Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


DI
KANTOR
SMK YPK BUKIT ZAITUN WAISAI
Kamp. Warmasen, Kec. Kota Waisai, Kab. Raja Ampat

Di Susun Oleh:

Nama : Karlos Dimara


Nis :
Bidang Keahlian : Teknologi Komunikasi dan Jaringan Program
Keahlian : Teknik Komputer Jaringan (TKJ)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN RAJA AMPAT
SMK YPK BUKIT ZAITUN WAISAI
2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing
serta pemimpin Kantor Smk Ypk Bukit Zaitun

Disahkan di waisai
Pada tanggal 25 Januari 2022

    Instruktur DU/DI                                               Guru Pembimbing

     M. Nur Syafi’e, S.Kom  Desi Sauyai, S.Pd

Mengetahui
Kepala sekolah

Martina Bonsapia, S.Pd,. M.si

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiarat Tuhan kita Yesus Kristus. yang telah me-
limpahkan berkat dan Perlindungan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Kegiatan Praktek Kerja Industri (prakerin) sesuai rencana.
Seiring pelaksanaan kegiatan Prakerin dan sampai ketahap penulisan laporan, saya
telah banyak dibantu dan dibimbing dari berbagai pihak, maka pada kesempatan kali ini
saya ingin berterima kasih yang sebesar-besarnyanya kepada :
1. Ibu Martina Bonsapia, S.Pd,. M.si sebagai kepala sekolah SMK YPK BUKIT ZA-
ITUN WAISAI
2. Bapak Fredrik Faidan S.Pd selaku Wakasek kesiswaan
3. Bapak Fredik Layuk Allow selaku ketua perakrin
4. Bapak dan ibu guru SMK YPK BUKIT ZAITUN WAISAI
5. Kepada Orang tua wali saya yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual
dan tak henti mendidik saya dan mendoakan saya
6. Kepada  teman-teman yang telah memberi masukan dan saran-saran.
Akhir kata, Saya berharap laporan ini bermanfaat bagi saya dan pembaca,serta
menjadi semangat dan motivasi bagi rekan-rekan yang akan melaksanakan Prakerin.

WAISAI, 02 Oktober 2022

Karlos Dimara

3
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan.............................................................................. 1
Kata Pengantar...................................................................................... 2
Daftar isi................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.......................................................................... 4
2. Tujuan ....................................................................................... 5
3. Ruang Lingkup.......................................................................... 5
BAB II PROFIL PERUSAHAN
1. Sejarah Berdiri Perusahaan..................................................... 8
2. Struktur Organisasi Perusahaan............................................. 10
BAB III LAPORAN KEGIATAN
1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG)………………. 13
2. Melakukan Entry Dukumen Survei Ubinan………………... 14
3. Pengumpulan Data Transportasi……………………………. 15
4. Survei Industri Mikro Kecil…………………………………. 15
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan................................................................................ 17
2. Saran........................................................................................... 17
3. Daftar.......................................................................................... 18
4. Lampiran.................................................................................... 19

4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Praktek Kerja Indutri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang
memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program pengusa-
haan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat
keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur
utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai
kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui
proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Pendidikan Sistem Ganda dilak-
sanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sis-
tem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana para siswa
yang melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus
mempelajari dunia industri. Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung
terjun ke dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
Ada beberapa peraturan tentang Paktik Kerja Industri (PRAKERIN) dan putusan Menteri. Adapun
peraturan Praktik Kerja Industri(PRAKERIN) adalah sebagai berikut :
a.      Tercantum pada UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk menyiapkan
peseta didik melalui kegiataan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa
yang akan datang.
b.      Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang bertujuan
meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubun-
gan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan
peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengem-
bangkan diri sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta ke-
budayaan;
c.      Peraturan pemerintah No. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam Pendidikan Na -
sional; serta
d.      Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi bahwa “Dalam melak-
sanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu Pendidikan didalam sekolah dan Pen-
didikan diluar sekolah”.

