hukum oleh

Departemen Kehakiman. Kelahiran Orde Baru pada waktu itu

menyebabkan perkembangan pesat usaha penerangan dan pelayanan KB

di seluruh wilayah tanah air.

Dengan lahirnya Orde Baru pada bulan maret 1966 masalah

kependudukan menjadi fokus perhatian pemerintah yang meninjaunya

dari berbagai perspektif. Perubahan politik berupa kelahiran Orde Baru

tersebut berpengaruh pada perkembangan keluarga berencana di

Indonesia. Setelah simposium Kontrasepsi di Bandung pada bulan Januari

1967 dan Kongres Nasional I PKBI di Jakarta pada tanggal 25 Februari

1967.
Periode Keterlibatan Pemerintah dalam Program KB Nasional

Di dalam Kongres Nasional I PKBI di Jakarta dikeluarkan

pernyataan sebagai berikut:

1. PKBI menyatakan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

pemerintah yang telah mengambil kebijaksanaan mengenai keluarga

berencana yang akan dijadikan program pemerintah

2. PKBI mengharapkan agar Keluarga Berencana sebagai Program

Pemerintah segera dilaksanakan.

3. PKBI sanggup untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan program

KB sampai di pelosok-pelosok supaya faedahnya dapat dirasakan seluruh

lapisan masyarakat.

Pada tahun 1967 Presiden Soeharto menandatangani Deklarasi

Kependudukan Dunia yang berisikan kesadaran betapa pentingnya

menentukan atau merencanakan jumlah anak, dan menjarangkan

kelahiran dalam keluarga sebagai hak asasi manusia.

Pada tanggal 16 Agustus 1967 di depan Sidang DPRGR, Presiden

Soeharto pada pidatonya Oleh karena itu kita harus menaruh perhatian
secara serius mengenai usaha-usaha pembatasan kelahiran, dengan

konsepsi keluarga berencana yang dapat dibenarkan oleh moral agama

dan moral Pancasila. Sebagai tindak lanjut dari Pidato Presiden tersebut,

Menkesra membentuk Panitia Ad Hoc yang bertugas mempelajari

kemungkinan program KB dijadikan Program Nasional.

Selanjutnya pada tanggal 7 September 1968 Presiden

mengeluarkan Instruksi Presiden No. 26 tahun 1968 kepada Menteri

Kesejahteraan Rakyat, yang isinya antara lain:

1. Membimbing, mengkoordinir serta mengawasi segala aspirasi yang ada di

dalam masyarakat di bidang Keluarga Berencana.

2. Mengusahakan segala terbentuknya suatu Badan atau Lembaga yang

dapat menghimpun segala kegiatan di bidang Keluarga Berencana, serta

terdiri atas unsur Pemerintah dan masyarakat.

Berdasarkan Instruksi Presiden tersebut Menkesra pada tanggal 11

Oktober 1968 mengeluarkan Surat Keputusan No. 35/KPTS/Kesra/X/1968

tentang Pembentukan Tim yang akan mengadakan persiapan bagi

Pembentukan Lembaga Keluarga Berencana. Setelah melalui pertemuan-


pertemuan Menkesra dengan beberapa menteri lainnya serta tokoh-tokoh

masyarakat yang terlibat dalam usaha KB, Maka pada tanggal 17 Oktober

1968 dibentuk Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) dengan

Surat Keputusan No. 36/KPTS/Kesra/X/1968. Lembanga ini statusnya

adalah sebagai Lembaga Semi Pemerintah.

Periode Pasca Reformasi

Dari butir-butir arahan GBHN Tahun 1999 dan perundang-

undangan yang telah ada, Program Keluarga Berencana Nasional

merupakan salah satu program untuk meningkatkan kualitas penduduk,

mutu sumber daya manusia, kesehatan dan kesejahteraan sosial yang

selama ini dilaksanakan melalui pengaturan kelahiran, pendewasaan usia

perkawinan, peningkatan ketahanan keluarga dan kesejahteraan

keluarga. Arahan GBHN ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam

Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) yang telah ditetapkan

sebagai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000.

Sejalan dengan era desentralisasi, eksistensi program dan

kelembagaan keluarga berencana nasional di daerah mengalami masa-


masa kritis. Sesuai dengan Keppres Nomor 103 Tahun 2001, yang

kemudian diubah menjadi Keppres Nomor 09 Tahun 2004 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen menyatakan bahwa

sebagian urusan di bidang keluarga berencana diserahkan kepada

pemerintah kabupaten dan kota selambat-lambatnya Desember 2003. Hal

ini sejalan dengan esensi UU Nomor 22 Tahun 1999 (telah diubah

menjadi Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004). Dengan demikian

tahun 2004 merupakan tahun pertama Keluarga Berencana Nasional

dalam era desentralisasi.

Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang telah disahkan pada

tanggal 29 Oktober 2009, berimplikasi terhadap perubahan kelembagaan,

visi, dan misi BKKBN. Undang-Undang tersebut mengamanatkan

perubahan kelembagaan BKKBN yang semula adalah Badan Koordinasi

Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional. Visi BKKBN adalah Penduduk Tumbuh


Seimbang 2015 dengan misi mewujudkan pembangunan yang

berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil bahagia

sejahtera. Untuk mencapai visi dan misi tersebut, BKKBN mempunyai

tugas dan fungsi untuk melaksanakan pengendalian penduduk dan

penyelenggaraan keluarga berencana sebagaimana diamanatkan dalam

Pasal 56 Undang-Undang tersebut di atas. Dalam rangka pengendalian

penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana di daerah,

pemerintah daerah membentuk Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Daerah yang selanjutnya disingkat BKKBD di tingkat provinsi

dan kabupaten dan kota yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

memiliki hubungan fungsional dengan BKKBN (pasal 54 ayat 1 dan 2).

Peran dan fungsi baru BKKBN diperkuat dengan adanya Peraturan

Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh Atas

Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,

Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Pemerintah Non Kementerian; Peraturan Kepala BKKBN Nomor

82/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan


Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi dan Peraturan

Kepala BKKBN Nomor 92/PER/B5/2011 tentang Organisasi Tata Kerja

Balai Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana,

sehingga perlu dilakukan perubahan/penyesuaian terhadap

Renstra BKKBN tentang Pembangunan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional Tahun 2010-2014 meliputi penyesuaian untuk

beberapa kegiatan prioritas dan indikator kinerjanya.

Pasca Reformasi Kepala BKKBN telah mengalami beberapa

pergantian: Pada Periode Kabinet Persatuan Indonesia, Kepala BKKBN

dirangkap oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan yang dijabat

olehKhofifah Indar Parawansa.

Setelah itu digantikan oleh Prof. Dr. Yaumil C. Agoes Achir pada

tahun 2001 dan meninggal dunia pada akhir 2003 akibat penyakit kanker

dan yang kemudian terjadi kekosongan.

Pada tanggal 10 November 2003, Kepala Litbangkes Departemen

Kesehatan dr. Sumarjati Arjoso, SKM dilantik menjadi Kepala BKKBN oleh
Menteri Kesehatan Ahmad Sujudi sampai beliau memasuki masa pensiun

pada tahun 2006.

Setelah itu digantikan oleh Dr. Sugiri Syarief, MPA yang dilantik

sebagai Kepala BKKBN pada tanggal 24 Nopember 2006. Sebagai tindak

lanjut dari UU 52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pembangunan Keluarha Sejahtera, di mana BKKBN kemudian

direstrukturisasi menjadi badan kependudukan, bukan lagi badan

koordinasi, maka pada tanggal 27 September 2011 Kepala BKKBN, Dr.

dr. Sugiri Syarief, MPA akhirnya dilantik sebagai Kepala Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN).

Pada tanggal 13 Juni 2013 akhirnya Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono menetapkan mantan Wakil Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Prof. Fasli Jalal sebagai Kepala Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

2.2 VISI / MISI PERUSAHAAN

VISI PERUSAHAAN/INSTANSI
Menjdi lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan

pendudukan tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas

MISI PERUSAHAAN/INSTANSI

a) Mengarus-utamakan pembangunan berwawasan Kependudukan

b) Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

c) Memfasilitasi Pembangunan Keluarga

d) Mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan Kependudukan,

Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga

e) Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara konsisten

MEANING BKKBN

Kami Bangga menjadi Pelopor dan Pengerak dalam Mewujudkan

Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan/Instansi


Gambar 2.3.1 Struktur Organisasi

BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Install Distro Linux Operating System IPFire

IPFIRE adalah system operasi yang digunakan sebagai firewall, router,

proxy server, dan lain-lain yang

berguna untuk mengamankan system jaringankomputer. IPFIRE

didistribusikan dibawah licensy GPL (General Public License) / sering kita

menyebutnya linux sehingga dapat kita peroleh secara gratis dengan

mengunduhnya disitus resminya

yaitu http://www.ipfire.org/en/index. IPFIRE sendiri merupakan

pengembangan dari IPCOP dan Smoothwall yang kemudian

dikembangkan sendiri secara mandiri oleh team pengembang IPFIRE.

