AJAR
Ihah Harliana/IPA 01
PPG Dalam Jabatan Angkatan 4
UNESA
KATA PENGANTAR
Bahan ajar ini disusun dengan harapan agar peserta didik dapat berperan aktif untuk
menggali, menganalisis, mengevaluasi materi terhadap konsep yang dipelajarinya
melalui kegiatan diskusi dan praktikum.
Penyusun
Ihah Harliana
BAB 5.
ZAT ADITIF DAN ADIKTIF
A. Identifiaksi Masalah
1. Masih Kurangnya pengetahuan peserta didik mengenai Zat Aditif yang
terkandung dalam makanan dan minuman yang mereka konsumsi
tiap hari baik di Sekolah ataupun di lingkungan tempat tinggalnya.
Hal ini berdasarkan pengamatan kebiasan peserta didik membeli
makanan atau jajanan yang instan.
2. Masih Kurangnya pengetahuan peserta didik mengenai Penggunaaan
Zat Adiktif yang benar sesuai dengan keamanan dan Kesehatan.
3. Masih kurangnya Pengetahuan Peserta didik mengenai dampak
penggunaan Zat Aditif dan Adiktif terhadap Kesehatan.
E. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan tayangan video dan pengamatan langsung pada
kemasan makanan dan minuman, Siswa dapat mengemukakan
berbagai macam dan jenis zat aditif dalam makanan dan minuman
dengan benar.
2. Melalui pengamatan tayangan video dan pengamatan langsung pada
kemasan makanan dan minuman, Siswa dapat Menjelaskan fungsi
penggunaan zat aditif pada makanan dan minuman denga benar.
3. Melalui Pengamatan langsung pada kemasan makanan siswa dapat
mengklasifiksikan zat aditif alami dan buatan.
4. Melalui percobaan Siswa dapat mendeteksi kandungan borax pada
makanan dengan tepat.
5. Melalui kajian literatur Siswa dapat memecahkan solusi bahan kimia
yang disalahgunakan sebagai zat aditif pada makanan dan minuman
dengan tepat.
6. Melalui diskusi kelompok Siswa dapat memberi argumentasi cara
mencegah dampak negative zat aditif buatan
7. Melalui Percobaan Siswa dapat membuat poster cara uji makanan
yang mengandung borax yang ditempel di kantin dan mading kelas dan
mading sekolah dengan tepat dan menarik.
F. Uraian Materi
Apa saja zat aditif pada makanan yang paling umum, dan apa efeknya
untuk kesehatan?
a. Zat aditif
1. Bahan Pewarna
Bahan pewarna adalah zat aditif
yang ditambahkan untuk
meningkatkan warna pada makanan
atau minuman. Bahan pewarna
dicampurkan untuk memberi warna
pada makanan, meningkatkan daya
tarik visual pangan, merangsang
warna, dan menutupi atau mengatasi
indera penglihatan,
menyeragamkan dan menstabilkan
perubahan warna. Ada 2 jenis bahan
pewarna pada makanan yaitu alami
`Gambar 5.1. Makanan berwarna dan sintetis (buatan).
a. Pewarna Alami
Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, baik dari
tumbuhan dan hewan. kunyit (warna kuning), daun suji dan daun pandan
(warna hijau), warna telang (warna biru keunguan), gula kelapa (warna
merah kecoklatan), cabe dan bunga belimbing sayur (warna merah).
Pewarna alami ini sangat aman bagi kesehatan manusia. Pewarna alami
mempunyai keunggulan, yaitu umumnya lebih sehat untuk dikonsumsi
daripada pewarna buatan. Namun, pewarna makanan alami memiliki
beberapa kelemahan, yaitu cenderung memberikan rasa dan aroma khas
yang tidak diinginkan, warnanya mudah rusak karena pemanasan,
warnanya kurang kuat (pucat), dan macam warnanya terbatas.
b. Pewarna Buatan
Pewarna buatan atau sintetis yang terbuat dari bahan kimia. Bahan
pewarna buatan dipilih karena memiliki beberapa keunggulan dibanding
pewarna alami, yaitu harganya murah, praktis dalam penggunaan,
warnanya lebih kuat, macam warnanya lebih banyak, dan warnanya tidak
rusak karena pemanasan. Penggunaan bahan pewarna buatan untuk
makanan harus melalui pengujian yang ketat untuk kesehatan konsumen.
Contoh bahan pewarna buatan seperti tartrazin untuk warna kuning,
bliliant blue untuk warna biru, alura red untuk warna merah. Meski aman
dalam takran tertentu, namun sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah
yang banyak dan terus menerus.
