Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH GERAK BERPUTAR DAN

APLIKASINYA DALAM DIKJASOR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Biomekanika

Dosen: Bapak Dr. H. Asim, M. Pd.

Disusun Oleh:

1. ASMO TEGAR NADA SATRIA (7) NIM: 200611635687

2. M. ADIL HUSAIN RIZKY W (19) NIM: 200611635719

3. RIKA MEI LESTARI (31) NIM: 200611635647

Program S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan


Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang
Tahun Ajaran 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan
makalah mata kuliah Biomekanika dengan judul “Gerak Berputar dan Aplikasinya Dalam
Dikjas dan OR”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran yang
Membangun dari pembaca untuk makalah ini, agar dapat menjadi sumber rujukan dari
berbagai pihak demikian kami sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima
kasih.

Malang, 14 Februari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
No. Halaman

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN

i
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan.................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Gerak Berputar..........................................................................................3
B. Besaran fisika dalam gerak melingkar.....................................................................4
a. Periode dan frekuensi (period and frequency)...................................................... 4

b. Jarak sudut dan perpindahan sudut........................................................................5

c. Kecepatan laju sudut angular dan kecepatan laju linear tangensial..6

d. Hubungan kecepatan sudut angular dengan periode dan frekuensi. .7

e. Hubungan kecepatan sudut dengan laju linear..................................8

f. Percepatan sudut, percepatan tangensial, dan percepatan sentripetal


8
C. Tujuan Pembelajaran Biomekanika dalam Dikjasor..............................................9
D. Ruang Lingkup...........................................................................................10
E. Aplikasi Gerak Berputar Dalam Dikjasor..................................................10
a. Aplikasi gerak berputar dalam proses Gerak Loncat Indah................10

b. Pemanfaatan gerak anguler dalam service tenis lapangan saat

melakukan dorongan kedepan.........................................................10


c. Gerak anguler yang merupakan dasar dalam permainan lempar
lembing..............................................................................................12

ii
d. Tendangan Kura-kura dengan Kaki Bagian Dalam yang memakai prinsip gerak

anguler............................................................................................................... 12

e. Gerak anguler dalam Softball pitcher................................................................13

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan...............................................................................................14
2. Saran.........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu olahraga adalah ilmu terapan (applied science). Merupakan ilmu interdisiplinair,
ialah pengetahuan yang disuplai ilmu lain, seperti anatomi, fisiologi, psikologi, sosiologi, dan
lain sebagainya. Melalui pendekatan kros disiplinair, bahwa pembelajaran olahraga
difokuskan pada beberapa aspek disiplin ilmu, diantaranya adalah biomekanika olahraga.
Biomekanika adalah salah satu faktor yang vital dalam keberhasilan suatu pembinaan
olahraga.(Iskandar 2016)
Biomekanika olahraga adalah suatu studi yang berhubungan dengan gerak manusia
yang dihasilkan oleh kekuatan internal maupun eksternal yang menentukan badan atau
bagian-bagian dari badan itu bergerak pada saat kinerja dalam keterampilan gerak
(performance of motor skill) atau kinerja dalam teknik-teknik olahraga.(Kridasuwarso dkk.
t.t.) Adapun biomekanika olahraga untuk memberikan :
1. Pengetahuan dan kemampuan menganalisa teknik-teknik olahraga yang aman,
efisien, dan efektif. Analisa biomekanika olahraga perlu mengusahakan kinerja tersebut :
a. Aman. Dalam latihan hendaknya tidak over training. Juga dalam latihan maupun
pertandingan jangan sampai mengeluarkan tenaga melampaui kemampuannya, karena hal itu
memungkinkan timbulnya cedera.
b. Efisien. Perlu adanya pengaturan tenaga secara otomatis. Misalnya dalam
pertandingan nomor jarak jauh. Sangat diperlukan cara pengaturan pengeluaran tenaga yang
tepat dalam pacing, dengan maksud agar dapat mencapai finish dengan sukses. Apabila
pengeturan tersebut tidak tepat memungkinkan kegagalan.
c. Efektif. Efektif adalah berhubungan dengan waktu yang singkat berhasil dengan
tepat. Contoh, dalam lari 100 m, agar dapat mencapai waktu singkat perlu penggunaan tenaga
yang besar.
2. Pengertian tentang teknik-teknik yang benar maupun salah.
3. Kemampuan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan serta kemampuan meremidinya
(membetulkannya).
4. Potensi untuk menciptakan cara-cara atau metode baru yang lebih baik. (Umar dan
Utama 2018)

