GERAK PARABOLA
Oleh
Ahmad Afandi
Dianri Dwi Putra
M. Afdhal
PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas ridho dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah Biomekanika Olahraga tentang
Gerak Parabola ini dengan lancar. Terima kasih yang tulus kami ucapkan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini, semoga segala
bantuan yang telah diberikan menjadi kebaikan dan diridhoi oleh Allah SWT. Kami
menyadari sepenuhnya makalah ini masih memiliki kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan baik dari sistematika penulisan maupun dari pemilihan kata-kata yang
digunakan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi
penyempurnaan makalah yang lain di masa yang akan datang. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatian dari semua pihak kami
mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
arahnya pada satuan waktu. Sedangkan Percepatan ialah bertambahnya kecepatan dalam
satuan waktu.
Setiap hari manusia melihat benda yang bergerak. Bahkan manusia juga selalu
bergerak. Sebuah benda dikatakan bergerak bila kedudukannya berubah terhadap benda
lain. Salah satu macam gerak yang sering terjadi adalah gerak parabola. Gerak
parabola (perpaduan GLB dan GLBB) adalah gerak yang membentuk sudut tertentu
terhadap bidang horizontal. Pada gerak parabola, gesekannya diabaikan, dan gaya yang
bekerja padanya hanyalah gaya berat atau percepatan gravitasinya saja.
Gerak yang lintasannya berbentuk parabola disebut gerak parabola. Contoh
umum gerak parabola adalah gerak benda yang dilemparkan ke atas membentuk sudut
tertentu terhadap permukaan tanah. Gerak parabola dapat dipandang dalam dua arah,
yaitu arah vertikal (sumbu-y) yang merupakan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB),dengan arah horizontal (sumbu-x) yang merupakan gerak lurus beraturan
(GLB). Gerak parabola sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
contoh penerapan gerak parabola yang sering kita jumpai adalah dalam bidang olahraga
yaitu, sepak bola, bola volly, sepak takraw, bola basket, lempar lembing, dsb
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa perlu adanya pemahaman
tentang konsep gerak parabola, jenis jenis gerak parabola dan penerapan gerak parabola
dalam biomekanika olahraga. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan
menjelaskan mengenai konsep gerak parabola secara garis besar dari pengertian, fungsi
dan penerapan gerak parabola.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar gerak parabola ?
2. Bagaimana jenis-jenis gerak parabola ?
3. Bagaimana bentuk penerapan gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar gerak parabola.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis gerak parabola.
2
3. Untuk mengetahui bentuk penerapan gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari
ataupun olahraga.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gerak Parabola
1. Pengertian Gerak Parabola
Menurut Galileo (2006: 27) mengemukakan bahwa manusia dapat
memandang gerak parabola sebagai gerak lurus beraturan pada sumbu horizontal
(sumbu X) dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu vertikal (sumbu Y)
secara terpisah. Tiap gerak ini tidak saling mempengaruhi tetapi gabungannya tetap
menghasilkan gerak parabola. Gerak parabola dapat dianalisi dengan meninjau
gerak lurus beraturan pada sumbu X dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu
Y secara terpisah.
Gerak parabola merupakan gerak dua dimensi suatu benda yang bergerak
membentuk sudut elevasi dengan sumbu x atau sumbu y. Sumbu x (horizontal)
merupakan GLB dan sumbu y (vertikal) merupakan GLBB. Kedua gerak ini tidak
saling memengaruhi, hanya saja membentuk suatu gerak parabola. Gerak parabola
merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi kecepatan awal lalu
menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi oleh gravitasi.
Gerak suatu benda yang merupakan hasil perpaduan antara gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) dalam arah vertikal (sumbu z) dan gerak lurus beraturan
(GLB) dalam arah bidang horizontal (sumbu x,y) disebut dengan gerak peluru atau
gerak proyektil. Mengapa dikatakan gerak peluru ? kata peluru yang dimaksudkan
di sini hanya istilah, bukan peluru pistol, senapan atau senjata lainnya. Dinamakan
gerak peluru karena jenis gerakan ini mirip gerakan peluru yang ditembakkan.
Dalam gerak peluru, apabila hambatan udara dan efek gerak perputaran bumi
diabaikan, serta percepatan gravitasi dianggap tetap, maka komponen gaya yang
bekerja hanyalah gaya gravitasi bumi yang dialami oleh benda atau yang seringkali
disebut dengan gaya berat benda. Dalam kasus ini, gaya berat benda adalah konstan,
baik besar maupun arahnya. Akibatnya, bila pembahasan mengenai gerak hanya
4
dilakukan dalam dua dimensi, yaitu arah sumbu x (mendatar) dan sumbu y
(vertikal), maka komponen gerak yang memperoleh pengaruh gaya hanya dalam
arah vertikal saja. Oleh karena itu, gerak peluru seperti ini mengalami gerak GLB
dalam arah sumbu x dan gerak GLBB dalam arah sumbu y.
