PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tanggal 06 Mei s.d. 25 Mei 2019 kemarin kami telah melaksanakan
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pedukuhan Mejing Kidul, Ambarketawang,
Gamping, Sleman, Yogyakarta. Pada program KKN tersebut kami merealisasikan
salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari
pelaksanaan program ini yaitu diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman
belajar melalui keterlibatan dalam masyakarat yang secara langsung menemukan,
merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan yang berada di
lapangan. Adapun khalayak sasaran dari program masyarakat yang kami lakukan
yaitu semua kalangan di pedukuhan Mejing Kidul tersebut terutama berfokus pada
lansia yang mengalami masalah kesehatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah masalah yang dialami masyarakat selama pelaksanaan KKN di
pedukuhan Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta ?
2. Apakah program yang dilaksanakan selama KKN di pedukuhan Mejing
Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta ?
3. Apakah Kendala Pelaksanaan Program KKN di pedukuhan Mejing Kidul,
Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta ?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui masalah yang dialami masyarakat selama pelaksanaan
KKN di pedukuhan Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman,
Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui program-program yang dilaksanakan selama KKN di
pedukuhan B Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
3. Untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan program KKN di pedukuhan
Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
D. MANFAAT KEGIATAN
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah pemahaman tentang cara berpikir dan bekerja secara praktis
dalam menanggulangi berbagai permasalahan di masyarakat.
b. Mendewasakan cara berpikir dan daya nalar mahasiswa dalam
melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah.
c. Membentuk sikap, rasa cinta, serta rasa tanggung jawab mahasiswa
terhadap kemajuan masyarakat.
d. Menumbuhkan sifat profesionalisme dalam diri mahasiswa.
2. Bagi Masyarakat dan Pemerintah
a. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam merencanakan dan
melaksanakan prpgram kesehatan
b. Cara berpikir, bersikap, dan bertindak dari masyarakat akan lebih sesuai
dengan program kesehatan yang dilakukan.
c. Terbentuknya kader-kader penerus kesehatan di masyarakat sehingga
terjamin kelangsungan hidup sehat di masyarakat.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian KKN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa dan
civitas akademik melalui berbagai kegiatan langsung di tengah-tengah masyarakat,
dan mahasiswa berupaya untuk menjadi bagian dari masyarakat serta secara aktif dan
kreatif terlibat dalam dinamika yang terjadi di masyarakat. Keterlibatan mahasiswa
bukan saja menjadi kesempatan mahasiswa belajar dari masyarakat, namun juga
memberi pengaruh positif dan aktif terhadap pengembangan masyarakat, sehingga
memberi warna baru dalam kegiatan program masyarakat. Pada prinsipnya KKN
merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
perguruan tinggi sebagai upaya menerapkan ilmu yang diperoleh, hasil-hasil
penelitian di bidang IPTEK untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
KKN sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan merupakan wujud
dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan
Pengabdian kepada Masyarakat. Ketiga aspek dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
tersebut dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu dengan
harapan agar kelak para lulusan Perguruan Tinggi dapat menjadi manusia yang
berilmu pengetahuan yang memadai dalam bidang masing-masing, mampu
melakukan penelitian dan bersedia mengabdikan diri demi kemaslahatan umat
manusia pada umumnya dalam masyarakat Indonesia pada khususnya. Sasaran KKN
adalah (1) masyarakat umum, (2) sekolah, (3) lembaga/instansi dan (4) industri atau
kelompok tertentu.
Klasifikasi Hipertensi
2. Asam Urat
Penyakit asam urat atau gout merupakan salah satu kategori penyakit kronis
tidak menular (PTM), ditandai dengan adanya hiperurisemia atau peningkatan kadar
asam urat dalam darah. Hiperurisemia terjadi apabila kadar asam urat serum >5,7
mg/dl pada wanita dan 7,0 mg/dl pada laki-laki.1 Asam urat yang merupakan produk
akhir metabolisme purin saat mencapai batas fisiologis kelarutannya dapat berubah
menjadi kristal monosodium urat di jaringan dan menyebabkan penyakit gout. Secara
klinis hiperurisemia dapat menyebabkan arthritis pirai, nefropati asam urat, tofi, dan
nefrolitiasis. Asam urat merupakan produk akhir utama metabolisme purin yang
merupakan bentuk turunan nukleoprotein baik berasal dari bahan makanan (eksogen)
maupun dari hasil pemecahan purin asam nukleat dalam tubuh (endogen).5 Purin
banyak tedapat dalam inti sel makhluk hidup sehingga zat ini ditemukan hampir
dalam semua sumber asupan protein pada makanan seperti daging, jerohan, seafood,
sayur bayam, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Sebagian besar sumber protein hewani biasanya memiliki kandungan purin
tinggi, sedangkan sumber protein nabati dan beberapa sayuran juga memiliki
kandungan purin sedang yang diyakini dapat memicu peningkatan asam urat.6 Hal
ini diyakini sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi presepsi masyarakat
membatasi sumber protein nabati, salah satunya asupan protein kedelai dari variasi
olahan makan berbahan baku kedelai atau soyfoods. Namun di sisi lain penelitian
menyebutkan kandungan gizi pada soyfoods dapat memberikan manfaat kesehatan,
seperti mengurangi risiko penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi, sindrom
metabolik, dan osteoporosis (Wijayanti, 2018).
a. Tanda dan Gejala
1. Nyeri Sendi dan Bengkak biasanya Pagi dan Malam hari.
2. Pusat nyeri di sendi kaki ditandai dengan warna merah.
3. Sendi jadi keras dan susah bergerak.
b. Intervensi
1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat umum untuk melakukan
pola hidup sehat seperti mengatur pola makan, mengatur pola tidur,
olahraga teratur.
