Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN BELAJAR MANDIRI

KONSEP DASAR FISIKA DASAR

“Gerak Lurus Beraturan”

DISUSUN OLEH:
ANDES ANANDA (23129123)

Dosen Pengampu:

Prof. Dr.Yanti Fitria M,Pd

Afriza Media,M.Pd

Pertemuan Ke-2
Jumat, 06 September 2023

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023

1
Rubik Penilaian

Aspek yang dinilai Skor Skor


TIDA maksim yang
K. um diperole
h
1. Sistematika laporan 4
2. Kelengkapan laporan 4
3. Kejelasan dan koherensi penulisan 4
4. Kebenaran konsep ide yang disajikan 4

5. Akurasi pemilihan kosakata 4


6. Kemampuan siswa untuk menjelaskan isi 4
laporan
7. Upaya mahasiswa dalam menyusun laporan 4
8. Presentasi laporan 4

2
Kata pengantar

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia, dan hikmat-Nya yang
selalu melimpahkan kebaikan kepada kita semua. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dr. Yanti Fitria, M.pd sebagai dosen pembelajaran Konsep Dasar Fisika Sekolah Dasar. Tugas
yang telah diberikan dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait materi yang saya
pelajari. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan, bimbingan, dan bantuan dalam menulis laporan ini.

Tulisan ini merupakan hasil kerja keras, dedikasi, dan semangat dalam menggali,
menyusun, dan menyajikan informasi yang bermanfaat. Saya berharap karya ini dapat
memberikan kontribusi positif bagi pembaca dengan judul "Gerak Lurus Beraturan"

Akhir kata, semoga karya ini bermanfaat dan dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang topik yang dibahas. Kritik dan saran yang membangun selalu diharapkan
untuk perbaikan di masa depan. Terima kasih.

Padang,14 September 2023

Andes Ananda

3
Daftar Isi

Kata pengantar ...............................................................................................................................2

Daftar Isi ........................................................................................................................................3

BAB 1 ............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN .........................................................................................................................4

BAB 2 ............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN............................................................................................................................5

1. Posisi, jarak, perpindahan, kecepatan dan kecepatan .............................................................6

2. Kecepatan dan Kecepatan ......................................................................................................8

3. Akselerasi.................................................................................................................................12

4.Gerakan Lurus Biasa ................................................................................................................12

JAWAB PERTANYAAN ...........................................................................................................14

BAB 3 ..........................................................................................................................................18

PENUTUP ...................................................................................................................................18

Daftar Pustaka..............................................................................................................................19

4
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar
Gerak adalah perubahan atau tempat suatu benda sehubungan dengan titik acuan
atau titik asal tertentu. Jadi, jika posisi suatu objek berubah setiap saat sehubungan
dengan titik referensi, maka objek tersebut dikatakan bergerak. Jenis gerak suatu
benda ditentukan oleh bentuk lintasannya. Lintasan adalah titik-titik yang dilalui
oleh suatu objek ketika bergerak.

B. Pernyataan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gerakan lurus biasa?
2. Apa ciri-ciri benda yang mengalami gerak lurus teratur?
3. Apa rumus gerak lurus biasa?
4. Bagaimana gerakan lurus teratur berlaku dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan penelitian
1. Bisa tahu apa itu gerak lurus biasa
2. Dapat mengetahui ciri-ciri benda yang mengalami gerak lurus secara teratur
3. Dapat mengetahui rumus dan solusinya dari gerak lurus biasa
4. Dapat mengetahui bagaimana penerapan gerak lurus secara teratur dalam kehidupan

5
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Memahami Gerakan Lurus Biasa


Regular straight motion (GLB) adalah keadaan di mana suatu benda bergerak dengan
kecepatan tetap atau konstan tanpa akselerasi, bergerak pada lintasan lurus di mana
setiap jarak dan interval waktu adalah sama. Sebagai contoh, sebuah mobil bergerak
dengan kecepatan tetap 60 km/jam, artinya setiap 1 jam mobil menempuh jarak 60
km, setiap 1/2 jam mobil menempuh jarak 30 km, atau setiap 1 menit mobil
menempuh jarak 1 km.(Zhang et al., 2014)

B. Karakteristik benda yang mengalami gerakan lurus teratur


1. Berada pada lintasan yang berbentuk garis lurus atau masih bisa
dianggap lintasan lurus
2. Kecepatan objek tetap dan konstan
3. Tidak memiliki akselerasi (a=0)
4. Pada kecepatan berbanding lurus dengan perpindahan dan berbanding
terbalik dengan waktu.

