Anda di halaman 1dari 24

KONSEP DASAR FISIKA SD

”Gerak Lurus Berubah Beraturan”

Disusun Oleh :

AMELLYA FITRI (23129120)

SEKSI: 23 BB 04

Dosen Pengampu

Dr. Hj. Yanti Fitria, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpakan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya bisa menyelesaikan tentang “Gerak Lurus Berubah Beraturan.” Dengan
tepat waktu laporan belajar ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep
Dasar Fisika.

Adapun tujuan dari penulisan laporan belajar ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Dr.
Hj. Yanti Fitria, S.Pd, M.Pd. Sebagai dosen mata kuliah Pembelajaran Konsep Dasar Fisika.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
penulis.

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam laporan belajar ini. Oleh karena itu, saya
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki dan
menyempurnakan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
dan juga pengetahuan untuk pembaca.

Saya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah memberikan kontribusi
dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai sumber.

Padang,17 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

Ringkasan Bacaan Gerak Lurus Berubah Beraturan ....................................................... 1

A. Gerak ..................................................................................................................... 1

B. Gerak Lurus Berubah Beraturan ......................................................................... 5

C. Contoh Gerak Lurus Berubah Beraturan ........................................................... 8

D. Gerak Parabola ................................................................................................... 11

E. Pertanyaan atau Masalah ................................................................................... 14

F. Jawaban atau Pembahasan .................................................................................... 15

G. Kesimpulan.......................................................................................................... 19

H. Saran.................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 20

ii
Ringkasan Bacaan Gerak Lurus Berubah Beraturan

A. Gerak
a. Pengertian Gerak

Gambar 1. Titik Acuan

Pada suatu hari sodik berangkat dari rumah menuju ke pasar untuk membeli
buah-buahan, terdapat dua titik acuan yaitu rumah sebagai titik acuan 1 dan pasar
sebagai titik acuan 2. Jika kita menggunakan rumah sebagai titik acuan, maka sodik
dikatakan bergerak menjauh dari titik acuan sedangkan jika kita menganggap
pasar sebagai titik acuan maka sodik dikatakan bergerak mendekati titik acuan.
Berbeda halnya dengan peristiwa berikut, orang berlari di mesin lari fitnes
(mesin kebugaran), anak yang bermain komputer dan lain sebagainya. Kegiatan
tersebut tidak mengalami perubahan posisi atau kedudukan karena kerangka
acuannya diam. Penempatan kerangka acuan dalam peninjauan gerak merupakan
hal yang sangat penting, mengingat gerak dan diam itu mengandung pengertian
yang relatif. Sebagai contoh, ada seorang yang duduk di dalam kereta api yang
sedang bergerak, dapat dikatakan bahwa orang tersebut diam terhadap kursi yang
didudukinya dan terhadap kereta api tersebut, namun orang tersebut bergerak
relatif terhadap stasiun maupun terhadap pohon-pohon yang dilewatinya.

Pengertian gerak menurut para ahli:


Untoro
Gerak menurut J. Untoro yaitu sebuah perubahan kedudukan terhadap sebuah titik
yang menjadi patokannya atau titik acuannya.

1
Kamajaya
Pengertian gerak menurut Kamajaya yaitu posisi atau kedudukan sebuah benda di
mana benda itu bergerak dari titik asal atau titik acuannya

Efrizon Umar
Pengertian gerak menurut Efrizon Umar adalah berubahnya posisi atau kedudukan
dari sebuah titik acuan.

Ruslan Tri S. & Cahyo W.


Ruslan Tri S. Dan Cahyo W. Memberikan pengertian gerak sebagai suatu
perubahan posisi sebuah benda terhadap benda lainnya atau titik asalnya.

Sri Murtono
Sri Murtono mengartikan gerak sebagai perpindahan posisi atau tempat dari satu
tempat menuju tempat yang lain.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Pengertian gerak yang tedapat dalam KBBI yaitu peralihan kedudukan atau tempat
yang dapat sekali terjadi ataupun berulang kali.

