Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada tanggal 06 Mei s.d. 25 Mei 2019 kemarin kami telah melaksanakan
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pedukuhan Mejing Kidul, Ambarketawang,
Gamping, Sleman, Yogyakarta. Pada program KKN tersebut kami merealisasikan
salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari
pelaksanaan program ini yaitu diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman
belajar melalui keterlibatan dalam masyakarat yang secara langsung menemukan,
merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan yang berada di
lapangan. Adapun khalayak sasaran dari program masyarakat yang kami lakukan
yaitu semua kalangan di pedukuhan Mejing Kidul tersebut terutama berfokus pada
lansia yang mengalami masalah kesehatan.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pengabdian mahasiswa


terhadap masyarakat dan merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Dengan diadakannya KKN, diharapkan seorang mahasiswa semakin matang
dengan disiplin keilmuannya. KKN juga berupaya mewujudkan pendidikan yang
lebih efektif yaitu pendidikan yang langsung dialami oleh mahasiswa. Jadi tidak
hanya sekadar materi tetapi yang lebih penting adalah aplikasi dari teori-teori yang
telah diperoleh di bangku kuliah yang harus diterapkan dalam lingkungan
masyarakat karena terkadang teori-teori yang telah didapat di bangku kuliah tidak
sama dengan kenyataan yang ada di lingkungan masyarakat.

            Melalui kegiatan KKN, mahasiswa diharapkan mampu untuk mengenal


lingkungan masyarakat secara langsung dengan segala permasalahan yang terjadi.
Dengan ditemukannya permasalahan, mahasiswa akan berpikir dan berusaha untuk
mencari solusi atas permasalahan tersebut. Melalui kegiatan ini pula, diharapkan
dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa menuju ke dunia kerja yang cakupannya
lebih luas daripada dunia perkuliahan. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tersebut maka kegiatan KKN dianggap penting dan harus diselenggarakan.

Setelah dilakukan pengamatan dan pengumpulan data ternyata di pedukuhan


Mejing Kidul terdapat banyak masalah gangguan kesehatan terutama riwayat
penyakit dahulu yang sudah lama diderita masyarakat tersebut, seperti hipertensi,
gula darah, asam urat dan penyakit metabolik lainnya. Pengolahan data dilakukan
pada hari ke 5 KKN dan terdapat paling banyak masalah kesehatan pada masyarakat
adalah Hipertensi dan Asam Urat yang kebanyakan diderita oleh masyarakat Mejing
Kidul, Ambarketawang. Dengan adanya masalah tersebut kami selaku tenaga
kesehatan akan mencari solusi untuk meminimalisir terjadinya penyakit-penyakit
tersebut dengan mengadakan program-program.

Banyak program yang kami laksanakan di pedukuhan Mejing Kidul tersebut.


Program-program tersebut meliputi Sosialisasi pencegahan penyakit, edukasi kepada
masyarakat, pemeriksaan gratis untuk umum, senam hipertensi untuk lansia,
pemeriksaan koordinasi dan keseimbangan pada anak TK, pemeriksaan flat foot pada
anak SD dari kelas 1-6, mengajar ngaji anak-anak TK, tadarus Al Qur’an, perpisahan
kampung dan perpisahan desa. Selama kurang lebih 3 Minggu kami di pedukuhan
Mejing Kidul, program-program tersebut dapat terlaksana dengan baik dan dapat
diterima oleh masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah masalah yang dialami masyarakat selama pelaksanaan KKN di
pedukuhan Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta ?
2. Apakah program yang dilaksanakan selama KKN di pedukuhan Mejing
Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta ?
3. Apakah Kendala Pelaksanaan Program KKN di pedukuhan Mejing Kidul,
Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui masalah yang dialami masyarakat selama pelaksanaan
KKN di pedukuhan Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman,
Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui program-program yang dilaksanakan selama KKN di
pedukuhan B Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
3. Untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan program KKN di pedukuhan
Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
D. MANFAAT KEGIATAN
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah pemahaman tentang cara berpikir dan bekerja secara praktis
dalam menanggulangi berbagai permasalahan di masyarakat.
b. Mendewasakan cara berpikir dan daya nalar mahasiswa dalam
melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah.
c. Membentuk sikap, rasa cinta, serta rasa tanggung jawab mahasiswa
terhadap kemajuan masyarakat.
d. Menumbuhkan sifat profesionalisme dalam diri mahasiswa.
2. Bagi Masyarakat dan Pemerintah
a. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam merencanakan dan
melaksanakan prpgram kesehatan
b. Cara berpikir, bersikap, dan bertindak dari masyarakat akan lebih sesuai
dengan program kesehatan yang dilakukan.
c. Terbentuknya kader-kader penerus kesehatan di masyarakat sehingga
terjamin kelangsungan hidup sehat di masyarakat.