C. Formula Gerakan Lurus Biasa


Rumus GLB ini digunakan untuk menghitung kecepatan ketika yang diketahui
adalah jarak dan waktu dan sebaliknya. Kita akan menghitung kecepatan dengan
jarak yang berbanding terbalik dengan waktu, sehingga ditulis dengan rumus

V = s/t

V = kecepatan (m/s)
s = perpindahan atau jarak tempuh
(m) t = selang waktu (s)

D. Penerapan Gerak Lurus Teratur dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Jalan raya
Pada speedometer mobil, Anda akan melihat jarum selalu menunjukkan
nilai dan dalam keadaan lurus atau menikung. Penunjuk jarum yang konstan
adalah bukti bahwa suatu benda mengalami peristiwa gerak lurus yang
teratur.
2. Transportasi laut
Kapal yang berlayar di laut lepas akan bergerak pada lintasan lurus dengan
kecepatan tetap. Ketika hendak berlabuh, kapal baru mengubah arah gerak
atau haluannya dan mengurangi kecepatannya.

6
3. Transportasi udara
Setelah pesawat meluncur ke udara dan pada ketinggian stabil tertentu,
maka di situlah pesawat mengalami gerakan lurus secara teratur. Saat itu
pesawat memiliki lintasan lurus dengan tempat mendarat dan memiliki
kecepatan tetap hingga tujuan sudah dekat. (Hakim & Dayuani, 2012)

1. Posisi, jarak, perpindahan, kecepatan dan kecepatan

Posisi adalah konsep yang sangat penting tidak hanya dalam fisika tetapi juga
dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita menelepon atau berkomunikasi melalui
pesan tertulis dengan seseorang, sangat sering kita bertanya: "Di mana Anda?"
Manusia akan merasa bingung dan tertekan jika tidak tahu di mana mereka berada.
Saat ini, posisi seseorang atau sesuatu di alam semesta sangat mudah ditentukan
dengan teknologi Global Positioning System (GPS).( Artiawati et al., 2018)

Lokasi keberadaan suatu objek disebut posisi. Ada berbagai cara untuk
mengekspresikan posisi suatu objek. Pada pembahasan kali ini, posisi benda
dinyatakan dengan menggunakan sistem koordinat Kartesius tegak, dan karena
topik yang dibahas adalah Gerak Lurus, maka sistem koordinat Kartesius yang
digunakan adalah sistem satu dimensi, bisa sumbu X, atau sumbu Y, atau bisa juga
sumbu Z.

Gambar 28. Posisi berbeda dalam garis horizontal

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa posisi A berada pada x = -2 m, sedangkan
posisi B berada pada x = 3 m. Atau bisa juga dikatakan posisi A adalah 2 m di
sebelah kiri titik referensi 0, posisi B berada pada jarak 3 m dari kanan titik
referensi 0. Atau bisa juga dikatakan A berada di sebelah kiri (dari arah pembaca)
B sejauh 5 m.
Dengan cara yang sama, kita juga dapat menentukan posisi vertikal suatu objek
berdasarkan titik referensi yang telah ditentukan. Jika titik referensi adalah 0
(pusat koordinat), maka posisi objek di atas titik referensi adalah positif dan yang
di bawah titik referensi negatif (karena berada pada sumbu y negatif).
7
Contoh:

Satu perjalanan dari Yogyakarta sejauh 35 km ke Magelang. Sementara itu, ada juga
orang lain yang menempuh perjalanan dari Magelang sejauh 35 km ke Yogyakarta.
Contoh:
Sebuah benda bergerak sepanjang lintasan melengkung setengah lingkaran dengan
jari-jari 5 m dari A ke B. Jarak yang ditempuh oleh objek adalah setengah dari
keliling lingkaran dengan jari-jari.

Posisi didefinisikan sebagai jarak suatu benda pada waktu tertentu ke referensi.
Posisi dapat dinyatakan dalam koordinat kartesius r→ (x, y) dan besarnya
|r→|, jika dinyatakan hanya dalam dua komponen Cartesian, maka vektor dapat
ditulis:
R→=XI+ Yj → |r→| = √x2 + y2
Sedangkan arahnya dapat dinyatakan dalam persamaan:
y
α = tan−1 ( )
𝑥
Keterangan gambar mengenai penjelasan di atas, dapat diilustrasikan pada gambar 3.3.
Y
Y
1

x

x
Gambar 29

Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi suatu benda dari posisi awal
ke posisi akhirnya. Perpindahan diwakili oleh simbol Δr untuk gerakan dua
dimensi atau Δx jika gerakannya satu dimensi pada sumbu x saja. Besarnya
perpindahan dapat dihitung dengan cara vektor, Δr = r2 – r1 atau Δx = x2 – x1
untuk gerak satu dimensi. Perpindahan harus mampu mengandung dua unsur,
yaitu panjang dan arah. (Gunawan, 2017)
Contoh:
Lihat kembali gambar berikut.