5
2. Tujuan
a.      Mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan Dunia Usaha/ Dunia
Industri.
b.     Sebagai realisasi teori yang telah di terima siswa.
c.      Mengimplotasikan antara pendidikan disekolah dan diluar sekolah.
d.     Memperkokoh Link And Match antar SMK dengan dunia Kerja.
e.      Mempelajari Organisasi atau istana praktek yang mencakup nyata perusahaan struktur, manaje-
men, tenaga kerja dan lain-lain.
f.       Sebagai salah satu syarat mengkuti Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun pelajaran 2014/2015.
3. Ruang Lingkup
Kemampuan atau kompentensi yang di tuntut untuk jurusan TKJ yaitu:
a.      Operator Komputer
Mengoperasikan komputer untuk pekerjaan entry data dalam ruang lingkup program Microsoft Of-
fice antara lain:
a) Microsoft Word (Pengolah Kata)
b)  Microsoft Excel (Pengolah Angka)
c)  Microsft Power Point (Point Presentasi)
d)  Microsoft Acces (Data Base)
e) Programmer/Web Master
f) Design Web (Front Page, Dreamweaver MX, Macromedia Flash MX)
g) Teknisi Komputer/Computer Technician
h) Merakit computer
i) Menginstalasi PC
j) Memeriksa/mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan peripheral
k) Menginstalasi perangkat jaringan local (Local Area Network)
l) Memeriksa / mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan
m) Melakukan perbaikan dan setting ulang koneksi jaringan berbasis local / LAN
n) Menginstalasi sistem operasi jaringan berbasisi GUI (Graphic User Interface)
o) Menginstalasi sistem operasi jaringan berbasis teks
p) Mengadministrasikan server dalam jaringan local / LAN
q) Administrator Jaringan / Networking Administrator Level1/Dasar

6
r) Menginstalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
s) Memeriksa / mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis
luas
t) Melakukan perbaikan atau setting ulang koneksi jaringan berbasis luas
u) Menginstalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI (Graphical User Interface)
v) Menginstalasi sistem operasi jaringan berbasis teks

7
BAB II

PROFIL PERUSAHAN

2.1. Sejarah Berdiri Perusahaan

Kegiatan statistik di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Gubernur Jenderal Hindia-Be-
landa yang ke-36 sebagai perwakilan koloni Belanda-Perancis, Herman Willem Daendels (1808-
1811). Gubernur Daendels menginginkan pemerintahannya memiliki data statistik yang kuat dan
handal. Dengan data statistik, pemerintah memiliki pegangan dalam mengidentifikasi dan menen -
tukan prioritas dalam mengeksploitasi wilayah, khususnya Pulau Jawa, daerah tugasnya yang harus
dilindunginya dari tentara Inggris. Pada masa pemerintahan Jepang pada tahun 1942-1945, CKS be-
ralih dibawah kekuasaan pemerintah militer Jepang. Kegiatannya diutamakan untuk memenuhi ke-
butuhan perang/militer dan berada di bawah Gubernur Militer (Gunseikanbu), dengan nama
Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan pada 17 Agustus 1945,


Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu dinasionalisasikan dengan nama Kantor Penyelidikan
Perangkaan Umum Republik Indonesia (KAPPURI) dan dipimpin oleh Mr. Abdul Karim Pring-
godigdo.

Pada awal tahun 1946 bersamaan dengan berpindahnya kegiatan Pemerintah Republik In-
donesia dari Jakarta ke Yogyakarta, kegiatan KAPPURI pun dipindahkan ke Yogyakarta dipimpin
oleh Semaun. Sementara itu, Pemerintah Federal Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali
CKS yang sempat dikuasai Jepang. Ketika pemerintah Belanda mengakui kedaulatan RI, pusat
kegiatan pemerintahan RI pun kembali ke Jakarta. Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kemak-
muran tanggal 12 Juni 1950 Nomor 219/S.C., kedua lembaga, yaitu KAPPURI dan CKS diinte-
grasikan menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) yang berada di bawah tanggung jawab Menteri Ke-
makmuran.