1
Biomekanika olahraga digunakan diantaranya untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan
dalam melakukan aktivitas jasmani dan khususnya kesalahan dalam melakukan teknik-teknik
olahraga serta mengusahakan bagaimana cara melakukan teknik tadi dengan benar (Anwar
2019). Ditinjau dari aktivitas fisiknya antara pendidikan jasmani dan olahraga tidak berbeda.
Adapun perbedaaan dari keduanya adalah bahwa alokasi waktu yang tersedia
bagi pendidikan jasmani dan olehraga khususnya olahraga prestasi sangat jauh berbeda.
Disamping itu kurikulum pendidikan jasmani aktivitasnya terdiri dari macam-macam
cabang olahraga, sedangkan untuk pelatihan memilih satu cabang olahraga saja.
Berdasarkan dengan kenyataan hal-hal tersebut di atas, maka penggunaan
biomekanika bagi pendidikan jasmani hanya sebatas dasar-dasarnya saja. Atau dapat
dikatakan guru pendidikan jasmani menangani pemula awal (khususnya pendidikan dasar).
Sedangkan pelatih (coach) disamping menangani dasar-dasar juga harus mampu
meningkatkannya sampai tingkat atas atau sampai teknik tinggi dengan tepat dan terperinci.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gerak berputar?
2. Tujuan pembelajaran biomekanika dalam dikjasor?
3. Apa saja jenis aplikasi gerak berputar dalam pendidikan jasmani dan olahraga ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui gerak berputar
2. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran biomekanika dalam dikjasor
3. Apa saja aplikasi gerak berputar dalam pendidikan Jasmani dan olahraga
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gerak Berputar
Suatu benda yang bergerak mengelilingi sumbu dalam lintasan melingkar disebut
gerak melingkar atau gerak berputar. Electron dalan atom di modelkan melakukan gerak
melingkar mengelilingi inti atom. Benda-benda angkasa seperti bulan juga melakukan gerak
melingkar mengelilingi bumi. Bumi pun melakukan gerak melingkar mengelilingi matahari.
Pada salah satu rukun haji, yaitu thowaf, para haji melakukan gerak melingkar mengelilingi
ka’bah.(Siahaan dan Mahmuddin 2020)
Gerak Berputar adalah gerak yang lintasannya berupa lingkaran, tiap satua waktu
menempuh busur lingkaran yang sama panjangnya, besar kelajuannya selalu konstan, tetapi
kecepatan benda berubah arah secara kontinyu sepanjang waktu. (Erniza 2017)
Gerak Berputar adalah suatu gerak suatu benda mengelilingi sebuah pusat putaran
(lingkaran, atau busur lingkaran), atau dengan kata lain Gerak Berputar adalah gerak yang
lintasannya berbentuk lingkaran dengan laju konstan dan arah kecepatan tegak lurus terhadap
arah percepatan (Rahmah 2017). Arah kecepatan terus berubah semntara benda bergerak
dalam lingkaran tersebut.

Gerak Berputar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan berupa lingkaran
mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak melingkar ia membutuhkan
adanya gaya yang selalu membelokkan-nya menuju pusat lintasan lingkaran gaya ini
dinamakan gaya sentripetal. Gaya Sentripetal adalah gaya yang membuat benda untuk
bergerak melingkar gaya ini bukan merupakan gaya fisis atau gaya dalam arti sebenarnya,
melainkan hanya sesuatu penamaan atau penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi
membuat benda bergerak melingkar.
 Adapun ciri-ciri gerak melingkar beraturan (GMB) yaitu :
1. Besar kelajuan linearnya tetap
2. Besar kecepatan sudutnya tetap
3. Besar percepatan sentripetalnya tetap
4. Lintasannya berupa lingkaran
5. Jarak partikel ke titik acuan selalu tetap
6. Mempunyai percepatan sentripetal yang mengarah ke pusat lintasan
Dengan kesimpulan obyek yang bergerak bagian sumbunya (axis) tetap tidak berubah
terdapat bagian yang lain.
Istilah-istilah dalam gerak lurus berlaku juga untuk gerak berputar, tetapi dinyatakan
dalam derajat radial
Keterangan :
V = kecepatan
V = Vr x r
Vr = kecepatan dalam radial / Ω (omega)
R = jari-jari