Dalam mengembangkan proyekini team pengembang IPFIRE menitik

beratkan pada kemudahan instalasi, kemudahan konfigurasi karena

IPFIRE dapat dikonfigurasi melalui WEB interface dan level keamanan

yang tinggi selain itu team pengembang IPFIRE juga benar-benar

memperhatikan masalah keamanan jaringan komputer


secara dynamis dan berkala agar tetapaman. Dengan demikian IPFIRE

sangat cocok digunakan untuk network

administrator pemula maupunprofesional.

A. Kebutuhan minimum piranti keras (hardware) untuk instalasi IPFire

adalah sebagai berikut :

1. Laptop

2. Modem

3. Prosesor dengan kecepatan minimal 333 MHz

4. Memory sebesar 256 Mb

5. Kapasitas harddisk sebesar 1 Gb

6. Kartu jaringan (ethernet card) sebanyak 2 buah

(pada keadaan tertentujuga dapat menggunakan 1 lan card saja)

Hardware yang di rekomendasikan :

1. Prosesor dengan kecepatan lebih dari 1 GHz

2. Memory lebih dari 512 Mb

3. Harddisk dengan kapasitas 2 Gb atau lebih

4. Kartu jaringan gigabit sebanyak 2 buah


B. Software yang dibutuhkan :

1. VirtualBox 4..3.2

2. IsoIPFire 2.11

Catatan :

IPFire versi terbaru juga mendukung instalasi dengan menggunaka


n prosesorberbasis ARM versi 5 (embedded system)

IPFire mendukung penggunaan media


penyimpanan (harddisk) dengan kapasitassampai dengan
1 terabytes, serta mendukung penuh IDE, SATA, SCSI dan RAID.

Kartu jaringan 100 Mb yang beredar dipasaran sebagian besar


(99%) sudah dapatdikenali dan dijalankan dengan baik oleh IPFire.
Sejakversi 2.3, IPFire jugamendukung penggunaan kartu jaringan
GB

Untuk dapat melakukan proses instalasi dengan menggunakan


media CD, DVD, atauflashdisk.
Silakan mendownload CD image (ISO) yang
sesuai dengan kebutuhan yang di pusat downloadIPFire.

Saat melakukan proses instalasi,


gunakan tombol arah pada keyboard (atas, bawah, kiri, dan kanan)
untuk melakukan navigasi dan gunakan tombol enter
untuk memilih menu yang aktif.

3.2 Informasi IPCOP atau IPFIRE

IPCOP atau IPFIRE, keduanya

merupakan sebuah system operasidistro linux yang

khusus untuk keperluan firewall


router. IPCOP muncul lebihdahulu dari pada IPFIRE. Menurut penulis ked

uanya sudah mencukupikebutuhan untuk membangun Gateway

Internet ( Firewall, Router dan Proxysekaligus) di kantor, instansi,

kampus atau warnet. Orang yang pernah pakai IPCOP

tidak akan mengalami kesulitan ketika mengimplementasikan IPFIRE,

karena keduanya mirip dari sisi instalasi.

IPCOP memiliki addon yang

cukup banyak dan membantu untukmeningkatkan fungsinya.

Namun IPFIRE lebih banyak lagi dan dapat dijadikansebagai server lain

yang memiliki layanan-layanan tertentu, Misal ada addon Samba, agar

dapat melayani sharing file atau berfungsi sebagai File Server/Domain

Controller. Ada juga addon Mail server, sehingga menjadikan IPFIRE

juga menjadi sebuah mail server sekaligus berfungsi sebagaiGateway

Internet.

Satu lagi yang membuat IPFIRE lebih menarik, yaitu,

addon Advanced Proxy dan URL

Filter sudah automatis terinstall ketika selesai instasi IPFIRE.Ini berbeda d


engan IPCOP, yang

mengharus kita menginstall sendiri addontersebut. Secara ringkat berikut

perbandingan dan persamaan IPCOP dan IPFIRE

PERSAMAAN :

Firewall yang Open source, GPL ( GNU Public License )

Distro Linux

Firewall basis iptables

Tampilan interface instalasi (hampir) mirip

Mengenal istilah jaringan Green, RED, Blue, Orange

Administrasi via web

3.3 Langkah-langkah Instalasi IPFire

Pada tutorial ini akan dijelaskan langkah-

langkah instalasi IPFire menggunaan media CD/DVD :

1. Booting system dari CD/DVD instalasi IPFire sampai tampil layar

seperti gambar berikut ini :


Gambar 3.3.1 Tampilan awal booting Instalasi IPFire

Untuk yang memiliki monitor yang tidak mendukung resolusi 1024 x 768

makaanda dapat mengetikkan novga kemudian enter.