8
Pada tanggal 1 Maret 1952, melalui Surat Keputusan Menteri Perekonomian Nomor P/44,
KPS berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perekonomian. Dengan diterbitkan-
nya SK Menteri Perekonomian Nomor 18.099/M tanggal 24 Desember 1953, kegiatan KPS dibagi
dalam dua bagian, yaitu Afdeling A merupakan Bagian Riset dan Afdeling B merupakan Bagian
Penyelenggaraan dan Tata Usaha.

Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 131 Tahun 1957, Kementerian


Perekonomian dipecah menjadi Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Sesuai
dengan Keppres X Nomor 172 tanggal 1 Juni 1957, KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik yang
tanggung jawab dan wewenangnya berada langsung di bawah Perdana Menteri.

Pada tahun 1960 diundangkan dua buah Undang-Undang (UU), yaitu UU Nomor 6 Tahun
1960 tentang Sensus yang diundangkan pada tanggal 24 September 1960 sebagai pengganti Volk-
stelling Ordonnantie 1930 (Staatsblad 1930 Nomor 128) dan UU Nomor 7 Tahun 1960 tentang
Statistik yang diundangkan pada tanggal 26 September 1960 sebagai pengganti Statistiek Ordon-
nantie 1934 (Staatsblad 1934 Nomor 508).

Berdasarkan Keputusan Perdana Menteri Nomor 26/P.M/1958 tanggal 16 Januari 1958


tentang pemberian tugas kepada BPS untuk menyelenggarakan pekerjaan persiapan Sensus Pen-
duduk dan sesuai dengan Pasal 2 UU Nomor 6 Tahun 1960, BPS dipercaya menyelenggarakan sen-
sus penduduk yang pertama setelah Indonesia merdeka. Pelaksanaan sensus penduduk dilakukan
serentak di seluruh Indonesia pada tahun 1961.

Pelaksanaan Sensus Penduduk di tingkat propinsi dilaksanakan oleh kantor gubernur, di


tingkat kabupaten/kota (dulu disebut kotamadya) dilaksanakan oleh kantor bupati/walikota. Sedan-
gkan pada tingkat kecamatan dilaksanakan oleh bagian yang mengurus pelaksanaan sensus pen-
duduk.

Kemudian dengan Keppres Nomor 47 Tahun 1964 yang ditetapkan pada tanggal 20 Jan -
uari 1964, pemerintah menetapkan susunan dan organisasi BPS, yang selanjutnya berdasarkan
Keputusan Presidium Kabinet Nomor Aa/C/9 Tahun 1965 pada tanggal 19 Februari 1965, Bagian
Sensus di Kantor Gubernur dan Kantor Kabupaten/Kota berubah menjadi Kantor Sensus dan Statis -
tik Daerah.

Dengan semakin pentingnya peran BPS dalam menyediakan data statistik untuk
memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, pemerintah mengundangkan
tiga Peraturan Pemerintah (PP) tentang Sensus, yaitu PP Nomor 21 Tahun 1979 tentang Pelak-

9
sanaan Sensus Penduduk yang diundangkan pada tanggal 2 Juli 1979, PP Nomor 2 Tahun 1983 ten-
tang Sensus Pertanian yang diundangkan pada tanggal 21 Januari 1983, dan PP Nomor 29 Tahun
1985 tentang Sensus Ekonomi yang diundangkan pada tanggal 10 Juni 1985. Sedangkan untuk
kelembagaan BPS, pemerintah telah mengundangkan PP Nomor 16 Tahun 1968 tentang Status dan
Organisasi BPS yang diundangkan pada tanggal 29 Mei 1968. Dengan makin meningkatnya peran
dan tugas BPS, PP Nomor 16 Tahun 1968 kemudian disempurnakan dengan PP Nomor 6 Tahun
1980 tentang Organisasi BPS yang diundangkan pada tanggal 20 Februari 1980. Dua belas tahun
kemudian PP Nomor 6 Tahun 1980 disempurnakan dengan PP Nomor 2 Tahun 1992 tentang Or -
ganisasi BPS yang diundangkan pada tanggal 9 Januari 1992.

