Anda di halaman 1dari 53

FISIKA DASAR

(GERAK LURUS)
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Dasar

Disusun Oleh :
Farhan Hanif Nurrochman (14522672)
Nandita Rizky Wulandari (14522668)
M. Tito Jaya Kusuma (14522712)

Jalan Brigjen Darsono No 33 Kedawung


Kab. Cirebon, Prov. Jawa Barat, Indonesia 45114, (0231)486005
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Fisika Dasar ini dengan baik
serta tepat waktu.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang keberadaan Pendidikan
Karakter untuk kemajuan bangsa. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa
menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih
banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Suwandi
M.Pd mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam
penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima
kasih.

Cirebon, 8 September 2022


Daftar Isi
Cirebon, 8 September 2022.....................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN........................................................................................................................................................5
1. LATAR BELAKANG.......................................................................................................................................5
2. TUJUAN....................................................................................................................................................5
2.1 Jarak, posisi, laju, kecepatan dan percepatan............................................................................................6
2.2 Gerak lurus Beraturan...............................................................................................................................6
2.3 Gerak Lurus Berubah Aturan....................................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................................................6
ISI............................................................................................................................................................................6
1. Jarak dan Posisi........................................................................................................................................6
2. Kelajuan dan Kecepatan..........................................................................................................................6
3. Percepatan.................................................................................................................................................6
4. Gerak Lurus Beraturan...........................................................................................................................6
5. Gerak Lurus Berubah Beraturan............................................................................................................6

1. Latar Belakang
Gerak adalah perubahan
kedudukan atau tempat
suatu benda terhadap titik
acuan atau
titik asal tertentu. Jadi,
bila suatu benda
kedudukannya berubah
setiap saat terhadap
suatu titik acuan , maka
benda tersebut dikatakan
sedang bergerak. Jenis
gerak dari
suatu benda ditentukan
oleh bentuk lintasannya.
Lintasan adalah titik-titik
yang dilalui
oleh suatu benda ketika
bergerak.
Pada makalah ini kita
akan membahas tentang
gerak lurus. Gerak lurus
adalah gerak
yang lintasannya lurus.
Gerak lurus ada dua
macam yaitu gerak lurus
beraturan (GLB)
dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB).
Gerak bisa di bagi
menjadi dua atau tiga
dimensi. Sebagai
contoh,peneliti medis dan
insinyur penerbangan
mungkin berkonsentrasi
pada fisika dari
belokan dua dan tiga
dimensi yang diambil
oleh pilot pesawat
tempur saat
berperang,karena jet
modern
berperforma tinggi bisa
berbelok tajam begitu
cepat pilot segera
pingsan. Seorang
insinyur olahraga
mungkin fokus pada
fisika bola basket.
Misalnya, dalam lemparan
bebas (di mana pemain
mendapat tembakan bagus
di keranjang dari jarak
sekitar 4,3 m),
seorang pemain dapat
menggunakan overhand
push shot, di mana bola
didorong menjauh
dari sekitar bahu tinggi
dan kemudian dilepaskan.
Atau pemain mungkin
menggunakan
tembakan loop di bawah
tangan, dalam di mana
bola dibawa ke atas dari
sekitar level
garis sabuk dan
dilepaskan. Teknik
pertama adalah pilihan
yang sangat banyak di
antara
pemain profesional, tetapi
Rick Barry yang
legendaris membuat rekor
untuk tembakan
lemparan bebas dengan
teknik under hand
shot.Gerak dalam tiga
dimensi memang tidak
mudah dipahami.
Misalnya, Anda mungkin
pandai mengendarai mobil
di sepanjang jalan
bebas hambatan (gerakan
satu dimensi) tapi
mungkin akan mengalami
kesulitan saat
mendaratkan pesawat di
landasan pacu (tiga
dimensi gerak) tanpa
banyak pelatihan.
Dalam studi kita
tentang gerak dua dan
tiga dimensi, kita mulai
dengan posisi dan
perpindah.
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Gerak adalah perubahan kedudukan atau tempat suatu benda terhadap titik acuan atautitik
asal tertentu. Jadi, bila suatu benda kedudukannya berubah setiap saat terhadapsuatu titik
acuan , maka benda tersebut dikatakan sedang bergerak. Jenis gerak darisuatu benda
ditentukan oleh bentuk lintasannya. Lintasan adalah titik-titik yang dilaluioleh suatu benda
ketika bergerak.

