Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
"Analisis Dinamika Rotasi.” Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas perbaikan mata
pelajaran Fisika.
Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Indah
Suryatminingtyas, S. Pd. MM selaku guru pengajar yang telah memberikan ilmu, dorongan,
serta pengarahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan hasil yang memuaskan.
Makalah ini membahas tentang dinamika rotasi, sebuah konsep penting dalam ilmu
fisika yang menggambarkan pergerakan suatu benda yang berputar. Dengan menggali lebih
dalam tentang dinamika rotasi, diharapkan pembaca dapat memahami prinsip-prinsip dasar
yang memengaruhi rotasi suatu benda dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumber pengetahuan tambahan dan
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika rotasi. Terakhir, saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
dalam proses penyelesaian makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
C. Momen Inersia....................................................................................................... 5
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinamika rotasi merupakan suatu aspek penting dalam studi fisika yang berkaitan
dengan gerakan rotasi suatu benda. Sama seperti gerakan translasi yang melibatkan
perpindahan suatu benda dari satu titik ke titik lain, gerakan rotasi melibatkan
perputaran benda tersebut mengelilingi suatu sumbu. Fenomena ini tidak hanya ditemui
dalam benda-benda makro seperti roda atau planet, tetapi juga dalam skala mikro
seperti atom dan partikel subatom.
Pentingnya memahami dinamika rotasi terletak pada fakta bahwa banyak benda
di sekitar kita mengalami gerakan rotasi. Mulai dari roda kendaraan yang memutar,
planet yang berputar mengelilingi matahari, hingga gerakan rotasi partikel di tingkat
subatom yang memengaruhi sifat-sifat materi. Oleh karena itu, pemahaman konsep-
konsep dasar dalam dinamika rotasi menjadi kunci untuk menguraikan berbagai
fenomena alam yang melibatkan gerakan putar.
Dalam konteks teknologi dan rekayasa, pemahaman dinamika rotasi juga krusial
untuk merancang berbagai sistem mesin, roda gigi, dan struktur berputar lainnya.
Penerapan konsep-konsep dinamika rotasi ini memberikan dasar bagi pengembangan
teknologi yang efisien dan dapat diandalkan.
Melalui pemahaman yang lebih dalam terhadap dinamika rotasi, kita dapat
menjawab berbagai pertanyaan terkait dengan bagaimana benda-benda ini bergerak,
mengapa terjadi perubahan kecepatan sudut, dan bagaimana gaya-gaya rotasional
memengaruhi pergerakan benda-benda tersebut. Dengan demikian, makalah ini akan
menggali lebih jauh konsep-konsep dasar dalam dinamika rotasi untuk memberikan
pemahaman yang lebih menyeluruh tentang fenomena ini.
B. Rumusan Masalah
1
6. Bagaimana penerapan dinamika rotasi dalam menentukan momen gaya dan
momen inersia pada contoh soal dengan menggunakan rumus-rumus yang telah
dijelaskan?
7. Bagaimana hukum kekekalan momentum sudut berlaku pada contoh kasus di
dalam olahraga ice skating?
8. Bagaimana momen inersia benda dapat dihitung untuk berbagai bentuk benda?
9. Bagaimana perhitungan momentum sudut dan hubungannya dengan momentum
linier dalam dinamika rotasi?
10. Bagaimana aplikasi dinamika rotasi dalam menentukan percepatan, tegangan tali,
dan pergerakan sistem katrol pada contoh soal yang diberikan?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dinamika Rotasi
Dinamika rotasi adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak rotasi dengan
melibatkan gaya, massa, dan faktor lain yang mempengaruhi gerak rotasi. Suatu benda
berotasi jika semua bagian benda bergerak mengelilingi poros atau sumbu putar yang
terletak pada salah satu bagian benda tersebut. Beberapa besaran fisika yang berkaitan
dengan dinamika rotasi antara lain momen gaya (torsi) dan momen inersia. Dinamika
rotasi juga melibatkan hukum II Newton pada gerak rotasi, energi kinetik pada gerak
rotasi, dan momentum sudut.
Dalam dinamika rotasi, momen gaya (torsi) merupakan besaran fisika yang
identik dengan resultan gaya pada gerak lurus, sedangkan momen inersia merupakan
besaran fisika yang identik dengan massa pada gerak lurus. Dinamika rotasi memiliki
aplikasi dalam berbagai bidang, seperti teknologi, rekayasa, dan ilmu fisika.
