Penyusun :
Sri Wijayanti
2010306134
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 3
D. Manfaat Penulisan................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 5
A. Definisi.................................................................................................... 5
B. Intervensi fisioterapi ............................................................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................ 11
A. Simpulan................................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
karena minyak kelapa sawit mampu menghasilkan berbagai hasil industri hilir
yang dibutuhkan manusia dan dimana sebagian kegiatan dari proses produksi
masih dilakukan dengan cara manual oleh operator dan secara terus menerus.
Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan
proses produksi terutama kegiatan yang bersifat manual. Salah satu bentuk
sebab, MMH memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas yang tinggi dan murah
menggunakan alat bantu adalah pada fleksibilitas gerakan yang dapat dilakukan
belakang (low back pain) akibat dari penanganan material secara manual yang
cukup berat dan posisi tubuh yang salah dalam bekerja. Faktor lain yang dapat
menyebabkan penyakit ini adalah beban kerja yang berat, postur kerja yang salah
tubuh manusia jika pekerjaan berat dilakukan secara terus menerus akan berakibat
buruk pada kondisi kesehatan pekerja terutama dalam jangka waktu panjang.
Dilihat dari sudut pandang ergonomis terutama dari sudut pandang biomekanika,
pada tulang belakang, sedangkan dari sudut pandang fisiologi Manual Material
yang cukup besar. Tetapi pemindahan bahan secara manual apabila tidak
disebut juga “Over Exertionlifting and carrying” yaitu kerusakan jaringan tubuh
aktivitas ini sebaiknya dihilangkan karena sikap ini rawan yang dapat
adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang
mulai dari keluhan ringan sampai sangat sakit. Apabila seseorang menerima
beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat
satu prinsip perancangan sistem kerja dalam aktivitas MMH adalah menjaga
posisi pinggul dan bahu lurus atau segaris ketika melakukan aktivitas MMH. Hal
ini untuk menjaga pembebanan pada punggung tetap sedikit, karena jarak antar
pusat beban dengan tubuh dekat sehingga momen dihasilkan relatif kecil. Salah
satu cara untuk menganalisis beban kerja karyawan dapat dilakukan dengan
Pada PKS Pagar Merbau PTPN II. stasiun perebusan terlihat para pekerja
Material Handling) dengan sikap kerja yang tidak nyaman yang dapat
seperti kelelahan dan pegal-pegal pada beberapa bagian alat gerak tubuh karena
kondisi kerja yang ada pada saat ini untuk dapat mengurangi kelelahan yang
dan mekanis). Maka dari itu salah satu bentuk pelayanan fisioterapi dalam
kesehatan keselamatan kerja adalah dengan melakukan analisa beban kerja dengan
B. Rumusan Masalah
material handling ?
C. Tujuan Penulisan
material handling.
D. Manfaat Penulisan
kerja (K3).
2. Terhadap perusahaan
aspek K3, informasi tentang kondisi lingkungan kerja terbaru dan penerapan
3. Terhadap Pekerja
dengan cedera akibat posisi kerja yang tidak ergonomis dan memberikan
edukasi pada pekerja mengenai posisi kerja yang ergonomis, agar kondisi fisik
4. Terhadap Penulis
PEMBAHASAN
transportasi yang dilakukan oleh satu pekerja atau lebih dengan menlakukan
kegiatan lifting dan lowering yang melihat aspek kekuatan vertikal. Kegiatan
MMH yang sering dilakukan oleh pekerja di dalam industri antara lain:
lebih tinggi yang masih dapat dijangkau oleh tangan. Kegiatan lainnya adalah
menurunkan barang.
3. Memutar (Twisting)
gerakan memutar tubuh bagian atas ke satu atau dua sisi, sementara tubuh
bagian bawah berada dalam posisis tetap. Kegiatan memutar dapat dilakukan
5. Menahan (Holding)
tindakan yang paling efektif untuk pekerjaan yang memiliki potensi bahaya
suatu pekerjaan secara keseluruhan dengan cara melalui nilai tiap faktor
analisis awal yang mampu menentukan seberapa jauh risiko pekerja yang
pembebanan.
C. Analisis Beban Kerja
dihadapi. Mengingat kerja manusia bersifat mental dan fisik, maka masing
optimum yang ada dikedua batas yang ekstrim tadi dan tentunya berbeda
beban kerja :
Faktor eksternal beban kerja adalah beban kerja yang berasal dari
luar tubuh pekerja .yang termasuk beban kerja eksternal adalah tugas
(task), organisasi dan lingkungan ketiga aspek ini sering disebut sebagai
stressor.
Faktor internal beban kerja adalah factor yang berasal dari dalam
tubuh itu sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal.
Reaksi tubuh tersebut dikenal sebagai strain. Berat ringan strain dapat
perilaku.
Berat ringan beban kerja yang diterima oleh seorang tenaga kerja
maka akan semakin pendek waktu kerja seseorang untuk bekerja tanpa
D. Peran Fisioterapi
tidak cepat lelah dalam melakukan pekerjaan. Status kesehatan dan nutrisi
masa kerja yang melebihi kemampuan lama kerja seseorang dapat berakibat
tubuh semakin jauh dari pusat gravitasi tubuh, maka semakin tinggi pula
menyebabkan keluhan otot karena otot menerima tekanan akibat beban kerja
kursi kerja harus terintegrasi dengan gaya yang dibutuhkan untuk merubah
posisi, arah visual dan tinggi meja agar sesuai dengan posisi ergonomis
1) Berdiri dekat dengan benda dan Perkirakan berat beban yang akan
diangkat.
tetap tegak.
bawah.
ataupun karena sikap kerja yang salah. Stretching akan melatih otot untuk
pelebaran pembuluh kapiler di otot, sehingga sirkulasi darah yang lebih baik
waktu: (1) saat bekerja untuk melepaskan ketegangan syaraf, (2) pada saat
badan merasa tegang, kaku dan lelah, (3) sebelum dan sesudah berjalan
kaki, dan (4) pada pagi hari, setelah bangun tidur, dan di malam hari
dalam sehari yaitu pada pagi hari setelah bangun tidur dan malam hari
PENUTUP
A. Kesimpulan
keluhan atau cedera akibat kerja dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah
satunya adalah postur dan posisi kerja yang tidak ergonomis, serta kurangnya
transportasi yang dilakukan oleh satu pekerja atau lebih dengan melakukan
beban kerja atau posisi kerja yang benar akan menyebabkan cedera.
mengenai posisi kerja yang ergonomis dan stretching atau peregangan otot
B. Saran
stretching baik sebelum maupun sesudah bekerja agar selalu terhindar dari
Afia F.N, Oktaria D. 2018. Pengaruh Stretching terhadap Pekerja yang Menderita
Low Back Pain. J Agromedicine. 5 (1)
Sulaeman Y.A, Kunaefi T.D. 2015. Low Back Pain (LBP) pada Pekerja di Divisi
Minuman Tradisional. Jurnal Teknik Lingkungan. 21 (2)
Syuhada A.D, Suwondo A, Styaningsih Y. 2018. Faktor Resiko Low Back Pain
pada Pekerja Pemetik Teh di Perkebunan Teh Ciater Kabupaten Subang.
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia . 13 (1)