8
Gambar 30.

Jika A dan B bertukar posisi, untuk menukar posisi tersebut masing-masing


mengalami langkah yang berbeda. Orang A bergerak 5 m, diperoleh dari 3m - (-
2m) = 5m. Sedangkan orang B bergerak sejauh -2m – 3 m = -5 m. Tanda positif (+)
pada langkah A menunjukkan bahwa A bergerak ke kanan dan tanda negatif (-)
pada gerakan B menunjukkan bahwa B bergerak ke kiri.

Contoh:
Seorang pemain sepak bola, dalam waktu 10 detik bergerak di lapangan sepak
bola dari A ke B kemudian ke C seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Dalam permainan sepak bola di atas, jarak yang ditempuh pemain dari A ke C adalah
(5+8) m = 13m.
Sedangkan jika kita ingin mencari perpindahan pemain dari A ke C, maka harus dihitung
menggunakan vektor dengan menghitung sudut lintasan dari A ke B dan ke C. Jika sudut
belokan di B adalah 1200, maka perpindahan bola pemain adalah:
rAC = √ 52 + 82 − 2.5.8. cos 1200 = 11,58 m
Arah perpindahan pada contoh di atas dapat dinyatakan dengan sudut, misalnya sudut
ke selatan.
Jika hasil perhitungan sudut antara garis perpindahan dan garis yang mengarah ke
selatan adalah β, maka rumus lengkap perpindahan pesepakbola pada contoh di atas
adalah: Pesepakbola bergerak sejauh 11,36 m dengan membentuk sudut β ke selatan.
Perpindahan suatu benda harus mengandung panjang dan arah perpindahan itu. Jarak
dan perpindahan adalah dua besaran yang tampaknya memiliki arti yang sama, tetapi
sebenarnya berbeda.
Sedangkan jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh objek selama pergerakan.
Perpindahan besaran dan jarak vektor adalah besaran skalar.

2. Kecepatan dan Kecepatan

Pada awal pembahasan tentang Gerak Lurus, telah dibahas konsep dasar posisi, jarak
dan perpindahan. Juga telah dipelajari bahwa suatu objek dinyatakan bergerak jika
dalam interval tertentu posisi objek berubah terhadap referensi tertentu. (Sarkin, 2021)

9
Fisikawan selalu berusaha menggambarkan keadaan suatu benda dengan besaran
tertentu. Kecepatan adalah kuantitas yang menggambarkan keadaan gerak benda.
Dengan melihat besarnya kecepatan suatu benda pada saat tertentu, dapat
diketahui apakah suatu benda bergerak atau tidak dan kemana benda tersebut
bergerak. Selain itu, jika pengamatan kecepatan benda dilakukan dalam selang
waktu tertentu, maka dapat diketahui apakah benda yang diamati bergerak lebih
cepat atau lebih lambat.

Ketika Anda mengendarai kendaraan, tentu sesekali mata Anda akan melihat
speedometer kendaraan Anda.

Gambar 32. Penunjukan Specometer (inews.id)

Jarum speedometer akan muncul pada nomor tertentu ketika kendaraan Anda
bergerak. Angka yang ditunjukkan oleh speedometer, misalnya 110 km/jam adalah
nilai kecepatan yang dimiliki kendaraan. Karena hanya menunjukkan nilainya,
angka yang ditunjukkan oleh jarum speedometer adalah kecepatan. Secara
matematis, kecepatan dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:

Total jarak ∑𝑥
v̅ =
Total waktu = ∑ t
m/s

Kasus lain jika seseorang di pinggir jalan memperhatikan kendaraan bergerak


lewat, maka dia akan tahu ke mana arahnya.

