PERTEMUAN 5:
BIOMEKANIKA KERJA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai biomekanika kerja. Setelah
menyelesaikan perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu:
5.1 Menjelaskan tentang definisi biomekanika kerja.
5.2 Menjelaskan tentang konsep biomekanika kerja.
5.3 Menjelaskan tentang Musculoskeletal Disorders (MSDs).
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 5.1:
Menjelaskan Tentang Definisi Biomekanika Kerja.
a. Biostatics adalah bagian yang hanya menganalisa tubuh pada posisi diam
atau bergerak pada garis lurus dengan kecepatan seragam (uniform).
b. Biodinamic adalah bagian yang berkaitan dengan gambaran gerakan-
gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi (kinematik)
dan gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh (kinetik).
2. Occupational Biomechanic
Occupational biomechanic berkaitan dengan interaksi fisik antara pekerja
dengan mesin, material dan peralatan, dimana memiliki tujuan dalam
meminimalisir keluhan atau kelelahan pada sistem kerangka otot untuk
meningkatkan produktifitas kerja.
2. Otot (Muscle)
Otot terbentuk atas visber (fibre), dengan ukuran panjang antara 10 – 40
mm dan berdiameter 0,01-0,1 mm dan sumber energi otot berasal dari proses
aerob maupun anaerob. Anaerobic, yaitu proses perubahan ATP menjadi ADP
dan energi tanpa bantuan oksigen. Glikogen yang terdapat dalam otot terpecah
menjadi energi dan membentuk asam laktat. Asam laktat akan memberikan
indikasi adanya kelelahan otot secara lokal, karena kurangnya jumlah oksigen
yang disebabkan oleh kurangnya jumlah suplai darah yang dipompa dari
jantung. Contohnya seperti, jika ada gerakan yang sifatnya tiba-tiba
(mendadak), lari jarak dekat (sprint), dan lain sebagainya.
Sedangkan, aerobic, yaitu proses perubahan ATP menjadi ADP dan energi
dengan bantuan oksigen. Asam laktat yang dihasilkan oleh kontraksi otot
dioksidasi dengan cepat sehingga beban pekerjaan yang tidak terlalu
melelahkan akan dapat berlangsung cukup lama. Disamping itu, aliran darah
yang cukup akan mensuplai lemak, karbohidrat dan oksigen ke dalam otot.
Akibat dari kondisi kerja yang terlalu lama akan menyebabkan kadar glikogen
dalam darah akan menurun drastis di bawah normal, dan kebalikannya kadar
asam laktat akan meningkat, dan jikalau sudah demikian maka, cara terbaik
adalah menghentikan pekerjaan. Kemudian istirahat dan makan makanan yang
bergizi untuk membentuk kadar gula dalam darah.
Hal tersebut di atas adalah merupakan proses kontraksi otot yang telah
disederhanakan analisa pembangkit energinya, dan sekaligus menandakan arti
pentingnya aliran darah untuk otot. Oleh karenanya, para ergonom hendaklah
memperhatikan hal-hal seperti berikut untuk sedapat mungkin dihindari, yaitu:
a. Beban otot statis (static muscle loads).
b. Oklusi (penyumbatan aliran darah) karena tekanan, misalnya tekanan segi
kursi pada popliteal (lipat lutut).
c. Bekerja dengan lengan berada di atas yang menyebabkan siku aliran darah
bekerja berlawanan dengan arah gravitasi.
b. Cartilage
Cartilagenous adalah sambungan yang berfungsi dalam pergerakan yang
relatif kecil. Contohnya, sambungan tulang iga (ribs) dan pangkal tulang iga
(sternum). Cartilage sendiri memiliki bagian khusus antara vertebrata (ruas-
ruas tulang belakang) yaitu dikenal sebagai interverterbratal disc yang terdiri
dari pembungkus dan dikelilingi oleh inti (puply core). Verterbrata juga
terdapat pada ligamen dan otot. Interverterbratal adalah gerakan yang relatif
kecil pada setiap ruas mengakibatkan adanya fleksibelitas tubuh untuk
membungkuk, menengadah, dan memutar. Sedangkan, disc berfungsi sebagai
peredam getaran pada saat tubuh bergerak baik pada saat translasi dan rotasi.
