Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Asfiranto Sarmaul (22376JKR0398)
2. Ainun Nisa Naafiu (22376JKR0395)
3. Afriani Nazir (22376JKR0393)
4. M. Abdi Hidayat (22376JKR0376)
5. Satryo (22376JKR0439)
6. Murhalan (22376JKR0374)
Kelompok 2
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gerak parabola?
2. Bagaimana fenomena gerak parabola secara sistematis?
3. Apa jenis-jenis gerak parabola?
4. Bagaimana persamaan khusus gerak parabola?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa pengertian gerak parabola.
2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana fenomena gerak parabola
secara sistematis.
3. Untuk mengetahui dan memahami apa jenis-jenis gerak parabola.
4. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana persamaan khusus gerak
parabola.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gerak Parabola
Gerak Parabola (Perpaduan GLB dan GLBB) Gerak parabola adalah
gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal. Pada gerak
parabola,gesekannya diabaikan,dan gaya yang bekerja hanya gaya berat atau
percepatan gravitasinya saja. Gerak yang lintasannya berbentuk parabola
disebut gerak parabola. Contoh umum gerak parabola adalah gerak benda yang
dilempar ke atas membentuk sudut tertentu terhadap permukaan tanah. Gerak
parabola dapat dipandang dalam dua arah, yaitu arah vertikal (sumbu-y) yang
merupakan gerak lurus berubah beraturan (GLBB), dan arah horizontal
(sumbu-x) yang merupakan gerak lurus beraturan (GLB).
• Fungsi gerak parabola :
Fungsi dari gerak parabola cukup banyak pertama fungsi dari gerak
parabola misalnya dalam kemiliteran yaitu pada saat menembakan rudal
maupun mortir yaitu membantu rudal untuk bisa mencapai tempat lawan
dengan gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari
ketinggian tertentu dengan sudut tetap terhadap garis horisontal sehingga dapat
mencapai tempat tertentu dan menembakan ke arah yang benar atau mencapai
tempat yang diinginkan rudal ataupun mortir tersebut.
B. Fenomena Gerak Parabola Secara Sistematis
Pada pokok bahasan Gerak Lurus, baik GLB dan GLBB kita telah
membahas gerak benda dalam satu dimensi, ditinjau dari perpindahan,
kecepatan dan percepatan. Kali ini kita mempelajari gerak dua dimensi di dekat
permukaan bumi yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Selain gerakan sepak, bola banyak sekali contoh gerakan parabola yang
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah gerak bola volly,
gerakan bola basket, bola tenis, bom yang dijatuhkan serupa dengan gerak
parabola.untuk contoh-contoh lain dapat kita temukan sendiri. Apabila di amati
secara saksama, benda-benda yang melakukan gerak parabola selalu memiliki
lintasan berupa lengkungan.Benda-benda yang bergerak seperti gerak
pearabola dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan. Gaya Pada
kesempatan ini,belum menjelaskan bagaimana proses benda-benda
tersebut dilemparkan, ditendang dan diberi gaya pada umumnya. Kita
hanya memandang gerakan benda tersebut setelah dilemparkan dan
bergerak bebas di udara hanya dengan pengaruh daripadah gravitasi.
2. seperti pada Gerak Jatuh Bebas, benda-benda yang melakukan gerak
parabola dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah menuju pusat
bumi dengan besar g = 9,8 m/s2.
3. hambatan atau gesekan udara. Setelah benda tersebut benda tersebut
diberikan kecepatan awal hingga bergerak, maka selanjutnya gerakannya
bergantung kepada gravitasi atau gesekan pada hambatan udara. Karena
kita menggunakan model ideal, maka dalam menganalisis gerak parabola
selalu berpengaruh terhdap gravitasi.