Keterangan :
Sr = jarak tempuh dalam radial
Vr = kecepatan dalam radial / Ω (omega) Sr = Vr x t

t = periode putaran (s)

B. Besaran fisika dalam gerak melingkar (physical quantities in circular motio)


a. Periode dan frekuensi (period and frequency)
Dua besaran fisika yang penting dalam kajian gerak melingkar adalah periode dan
frekuensi. Untuk memahami konsep periode dan frekuensi dalam gerak melingkar,
perhatikan gambar di bawah ini dan penjelasannya!
B

Gambar 50. Benda mengalami gerak melingkar


Sesuai dengan gambar diatas, periode adalah waktu yang diperlukan oleh benda untuk
bergerak dari suatu titik (misalnya A) melalui lintasan lingkaran yang berjari-jari dan kembali
ke titik itu. Jadi, periode adalah waktu yang dibutuhkan benda untuk menempuh satu putaran
penuh. Periode gerak melingkar dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

Keterangan :
T = periode (s)
T= 𝒕
𝒏 t = waktu berputar (s)
n= jumlah putaran

Sedangkan, frekuensi adalah jumlah putaran dalam waktu satu detik. sehingga
frekuensi gerak melingkar dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

Keterangan:
f = frekuensi ( 1 atau Hz)
f=𝒏 𝑠
𝒕
n= jumlah putaran per sekon (kali)

b. Jarak sudut dan perpindahan sudut (angular distance and angular displacement)
Pada kasus kinematika gerak lurus, jarak atau perpindahan partikel disebut jarak
linear, sedangkan pada gerak melingkar jarak atau perpindahan partakel disebut dengan jarak
sudut atau perpindahan sudut.

t•A
s
ө r t B•B

Pada gambar diatas ditunjukan benda yang bergerak dari A ke B pada lintasan
lingkaran berjari-jari r. berdasarkan gambar tersebut, dalam selang waktu Δt = t B - tA, benda
tersebut mengalami perubahan posisi sudut sebesar θ dan menempuh lintasan sepanjang S.
berdasarkan aturan matematis, maka perpindahan atau jarak sudut dapat ditentukan sebagai
berikut :
Keterangan :
θ = Perpindahan atau jarak sudut (rad)
θ (rad) = 𝑺 S = Perpindahan atau jarak linear (m)
𝒓
R = Jari-jari lintasan (m)

Ketika sebuah partikel menempuh satu putaran penuh, maka S = 2 π r (satu keliling
lingkaran), sehingga
θ (rad) = 𝑆 = 2𝜋𝑟 = 2π radian
𝑟 𝑟

jika dihubungkan dengan satu sudut putaran penuh, maka 1 putaran = 2 π radian =
360º dan 1 radian = 180
derajad = 57,3º berdasarkan penjelasan diatas, maka jarak sudut atau
𝜋

perpindahan sudut dapat dinyatakan dengan satuan radian, putaran atau derajad.

c. Kecepatan (laju) sudut (angular) dan kecepatan (laju) linear (tangensial)


Laju atau kecepatan pada gerak melingkar disebut dengan laju sudut atau kecepatan
sudut. Laju atau kecepatan sudut dari partikel yang bergerak melingkar dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut :

●A
∆s
∆θ ●B

Gambar 52. Gerak melingkar memiliki dua kecepatan


yaitu kecepatan anguler dan kecepatan tangensial

ɷ = 𝜽𝟏− 𝜽𝟎 = ∆⍬ ɷ = 𝐥𝐢𝐦 ∆𝜃 = 𝒅𝜽
𝒕𝟏−𝒕𝟎∆𝐭 ∆𝐭 𝒅𝒕

Keterangan :
ɷ = laju atau kecepatan sudut rata-rata (rad/s)
Δθ = Perpindahan sudut (rad)
Δt = selang waktu (s)
ω = Kecepatan sudut sesaat (rad/s)
Catatan:
 Kecepatan sudut dapat pula dinyatakan dalam satuan rpm (rotation per menute) 1 rpm

𝟏 𝒑𝒖𝒕𝒂𝒓𝒂𝒏 𝟐𝝅 𝒓𝒂𝒅 𝝅
= 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒕 = =
𝟔𝟎 𝒔𝒆𝒌𝒐𝒏𝟑𝟎