c. Tendon
Tendon memiliki fungsi sebagai penghubung antara tulang dan otot yang
terdiri dari sekelompok serabut collageno yang letaknya paralel dengan
panjang tendon. Tendon bergerak dalam sekelompok jaringan serabut dalam
suatu area dimana adanya gaya gesekan harus diminimalkan. Bagian dalam
dari jaringan ini mengeluarkan cairan synovial untuk pelumasan.
Biomekanika dan cara kerja adalah pengaturan sikap tubuh dalam bekerja.
Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda pula dalam
melakukan tugas. Dalam hal ini penelitian biomekanika mengukur kekuatan dan
ketahanan fisik manusia dalam melakukan pekerjaan tertentu, dengan sikap kerja
tertentu. Tujuannya untuk mendapatkan cara kerja yang lebih baik, dimana
kekuatan/ketahanan fisik maksimum dan kemungkinan cidera minimum. Ilmu
biomekanika membahas mengenai manusia dari segi kemampuan-kemampuannya
seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan dan ketelitian. Menurut (Aryanty, 2012),
biomekanika dibagi menjadi 2 (dua) pandangan dalam ilmu kedokteran, yaitu:
3. Aktivitas berulang
Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus.
Seperti mencangkul, membelah kayu, angkat-angkut dan sebagainya.
4. Faktor penyebab sekunder
Menurut (Arinda, 2013) yang dikutip dari Peter Vi (2001), faktor
penyebab sekunder musculoskeletal disorders (MSDs), yaitu:
a. Tekanan langsung pada jaringan otot yang lunak.
b. Getaran dengan frekuensi yang tinggi akan menyebabkan kontraksi otot
bertambah. Kontraksi statis ini menyebabkan peredaran darah tidak
lancar, penimbunan asam laktat meningkat dan akhirnya timbul rasa
nyeri otot.
c. Mikroklimat adalah paparan suhu dingin yang berlebihan dapat
menurunkan kelincahan, kepekaan dan kekuatan pekerja sehingga
pergerakan pekerja menjadi lamban, sulit bergerak disertai dengan
menurunnya kekuatan otot.
5. Penyebab kombinasi
Menurut (Arinda, 2013) yang dikutip dari Peter Vi (2001), faktor
penyebab kombinasi musculoskeletal disorders (MSDs), yaitu:
a. Umur, prevalensi sebagian besar gangguan tersebut meningkat dengan
usia.
b. Jenis kelamin, prevalensi sebagian besar gangguan tersebut meningkat
dan lebih menonjol pada wanita dibandingkan pria (3:1).
c. Kebiasaan merokok, Semakin lama dan semakin tinggi tingkat frekuensi
merokok, maka semakin tinggi pula keluhan otot yang dirasakan.
d. Kesegaran jasmani, tingkat kesegaran tubuh yang rendah akan
mempertinggi resiko terjadinya keluhan otot.
e. Kekuatan fisik, kekuatan/daya fisik manusia ketika bekerja dan
mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar
sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktifitas
tersebut.
f. Ukuran tubuh (anthropometri), ukuran tempat kerja yang sesuai dengan
ukuran tubuh manusia yang dipelajari dalam anthropometri.
2. Sakit Leher
Sakit leher adalah penggambaran umum terhadap gejala yang mengenai
leher, peningkatan tegangan otot atau myalgia, leher miring atau kaku leher.
Pengguna komputer yang terkena sakit ini adalah pengguna yang
menggunakan gerakan berulang pada kepala seperti menggambar dan
mengarsip, serta pengguna dengan postur yang kaku.