2. Beberapa saat kemudian pilihan bahasa akan muncul. Pilihlah

English kemudian Ok

Gambar 3.3.2 Pilihan Bahasa


3. Setelah pilihan bahasa akan tampil layar selamat datang, pilih

Ok untuk melanjutkan.

Gambar 3.3.3 Tampilan Layar Selamat Datang

4. Layar selanjutnya adalah persetujuan lisensi. Arahkan pilihan

keopsi I accept this license dan tekan spasi 1 kali. Lanjutkan

dengan memilih Ok
Gambar 3.3.4 Persetujuan Lisensi

5. Sebuah peringatan akan tampil, pilih Yes kemudian Ok

Gambar 3.3.5 TampilanPeringatan

6. Selanjutnya tampil pilihan file sistem yang digunakan. Kita dapat

memilih Ext3, Ext4 atau ReiserFS untuk harddisk.

Gambar 3.3.6 Pilihan File Sistem

7. Proses instalasi akan berjalan beberapa saat


Gambar 3.3.7 Proses Instalasi IPFire

8. Setelah prosedur instalasi selesai, maka akan tampil konfirmasi

untuk melakukan reboot. Silakan keluarkan CD / DVD instalasi

IPFire, kemudian lakukan reboot.

Gambar 3.3.8 Konfirmasi Untuk Reboot

Proses instalasi IPFire sudah selesai. Pada keadaan normal, proses


instalasiIPFire hanya memerlukan waktu 10 15 menit.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Konfigurasi Dasar IPFire

Proses konfigurasi IPFire setelah instalasi IPFire telah selesai,

selanjutnya konfigurasi dasar disini meliputi pengaturan input, timezone,

penentuan akses root, penentuan akses admin, dan pengaturan

jaringan(networking).

1. Pada saat pertama kali IPFire selesai di install kedalam sistem, maka akan

tampil pilihan booting seperti dibawah ini. Secara default, IPFire akan

melakukan booting dengan sendirinya dalam modus booting normal.


Gambar4.1 Proses Booting Kedalam Sistem

2. Selanjutnya akan tampil pilihan input keyboard, pilihlah us kemudian Ok

Gambar 4.2 Pilihan Input Keyboard

3. Layar yang tampil selanjutnya adalah pengaturan timezone.

Sesuaikantimezone dengan lokasi dimana berada. Asia/Jakarta untuk

Indonesia bagian barat, Asia/Makassar untuk Indonesia tengah dan

Asia/Jayapura untuk Indonesia bagian timur.


Gambar 4.3 Pengaturan Timezone

4. Selanjutnya, isikan hostname untuk mesin. Hostname adalah nama yang

unik untuk setiap sistem komputer yang berada dalam sebuah jaringan.

Dalam contoh penulisini menggunakan hostname ipfire.

Gambar 4.4 Masukkan Hostname


5. Pada layar selanjutnya akan tampil menu input untuk nama domain. Jika

berada dalam jaringan lokal, anda bisa menggunakan domain dengan

akhiran lan atau sejenisnya (bukan top level domain seperti .com, .net

atau lain-lainnya).

Gambar 4.5 Menu Input Nama Domain

6. Step selanjutnya adalah menentukan password untuk root.

Akses rootdapat digunakan untuk login kedalam sistem melalui terminal

atau SSH /putty. Tulisan password tidak akan ditampilkan tampil saat

mengetikkannya.
Gambar 4.6 Pengaturan Password untuk root

7. Selanjutnyaakan diminta memasukkan password untuk admin. Akses

admin digunakan ketika anda mengakses antarmuka web (Web Graphic

User Interface) IPfire.

Gambar 4.7 Pengaturan Password untuk admin

8. Pada langkah selanjutnya akan tampil menu untuk mengkonfigurasi

jaringan. Bagian ini akan sedikit membingungkan untuk user yang baru

mempelajari IPFire.
Gambar 4.8 Network Configuration Type

Keterangan :

Current config menunjukkan interface yang digunakan saat ini. Defaultnya

adalah GREEN + RED (LAN dan Internet).