10
Gambar 33. Polisi memantau kecepatan
Petugas polisi dengan alat pendeteksi kecepatan, akan memperoleh informasi nilai
kecepatan dan arah gerak kendaraan. Dari kegiatan ini, informasi mengenai
kecepatan kendaraan bisa didapatkan. (Hendra &; Hurriyah, 2021)

Kecepatan kendaraan, tentu saja, tidak akan konstan jika kendaraan mengemudi dalam
situasi lalu lintas perkotaan. Bahkan seorang pembalap tidak akan bisa menjaga
kecepatan kendaraannya konstan di sirkuit, karena ia akan mempercepat atau
memperlambat kendaraannya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan nilai kecepatan yang
bisa dijadikan acuan kendaraan yang selalu berubah kecepatan, diperlukan kecepatan
lain, yaitu kecepatan rata-rata. (Kurniawan, 2015) Kecepatan rata-rata suatu benda dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan:

Pengganti T
Kecepatan rata-
rata - Waktu
Rata-rata =

∆x→
v→=
𝑡

10
Karena perpindahan adalah besaran vektor dan waktu adalah besaran skalar, kecepatan
rata-rata adalah besaran vektor, sehingga memiliki nilai dan arah

Contoh:

Seorang pengendara sepeda motor pergi dari A ke B dalam waktu 4 detik.

25m 50m 75m 100m


125m A B
Gambar 34.
= 12,5
Kecepatan rata-rata : v = (75−25) m/s
4

Ketika orang tersebut kembali ke titik A dalam waktu 5 detik, maka kecepatan
rata-rata-
(25−75)
Rata-rata menjadi: v = = −10 m/s
5

Berdasarkan dua kondisi di atas, diperoleh informasi bahwa arah pergerakan


pengendara sepeda motor akan dilihat dari nilai kecepatan rata-rata yang positif
atau negatif. Nilai kecepatan menyatakan seberapa cepat benda bergerak. Nilai
kecepatan besar berarti bahwa dalam waktu singkat ia menempuh jarak yang jauh
sementara nilai kecepatan kecil menunjukkan bahwa jarak yang ditempuh dalam
interval waktu yang sama lebih pendek. Istilah yang sering digunakan untuk
menyatakan nilai kecepatan adalah kecepatan. Karena hanya menyatakan nilai
kecepatan dan tidak memiliki arah, kecepatan adalah besaran vektor. Dalam
bahasa Inggris, mantra itu disebut kecepatan, sedangkan kecepatan disebut
kecepatan. Ady, 2022)

Jika dinyatakan secara matematis, maka kecepatan dapat dinyatakan dalam


persamaan berikut:

Pindahkan ∆
v→= x M/s
NT
=
Waktu ∆t

T2 - T1
11
3. Akselerasi

Percepatan rata-rata (a̅ ) didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi dengan


waktu yang dibutuhkan untuk perubahan itu, maka:
∆V - v1 m
A→= = v2 / S2
∆t T2 - T1
Dimana: v1 = kecepatan
awal,
v2 = kecepatan akhir,

t1 = waktu pada kecepatan


awal,
t2 = waktu pada kecepatan
akhir.
Akselerasi juga mencakup besaran vektor, tetapi untuk gerakan satu dimensi kita
hanya perlu menggunakan tanda positif (+) atau negatif (-) untuk menunjukkan
arah relatif terhadap koordinatnya. (Magfira &; Kamaluddin, 2021)

4. Gerakan Lurus Biasa

Suatu benda dikatakan mengalami gerak lurus teratur jika lintasan yang dilalui benda
tersebut adalah garis lurus dan kecepatannya selalu tetap setiap saat. Sebuah benda yang
bergerak lurus menempuh jarak yang sama untuk interval waktu yang sama. Persamaan
matematika untuk gerak lurus reguler dinyatakan sebagai:

Pindahkan ∆
v→= x M/s
NT
=
Waktu ∆t

Gerakan lurus teratur dapat diilustrasikan dalam bentuk grafik v-t dan x-t, dalam bentuk
garis lurus, ditunjukkan pada gambar berikut.

2
Gambar 35. Grafik V-t

Gambar 36. Bagan X-T

Grafik yang diperoleh dari v ke t adalah garis lurus horizontal yang menunjukkan bahwa
nilai kecepatan ditetapkan untuk setiap detik. Grafik, yang diperoleh dari jarak ke waktu,
adalah garis lurus diagonal. Ini berarti bahwa untuk benda yang sudah bergerak memiliki
kecepatan tetap v, jaraknya akan meningkat seiring waktu. (Samdan Sitania et al., 2022)