 Benda dalam lintasan melingkar menempuh busur lingkaran ∆𝑠 dalam selang waktu
tertentu ∆𝑡. Bila perubahan busur lingkaran yang tempuh sama tiap selang waktu
sama, maka gerak melingkar semacam ini disebut gerak melingkar beraturan.
Kelajuan tangensial (besar dari kecepatan tangensial), atau disebut dengan kelajuan
linear.(Katamso 2010)
v = ∆𝐬
∆𝐭
 Arah vektor kecepatan tangensial selalu tegak lurus dengan arah vektor jari-jari
dengan arah gerak benda (arah gerak benda dari A ke B). jika ∆𝑠 adalah kelilig
lintasan yang ditempuh benda dalam satu periode waktu maka ∆𝑠 = 2 𝜋 𝑟 dan (∆𝑡 =
𝑇) kelajuan tangensial adalah kelajuan linear dirumuskan
v = 𝟐𝝅𝒓
𝑻

 Sudut yang ditempuh benda dalam selang waktu-waktu tertentu dinamakan kelajuan
anguler atau kecepatan sudut benda. Pada gerak melingkar beraturan besar kelajuan
angulernya selalu sama dengan selang waktu yang sama. Sehingga dapat dirumuskan
ω = ∆𝜽
∆𝒕
 Aapabila sudut yang ditempuh benda satu periode waktu ∆𝑡 = 𝑇 adalah ∆𝜃 = 2𝜋
radian. Maka kelajuan anguler dalam gerak melingkar beraturan di rumuskan

ω = 𝟐𝝅
𝑻

d. Hubungan kecepatan sudut (angular) dengan periode dan frekuensi


Hubungan kecepatan sudut dengan periode dan frekuensi dapat dengan persamaan
sebagai berikut :

ω = 𝟐𝝅 karena T 𝟏, maka ω = 2 𝝅 𝐟
𝑻 𝒇

Keterangan:
ω = kecepatan sudut (rad/s)
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
e. Hubungan kecepatan sudut dengan laju linear
Hubungan kecepatan sudut dengan laju linear dapat dinyatakan dengan persamaan
sebagai berikut :
v = ω r karena ω = 𝟐𝝅, maka v = 𝟐𝝅𝒓
𝒓 𝑻

keterangan
v = Laju linear (m/s)
r = jari-jari (m)

f. Percepatan sudut, percepatan tangensial, dan percepatan sentripetal


Pada gerak melingkar dikenal tiga besaran percepatan, yaitu percepatan sudut (ɑ),
percepatan tangensial (at) dan percepatan sentripetal (as). percepatan sudut (ɑ) didefinisikan
perubahan kecepatan sudut (∆𝜔) dalam selang waktu ∆𝑡 dan secara matematis dinyatakan
dengan persamaan sebagai berikut :
ɑ= ∆𝑚
∆𝒕

Pada gerak melingkar yang partikelnya mempunyai perubahan percepatan linear


selama geraknya maka partikel tersebut mempunyai percepatan tangensial (a t) yang secara
matematis dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

at = ∆𝒗, karena v = ωr, maka ∆𝒗 = 𝒓 ∆𝑚 atau at = r ∆𝑚 =rɑ


∆𝒕 ∆𝒕

Keterangan:
ɑ = Percepatan sudut (rad/s2)
r = Jari-jari (m)
at = Percepatan tangensial (m/s2)
as = Percepatan sentripetal (m/s2)