Sebagai pelaksanaan dari PP Nomor 2 Tahun 1992, ditetapkan Keppres Nomor 6 Tahun
1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja BPS yang ditetapkan
pada tanggal 9 Januari 1992. Sesuai dengan berbagai perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat,
dan kebutuhan pembangunan nasional, UU Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomor 7
Tahun 1960 tentang Statistik sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi kehidupan bangsa dan tingkat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai pengganti kedua UU tersebut, ditetapkan
UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik yang diundangkan pada tanggal 19 Mei 1997. Nomen-
klatur kelembagaan dari Biro Pusat Statistik diganti menjadi Badan Pusat Statistik.

2.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk melaksanakan tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan tata kerja tersebut,Sesuai peraturan BPS
Nomor 8 Tahun 2020 tentang Organisasi dan tata kerja Badan pusat statistik Provinsi dan badan pusat
statistik kabupaten/ Kota, telah tentukan struktur organisasi badan pusat statistik Kabupaten Raja Ampat,
yaitu:

10
Gambar 1. Struktur Organisasi BPS di Kabupaten Kota

Gambar 2. Struktur organisasi BPS terbaru

Struktur Organisasi BPS mengalami perubahan, dari tingkat pusat sampai di tingkat II (kabupaten kota) di
tahun 2020, di tingkat II, sebelumnya ada struktural eselon IV sebanyak enam seksi dan satu setingkat es -
elon III, serta staf dan Koordinator Statistik Kecamatan. Pada tahun 2020, sudah disederhanakan hanya

11
ada tiga bagian, yaitu satu setingkat eselon III (Kepala Satker), satu setingkat eselon IV (Subbagian
Umum), serta Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas dari bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kepala, bertugas memimpin BPS Kabupaten Raja Ampat sesuai dengan tugas dan fungsi BPS Kabu -
paten Raja Ampat serta membina aparatur BPS kabupaten raja ampat agar berdaya guna dan berhasil
guna.
2. Subbagian Umum, bertugas melakukan penyusunan perencanaan, keuangan, manusia, hubungan
masyarakat, hukum Dan orgaanisasi, kearsipan, persandian, barang milik negara,peelengkapan dan
rumah tangga. Kelompok
3. Jabatan Fungsional, bertugas memberikan pelayanan fungsional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
BPS kabupaten raja Ampat sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan

2.3 VISI dan MISI.

2.3.1. Visi BPS

“Penyedia Data Statistik Berkualitas untuk Indonesia Maju”

2.3.2. Misi BPS

Misi BPS dirumuskan dengan memperhatikan fungsi dan kewenangan BPS, visi BPS serta melaksanakan
Misi Presiden dan Wakil Presiden yang Ke-1 (Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia), Ke-2 (Struktur
Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing) dan yang Ke-3 Pembangunan yang Merata dan
Berkeadilan, dengan uraian sebagai berikut:

1. Menyediakan statistik berkualitas yang berstandar nasional dan internasional.

2. Membina K/L/D/I melalui Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan.

3. Mewujudkan pelayanan prima di bidang statistik untuk terwujudnya Sistem Statistik Nasional.

4. Membangun SDM yang unggul dan adaptif berlandaskan nilai profesionalisme, integritas dan
amanah.

12
BAB III

Laporan Kegiatan

3.1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

Pendidikan sistem ganda sebagai alternatif pola pembelajaran di SMK ditetapkan dalam Kepu-
tusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 323/U/1997, yaitu:

“Pendidikan sistem ganda selanjutnya disebut PSG adalah suatu bentuk penyelenggaraan pen-
didikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di
sekolah menengah kejuruan dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja
langsung pada pekerjaan sesungguhnya di institusi pasangan, terarah untuk mencapai suatu tingkat
keahlian profesional tertentu (pasal 1; ayat 1)”.