Pengetahuan tentang dinamika rotasi penting dalam pemahaman tentang gerak rotasi
suatu benda dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
𝑟 𝜃
poros
𝜏 = 𝐹 𝑟 sin 𝜃
3
Dengan keterangan:
𝜏 : Momen gaya (Nm)
𝐹 : Gaya (N)
𝑟 : Jarak gaya dari poros (m)
𝜃 : Sudut antara 𝐹 dan 𝑟
𝑟
poros
𝜏=𝐹𝑟
𝜏 = (+) apabila gaya menyebabkan benda berputar searah dengan jarum jam
𝜏 = (-) apabila gaya menyebabkan benda berputar berlawanan arah dengan jarum jam
Contoh soal:
1. Gaya F1, F2, F3, dan F4 bekerja pada batang ABCD seperti gambar berikut.
Jika massa batang diabaikan maka nilai momen gaya terhadap titik A adalah… .
Pembahasan
𝜏1 bernilai nol karena F1 bekerja pada poros, sehingga tidak menyebabkan benda
berputar/berotasi
∑ 𝜏 = 𝜏2 − 𝜏3 + 𝜏4
∑ 𝜏 = 𝐹2 𝑟2 − 𝐹3 𝑟3 + 𝐹4𝑟4
∑ 𝜏 = 4 . 2 − 5 . 3 + 10 . 6
∑ 𝜏 = 8 − 15 + 60
∑ 𝜏 = 53 𝑁𝑚
4
2. Gaya F1, F2, F3, dan F4 bekerja pada batang ABCDE seperti gambar berikut.
Jika massa batang diabaikan maka nilai mome gaya terhadap titik C adalah… .
Pembahasan
∑ 𝜏 = 𝜏1 + 𝜏2 − 𝜏3
∑ 𝜏 = 𝐹1𝑟1 + 𝐹2 𝑟2 sin 30 − 𝐹3 𝑟3
1
∑𝜏 = 4 .2 + 6 . 1 . − 6 .2
2
∑ 𝜏 = 8 + 3 − 12
∑ 𝜏 = −1 Nm
Benda yang berotasi akan terus berotasi jika tidak ada gaya dari luar. Momen
inersia (I) merupakan ukuran yang menyatakan kelembaman suatu benda terhadap
gaya luar.
Momen inersia didefinisikan sebagai kelembaman suatu benda untuk berputar
pada porosnya. Besar momen inersia bergantung pada bentuk benda dan posisi sumbu
putar benda tersebut.
Secara sistematis, momen inersia dirumuskan sebagai berikut.
𝐼 = 𝑚𝑟 2
Dengan keterangan:
𝐼 : Momen Inersia (kgm2)
𝑚 : Massa (kg)
𝑟 : Jarak partikel dari poros (m)
Jika ada beberapa partikel/benda, maka:
𝐼𝑡𝑜𝑡 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3
+⋯
5
Contoh soal:
1. Empat partikel masing-masing bermassa m, dihubungkan dengan batang ringan tak
bermassa. Jika system partikel diputar dengan poros Y, maka besar momen inersia
sistem partikel adalah… .
Pembahasan
Poros sumbu Y maka I2 dan I4 bernilai no, karena berada di poros
𝐼𝑡𝑜𝑡 = 𝐼1 + 𝐼3
𝐼𝑡𝑜𝑡 = 𝑚1𝑟12 + 𝑚3 𝑟32
𝐼𝑡𝑜𝑡 = 𝑚𝑎2 + 𝑚(2𝑎)2
𝐼𝑡𝑜𝑡 = 𝑚𝑎2 + 4𝑚𝑎2
𝐼𝑡𝑜𝑡 = 5𝑚𝑎2
𝐼 = 𝑚𝑅 2
6
Silinder pejal (padat)
Jika diputar melalui sumbunya, maka momen inersianya:
1
𝐼 = 𝑚𝑅 2
2
2. Bola
2
𝐼 = 𝑚𝑅 2
5
Bola berongga
Momen inersianya dirumuskan dengan:
2
𝐼 = 𝑚𝑅 2
3
7
3. Batang silinder
Poros melalui pusat
Momen inersianya dirumuskan dengan:
1
𝐼= 𝑚𝐿2
12
1
𝐼 = 𝑚𝐿2
3
1
𝐼= 𝑚𝐿2 + 𝑚𝑥 2
12
Contoh soal
Sebuah batang homogen seperti ditunjukkan pada gambar mempunyai
Panjang L massa M, serta O adalah titik pusat batang. Tentukan momen
inersia batang jika diputar di titik P!