Pada makalah ini kita akan membahas tentang gerak lurus. Gerak lurus adalah gerakyang
lintasannya lurus. Gerak lurus ada dua macam yaitu gerak lurus beraturan (GLB)dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB).

Gerak bisa di bagi menjadi dua atau tiga dimensi. Sebagai contoh,peneliti medis daninsinyur
penerbangan mungkin berkonsentrasi pada fisika dari belokan dua dan tiga
dimensi yang diambil oleh pilot pesawat tempur saat berperang,karena jet
modernberperforma tinggi bisa berbelok tajam begitu cepat pilot segera pingsan.
Seoranginsinyur olahraga mungkin fokus pada fisika bola basket. Misalnya, dalam
lemparanbebas (di mana pemain mendapat tembakan bagus di keranjang dari jarak sekitar 4,3
m),seorang pemain dapat menggunakan overhand push shot, di mana bola didorong
menjauhdari sekitar bahu tinggi dan kemudian dilepaskan. Atau pemain mungkin
menggunakantembakan loop di bawah tangan, dalam di mana bola dibawa ke atas dari sekitar
levelgaris sabuk dan dilepaskan. Teknik pertama adalah pilihan yang sangat banyak di
antarapemain profesional, tetapi Rick Barry yang legendaris membuat rekor untuk
tembakanlemparan bebas dengan teknik under hand shot.Gerak dalam tiga dimensi memang
tidakmudah dipahami. Misalnya, Anda mungkin pandai mengendarai mobil di sepanjang
jalanbebas hambatan (gerakan satu dimensi) tapi mungkin akan mengalami kesulitan
saatmendaratkan pesawat di landasan pacu (tiga dimensi gerak) tanpa banyak
pelatihan. Dalam studi kita tentang gerak dua dan tiga dimensi, kita mulai
dengan posisi dan perpindahan.
2. TUJUAN
2.1 Jarak, posisi, laju, kecepatan dan percepatan
 Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan jarak dengan posisi, laju dengan
kecepatan dan percepatan
 Dapat memahami tentang perbedaan kecepatan rata dengan kecepatan sesaat
dan percepatan rata rata dengan percepatan sesaat

2.2 Gerak lurus Beraturan


 Mahasiswa dapat menjelaskan syarat dari benda yang bergerak lurus
beraturan, dan dapat menentukan hubungan antara jarak, kecepatan. Dan
percepatan

2.3 Gerak Lurus Berubah Aturan


 Mahasiswa dapat menentukan syarat dari benda yang bergerak lurus berubah
beraturan, dan dapat menentukan hubungan antara jarak, kecepatan. Dan
percepatan
 Memahami gerak jatuh bebas sebagai salah satu contoh dari gerak lurus
berubah beraturan.
BAB II
ISI

1. Jarak dan Posisi

Posisi merupakan konsep yang sangat penting bukan hanya dalam fisika tetapi juga
dalam kehidupan sehari-hari. Apabila kita menelpon atau berkomunikasi melalui pesan
tertulis dengan seseorang, sangat sering kita bertanya: “Posisi Anda di mana?” Manusia akan
merasa bingung dan tertekan apabila tidak mengetahui sedang berada di mana. Pada zaman
sekarang, posisi seseorang atau sesuatu di alam semesta sudah sangat mudah ditentukan
dengan adanya teknologi Global Positioning System (GPS).

Lokasi keberadaan suatu benda disebut posisi. Ada berbagai cara untuk menyatakan posisi
suatu benda. Di dalam pembahasan ini, posisi benda dinyatakan dengan menggunakan sistem
koordinat Cartesius tegak, dan karena topik yang dibahas adalah Gerak Lurus, maka sistem
koordinat Cartesian yang dipergunakan adalah sistem satu dimensi, bisa sumbu X, atau
sumbu Y, atau bisa pula sumbu Z.