PSG merupakan suatu kombinasi antara penyelenggaraan pembelajaran di sekolah (SMK)


dengan penyelenggaraan praktek kerja industri (prakerin) di institusi kerja pasangan (perusahaan;
jasa, dagang, industri), secara sinkron dan sistematis, bertujuan menghantarkan peserta didik pada

13
penguasaan kemampuan kerja tertentu, sehingga menjadi lulusan yang berkemampuan relevan
seperti yang diharapkan.

Tujuan pembelajaran program PSG yang banyak dipengaruhi oleh dinamika kehidupan
masyarakat, diharapkan secara terstandar dapat menghantarkan peserta didik menjadi lulusan SMK
yang berkemampuan relevan. Adapun “standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar
dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik”
(Peraturan Mendiknas RI nomor 23 tahun 2006; pasal 1, ayat 1). Standar kompetensi lulusan SMK
menggambarkan harapan masyarakat terhadap hasil pembelajaran.

Sejalan dengan tujuan pembelajaran program PSG, Suwarma AL-Mukhtar (1992; 78) menge-
mukakan bahwa dalam perkembangannya hendaknya dapat memenuhi “harapan masyarakat untuk
mendapatkan pekerjaan dan hidup lebih baik”, mengingat keberadaan institusi pendidikan adalah
diperuntukkan bagi peningkatan kehidupan masyarakat, khususnya lingkungannya.

Tujuan pembelajaran program PSG merupakan rujukan dalam pembinaan dan pengembangan
kemampuan peserta didik yang sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakat, dapat memberikan
bekal berharga bagi lulusan SMK untuk dapat meraih kehidupan yang lebih baik. Pembelajaran pro -
gram PSG di SMK yang bertujuan menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah, dalam dinamikanya
dipengaruhi oleh perubahan kebutuhan institusi kerja terhadap hasil pembelajaran, seperti yang dike-
mukakan As’ari Djohar pada Pidato Pengukuhan Guru Besar UPI (2008; 5) yaitu ; “dari hanya
mampu bekerja dengan teknologi madya menjadi mampu bekerja dengan teknologi canggih dan dari
hanya mampu bekerja di dalam negeri menjadi mampu bekerja di luar negeri”. Tujuan pembelajaran
program PSG dalam perkembangannya sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakat yang banyak
melahirkan macam atau bentuk pekerjaan baru, sejalan dengan upaya pemenuhan kebutuhan tenaga
kerja yang mempunyai persyaratan dan keterampilan kerja yang berbeda dari sebelumnya.

Dalam pendidikan sistem ganda yang dilaksanakan 6 bulan dari tanggal 1 Juli 2021
s/d 20 Desember 2021 di badan pusat statistik kabupaten raja ampat JLn Jendra mahayani,
Adanya kegiatan yang kami lakukan.

Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menambah pengalaman dan kemampuan
kami dalam jurusan (Teknik Komputer dan Jaringan),

Dari kegiatan yang kami lakukan berikut beberapa diantaranya:


1. Melakukan entry dukumen ubinan

14
2. Pendataan Rate Transport
3. Survei Industri Mikro Kecil

Semoga dengan kegiatan ini akan manambah pengalaman dan kemampuan saat sudah
lulus ilmu yang saya dapatkan bisa digunakan dalam dunia kerja nanti.

3.2 Melakukan entry dukumen survei ubinan


kami di minta untuk melakukan entry dokumen hasil pemutahiran survei ubina n yang
telah dilakukan oleh petugas lapangan. survei ubinan adalah survei untuk mengumpulkan data
produksi tanaman pangan, yang mana kegiatan ini melakukan di awali dengan pemutahiran
rumah tanggah pertanian.