3
JAWAB
PERTANYAAN

1. Rizki berlari dengan kecepatan 2 m/s. Jarak yang ditempuh Rizki selama 3,5 menit adalah...
a. 7 m
b. 70 m
sekitar 420 m
meninggal
700 AD
Pembahasan:
Dikenal:
v = 2 m/dtk
t = 3,5 menit = 3,5 x 60 detik = 210 detik
Ditanya: s (jarak)?
Menjawab:
s = v.t
s = 2 m/dtk . 210 Detik = 420 m
Jadi, jawabannya adalah c. 420
m.
2. Seseorang berlari 1200 m dalam waktu 5 menit. Kecepatan rata-rata para pelari itu adalah ...
m/dtk.
a. 4
b. 10
c. 60
d.40
Diskusi:
Dikenal:
s = 1200 m
t = 5 menit = 5 x 60 detik = 300 detik
Ditanyakan: v =...?
Menjawab:
s = v.t
4
v = s/t
v = 1200/300 = 4 m/dtk
Jadi, jawabannya adalah a. 4 m / s.
.

5
3.Sebuah objek bergerak dari titik A ke D dengan lintasan persegi panjang. Jika AB = CD =
150m dan AD = BC = 100 m dan waktu yang dibutuhkan adalah 200-an, maka kecepatan dan
kecepatan benda-benda berturut-turut adalah.
d. 0,5 m / s dan 0,5 m / s
e. 1 m/s dan 0,5 m/s
f. 1 m/dtk dan 2m/dtk
g. 2 m/s dan 0,5 m/s
Pembahasan:
Dikenal:
Jarak = AB + BC + CD = 400 m
Kapasitas = AD + BC = 100 m t =
200 s
Ditanyakan: kecepatan
dan kecepatan Jawaban:
Kecepatan =
jarak/waktu v = s/t
v = 400/200 = 2 m/dtk
Kecepatan =
perpindahan/waktu v = s/t
v = 100/200 = 0,5 m/dtk
Jadi, jawabannya adalah d. 2 m / s dan 0,5 m / s.
4.Seorang pelari cepat bergerak lurus dengan cara biasa, dalam waktu 5 detik, ia dapat
menempuh jarak 40 meter. Kecepatan rata-rata para pelari itu adalah ....
Menjawab:
Dikenal:
S= 40 m
t= 4 detik
Kecepatan rata-rata pelari tersebut
adalah v = s / t
v=
40m/4dtk
v=
10mdtk

6
5. Dua mobil bergerak lebih dekat satu sama lain dengan kecepatan dan Jika pada
awalnya kedua mobil terpisah 350 meter, maka mereka akan saling berpapasan pada
interval

6.

7
Menjawab:
Dikenal:
s = 350 meter
Ditanyakan: t
= .................. ?
Diskusi:
Kita dapat menggunakan rumus singkat untuk menemukan waktu ketika kedua mobil
saling berpapasan (keduanya bergerak ke arah satu sama lain).
t= s/v1+v2
t= 350m/4+6
t=
350m/10ms/dtk t
= 35 detik
7. Adi dan Niko berjanji akan bertemu di taman kompleks untuk bermain sepulang sekolah.
Taman di antara rumah mereka dua kali lebih dekat dengan rumah Niko. Jika Adi
membutuhkan waktu 1 jam dari rumahnya ke taman, lalu berapa lama waktu yang
dibutuhkan Niko untuk pergi dari rumahnya ke taman jika kecepatan mereka sama?
Diskusi:
Diketahui bahwa jarak rumah Adi-taman adalah 2 kali jarak rumah Niko-taman: sA = 2 sN
Jika kecepatan mereka sama (VA = VN), dan Adi membutuhkan waktu (tA) 1 jam.
Jadi waktu yang harus dibawa Niko dari rumahnya ke taman (tN) adalah:
sA = 2 sN VA × tA = 2 × VN × tN
tA = 2 tN
tN = 1/2
tA = 1/2 × 1 jam = 1/2 jam atau 30 menit
8. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 45 km / jam. Hitung jarak yang ditempuh
mobil selama 10 detik?

Kampung

:D Ketahuilah:v = 45 km/hv = 45.000 m/3600 sv = 12,5

m/ s t = 10 detik

Ditanyakan:s?

Jawaban:s = v × ts = 12,5 m/s x 10 detik = 125 m

9. Seorang pengendara sepeda mengayuh pedal selama 2,5 jam di jalan lurus. Ia diketahui
8
telah menempuh perjalanan sejauh 45 km.