3. Bagi Perguruan Tinggi


a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan
masyarakat sehingga kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan
kesehatan masyarakat
b. Para dosen atau pengajar akan memperoleh berbagai pengalaman yang
berharga dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan
kegiatan penelitian.
c. Mempererat kerja sama antara lembaga kesehatan masyarakat dengan
fakultas kesehatan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian KKN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa dan
civitas akademik melalui berbagai kegiatan langsung di tengah-tengah masyarakat,
dan mahasiswa berupaya untuk menjadi bagian dari masyarakat serta secara aktif dan
kreatif terlibat dalam dinamika yang terjadi di masyarakat. Keterlibatan mahasiswa
bukan saja menjadi kesempatan mahasiswa belajar dari masyarakat, namun juga
memberi pengaruh positif dan aktif terhadap pengembangan masyarakat, sehingga
memberi warna baru dalam kegiatan program masyarakat. Pada prinsipnya KKN
merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
perguruan tinggi sebagai upaya menerapkan ilmu yang diperoleh, hasil-hasil
penelitian di bidang IPTEK untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

KKN sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan merupakan wujud
dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan
Pengabdian kepada Masyarakat. Ketiga aspek dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
tersebut dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu dengan
harapan agar kelak para lulusan Perguruan Tinggi dapat menjadi manusia yang
berilmu pengetahuan yang memadai dalam bidang masing-masing, mampu
melakukan penelitian dan bersedia mengabdikan diri demi kemaslahatan umat
manusia pada umumnya dalam masyarakat Indonesia pada khususnya. Sasaran KKN
adalah (1) masyarakat umum, (2) sekolah, (3) lembaga/instansi dan (4) industri atau
kelompok tertentu.

KKN merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang


diselenggarakan berdasarkan UUD 1945. Pasal 31 UUD 45 menyatakan tiap tiap
warga Negara berhak mendapat pengajaran. Pasal 20 ayat 2 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan: “Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat”. Pada Pasal 24 ayat 2 disebutkan:
“Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai
pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian
masyarakat”. Pasal 2 ayat 1 butir b, Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999
tentang Pendidikan Tinggi menyebutkan bahwa tujuan Pendidikan Tinggi adalah
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau
kesenian serta mengupayakan pengunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Kemudian Pasal 3 ayat 1
disebutkan pula bahwa: Perguruan Tinggi ádalah lembaga penyelenggara pendidikan
dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.

Selanjutnya Pasal 3, ayat 4: Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan


yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi
kemajuan masyarakat. Pasal 2 ayat 1, KEPMEN DIKNAS Nasional RI 232/U/2000,
tentang tujuan dan arah pedidikan tinggi menyebutkan bahwa: pendidikan akademik
bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan dan/atau
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau kesenian serta
menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Pasal 3 ayat 2 butir b
menyatakan bahwa: progam sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang mampu
menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan
bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat
dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama.
Berdasarkan dasar hukum itulah, mata kuliah KKN disiapkan dalam rangka
mengembangkan kompetensi mahasiswa melalui pengalaman riil di masyarakat.
Dengan pengalaman tersebut, mahasiswa diharapkan mendapatkan kemampuan
generative berupa kecakapan hidup seperti kemampuan berpikir dan kemampuan
bernalar secara analitik, berdasarkan sumber empirik dan realistik, agar dapat
merancang dan melaksanakan program, membantu mengatasi permasalahan yang
ada, bekerja sama dengan orang lain, mengatur diri sendiri dan melatih keterampilan
dalam bekerja. Dengan demikian mahasiswa mendapatkan wawasan, pengalaman
dan keterampilan dalam bermasyarakat sebagai nilai tambah selama menimba ilmu
di bangku kuliah.
B. Masalah Di Masyarakat Selama Pelaksanaan KKN
1. Hipertensi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di
dalam Arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi didalam arteri menyebabkan peningkatannya
resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakann
ginjal. Sedangkan menurut (Triyanto,2014) Hipertensi adalah suatu keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan
peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian / mortalitas. Tekanan
darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase
sistolik 140 menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase
diastolik 90 menunjukan fase darah yang kembali ke jantung (Azzam, 2016).

Meningkatnya tekanan darah didalam arteri bisa terjadi melalui beberapa


cara yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan
pada setiap detiknya arteri besar kehilangan kelenturanya dan menjadi kaku sehingga
mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri
tersebut. Darah di setiap denyutan jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang
sempit dari pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. inilah yang terjadi
pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena
arterioskalierosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat
terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arter kecil (arteriola) untuk sementara waktu untuk
mengarut karena perangsangan saraf atau hormon didalam darah. Bertambahnya
darah dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi
jika terhadap kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah
garam dan air dari dalam tubuh meningkat sehingga tekanan darah juga meningkat.

Klasifikasi Hipertensi

a. Tanda dan Gejala Hipertensi


1). Sakit kepala yang parah.
2). Penglihatan Buram.
3). Sulit bernafas.
4). Nyeri di daerah dada.
b. Intervensi
Dengan mengadakan senam hipertensi kepada seluruh ibu-ibu di
pedukuhan Bodeh, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Serta mengedukasi masyarakat untuk mencegah terjadinya hipertensi
dengan mengatur pola makan, dan pola hidup sehat.

2. Asam Urat

Penyakit asam urat atau gout merupakan salah satu kategori penyakit kronis
tidak menular (PTM), ditandai dengan adanya hiperurisemia atau peningkatan kadar
asam urat dalam darah. Hiperurisemia terjadi apabila kadar asam urat serum >5,7
mg/dl pada wanita dan 7,0 mg/dl pada laki-laki.1 Asam urat yang merupakan produk
akhir metabolisme purin saat mencapai batas fisiologis kelarutannya dapat berubah
menjadi kristal monosodium urat di jaringan dan menyebabkan penyakit gout. Secara
klinis hiperurisemia dapat menyebabkan arthritis pirai, nefropati asam urat, tofi, dan
nefrolitiasis. Asam urat merupakan produk akhir utama metabolisme purin yang
merupakan bentuk turunan nukleoprotein baik berasal dari bahan makanan (eksogen)
maupun dari hasil pemecahan purin asam nukleat dalam tubuh (endogen).5 Purin
banyak tedapat dalam inti sel makhluk hidup sehingga zat ini ditemukan hampir
dalam semua sumber asupan protein pada makanan seperti daging, jerohan, seafood,
sayur bayam, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Sebagian besar sumber protein hewani biasanya memiliki kandungan purin
tinggi, sedangkan sumber protein nabati dan beberapa sayuran juga memiliki
kandungan purin sedang yang diyakini dapat memicu peningkatan asam urat.6 Hal
ini diyakini sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi presepsi masyarakat
membatasi sumber protein nabati, salah satunya asupan protein kedelai dari variasi
olahan makan berbahan baku kedelai atau soyfoods. Namun di sisi lain penelitian
menyebutkan kandungan gizi pada soyfoods dapat memberikan manfaat kesehatan,
seperti mengurangi risiko penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi, sindrom
metabolik, dan osteoporosis (Wijayanti, 2018).
a. Tanda dan Gejala
1. Nyeri Sendi dan Bengkak biasanya Pagi dan Malam hari.
2. Pusat nyeri di sendi kaki ditandai dengan warna merah.
3. Sendi jadi keras dan susah bergerak.
b. Intervensi
1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat umum untuk melakukan
pola hidup sehat seperti mengatur pola makan, mengatur pola tidur,
olahraga teratur.
2. Melakukan streching kepada masyarakat yang mengeluhkan nyeri
persendian.