3.3. Pengumpulan data transportasi.

Pertama kami mendatapkan tugas pengumpulan data transportasi,dimana lokasi


melakukan pengumpulan data transpotasi di kali waisai. Kami melakukan wawancara terhadap
orang-orang yang berasal dari kampung yang diluar waisai, dimana mereka melakukan
perjalanan ke waisai dengan mengunakan perahu motor. Data yang kami kumpulkan adalah
perkiraan jarak dari kampung ke waisai, perkiraan bahan bakar minyak jenis bensin, jenis motor
dan jumlah unit yang digunakan lamanya atau waktu perjalanan, berapa biaya sewa bila di
sewakan.

Dari kegiatan pengumpulan data transportasi saya mendapatkan pengalaman bagaimana


cara mengisi kolom yang ada di tugas tabel data transpotasi.

3.4. Survei Industri Mikro Kecil.

Kegiatan survei industri mikro kecil bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
jumlah unit usaha industri baik yang di kategori mikro dan kecil yang ada di wilayah sampel pen -
dataan. Dikatakan mikro adalah karena jumlah tenaga kerja yang mengusahakan industri tersebut
sekitar 1-4 orang, dan umumnya usaha ini diusahakan oleh rumah tangga. Dikatakan kecil adalah
karena jumlah tenaga kerja usaha tersebut diantara 5-19 orang pekerja.

Unit usaha yang dimaksud dalam Survei Industri Manufaktur, Pertambangan, Energi, dan Konstruksi
adalah Establishment, yaitu mengacu pada tempat berlangsungnya kegiatan usaha, yang memenuhi kondisi:

15
a. di bawah kendali manajemen yang tunggal;
b. melibatkan orang dan peralatan;
c. memproduksi dan menjual barang atau menyediakan jasa.

Establishment dibedakan atas dua jenis, yaitu unit usaha rumah tangga dan unit usaha/perusahaan.

Usaha rumah tangga adalah unit usaha yang dimiliki dan dikuasai maupun yang hanya dikuasai oleh
kepala dan atau anggota rumah tangga, dalam bentuk usaha yang tidak berbadan hukum (unincorporated enterprise)
dan tidak mempunyai catatan keuangan yang telah dipisahkan dari keuangan rumah tangga (non-quasi corporation).
Dalam kegiatan ini, unit usaha rumah tangga mencakup unit usaha yang terletak:

a. di dalam atau di lokasi bangunan tempat tinggal atau usaha rumahan, seperti warung kelontong, industri keraji-
nan, tukang jahit, dan bengkel sepeda;
b. di luar lokasi bangunan tempat tinggal dan menggunakan bangunan tak tetap/ sementara (usaha kaki lima),
seperti pedagang pecel lele, tukang cukur;
c. di luar lokasi bangunan tempat tinggal dan tidak menggunakan bangunan (usaha
keliling), seperti tukang gali pasir/kapur/batu, tukang giling padi keliling, tukang borong bangunan perorangan,
pedagang asongan, dan tukang sol sepatu keliling.