Pembahasan
8
1 1
𝐼= 𝑀𝐿2 + 𝑀( 𝐿)2
12 4
1 1
𝐼= 𝑀𝐿2 + 𝑀𝐿2
12 16
7
𝐼= 𝑀𝐿2
48
Momentum sudut adalah ukuran kesukaran benda untuk mengubah arah gerak
benda yang sedang berputar atau bergerak melingkar. Momentum sudut (L) merupakan
hasil kali lengan momen (R) dengan momentum linier (p).
𝐿 = 𝑅. 𝑝
Maka: 𝐿 = 𝑅. 𝑚𝑣
𝐿 = 𝑚𝑅 2 𝜔 Atau 𝐿 = 𝐼. 𝜔
Dengan keterangan:
L : Momentum sudut (kgm2/s)
I : Momen inersia (kgm2)
𝜔 : Kecepatan sudut (rad/s)
Hukum kekekalan momentum sudut adalah salah satu hukum alam yang
fundamentalselain hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan momentum
linier. Hukum kekalan energi dapat kita temukan pada kehidupan sehar-hari.
Pada olahraga ice skating, Ketika seorang pemain melakukan putaran diatas
es, kelajuan putarannya akan relative lebih lambat Ketika lengan direntangkan.
9
Namun Ketika lengan dirapatkan ke tubuhnya, putarannya akan menjadi lebih
cepat. Mengapa bisa seperti itu?
𝐿1 = 𝐿2
𝐼1𝜔1 = 𝐼2𝜔2
Ketika lengan pemain direntangkan, maka momen inersianya menjadi lebih besar,
sehingga kesecpatan sudutnya akan berkurang.
Contoh soal:
1.
Seorang penari balet memiliki momen
inersia sebesar 4 kgm2 ketika lengannya
dirapatkan ke tubuhnya dan 16 kgm2 ketika
tanggannya direntangkan.
Pada saat kedua lengannya dirapatkan, ia
berputar dengan kelajuan 12 rad/s. jika
kedua lengannya direntangkan, kelajuan putarannya menjadi … rad/s
Pembahasan
Dirapatkan Direntangkan
𝐿1 = 𝐿2
𝐼1𝜔1 = 𝐼2𝜔2
4 . 12 = 16 . 𝜔2
48 = 16 . 𝜔2
𝜔2 = 3 rad/s
1
2. Sebuah piringan bermassa 2 kg berbentuk silinder pejal/padat (𝐼 = 𝑀𝑅 2)
2
dengan jari-jari 0,2 m mula-mula berputar di atas meja dengan kelajuan sudut 5
rad.s-1. Bila di atas piringan diletakkan cicin bermassa 0,1 kg dan jari-jari 0,2 m
(𝐼 = 𝑀𝑅 2) dengan poros putar cincin tepat diatas pusat piringan, maka piringan
dan cicin akan bersama-sama berputar dengan kecepatan sudut… .
Pembahasan
M1 = 2 kg
R1 = 0,2 m
𝜔1 = 5 rad/s
M2 = 0,1 kg
10
R2 = 0,2 m
𝜔′ = … . rad/s
Lsebelum Lsesudah
𝐼1𝜔1 = (𝐼1 + 𝐼2)𝜔′
1 = 1
𝑀1 𝑅12𝜔1 ( 𝑀1𝑅12 + 𝑀2 𝑅22)𝜔′
2 2
1 2 = 1
. 2 . 0,2 . 5 ( . 2 . 0,22 + 0,1 . 0,22 )𝜔′
2 2
5 = (1 + 0,1) 𝜔′
5
𝜔′ = = 4,54 rad/s
1,1
Hubungan momen gaya dan momen inersia sangat penting dalam dinamika rotasi.
Momen gaya adalah penyebab benda bergerak rotasi, sementara momen inersia
merupakan ukuran inersia atau kelembaman pada gerak rotasi.
𝜏=𝐼𝛼
Dengan keterangan:
𝜏 : Momen gaya (Nm)
I : Momen inersia (kgm2)
𝑎2
𝛼 : percepatan sudut (rad/s2) 𝛼=
𝑅
Dengan keterangan:
𝑎 : Percepatan linier (m/s2)
R : Jarak gaya dari poros (m)
Contoh soal:
1. Sebuah katrol bentuknya silinder pejal/padat dengan massa M = 4 kg ditarik dengan
gaya F hingga berotasi dengan percepatan sudut sebesar 5 rad/s2.
11
Jika jari-jari katrol adalah 20 cm, tentukan besar gaya F tersebut! Gunakan momen
1
inersia katrol (𝐼 = 𝑀𝑅 2 ).