Interface dalam IPFire dibagi menjadi beberapa jenis :

GREEN (Hijau) mewakili interface dengan area aman. Dalam jaringan ini

pada umumnya terdapat komputer-komputer client yang terhubung

melalui kabel. Client dapat melakukan komunikasi data tanpa batasan.

RED (Merah) mewakili interface yang terhubung dengan internet. Akses

dari luar (internet) akan ditutup secara keseluruhan kecuali dengan izin

administrator.

BLUE (Biru) mewakili interface wireless yang memiliki kemungkinan


disalahgunakan oleh penggunanya. Akses client dijaringan ini juga

ditentukan oleh kebijakan administrator.

ORANGE (Oranye) mewakili interface untuk demilitarized zone (DMZ).

Semua server seperti webserver, mailserver, samba dan lain-lainnya yang

dapat diakses oleh internet berada di zona ini. DMZ melindungi server dari

ancaman keamanan dari internet.

Setiap segmen jaringan diwakili oleh 1 kartu ethernet.

9. PadaNetwork configuration typekita dapat menentukan interface apa saja

yang akan di gunakan (GREEN + RED, GREEN + RED + ORANGE,

GREEN + RED + BLUE, dan GREEN + RED + ORANGE + BLUE).

Gambar 4.9 Network configuration type

Untuk penggunaan sebagai kantoran, warnet, gamecenter, atau


perusahaan kelas kecil sampai menengah biasanya yang digunakan

hanya GREEN + RED.

10. Pada menu Drivers and card assignments kita dapat menentukan kartu

lan yang digunakan untuk setiap segmen warna.

RED = LAN card yang menghubungkan internet (modem

atau gateway/router) dengan IPFire.

GREEN = LAN card yang menghubungkan IPFire dengan

LAN

Gambar 4.10 pengaturan card assignment

Contoh pengaturan card assignment adalah sebagai berikut :


Jika memiliki kartu ethernet Intel menghubungkan IPFire ke jaringan

LAN (GREEN)dan kartu ethernet Realtek menghubungkan IPFire ke

modem (RED)

Pertama, pilih GREEN kemudian arahkan pilihan ke Select kemudian

arahkan ke pilihan Intel ethernet, dan tekan enter.

Kedua, pilih RED, arahkan ke pilihan Select kemudian arahkan ke

pilihan Realtek ethernet dan tekan enter. Terakhir pilih Done untuk

menyimpan pengaturan.

11. Selanjutnya pilih Address settings pada Network configuration menu.

Gambar 4.11 Address settings pada Network configuration menu.

1. Pertama pilih GREEN kemudian akan tampil menu input untuk


menentukan IP Address interface GREEN seperti gambar berikut ini

(sesuaikan IP tersebut dengan IP address yang digunakan dalam jaringan

LAN) :

Gambar 4.12 Setting IP Address Interface GREEN

Catatan : Saat anda merubah konfigurasi IP address kadang

muncul warning, pilih Ok saja jika diminta mengkonfirmasi.

Selanjutnya pilih RED untuk menampilkan pengaturan interface yang

terhubung ke internet.
Gambar 4.13 Pilih PPP DIALUP

Jika ingin terhubung dengan gateway atau router tersendiri (misalnya

Mikrotik, Cisco, dan sejenisnya) kita dapat memilih Static dan

menentukan IP address untuk interface RED secara manual.

2. Pilih PPP DIALUP jika IPFire terhubung langsung dengan internet melalui

modem dengan modus bridge atau sejenisnya. Parameter untuk

melakukan dial ke ISP (seperti username, password dan sebagainya)

dapat anda atur selanjutnya melalui antarmuka web.

Jika kita memilih Static untuk interface RED, maka kita perlu

memasukkan DNS dan gateway pada menu DNS and gateway settings.
Gambar 4.14DNS and Gateway Setting

Pilih Done pada Network configuration menu untuk menyelesaikan dan

menyimpan pengaturan parameter jaringan yang telah di buat tadi.

3. Selanjutnya akan tampilan pengaturan DHCP server. Kita dapat

mengaktifkan DHCP server pada IPFire untuk memberikan parameter IP

address, DNS dan leased line untuk

komputer client dibelakang IPFire.Pilih Ok untuk menyimpan konfigurasi

DHCP.
Gambar 4.15 Pengaturan DHCP Server

Sampai di bagian ini, konfigurasi IPFire sudah selesai.

