Anda di halaman 1dari 32

Makalah Fisika Terapan

MEKANIKA

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Aminah 190204062

Asnidar 190204043

Reihanum Firauzana 190204002

Serina Ayu 190204056

Dosen Pembimbing:

Fera Annisa, M. Sc

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) AR-RANIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2022 M
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Mekanika”. Makalah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ini bermanfaat serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua
mengenai konsep dan aplikasi dari materi mekanika.

Banda Aceh, 16 Maret 2022

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
A. Gerak Lurus ...................................................................................................3
B. Gerak Parabola ..............................................................................................6
C. Gerak Melingkar .........................................................................................10
D. Rotasi Benda Tegar .....................................................................................12
E. Hukum Newton ...........................................................................................13
F. Gaya Gravitasi .............................................................................................20
G. Momentum ..................................................................................................21
H. Tumbukan ...................................................................................................22
I. Pesawat Sederhana ......................................................................................24
BAB III PENUTUP ..............................................................................................25
A. Kesimpulan .................................................................................................25
B. Saran ............................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................29

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mekanika merupakan cabang Ilmu Fisika yang mempelajari gerakan
suatu benda serta efek gaya dalam gerakan itu. Terdapat materi yang
menjelaskan tentang efek gaya dalam gerakan pada mata kuliah mekanika,
Salah satunya benda tegar. Benda tegar merupakan gabungan benda titik
dengan bentuk yang stabil atau konstan. Pengetahuan tentang mekanika
pada awalnya digunakan untuk merancang benda yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti bangunan, jembatan, kapal, pesawat, dan
lainnya. Kemudian, ketika kebutuhan akan gerak manusia semakin tinggi,
maka mekanika ini pun digunakan untuk mempelajari pengaruh gaya pada
manusia yang dikerahkan manusia ketika bergerak. Gaya adalah dorongan
atau tarikan yang menyebabkan suatu benda bergerak. Mekanika adalah
ilmu yan mempelajari gaya suatu benda serta efek dalam gaya itu. Maka dari
pengertian-pengertian di atas dapat dikatakan bahwa manusia dapat
bergerak dengan adanya gaya, gaya yang ditimbulkan atau yang dikerjakan
oleh manusia menimbulkan suatu gerakan-gerakan, dan dengan adanya
gaya pada manusia itulah yang menyebabkan manusia dapat berpindah
dari satu tempat ketempat yang lain, jadi antara mekanika gerak dan gaya
saling berhubungan bagi manusia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa saja yang menjadi kajian dalam penerapan ilmu fisika di bidang
mekanika ?
2. Bagaimana penerapan ilmu fisika di bidang mekanika dalam
kehidupan sehari-hari ?

1
C. Tujuan Penulisan
Dari masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk memahami penerapan fisika tentang konsep atau hukum yang
terlibat dalam mekanika.
2. Untuk memahami dan mengetahui penerapan ilmu fisika khususnya
di bidang mekanika dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gerak Lurus
1. Pengertian Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak suatu benda dengan lintasan lurus. Contoh
sederhana tentang gerak lurus adalah sebuah mobil yang bergerak
sepanjang jalan datar, lurus, dan sempit. Untuk gerakan yang terbatas
semacam itu, hanya ada dua arah yang mungkin, yaitu positif dan negatif.

Dalam fisika, suatu benda dikatakan bergerak jika posisinya berubah


terhadap suatu titik tetap. titik tetap ini diambil sebagai titik acuan. acuan
dalam kehidupan sehari-hari adalah suatu titik yang diam terhadap tanah,
seperti pohon, bangunan jembatan dan sebagainya. Ketika suatu benda
bergerak, benda tersebut menempuh titik-titik yang disebut dengan
lintasan. Jika lintasannya berbentuk garis lurus, benda menempuh gerak
lurus. jika lintasannya berbentuk parabola, misalnya ketika kamu
melempar kan bola basket menuju ring maka gerak bola basket disebut
gerak parabola. Jika benda bergerak mengitari suatu pusat, gerak benda
dikatakan gerak melingkar.

2. Besaran-Besaran Fisika dalam Gerak


Besaran-besaran yang terlibat meliputi besaran skalar dan besaran
vector. Adapun besaran skalar yang terdapat pada gerak, diantaranya
jarak, kelajuan dan waktu.
• Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda
yang bergerak selama suatu selang waktu. Jarak tidak mungkin
nol dan tidak bergantung pada arah titik alat ukur yang
menampilkan jarak yang telah ditempuh keadaan disebut
Odometer. Adapun kelajuan atau speed adalah jarak yang
ditempuh persatuan waktu, alat ukur speedometer digunakan
untuk mengukur kelajuan sesaat pada kendaraan, misalnya 60
km. Secara sistematis dapat dituliskan:

3
𝑆
V= 𝑡

Keterangan:
v = kelajuan (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = selang waktu (s)
• Kelajuan rata-rata merupakan hasil bagi antara jarak total yang
ditempuh benda terhadap selang waktu yang ditempuh nya.
Kelajuan rata-rata tidak mungkin 0 dan tidak bergantung pada
arah.