C. Tujuan Pembelajaran Biomekanika dalam Dikjas dan OR


Tujuan utama mempelajari Biomekanika olahraga dan latihan adala ntuk
meningkatkan kinerja dalam latihan atau olahraga. Peningkatan kinerja atlet melalui aplikasi
Biomekanika olahraga berhubungan dengan faktor pelatihan teknik.(Bitar 2021)
Disamping itu tujuan utama ada juga tujuan lainnya (skunder), yakni dalam upaya
mencegah dan rehablitas cedera. Meskipun pencegahan dan rehabilitas cedera ini dianggap
merupakan tujuan skunder namun pada dasarnya terkait erat dengan tujuan utama dan dapat
dianggap sebagai bagian dari tujuan utama. Dengan memahami dan berbasis pengetahuan.
Biomekanika, proses pelatihan (teknik) atlet akan terhindar dari cidera dan dengan
terhindarnya atlet dari cidera, maka kinerja atlet (teknik) dapat ditingkatkan secara optimal.
(Irianto 2020)
(WIBOWO 2018)Biomekanika sangat penting dipelajari oleh seorang atlet maupun
pelatih, Biomekanika memiliki tujuan dalam proses pennerapan ilmu dalam cabang olahraga,
adapun tujuan tersebut adalah :
a) Mengetahui konsep ilmiah dasar yang di aplikasikan dalam bentuk gerak
manusia.
b) Memahami suatu bentuk/model gerak dasar dalam olahraga sehingga mampu
mengembangkannya dengan baik.
c) Mampu memahami perkembangan gerak dasar.
d) Mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik
seorang dalam berolahraga, degan baik dan benar.
Disamping itu kurikulum pendidikan jasmani aktivitasnya terdiri dari macam macam
cabang olahraga, sedangkan untuk pelatihan memilih satu cabang olahraga saja. Berdasarkan
dengan kenyataan hal-hal tersebut, maka penggunaan Biomekanika bagian pendidikan
jasmani hanya sebatas dasar-dasarnya saja. Atau dapat dikatakan guru pendidikan jasmani
menangani pemula awal (kususnya pendidikan dasar). Sedangkan pelatih (coach) menangani
dasar-dasar juga harus mampu meningkatkannya sampai tingkat atas atau sampai teknik tinggi
dengan tepat dan terperinci
Ada pula tujuan dari gerak melingkar yaitu :
 Memperpendek jarak tempat, misalkan kendaraan mobil ataupun sepeda motor.
Jarakl yang semula jauh untuk di tempuh menjadi lebih dekat dengan adanya garak
berputar yang menggelindingkan ban kendaraan tersebut.
 Memudahkan pekerjaan, misalkan kipas angina, kursi roda, mesin cuci ataupun
jam dinding. Alat-alat ini memudahkan manusia dalam melakukan pekerjaan
dengan menggunakan gerak berputar.
 Serta memudahkan memindahkan benda-benda yang berat, misalkan
memindahkan kayu gelondongan besar dengan cara menggelindingkannya agar
mudah untuk berpindah tempat.

D. Ruang Lingkup
 Terfokus pada pengetahuan sesungguhnya gerak berputar
 Mengetahui berbagai manfaat gerak berputar untuk kehidupan sehari-hari maupaun
dalam bidang olahraga apapun
 Mempelajari segala tujuan pembelajaran ilmu Biomekanika pada Pendidikan Jasmani
dan Olahraga
 Agar mengetahui peningkatan segala jenis aplikasi gerak berputar dalam Pendidikan
Jasmani dan Olahraga

