NIM : 5223111034
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga tugas Mata
kuliah Jalan Raya dan Rekayasa Lalu lintas ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu atas bimbingannya. Dan
juga saya berterimakasih kepada :
1. Bapak selaku dosen yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga
penulis termotivasi dan menyelesaikan Makalah ini.
2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan
sehingga makalah ini selesai.
3. Teman-teman yang memberikan kritik serta saran yang membangun sehingga makalah
ini dapat selesai.
Penulis sangat berharap kiranya Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan Penulis
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
Makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan
Tujuan dari Pembuatan Makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian alinyemen horizontal
2. Untuk mengetahui gaya gaya yang berpengaruh pada gaya sentrifugal
3. Untuk mengetahui pengertian Superelevasi
1.3 Manfaat
1. Meningkatkan kemampuan Mahasiswa dalam mendalami dan memahami tentang
alinyemen horizontal dalam pembuatan jalan
2. Menjadi Referensi para pembaca untuk menambah pemahaman tentang alinyemen
horizontal.
BAB II
PEMBAHASAN
Gaya sentrifugal adalah gaya yang timbul ketika suatu benda bergerak melalui lintasan
melingkar atau berputar. Gaya ini cenderung mendorong benda tersebut menjauh dari pusat
rotasi atau pusat lintasan melingkarnya. Gaya sentrifugal bukanlah gaya yang sebenarnya,
tetapi lebih merupakan efek inersia dari gerakan melingkar.
Gaya sentrifugal didefinisikan dengan
kecenderungan benda untuk mengikuti jalan
melengkung untuk menjauh dari pusat atau sumbu.
Gaya ini termasuk efek semu yang terjadi ketika benda
melakukan gerakan melingkar. Gaya sentrifugal disebut
dengan gaya pseudo atau gaya khayal.
Gaya pseudo hanya ada jika kerangka acuan yang kita ambil adalah kerangka acuan non-
inersial. Misalkan, kerangka acuannya adalah bola, gaya sentrifugal ada ketika kita berada
dalam bola yang diputar tersebut. Gaya sentrifugal merupakan gaya yang secara jelas
mendorong atau menarik objek dari pusat rotasi.
Penjelasan yang berkaitan dengan gaya ini terdapat pada hukum inersia Newton. Di dalam
hukum tersebut menyatakan jika objek yang tedapat di dalam gerakan konstan cenderung ada
dalam kondisi tetap kecuali jika memperoleh gaya yang berasal dari luar. Contohnya, ketika
ada bola yag diikat pada tali maka bola tersebut cenderung akan bergerak lurus pada saat
digulingkan kecuali ketika memperoleh gaya pada ujung tali.
Bola tersebut nanti akan bergerak melingkar dengan poros yang ada di ujung tali. Meskipun
penjelasan tersebut mudah dipahami, ternyata masih belum menjelaskan seluruh aspek yang
berkaitan dengan gaya sentrifugal. Salah satu pertanyaan yang muncul setelah itu adalah
kenapa gaya tersebut tetap ada padahal sudah tidak ada tali?
Dalam kasus ini kemungkinan disebabkan oleh gaya luar sehingga benda tersebut akan tetap
bergerak memutar. Gaya sentrifugal memang cukup sulit dimengerti namun masih memiliki
banyak manfaat dari penerapan gaya tersebut. Salah satu penerapannya bisa kita lihat pada
pembuatan alinyemen horizontal pada jalan raya
3. GAYA – GAYA YANG BERPENGARUH PADA GAYA SENTRIFUGAL
Adapun Gaya-gaya yang berpengaruh pada gaya sentrifugal adalah:
1. Gaya Sentripetal: Gaya ini merupakan pasangan dari gaya sentrifugal. Gaya sentripetal
adalah gaya yang menarik benda menuju pusat lintasan melingkar atau pusat rotasi. Ini
adalah gaya yang memungkinkan benda tetap dalam lintasan melingkar dan mencegahnya
bergerak lurus menjauh dari pusat rotasi.