3. Nyeri Punggung
Nyeri punggung merupakan istilah yang digunakan untuk gejala nyeri
punggung yang spesifik seperti herniasi lumbal, arthiritis, ataupun spasme
otot. Nyeri punggung juga dapat disebabkan oleh tegangan otot dan postur
yang buruk saat menggunakan komputer.
4. Carpal Tunnel Syndrome
Merupakan kumpulan gejala yang mengenai tangan dan pergelangan
tangan yang diakibatkan iritasi pada nervus medianus. Keadaan ini disebabkan
oleh aktivitas berulang yang menyebabkan penekanan pada nervus medianus.
Keadaan berulang ini antara lain seperti mengetik, arthritis, fraktur
pergelangan tangan yang penyembuhannya tidak normal, atau kegiatan apa
saja yang menyebabkan penekanan pada nervus medianus.
5. De Quervains Tenosynovitis
Penyakit ini mengenai pergelangan tangan, ibu jari, dan terkadang lengan
bawah, disebabkan oleh inflamasi pada tenosinovium dan dua tendon yang
berasa di ibu jari pergelangan tangan. Aktivitas berulang seperti mendorong
space bar dengan ibu jari, menggenggam, menjepit, dan memeras dapat
menyebabkan inflamasi pada tenosinovium. Gejala yang timbul berupa rasa
sakit pada sisi ibu jari lengan bawah yang menyebar ke atas dan ke bawah.
6. Thoracic Outlet Syndrome
Merupakan keadaan yang mempengaruhi bahu, lengan, dan tangan yang
ditandai dengan nyeri, kelemahan, dan mati rasa pada daerah tersebut. Terjadi
jika lima saraf utama dan dua arteri yang meninggalkan leher tertekan.
Thoracic outlet syndrome disebabkan oleh gerakan berulang dengan lengan
diatas atau maju kedepan. Pengguna komputer beresiko terkena sindrom ini
karena adanya gerakan berulang dalam menggunakan keyboard dan mouse.
2. Rekayasa Manajemen
Rekayasa manajemen dapat dilakukan melalui tindakan sebagai berikut ini,
yaitu:
a. Pengaruh waktu kerja dan istirahat yang seimbang, dalam arti disesuaikan
dengan kondisi lingkungan kerja serta karakterisktik pekerjaan sehingga dapat
mencegah paparan yang berlebihan terhadap sumber bahaya.
b. Pengawasan yang intensif, agar dapat dilakukan pencegahan secara lebih
dini terhadap kemungkinan terjadinya risiko sakit akibat kerja.
c. Pendidikan dan pelatihan, agar pekerja lebih memahami lingkungan dan alat
kerja sehingga diharapkan dapat melakukan penyesuaian dan inovatif dalam
melakukan upaya pencegahan terhadap risiko sakit akibat kerja.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Apa yang Anda ketahui tentang biomekanika kerja?
2. Menurut Anda, apa hubungan antara biomekanika kerja dengan analisa
perancangan kerja?
3. Menurut Anda, apa saja konsep dari biomekanika kerja?
4. Sebutkan dan jelaskan secara singkat jenis-jenis keluhan musculoskeletal
disorders (MSDs)?
5. Menurut Anda, mengapa ilmu biomekanika berkaitan erat dengan ilmu
biologi?
D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Barnes, Ralph M.1980. Motion and Time Study Design and Measurement of
Work. 9th edition. John Willey & Sons: New York
Bridger, R.S.1995. Introduction to Ergonomic; Mc. Grawhill Company: New
York, AS
Galer, I.A.R. 1989. Applied Ergonomic Handbook. Butterworths Co.,
Mc. Cormic, E.J.1971.Human Factor in Engineering; Mc. Grawhill Company:
New York, AS
Pulat, B.M.1991.Industrial Ergonomic Case Studies. Mc. Grawhill Company:
New York, AS
Sutalaksana, dkk.1979.Teknik Tata Cara Kerja. ITB: Bandung