Usaha/perusahaan adalah unit yang memproduksi barang dan jasa untuk tujuan mendapatkan laba atau
keuntungan finansial lainnya bagi pemiliknya (market product) Pada umumnya, unit tersebut mempunyai badan
hukum, namun jika tidak berbadan hukum unit tersebut mempunyai catatan keuangan/pembukuan yang telah dip-
isahkan dari keuangan pemilik usaha/perusahaan (quasi corporation). Dalam kegiatan Survei Industri Manufaktur,
Pertambangan, Penggalian, Energi, dan Konstruksi, unit yang dimaksud mencakup unit usaha/perusahaan yang ter-
letak: a. di dalam atau di lokasi bangunan tempat tinggal (dalam bentuk kuasi korporasi), seperti unit usaha perc -
etakan dan pemborong bangunan; b. di luar bangunan tempat tinggal dan menggunakan bangunan tetap (dalam ben -
tuk korporasi), seperti kantor/lokasi pertambangan, kantor/lokasi pembangkit dan pendistribusian listrik, kantor/
lokasi penjernihan air, kantor/pabrik (seluruh jenis industri pengolahan), dll. Sementara menurut aktivitas
ekonominya, kegiatan pendataan ini mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), yang
dirinci menurut kategori kegiatan ekonomi, tidak membedakannya menurut kepemilikan, jenis badan hukum, formal
atau informal.
Yang kami lakukan dalam kegiatan survei industri mikro kecil (VIMK) adalah melakukan pendaftaran
atau Listing rumah tangga industri mikro kecil yang ada di wilayah sampel pendataan dengan menggunakan peta
Blok Sensus. Wilayah Sampel pendataan yang menjadi sasaran kami adalah Blok Sensus 007B dan 001B. penggu -
naan peta ini agar memudahkan kami nantinya untuk menelusuri di bagian mana saja rumah tangga yang menjadi
rumah tangga industri serta sampel pendataan lebih lengkap lagi ketika data pendaftaran rumah tangga industri telah
didapatkan sampel untuk didata lebih dalam lagi. Wilayah BS 007B ada di sekitaran jalan Ayau, Korifau dan
Waigeo, kelurahan Sapordanco, sedangkan wilayah BS 001B ada di sepanjang jalan Yos Sudarso, Kimindores, kelu-
rahan Sapordanco.

16
BAB IV
PENUTUP

1.     Kesimpulan
Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi yang memberi peluang peserta mengalami
proses belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan. Dengan adanyaPRAKERIN (Praktik Kerja
Industri) saya dapat merasakan bagaimana pelaksanaan praktek langsung di lingkungan dunia kerja
yang langsung dibimbing oleh pihak industri.

2.     Saran

17
            Dalam pelaksanaan Prakerin ini saya mengambil pengalaman, hikmah dan manfaatnya bagi
diri saya sendiri. Saya berharap semoga laporan ini berguna bagi kita semuanya dan juga yang mem-
bacanya.

            Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan diantaranya sebagai berikut :

1) Dalam penerimaan dan penempatan para siswa yang melaksanakan Kerja Praktik, hendaknya
mempertimbangkan bidang yang sesuai dengan jurusan siswa, sehingga siswa dapat mengem-
bangkan ilmu yang dimiliki juga dapat menambah pengetahuan.
2) Tiap jurusan harus diaktifkan praktik saat jam praktik.
3) Guru-guru diharapkan selalu memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa-siswi SMK.
4) Proses pembelajaran ditingkatkan dan Harapan saya supaya kedisiplinan sekolah di tegaskan.
          Demikian saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dan
membimbing dalam pelaksanaan Prakerin, khususnya kepada pembimbing Industri, semoga kebaikan
Bapak/Ibu mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Waisai. 02 Oktober 2022

Karlos Dimara

DAFTAR PUSTAKA

SMK YPK BUKIT ZAITUN WAISAI Kab. Raja Ampat. 25 Januari 2022.

Buku Panduan Pelaksana Kerja Industri (perakrin).

Kamp.Warmasen, Kec. Kota Waisai, Kab. Raja Ampat

Modul KKPI sebagai pendukung kuat untuk melaksanakan prakerin untuk mempermudah
pekerjaan

18
Kamp.Warmasen, Kec. Kota Waisai, Kab. Raja Ampat

LAMPIRAN

Lembaran harian

No Tanggal Jenis Pekerjaan

1 01 Pebruari 2015 -Pembukaan perakrin atau bersih-bersih

2 02 – 20 Pebruari 2015 -Belajar menginstalasi softwere pada windows

3 21 – 28 Pebruari 2015 -Belajar menginstal windows dan driver

19
4 01 – 25 Maret 2015 -Melakukan setting warnet

5 26 – 30 Maret 2015 -Bongkar PC dan menginstalnya

6 01 – 17 April 2015 -Bongkar masal PC dan menginstalnya

7 18 – 30 April 2015 - Renovasi LEB SMK al khozini Putra-Putri

Pembinbing industry

Theodora Atjas S.Pd

20

Anda mungkin juga menyukai