2
Pembahasan
𝜏 = 𝐼𝛼
F . R = 1 𝑀𝑅 2
2
F = 1
. 4 . 0,2 . 5
2
F = 2N
𝑎2
𝛼=
𝑟
Contoh soal:
1
Dua buah ember dihubungkan dengan tali dan katrol silinder pejal (I = 2 𝑀𝑅2 )
berjari-jari 10 cm, ditahan dalam kondisi diam kemudian dilepas seperti gambar
berikut!
12
Jika massa m1 = 5 kg, m2 = 3 kg dan massa katrol
M = 4 kg, tentukan:
a) Percepatan gerak ember
b) Tegangan tali pada ember 1
c) Tegangan tali pada ember 2
Pembahasan
a) Percepatan gerak ember
𝑤1 −𝑤2
𝛼=
𝑚1 +𝑚2 +𝑘 .𝑀𝑘
50−30
𝛼= 1
5+3+2 .4
20
𝛼=
10
𝛼 = 2 𝑚/𝑠 2
13
2. Sistem Katrol Tunggal
𝑎2
𝛼=
𝑟
Contoh Soal:
Sebuah katrol silinder pejal dengan massa M = kg berjari-jari 20 cm
dihubungkan dengan dua buah massa m1 = 3 kg dan m2 = 5 kg dalam kondisi
tertahan diam kemudian dilepaskan.
Pembahasan
Percepatan gerak benda
𝑤2 −𝑓𝑔𝑒𝑠𝑒𝑘
𝛼=
𝑚1 +𝑚2 +𝑘 .𝑀𝑘
50−0
𝛼= 1
3+5+2 .4
50
𝛼=
10
𝛼 = 5 𝑚/𝑠 2
14
F. Energi Kinetik Rotasi
Energi kinetik rotasi adalah energi kinetik yang dimiliki oleh benda yang
bergerak. Karena bend aini bergerak dengan rotasi, besaran energinya bisa berubah
sesuai dengan kecepatan dan orientasi rotasi. Pada rumus Energi Kinetik translasi
(pada gerak lurus)
1
Ek translasi = 𝑚𝑣 2
2
1
Ek rotasi = 𝑚(𝜔𝑟)2
2
Maka
1
Ek rotasi = 𝑚𝑟 2𝜔
2
1
Ek rotasi = 𝐼 𝜔2
2
Dengan keterangan:
I : Momen inersia
𝜔 : Kecepatan Sudut Rotasi
Contoh soal:
Suatu benda mempunyai momen inersia 1 kgm2 berotasi pada sumbu tetap dengan
kecepatan sudut 2 rad/s. Berapa energi kinetik rotasi benda tersebut?
Pembahasan
I : 1 kgm2
𝜔 : 2 rad/s
Ek = ….
1
Ek rotasi = 𝐼 𝜔2
2
1
Ek rotasi = . 1 . 22
2
Ek rotasi = 2
15
a. Hukum Newton II Untuk Rotasi
𝜏 = 𝐼𝑎
Dengan keterangan:
𝜏 : Total torsi yang bekerja pada benda
G. Gerak Menggelinding
Gerak menggelinding adalah gabungan dari gerak translasi dan gerak rotasi. Pada
benda yang bergerak menggelinding mengalami 2 jenis gerak bersamaan sekaligus,
yaitu gerak translasi atau gerak lurus dan gerak rotasi. Gerak bersamaan maksudnya
adalah tidak terjadi slip dan jarak tempuh dalam satu putaran sama dengan keliling
benda.
1
Pada gerak translasi Ek translasi = 𝑚𝑣 2
2
1
Pada gerak rotasi Ek rotasi = 𝐼𝜔
2
Atau kita bisa menggunakan dengan cara cepat untuk menentukan energi kinetik total
pada benda yang bergerak menggelinding
1
Ek total = 𝑚𝑣 2(1 + 𝑘)
2
16
k : konstanta momen inersia
Contoh:
1
I = 𝑀𝑅 2
2
1
𝑘=
2
Contoh soal:
1. Silinder pejal dengan jari-jari 5 cm bermassa 0,25 kg bertranslasi dengan kelajuan
linier 4 m/s. tentukan energi kinetic silinder jika selain bertranslasi silinder juga
berotasi!
Pembahasan
1
Ek total = 𝑚𝑣 2(1 + 𝑘)
2
1
Ek total = . 0,25 . 42
2
3
Ek total = 0,25 . 8 .