4. Dan secara otomatis IPFire akan meneruskan proses booting sampai

pada modus standby seperti layar dibawah ini :

Gambar 4.15 Proses Booting

dapat login menggunakan akses dan password root yang telah di tentukan

pada konfigurasi sebelumnya. Selain itu juga dapat mengakses antarmuka

web IPFire untuk melakukan konfigurasi lanjutan.


Jika terdapat kesalahan pada konfigurasi yang di buat, dapat melakukan

konfigurasi ulang dengan mengetikkan perintah setup (tanpa tanda kutip)

pada consol shell atau SSH / putty.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis menjalankan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di

BkkBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) , maka

penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :

1. Praktik Kerja Industri itu sangat penting bagi pelajar Sekolah Menengah

Kejuruan (Kelompok Teknologi Industri) karena secara

langsung penulis dapat terjun langsung ke lapangan, serta dituntut untuk

bertanggung jawab atas apa yang telah dilaksanakannya Prakerin

tersebut.
2. Melalui Prakerin ini penulis dapat menilai dan menghargai kemampuan diri

sendiri.

3. Pengalaman yang didapatkan di lapanagan kerja khususnya dari segi teknik

pelaksanaannya lebih praktis jika di bandingkan pelajaran yang diterima di

sekolah, hal ini disebabkan di lapangan dituntut untuk memanfaatkan

waktu seefisien mungkin dengan kesalahan sekecil mungkin. Sedangkan

di sekolah pengalaman belajar ditujukan pada hal yang sebenarnya dari

teori berdasarkan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan dan

dibuktikan secara ilmiah.

4. Kegiatan Prakerin dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

siswa dibidang teknologi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja

yang sebenarnya.

5. Kegiatan Prakerin juga dapat menambah wawasan dan pengalaman, serta

dapat mempraktikkan ilmu yang telah dipelajari di sekolah

6. Teori yang dipergunakan di lapangan kerja pada dasarnya mempunyai

teori yang sama dengan apa yang dipelajari di sekolah.

5.2 Saran
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang

dimiliki, namun walaupun demikian akan mencoba memberi saran yang

mungkin akan dapat membangun. Adapun saran tersebut antara lain :

1. Dengan adanya program Praktik kerja Industri (PRAKERIN) ini diharapkan

terjadi hubungan kerja sama yang baik antara pihak SMK NEGERI 4

KOTA BEKASI dengan instansi tempat pelaksanaan Praktik Kerja Industri

(PRAKERIN).

2. Dalam penerimaan dan penempatan para siswa yang melaksanakan Kerja

Praktik, hendaknya mempertimbangkan bidang yang sesuai dengan

jurusan siswa, sehingga siswa dapat mengembangkan ilmu yang dimiliki

dan juga dapat menambah pengetahuan.

3. Bagi pegawai instansi, diharapkan dapat memperkenalkan program apa

saja yang digunakan pada instansi agar siswa yang melaksanakan Praktik

Kerja Industri dapat memahaminya.

4. Proses pembelajaran ditingkatkan dan Harapan penulis supaya

kedisiplinan sekolah di tegaskan.

5. Dan kepada dewan guru agar selalu memberikan motivasi dan bimbingan
kepada siswa-siswi SMK NEGERI 4 KOTA BEKASI.

Demikian laporan hasil prakerin saya ini jauh dari Kata Sempurna,

tetapi saya harap pembaca dan saya selaku penulis bisa mendapatkan

informasi, saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang

telah membantu dan membimbing dalam pelaksanaan Prakerin,

khususnya kepada pembimbing Industri, semoga kebaikan Bapak/Ibu

mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

DaftarPustaka

Sumber: http://arjomangil.blogspot.co.id tutorial-instalasi-

ipfire.html 14-03-16

Sumber: http://akagamisoftware.blogspot.co.id 14-03-16

Sumber: http://dokumen.instalasi-dan-konfigurasi-ip-fire-.html 15-03-16

Sumber: http://www.bkkbn.go.id/ViewProfil.aspx 05-04-16


IDENTITAS SISWA

Nama : Eva Nur Isnaini

Nomor Induk Siswa : 141510143

Program Keahlian : Teknik Komputer Jaringan

Tempat /Tanggal Lahir : Bekasi, 16 Mei 1999

Cita Cita : Guru

Hobi : Mendengarkan Mp3, Masak

Agama : Islam

Kelas : XI Tkj 2

Jenis Kelamin : Perempuan

Golongan Darah :-

Tempat Prakerin : Badan Kependudukan Dan Keluarga


Berencana Nasional

Anda mungkin juga menyukai