𝑆
𝑣̅ = 𝑡

Keterangan:
v̅ = kelajuan rata-rata (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = selang waktu (s)
• Kelajuan sesaat adalah kelajuan pada suatu saat tertentu atau
kelajuan rata-rata dengan selang waktu yang sangat singkat. Jika
kelajuan sesaatnya itu 0 artinya benda berhenti atau benda dalam
keadaan diam.

Besaran vektor pada gerak, diantaranya posisi, perpindahan,


percepatan dan kecepatan.
• Posisi adalah kedudukan suatu benda terhadap suatu acuan.
• perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda yang
dinyatakan sebagai suatu garis lurus berarah dari posisi awal ke
posisi akhir. Perpindahan benda dapat bernilai nol yaitu ketika
suatu benda bergerak mulai dari suatu posisi dan akhirnya
kembali lagi ke posisi tersebut. perpindahan termasuk besaran
vektor karena bergantung pada arah titik misalnya suatu benda

4
bergerak pada sumbu x jika perpindahan kekanan ditetapkan
positif, perpindahan ke kiri akan negatif. Untuk perpindahan
sepanjang sumbu x besar perpindahan dapat dituliskan sebagai
berikut.

∆x = 𝑋𝑎𝑘 - 𝑋𝑎𝑤

Keterangan:
∆x = perpindahan (m)

X ak = posisi akhir

X aw = posisi awal

• Kecepatan dan kelajuan adalah dua istilah yang berbeda.


Kelajuan atau speed merupakan besaran skalar yang tidak
bergantung pada arah dan alat ukurnya adalah speedometer
sedangkan kecepatan (velocity) merupakan besaran vektor yang
bergantung pada arah dan alat ukurnya (velocitometer).
Kecepatan (velocity) adalah perpindahan yang ditempuh
persatuan waktu titik kecepatan terdiri atas kecepatan rata-rata
dan kecepatan sesaat.

∆x
v= 𝑡

Keterangan:
v = kecepatan (m/s)
∆x = perpindahan (m)
𝑡 = waktu (s)

5
• Kecepatan rata-rata merupakan hasil bagi antara resultan
perpindahan benda terhadap selang waktu tempuhnya

∆𝑥
v̅ = ∆𝑡

Keterangan:
v̅ = kecepatan rata-rata (m/s)
∆x = perpindahan (m)
𝑡 = selang waktu total (s)

Gerak lurus terbagi 2 yaitu Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan


Gerak Lurus Berubah Beraturan. Gerak lurus beraturan adalah gerak
suatu benda dalam lintasan lurus dengan kecepatan titik artinya setiap
selang waktu yang sama, benda menempuh jarak yang sama. Adapun
gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda dalam lintasan
lurus dengan percepatan tetap titik artinya setiap selang waktu yang
sama, benda mengalami perubahan kecepatan yang sama.

3. Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari


• Gerak bulan yang mengitari bumi.
• Mobil yang melaju dalam kecepatan tetap.
• Kereta yang melaju dalam kecepatan tetap.

B. Gerak Parabola
1. Pengertian Gerak Parabola
Gerak parabola/peluru yaitu gerakan benda di mana kecepatan awal
diberikan, selanjutnya benda tersebut melalui lintasan yang mana gaya
gravitasi mempengaruhi arahnya. Gerak parabola sendiri masuk pada
materi kinematika yakni ilmu fisika di mana didalamnya dibahas
mengenai gerak benda yang tidak memperhatikan penyebabnya. Oleh
sebab itu, pada materi berikut, kita dapat mengabaikan gaya yang
menjadi sebab gerak benda, begitu juga gesekan udara yang menjadi
penghambat benda saat bergerak juga dapat diabaikan, yang kita tinjau
disini hanyalah bagaimana benda bergerak setelah diberi kecepatan

6
awal serta bergerak pada lintasan berbentuk lengkung yang mana hanya
gaya gravitasi yang berpengaruh, sehingga bentuknya akan menyerupai
peluru yang ditembakkan dari senapan.

2. Jenis – Jenis Gerak Parabola


• Pertama, benda yang bergerak membentuk lintasan parabola saat
kecepatan awal diberikan dengan sudut yang tetap terhadap garis
horizontal.
• Kedua, benda yang bergerak membentuk lintasan parabola saat
kecepatan awal diberikan di suatu ketinggian yang arahnya sejajar
horizontal.
• Ketiga, Benda yang bergerak membentuk lintasan, parabola saat
diberi kecepatan awal di suatu ketinggian di mana terbentuk sudut
teta terhadap horizontal.

3. Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari


• Gerakan bola tenis ketika melambung akibat dorongan dari raket
tenis.
• Gerakan bola basket yang masuk ke ring.
• Gerakan bola golf setelah dipukul oleh pemain menggunakan stik
golf.
• Gerakan bola voli
• Gerakan lompat jauh.

Gerak parabola disebut juga gerak peluru gerak parabola merupakan


perpaduan anatara gerak lurus beraturan (GLB) pada arah horizontal
dengan gerak lurus berbah beraturan (GLBB) pada arah vertical.