Pada gerak parabola, arah horizontal merupakan GLB sedangkan arah vertikal
merupakan GLBB dengan lintasan gerak parabola berupa lintasan parabolic. Gerak
parabola terjadi jika suatu objek ditembakkan di medan gravitasi bumi dengan
kecepatan tertentu dan membentuk sudut α terhadap arah horisontal (sudut elevasi)
dimana α ≠ 900. Objek mendapat percepatan searah dengan medan gravitasi bumi
yaitu ke arah pusat massa bumi. Akibatnya pada arah vertikal objek mengalami
GLBB diperlambat/dipercepat.
5
3. Hambatan atau gesekan udara setelah benda tersebut diberikan kecepatan awal
hingga bergerak maka selanjutnya gerakan bergantung kepada gravitasi atau
gesekan pada hambatan udara.
Kedua, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada
ketinggian tertentu dengan arah sejajar horisontal, sebagaimana tampak pada
gambar di bawah. Beberapa contoh gerakan jenis ini yang kita temui dalam
kehidupan sehari-hari, meliputi gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau
benda yang dilemparkan ke bawah dari ketinggian tertentu.
6
Ketiga, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari
ketinggian tertentu dengan sudut teta terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak
pada gambar di bawah.
7
menarik benda ke arah pusat bumi. Untuk menggerakkan sebuah benda makin
menjauhi pusat bumi maka besar juga tenaga yang harus dikerahkan.
Lintasan peluru dalam tolak peluru dikonsep biomekanika disebut sebagai
proyektil olahraga atau gerak parabola. Faktor-faktor yang mempengaruhi jatuhnya
tolakan dalam tolak peluru adalah kecepatan awal peluru pada saat lepas dari
tangan, besarnya sudut tolakan, ketinggian peluru saat lepas dari tangan. Jika peluru
ditolak dari ketinggian yang sama dengan kecepatan awal maka jarak horizontalnya
ditentukan oleh sudut elevasinya yaitu sudut yang dibentuk oleh arah tolakan
dengan bidang horizontal. Sudut elevasi yang akan menghasilkan jarak horizontal
terjauh dari suatu benda yang bergerak menurut lintasan parabola tergantung pada
letak bidang tempat mendaratnya.
Selain tolak peluru, termasuk dalam klasifikasi ini adalah lompat jauh. Dalam
lompat jauh juga terdapat gerak parabola yaitu ketika bertolak dari balok tumpuan
hingga mendarat di bak pasir. Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari
perpaduan antara kecepatan, kekuatan, kelenturan, saat melecut setelah menolak,
daya tahan, ketepatan.
Masih banyak lagi aplikasi gerak parabola dalam olahraga seperti gerak bola
basket yang dilemparkan secara vertikal, gerakan bola tenis, gerakan bola
voli, gerakan peluru yang ditembakan dari permukaan bumi menuju titik
tertentu, gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau benda yang dilemparkan
ke bawah dari ketinggian tertentu, melempar bola dan sebagainya. Semua gerak
parabola dalam olahraga tersebut dapat perhitungkan. Mulai dari ketinggian
maksimal yang dicapai, jarak terjauh yang dicapai, sampai waktu yang diperlukan
sampai benda mendarat setelah terjadi gerak parabola.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gerak parabola adalah sebuah gerakan perpaduan antara gerak vertikal dan
gerak horizontal sehingga membentuk suatu lintasan yang berbentuk
melengkung. Dalam olahraga perhitungan gerak parabola sangat penting. Jarak
terjauh dari suatu lemparan, tolakan dan lainnya dapat dihitung untuk mencapai hasil
yang maksimal. Misal dalam melempar bola, jatuhnya lemparan bola tergantung
pada kecepatan awal bola pada saat lepas dari tangan, besarnya sudut lemparan,
ketinggian bola saat lepas dari tangan. Jika bola dilempar dari ketinggian yang sama
dengan kecepatan awal maka jarak horizontalnya ditentukan oleh sudut elevasinya
yaitu sudut yang dibentuk oleh arah lemparan dengan bidang horizontal. Sudut
elevasi yang akan menghasilkan jarak horizontal terjauh. Dengan mempelajari
gerak parabola dapat untuk mengetahui tinggi maksimal dan jarak terjauh gerak
parabola yang dicapai.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat berbagai macam kesalahan agar
nantinya dapat diperbaiki dan dilanjutkan hingga menemukan hal-hal yang baru
sehingga makalah ini nantinya dapat digunakan dan dikembangan menjadi jauh
lebih baik lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
10