C. Program-Program yang Dilaksanakan


1. Sosialisasi Pencegahan Penyakit.
Penyakit metabolisme sangatlah berbahaya dan tidak sedikit jumlahnya,
mengetahui minimnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit metabolisme seperti
hipertensi dan asam urat maka kami sebagai mahasiswa di bidang kesehatan
melakukan program sosialisasi pengobatan dan pencegahan penyakit metabolisme
tersebut. Adapun tujuan dari sosialisasi yaitu mensosialisasikan program pencegahan
dan penanggulangan penyakit-penyakit tersebut, dengan harapan setelah mengikuti
kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit
hipertensi dan asam urat, meningkatkan jejaring dan kemitraan dengan unsur-unsur
terkait, sehingga nantinya diharapkan masyarakat dapat mensosialisasikan kembali
kepada masyarakat-masyarakat di pedukuhan lainnya.

2. Edukasi Kepada Masyarakat.


Edukasi kesehatan meliputi keberlanjutan dari pencegahan penyakit dan
pemasaran tentang kesehatan, pemasaran kesehatan dalam hal ini adalah istilah yang
sekarang baru saja muncul dari pada edukasi kesehatan. Promosi kesehatan adalah
ilmu untuk membantu seseorang merubah gaya hidup mereka menuju yang
dinamakan kondisi kesehatan yang optimal. Perubahan gaya hidup bisa dilihat dari
kombinasi upaya untuk meningkatkan kesadaran, perubahan perilaku dan
membentuk lingkungan yang mendukung praktik kesehatan yang baik.
3. Pemeriksaan Kesehatan
Tujuan dilakukannya pemeriksaan kesehatan ini untuk mensosialisasikan
kepada masyarakat pedukuhan Bodeh, Ambarketawang,Gamping, Sleman,
Yogyakarta tentang pentingnya kesehatan bagi mereka. Pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan antara lain pemeriksaan tensi, cek asam urat, cek gula darah, pemeriksaan
koordinasi, pemeriksaan keseimbangan, dll. Serta kami melakukan intervensi
fisioterapi seperti streching dan pemberian infrared.
D. Kendala Pelaksanaa Program
Selama masa perencanaan program KKN, tidak banyak kegiatan yang kami
persiapkan untuk dilaksakan di dukuh Bodeh, Ambarketawang, Gamping, Sleman,
Yogyakarta. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan kami mengenai kondisi,
budaya serta kebutuhan di Dukuh Bodeh. Kami hanya merencanakan sedikit kegiatan
sebelum keberangkatan KKN dan sisanya kami sesuaikan dengan kondisi serta
kebutuhan desa disaat kami telah tiba di lokasi KKN. Program yang kami rencanakan
serta laksanakan dalam kegiatan KKN telah melalui proses observasi kebutuhan dan
disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun
kendala dalam program yang telah kami berikan yaitu kurangnya komunikasi antara
mahasiswa dan warga setempat, susahnya menumpulkan warga untuk mengikuti
program yang kami berikan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN STATUS KLINIK FISIOTERAPI


PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

NAMA MAHASISWA : Sri Wijayanti

N.I.M : 201510301157

TEMPAT PRAKTEK : Padukuhan Mejing Kidul

PEMBIMBING : Siti Nadhir Ollin Norlinta, M.Fis

A. Kerangan Umum Pasien


Nama : Tn. N
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 78 tahun
Agama : Islam
Alamat : Padukuhan Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping,
Sleman
B. Data-data Medis
1. Diagnosa Medis :
Trans Ischemic Attack (TIA)
C. Segi Fisioterapi
1. Pemeriksaan Subjektif :
a. Keluhan utama
Pasien mengeluhkan lemah tangan sebelah kanan
b. Riwayat penyakit sekarang
Satu bulan menjelang ramadhan pasien jatuh tergeletak di ruang tamu saat
akan berpindah dari kursi ke tempat tidur, memiliki riwayat tekanan darah
tinggi, berat badan berlebih, aktif merokok dan konsumsi makanan
berlemak