E. Aplikasi Gerak Berputar Dalam Dikjasor


a. Aplikasi gerak berputar dalam proses Gerak Loncat Indah
Gerakan kaki berputar melalui sumbu gerakan pada persendian pinggul, agar gerak
rotasi dapat efektif maka kaku harus dapat melangkah secepat mungkin sampai digaris finish,
dengan menekukkan (fleksi) tungkai bawah pada persendian lutut akan menyebabkan radius
putaran lebih pendek, ini akan menyebabkan gerakannya bertambah cepat sehingga
menyebabkan langkahnya bertambah cepat, jadi dengan memperpendek radius pada gerak
rotasi akan mempercepat gerak lurus.” Gerak spin, salto, twist,, seluruh istilah tersebut
menunjukan bahwa sebuah benda atau seorang atlet sedang berputar beberapa derajat.
Kejadian inisering dijumpai pada olahrag senam dan loncat indah, atlet sering
melakukan setengah putaran (180 derajat) atau putaran penuh (360 derajat). Semua bentuk
gerakan, terjadi karena dipengaruhi oleh sejumlah gaya, gaya disini tidak lain adalah
kontraksi otot, sebuah gerak disebabkan oleh 3 faktor yaitu tulang sebagai alat penggerak, otot
sebagai sumber penggerak, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan.(ABDILLAH
2016)
b. Pemanfaatan gerak anguler dalam service tenis lapangan saat melakukan
dorongan kedepan.
Salah satu unsur penting dalam membangun rantai bio-mekanis adalah kaki- lutut dan
dorongan kaki. Memaksimalkan pengaruh dorongan kaki memerlukan waktu yang tepat
antara gerak tubuh bagian atas dan bawah. Untuk memaksimalkan pengaruh tersebut maka
terlebih dahulu perlu mengetahui sifat-sifat dari gerakan tubuh baik bagian bawah maupun
atas dan mengetahui perspektif mekanis yang akan dicapai. Dorongan kaki memiliki tiga
peran utama selama back swing, yakni: percepatan tubuh arah vertikal; penciptaan momentum
anguler kedepan (foreward angular momentum), dan peranan merotasi panggul.
Foreward Anguler Momentum: peran kedua dari dorongan kaki adalah untuk
menciptakan momentum anguler ke depan. Peranan terpenting dari momentum ini adalah di
awal ayun balik menuju batang-tubuh. Ini menghasilkan rotasi badan ke depan yang terkait
dengan gerak kaki. Rotasi ini juga meningkat setelah batang-tubuh yang miring ke belakang
pada akhir dari wind up. Rotasi batang-tubuh pada titik ini seringkali dijabarkan sebagai rotasi
“roda pedati” karena batang-tubuh umumnya mengarah atau menghadap ke samping net.
Kontribusi langsung dari momentum anguler ke depan memiliki pengaruh menguntungkan
terhadap pengurutan rantai gerak pada tubuh bagian atas. Oleh sebab itu, penting untuk
menghasilkan sebanyak mungkin momentum anguler ke depan.(Alim 2014)
Peningkatan the ground reaction force ini disebabkan karena keputusan penerapan
sikap berdiri tubuh. Sikap berdiri tubuh yang lebih sempit mempengaruhi arah gaya dorong
dari tanah dengan menjadikannya lebih vertikal. Penggunaan versi cara berdiri ala podium ini
karena adanya peningkatan keefektifan kontraksi otot ketika melurusnya sendi segera disusul
dengan menekuknya sendi, dibanding dengan pilihan lain. Alasan lain untuk mempersempit
cara berdiri ala podium adalah untuk memungkinkan pusat masa bergeser lebih ke depan.
Hip Rotation Assistance: kontribusi ketiga dari dorongan kaki adalah hip rotation
assistance (bantuan rotasi panggul). Komponen momentum anguler yang dominan pada serve
adalah ke arah depan. Namun mesti diingat bahwa rotasi di sekitar poros lain juga penting.
Seperti halnya momentum anguler ke depan, momentum anguler memutar juga dihasilkan
dalam tubuh dengan menekan tanah dengan kedua kaki untuk menghasilkan komponen reaksi
daya dorong dari tanah secara horizontal. Momentum anguler memutar ini juga bisa
diredistribusikan ke segmen-segmen tubuh yang lain. Bagian penting dari redistribusi ini
adalah kepada panggul, yang menciptakan rotasi putar panggul.
Rotasi panggul pada serve penting karena pada gilirannya mempengaruhi rotasi badan
atas atau bahu. Rotasi panggul memungkinkan tubuh bagian atas untuk merotasi otot-otot
untuk berkontraksi dalam kondisi yang lebih lambat dan kondusif. Dalam biomekanika, fakta
dasarnya ialah bahwa otot menghasilkan sedikit gaya pada kecepatan kontraksi yang lebih
tinggi. Jadi jelas bahwa dari perspektif mekanis, rotasi panggul sangatlah penting. Ini
memungkinkan otot yang merotasi bahu untuk berkontraksi pada kecepatan yang lebih
optimal.
c. Gerak anguler yang merupakan dasar dalam permainan lempar lembing
Lempar lembing tidak lepas dari kinematika linear, kinematika anguler dan
langkah atlet. Yang kami bahas disini dari sudut gerak berputar atau anguler. Gerak
kinematika angular pada shoulder dimana menganalisisnya dimulai dari awalan melakukan
lemparan hingga akhir melepas lembing. Menganalisis kinematika anguler ini dibantu
dengan aplikasi darthfish untuk mengitung sudut dari awalan sampai release atau
berakhirnya lemparan. Menganalisis gerak kinematika anguler pada lempar lembing
shingga kita dapat membandingkan sudut antara ketiga atlet baik itu pada anguler shoulder,
elbow dan release juga kita dapat mengambil waktu atlet berapa lama waktu yang
digunakan ketika melakukan gerakan anguler dalam melempar lembing mulai dari awalan.
Gerak rotasi yang paling sering terlihat adalah di sekitar sendi bahu, lengan
bawah, sekitar sendi siku tangan dan sekitar sendi pergelangan tangan. Sendi panggul
beraksi sebagai poros bagi tungkai, sendi lutut untuk tungkai bawah, dan sendi
pergelangan kaki untuk kaki. Gerakan tergantung pada gerak rotasi dari tiap segmen
(yaitu kaki, tulang kering, dan paha) anggota tubuh atlet ketika bergerak pada sendinya.
Shoulder menjadi tumpuan pada lengan untuk melakukan tolakan.(Telaumbanua dan
Siahaan 2020)