2. Gaya Gravitasi: Gaya gravitasi bumi mempengaruhi gaya sentrifugal dalam beberapa
situasi. Ketika suatu benda bergerak dalam lintasan melingkar di bumi, gaya gravitasi
adalah gaya yang menarik benda tersebut ke pusat bumi. Gaya sentrifugal muncul sebagai
respons terhadap gaya gravitasi ini, menjaga benda tetap dalam lintasan melingkar.
3. Gaya Gesekan: Gaya gesekan antara benda dan permukaan lintasan melingkarnya juga
berpengaruh pada gaya sentrifugal. Gaya gesekan dapat menghambat gerakan benda dan
mempengaruhi sejauh mana benda dapat mempertahankan lintasan melingkarnya tanpa
keluar dari lintasan.
4. Gaya Tegangan dalam Tali atau Rantai: Ketika benda bergerak melalui lintasan
melingkar terikat oleh tali atau rantai, gaya tegangan dalam tali atau rantai berperan dalam
mempertahankan lintasan melingkarnya. Gaya tegangan ini harus seimbang dengan gaya
sentrifugal agar benda tetap dalam lintasan melingkar.
5. Gaya Kinetik: Gaya kinetik adalah hasil dari gerakan benda dalam lintasan melingkar.
Ketika benda bergerak dalam lintasan melingkar, ia memiliki energi kinetik yang
memengaruhi gaya yang bekerja pada benda tersebut. Gaya ini berperan dalam
mempertahankan benda dalam gerakan melingkar dan menjaga kecepatannya.
6. Gaya Inersia: Gaya inersia adalah kecenderungan benda untuk tetap bergerak lurus dan
tidak berbelok, sesuai dengan hukum pertama Newton. Gaya sentrifugal muncul sebagai
respons terhadap gaya inersia ini, yang cenderung membuat benda bergerak menjauh dari
pusat lintasan melingkar atau rotasi.
Semua gaya-gaya ini saling berinteraksi dalam situasi gerakan melingkar atau berputar untuk
menjaga benda tetap dalam lintasan melingkarnya. Keselarasan antara gaya sentrifugal dan
gaya sentripetal adalah apa yang memungkinkan benda untuk bergerak dalam lintasan
melingkar dengan kesetimbangan yang tepat.
4. PENGERTIAN SUPERELEVASI
Superelevasi adalah kemiringan melintang permukaan pada lengkung horizontal.
Superelevasi bertujuan untuk memperoleh komponen berat kendaraan untuk mengimbangi
gaya sentrifugal. Semakin besar superelevasi, semakin besar komponen berat kendaraan yang
diperolaeh. Superelevasi disediakan untuk melawan pengaruh gaya sentrifugal dan mengurangi
kecenderungan kendaraan untuk terbalik dan tergelincir ke luar dengan menaikkan tepi luar
perkerasan terhadap tepi dalam. superelevasi diwakili oleh “e”.
Nilai-nilai e maksimum :
• untuk daerah licin atau berkabut, e maks = 8 %
• daerah perkotaan, e maks = 4-6 %
• dipersimpangan, e maks sebaiknya rendah, bahkan tanpa superelevasi.
• AASHTHO menganjurkan, e maks = 0,04; 0,06; 0,08; 0,10 dan 0,12
• Bina Marga menganjurkan, jalan luar kota untuk V rencana= 30 km/jam e maks =8 %, V
rencana > 30 km/jam e maks = 10 %,
• Bina Marga menganjurkan, e maks untuk jalan di perkotaan = 6 %
DAFTAR PUSTAKA
Silvia, Sukirman. (2017). Alinyemen Horizontal dan Vertikal. blogspot.com. Diakses 11 September
2023.
https://semuatentangsil.blogspot.com/2017/01/alinyemen-horizontal-dan-vertikal.html
Rizkha Heryansyah, Tedy. (2017). Pengertian Gaya Sentripetal dan Sentrifugal. Ruangguru.com.
Diakses 11 september 2023.
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-gaya-sentripetal-dan-sentrifugal