G AMBAR 1

Dari gambar diatas, terlihat bahwa posisi A berada pada x = -2 m, sedangkan posisi B ada di
x = 3 m. Atau dapat pula dikatakan bahwa posisi A adalah 2 m disebelah kiri titik acuan 0,
posisi B berada pada jarak 3 m dari sebelah kanan titik acuan 0. Atau dapat pula dikatakan
bahwa A berada di sebelah kiri (dari arah pembaca) B sejauh 5 m.

Dengan cara yang sama, kita dapat pula menentukan posisi vertical suatu benda berdasarkan
titik acuan yang telah ditentukan. Bila titik acuannya adalah 0 (pusat koordinat), maka posisi
benda yang berada diatas titik acuan adalah positif dan yang berada di bawah titik acuan
adalah negative (karena berada di sumbu y negative).

Contoh :

Seseorang menempuh perjalanan dari Yogyakarta sejauh 35 km ke Magelang. Sementara itu,


ada juga orang lain yang menempuh perjalanan dari Magelang sejauh 35 km sampai ke
Yogyakarta.
Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi benda dari posisi awal ke posisi akhir.
Perpindahan direpresentasikan dengan lambing Δr untuk gerak dua dimensi atau Δx jika
geraknya satu dimensi pada sumbu x saja. Besarnya perpindahan dapat dihitung dengan cara
vektor,Δr = r2 – r1 atau Δx = x2 – x1 untuk gerak satu dimensi. Perpindahan harus dapat
mengandung dua unsur, yaitu panjang dan arah.

Contoh :

Perhatikan kembali gambar berikut ini.

Apabila A dan B bertukar posisi, untuk bertukar posisi tersebut masing-masing menjalani
perpindahan yang berbeda. Orang A berpindah sejauh 5 m, diperoleh dari 3m - (-2m) = 5m.
Sedangkan orang B berpindah sejauh -2m – 3 m = -5 m. Tanda positif (+) pada perpindahan
A menunjukkan bahwa A berpindah ke kanan dann tanda negatif (-) pada perindahan B
menunjukkan bahwa B berpindah ke kiri.

Perpindahan suatu benda harus memuat panjang dan arah dari perpindahan itu. Jarak dan
perpindahan merupakan dua besaran yang kelihatannya memiliki makna yang sama, namun
sebenarnya berbeda. Sedangkan jarak adalah Panjang lintasan yang ditempuh benda selama
bergerak. Perpindahan besaran vektor dan jarak adalah besaran skalar.

2. Kelajuan dan Kecepatan

Kecepatan merupakan besaran yang mendeskripsikan keadaan gerak benda. Dengan


mencermati besaran kecepatan suatu benda pada suatu saat tertentu, dapat diketahui apakah
suatu benda bergerak atau tidak dan bergeraknya ke mana. Selain itu apabila pencermatan
terhadap kecepatan benda dilakukan dalam selang waktu tertentu maka dapat diketahui
apakah benda yang diamati bergerak makin cepat atau makin lambat. Saat Anda mengendarai
kendaraan, tentunya sesekali pandangan mata Anda akan melihat ke spidometer kendaraan
Anda.
GAMBAR 2
Jarum spidometer akan menunjukkan pada angka tertentu Ketika kendaraan Anda bergerak.
Angka yang ditunjukkan oleh spidometer tersebut, misalnya 110 km/jam adalah nilai
kecepatan yang dimiliki kendaraan tersebut. Karena hanya menunjukkan nilai saja, maka
angka yang ditunjukkan oleh jarum spidometer merupakan kelajuan. Secara matematis,
kelajuan dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
jarak total ∑ x
v= = m/ s
waktu total ∑t
Kecepatan suatu kendaraan, tentunya tidak akan dapat konstan bila kendaraan tersebut
melaju dalam situasi lalu lintas di perkotaan. Bahkan seorang pembalap pun tidak akan dapat
menjaga kecepatan kendaraannya tetap konstan dalam sirkuit, karena dia akan melakukan
percepatan atau perlambatan pada kendaraannya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan nilai
kecepatan yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk kendaraan yang selalu berubah
kecepatannya diperlukan besaran kecepatan yang lain, yaitu kecepatan rata-rata. Kecepatan
rata-rata suatu benda dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
perpindahan
kecepatan rata−rata=
waktu
Δ ⃗x
⃗v =
t
Karena perpindahan adalah besaran vector dan waktu adalah besaran scalar, maka kecepatan
rata-rata merupakan besaran vector, sehingga memiliki nilai dan arah.