• Menurut Galileo’s
1. Untuk persamaan parabola y² = px
Jika p > 0, parabola terbuka ke kanan
Jika p < 0, parabola terbuka ke kiri
2. Untuk parabola yang mempunyai F(0,p) dan direktrik y = -p,
persamaan
parabola x² = py
Jika p > 0, parabola terbuka keatas
Jika p < 0, parabola terbuka kebawah
Keterangan :
x = Jarak jangkauan benda(m/s) t = waktu(m/s)
Vox = Kecepatan awal pada sumbu x Vo = kecepatan awal(m/s)
Vy = Kecepatan benda pada sumbu y h = tinggi(m)
g = percepatan gravitasi
– Komponen gerak horizontal besarnya selalu tetap dalam setiap rentang waktu
karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu x ,
sehingga:
– Terdapat sudut (θ) antara kecepatan benda (V) dengan komponen gerak
horizontal dalam setiap rentang waktu, sehingga:
– Karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu X, maka
untuk mencari jarak yang ditempuh benda (x) pada selang waktu (t) dapat kita
hitung dengan rumus :
Komponen gerak parabola sisi vertikal (pada sumbu y):
– Komponen gerak vertikal besarnya selalu berubah dalam setiap rentang waktu
karena benda dipengaruhi percepatan gravitasi (g) pada sumbu y. Jadi kamu
harus pahami bahwa benda mengalami perlambatan akibat gravitasi
– Terdapat sudut [θ] antara kecepatan benda (V) dengan komponen gerak
vertikal, sehingga:
– Karena dipengaruhi percepatan gravitasi, maka komponen gerak vertikal pada
selang waktu (t) dapat kita cari dengan rumus:
– Kita dapat mencari ketinggian benda (y) pada selang waktu (t) dengan rumus:
– Terdapat pula persamaan-persamaan untuk menentukan besaran gerak
parabola lainnya: Apabila tidak diketahui komponen waktu, kita dapat
langsung mencari jarak tempuh benda terjauh (), yakni dari titik A hingga ke
titik B, dengan menggabungkan kedua komponen gerak.
Komponen gerak horizontal:
Komponen gerak vertikal:
Dengan mensubstitusikan kedua persamaan diatas, kita mendapatkan persamaan:
– Kita dapat pula langsung menghitung ketinggian benda maksimum dengan
persamaan:
– Selain itu, dengan dengan menggunakan teorema Pythagoras kita dapat
mencari kecepatan benda jika kedua komponen lainnya diketahui.
– Jika diketahui kedua komponen kecepatan, kita juga dapat mengetahui
besarnya sudut θ yang dibentuk, yaitu:
Contoh Soal Gerak Parabola
Soal 1:
Seorang stuntman melaju mengendarai sepeda motor menuju ujung tebing setinggi
50 m. Berapa kecepatan yang harus dicapai motor tersebut saat melaju dari ujung
tebing menuju landasan dibawahnya sejauh 90 m dari tebing? Abaikan gesekan
udara.
Pembahasan:
• Kemudian kita identifikasi komponen-komponen yang diketahui,
• Dengan rumus untuk mencari ketinggian benda, kita bisa mendapatkan
waktu tempuh:
• Dengan rumus untuk mencari jarak tempuh, kita bisa mendapatkan
kecepatan motor:
.
• Jadi, kecepatan yang harus dicapai harus sebesar 28,21 m/s atau sekitar 100
km/h (101,55 km/h).
Dengan rumus untuk mencari ketinggian benda, kita bisa mendapatkan
waktu tempuh:
Dengan rumus untuk mencari jarak tempuh, kita bisa mendapatkan
kecepatan motor:
Jadi, kecepatan yang harus dicapai harus sebesar 28,21 m/s atau sekitar 100
km/h (101,55 km/h).
Soal 2 :
Sebuah bola ditendang dengan sudut elevasi 37˚ dan kecepatan awal 10 m/s.
Tentukan kecepatan bola setelah 0,2 detik! ( cos 37˚= 4/5, sin 37˚=3/5)
PEMBAHASAN :
Diketahui:
α = 37˚
vo = 10 m/s t = 0,2 s
Ditanya: v saat t = 0,2 s
Jawab:
1. benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan. Mengenai Gaya
dilemparkan dan sebagainya.Kita hanya memandang gerakan benda
tersebut setelah dilemparkan dan bergerak bebas di udara,itu semua terjadi
hanya dengan pengaruh gravitasi.