Schmidt
Schmidt (1991) menyatakan bahwa gerak ialah suatu rangkaian proses yang
dikaitkan dengan pengalaman atau latihan yang mengacu pada perubahan-
perubahan yang relatif permanen di dalam kemampuan individu untuk
menunjukkan gerakan-gerakan terampil.

Oxendine
Oxendine (1984) menyebutkan bahwa pengertian gerak yaitu sebuah proses
perubahan perilaku gerak yang relatif permanen sebagai akibat dari pengalaman
dan latihan.

2
b. Posisi atau Kedudukan
Posisi merupakan besaran vektor yang menyatakan kedudukan suatu benda
terhadap titik acuan. Kedudukan tersebut dinyatakan dalam besar dan arah.

c. Jarak dan Perpindahan


Jarak yang ditempuh benda merupakanpanjang seluruh lintasan yang
dilewati. Perpindahan adalah selisih kedudukan akhir dan kedudukan awal.
Jarak merupakan besaran skalar dan perpindahan termasuk besaran vektor.

d. Kecepatan dan Kelajuan


Istilah kecepatan dan kelajuan dikenal dalam perubahan gerak. Kecepatan
termasuk besaran vektor, sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar. Besaran
vektor memperhitungkan arah gerak, sedangkan besaran skalar hanya memiliki
besar tanpa memperhitungkan arah gerak benda. Kecepatan merupakan
perpindahan yang ditempuh tiap satuan waktu, sedangkan kelajuan didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut:
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 (𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)
𝑘𝑒𝑐𝑑𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)

Kecepatan rata-rata v didefiniskan sebagai perpindahan yang ditempuh


terhadap waktu. Jika suatu benda bergerak sepanjang sumbu-x dan posisinya
dinyatakan dengan koordinat-x, secara matematis persamaan kecepatan rata-rata
dapat ditulis sebagai berikut:
∆𝑥
𝑣=
∆𝑡

Keterangan:
𝑣 = kecepatan rata-rata (m/s)

3
∆𝑥 = x akhir = perpindahan
∆𝑡 = perubahan waktu (s)

Kelajuan rata-rata merupakan jarak yang ditempuh tiap satuan waktu.


Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑠
𝑣=
𝑡
Keterangan:
𝑣 = kecepatan rata-rata (m/s)
𝑠 = jarak tempuh (meter)
𝑡 = waktu tempuh (s)

Kecepatan sesaat merupakan kecepatan benda pada saat tertentu. Kecepatan


inilah yang ditunjukkan pada jarum speedometer. Kecepatan sesaat pada waktu
tertentu adalah kecepatan rata-rata selama selang waktu yang sangat kecil
mendekati nol.

e. Percepatan

Percepatan adalah perubahan kecepatan dan atau arah dalam selang waktu
tertentu. Percepatan merupakan besaran vektor. Percepatan berharga positif jika
kecepatan suatu benda bertambah dalam selang waktu tertentu. Percepatan
berharga negatif jika kecepatan suatu benda berkurang dalam selang waktu
tertentu.

Sebuah benda yang kecepatannya berubah tiap satuan waktu dikatakan


mengalami percepatan. Sebuah mobil yang kecepatannya diperbesar dari nol
sampai 90 km/jam berarti dipercepat. Apabila sebuah mobil dapat mengalami
perubahan kecepatan seperti ini dalam waktu yang lebih cepat dari mobil lainnya,
maka dikatakan bahwa mobil tersebut mendapat percepatan yang lebih besar.
Dengan demikian, percepatan menyatakan seberapa cepat kecepatan sebuah benda
berubah.
Percepatan rata-rata, tiap benda yang mengalami perubahan kecepatan, baik
besarnya saja atau arahnya saja atau kedua-duanya, akan mengalami percepatan.

4
Percepatan rata-rata ( a ) adalahhasil bagi antara perubahan kecepatan ( Δv )
dengan selang waktu yang digunakan selama perubahan kecepatan tersebut ( Δt ).