Contoh : Seorang pengendara sepeda motor berpindah dari A ke B dalam waktu 4 sekon.

G AMBAR 3
(25−75)
Kecepatan rata-rata : v= =12,5 m/s
5

Bila orang tersebut kembali ke titik a dalam waktu 5 sekon, maka kecepatan rata-rata yang
(25−75)
dimilikinya menjadi : v= =−10 m/ s
5
Berdasarkan dua kondisi diatas, maka diperoleh informasi bahwa arah gerak pengendara
motor akan terlihat dari nilai kecepatan rata-ratanya yang bernilai positif atau negative. Nilai
kecepatan menyatakan seberapa cepat benda itu bergerak. Nilai kecepatan yang besar berarti
dalam waktu singkat menempuh jarak yang panjang/jauh sedangkan nilai kecepatan yang
kecil menunjukkan bahwa jarak yang ditempuhnya dalam selang waktu yang sama lebih
pendek.

Istilah yang sering dipakai untuk menyatakan nilai kecepatan adalah kelajuan. Karena hanya
menyatakan nilai dari kecepatan dan tidak memiliki arah, maka kelajuan merupapan besaran
vektor. Dalam bahasa Inggris, kejaluan disebut speed, sedangkan kecepatan disebut velocity.

Apabila dinyatakan secara matematis, maka kecepatan dapat dinyatakan dalam persamaan
berikut :

perpinda h an Δx
⃗v = = m/ s
waktu Δt
3. Percepatan
Percepatan rata-rata (𝑎̅) didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu
yang diperlukan untuk perubahan tersebut, maka:

Δv v 2−v 1 2
a⃗ = = m/s
Δt t 2−t 1

Dimana:

v1 = kecepatan awal,

v2 = kecepatan akhir,

t1 = waktu saat kecepatan awal,

t2 = waktu saat kecepatan akhir.

Percepatan juga termasuk besaran vektor, tetapi untuk gerak satu dimensi kita hanya perlu
menggunakan tanda positif (+) atau negatif (-) untuk menunjukkan arah relatif terhadap
koordinatnya.

4. Gerak Lurus Beraturan

Suatu benda dikatakan mengalami gerak lurus beraturan jika lintasan yang ditempuh
oleh benda itu berupa garis lurus dan kecepatannya selalu tetap setiap saat. Sebuah benda
yang bergerak lurus menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang sama. Persamaan
matematis untuk gerak lurus beraturan dinyatakan sebagai :

Gerak lurus beraturan dapat diilustrasikan dalam bentuk grafik v-t dan x-t, berupa garis lurus,
tampak pada gambar berikut.

GAMBAR 4

G AMBAR 5
Grafik yang diperoleh dari v terhadap t merupakan suatu garis lurus horizontal yang
menunjukkan bahwa nilai kecepatan tetap untuk tiap sekonnya. Grafik yang diperoleh dari
jarak terhadap waktu, merupakan garis lurus diagonal. Ini berarti bahwa untuk benda yang
sudah bergerak memiliki kecepatan tetap sebesar v, maka jaraknya akan bertambah seiring
dengan pertambahan waktu.

5. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Pengertian Gerak Lurus Berubah Beraturan


Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan
garis lurus dimana kecepatannya selalu mengalami perubahan yang sama tiap sekon.

Pada gerak lurus berubah beraturan percepatan yang dimiliki benda adalah tetap, sedangkan
kecepatannya berubah beraturan.

Gerak lurus berubah beraturan ada dua macam yaitu:

1. Gerak vertikal

2. GLBB dipercepat

3. GLBB diperlambat
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan dipercepat apabila
kecepatannya makin lama bertambah besar, sedangkan sebuah benda dikatakan melakukan
gerak lurus berubah beraturan diperlambat apabila kecepatannya makin lama berkurang
sehingga pada suatu saat benda itu menjadi diam (berhenti bergerak).

