Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami sampaikan kehadirt Allah Yng Maha Kuasa, karena
dengan izin-Nya semata, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Dinamika” seuai dengan waktu yang ditentukan. Dan tak lupa pula sholawat
serta salam kami haturkan kepada Nabi besar, Nabi agung Muhammad SAW.
Semoga rahmat dan hidayah-Nya bercucuran selalu kepada kita selaku umatnya
yang setia sampai akhir zaman. Aamiin... Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas dari dosen Ibu Heny Ekawati Haryono, M.Pd., makalah ini bertujuan untuk
menambah pemahaman dan pengetahuan pembaca tentng gerak dan gaya dalam
dinamika. Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Untuk
itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung maupn tidk langsung.

Lamongan, 20 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah............................................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5

A. Pengertian Dinamika.......................................................................................................................5

B. Inersia..............................................................................................................................................5

C. Hukum Newton...............................................................................................................................6

D. Macam-macam gaya........................................................................................................................9

BAB III PENUTUP........................................................................................................................................11

A. Simpulan........................................................................................................................................11

B. Saran..............................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mekanika merupakan bagian dari fisika yang membicarakan tentang
hubungan antara gaya, materi, dan gerak. Metode matematika yang dapat
menjelaskan tentang grafik, khususnya memandang gerk tanpa melihat
penyebabnya dalam mekanika dikelompokkan dalam kinematika. Aabila
penyebab gerak itu dapat dilihat, maka dikelompokkan dalam dinematika.

Kiematika ini diberikan sebagai dasar kita untuk memelajari konsep fisika
lebih lanjut utamanya yang berkaitan dengan gerak yang mengabaikan
penyebabnya.gerak lurus dalah salah satu pembahaan yang sangat menarik.
Gerak lurus juga merupakan materi dasar dalam fisika, konsep ini juga
menjadi materi yang fundamental. Selai itu, materi ini juga memberikan
pengaruh yang besar dalam penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan dinamika gerak lurus itu?
2. Apa saja rumus-rumus dlam hukum newton I, II, atau III?
3. Apa yang dimaksud gaya dan macam-macam gaya?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari dinamika gerak lurus.
2. Mengetahui rumus-rumus hukum newton I, II, III.
3. Menyebutkn gaya dan macam-macam gaya.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dinamika
Dinamika adalah ilmu yang memelajari gerak suatu benda dengan
meninjau penyebabnya. Yang menyebabkan benda bergerak adalah gaya.

1
Konsep gaya pertama kali diselidiki oleh Newton yang kemudian dikenal
dengan hukum newton. Cabang dari ilmu mekanika yang meninjau gerak
partikel dengan meninjau penyebab geraknya dikenal sebagai dinamika.
Dalam bab ini kita akan membahas konsep-konsep yang menghubungkan
kondisi gerak benda dengan keadaan-kedaan luar yang menyebabkan
perubahan gerak benda.

B. Inersia
Bila sebuah benda dalam keadaan diam, untuk menggerakkannya
dibutuhkan pengaruh luar. Misalnya, untuk menggerakkan sebuah balok
yang diam di atas lantai, kita dapat mendorongnya. Dorongan kita ini
adalah pengaruh luar terhadap balok tadi yang menyebabkan benda
tersebut bergerak. Dari pengalaman sehari-hari, ketika pengaruh luar yaitu
dorongan kita tadi dihilangkan dari balok. Maka balok tersebut lama-lama
akan berkurang kecepatannya dan akhirnya diam. Mungkin kita akan
menyimpulkan bahwa agar sebuah benda terus bergerak kita perlu
memberi dorongan pada benda tadi terus-menerus dan bila pengaruh luar
tersebut hilang, maka benda akn kembali diam.

Tetapi apakah pengaruh luar pada benda tadi benar-benar sudah hilang?
Bagaimana dengan pengaruh lantai terhadap benda tadi, yang jelas-jelas
menghambat gerak benda?