C
V

9
Jadi, berapa kecepatan perjalanannya? Solusi:Tidak diketahui:t = 2,5 jam = 45 km

Ditanyakan: v? Jawaban:Rumus kecepatan: v = s ÷ tv = 45 km ÷ 2,5 jamv = 18 km / jam

10. Sebuah mobil berjalan sejauh 60 km. Dalam 12 menit berapa kecepatan mobil.

Pembahasan: Pertanyaan nomor dua di atas sama dengan pertanyaan nomor satu, hanya saja
kita perlu mencari persamaan kecepatan. Maka jawabannya adalah sebagai berikut:

Diketahui : Jarak = 60 km = 60 x 1000 = 60.000 m Waktu (t) = 12 menit = 12 x 60 = 720 m

Ditanya kecepatan benda...?

Jawaban: Dalam mencari kecepatan, jarak dibagi dengan waktu v = s / t = 60.000 / 720 =
83,33 m / s

11. Jika kura-kura membutuhkan waktu 20 jam untuk menempuh jarak 1 kilometer. Lalu
berapa lama waktu yang dibutuhkan jika dia ingin menempuh jarak 3 kilometer?

Pembahasan:

Mencari terlebih dahulu kecepatan kura-kura:

V = st = 120 = 0.05kmh

Jadi untuk jarak 3 kilometer, kura-kura akan membutuhkan waktu tempuh selama:

t = sV = 30,05 = 60 jam

10
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Regular straight motion (GLB) adalah keadaan di mana suatu benda bergerak
dengan kecepatan tetap atau konstan tanpa akselerasi, bergerak pada lintasan
lurus di mana setiap jarak dan interval waktu adalah sama

B. Saran
Dengan materi Regular Straight Motion, diharapkan pembaca dapat
memahami dengan benar. Semoga materi ini memberikan manfaat bagi
pembaca.

11
BIBLIOGRAFI
Ady, W. N. (2022). Analisis kesulitan belajar siswa SMA pada mata pelajaran fisika
pada materi gerak lurus reguler. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Fisika, 2(1), 104.
https://doi.org/10.52434/jpif.v2i1.1599
Artiawati, P. R., Muliyani, R., &; Kurniawan, Y. (2018). Identifikasi kuantitas siswa
yang salah paham menggunakan materi Three Tier-Test on Straight Motion
Changed Regular (GLBB). JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Jasmani), 3(1), 5.
https://doi.org/10.26737/jipf.v3i1.331
Gunawan, DS (2017). Kinematika gerak lurus. Zenius, 45–74. https://www.z
enius.net/prologmateri/fisika/a/1327/kinematika-gerak- lurus
Hakim, A., &; Dayuani, R. (2012). Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jl.
Willem Iskandar, Psr V-Medan. Jurnal Pendidikan Fisika, 1(2), 7–12.
Hendra, T., &; Hurriyah, H. (2021). Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Inkuiri (IBL) dengan
topik Regular Straight Motion (GLB) untuk meningkatkan keterampilan intelektual dan
penguasaan konsep siswa. Ilmu Pengetahuan Alam, 7(1), 43–50.
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/naturalscience/article/view/2471%0Ahttps://
ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/naturalscience/article/download/2471/1687
Kurniawan, D. (2015). Desain kit eksperimen gerak lurus berubah secara teratur pada bidang
miring. Jurnal Inovasi Fisika Indonesia, 04, 84–88.
Magfira, A., &; Kamaluddin, D. (2021). Kesalahan siswa dalam memahami konsep
kinematika gerak lurus Kesalahan siswa dalam memahami konsep kinematika
gerak linier. Jurnal Kreatif Online (JKO), 9(3), 57–65.
http://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jko
Samdan Sitania, D., Kristian Huliselan, E., &; Malawau, S. (2022). Implementasi Model
Pembelajaran Inquiri dengan konsep analogi untuk meningkatkan hasil belajar Fisika
Gerak Lurus Reguler dan Gerak Melingkar Reguler. Physikos Jurnal
Fisika dan Pendidikan Fisika, 1(1), 1–9. https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/physikos
Sarkin, T. (2021). Pembelajaran gerak lurus. Modul Pendidikan Profesional Guru, 35–49.
Zhang, W., Tardieu, O., Grove, D., Herta, B., Kamada, T., Saraswat, V., &; Takeuchi, M.
(2014). GLB: Penyeimbangan beban global berbasis garis hidup di X10. PPAA 2014 -
Prosiding Lokakarya 2014 tentang Pemrograman Paralel untuk Aplikasi Analytics,
31–40. https://doi.org/10.1145/10.1145/2567639

12

Anda mungkin juga menyukai