Gerak Vertikal

Gerak vertikal adalah salah satu gerak lurus berubah beraturan (glbb) dengan percepatan
sama dengan percepatan grafitasi (a = g). Sebagai contoh misal sebuah bola yang dilempar
akan kembali jatuh ke bawah. Gerak vertikal ada tiga macam yaitu, gerak vertikal keatas,
gerak vertikal ke bawah dan gerak jatuh bebas.

Gerak Jatuh Bebas

Peristiwa di atas dalam Fisika disebut sebagai jatuh bebas, yakni gerak lurus berubah
beraturan pada lintasan vertikal. Ciri khasnya adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal (vo =
nol). Semakin ke bawah gerak benda semakin cepat.

Gambar di atas menunjukan dua batu yang dijatuhkan dari ketinggian yang sama dan Dalam
waktu yang sama. Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama,yakni
sama dengan percepatan gravitasi bumi. Pada materi ini, cukup Anda ketahui bahwa
percepatan gravitasi bumi itu besarnya g = 9,8 m/ s2 dan sering dibulatkan menjadi 10 m/ s2.

Pada gerak jatuh bebas ketiga persamaan GLBB dipercepat tetap berlaku, hanya saja vo kita
hilangkan dari persamaan karena harganya nol dan lambang s pada persamaan-persamaan
tersebut kita ganti dengan h yang menyatakan ketinggian dan a kita ganti dengan g.

1. v ⋅ t=g ⋅t
1 2
2. h= g ⋅t
2
3. v t= √2 g ⋅ h

Jadi, ketiga persamaan itu sekarang adalah:Persamaan-persamaan jatuh bebas


Keterangan:
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian benda (m)
t = waktu (s)
vt = kecepatan pada saat t (m/s)
Jadi, ketiga persamaan itu sekarang adalah:Persamaan-persamaan jatuh bebas

Keterangan:

g = percepatan gravitasi (m/s2)


h = ketinggian benda (m)

t = waktu (s)

vt = kecepatan pada saat t (m/s)

Dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas hanya dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu h = ketinggian dan g = percepatan gravitasi bumi. Jadi berat dari
besaran-besaran lain tidak mempengaruhi waktu jatuh. Artinya meskipun berbeda beratnya,
dua benda yang jatuh dari ketinggian yang sama di tempat yang sama akan jatuh dalam
waktu yang bersamaan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kejadiannya lain. Benda yang berbeda beratnya,
akan jatuh dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya gesekan
udara. Percobaan di dalam tabung hampa udara membuktikan bahwa sehelai bulu ayam dan
satu buah koin jatuh dalam waktu bersamaan.
Dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas hanya dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu h = ketinggian dan g = percepatan gravitasi bumi. Jadi berat dari
besaran-besaran lain tidak mempengaruhi waktu jatuh. Artinya meskipun berbeda beratnya,
dua benda yang jatuh dari ketinggian yang sama di tempat yang sama akan jatuh dalam
waktu yang bersamaan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kejadiannya lain. Benda yang berbeda beratnya,
akan jatuh dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya gesekan
udara. Percobaan di dalam tabung hampa udara membuktikan bahwa sehelai bulu ayam dan
satu buah koin jatuh dalam waktu bersamaan.
Dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas hanya dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu h = ketinggian dan g = percepatan gravitasi bumi. Jadi berat dari
besaran-besaran lain tidak mempengaruhi waktu jatuh. Artinya meskipun berbeda beratnya,
dua benda yang jatuh dari ketinggian yang sama di tempat yang sama akan jatuh dalam
waktu yang bersamaan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kejadiannya lain. Benda yang berbeda beratnya,
akan jatuh dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya gesekan
udara. Percobaan di dalam tabung hampa udara membuktikan bahwa sehelai bulu ayam dan
satu buah koin jatuh dalam waktu bersamaan.
Dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas hanya dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu h = ketinggian dan g = percepatan gravitasi bumi. Jadi berat dari
besaran-besaran lain tidak mempengaruhi waktu jatuh. Artinya meskipun berbeda beratnya,
dua benda yang jatuh dari ketinggian yang sama di tempat yang sama akan jatuh dalam
waktu yang bersamaan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kejadiannya lain. Benda yang berbeda beratnya,
akan jatuh dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya gesekan
udara. Percobaan di dalam tabung hampa udara membuktikan bahwa sehelai bulu ayam dan
satu buah koin jatuh dalam waktu bersamaan.
Dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas hanya dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu h = ketinggian dan g = percepatan gravitasi bumi. Jadi berat dari
besaran-besaran lain tidak mempengaruhi waktu jatuh. Artinya meskipun berbeda beratnya,
dua benda yang jatuh dari ketinggian yang sama di tempat yang sama akan jatuh dalam
waktu yang bersamaan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kejadiannya lain. Benda yang berbeda beratnya,
akan jatuh dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya gesekan
udara. Percobaan di dalam tabung hampa udara membuktikan bahwa sehelai bulu ayam dan
satu buah koin jatuh dalam waktu bersamaan.
Dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas hanya dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu h = ketinggian dan g = percepatan gravitasi bumi. Jadi berat dari
besaran-besaran lain tidak mempengaruhi waktu jatuh. Artinya meskipun berbeda beratnya,
dua benda yang jatuh dari ketinggian yang sama di tempat yang sama akan jatuh dalam
waktu yang bersamaan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kejadiannya lain. Benda yang berbeda beratnya,
akan jatuh dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya gesekan
udara. Percobaan di dalam tabung hampa udara membuktikan bahwa sehelai bulu ayam dan
satu buah koin jatuh dalam waktu bersamaan.
Dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas hanya dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu h = ketinggian dan g = percepatan gravitasi bumi. Jadi berat dari besaran-
besaran lain tidak mempengaruhi waktu jatuh. Artinya meskipun berbeda beratnya, dua
benda yang jatuh dari ketinggian yang sama di tempat yang sama akan jatuh dalam waktu
yang bersamaan.Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kejadiannya lain. Benda yang
berbeda beratnya, akan jatuh dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena
adanya gesekan udara. Percobaan di dalam tabung hampa udara membuktikan bahwa sehelai
bulu ayam dan satu buah koin jatuh dalam waktu bersamaan.