Seandainya kita memilih lantai yang permukaan nya licin dan balok kita
tadi juga memiliki permukaan yang licin maka setelah dorongan kita
hilangkan balok tadi masih akan tetap bergerak untuk waktu yang cukup
lama. Bisa kita bayangkan bila tidak ada hambatan (super licin) dari lantai
terhadap balok, maka balok tadi tetap akan terus bergerak dengan
kecepatan konstan,walaupun dorongan kita sudah dihilangkan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa bila pengaruh luar pada sebuah benda benar
benar dihilangkan, maka sebuah benda akan tetap diam pada mulanya
diam dan akan terus bergerak dengan kecepatan konstan bila pada
mulanya bergerak dengan kecepatan konstan. Kesimpulan ini yang

2
pertama kali disimpulkan oleh Galileo Galilei dikenal sebagai prinsip
inersia atau kelembaman. Benda-benda cenderung untuk memertahankan
kondisi geraknya bila ia diam, dan bila bergerak akan tetap bergerak
dengan kecepatan konstan, selama tidak ada pengaruh luar yang mengubah
kondisi geraknya.

C. Hukum Newton
Bagaimana pengaruh luar memengaruhi perubahan kondisi gerak suatu
benda? Hal ini dijawab dengan Hukum Newton ke-2. Karena keadaan
‘alami’ suatu benda adalah dia bergerak dengan kecepatan tertentu (diam
adalah ‘bergerak’ dengan v=0,maka logis bila dikatakan pengaruh luar
akan menyebabkan perubahan kecepatan Δv.Dari sini dapat kita simpulkan
bahwa pengaruh luar tersebut akan menyebabkan perceepatan pada benda.

Tetapi dari berbagai pengamatan ditemukan bahwa untuk


menghasilkan perubahan kecepatan yang sama,pada benda yang berbeda
dibutuhkan ‘besar’pengaruh luar yang berbeda pula.Sebaliknya dengan
besar pengaruh luar yang sama,perubahan kecepatan pada benda-benda
ternyata berbeda-beda.Jadi ada suatu kuantitas intrinsic (diri) pada benda
yang menentukan ukuran seberapa besar sebuah pengaruh luar dapat
mengubah kondisi gerak benda tersebut.Kuantitas ini tampaknya
sebanding dengan jumlah zatnya,tetapi juga tergantung pada jenis
zatnya.Kuantitas instrinsik pada benda-benda ini kemudian disebut sebagai
massa inersia,disimbolkan dengan m.Massa inersia (atau sering juga
disebut saja massa)memberikan ukuran derajat kelembaman atau derajat
inersia sebuah benda,Satuan dari massa adalah kilogram, dalam satuan
SI,Makin besar massanya makin sulit untuk menghasilkan perubahan
kondisi gerak pada benda tersebut.Pengaruh luar yang menyebabkan
berubahnya keadaan gerak suatu benda kemudian disebut sebagai gaya
(force) dan disimbolkan dengan F .satuan dari gaya adalah newton (N).
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ‘kuantitas
gerak’ suatu benda tergantung pada massa inersia dan kecepatan
benda.Untuk itu didefinisikan suatu besaran vektor yang disebut
momentum p ≡ mv,sebagai laju perubahan momentum

3
F= (3.1)

Inilah yang kemudian dikenal sebagai hukum Newton kedua tentang gerak
benda.Yaitu pengaruh luar (gaya) yang bekerja pada sebuah benda
sebanding dengan laju perubahan kuantitas gerak (momentum) terhadap
waktu.Sedangkan hukum Newton pertama adalah kasuskhusus ketika tidak
ada pengaruh luar pada sebuah benda, atau ketika gayanya sama dengan
nol,yang tidak lain adalah perumusan ulang dari prinsip inersia.Yaitu bila
total gaya yang bekerja pada sebuah benda adalah nol,maka bendatersebut
akan tetap diam bila awalnya diam atau akan tetap bergerak dengan
kecepatan konstanta bila awalnya bergerak.
Untuk kasus di mana massa benda tetap konstan,maka

F= m = m.a (3.2)

