Anda di halaman 1dari 1

Sepak bola adalah olahraga yang dicirikan oleh banyak dan beragam aktivitas kinesiologi dinamis

yang kompleks yang dicirikan oleh sejumlah besar gerakan siklik dan asiklik (Bjelica et al. 2013;
Gardasevic et al., 2016). Persiapan kondisional merupakan dasar untuk melaksanakan semua elemen
tekno-taktis dan bertanggung jawab untuk membedakan antara pesepakbola level tinggi dan rendah
(Popovic et al., 2013; Popovic et al., 2014). Selama pertandingan sepak bola para pemain melakukan
sekitar 1200-1400 aktivitas bergerak yang berbeda dimana 700-800 diantaranya adalah gerakan
dengan perubahan arah (sprint, jumping, stop, restart dll) dan hanya 11% dari total jarak gerakan
tersebut. dieksekusi dengan intensitas tinggi dan penting untuk hasil pertandingan (Reilly & Wiliams,
2005; Stolen et al., 2005). Semua gerakan yang disebutkan ini terkait erat dengan produksi gaya
dinamis selama fleksi dan ekstensi lutut (Newman et al., 2004). Jadi kita dapat menganggap bahwa
gaya isokinetik sangat bertanggung jawab atau bertanggung jawab atas pengambilan tindakan ini.
Dalam pencegahan terjadinya cedera yang dalam ini pada bidang sepakbola perlu upaya upaya
kongkrit yang dilakukan tim seperti melakukan pemanasan, pendinginan, maupun usaha usaha
lainnya. Dalam hal ini pemanasan, pemanasan merupakan program dasar dengan serangkaian
aktivitas fisik yang dilakukan dengan bertujuan untuk memulai suatu latihan. Hampir setiap orang
memasukan aspek gerak atau aktivitas fisik merupakan kegiatan yang selalu dilakukan setiap orang,
apalagi dalam hal ini berhubungan dengan dari yang berintensitas rendah kedalam setiap latihan
yang lebih berat. Persiapan ini direncanakan untuk meningkatkan penampilan fisik, menjaga
kesehatan dan meningkatkan kebugaran.
Pemanasan sangat penting untuk dilakukan karena pemanasan sangat berfungsi untuk mengurangi
resiko cidera dan dengan melakukan pemanasan membuat tubuh menjadi lebih siap untuk
melakukan aktivitas yang berat. (Mariyanto, 2010) mengatakan bahwa manfaat pemanasan untuk
menggurangi resiko cidera adalah aktivitas pemanasan spesifik dalam kategori cukup (50,36), dan
yang termasuk kedalam aspek kategori cukup ialah (48,9%). Yang artinya adalah dengan kita
melakukan pemanasan yang cukup maka dapat menggurangi resiko terjadinya cidera sebesar
(50,36%). Dengan menerapkan metode pemanasan dalam bentuk permainan dapat meningkatkan
minat dan kreativitas mahasiswa dalam melakukan olahraga tertentu salah satunya adalah
sepakbola (Lusianti, 2015).
Karena pemanasan adalah salah satu aspek yang sangat penting maka dari itu pem

Anda mungkin juga menyukai