Apabila diterapkan ke dalam keadaan umum di mana kecepatan mula-mula benda 𝑣0 dan
kecepatan benda setelah bergerak selama 𝑡 sekon berubah menjadi 𝑣𝑡, maka percepatan rata-
rata benda dapat ditulis:

𝑎 = 𝑣𝑡 − 𝑣0 𝑡

Sehingga diperoleh persamaan :

𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎𝑡

Kecepatan rata-rata untuk benda yang bergerak lurus berubah beraturan dapat dituliskan
sebagai berikut:

vt + v0
v=
2

Pada gerak lurus beraturan berlaku persamaan : x=x o + v t

x=x 0 + ( v +2 v )t
t 0

v0 vt
x=x 0 + t+ t
2 2

v 0 V 0+ at
x=x 0 + t+ t
2 2
1
x=x 0 +v 0 t+ a t 2
2

Dengan menggunakan hukum kekekalan energi, maka kita pun dapat memperoleh persamaan
yang digunakan untuk gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah sebagai berikut :

v 2t =v 20 +2 as

Dimana:

x = jarak yang ditempuh benda (m),

vo = kecepatan awal benda (m/s)

vt = kecepatan akhir benda (m/s)

t = waktu yang ditempuh benda (s)

a = percepatan benda (m/s2 )

Jika percepatan benda positif maka benda akan bergerak makin cepat (speed up) dan jika
bernilai negatif (karena arah percepatan berlawanan dengan arah gerak) maka benda akan
bergerak makin lambat (slow down). Konsekuensi ini menyebabkan pola garis pada grafik v-t
lurus miring (Gambar ) karena v  t artinya kecepatan sebanding dengan waktu. Sedangkan
pada grafik x-t akan ditemukan pola garis yang parabolik ke atas (Gambar ) karena x  t 2
artinya jarak sebanding dengan kuadrat waktu yang dialami benda.