Hukum Newton ketiga memberikan informasi tentang sifat gaya.Gaya yang


bekerja pada sebuah benda berasal dari benda lain yang ada di
lingkungannya.Darifakta serta eksperimen diketahui bahwaketika sebuah benda
memberi gaya padabenda kedua, benda kedua juga akan memberi gaya pada
benda pertama tadi. Walaupun secara prinsip,sifat gaya-gaya tadi tidak dapat
dipastkan kecuali lewat eksperimen,tetapi kita dapat memahaminya melalui
pengandaian berikut ini. Ditinjau suatu sistem yang terdiri dari dua partikel. Bila
tidak ada gaya dari luar sistem yang mempengaruhinya, sistem tadi sebagai satu
kesatuan, tampak tidak mengalami pengaruh luar, sehingga seharusnya system
tersebut akan tetap diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, sesuai hukum
newton kedua. Kita dapat memilih suatu kerangka acuan di mana sistem dalam
keadaan diam. Sekarang seandainya antara benda pertama dan benda kedua dalam
sistem saling memeberi gaya pada yang lain,maka semua total gaya seharusnya
nol, karena sistem tidak berubah keadaan geraknya. Jadi gaya yang diberikan

4
benda pertama pada benda kedua ditambah dengan gaya yang diberikan benda

kedua pada benda pertama harus sama dengan nol,yang berarti

=−

Pasangan gaya semacam di atas sering disebut sebagai pasangan gaya


aksi-reaksi, dan persamaan di atas disebut sebagai hukum newton ketiga atau
hukum aksi-reaksi. Kata aksi-reaksi di sini tidak mengandung arti suatu proses
sebab akibat, karena kedua pasangan aksi-reaksi tersebut muncul

secara bersamaan. Bila salah satu gaya disebut sebagai aksi maka pasangannya
adalah reaksi, demikian juga sebaliknya. Juga perlu diperhatikan bahwa pasangan
aksi-reaksi selalu bekerja pada dua benda yang berbeda,bukan pada satu benda
yang sama.

Contoh soal hukum Newton I

Gambar dibawah ini dimaksudkan suatu benda (balok) terletak di atas bidang

datar yang licin. Balok mengalami gaya tarik = 15 ke kanan dan gaya ke

kiri. Jika benda tetap diam berapa besar ?

= 15

5
Jawab :

Karena benda tetap diam,sesuai dengan hukum I Newton

=0

- =0

= 15 N

Contoh soal hukum Newton II

Massa balok = 2 kg, = 5 Newton, = 3 Newton. Besar dan arah

percepatan balok adalah……….

Pembahasan

Diketahui :
Massa balok (m) = 2 kg
= 5 Newton
= 3 Newton
Ditanya : besar dan arah percepatan balok (a)

6
Jawab :
Resultan gaya yang bekerja pada balok adalah :
= = 5 – 3 = 2 Newton
Besar percepatan balok adalah :

a= /m

a =2 / 2

a = 1 m/s2
arah percepatan balok = arah resultan gaya = arah

Contoh soal hukum Newton III


Tama memiliki massa sebesar 40 kg, kemudian Tama mendorong tembok
dengan gaya 200 N. Maka, gaya reaksi yang dilakukan oleh tembok
terhadap Tama adalah sebesar?

Pembahasan
Diketahui : m = 40 kg
F (aksi) = 200 N (+)
Ditanya : F (reaksi) ?
Jawab :
F (aksi) = – F (reaksi)
200 = – F (reaksi)
F (reaksi) = – 200 N

D. Macam-macam gaya
Hukum newton hanya memberikan perumusan tentang bagaiman gaya
mempengaruhi keadaan gerak suatu benda, yaitu melalui perubahan
momentumnya. Sedangkan bagaimana perumusan gaya dinyatakan dalam
variabel variabel keadaan benda, harus dicari melalui pengamatan terhadap
benda benda penyebab gaya. Beberapa kasus sederhana perumusan
tersebut akan diuraikan dibawah ini.

