Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Angelena Bela Cantika (2030209058)
2. Nurhasanah (2020209034)
3. Ochilia Farrosti (2010209022)
4. Popy Oktavia (2010209010)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji
syukur senantiasa kami persembahkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya lah, kami dapat menyelesaikan makalah mekanika mengenai materi “Hukum
Newton”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
berkontribusi dalam pembuatan makalah, karena makalah ini tidak akan selesai jika tidak ada
bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta kesehatan kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.
2. Ibu Nurhamida S.Pd.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Mekanika.
3. Anggota kelompok 4.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
III
IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari materi Penerapan Hukum Newton Dalam Permasalahan
Mekanika yaitu:
1. Untuk mengetahui konsep gaya dan gerak
2. Untuk mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada benda
3. Untuk memahami hukum newton tentang gerak
4. Untuk mengetahui aplikasi hukum newton
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Gerak
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan
sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.
1.) Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik
acuannya. Benda yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebagai contoh
meja yang ada dibumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada
dibumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama
bumi mengelilingi matahari.
2.) Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan
pengamat. Contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
ketika kita naik mobil yang berjalan maka pohon yang ada dipinggir jalan
3
kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu. Gerakan
semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat sambil bergerak.
2. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya kontak yang bekerjadengan arah tegak lurus bidang
sentuh jika dua benda bersentuhan.Gaya normal berlawanan arah dengan gaya berat,
tetap gaya normal dan gaya berat bukanlah gaya aksi-reaksi. Mengapa demikian?
Karena gaya normal dan gaya berat bekerja pada benda yang sama. Secara
matematis ditulis:
N = m. g
Keterangan:
N= gaya normal (N)
m = massa benda (Kg)
𝑔 = percepatan gravitasi (m/s2)
3. Gaya Gesek
Suatu benda yang berada di atas bidang tidak jatuh ke bumi disebabkan karena
adanya gaya normal. Namun, ada gaya lain yang bekerja pada benda yang bergerak
dan menyebabkan berhenti. Gaya ini adalah gaya gesek atau gesekan.
Gaya gesek adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling
bersentuhan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak
4
benda.
Menurut Leonhard Euler, dilihat dari gerakannya, gaya gesek dibagi menjadi dua
macam, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
a. Gaya Gesek Statis
Menurut Hukum I Newton, pada benda yang diam, resultan gaya yang
bekerja pada benda sama dengan nol. Berdasarkan hukum ini, ketika kita
mendorong meja tetapi meja tersebut masih diam, tentunya ada gaya lain yang
melawan gaya dorong yang kalian berikan. Gaya tersebut adalah gaya gesek
antara kaki-kaki meja dengan lantai. Gaya gesek ini bekerja pada meja yang
diam, sehingga disebut gaya gesek statis (fs). Jadi, gaya gesek statis adalah
gayagesek yang bekerja pada benda yang diam.
fs , maks = µs.N
N
Keterangan:
fs : gaya gesekan statis maksimum (N)
µs : koefisien gesekan statis
N : gaya Normal (N)
Kalian telah mengetahui bahwa besarnya gaya gesek tergantung pada
kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersentuhan. Tingkat kekasaran ini
dinyatakan dengan koefisien gesekan. Untuk benda diam, koefisien gesekan
disebut koefisien gesekan statis, disimbolkan s. Selain tingkat kekasaran
permukaan benda, besarnya gaya gesek dipengaruhi oleh besar gaya normal (N)
yang diberikan bidang pada benda.
b. Gaya Gesek Kinetis
Ketika kalian menendang bola di atas tanah, bola akan menggelinding
dengan kecepatan tertentu. Tetapi semakin lama kecepatan bola semakin
berkurang dan akhirnya berhenti. Bola dapat bergerak diakibatkan gaya dari
tendangan. Namun, saat sedang bergerak, ada gaya yang menghambat gerak bola
dan mengurangi kecepatannya. Gaya yang menyebabkan kecepatan bola semakin
berkurang disebut gaya gesek kinetis. Jadi, gaya gesek kinetis adalah gaya gesek
yang bekerja pada benda yang bergerak.
Sama seperti gaya gesek statis, besar gaya gesek kinetis juga bergantung
pada gaya normal dan tingkat kekasaran permukaan benda dan bidang yang
bersinggungan (koefisien gesekan). Koefisiean gesekan pada benda yang
5
bergerak disebut koefisien gesekan kinetis yang disimbolkan dengan µk.