2. Melakukan streching kepada masyarakat yang mengeluhkan nyeri
persendian.
N.I.M : 201510301157
2. Pemeriksaan Objektif
a. Tanda – tanda vital
Tekanan Darah : 130/70 mmhg
Pernapasan : 20x/menit
Heart Rate : 82x/menit
Suhu : 36° C
b. Inspeksi
1) Statis : pasien terbaring lemah tidak melakukan aktifitas apapun
2) Dinamis : pasien masih mengalami kesulitan untuk bergerak dari
miring ke duduk dan dari duduk ke berdiri
c. Palpasi :
- Suhu lokal normal
- Hipotonus m. Frontalis, m. Zygomaticus, m. Bisep, m. Trisep, m.
Palmaris longus
d. Pemeriksaan gerak dasar
Aktif
Pergerakan Dextra Sinistra
Mengangkatalis Kesulitan Kesulitan
Tersenyum Kesulitan Kesulitan
Fleksi elbow Kesulitan Normal
Menggenggam Kesulitan Normal
3. Pemeriksaan Khusus
a. Pemeriksaan kekuatan otot dengan MMT
Keterangan :
0 : Tidak ada kontraksi
1 : Kontraksi minimal
3 : Ada kontraksi tapi dilakukan dengan susah payah
5: Kontraksi penuh dan terkontrol
b. Pemeriksaan Sensorik
Pasien masih ada merasakan adanya sentuhan dan tekanan pada wajah,
telapak tangan kanan, lengan kanan
D. Underlying Process
Ekstrinsik: Intrinsik :
Penumpukan lemak di
pembuluh darah
Terhambatnya aliran
darah ke otak
2. Exercise
Posisi pasien : tidur terlentang
Penatalaksanaan : pasien menggerakan wajahnya (mengangkat alis,
mengerutkan dahi, menutup mata, menggerakan hidung nya, tersenyum,
bersiul) secara mandiri atas intruksi terapis.
Dosis : 8-10 kali pengulangan setiap gerakan.
3. Gerakan aktif pasif melawan tahanan
Posisi pasien : tidur terlentang, duduk
Penatalaksanaan : pasien diminta untuk melakukan gerakan fleksi dan ekstensi
secara pasif dan aktif kemudian diberikan tahanan minimal serta gerakan
bersalaman dan menggenggam tangan terapis
Dosis : 5-10 menit, 3 kali pengulangan setiap gerakan.
4. Propioceptive Neuro Facilitation
Posisi pasien : tidur terlentang
Penatalaksanaan : pasien diminta untuk mengenggam tangan terapis kemudian
terapis memberikan instruksi sederhana , pasien diminta untuk melihat dan
mempraktekkan cara berjabat tangan dengan erat. Kemudian terapis
memberikan penekanan pada saat berjabat tangan serta memberikan sedikit
traksi untuk menjauhkan permukaan sendi
Dosis : Dosis : 5-10 menit, 3 kali pengulangan setiap gerakan.
F. Evaluasi
1. Pemeriksaan kekuatan otot dengan MMT
M. Palmaris longus 3 5
(mengenggam)
Keterangan :
0 : Tidak ada kontraksi
1 : Kontraksi minimal
3: Ada kontraksi tapi dilakukan dengan susah payah
5: Kontraksi penuh dan terkontrol
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan dalam kegiatan KKN ini adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Aisyiyah
Yogyakarta di pedukuhan Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping,
Sleman, Yogyakarta mendapat sambutan, tanggapan dan perhatian
yang cukup baik dari warga sekitar dan pejabat desa setempat.
2. Secara keseluruhan, kegiatan KKN berlangsung dengan baik. Program-
program yang direncanakan dapat terealisasi dengan optimal walaupun
mendapatkan sedikit kendala.
3. Bekal yang kami berikan pada masyarakat pada dasarnya, kami
memberikan dukungan dan pengetahuan untuk dapat meningkatkan
kesejahteraannya, serta adanya dampak positif atas kehadiran kita baik
dampak secara langsung maupun tidak langsung. Maka kita sebagai
mahasiswa harus menjadi motivator dan panutan yang baik bagi warga
Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta
4. KKN yang kami lakukan di pedukuhan Mejing Kidul ini dengan tujuan
membawa kenangan-kenangan positif dari kegiatan-kegiatan yang positif
pula yang kami lakukan selama 3 minggu kami mengabdi kepada
masyarakat pedukuhan Mejing Kidul.
5. Dari pengabdian yang kami lakukan kami dapat menyimpulkan bahwa
masyarakat di antaranya dapat menyimpulkan dari kegiatan dan perlakuan
kami selama kami tinggal di daerah mereka dan oleh sebab itu masyarakat
Desa bisa dibilang melihat kegiatan kami sebagai cermin dari perlakuan
mereka selanjutnya.
6. Tentunya kegiatan KKN yang diadakan oleh Universitas Aisyiyah
Yogyakarta mempunyai tujuan di antaranya menjalin erat hubungan
antara lembaga perguruan tinggi sebagai sumber ilmu pengetahuan
dengan masyarakat dan pemerintah setempat semakin baik, sehingga
penanganan di berbagai bidang pembangunan akan terintegrasi.
B. Saran
Perlu adanya tinjauan ulang terkait kegiatan KKN untuk promosi kesehatan
idang fisioterapi