Gaya berat. Untuk semua benda yang dekat permukaan bumi, percepatan
gravitasi yang dialami benda dianggap sama sama, sehingga berat benda
sebanding dengan massanya. Gaya berat pada sebuah benda yang dekat
dengan permukaan bumi diberikan oleh:

7
W = mg

Dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan


bumi sekitar 9,8 m/s2 . Untuk benda jauh dari permukaan bumi, haris
digunakan perumahan percepatan gravitasi yang diperoleh dari hukum
gravitasi universal. Hal ini akan dibahas dalam bab tersendiri.

Gaya pegas. Sebuah pegas ideal bila direngangkan atau ditekan akan
memberikan gaya sebanding dengan besar perubahan panjang pegas, jadi
gaya yang diberikan oleh pegas adalah

F = -k∆F

∆F adalah vektor besar perubahan panjang pegas tanda negatif pada


persamaan diatas menunjukan arah gayanya yang berlawanan dengan arah
perubahan panjang pegas. Konstata kesebandingan K disebut juga sebagai
konstata pegas. Kebanyakan pegas real akan mengikuti persamaan F =
-K∆F untuk nilai ∆F yang cukup kecil.

Gaya normal/Gaya kontak. Antara dua permukaan benda yang saling


betaentuhan akan ada gaya dari permukaan benda yang satu ke permukaan
benda yang kedua, dan sebaliknya. Arah gaya normal ini tegak lurus
terhadap permukaan dan membentuk pasangan aksi reaksi. Selain dari itu
tidak mendiskripsikan total gaya yang bekerja antara dua benda yang
bersentuhan. Gaya tangensial ini lebih sering dikenal sebagai gaya
gesekan, karena sifatnya yang menghambat gerak dari benda yang
bersentuhan. Dipastikan bahwa gaya gesekan ini sebanding dengan gaya
normal,karena bila gaya normal tidak ada berarti tidak terjadi persentuhan
dan tidak akan ada gesekan. Koefisien kesebandingannya disebut sebagai
koefisien gesekan. Ketika sebuah benda dalam keadaan diam di atas suatu
permukaan ternyata dibutuhkan gaya yang lebih besar pada awalnya untuk
memulai gerakan. Hal ini karena antara atom atom ataupun molekul kedua
permukaan telah terbentuk ikatan ikatan antara molekul maupun atom.
Sehingga dibutuhkan lebih banyak gaya untuk memutus ikatan tersebut.
Karena itu ada dua jenis koefisien gesekan, koefisien gesekan statis , yang
terkait dengan benda yang diam dan koefisien gesekan kinetik , untuk

8
benda yang bergerak. Gaya gesekan kinetik fk selalu berlawanan arah
dengan arah gerak benda,dan besarnya dirumuskan sebagai

fk =s N

Sedangkan gesekan statik selalu berlawanan arah dengan arah gaya yang
berusaha menggerakkan benda, besarnya dirumuskan sebagai

E. fk = sN

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dinamika adalah cabang
ilmu yang mempelajari tentang pengaruh lingkungan terhadap keadaan
gerak suatu sistem. Gaya adalah suatu besaran yang dapat mengakibatkan
gerak atau bentuk benda menjadi berubah. Sedangkan gerak merupakan
perubahan suatu benda terhadap titik acuan.

Hukum I newton

Hukum kelembaman (F=0)

Hukum II newton

a=f/m atau £f=m.a

Hukum III newton

F aksi =- F reaksi

9
B. Saran
Untuk menyempurnakan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca atau pihak yang menggunakan makalah ini. Berpegang
pada prinsip tidak ada gading yang tidak retak dan tidak ada final dalam
ilmu. Dengan kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, dengan senang hati kritik dan saran dan
pandangan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini. Atas
perhatian nya kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Http://blogsplonkz.wordpress.com/2009/03/09/fisika-dasar-dinamika/

Http://fisikasmapl.blogspot.co.id/2008/12/dinamika-gerak-lurus_27.html/

Http://materifisikadasar.blogspot.co.id/2011/2012/dinamika-gerak-
lurus.html/

10

Anda mungkin juga menyukai