Hubungan antara gaya gesek, koefisien gesekan kinetis, dan gaya normal
diberikan dalam persamaan berikut.
fk = µk. N
Keterangan :
fk= gaya gesek kinetis (N)
µk = koefisien gesekan kinetik
N = gaya normal (N)
Jika gaya F bekerja pada suatu benda maka ada tiga kemungkinan, yaitu
benda diam, benda tepat akan bergerak, dan benda bergerak dengan percepatan
konstan.
a. Benda akan diam jika F<fk maks.
b. Benda tepat akan bergerak jika F=fk maks=µkN
c. Benda bergerak dengan percepatan konstant, jika F-fk=m a
6
memperdiksi ke mana benda akan bergerak jika diberikan dorongan tertentu. Hukum
apakah itu?
Newton merumuskan hukum-hukum gerak yang sangat luar biasa. Newton
menemukan bahwa semua persoalah gerak di alam semesta dapat diterangkan dengan
hanya tiga hukum yang sederhana. Karya besar Newton termuat dalam bukunya yang
sangat termashyur.
1. Hukum I Newton
Semua benda cenderung mempertahankan keadaannya: benda yang diam
tetap diam dan benda yang bergerak, tetap bergerak dengan kecepatan konstant.
Hukum I Newton mendefinsikan adanya sifat kelembaman benda, yaitu keberadaan
besaran yang dinamai massa. Karena sifat kelembaman ini maka benda cenderung
mempertahankan keadaan geraknya. Keadaan gerak direpresentasikan oleh
kecepatan. Jadi, sifat kelembaman mengukur kecenderungan benda
mempertahankan kecepatannya. Makin besar kelembaman yang dimiliki benda
maka makin kuat benda mempertahankan sifat kelembamannya. Atau diperlukan
pengganggu yang lebih besar untuk mengubah kecepatan benda. Makin besar massa
maka benda makin lembam. Itulah penyebabnya bahwa kita sangat sulit mendorong
benda yang memiliki massa lebih besar darimapa benda yang memiliki massa lebih
kecil.
Sir Isaac Newton (1642-727) adalah salah seorang ilmuwan terhebat yang
pernah lahir di bumi. Ia adalah peletak dasar kinematika dan dinamika benda-benda
di alam semesta yang merupakan hukum utama untuk menjalaskan gerak benda di
alam maupun benda buatan manusia. Newton juga merupakan perumus teori
gravitasi universal yang menyatakan bahwa benda-benda di alam semesta saling
tarik-manarik. Antara bintang-bintang, planet-planet, dan satelit-satelit terjadi
tarik menarik yang menyebabkan alam semesta dalam keadaan stabil. Newton juga
merumuskan teori optik dan sejumlah teori fisika lainnya yang digunakan hingga
saat ini. Newton juga peletak dasar ilmu kalkulus, yang merupakan landasan
utama matematika modern yang diterapkan di semua bidang ilmu. Buku tulisan
Newton yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica yang
diterbitkan tahun 1687 dalam bahasa Latin merupakan buku terbaik yang pernah
dihasilkan manusia hingga saat. Tetapi jangan dibandingkan dengan kitab suci.
Kitab suci adalah firman Tuhan yang tetap lebih tinggi derajatnya dibandingkan
karya manusia.
7
2. Hukum II Newton
Hukum I Newton baru mendefinisikan besaran yang bernama massa, tetapi
belum membahas penyebab benda bergerak atau berhenti. Hukum II Newton
menjelaskan perubahan keadaan gerak benda. Hukum ini menyatakan bahwa benda
dapat diubah keadaan geraknya jika pada benda bekerja gaya. Gaya yang bekerja
berkaitan langsung dengan perubahan keadaan gerak benda.
Gambar 1.1 Seseorang mendorong meja Gambar 1.2 Analisis besaran saat mendorong meja
Gambar diatas menunjukkan meja yang yang terletak pada bidang mendatar
yang licin, ketika kita mendorong meja tersebut maka pada meja tersebut bekerja
gaya sebesar F mendatar hingga meja bergerak sepanjang bidang tersebut. Benda
yang berada pada bidang datar memiliki Gaya Normal (N) yang arahnya berlawanan
dengan Gaya Beratnya (w). ketiika kita mendorong meja, meja akan bergesekan
8
dengan lantai yaitu sebesesar gaya gesek (f). meja yang berada pada bidang datar di
analogikan berada pada sumbu x.