Penggunaan pewarna buatan secara aman sudah begitu luas digunakan
masyarakat sebagai bahan pewarna dalam produk makanan. Namun, di
masyarakat masih sering ditemukan penggunaan bahan pewarna buatan
yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Pewarna tekstil yang sering
disalahgunakan sebagai pewarna makanan, antara lain rhodamine B (warna
merah) dan metanil.
Tabel 5.2 Contoh Beberapa Pewarna Sintesis
2. Pemanis
3. Pengawet
Pengawet adalah zat aditif yang ditambahkan pada makanan atau
minuman yang berfungsi untuk menghambat kerusakan makanan atau
minuman. Kerusakan makanan dapat disebabkan oleh adanya
mikroorganisme yang tumbuh pada makanan dan minuman. Bahan
Pengawet mencegah tumbuhnya mikroorganisme sehingga reaksi kimia
yang disebabkan oleh mikroorganisme tersebut dapat dicegah, misalnya
fermentasi pada makanan dan minuman tersebut.
Tabel 5.4. Bahan Pengawet dan penggunaannya
4. Penyedap
Penyedap makanan adalah bahan tambahan makanan yang tidak
menambah nilai gizi. Penyedap makanan sebagai penguat rasa protein,
penurun rasa amis pada ikan, dan penguat aroma buah-buahan. Berikut
diuraikan beberapa contoh penyedap makanan.
a. Penyedap rasa
Penyedap rasa atau penegas rasa adalah zat yang dapat meningkatkan cita
rasa makanan. Penyedap berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan
rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan. Penyedap rasa ada
yang diperoleh dari bahan alami maupun sintetis.
Penyedap rasa alami berasal dari rempah-rempah, misalnya: bawang putih,
bawang bombay, pala, merica, ketumbar, serai, pandan, daun salam, dan
daun pandan, dll. Penyedap sintetik pada dasarnya merupakan tiruan dari
yang terdapat di alam, tetapi karena kebutuhannya jauh melebihi dari yang
tersedia maka sejauh mungkin dibuatlah tiruannya.
yang berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami, misalnya
minyak atsiri dan vanili. Pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetik,
misalnya: amil asetat mempunyai cita rasa seperti pisang ambon, amil
kaproat (aroma apel), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan
metil antranilat (aroma buah anggur). Jeli merupakan salah satu contoh
makanan yang menggunakan zat pemberi aroma.
b.Zat Adiktif
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila
dikonsumsi oleh organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta
menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek
ingin menggunakannya secara terus-menerus yang jika dihentikan dapat
memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa. Zat adiktif
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1) zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika;
2) zat adiktif narkotika; dan
3) zat adiktif psikotropika.
Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika
Zat adiktif jenis ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, bahkan
mungkin juga sering kita konsumsi pada bahan makanan atau minuman
yang mengandung zat adiktif tersebut. Adapun yang termasuk dalam zat
adiktif bukan narkotika dan psikotropika, yaitu :
1. Kafein
Bagi kalian penggemar teh atau kopi, mungkin kalian sudah tahu tentang
kandungan kafein yang terdapat pada teh dan kopi. Teh yang mengandung
kafein membuat hampir sebagian besar dari kita menjadi terbiasa untuk
mengkonsumsinya setiap hari. Tetapi teh aman dan baik untuk dikonsumsi
setiap hari dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan.
Selain mengandung kafein, teh juga mengandung theine, teofilin, dan
teobromin dalam jumlah sedikit.
Sementara itu, kopi memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi
daripada teh. Kopi yang terbuat dari biji kopi yang disangrai dan
dihancurkan menjadi bubuk kopi umumnya dikonsumsi orang dengan
tujuan agar mereka tidak mengantuk sebab kafein dalam kopi dapat
meningkatkan respons kewaspadaan pada otak. Oleh karena itu kopi tidak
dianjurkan untuk diminum secara berlebihan. Tetapi kopi juga memiliki
sejumlah manfaat pada beberapa terapi kesehatan, seperti mencegah
penyakit Parkinson, kanker usus, kanker lambung, dan kanker paru-paru.
Untuk beberapa kasus tertentu, kopi juga dapat menjadi obat sakit kepala,
tekanan darah rendah, dan obesitas.
2. Nikotin
Nikotin terdapat dalam rokok
yang dibuat dari daun tembakau
melalui proses tertentu dan
dicampur dengan bunga cengkeh
serta beberapa macam bahan
aroma.
Gambar 5.11 Rokok yang
mengandung nikotin
Sumber:
http://www.poskotanews.com
Narkotika hanya
diperbolehkan dalam dunia
medis yang biasanya
digunakan sebagai obat bius
untuk orang yang akan
dioperasi, dan
penggunaannya pun sesuai
b. Amfetamin (Stimulan)
Amfetamin adalah suatu bahan sintetik (buatan) yang tergolong perangsang
susunan saraf. Ada tiga jenis amfetamin yaitu laevoamfeamin (benzedrin),
dekstroamfetamin (deksedrin), dan metilamfetamin (metedrin).