Gerak parabola merupakan gerak dua dimensi suatu benda yang


bergerak membentuk susut elevasi dengan sumbu x atau sumbu y
dianalisis dengan gerak jatuh bebas seperti pada gambar berikut:

7
Pembuktian bahwa gerak peluru itu berbentuk suatu parabola adalah
sebagai berikut :

1. Hambatan diudara diabaikan


2. Nilai g tetap
3. X0 = Y0 = tetap
4. Berdasarkan rumus GLB pada sumbu x didapatkan persamaan 𝑡 =
𝑥
𝑉0𝑋

5. Berdasarkan rumus GLBB pada sumbu y didapatkan persamaan


1 2
𝑦 = 𝑣0 𝑡 − 𝑔𝑡
2
4. Menghitung Kecepatan Awal Gerak Parabola
Kecepatan awal pada sumbu x dan sumbu y dpat dicari dengan
pendekatan matematis yaitu dengan menggunakan trigonometri.

8
Berdasarkan perhitungan trigonometri pada segituga siku-siku
diketahui bahwa:

𝑣0𝑥 𝑣0𝑦
cos 𝑎 = 𝑑𝑎𝑛 sin 𝑎 =
𝑣0 𝑣0

Sehingga diperoleh :
Kecepatan awal disumbu x adalah

𝑣0𝑥 = 𝑣0 cos 𝑎

Kecepatan awal disumbu y adalah

𝑣0𝑦 = 𝑣0 sin 𝑎

5. Menghitung waktu t dan tinggi maksimum (ymaks)


Saat benda berada di puncak maka berdasarkan gerak vertical
keatas
diperoleh waktu untuk mencapai titik tertinggi yaitu :
𝒗𝒕 = 𝒗𝟎𝒚 - gt

𝒗𝒕 - 𝒗𝟎𝒚 = gt

𝒗𝟎𝒚= 𝒗𝒕
t= 𝒈

𝒗𝟎𝒔𝒊𝒏𝒂= 𝒗𝒕
t= 𝒈

karena kecepatan pada saat berada dipuncak adalah 0 maka vt = 0,


sehingga diperoleh :
𝒗𝟎𝒔𝒊𝒏𝒂
t= 𝒈

9
C. Gerak Melingkar
Gerak melingkar adalah sebuah benda bergerak pada garis lurus jika
gaya total yang ada padanya bekerja pada arah gerak benda tersebut, atau
sama dengan nol. Jika gaya total bekerja dengan membentuk sudut terhadap
arah gerak pada setiap saat, benda akan bergerak dalam lintasan yang
berbentuk kurva. Gaya tersebut biasanya dinamakan gaya sentripetal. Suatu
gerak melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu gerak dipercepat
beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang besarnya tetap
dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar
menempuh lintasan berbentuk lingkaran.

Gerak melingkar dapat dibedakan menjadi dua jenis, atas keseragaman


kecepatan sudutnya, yaitu: gerak melingkar beraturan, dan gerak melingkar
berubah beraturan.

1. Gerak Melingkar Beraturan


Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan
besar kecepatan sudut tetap. Besar Kecepatan sudut diperolah dengan
membagi kecepatan tangensial dengan jari-jari lintasa. Arah kecepatan
linier dalam GMB selalu menyinggung lintasan, yang berarti arahnya
sama dengan arah kecepatan tangensial. Tetapnya nilai kecepatan akibat
konsekuensi dar tetapnya nilai. Selain itu terdapat pula percepatan radial
yang besarnya tetap dengan arah yang berubah. Percepatan ini disebut
sebagai percepatan sentripetal, di mana arahnya selalu menunjuk ke pusat
lingkaran.
Bila waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran
penuh dalam lintasan lingkaran, maka dapat pula dituliskan Kinematika
gerak melingkar beraturan adalah dengan adalah sudut yang dilalui pada
suatu saat, adalah sudut mula-mula dan adalah kecepatan sudut (yang
tetap nilainya).

10
2. Gerak Melingkar Berubah Beraturan
Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) adalah gerakan dari
suatu benda yang menempuh lintasan melingkar dengan kecepatan sudut
yang berubah-ubah, namun percepatan sudutnya tetap. Pada GMBB,
kecepatan tersebut akan meningkat apabila searah dengan percepatannya.
Sebaliknya, kecepatan akan menurun ketika berlawanan dengan
perubahan percepatannya.

Kalau pada GMB percepatan dinamakan sentripetal, lain halnya


dengan GMBB yang percepatannya dinamakan dengan percepatan
tangensial. Pada percepatan tersebut terjadi perubahan besar kecepatan
linear secara beraturan. Arahnya bisa sama atau berlawanan dengan arah
kecepatan linear. Suatu benda yang bergerak mengelilingi sumbu dalam
lintasan melingkar disebut gerak melingkar. Contoh benda yang bergerak
melingkar antara lain; Benda-benda angkasa seperti planet dan satelit
melakukan gerak melingkar mengelilingi matahari.

11
(a) Gambar gerak melingkar beraturan, dan (b) gambar gerak melingkar
berubah beraturan
• Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
Seperti : gerak pada roda, gerak kipas angin, gerak jarum jam, dan
sebagainya. Sebuah benda yang bergerak dengan lintasan melingkar
memiliki arah yang selalu berubah mengikuti arah lintasannya. Maka
kecepatan benda tersebut tidak konstan meskipun kelajuannya konstan.
Kecepatan benda yang tidak konstan memiliki percepatan. Namun
percepatan yang dialami tidak mengubah kelajuan benda, tetapi mengubah
arah gerak benda.

D. Rotasi Benda Tegar


Benda tegar adalah sebuah benda yang bentuknya tidak berubah ketika
akan diterapkan gaya dan objek yang dianggap sebagai titik dari ukuran
yang dapat di ukur dengan benda-benda yang akan dimasukkan ke dalam
sistem partikel.
• Jenis Jenis Kesetimbangan
Berikut jenis jenis kesetimbangan benda tegar di antaranya
adalah:
a. Kesetimbangan Stabil
Kesetimbangan Stabil adalah salah satu objek benda yang
stabil yang dapat di gunakankan sebagai memberi objek
gaya yang sangat kecil restoratif yang akan terjadi pada
gravitasi pada saat mencoba mengembalikan objek ke
posisi semula.
b. Kesetimbangan Labil
Kesetimbangan Labil adalah salah satu keseimbangan yang
akan dialami dari suatu objek sehingga dapat dikembalikan
pada posisi yang semula dan kemudian dapat melakukan
pergerakan dengan gaya atau torsi yang akan dihasilkan.

12
c. Kesetimbangan Netral
Kesetimbangan Netral adalah sebuah objek dengan
kesetimbangan yang akan dialami oleh suatu benda dengan
pergerakan dari pusat gravitasi sehingga tidak terjadi
gangguan yang di alami. Bola yang di letakan pada titik
tengah yang dapat menghentikan gerakan pada posisi yang
baru sehingga dapat kembali pada posisi semula dan tidak
bergerak lebih jauh dari posisi titik awal.

• Aplikasi Kesetimbangan Benda Tegar dalam Kehidupan


Dari beberapa ulasan di atas maka kami juga akan memberikan
beberapa aplikasi yang sering terjadi pada kesetimbangan benda pada
kehidupan sehari-hari. Berikut aplikasi pergerakan nya adalah sebagai
berikut:
• Jembatan kantilever
• Jembatan gantung
• Pemikul keranjang buah
• Ayunan dalam kondisi diam
• Layar LCD gantung
• Dan lain-lain

E. Hukum Newton
Salah satu insiden yang paling berkesan dari biografi Sir Issac Newton
adalah ketika terjadi sebuah peristiwa dari buah apel jatuh dari pohon yang
mengilhami beliau konsep hukum Gravitasi. Beliau dikenal sebagai ilmuan
yang paling berpengaruh dan seorang matematikawan dalam sejarah ilmu
pengetahuan.
a. Gerak dan Gaya
❖ Gerak dapat didefinisikan sebagai perubahan tempat atau posisi
suatu benda.

13
❖ Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dapat
menimbulkan perubahan gerak. Dengan demikian jika benda
ditarik atau didorong dan sebagainya maka pada benda bekerja
gaya dan keadaan gerak benda dapat dirubah.

1. Hukum I Newton
• Bunyi Hukum I Newton
“Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama
dengan nol (F = 0), maka benda tersebut yang mulanya diam akan
tetap diam. Benda yang mulanya bergerak lurus beraturan akan tetap
lurus beraturan dengan kecepatan konstan”.
- Jika dalam keadaan diam akan tetap diam, atau
- Jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan.
Kesimpulan : jika F = 0 maka a = 0 Karena benda bergerak translasi,
maka pada sistem koordinat Cartesius dapat dituliskan FX = 0 dan
 Fy = 0.
Bagian pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah
dipahami, yaitu memang sebuah benda akan tetap diam bila benda
itu tidak dikenai gaya lain.Tentunya gaya-gaya konservatif seperti
gaya berat dan gaya normal selalu ada dan sama besar serta
berlawanan sehingga saling meniadakan. Keadaan benda diam
demikian itu disebut keseimbangan.
Bagian kedua dari pernyataan itu dapat dipahami sebagai
berikut. Jika lintasan awal gerak benda itu perlu suatu dorongan
(yang dalam hal ini disebut gaya atau resultan gaya). Begitu pula bila
diinginkan mengubah kecepatan benda baik mempercepat atau
memperlambat, maka juga diperlukan gaya. Jadi bila tidak ada gaya
atau resultan gayanya nol maka bentuk lintasan lurus dan kecepatan
benda akan selalu tetap. Jadi benda akan selalu berusaha
mempertahankan keadaan awal jika benda tidak dikenai gaya atau

14
resultan gaya. Hal ini yang menyebabkan seringnya hukum I Newton
disebut sebagai hukum kelembaman/inertia (malas/inert untuk
berubah dari keadaan awal).
• Rumus Hukum I Newton

𝚺𝑭 = 𝟎

• Contoh penerapan hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari


a) Ketika kita naik kendaraan bus yang sedang bergerak stabil
tiba-tiba direm dengan mendadak (gambar 1), tentu kita akan
terdorong ke depan. Tetapi, jika bus dipercepat dengan
mendadak tentu kita akan terdorong ke belakang (gambar 2).
Keadaan tersebut terjadi karena berlakunya hukum I Newton.
Agar lebih memahami konsep dari hukum I Newton
perhatikan gambar di bawah :

Gambar. 1

Gambar. 2
b) Pada lift diam atau bergerak dengan kecepatan tetap, maka
percepatannya nol. Oleh karena itu, berlaku keseimbangan
gaya (hukum I Newton)
c) Dan lainnya.

15
2. Hukum II Newton
Bila ada resultan gaya yang timbul pada sebuah benda, dapat
dipastikan benda tersebut akan bergerak dengan suatu percepatan tertentu.
Bila benda semula dalam keadaan diam akan bergerak dipercepat dengan
percepatan tertentu, sedangkan bila benda semula bergerak dengan
kecepatan tetap akan berubah menjadi gerak dipercepat atau diperlambat.
• Bunyi Hukum II Newton
“Resultan gaya yang bekerja pada benda yang bermassa konstan
adalah setara dengan hasil kali massa benda dengan percepatannya”.
• Rumus Hukum II Newton

𝚺𝑭 = 𝒎 ∙ 𝒂

Dimana m adalah massa benda dalam satuan kg, a adalah percepatan


benda dalam satuan m/s2 dan Σ𝐹 adalah resultan gaya yang bekerja
pada benda.
• Contoh penerapan hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari
a) Perhatikan tiga ilustrasi di bawah ketika seseorang
mendorong troli barang pada saat berbelanja:

Dari kejadian pada nomor (1), dan (2) dapat


dijelaskan bahwa gaya yang diberikan pada troli kosong
dengan troli yang berisi barang sama besar, namun troli
kosong akan lebih mudah bergerak karena memiliki massa
yang lebih kecil sehingga percepatan (a) yang dialaminya
semakin besar, sebaliknya yang terjadi pada troli yang
berisi barang dimana pergerakannya akan sedikit lambat

16
karena massa yang diberikan lebih besar. Sehingga
perumusan hubungan kedua besaran fisika (m) dan (a)
dapat ditulis :
1
𝑎~
𝑚

Adapun dari kejadian (2) dan (3) menjelaskan


hubungan percepatan (a) dengan gaya (F) dimana
percepatan benda juga dipengaruhi oleh gaya yang
diberikan. Terlihat pada ilustrasi di atas jika massa tetap
(sama) maka percepatan benda sebanding dengan gaya
yang diberikan. Sehingga perumusannya dapat ditulis:

𝑎~𝐹

b) Permainan Kelereng. Kelereng yang kecil saat dimainkan


akan lebih cepat menggelinding, sedangkan kelereng yang
lebih besar relatif lebih lama (percepatan berbanding terbalik
dengan massanya).
c) Mobil yang mogok akan lebih mudah didorong oleh dua
orang, dibandingkan didorong oleh satu orang.
d) Jika terjadi tabrakan antara sebuah mobil dengan kereta api,
biasanya mobil akan terseret puluhan bahkan ratusan meter
dari lokasi tabrakan sebelum akhirnya berhenti. Terseretnya
mobil menunjukkan terjadinya perubahan kecepatan pada
mobil, karena massa mobil jauh lebih kecil dari pada massa
kereta api, maka dengan gaya yang sama mobil medapat
percepatan yang sangat besar, sedangkan kereta api tidak
mengalami percepatan.
e) Dan lainnya.

3. Hukum III Newton


• Bunyi Hukum III Newton

17
“gaya-gaya aksi dan reaksi oleh dua buah benda pada masing-
masing benda adalah sama besar dan berlawanan arah”.
Penekanan pada hukum ini adalah adanya dua benda, dalam arti
gaya aksi diberikan oleh benda pertama, sedangkan gaya reaksi
diberikan oleh benda kedua. Hukum ini dikenal sebagai hukum aksi-
reaksi.
• Rumusnya

𝚺𝑭𝒂𝒌𝒔𝒊 = −𝚺𝑭𝒓𝒆𝒂𝒌𝒔𝒊

• Contoh penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari


a) Ketika meniup balon kemudian melepaskannya tanpa
mengikat bagian mulutnya. Maka pada saat balon meleset
terbang, udara dalam balon keluar akan mendorong udara di
luar balon. Akibatnya dorongan udara dalam balon (gaya
aksi), udara di luar balon memberikan dorongan ke balon
(gaya reaksi)

b) Seorang siswa yang menarik tali yang terikat pada paku di


dinding. Gaya aksi adalah gaya tarik anak pada tali. Gaya
gesek pada tangan siswa yang timbul atau disebut gaya
tegangan tali itulah gaya reaksi.

18
c) Roda mobil yang berputar di jalan beraspal Pasangan gaya
aksi-reaksi menurut hukum III Newton ditunjukkan seperti
pada gambar berikut ini.

Terlihat putaran roda disebabkan karena adanya gaya F yaitu


gaya gesekan roda dengan jalan. Gaya inilah sebagai gaya
aksi yang mana jalan aspal akan memberikan gaya reaksi –F
dengan arah berlawanan seakan gaya ini mendorong mobil
maju ke depan.
d) ketika kita menembak, senapan mendorong peluru ke depan
(aksi). Sebagai reaksi, peluru pun mendorong senapan ke
belakang.
e) Ketika mendayung perahu, pada waktu mengayunkan
dayung, pendayung mendorong air ke belakang (aksi).
Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung ke depan,
sehingga perahu bergerak ke depan.

19
f) Ketika seseorang membenturkan kepalanya ke tiang(aksi),
dia akan merasa sakit karena tiang memberikan gaya pada
dia(reaksi).
g) Dan lainnya

F. Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi atau biasa disebut gravitasi saja merupakan gaya Tarik-
menarik yang terjadi antara dua benda yang memiliki massa tertentu dan
terpisah pada jarak tertentu. Arah gaya gravitasi selalu menuju ke pusat
bumi.

Gaya gravitasi dapat dituliskan dalam persamaan matematis sebagai


berikut.

𝑀𝑚
𝐹=𝐺
𝑅2

Dengan :
F = gaya Tarik gravitasi (N)
G = konstanta gravitasi (6,67 × 10-11 N m2/kg2)
M= massa benda 1 (kg)
m = massa benda 2 (kg)
R = jarak kedua benda (m)

20
• Penerapan gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari
a) Makanan tetap berada di piring, tanpa adanya gaya gravitasi
maka sayuran, daging, saus dan lainnya akan melayang-
layang. Sehingga kita harus menangkapnya terlebih dahulu
untuk dapat memakannya.
b) Rambut yang tergerai tetap jatuh ke bawah.
c) Pesawat terbang dapat mendarat di bumi.
d) Pada saat bermain sepak bola, basket, volley dan lainnya jika
tanpa adanya gaya gravitasi maka bola yang ditendang akan
meleset dan melayang di udara.

G. Momentum
a. Pengertian Momentum
Momentum sebuah benda didefinisikan sebagai hasil kali massa
benda dengan kecepatannya. Berdasarkan definisi tersebut, momentum
termasuk besaran vektor. Hal ini berarti, momentum memiliki besar dan
arah.
Benda-benda yang massanya besar dan bergerak, memiliki
momentum yang besar. Sebagai contoh, kapal laut berkecepatan
rendah, tetapi karena memiliki massa yang sangat besar, kapal laut
memiliki momentum yang besar.

Secara matematis, persamaan momentum sebuah benda dapat


dituliskan :
p=mv

dengan m = Massa benda (kg)


v = Kecepatan benda (m/s)
p = Momentum benda (kg m/s)
Satuan Internasional untuk momentum adalah kg m/s2. Momentum
sebuah partikel dapat dipandang sebagai ukuran kesulitan untuk
mendiamkan sebuah benda yang bergerak. Jika sebuah mobil dan

21
sebuah bus yang sama - sama bergerak dengan kecepatan v dan massa
bis lebih besar daripada massa mobil, maka untuk menghentikan bus
dibutuhkan gaya pengereman yang lebih besar dari pada mobil.
Demikian juga jika mobil dan bus tersebut menabrak sebuah tembok,
maka bus akan menimbulkan kerusakan yang lebih besar dari pada
mobil karena bus mempunyai momentum yang lebih besar.

Hukum kekebalan momentum menyatakan apabila tidak ada gaya


luar yang bekerja pada sistem, momentum benda sebelum dan setelah
tumbukan adalah sama. Gambaran ini mengartikan total momentum
sistem benda sebelum tumbukan selalu sama dengan total momentum
sistem benda setelah tumbukan.

b. Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari


• Dua kelerang yang melaju kemudian bertumbukan, maka setiap
kelereng akan memiliki momentum dan
jumlah momentum kedua kelereng setelah dan sebelum
tumbukan sama.
• Saat kita naik mobil dan mobil berhenti tiba-tiba maka kita akan
terdorong ke depan karena momentum yang jumlahnya tetap.

H. Tumbukan
a. Pengertian tumbukan
Tumbukan merupakan suatu peristiwa yang sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, seperti sebuah raket tenis dengan bola, palu
memukul paku, dan tumbukan antar bola billiard. Ketika tumbukan
terjadi, maka akan timbul interaksi antara benda yang bertumbukan
dimana interaksi itu lebih besar daripada interaksi luar yang
mempengaruhinya. Oleh karena itu, dalam pembahasan mengenai
tumbukan akan lebih banyak dibahas mengenai interaksi antar benda
yang bertumbukan dan mengabaikan interaksi benda dengan
lingkungannya.

22
Tumbukan yang terjadi pada benda yang sangat keras dan pada
tumbukan tersebut tidak timbul energi lain seperti bunyi ataupun panas
maka tumbukan tersebut memiliki kekekalan energi kinetik dan
kekealan momentum, dimana energi kinetik total kedua benda sebelum
dan sesudah tumbukan adalah tetap. Jika ada sebelum tumbukan.
Persamaan tersebut juga membagi tumbukan menjadi 3 bagian yakni
tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan
tidak lenting sama sekali berdasarkan nilai koefisien restirusinya yaitu:

• Tumbukan Lenting Sempurna


Pada peristiwa tumbukan nilai koefisien restitusi (e), yaitu
besaran yang menyatakan nilai negatif dari perbandingan
antara beda kecepatan kedua benda yang bertumbukan sesaat
sesudah tumbukan dan sesaat sebelum tumbukan adalah
bernilai 1.

−∆𝑣 , − (𝑣 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗2 − 𝑣 1 ′)
e= == ⃗⃗⃗⃗
=1
−∆𝑣 𝑣2 − ⃗⃗⃗⃗
𝑣1

• Tumbukan Tidak Lenting


Pada tumbukan tidak lenting, sesudah tumbukan kedua
benda bergabung, sehingga kecepatan kedua benda setelah
tumbukan adalah sama.

⃗⃗⃗⃗⃗
𝑣1 ′ = ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑣2 ′ = ⃗⃗⃗
𝑣′

Koefisien restitusi tumbukan tidak lenting adalah e = 0.


Pada tumbukan tidak lenting hanya berlaku hukum
kekekalan momentum.

• Tumbukan Lenting Sebagian


Jenis tumbukan yang paling sering terjadi (nyata
terjadi) di dunia ini adalah tumbukan lenting sebagian. Pada

23
tumbukan ini hanya berlaku hukum kekekalan momentum
dikarenakan ada energi yang hilang dalam bentuk panas
ataupun bunyi selama persitiwa tumbukan terjadi. Nilai
koefisien restitusi dari jenis tumbukan lenting sebagian
bernilai antara nol dan satu (0 < e < 1).
b. Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
• Kecelakaan mobil
• Menghancurkan telur
• Benda jatuh
• Menangkap bola
• Lari parkour

I. Pesawat Sederhana
a. Pengertian Pesawat Sederhana
Manusia memiliki tenaga terbatas. Ada beberapa pekerjaan yang
tidak dapat diselesaikan dengan hanya mengandalkan tenaga yang ada.
Untuk itu, manusia perlu menggunakan suatu alat yang dapat
membantunya. Pesawat sederhana merupakan alat mekanik yang bisa
mengubah arah atau besaran dari sebuah gaya. Lebih
simpelnya, pesawat sederhana adalah alat yang digunakan untuk
mempermudah melakukan usaha atau pekerjaan.
Jenis-jenis pesawat sederhana ada empat, yaitu katrol, roda
berporos, bidang miring, dan pengungkit.

b. Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari


• Jungkat – jungkit
• Gunting
• Pemecah kacang
• Sekrop
• Tangga

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dalam penerapan ilmu fisika khususnya di bidang mekanika
melibatkan beberapa hukum tertentu yang menjelaskan tentang
mekanika secara konseptual, diantaranya:
➢ Gerak lurus
Gerak lurus adalah gerak suatu benda dengan lintasan lurus.
Gerak lurus terbagi 2 yaitu Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan
Gerak Lurus Berubah Beraturan.
➢ Gerak parabola/peluru
Gerak parabola/peluru yaitu gerakan benda di mana kecepatan
awal diberikan, selanjutnya benda tersebut melalui lintasan
yang mana gaya gravitasi mempengaruhi arahnya. Gerak
parabola masuk pada materi kinematika yakni ilmu fisika yang
membahas mengenai gerak benda yang tidak memperhatikan
penyebabnya.
➢ Gerak melingkar
Gerak melingkar adalah sebuah benda bergerak pada garis
lurus jika gaya total yang ada padanya bekerja pada arah
gerak benda tersebut, atau sama dengan nol.
➢ Gaya gravitasi merupakan gaya tarik-menarik yang terjadi
antara dua benda yang memiliki massa tertentu dan terpisah
pada jarak tertentu.
➢ Momentum
Momentum sebuah benda didefinisikan sebagai hasil kali
massa benda dengan kecepatannya.
➢ Hukum newton
Bagian pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah
dipahami, yaitu memang sebuah benda akan tetap diam bila
benda itu tidak dikenai gaya lain. Bunyi Hukum Newoton II

25
Resultan gaya yang bekerja pada benda yang bermassa
konstan adalah setara dengan hasil kali massa benda dengan
percepatannya. Adapun bunyi hukum newton III gaya-gaya
aksi dan reaksi oleh dua buah benda pada masing-masing
benda adalah sama besar dan berlawanan arah
➢ Rotasi benda tegar
Benda tegar adalah sebuah benda yang bentuknya tidak
berubah ketika akan diterapkan gaya dan objek yang dianggap
sebagai titik dari ukuran yang dapat di ukur dengan benda-
benda yang akan dimasukkan ke dalam sistem partikel.
➢ Tumbukan
Tumbukan merupakan suatu peristiwa yang sering terjadi
dalam kehidupan sehari-hari, seperti sebuah raket tenis dengan
bola, palu memukul paku, dan tumbukan antar bola billiard.
Ketika tumbukan terjadi, maka akan timbul interaksi antara
benda yang bertumbukan dimana interaksi itu lebih besar
daripada interaksi luar yang mempengaruhinya.
➢ Pesawat sederhana
Pesawat sederhana adalah alat yang digunakan untuk
mempermudah melakukan usaha atau pekerjaan.
2. Adapun penerapan ilmu fisika dibidang mekanika yang diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari sangatlah banyak, salah satunya :
➢ Gerak lurus, penerapannya; gerak bulan mengintari bumi,
mobil atau kereta melaju dalam keadaan tetap dan sebagainya.
➢ Gerak parabola, penerapannya; Gerakan bola tenis
melambung akibat dorongan dari reket tenis, gerakan bola
basket yang masuk ke ring, gerakan setelah dipukul oleh
pemain menggunakan stik golf.
➢ Gerak melingkar, penerapannya; gerak pada roda, gerak kipas
angin, gerak jarum jam, dan sebagainya.

26
➢ Rotasi benda tegar, penerapannya; Jembatan kantilever,
jembatan gantung, pemikul keranjang buah, ayunan dalam
kondisi diam dan lainnya.
➢ Gaya gravitasi, penerapannya; Makanan tetap berada di piring,
tanpa adanya gaya gravitasi maka sayuran, daging, saus dan
lainnya akan melayang-layang. Sehingga kita harus
menangkapnya terlebih dahulu untuk dapat memakannya,
rambut yang tergerai tetap jatuh ke bawah dan lainnya.
➢ Hukum newton, penerapannya;
1. Hukum I newton : Ketika kita naik kendaraan bus yang
sedang bergerak stabil tiba-tiba direm dengan
mendadak, tentu kita akan terdorong ke depan. Tetapi,
jika bus dipercepat dengan mendadak tentu kita akan
terdorong ke belakang
2. Hukum II newton : Permainan kelereng. Kelereng yang
kecil saat dimainkan akan lebih cepat menggelinding,
sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama
(percepatan berbanding terbalik dengan massanya).
3. Hukum III newton : Ketika mendayung perahu, pada
waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong air
ke belakang (aksi). Sebagai reaksi, air memberi gaya
pada dayung ke depan, sehingga perahu bergerak ke
depan.
➢ Momentum, penerapannya; Dua kelerang yang melaju
kemudian bertumbukan, maka setiap kelereng akan
memiliki momentum dan jumlah momentum kedua kelereng
setelah dan sebelum tumbukan sama.
➢ Tumbukan, penerapannya; Kecelakaan mobil, menghancurkan
telur, benda jatuh, menangkap bola dan sebagainya.
➢ Pesawat sederhana, penerapannya; Jungkat – jungkit, gunting,
pemecah kacang, Sekrop, dan lainnya.

27
B. Saran
Mungkin inilah yang dapat diwacanakan pada penulisan kelompok ini
meskipun penulisan ini jauh dari kata sempurna minimal kita
mengimplementasikan tulisan ini. Selain itu, juga masih terdapat kesalahan
dalam penulisan kelompok kami. Oleh karenanya, kami butuh saran atau
kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari
sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Fisika Terapan ibu Fera Annisa, M. Sc yang telah
memberikan kami tugas kelompok ini demi kebaikan diri kita sendiri,
negara dan bangsa.

28
DAFTAR PUSTAKA
Astra,I Made, dan Hilman Setiawan. 2007. FISIKA Jilid 2 untuk SMA dan MA
KelasXI. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.

Azhari, Herty Afrina Sianturi. 2021. Buku Ajar Fisika Dasar Bagian 1. Jawa
Tengah. Penerbit NEM.

Bob Foster. 1997. Fisika SMU. Jakarta : Erlangga.

Halliday, David, dkk. 2010. FISIKA DASAR. Jakarta: Erlangga.

Kamajaya. 2006. Fisika Untuk Kelas XI Semester I SMA. Bandung : Grafindo


Media Pratama

Kanginan, Marthen. 2000. Fisika SMU. Jakarta : Erlangga.

Kanginan, Marthen. 2004. FISIKA 2A untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

htmlhttp://daudphysicseducation.blogspot.com/2019/06/makalah-mekanika-gerak-
dalam-satu.html. Diakses 13 Maret 2022

http://azmilihsan.blogspot.com/2015/04/makalah-mekanika-gaya-dan-gerak.
Diakses 15 Maret 2022
https://www.fisikabc.com/2017/hukum-newton-tentang-gerak.html?m=0. Diakses
16 Maret 2022

Tipler, Paul A. 1998. FISIKA UNTUK SAINS DAN TEKNIK. Jakarta : Erlangga.

Tentor, Pakar. 2013. Buku Paten Fisika SMA. Jogjakarta: Laksana.

Yusraidana Khairani Dalimuthe, Listiana Satiawati. 2021. Fisika Dasar Bagian


Mekanika. Bandung : Media Sains Indonesia.

29

Anda mungkin juga menyukai