2
Ek total = 3 joule
2. Sebuah silinder pejal bermassa 0,1 kg menggelinding di atas lintasan datar yang
kasar dengan kelajuan tetap 4 m/s. Besar energi kinetik silinder tersebut adalah…
Pembahasan
1
Ek total = 𝑚𝑣 2(1 + 𝑘)
2
1 1
Ek total = . 0,1 . 42 (1 + )
2 2
3
Ek total = 0, 8 .
2
Ek total = 0,4 . 3
Ek total = 1,2 joule
Pada titik tertinggi, energi potensial benda adalah maksimal dan energi
kinetiknya nol. Dan pada titik terendah, energi kinetiknya maksimal dan energi
potensialnya nol. Kita tinggal subtitusi persamaan energi kinetik gerak
menggelinding ke dalam persamaan hukum kekekalan energi mekanik ini.
17
Untuk mengetahui kecepatan saat sampai di dasar bidang miring:
2𝑔ℎ
𝑣= √
(1 + 𝑘)
Contoh soal:
1. .
Bola pejal bermassa 10 kg mulai diam kemudian dilepaskan dari ujung sebuah
bidang miring dan mulai bergerak translasi rotasi. Jari-jari bola adalah 1 meter,
dan ketinggian h = 28 m. tentukan kecepatan bola saat tiba di ujung bawah
bidang miring!
Pembahasan
2𝑔ℎ
𝑣= √
(1+𝑘)
2 .10 .28
𝑣= √ 2
(1+5)
2 .10 .28
𝑣= √ 7
5
2 .10 .284 .5
𝑣= √
7
𝑣 = √400
𝑣 = 20 𝑚/𝑠
18
2𝑔ℎ
𝑣= √
(1+𝑘)
2 .10 .12
𝑣= √ 2
(1+3)
240
𝑣= √ 5
5
3
𝑣 = √24048 .
5
𝑣 = √144
𝑣 = 12 𝑚/𝑠
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dinamika rotasi adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak rotasi dengan
melibatkan gaya, massa, dan faktor lain yang mempengaruhi gerak rotasi. Suatu benda
berotasi jika semua bagian benda bergerak mengelilingi poros atau sumbu putar yang
terletak pada salah satu bagian benda tersebut. Beberapa besaran fisika yang berkaitan
dengan dinamika rotasi antara lain momen gaya (torsi) dan momen inersia. Dinamika
rotasi juga melibatkan hukum II Newton pada gerak rotasi, energi kinetik pada gerak
rotasi, dan momentum sudut.
Momen gaya (torsi) dapat didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan
jarak titik ke garis kerja gaya pada arah tegak lurus. Momen inersia (I) merupakan
besaran fisika yang identik dengan massa pada gerak lurus. Dinamika rotasi memiliki
aplikasi dalam berbagai bidang, seperti teknologi, rekayasa, dan ilmu fisika.
Pengetahuan tentang dinamika rotasi penting dalam pemahaman tentang gerak rotasi
suatu benda dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Momentum sudut adalah ukuran kesukaran benda untuk mengubah arah gerak
benda yang sedang berputar atau bergerak melingkar. Momentum sudut (L)
merupakan hasil kali lengan momen (R) dengan momentum linier (p). Hukum
kekekalan momentum sudut memastikan bahwa energi kinetik rotasi dan momentum
linier tetap berada setelah gerak rotasi.
Dalam konteks teknologi dan rekayasa, pemahaman dinamika rotasi juga krusial
untuk merancang berbagai sistem mesin, roda gigi, dan struktur berputar lainnya.
Penerapan konsep-konsep dinamika rotasi ini memberikan dasar bagi pengembangan
teknologi yang efisien dan dapat diandalkan.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Melupakanmoe, Dheni. 2016. Dinamika Rotasi. Jakarta: scribd
__________, 2022. Hukum Kekekalan Momentum Sudut: Pengertian Hingga
Contohnya. Jakarta: Kabar Harian
Ahmada, Yusuf. 2020. FISIKA KELAS XI Momen Gaya dan Momen Inersia.
Kalimantan Tengah: Youtube
Ahmada, Yusuf. 2020. FISIKA KELAS XI Momentum Sudut. Kalimantan
Tengah: Youtube
Ahmada, Yusuf. 2020. FISIKA KELAS XI Dinamika Rotasi Pada Katrol.
Kalimantan Tengah: Youtube
Ahmada, Yusuf. 2020. FISIKA KELAS XI Energi Kinetik Rotasi & Gerak
Menggelinding. Kalimantan Tengah: Youtube
N, Kamal. 2021. 7 Contoh Soal Dinamika Rotasi Dan Pembahasan
Lengkapnya! Bandung: Gramedia Blog
21