Golongan amfetamin yang banyak disalahgunakan
adalah MDMA (3,4, metilan-di-oksi met-amfetamin) atau lebih dikenal
dengan ekstasi dan metamfetamin (shabu-shabu). Amfetamin dapat
dikonsumsi dengan cara ditelan, yang kemudian akan diabsorbsi
seluruhnya ke dalam darah. Pada penggunaan secara intravena dalam
beberapa detik akan sampai di otak.
c. Halusinogen
Petunjuk Belajar
Untuk dapat menguasai kompetensi yang hendak dicapai pada LKPD,
maka peserta didik diharapkan mengikuti petunjuk belajar berikut :
1. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dalam LKPD dan bahan rujukan
lainnya dengan cermat sampai kalian dapat memahami konsep zat
aditif
Kerjakan LKPD dengan baik dan penuh tanggungjawab sampai kalian
a
mengetahui sepenuhnya mengenai zat aditif dalam makanan dan
minuman.
A. Tujuan:
Melalui pengamatan produk makanan kemasan mengetahui macam-
macam zat a d i t i f
Melalui pengamatan produk makanan kemasan dapat mengelompokkan
jenis zat aditif
Melalui pengamatan produk makanan kemasan mengetahui zat aditif alami
dan buatan
Cara Kerja:
Amati zat aditif pada komposisi bungkus makanan kemasan yang di
bawa
Kelompokan macam zat aditif (pewarna, pengawet, pemanis,
penyedap, pemberi aroma, pengental, pengemulsi) yang sudah di amati
dan dimasukkan ke dalam tabel hasil identifikasi
Didiskusikan secara kelompok!
Pertanyaan
1. Sebutkan macam zat aditif yang termasuk kelompok pewarna, pengawet, pemanis,
dan penyedap rasa!
Jawab :
Pewarna : 1.
2.
3.
Pengawet : 1.
2.
3.
Penyedap: 1.
2.
3.
Pemanis : 1.
2.
3.
Kompetensi Dasar
3.6. Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif,
serta dampaknya terhadap makanan.
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan LKPD “identifikasi Boraks pada Makanan” , peserta didik
dapat mengecek kandungan boraks pada makanan dengan tepat.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat memecahkan solusi
bahan kimia yang disalahgunakan sebagai zat aditif pada makanan dan
minuman dengan tepat.
3. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat memberi argumentasi
cara mencegah dampak negative zat aditif buatan dengan tepat.
4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik menunjukkan sikap
bekerjasama dengn baik.
Informasi pendukung
Amati pentol bakso yang telah kalian siapkan. Perhatikan warnanya. Berdasarkan
bacaan di atas dan pengamatan yang telah kamu lakukan pertanyaan apa yang
muncul di benak kalian.
Lembar Kerja :
1. Sebelum melakukan percobaan, amatilah ciri fisik bakso yang akan diuji. Dan
tuliskan pada table yang tersedia.
2. Ambillah tusuk gigi lalu tusukkan ke dalam kunyit
3. Selanjutnya tusuk gigi yang sudah ditusuk ke kunyit ditusukkan Kembali ke
bakso yang akan di uji.
4. Tunggu selama 30 detik lalu Tarik tusuk gigi tersebut dari bakso yang di uji.
5. Selanjutnya amati perubahan warna yang terjadi pada tusuk gigi 2 untuk masing-
masing sampel bakso.
6. Bandingkan warnanya lalu catat pada table yang telah disediakan.
Tabel Pengamatan
No Bahan Ciri fisik bahan Warna Tusuk gigi Kandungan
yang di uji yang diuji boraks
Hasil pengamatan
1. Sesuai pengamatan yang telah kalian lakukan, sebutkan bakso manakah yang
positif memakai boraks!
2. Sesuai pengamatan yang telah kalian lakukan, bagaimana warna tusuk gigi yang
ditusuk ke bakso yang mengandung boraks setelah sebelumnya ditusuk ke
kunyit?
3. Diskusikan Bersama teman sekelompokmu dan kuatkan dengan membaca buku
bahan ajar, Apakah fungsi dari ekstrak kunyit pada percobaan ini?
4. Menurut kelompok kalian, apakah makanan yang mengandung boraks aman
dikonsumsi? Jelaskan alas an kalian, sebelumnya bacalah buku bahan ajar
bagian “ Bahan kimia Berbahaya yang disalahgunakan Sebagai Zat aditif”.
5. Bacalah bahan literasi yang telah diberikan, lalu diskusikan Bersama teman
sekelompokmu, apa saja ciri-ciri makanan yang diduga menggunakan boraks.