Jika kita tuliskan komponen gaya-gaya pada sumbu y adalah:
ΣFy = N – w
Dalam hal ini, balok tidak bergerak pada arah sumbu y, berarti ay = 0, sehingga:
ΣFy = 0
N–w=0
N = w = m.g
dengan:
N = gaya normal (N)
w = berat benda (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Sementara itu, komponen gaya pada sumbu x adalah:
ΣFx = F
Dalam hal ini, balok bergerak pada arah sumbu x, berarti besarnya percepatan benda
dapat dihitung sebagai berikut:
ΣFx = m.a
F = m.a
a=
dengan:
a = percepatan benda (m/s2)
F = gaya yang bekerja (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Berdasarkan penjelasan diatas ternyata pada saat kita mendorong sebuah
meja diatas bidang lantai yang licin kita telah menggunakan konsep analisis dari
Hukum Kedua Newton.
Contoh soal :
Sebuah benda bermassa 10 kg berada di bidang datar kasar, diketahui µs = 0,5 dan
µk = 0,2. Tentukan gaya gesekan jika benda diberi gaya F sebesar :
a. 30 N b. 50 N c. 70 N
jawab :
9
dik : m = 10 kg
µs = 0,5
µk = 0,2
dit : fs dan fk……….?
penyelesaian :
fy = m.0
N-w = 0
N = w = m.g
Gaya gesek statis : fs = µs.N
fs = 0,5 . 10 . 10
fs = 0,5 . 100 = 50 N
a. F = 30 N
Fs > F (benda diam, bekerja fs)
b. F = 50 N
Fs = F (benda diam, bekerja fs max)
c. F = 100 N
Fs < F (benda bergerak, bekerja fk)
fk = µk.N = 0,2 . 10 . 10
fk = 0,2 . 100 = 20 N
10
(a) anak yang bermain perosotan di bidang miring
(c) gaya yang bekerja pada benda yang melewati lintasan miring
Benda diam hanya terjadi jika F = w sin α, persamaan hukum Newton pada
keadaan ini adalah sebagai berikut.
Resultan gaya pada sumbu-Y
ΣFY = m.a
N – w cos α = m.a
karena benda tidak bergerak pada sumbu-Y maka a = 0, sehingga
N – w cos α = 0
N = w cos α
Dengan demikian persamaan gaya normal pada benda yang didorong atau
ditarik sejajar bidang miring adalah sebagai berikut.
11
N = m.g cos α
Persamaan gaya normal pada kemungkinan pertama ini juga berlaku pada dua
kemungkinan yang lain sehingga pada dua kemungkinan tersebut tidak perlu
diuraikan lagi.
Resultan gaya pada sumbu-X
ΣFX = m.a
F – w sin α = m.a
Karena benda dalam keadaan diam, maka a = 0 sehingga
F – w sin α = 0
F = w sin α
Sehingga persamaan gerak benda yang diam setelah diberi gaya tarik atau
dorong sejajar bidang miring licin adalah sebagai berikut.
F = m.g sin α
Contoh soal :
Sebuah benda bermassa 20 kg terletak pada bidang miring dengan sudut
Diketahui bahwa :
Massa benda = 20 kg
Percepatan gravistasi = 10 m/s2
tan =
12
∑ =0
=
. 𝑔. =
Diketahui bahwa tan = , maka sesuai dengan teorema pythagoras:
. =
=
=
Maka, gaya normal yang bekerja adalah sebesar 160 Newton
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah mekanika mengenai materi Penerapan Hukum
Newton Dalam Permasalahan Mekanika adalah sebagai berikut:
1. Gaya dapat berupa dorongan atau tarikan yang bekerja pada sebuah benda dan
adanya gaya mempengaruhi gerak suatu benda.
2. Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri
didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat
3. Gaya berat adalah gaya yang dipengaruhi oleh gravitasi dan arahnya selalu menuju
pusat bumi.
𝑤 = 𝑚. 𝑔
4. Gaya normal adalah gaya kontak yang bekerjadengan arah tegak lurus bidang sentuh
jika dua benda bersentuhan.
5. Gaya gesek adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling
bersentuhan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak
benda.
6. Penerapan hukum-hukum Newton dapat dilihat aplikasinya dalam contoh benda
diatas bidang datar dan pada bidang miring
B. Saran
Adapun kesimpulan pada makalah mekanika mengenai materi Penerapan Hukum
Newton Dalam Permasalahan Mekanika yaitu Kami menyadari bahwa makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan.Masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
makalah ini, baik yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja. Maka dari itu
sangat kami harapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
15