Δ𝑣 𝑣 − 𝑣0
𝑎= =
Δ𝑡 𝑡 − 𝑡0

Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan dalam waktu yang sangat


singkat. Seperti halnya menghitung kecepatan sesaat, untuk menghitung
percepatan sesaat, kita perlu mengukur perubahan kecepatan dalam selang waktu
yang singkat (mendekati nol).

𝑑𝑣
𝑎=
𝑑𝑡

B. Gerak Lurus Berubah Beraturan


a. Pengertian Gerak Lurus
Benda yang bergerak dengan kecepatan tetap dikatakan melakukan gerak lurus
beraturan, jadi syarat benda bergerak lurus beraturan apabila gerak benda
menempuh lintasan lurus dan kelajuan benda tidak berubah. Seperti kereta api yang
memiliki lintasan rel yang lurus, tidak ada yang bengkok.

b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


GLBB adalah gerak dengan percepatan tetap. Percepatan yang tetap membawa
konsekuensi kecepatannya berubah secara teratur dan lintasannya lurus.
Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Sebagai contoh jika
batu dipercepat oleh percepatan gravitasi 10 m/s2
hal ini berarti bahwa kecepatan batu bertambah 10 m/s setiap detik.

c. Grafik Percepatan (𝑎) terhadap waktu (𝑡)


Karna percepatannya konstan maka grafik 𝑎 terhadap waktu adalah berupa
garis lurus.

5
Gambar 2. Grafik hubungan percepatan dengan waktu pada GLBB

d. Grafik Kecepatan (𝑣) terhadap waktu (𝑡)


Kecepatan pada gerak lurus berubah beraturan selalu berubah terhadap waktu.
Pertambahan atau pengurangan kecepatan bernilai konstan. Sehingga grafik
hubungan antara 𝑣 dengan 𝑡 adalah grafik linear.

Gambar 3. Grafik hubungan kecepatan dengan waktu GLBB

Kita dapat menentukan besar jarak dan percepatan. Jarak dapat ditentukan dengan
menghitung luas daerah di bawah kurva. Percepatan dapat dihitung dengan
menghitung gradien grafik 𝑣 − 𝑡.

e. Grafik Posisi (𝑥) terhadap waktu

6
Posisi merupakan kuadrat waktu, sehingga grafik posisi terhadap waktu berupa
grafik fungsi kuadrat.

Gambar 4. Grafik Hubungan kecepatan dengan waktu pada GLBB

f. Persamaan Kecepatan GLBB


𝒗𝟏 = 𝒗𝟐 + 𝒂. 𝒕
𝑣1= kecepatan awal (m/s)
𝑣2 = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/𝑠 2 )
t = selang waktu (s)

Selama selang waktu t (pada kegiatan lalu kita beri simbol (t), kecepatan
benda berubah dari 𝑣0 menjadi 𝑣𝑡 sehingga kecepatan rata-rata dapat dituliskan:
𝑣0 − 𝑣1
𝑣=
2
𝑣1 = (𝑣0 + 𝑎. 𝑡)

𝑣0 + (𝑣𝑜 + 𝑎. 𝑡)
𝑣=
2
2𝑣0 + 𝑎. 𝑡
=
2

7
Kita tahu bahawa kecepatan rata-rata

𝑠 𝑠 2𝑣0 𝑎.𝑡
𝑣 = 𝑡 maka 𝑡 = +
2 2

1
𝑠 = 𝑣0 . 𝑡 2 + 𝑎𝑡 2 Persamaan jarak GLBB

s = jarak yang ditempuh (m)


𝑣0 = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/𝑠 2 )
t = selang waktu (s)

Bila dua persamaan GLBB di atas kita gabungkan, maka kita akan dapatkan
persamaan GLBB yang ketiga.

𝑣𝑡 2 = 𝑣02 + 2𝑎𝑠 Persamaan kecepatan sebagai fungsi jarak

C. Contoh Gerak Lurus Berubah Beraturan


a. Jatuh Bebas

Pada jatuh bebas ketiga persamaan GLBB dipercepat yang kita bicarakan
pada kegiatan sebelumnya tetap berlaku, hanya saja 𝑣0 kita hilangkan dari
persamaan karena harganya nol dan lambang s pada persamaan-persamaan
tersebut kita ganti dengan h yang menyatakan ketinggian dan a kita ganti dengan
g.