2. Pemeriksaan Objektif
a. Tanda – tanda vital
Tekanan Darah : 130/70 mmhg
Pernapasan : 20x/menit
Heart Rate : 82x/menit
Suhu : 36° C
b. Inspeksi
1) Statis : pasien terbaring lemah tidak melakukan aktifitas apapun
2) Dinamis : pasien masih mengalami kesulitan untuk bergerak dari
miring ke duduk dan dari duduk ke berdiri
c. Palpasi :
- Suhu lokal normal
- Hipotonus m. Frontalis, m. Zygomaticus, m. Bisep, m. Trisep, m.
Palmaris longus
d. Pemeriksaan gerak dasar

Aktif
Pergerakan Dextra Sinistra
Mengangkatalis Kesulitan Kesulitan
Tersenyum Kesulitan Kesulitan
Fleksi elbow Kesulitan Normal
Menggenggam Kesulitan Normal

3. Pemeriksaan Khusus
a. Pemeriksaan kekuatan otot dengan MMT

Namaotot Nilai ( kanan ) Nilai ( kiri )


M. Frontalis ( mengankat alis ) 1 3
M. Zygomaticus (tersenyum) 3 5
M. Biceps (fleksi elbow) 3 5

M. Palmaris longus (mengenggam) 1 5

Keterangan :
0 : Tidak ada kontraksi
1 : Kontraksi minimal
3 : Ada kontraksi tapi dilakukan dengan susah payah
5: Kontraksi penuh dan terkontrol
b. Pemeriksaan Sensorik
Pasien masih ada merasakan adanya sentuhan dan tekanan pada wajah,
telapak tangan kanan, lengan kanan

D. Underlying Process
Ekstrinsik: Intrinsik :

Pola hidup Riwayat keluarga dengan


tekanan darah tinggi

Penumpukan lemak di
pembuluh darah

Terhambatnya aliran
darah ke otak

Penurunan kekuatan otot


Penurunan kemampuan
fungsional

Mobilisasi aktif dan pasif Intervensi FT PNF

Peningkatan aktifitas fungsional


E. Diagnosa Fisioterapi
1. Impairment :
a. Adanya penurunan kekuatan otot pada lengan kanan
b. Adanya hipotonus m.bisep, trisep, dan jari jari serta telapak tangan
c. Adanya penurunan fungsional wajah
2. Functional Limitation :
a. Terdapat keterbatasan fungsi yang dirasakan pasien adalah adanya
gangguan ekspresi wajah, kesulitan mobilisasi, ADL
3. Participation Restriction :
a. Pasien merasakan adanya kesulitan saat bersosialisasi dengan lingkungan.
F. Tujuan Fisioterapi
1. Tujuan jangka pendek :
a. Meningkatkan kekuatan otot pada wajah dan lengan kanan
b. Meningkatkan tonus otot wajah dan lengan kanan
c. Meningkatkan fungsional otot wajah dan lengan kanan
2. Tujuan Jangka Panjang
a. Melanjutkan tujuan jangka pendek
D. RencanaTindakanFisioterapi
1. Exercise aktif pasif melawan tahanan
2. PNF
E. Intervensi Fisioterapi
1. Massage :
Posisi pasien : pasien tidur terlentang
Penatalaksanaan : terapis mengawali massage dengan gerakan strocking
(gosokan ringan), lalu di lanjutkan dengan gerakan eflurage (penekanan
ringan), finger kneding (pijatan dengan jari-jari), tapping (tepukan ritmis).
Pijatan dimulai dari bawah ke atas ke arah telinga. Gerakan masing-masing
menyesuaikan fungsional otot wajah.
Dosis : 10-15 menit, 3 kali pengulangan setiap gerakan.