Kesimpulan
1. Makanan yang mengandung boraks saat diuji dengan ekstraks kunyit akan
mengalami ………………………………………………………………………..
2. Ciri-ciri bakso yang diduga menggunakan boraks adalah
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..
3. Dampak negative bahan kimia yang disalahgunakan sebagai zat aditif pada
makanan dan minuman antara lain
………………………………………………………………………………………………………
Lembar Kerja Peserta Didik 3
(LKPD 3)
Petunjuk Belajar
Untuk dapat menguasai kompetensi yang hendak dicapai pada LKPD, maka peserta didik
diharapkan mengikuti petunjuk belajar berikut :
1. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dalam LKPD dan bahan rujukan lainnya dengan cermat
samapi kalian dapat memahami konsep bahaya rokok bagi kesehatan
2. Dalam kegiatan LKPD terdapat prosedur percobaan yang harus kalian kerjakan untuk
memhami te tang senyawa berbahaya pada rokok
n dengan baik dan penuh tanggungjawab sampai anda mengetahui
3. Kerjakan LKPD
sepenuhnyaKmengenai perbedaan pewarna alami dan buatan
Langkah Kerja :
1. Lubangi kedua tutup botol menggunakan catter/pisau untuk meletakan rokok
diatasnya
2. Masukan pangkal rokok (berfilter dan tanpa filter) pada masing – masing tutup
botol a
3. Nyalakdn rokok yang sudah tertancap pada tutup botoldan lepas botol air mineral
4.Tekan agar asap rokok dapat masuk ke dalam botol
5. Lakukan hal tersebut sampai batang rokok habis dan banyak
asap yang terkumpul di dalam botol
6. Ambil sisa putung rokok pada tutup botol dan tutup lubang tersebut
dengan tissu dan ikat dengan karet
7. Kemudian amati yang terjadi
Tabel Pengamatan
Tissue
Botol Kadar Senyawa Gas Co
Sebelum Sesudah
A (rokok tanpa
filter)
B (rokok
berfilter)
Analisis Data
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Diskusi
PENILAIAN SIKAP
Kelompok:
Anggota :
Skor
No. Indikator Penilaian Bobot (%) Skor Akhir
4 3 2 1
1 Menyiapkan alat dan 10
bahan
2 Melakukan pengamatan 20
dan mencatat hasilnya
3 Menganalisis data 20
4 Menyimpulkan hasil 15
pengamatan
5 Mengkomunikasikan hasil 20
pengamatan
6 Melaporkan hasil 15
pengamatan
Jumlah Skor Akhir
Keterangan:
1= kurang 3= baik
2= cukup 4= sangat baik
Refleksi
1. Zat yang ditambahkan pada suatu makanan atau minuman dengan
tujuan agar makanan itu memiliki nilai, fungsi, ukuran, rasa, warna,
bau atau sifat-sifat tertentu disebut …
A. Zat kimia
B. Zat adiktif
C. Zat aditif
D. Zat gizi
2. Berikut adalah data mengenai komposisi pada kemasan makanan:
Tepung terigu, tepung tapioca, minyak sayur, perisa ayam, rempah-
rempah, pemantap nabati, tartrazine Cl 19140, monosodium
glutamate, asam folat, garam, gula, dan bubuk cabe.
Manakah zat pewarna sintesis yang terdapat pada kemasan makanan
tersebut?
A. Monosodium glutamate
B. Tartrazine Cl 19140
C. Pemantap nabati
D. Asam folat
3. Pemanis alami yang umumnya biasa digunakan adalah …
A. Gula pasir dan aspartame
B. Gula aren dan sakarin
C. Gula pasir dan gula aren
D. Siklamat dan kalium asesulfam
4. Zat penyedap makanan yang bukan berasal dari bahan alami adalah..
A. Garam dapur
B. Bawang putih
C. Monosodium glutamate
D. Kaldu ayam
5. Penggunaan zat aditif pada makanan bertujuan untuk hal-hal berikut,
kecuali ..
A. Memberi cita rasa tertentu
B. Menambah nilai gizi
C. Mengawetkan
D. Menurunkan harga jual
Kunci jawaban
1. C
2. B
3. C
4. C
5. D
Daftar Pustaka:
1. Siti Zubaidah. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VIII
Semester 1. Putra Nugroho: Surakarta.
2. https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/efek-zat-aditif-pada-
makanan/
3. https://www.google.com/search?q=tabel+pengawet+dan+penggunaanny
a&tbm=isch&ved=2ahUKEwj02Mu2r5LzAhVqxHMBHVe2A1AQ2-
cCegQIABAA&oq
4. https://www.liveworksheets.com/zp1211963og
5. https://ringkasan-buku-sekolah.blogspot.com/2020/10/bab-5-zat-
aditif-dan-zat-adiktif.html