8
Gambar 5. Benda jatuh bebas mengalami percepatan yang besarnya sama dengan
percepatan grafitasi

Persamaan-persamaan jatuh bebas: 𝑣𝑡 = 𝑔. 𝑡

1
ℎ = 𝑔𝑡 2
2

𝑣1 = √2𝑔ℎ

Keterangan: 𝑔 = percepatan gravitasi (m/𝑠 2 )

h = ketinggian benda (m)

t = waktu (s)

𝑣𝑡 = kecepatan pada saat t (m/s)

Persamaan waktu jatuh, benda jatuh bebas:

1
ℎ = 𝑔𝑡 2
2

2ℎ
𝑡2 =
𝑔

2ℎ
𝑡=√
𝑔

Faktor yang mempengaruhu waktu jatuh bebas yaitu h = ketinggan dan g =


percepatan grafitasi bumi. Jadi berat dan besaran-besaran lain tidak mempengaruhi
waktu jatuh. . Benda yang berbeda beratnya akan jatuh dalam waktu yang tidak
bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya gesekan udara. Percobaan di dalam
tabung hampa udara membuktikan bahwa sehelai bulu ayam dan satu buah koin
jatuh dalam waktu bersamaan.

9
a. Gerak Vertikal Ke Atas
Lemparkan bola vertikal ke atas, amati gerakannya. Bagaimana kecepatan bola
dari waktu ke waktu! Selama bola bergerak ke atas, gerakan bola melawan gaya
gravitasi yang menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak diperlambat.
Akhirnya setelah mencapai ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum,
bola tak dapat naik lagi. Pada saat ini kecepatan bola nol. Oleh karena tarikan gaya
gravitasi bumi tak pernah berhenti bekerja pada bola, menyebabkan bola bergerak
turun. Pada saat ini bola mengalami jatuh bebas, bergerak turun dipercepat.

Gambar 6. Bola dilemparkan vertikal ke atas

Saat bergerak ke atas bola bergerak GLBB diperlambat (a = g) dengan


kecepatan awal tertentu lalu setelah mencapai tinggi maksimum bola jatuh bebas
yang merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal nol.

Pada saat bergerak naik berlaku persamaan:


Kecepatan : 𝑣1 = 𝑣0 − 𝑔. 𝑡
1
Tinggi : ℎ = 𝑣0 𝑡 − 2g.𝑡 2

Kecepatan : 𝑣𝑡2 = 𝑣02 − 2𝑔. ℎ

Keterangan:

𝑣0 = kecepatan awal (m/s)

g = percepatan gravitasi (m/𝑠 2 )

10
t = waktu (s)

𝑣𝑡 = kecepatan akhir (m/s)

h = ketinggian

b. Gerak Vertikal Ke Bawah


Gerak vertikal ke bawah yang dimaksudkan adalah gerak benda-benda yang
dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal tertentu. Jadi seperti gerak
vertikal ke atas hanya saja arahnya ke bawah. Sehingga persamaanpersamaannya
sama dengan persamaan-persamaan pada gerak vertikal ke atas, kecuali tanda
negatif pada persamaan-persamaan gerak vertikal ke atas diganti dengan tanda
positif. Sebab gerak
vertikal ke bawah adalah GLBB yang dipercepat dengan percepatan yang sama
untuk setiap benda yakni g.

𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑔. 𝑡
1
ℎ = 𝑣0 𝑡 + 𝑔. 𝑡 2
2
𝑣𝑡 2 = 𝑣02 + 2𝑔. ℎ

D. Gerak Parabola
Gerak parabola merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi
kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi
oleh gravitasi.
a. Faktor yang mempengaruhi gerak parabola:
1. Benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan.
2. Seperti pada gerak jatuh bebas, benda-benda yang melakukan gerak peluru
dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah (pusat bumi) dengan
besar g = 9,6 m/𝑠 2 .
3. Hambatan atau gesekan udara.
Karena gerak parabola termasuk dalam pokok bahasan kinematika (ilmu
fisika yang membahas tentang gerak benda tanpa mempersoalkan penyebabnya),

11
maka pada pembahasan ini, Gaya sebagai penyebab gerakan benda diabaikan,
demikian juga gaya gesekan udara yang menghambat gerak benda.
b. Ciri-ciri gerak parabola:
1. Lintasan benda berupa parabola.
2. Geraknya di udara.
3. Memiliki kecepatan awak.
4. Gerakannya berada pada dua dimensi (x dan y).Benda yang bergerak dua
dimensi tentu akan memiliki besaran-besaran vektor, begitu juga dengan
gerak parabola.

c. Analisis Vektor Posisi dan Kecepatan


Sebuah benda mula-mula berada dipusat koordinat, dilemparkan ke atas
dengan kecepatan awal 𝑣0 dan sudut elevasi α. Pada arah sumbu X, benda bergerak
dengan kecepatan konstan, atau percepatan nol (a=0), sehingga komponen
kecepatan 𝑣𝑥 mempunyai besar yang sama pada setiap titik lintasan tersebut, yaitu
sama dengan nilai awalnya 𝑣𝑜𝑥 pada sumbu Y, benda mengalami percepatan
gravitasi g.

Gambar 6. Lintasan parabola dari sebuah benda yang dilemparkan

Gerak dalam arah sumbu X, berupa Gerak Lurus Beraturan (GLB)

 Kecepatannya konstan, bukan fungsi waktu: 𝑣𝑥 = 𝑣0 cos 𝛼


 Jarak dalam arah sumbu Y dapat ditentukan dengan rumus: 𝑋 = 𝑣𝑥 𝑡

Gerakan dalam arah sumbu Y, berupa Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

12
 Kecepatan berupa fungsi waktu (berubah tergantung waktu)

𝑣𝑦 = 𝑣0 sin 𝛼 − 𝑔𝑡

 Jarak dalam arah sumbu Y dapat ditentukan dengan rumus


1
𝑌 = 𝑣0 sin 𝛼 − 𝑔𝑡 2
2

Keterangan:
X = jarak dalam arah sumbu x (m/s)
Y = jarak dalam arah sumbu y (m/s)
𝑣0 = kecepatan awal
𝑣𝑦 = kecepatan ke arah sumbu y
𝑡= waktu (s)
𝑔= percepatan gravitasi (m𝑠 2 )

Persamaan Gerak Parabola Dengan Analisis Vektor

 Posisi benda pada sembarang titik dalam waktu t dapat ditentukan dengan
rumus:
𝑟 = 𝑥𝒊 + 𝑦𝒋

𝑟 = (𝑣𝑥 = 𝑣𝑥 cos 𝛼 )𝑖 + (𝑌 = 𝑣0 sin 𝛼 𝑡 − 1⁄2 𝑔𝑡 2 )

 Kecepatan benda pada sembarang titik dalam waktu t dapat ditentukan


dengan rumus:
𝑣 = 𝑣𝑥 i+𝑣𝑦 j

𝑣 = √𝑣𝑥 2 + 𝑣𝑦 2

13
E. Pertanyaan atau Masalah

1. Sebuah benda bergerak dengan percepatan 5 m/𝑠 2 dari keadaan diam.


Hitunglah jarak dan kecepatan yang ditempuh benda tersebut setelah 10 detik
berturut-turut!
2. Sebuah motor melakukan pengereman dari kelajuan 30 m/s menjadi 15 m/s
dalam jarak 100m. Sebuah motor melakukan pengereman dari kelajuan 30 m/s
menjadi 15 m/s dalam jarak 100m. Berapa jarak yang dibutuhkan motor
tersebut hingga berhenti?
3. Grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) berikut ini menginformasikan gerak
suatu benda.