d. Tendangan dengan Kura-kura Kaki Bagian Dalam yang memakai prinsip


gerak anguler
Teknik menendang bola harus dilatuh dengan sungguh-sungguh hingga otomatisasi
gerakan dapat dikuasai dengan oleh setiap pemain, dari bermacam- macam teknik menendang
bola diantaranya adalah teknik menendang bola dengan menggunakan kura-kura kaki bagian
dalam. Teknik menendang bola dengan menggunakan kura-kura kaki bagian dalam ini,
banyak digunakan dalam permainan sepakbola, yang salah satunya untuk memperoleh hasil
tendangan melambung.
Sedangkan gerakan menendang bola dalam ilmu kinesiologi termasuk gerakan anguler
atau gerakan berputar. Gerakan berputarnya disini adalah berputarnya tungkai bawah pada
sendi lutut dan berputarnya paha pada sendi panggul dimana jarak yang ditempuh berupa
busur lingkaran. Dalam hal ini segmen-segmen tubuh yang bergerak (kaki ayun) merupakan
radius lingkaran. Oleh karena itu, apabila seorang pemain sepakbola dapat menempatkan pada
sudut yang benar yaitu pada saat menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam, maka
tendangan bola tersebut akan melambung sesuai dengan apa yang kita harapkan.(Danang
Ragil 2016)

e. Gerak anguler dalam Softball pitcher.


Softball terdapat posisi yang dinamakan pitching, agar menjaddi seorang pitching
yang baik, kita harus mengtahui teknik dasar dalam melakukan pitching, yang terbagi dalam
beberapa tahap, yaitu:
(1) sikap berdiri (stance), seorang pitcher harus berdiri dengan kedua kaki menginjak
pitcher’s plate. Sikap badan menghadap ke pemukul, sebagai patokan bahu kiri mengarah ke
base ketiga.
(2) Langkah (stride) cara melangkah sebelum pitcher melemparkan bola yang dimulai
dengan memindahkan berat badan ke kaki depan (kaki kanan bagi yang bukan kidal)
kemudian melangkahkan kaki belakang (kaki kiri) ke depan, sehingga bahu kiri menghadap
kearah catcther, kedua lengan ditarik kedepan dada sebagai awalan untuk melakukan wind up
atau putaran lengan. Sedangkan ujung kaki kanan menekan pitcher’s plate, hal ini berfungsi
sebagai poros atau penumpu.
(3) Gerakan lengan (arm action), gerakan lengan dimulai dengan memutarkan tangan
yang memegang bola (lengan kanan) ke depan atas kepala, putaran lengan ini berpusat pada
bahu yang dipengaruhi dua gaya yaitu gaya sentripetal yang mengarah ke pusat putaran dan
gaya senrtifugal yang mengarah menjauhi pusat lemparan yang diakibatkan dari adanya gerak
anguler atau gerak rotasi lengan yang disertai dengan melangkahkan kaki kiri kedepan kaki
tumpu. Pada saat pitcher memutarkan lengan kanannya ke belakang untuk mengambil
ancang-ancang dan mengayunkan kedepan untuk melemparkan bola, posisi tangan yang
memegang harus dalam keadaan hyperextensi, kemudian dilecutkan kearah fleksi yang
bersamaan dengan bola dilepas lurus kedepan (stike zone), sedangkan jari-jari tangan yang
memegang bola hanya bergerak kearah oposisi sambil melepaskan bola gerakan jari-jari
tangan akan mengikuti pergelangan tangan kearah fleksi. Yang berkontraksi pada gerakan ini
adalah otot-oto disekitar bahu yaitu lexor carpi radialis dan Palmaris longus serta kontraksi
otot-otot jari tangan yaitu extensor digitorum yang menghasilkan lecutan atau gaya ledak otot
terhadap bola.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga pada khususnya, biomekanika
sangat bermanfaat dalam hal perbaikan teknik berolahraga, lalu menemukan teknik yang lebih
sempurna yang dapat memberikan prestasi. Dalam gerak melingkar yang kaitannya adalah
biomekanika olahraga akan sangat berguna dalam cabang olahraga tertentu yang menerapkan
konsep gerak berputar ini. Sehingga pada akhirnya dapat memunculkan bibit olahragawan
yang berkualitas dan berprestasi dan juga dapat memberikan bekal untuk peserta didik yang
dapat digunakan dalam berolahraga setiap hari.
Selain itu konsep biomekanika dalam olahraga ini juga digunakan dalam hal
keselamatan dalam berolahraga. Dengan biomekanika yang bertujuan dalam upaya mencegah
dan rehablitas cedera. Meskipun pencegahan dan rehabilitas cedera ini dianggap merupakan
tujuan skunder namun pada dasarnya terkait erat dengan tujuan utama dan dapat dianggap
sebagai bagian dari tujuan utama.
B. Saran
Konsep biomekanika gerak berputar sangat berkaitan dengan prestasi atlet, maka dari itu
diperlukannya inovasi inovasi baru dalam menemukan teknik baru yang lebih efisien.
Khususnya pemuda pemuda Bangsa Indonesia, yang banyak cabang olahraga masih kalah
bersaing dengan negara lain. Maka dari itu perlunya materi biomekanika pada umumnya yang
bisa dikembangkan mahasiswa yang dapat mendongkrak prestasi olahraga di Indonesia.
Daftar Pustaka
ABDILLAH, BRIAN AMRI. 2016. “Analisis Biomekanika Keterampilan Gerak Loncat
Indah Golongan I Sudut Pada Widya Klub Jatidiri Semarang.” PhD Thesis,
Universitas Negeri Semarang.