2. Exercise
Posisi pasien : tidur terlentang
Penatalaksanaan : pasien menggerakan wajahnya (mengangkat alis,
mengerutkan dahi, menutup mata, menggerakan hidung nya, tersenyum,
bersiul) secara mandiri atas intruksi terapis.
Dosis : 8-10 kali pengulangan setiap gerakan.
3. Gerakan aktif pasif melawan tahanan
Posisi pasien : tidur terlentang, duduk
Penatalaksanaan : pasien diminta untuk melakukan gerakan fleksi dan ekstensi
secara pasif dan aktif kemudian diberikan tahanan minimal serta gerakan
bersalaman dan menggenggam tangan terapis
Dosis : 5-10 menit, 3 kali pengulangan setiap gerakan.
4. Propioceptive Neuro Facilitation
Posisi pasien : tidur terlentang
Penatalaksanaan : pasien diminta untuk mengenggam tangan terapis kemudian
terapis memberikan instruksi sederhana , pasien diminta untuk melihat dan
mempraktekkan cara berjabat tangan dengan erat. Kemudian terapis
memberikan penekanan pada saat berjabat tangan serta memberikan sedikit
traksi untuk menjauhkan permukaan sendi
Dosis : Dosis : 5-10 menit, 3 kali pengulangan setiap gerakan.
F. Evaluasi
1. Pemeriksaan kekuatan otot dengan MMT

Namaotot Kanan Kiri


M. Frontalis (mengangkatalis) 1 3
M. Zigomaticus (tersenyum) 3 5
M. Biceps (fleksi elbow) 3 5

M. Palmaris longus 3 5
(mengenggam)

Keterangan :
0 : Tidak ada kontraksi
1 : Kontraksi minimal
3: Ada kontraksi tapi dilakukan dengan susah payah
5: Kontraksi penuh dan terkontrol
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan dalam kegiatan KKN ini adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Aisyiyah
Yogyakarta di pedukuhan Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping,
Sleman, Yogyakarta mendapat sambutan, tanggapan dan perhatian
yang cukup baik dari warga sekitar dan pejabat desa setempat.
2. Secara keseluruhan, kegiatan KKN berlangsung dengan baik. Program-
program yang direncanakan dapat terealisasi dengan optimal walaupun
mendapatkan sedikit kendala.
3. Bekal yang kami berikan pada masyarakat pada dasarnya, kami
memberikan dukungan dan pengetahuan untuk dapat meningkatkan
kesejahteraannya, serta adanya dampak positif atas kehadiran kita baik
dampak secara langsung maupun tidak langsung. Maka kita sebagai
mahasiswa harus menjadi motivator dan panutan yang baik bagi warga
Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta
4. KKN yang kami lakukan di pedukuhan Mejing Kidul ini dengan tujuan
membawa kenangan-kenangan positif dari kegiatan-kegiatan yang positif
pula yang kami lakukan selama 3 minggu kami mengabdi kepada
masyarakat pedukuhan Mejing Kidul.
5. Dari pengabdian yang kami lakukan kami dapat menyimpulkan bahwa
masyarakat di antaranya dapat menyimpulkan dari kegiatan dan perlakuan
kami selama kami tinggal di daerah mereka dan oleh sebab itu masyarakat
Desa bisa dibilang melihat kegiatan kami sebagai cermin dari perlakuan
mereka selanjutnya.
6. Tentunya kegiatan KKN yang diadakan oleh Universitas Aisyiyah
Yogyakarta mempunyai tujuan di antaranya menjalin erat hubungan
antara lembaga perguruan tinggi sebagai sumber ilmu pengetahuan
dengan masyarakat dan pemerintah setempat semakin baik, sehingga
penanganan di berbagai bidang pembangunan akan terintegrasi.
B. Saran
Perlu adanya tinjauan ulang terkait kegiatan KKN untuk promosi kesehatan
idang fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai