Bahan ajar ini disusun dengan harapan agar peserta didik dapat
berperan aktif untuk menggali, menganalisis, mengevaluasi materi
terhadap konsep yang dipelajarinya melaui kegiatan diskusi. Bahan ajar
ini disusun dengan berdasarkan beberapa pustaka (terlampir dalam
daftar pustaka).
Penulis
i
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
TUJUAN PEMBELAJARAN..............................................................................1
KOMPETENSI INTI.............................................................................................2
KOMPETENSI DASAR........................................................................................2
INDIKATOR PENCAPAIAN...............................................................................2
ZAT ADITIF..........................................................................................................3
ZAT ADIKTIF.......................................................................................................11
RANGKUMAN.....................................................................................................15
EVALUASI............................................................................................................16
LKPD.....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................34
ii
Petunjuk Penggunaan Modul
Sebelum anak-anak menggunakan modul ini, kalian perlu membaca bagian petunjuk ini. Mengapa?
Ibarat kalian sedang membuat kue, kalian tentu ingin melakukan cara membuatnya dengan tepat
agar hasilnya sesuai harapan bukan? Begitu juga dengan modul ini jika kalian ingin memperoleh
manfaat yang maksimal dari modul ini tentu merupakan tindakan yang bijak jika kalian benar-
benar memperhatikan dan memahami bagian petunjuk penggunaan modul ini.
Pembelajaran ini berisi langkah-langkah kegiatan yang akan kalian lakukan terkait materi”zat aditif
dan adiktif”. Rangkuman ini berisi ringkasan materi dari bab yang telah dipelajari. Kalian dapat
mereview keseluruhan materi yang telah dipelajari malalui ini.
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca modul “Zat Aditif dan Zat Adiktif”, peserta didik mampu
mendeskripsikan pengertian dari Zat Aditif dan Zat Adiktif.
2. Setelah membaca modul “Zat Aditif dan Zat Adiktif”, peserta didik mampu
menganalisis dampak penyalahgunaan narkotika bagi tubuh manusia.
3. Setelah membaca modul ” Zat Aditif dan Zat Adiktif”, peserta didik dapat menjelaskan
jenis-jenis dari kedua zat tersebut.
1
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedur) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca,menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lainnya yang sama dalam
sudut pandang / teori.
B. KOMPETENSI DASAR
3.7 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman
(segar dan dalam kemasan), dan zat adiktif-psikotropika serta pengaruhnya
terhadap kesehatan.
4.7 Menyajikan data, informasi, dan mengusulkan ide pemecahan masalah untuk
menghindari terjadinya penyalahgunaan zat aditif dalam makanan dan
minuman serta zat adiktif-psikotropika
C. INDIKATOR PENCAPAIAN
3.7.1 Dapat menyebutkan contoh bahan aditif pada makanan
3.7.2 Menjelaskan fungsi penggunaan bahan aditif dalam makanan
3.7.3 Menjelaskan solusi pengganti bahan aditif
3.7.4 Menjelaskan macam dan efek penggunaan bahan adiktif bagi kesehatan
3.7.5 Menjelaskan pengaruh psikotropika terhadap kesehatan
4.7.1.Menyajikan informasi jenis-jenis bahan aditif yang dipakai pada suatu
produk makanan
4.7.2. Mengusulkan ide pengganti bahan aditif tertentu yang lebih aman bagi
kesehatan
4.7.3. Mengusulkan ide pemecahan masalah peredaran zat adiktif psikotropika di
Indonesia
2
3
A. ZAT ADITIF
1. BAHAN PEWARNA
a. Pewarna alami
Warna yang
No diinginkan Contoh sumber
1 Biru Buah murbei, anggur
2 Kuning Kunyit
3 Orange Wortel
4 Hijau Daun suji
5 Cokelat Kakao, karamel
6 Merah Buah naga
b. Pewarna buatan
Saat ini, sebagian besar orang lebih senang menggunakan pewarna buatan untuk
membuat aneka makanan yang berwarna. Bahan pewarna buatan dipilih karena memiliki
beberapa keunggulan dibanding pewarna alami, yaitu harganya murah, praktis dalam
penggunaan, warnanya lebih kuat, macam warnanya lebih banyak, dan warnanya tidak
rusak karena pemanasan.
4
Gambar. Makanan
5
Penggunaan bahan pewarna buatan untuk makanan harus melalui
pengujian yang ketat untuk kesehatan konsumen. Pewarna yang telah melalui
pengujian keamanan dan yang diijinkan pemakaiannya untuk makanan
dinamakan permitted colour atau certified colour. Penggunaan pewarna
buatan secara aman sudah begitu luas digunakan masyarakat sebagai bahan
pewarna dalam produk makanan. Namun, di masyarakat masih sering
ditemukan penggunaan bahan pewarna buatan yang tidak sesuai dengan
peruntukannya.
Pewarna buatan (sintetis) adalah zat warna yang mengandung
bahan kimia yang biasanya digunakan di dalam makanan untuk mewarnai
makanan.
Pewarna
yang Pewarna yang tidak diijinkan
diijinkan
Biru berlian Auramine Fast Yellow AB Orange G
Cokelat HT Orange RN Black 7984 Magenta
Eritrosin Metanil Yellow Ponceau SX Chrysoine
Hijau FCF Chocolate Oil Yellow AB Sudan 1
Brown FB
Hijau S Alkanet Guinea Green B Orange GGN
Indigotin Orchil and Burn Umber Violet 6 B
Orcein
Karmoisin Oil Orange SS Ponceau 6R Citrus Red No. 2
Kuning FCF Fast Red E Oil Yellow OB
Kuning Butter Yellow Indanthrene Blue
Kuinolin RS
Merah Alura Ponceau 3 R Chrysoidine
6
2. PEMANIS
Pemanis dipakai untuk menambah rasa manis yang lebih kuat pada bahan
makanan. Pemanis alami yang umum dipakai adalah gula pasir, gula kelapa,
gula aren, gula lontar, dan bit. Senyawa yang membuat rasa manis pada gula
tersebut adalah sukrosa.
Selain pemanis alami, ada juga beberapa pemanis buatan yang dapat menjadi
alternatif untuk menambah rasa pada makanan. Pemanis buatan ini antara
lain aspartam, sakarin, asesulfam kalium, dan siklamat.
a. Aspartam
7
b. Sakarin
Sakarin adalah pemanis buatan yang tidak
berkalori. Sakarin dibuat dari garam natrium.
Asam sakarin berbentuk bubuk kristal putih,
tidak berbau dan sangat manis. Sakarin
mempunyai tingkat kemanisan 200-500 kali
dari rasa manis sukrosa (gula pasir). Sakarin
dan aspartam sering digunakan di industri
minuman kaleng atau kemasan. Keunggulan
Gambar. Aspartam sakarin, yaitu tidak bereaksi dengan bahan
makanan, sehingga makanan yang ditambah dengan sakarin tidak mengalami
kerusakan dan harganya murah. Kelemahan sakarin adalah mudah rusak bila
dipanaskan sehingga mengurangi tingkat kemanisannya. Selain itu, sakarin
kerap kali menimbulkan rasa pahit.
Penggunaan sakarin yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan
tubuh manusia, misalnya menimbulkan kanker. Pemakaian pemanis buatan
di Indonesia diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No
208/Menkes/Per/1V/85 tentang pemanis buatan dan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/1X/88 tentang
bahan tambahan pangan. Peraturan Menteri tersebut menyatakan bahwa
pada makanan atau minuman olahan khusus yang berkalori rendah dan
untuk penderita penyakit diabetes melitus kadar maksimum sakarin yang
diperbolehkan adalah 300 mg/kg bahan makanan/minuman.
c. Kalium Asesulfam
9
dan cacat lahir. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
722/Menkes/Per/1X/88 kadar maksimum asam siklamat yang diperbolehkan
dalam makanan berkalori rendah dan untuk penderita diabetes melitus
adalah 3g/kg bahan makanan/minuman, sedangkan menurut WHO batas
konsumsi harian siklamat yang aman adalah 11 mg/kg berat badan.
e. Siklamat
3. PENGAWET
1
0
diperlukan untuk menjaga kualitas bahan makanan dalam kurun waktu
tertentu. Tujuan pengawetan makanan adalah untuk mempertahankan kondisi
lingkungan pada bahan makanan, untuk mencegah perkembangan
mikroorganisme atau mencegah terjadinya reaksi kimia tertentu yang tidak
diinginkan dalam makanan. Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan
kerusakan pada bahan pangan.
a. Kerusakan bahan pangan karena pertumbuhan mikroba seperti jamur atau
bakteri. Makanan yang telah terkena mikroba akan menimbulkan bahaya
jika dikonsumsi karena mikroba tersebut ada yang menghasilkan racun.
Kerusakan makanan akibat mikroba disebut kerusakan mikrobiologi.
b. Kerusakan bahan pangan yang disebabkan oleh benturan (tertekan dan
jatuh). Kerusakan bahan pangan ini disebut kerusakan mekanis.
c. Kerusakan bahan pangan karena proses fisik, antara lain karena
penyimpanan dalam gudang yang lembab, pendinginan, atau pemanasan.
Kerusakan bahan pangan ini disebut kerusakan fisik.
d. Kerusakan bahan pangan oleh serangga dan tikus. Kerusakan ini disebut
kerusakan biologis. Kerusakan biologis juga dapat disebabkan pematangan
yang dilakukan oleh enzim yang terdapat pada bahan itu sendiri. Contoh
kerusakan biologis adalah kerusakan (pembusukan) pada buah dan sayur.
e. Kerusakan karena reaksi kimia antarsenyawa dalam makanan atau reaksi
kimia dengan lingkungan penyimpanan. Contohnya minyak yang berbau
tengik disebut kerusakan kimiawi.
Bahan Bahan
No pengawet no Pengawet no Bahan pengawet
1 Asam Benzoat 10 Metil p-hidroksi 19 Kalium nitrit
Benzoat
2 Kalsium Benzoat 11 Kalium Benzoat 20 Natrium propionat
3 Asam propinat 12 Natrium bisulfit 21 Kalium propionat
4 Kalsium 13 Kalium bisulfit 22 Natrium sulfit
Propionat
5 Asam sorbat 14 Natrium 23 Kalium sorbat
metabisulfit
6 Kalsium sorbat 15 Kalium 24 Nisin
Metabisulfit
7 Belerang dioksida 16 Natrium nitrat 25 Kalium sulfit
8 Natrium benzoat 17 Kalium nitrat 26 Propil p-hidroksi-
benzoat
1
1
9 Etil p-hidroksi 18 Natrium nitrit
benzoat
4. Penyedap Makanan
a. Penyedap Rasa
9
diolah sehingga menjadi Monosodium glutamat (MSG) yang sering digunakan
untuk penguat rasa protein.
Bahan Penyedap Alami
Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa
gurih pada makanan, antara lain santan kelapa, susu sapi, dan kacang-
Gambar. Pala, lengkuas, kayu manis dan bawang sebagai penyedap rasa alami
kacangan. Selain itu, bahan penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai
bumbu masakan, antara lain lengkuas, ketumbar, cabai, kayu manis, dan pala.
Tujuan ditambahkannya penyedap adalah meningkatkan cita rasa makanan,
mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang saat pemprosesan
dan memberi cita rasa tertentu pada makanan.
b.Pemberi Aroma
Zat pemberi aroma ada yang bersifat alami dan sintesis. Zat pemberi
aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami, misalnya
dari ekstrak buah strawberry, ekstrak buah anggur, minyak atsiri atau vanili
disebut pemberi aroma alami. Pemberi aroma yang merupakan senyawa
sintetis, misalnya amil kaproat (aroma apel) amil asetat (aroma pisang
ambon), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil
antranilat (aroma buah anggur) disebut pemberi aroma sintetis. Selai
merupakan salah satu contoh bahan makanan yang menggunakan zat
pemberi aroma.
10
B. ZAT ADIKTIF
Adakah di antara kamu yang gemar
minum kopi atau teh? Kopi
mengandung kafein, sedangkan teh
mengandung theine yang merupakan
zat adiktif. Kopi dan teh mengandung
bahan yang membuatmu memiliki
kecenderungan untuk mengulang
mengkonsumsi kembali.
Zat adiktif dibedakan menjadi tiga
Gambar. Kopi, rokok dan coklat kelompok, yaitu (1) zat adiktif bukan
narkotika dan psikotropika, (2) zat
adiktif narkotika, dan (3) zat adiktif psikotropika. Contoh zat adiktif kelompok
kesatu yang ada pada bahan, antara lain teh, kopi, rokok, minuman beralkohol,
inhalan (lem, aerosol, pengharum ruangan, dan gas), obat bius, dan lain-lain. Contoh
zat adiktif kelompok dua antara lain candu, heroin, kokain, morfin, lisesic acid
diethylamid, dan ganja. Contoh zat adiktif kelompok ketiga antara lain ekstasi, sabu-
sabu, diazepam, dan LSD (Lysergic Acid Diethylaimide).
11
b. Kafein dalam Kopi
Kopi adalah minuman yang terbuat dari biji kopi
yang telah disangrai dan dihancurkan menjadi
bubuk kopi. Kopi memiliki kandungan kafein yang
lebih tinggi dari teh. Umumnya kopi dikonsumsi
orang dengan tujuan agar mereka tidak mengantuk.
Kopi dapat membuat orang tidak mengantuk karena
kafein dalam kopi dapat meningkatkan respons
kewaspadaan pada otak.
Gambar. Kopi yang
Meskipun bahan adiktif dalam kopi tidak dianjurkan
mengandung kafein
untuk dikonsumsi secara berlebihan, tetapi kopi
memiliki manfaat pada beberapa terapi kesehatan. Kopi dapat mencegah
penyakit Parkinson, kanker usus, kanker lambung, dan kanker paru-paru.
Dalam beberapa kejadian, kopi dapat menjadi obat untuk sakit kepala,
tekanan darah rendah, dan obesitas.
c. Nikotin
Rokok dibuat dari daun tembakau melalui proses
tertentu dan telah dicampur dengan bunga cengkeh
serta berbagai macam bahan aroma. Rokok
mengandung nikotin dan tar. Nikotin dapat
menyebabkan orang menjadi berkeinginan untuk
mengulang dan terus menerus merokok.
Merokok dapat menyebabkan dampak yang
merugikan bagi organ-organ tubuh, baik organ luar
maupun organ dalam. Pengaruh pada organ luar Gambar. Rokok yang
dapat berupa perubahan warna gigi dan kulit, mengandung nikotin dan tar
sedangkan pengaruh pada organ dalam dapat memicu
kanker paru-paru.
12
Tahukah kamu contoh-contoh narkotika?Bahan-bahan yang
termasuk narkotika adabanyak. Bahan-bahan ini, misalnya
opium, kokain,ganja, heroin, dan amphetamin.
Menyimpanbahan-bahan ini adalah suatu bentuk
pelanggaranhukum apalagi menggunakannya.
Sankskurungan penjara dapat menjadi ancamannya.
13
Bacalah cuplikan berita dari salah satu situs di internet berikut!
indosiar.com, Banjarmasin-Sindikat pengedar narkoba di Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Analisislah mengapa orang yang mengedarkan narkoba tersebut harus ditangkap? Apa sebe
14
1. Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan dan minuman untuk
meningkatkan kualitas, keawetan, kelezatan, dan kemenarikan makanan dan
minuman.
2. Bahan aditif ada yang bersifat alami dan buatan. Bahan aditif dapat berupa
bahanpewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap.
3. Penggunaan bahan aditif buatan harus menggunakan bahan yang diijinkan
oleh pemerintah dan tidak melebihi jumlah maksimal yang diijinkan.
Penggunaan bahan aditif alami lebih aman dibandingkan bahan aditif buatan.
4. Zat adiktif merupakan bahan makanan atau minuman yang dapat
menimbulkan kecanduan pada penggunanya. Zat adiktif dibedakan menjadi
zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, zat adiktif narkotika, dan zat
adiktif psikotropika.
5. Contoh zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah kafein dalam
teh dan kopi, dan nikotin pada rokok. Contoh zat adiktif narkotika adalah
heroin, kokain, dan morfin. Contoh zat adiktif psikotropika adalah ekstasi,
sabu-sabu, diazepan, dan LSD.
6. Bahan makanan dan minuman yang mengandung bahan adiktif, misalnya
teh dan kopi memiliki manfaat bagi kesehatan apabila digunakan dalam
jumlah yang tidak berlebihan.
7. Bahan-bahan adiktif yang termasuk kelompok narkotika tidak boleh
digunakan karena memiliki efek yang sangat membahayakan bagi
penggunanya. Menyimpan atau menggunakan bahan yang tergolong narkotika
merupakan suatu bentuk pelanggaran hukum yang dapat mengakibatkan
pelakunya mendapat sanksi pidana.
8. Beberapa macam bahan adiktif yang tergolong psikotropika masih boleh
dipergunakan sebagai obat, namun penggunaannya dalam pengawasan yang
ketat oleh pemerintah.
15
UJI KOMPETENSI
1. Berikut ini yang merupakan contoh bahan aditif berupa pewarna buatan yang
diijinkan adalah...
a. hijau FCF
b. auramine
c. orange RN
d. metanil Yellow
2. Pemanis buatan yang tidak mengandung kalori dianjurkan untuk dikonsumsi
para penderita penyakit tertentu yang ingin menikmati rasa manis secara aman.
Penyakit tersebut diantaranya adalah....
a. kanker
b. tekanan darah tinggi
c. diabetes melitus
d. diabetes insipidus
3. Efek umum yang dapat ditimbulkan dari mengonsumsi teh adalah....
a. kepala pusing
b. sering buang air kecil
c. tangan dan kaki kesemutan
d. tekanan darah naik
4. Gejala psikis orang yang menggunakan opium adalah....
a. timbul masalah pada kulit hidung dan mulut
b. mual, muntah, dan konstipasi atau sembelit
c. mulut kering dan warna muka berubah
d. menimbulkan semangat
5. Monosodium glutamat (MSG) memiliki rasa yang khas tetapi penggunaannya
harus dibatasi. Bahan campuran yang dapat menggantikan rasa dari MSG
adalah....
a. garam dan serbuk lada
b. gula dan asam
c. garam dan asam
d. gula dan garam
16
LKPD
(LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)
ZAT ADITIF DAN ADIKTIF
17
Pertemuan
2
Bahaya Narkoba
ANGGOTA KELOMPOK:
1. ...................................................
2. ...................................................
3. ...................................................
4. ...................................................
PETUNJUK BELAJAR
1. Buka lembaran LKPD di link liveworksheets.com ini.
2. Bacalah kompetensi yang akan dicapai serta tujuan pembelajaran di bagian bawah.
3. Bacalah informasi pendukung untuk memudahkan kalian memahami langkah kerja dalam
LKPD ini.
4. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai petunjuk di LKPD.
5. Bacalah langkah kerja lalu lakukan sesuai prosedur dengan teman-teman dalam kelompok
kalian.
6. Diskusikanlah tugas-tugas yang berkaitan dengan topik hari ini bersama kelompok kalian,
baik itu di WhatssApp Group atau virtual meeting menggunakan Zoom Meeting atau
Google Meet.
7. Kumpulkan jawaban kalian paling lambat pukul 13.30 WIB.
18
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:
4.6.1 Merumuskan masalah berdasarkan fenomena yang diberikan
4.6.2 Merumuskan hipotesis berdasarkan rumusan masalah yang diberikan
4.6.3 Melakukan analisis (menyelidiki atau melakukan pertimbangan observasi)
terhadap informasi atau data hasil percobaan
4.6.4 Membuat karya tulis tentang dampak penggunaan zat aditif dan/ atau
penyalahgunaan zat adiktif bagi kesehatan serta usul cara
4.6.5 Menyajikan karya tulis tentang dampak penggunaan zat aditif dan/ atau
penyalahgunaan zat adiktif bagi kesehatan serta usul cara
mengatasinya
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah menyaksikan video penyalahgunaan narkoba, peserta didik mampu
merumuskan masalah berdasarkan fenomena yang diberikan dengan benar.
2. Setelah menyaksikan video penyalahgunaan narkoba, peserta didik mampu
merumuskan hipotesis berdasarkan rumusan masalah yang diberikan dengan benar.
3. Setelah menuliskan rumusan masalah, peserta didik mampu melakukan analisis
(menyelidiki atau melakukan pertimbangan observasi) terhadap informasi atau data
hasil percobaan dengan tepat
4. Setelah melakukan analisis, peserta didik dapat membuat karya tulis tentang dampak
penggunaan zat aditif dan/ atau penyalahgunaan zat adiktif bagi kesehatan serta usul
cara dengan benar.
5. Setelah mengerjakan karya tulis, peserta didik dapat menyajikan karya tulis tentang
dampak penggunaan zat aditif dan/ atau penyalahgunaan zat adiktif bagi kesehatan
serta usul cara mengatasinya dengan benar.
INFORMASI PENDUKUNG
20
Pengertian Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan)
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi
sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika
merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek
halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.
Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan.
Pemanfaatan dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan
ketenangan.
Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum. Untuk mengetahui apa saja
jenis dan bahaya narkoba bagi kesehatan, simak ulasannya berikut ini.
Jenis-jenis Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan)
Kandungan yang terdapat pada narkoba tersebut memang bisa memberikan
dampak yang buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Menurut UU tentang
Narkotika, jenisnya dibagi menjadi menjadi 3 golongan berdasarkan pada risiko
ketergantungan.
Narkotika Golongan 1
Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat berbahaya
jika dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.
Narkotika Golongan 2
Sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan
sesuai dengan resep dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis,
beberapa diantaranya seperti Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2 juga
berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan.
Narkotika Golongan 3
Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang
cukup ringan dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa jenis narkoba yang bisa
didapatkan secara alami namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia. Jika
berdasarkan pada bahan pembuatnya, jenis-jenis narkotika tersebut di antaranya
adalah:
Narkotika Jenis Sintetis
Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit. Golongan ini
sering dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Contoh dari
narkotika yang bersifat sintetis seperti Amfetamin, Metadon, Deksamfetamin, dan
sebagainya.
Narkotika Jenis Semi Sintetis
Pengolahan menggunakan bahan utama berupa narkotika alami yang kemudian
diisolasi dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya. Contohnya adalah
Morfin, Heroin, Kodein, dan lain- lain.
Narkotika Jenis Alami
Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan langsung
bisa digunakan melalui proses sederhana. Karena kandungannya yang masih kuat,
zat tersebut tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat. Bahaya narkoba ini sangat
tinggi dan bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan.
Salah satu akibat fatalnya adalah kematian.
21
Bahaya dan Dampak Narkoba pada Hidup dan Kesehatan
Peredaran dan dampak narkoba saat ini sudah sangat meresahkan. Mudahnya
mendapat bahan berbahaya tersebut membuat penggunanya semakin meningkat.
Tak kenal jenis kelamin dan usia, semua orang berisiko mengalami kecanduan jika
sudah mencicipi zat berbahaya ini. Meski ada beberapa jenis yang diperbolehkan
dipakai untuk keperluan pengobatan, namun tetap saja harus mendapatkan
pengawasan ketat dari dokter. Ada banyak bahaya narkoba bagi hidup dan
kesehatan, di antaranya adalah:
Dehidrasi
Penyalahgunaan zat tersebut bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit
berkurang. Akibatnya badan kekurangan cairan. Jika efek ini terus terjadi, tubuh
akan kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif, dan rasa sesak pada
bagian dada. Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini dapat menyebabkan
kerusakan pada otak.
Halusinasi
Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba
seperti ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan
muntah, mual, rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan. Apabila
pemakaian berlangsung lama, bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk
seperti gangguan mental, depresi, serta kecemasan terus-menerus.
Menurunnya Tingkat Kesadaran
Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih, efeknya
justru membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis. Beberapa
kasus si pemakai tidur terus dan tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran tersebut
membuat koordinasi tubuh terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku.
Dampak narkoba yang cukup berisiko tinggi adalah hilangnya ingatan sehingga sulit
mengenali lingkungan sekitar.
Kematian
Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan obat-
obatan tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis.
Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa menyebabkan tubuh kejang-kejang
dan jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian. Inilah akibat fatal yang harus
dihadapi jika sampai kecanduan narkotika, nyawa menjadi taruhannya.
Gangguan Kualitas Hidup
Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, penggunaan
obat-obatan tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah
berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus
berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar hukum.
(Sumber: https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/)
1. Laptop
2. Handphone
3. Kertas gambar
22
LANGKAH KERJA
1. Orientasi Masalah
Bacalah informasi berikut ini:
2. Investigasi
a. Apakah nama zat adiktif yang disalahgunakan pada berita di atas ?
b. Apakah zat adiktif di atas termasuk narkotika/ psikotropika/ zat psiko-aktif lainnya?
c. Apakah dampak penyalahgunaan zat adiktif di atas terhadap tubuh manusia ?
d. Apakah solusi yang kalian usulkan agar terhindar dari penyalahgunaan narkotika
dan psikotropika
Jawab:
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
3. Menyajikan karya
Buatlah sebuah poster tentang solusi mencegah penyalahgunaan narkotika dan
psikotropika. Fotolah poster kalian, lalu kirimkan ke Google Form. Presentasikanlah
poster saat meeting di Zoom Meeting.
23
4. Evaluasi
Berdasarkan solusi yang kalian sampaikan, apakah kelemahan/
kekurangan dari solusi tersebut ?
Jawab:
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
5. Mengkomunikasikan
Apakah kesimpulan pembelajaran hari ini ?
Jawab:
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
PENILAIAN HASIL
Penilaian karya poster dilakukan saat meeting dengan guru melalui aplikasi Google
Meet.
PENUTUP
24
INSTRUMEN PENILAIAN
A. PENILAIAN SIKAP
1. Sikap spiritual dan Sosial
Nila
No Hari Nama Kejadian/ Aspe i Tinda
/ Peserta Prilaku k sika k
tangg Didik sika p (-/ lanju
al p +/ t
++)
Nama : ..........................................
Nomor : ........................
Kelas : .........................
Kriteri
Indikator Sikap a
No Deskripsi
Berpikir BT ST
Kritis
2
25
Kriteri
Indikator Sikap a
No Deskripsi
Berpikir BT ST
Kritis
Rubrik:
BT = Belum Tampak
ST = Sudah Tampak
B. PENILAIAN KOGNITIF
1. Kisi-kisi
a. Mengidentifikasi
jenis narkotika
yang
disalahgunakan
b. Menganalisis
dampak
narkotika yang
26
disalahgunakan
c. Mengajukan solusi
27
Indikator Indikator Soal Jenis Soal Nomor
Pencapaian soal
Kompetensi
Dasar (IPKD)
untuk
mencegah
dampak
penyalahguna
an narkotika
2. Contoh soal
Bacalah artikel berikut.
Pukul 21.30 WIT, Kasat Narkoba Polresta Jayapura Kota Iptu Julkifli Sinaga
bersama Kanit Reskrim Ipda Yopi Rizki Ariztian dan personel langsung menuju
ke Kampung Enggros.
Disana, polisi langsung mengamankan enam orang yakni atas nama inisial JM
(60), EP (19), K (21), GM (32), AP (30) dan EH (18). Selanjutnya mereka serta
barang bukti tersebut diamankan ke Mapolresta Jayapura Kota untuk pemeriksaan
lebih lanjut.
"Setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap enam WNA asal PNG, penyidik
menetapkan 2 orang sebagai tersangka masing-masing berinisial JM dan EP.
Sementara untuk 4 orang lainnya hanya sebagai saksi," ujarnya.
28
Kamal menjelaskan, JM di tetapkan sebagai tersangka karena terbukti memiliki
satu bungkus plastik bening ukuran sedang yang berisikan narkotika jenis ganja
dan EP sebagai pemilik 2 bungkus plastik bening ukuran besar berisikan ganja
yang ditemukan di TKP.
29
Barang bukti yang telah diamankan yakni satu tas warna biru merk Specs, satu
bungkus plastik bening ukuran sedang berisi ganja dan dua bungkus plastik
bening ukuran besar berisi ganja.
"Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal 111 Ayat (1) Undang–Undang
Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika: Setiap orang yang tanpa hak atau
melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau
menyediakan narkotika golongan I dalam bentuk tanaman dipidana penjara paling
singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun dan denda paling sedikit Rp800 juta dan
paling banyak Rp8 miliar," tutupnya.
(Sumber: merdeka.com)
30
Efek ganja pada kesehatan tubuh seringkali
b 40
langsung bisa dirasakan. Sedangkan efek
jangka panjangnya tergantung pada beberapa
faktor, seperti bagaimana pengidap
menggunakan ganja, seberapa banyak ganja
yang digunakan, seberapa sering
menggunakannya, dan usia pengguna.
Berikut beberapa efek ganja jangka panjang
yang bisa terjadi pada tubuh:
Hilang ingatan.
Iritasi paru-paru.
Risiko kanker paru-paru meningkat,
walaupun penelitian tidak sepenuhnya
mendukung hal ini.
Pengembangan sindrom hipnemesis
kanabinoid yang menyebabkan mual
dan muntah.
Masalah konsentrasi dan memori
akibat paparan yang terjadi saat di
31
No. Kunc Sko
Soal i r
dalam rahim.
32
No. Kunc Skor
Soal i
penjahat lainnya.
5. Narkoba Adalah Candu Yang
Menjadikan Kita Budak Setan
Sekali kita pakai narkoba maka selamanya
kita akan ketergantungan pada benda haram
tersebut. Kita saja tidak ketergantungan
pada nasi karena bisa makan mie. Tapi untuk
kasus narkoba kita tidak bisa mencari
alternatif karena yang kita harus lakukan
hanyalah pakai narkoba terus menerus
sampai mati. Dengan menjadi budak kita akan
lebih mudah disetir orang yang punya
narkoba karena jika kita butuh dan hanya dia
yang punya barang, maka kita bisa
menyerahkan seluruh harta dan nama baik
kita untuk sedikit barang haram.
6. Narkoba Hanya Membuat Rugi
Narkoba itu mahal, sulit didapat, merusak
akal sehat, merusak pikiran, berpotensi
membunuh kita, membuat kita tampil bodoh,
bisa membuat kita masuk penjara, masuk
neraka, menghancurkan raga kita,
menghancurkan hubungan keluarga dan orang
lain, dan lain sebagianya. Narkoba tidak ada
untungnya karena keuntungan yang diberikan
hanyalah semu yang sementara namun duka
yang mendalam berada di baliknya.
7. Terus Mengikuti Informasi
Modus-modus baru mungkin dapat
bermunculan setiap saat. Hati-hati dan
jangan sampai kita terjebak karena kita
tidak tanggap atas hal-hal yang terjadi di
sekitar kita. Jaga anggota keluarga kita
dengan menginformasikan mereka tentang
narkoba yang terjadi di lingkungan sekitar.
8. Jangan pernah mencobanya,walaupun
untukn iseng atau untuk alasan lain,kecuali
perintah dokter/alasan medis.
Total 100
33
C. PENILAIAN PRODUK
Kriteri Catata
No Aspek a n
Iya Tidak
1 Melakukan
observasi dengan
benar
2 Membuat
rumusan masalah
sesuai topik
3 Mengidentifikasi
hasil observasi
dengan benar
4 Menganalisis hasil
observasi dengan
benar
5 Menyimpulkan
hasil observasi
34
DAFTAR PUSTAKA
35