Alim, Abdul. 2014. “Analisis Gerak Teknik Servis Tenis Lapangan.” Universitas Negeri
Yogyakarta.

Anwar, Robisyah. 2019. “MAKALAH BIOMEKANIKA Tentang "Implementasi


Hukum Newton Pada Gerak Olahraga"”

Bitar. 2021. “Pengertian Gerak Melingkar Beraturan, Berubah, Ciri & Contoh.” Diambil 12
Maret 2021 (https://www.gurupendidikan.co.id/gerak-melingkar-beraturan/).

Danang Ragil, W. 2016. “PENGARUH LATIHAN BARRIER HOPS DAN PANJANG


TUNGKAI TERHADAPHASIL TENDANGAN JARAK JAUH (Penelitian
Eksperimen Pada Pemain SSB Persip Kecamatan Banjarnegara Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2014).” Universitas Negeri Semarang.

Erniza, Sukma. 2017. “Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Gerak Melingkar dikelas X IPA SMA
Negeri 1 Kluet Selatan.” UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Irianto, Eko Winar. 2016. “Analisis Hidrodinamik Rotary Distributor Hidraulik Teknologi
Ega-Sattira dan Pengembangannya untuk Irigasi Tetes-Putar.” Jurnal Irigasi
11(1):55–66.

Irianto, Tri. 2020. “BIOMEKANIKA OLAHRAGA DAN PELATIHAN.”

Iskandar, Iskandar. 2016. “Analisis gerakan passing bawah dalam permainan bola voli
berdasarkan konsep biomekanika.” Jurnal Pendidikan Olah Raga 2(2):150–62.

Katamso. 2010. “DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS X SEMESTER I


KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT BERDASAR KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN.” Diambil 12 Maret 2021
(https://123dok.com/document/yj8vd2mq-pembelajaran-semester-kabupaten-sintang-
kalimantan-berdasar-kurikulum-pendidikan.html).

Kridasuwarso, Bambang, Abdul Aziz Hakim, S. Or, dan M. Or. t.t. BIOMEKANIKA
OLAHRAGA (Bagi Guru dan Pelatih Olahraga) Pemahaman Dasar Tentang
Biomekanika Aplikasinya dalam Bidang Olahraga. Jakad Media Publishing.

Rahmah, Fitria. 2017. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di MAN 2 Aceh Barat Kelas X pada Materi Gerak
Melingkar.” UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Siahaan, David, dan Mahmuddin Mahmuddin. 2020. Dasar-Dasar Biomekanika Olahraga.


Yayasan Kita Menulis.
Telaumbanua, Mesrawati, dan David Siahaan. 2020. “Analisis Gerak Teknik Lempar
Lembing Gaya Silang (Cross Step) Pada Atlet Lempar Lembing Putri UAC (Unimed
Athletic Club).” JURNAL PRESTASI 4(1):35–42.

Umar, Umar, dan Jaka Putra Utama. 2018. “Biomekanika Olahraga.” Hlm. 1–225 dalam
Biomekanika Olahraga. Padang: Sukabina Press.

WIBOWO, RISA AGUS TEGUH. 2018. “Kerja dan Daya Dalam Olahraga.”

Anda mungkin juga menyukai