Kecepatan rata-rata benda dari awal gerak hingga detik ke-18 adalah …

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 36 km/jam, kemudian mobil ini


dipercepat dengan percepatan 1m/𝑠 2 . Hitunglah kecepatan dan jarak yang
ditempuh selama 20 detik setelah mobil dipercepat!
5. Sebuah kelereng mula-mula dalam keadaan diam pada lantai yang licin,
kemudian kelereng didorong sehingga mengalami percepatan sebesar 2 ms -2,
tentukan kecepatan kelereng setelah bergerak selama 4 sekon!
6. Sebuah bola mula-mula dalam keadaan diam pada lantai yang licin, kemudian
bola didorong sehingga mengalami percepatan sebesar 4 m/s2, tentukan
kecepatan bola setelah bergerak selama 8 sekon!
7. Pada awalnya, Pak Tarno mengendarai motor dengan kecepatan tetap 40 m/s.
Tiba-tiba, motor tersebut direm sehingga mengalami perlambatan 20 m/s2.
Berapakah jarak yang ditempuh oleh motor tersebut sampai berhenti?

14
8. Sebuah motor balap direm dengan perlambatan konstan dari kelajuan 50 m/s
menjadi 30 m/s dalam jarak 80 m. Jarak total (dalam meter) yang telah
ditempuh oleh motor tersebut sampai akhirnya berhenti adalah?

F. Jawaban atau Pembahasan


1. Diketahui:
𝑣0 = 0
𝑎 = 5 𝑚/𝑠 2
𝑡 = 10 𝑠
Ditanya: kecepatan yang di tempuh setelah 10 s
Jawab:
Karena benda bergerak dengan percepatan tetap, maka:
𝑣𝑡 = 𝑣0 + at
𝑣𝑡 = 0 + 5m/𝑠 2 × 10s
𝑣𝑡 = 50 m/s
Jarak yang ditempuh benda adalah:
S = 𝑣0 t + ½a𝑡 2
S = 0×10s + ½×5 m/𝑠 2 ×(10𝑠)2
S = 0 + ½×5 m/𝑠 2 ×100𝑠 2
S = 250m
Jadi, jarak yang ditempuh benda tersebut adalah 250m dengan kecepatan
50 m/s.

2. Diketahui:
𝑣0 = 30 m/s
𝑣𝑡 = 15 m/s
𝑠1 = 100m
Ditanya: Berapa jarak yang dibutuhkan motor tersebut hingga berhenti?
Jawab:
Perlambatan motor:
𝑣𝑡2 = 𝑣02 − 2𝑎𝑠1
152 = 302 − 2𝑎100

15
225 = 900 – 200a
200a = 900 −225 = 675
a = 675 ÷ 200 = 3,375 m/s2
Jarak yang dibutuhkan hingga berhenti berarti jarak yang dibutuhkan motor
untuk menghilangkan kecepatan (𝑣𝑡 = 0m/s) saat kecepatannya adalah
15m/s.
02 = 152 – 2×3,375×𝑠2
0 = 225 – 6,75×𝑠2
6,75S2 = 225
𝑠2 = 225 ÷ 6,75
𝑠2 = 33⅓ m
Jadi, jarak yang dibutuhkan motor tersebut hingga berhenti adalah 33⅓ m.

3. Ingat bahwa pada grafik v terhadap t, luas yang dilingkupi oleh grafik
tersebut menyatakan perpindahan dari benda yang bergerak tersebut.

Luas yang dicakup grafik terdiri atas luas segitiga (warna biru) dan luas
trapesium (warna emas).
1 1
Luas segi tiga: 2 (alas) (tinggi) = 2 × 6 × 6 = 18
1 1
Luas trapesium: 2 (jss) (tinggi) = 2 (6 + 9)(12) = 90

Tinggi trapesium adalah garis tegak lurus yang menghubungkan kedua sisi
sejajar.
Jumlah luas yang dicakup grafik 18 + 90 = 108 m
Kecepatan rata-rata:

16
Δ𝑠 108
𝑣= = = 6𝑚/𝑠
Δ𝑡 18

4. Diketahui:
𝑚
𝑣0 = 10 ;
𝑠
𝑎 = 1m/𝑠 2
t = 20s
Kecepatan:
𝑣 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
= 10 + 20
=30m/s

Jarak yang ditempuh:


1
∆𝑥 = 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2
1
= 10 × 20 + 2 × 1 × 202

= 600 m

5. Diketahui:
𝑣0 = 0 m/𝑠 −1
𝑎 = 2𝑚𝑠 −2
𝑡 = 4𝑠
Ditanya: kecepatan kelereng setelah bergerak selama 4 s
Jawab:
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
= o m𝑠 −1 + (2𝑚𝑠 −2) = 8𝑚𝑠 −4

6. Diketahui:
𝑣0 = 0 m/s

a = 4 m/𝑠 2

t=8s

17
Ditanya: 𝑣8 = ?

Jawab:

𝑣8 = 𝑣0 + 𝑎𝑡

𝑣8 = 0 + 4.8

= 32 m/s

7. Diketahui:
𝑣0 = 40 m/s
𝑣𝑡 = 0 m/s
𝑎 = -20 m/𝑠 2
Ditanya: S?
Jawab:
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
0 = 40−20. 𝑡

t=2s

𝑆 = 𝑣0 + 1/2𝑎𝑡 2

S = 40.2 + 1/2 (-20) 22

S = 80 + (-40)

S = 40 m

8. Diketahui:
𝑣1 = 50 m/s
𝑣2 = 30 m/s
𝑆12 = 80 m
Ditanya: jarak tempuh motor hingga berhenti
Jawab:
𝑣22 = 𝑣12 + 2. 𝑎. 𝑆12

18
900 = 2500 + 2. 𝑎. 80
a = -10 m/𝑠 2
0 = 2500 + 2.(-10).𝑆13
𝑺𝟏𝟑 = 125m

G. Kesimpulan

GLBB adalah gerak dengan percepatan tetap. Percepatan yang tetap membawa
konsekuensi kecepatannya berubah secara teratur dan lintasannya lurus.
Karna percepatannya konstan maka grafik a terhadap waktu adalah berupa garis
lurus. Kecepatan pada gerak lurus berubah beraturan selalu berubah terhadap waktu.
Pertambahan atau pengurangan kecepatan bernilai konstan. Sehingga grafik hubungan
antara v dengan t adalah grafik linear.
Posisi merupakan kuadrat waktu, sehingga grafik posisi terhadap waktu berupa
grafik fungsi kuadrat.

H. Saran

Demikian laporan belajar yang saya buat, semoga dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan teman-teman sekalian. Akan tetapi laporan belajar ini masih
terdapat banyak kesalahan baik itu dalam penulisan dan pembahasan karena kurangnya
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun terutama dari dosen pengampu mata kuliah konsep dasar fisika
sd dan teman-teman sekalian demi perbaikan makalah ini.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://repositori.kemdikbud.go.id/21794/1/X_Fisika_KD-3.4_Final%209.pdf

https://www.wardayacollege.com/fisika/kinematika/gerak-lurus/gerak-lurus-berubah-
beraturan/

https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Asnal/Fisika/BAB%205%20GLB%20DAN%
20GLBB.pdf

https://repositori.kemdikbud.go.id/21792/1/X_Fisika_KD-3.5_Final%208.pdf

https://www.edufisika.com/penyelesaian-soal-soal-fisika-tentang-grafik-glbb-glb/

NO Aspek yang dinilai Skor Skor yang


Maksimum Diperbolehkan

20
1. Sistematika laporan 4

2. Kelengkapan laporan 4

3. Kejelasan dan Keruntuhan 4


penulisan

4. Kebenaran konsep ide yang 4


dipaparkan

5. Ketepatan pemilihan 4

6. Kemampuan mahasiswa 4
dalam menjelaskan isi
laporan

7. Usaha mahasiswa dalam 4


Menyusun laporan

8. Presentasi laporan 4

21

Anda mungkin juga menyukai