GAMBAR 6 P OLA GRAFIK A- T ( GBR A ) DAN GRAFIK X - T ( GBR B ) PADA GERAK LURUS
BERATURAN

Pola grafik a-t (gbr a) dan grafik x-t (gbr b) pada gerak lurus beraturandiperlambat,
sedangkan gerak jatuh bebas merupakan gerak lurus yang dipercepat. Persamaan yang
berlaku untuk gerak vertical keatas ataupun kebawah hampir sama dengan persamaan GLBB,
hanya saja percepatan (a) diganti dengan percepatan gravitasi (g) dan jarak tempuh (s)
dinyatakan sebagai ketinggian (h). Persamaan yang dapat digunakan dalam gerak vertical
adalah sebagai berikut:
𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 ± 𝑔𝑡
𝑣𝑡 2 = 𝑣𝑜 2 ± 2𝑔ℎ
ℎ = ℎ0 + 𝑣0𝑡 ± 1 2 𝑔𝑡 2
Dengan
g : percepatan gravitasi (g akan bernilai negatif bila benda bergerak naik)
h : ketinggian saat waktu t
h0 : ketinggian saat t0
BAB III
PENUTUP

Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari
titik keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu
berpindah kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang
menjauhi maupun yang mendekati.
Gerak lurus dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu gerak lurus beraturan
(GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB). Gerak Lurus
Beraturan (GLB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan garis lurus
dengan kelajuan tetap.
Sedangkan Gerak Lurus Berubah Beraturan(GLBB) adalah Gerak
suatu benda pada lintasan garis lurus dengan percepatan tetap.
Gerak dua dimensi adalah gerak dengan besaran-besaran gerak yang dapat
diuraikan ke komponen sumbu x dan sumbu y. Gerak dua dimensi lebih
kompleks dibandingkan dengan gerak satu dimensi, untuk menyederhanakan
tingkat kompeksitasnya maka perlu diuraikan ke sumbu x dan sumbu y.
Sedangkan gerak 3 Dimensi adalah gerakan melingkar seperti pegas atau gerak
parabola yang tertiup angin dari arah tegak lurus bidang parabola. Gerak dalam
tiga dimensi dapat diuraikan menjadi kombinasi dalam tiga arah yang dalam
arah x, y dan z.
1. Kesimpulan

Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik keseimbangan
awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah kedudukan terhadap benda
lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun yang mendekati.
Gerak lurus dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB). Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah Gerak suatu benda
pada lintasan garis lurus dengan kelajuan tetap.
Sedangkan Gerak Lurus Berubah Beraturan(GLBB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan
garis lurus dengan percepatan tetap.
Gerak dua dimensi adalah gerak dengan besaran-besaran gerak yang dapat diuraikan ke
komponen sumbu x dan sumbu y. Gerak dua dimensi lebih kompleks dibandingkan dengan
gerak satu dimensi, untuk menyederhanakan tingkat kompeksitasnya maka perlu diuraikan ke
sumbu x dan sumbu y.
Sedangkan gerak 3 Dimensi adalah gerakan melingkar seperti pegas atau gerak parabola
yang tertiup angin dari arah tegak lurus bidang parabola. Gerak dalam tiga dimensi dapat
diuraikan menjadi kombinasi dalam tiga arah yang dalam arah x, y dan z.
2. Saran
Dalam pembelajaran Sistem Satuan Teknik Kimia, tidak hanya banyak menerapkan
konsep atau aplikasi yang ada di sekitar kita dan berpaku pada rumus atau teori yang ada,
tetapi juga dapat mengetahui satuan-satuan yang dipakai dalam menentukan suatu besaran
turunan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
4. Jadi, ketiga persamaan itu sekarang adalah:Persamaan-persamaan jatuh bebas
5. Keterangan:
6. g = percepatan gravitasi (m/s2)
7. h = ketinggian benda (m)
8. t = waktu (s)
9. vt = kecepatan pada saat t (m/s)

1. Latar Belakang
dengan menggunakan persamaan :

Gerak adalah perubahan


kedudukan atau tempat
suatu benda terhadap titik
acuan atau
titik asal tertentu. Jadi,
bila suatu benda
kedudukannya berubah
setiap saat terhadap
suatu titik acuan , maka
benda tersebut dikatakan
sedang bergerak. Jenis
gerak dari
suatu benda ditentukan
oleh bentuk lintasannya.
Lintasan adalah titik-titik
yang dilalui
oleh suatu benda ketika
bergerak.
Pada makalah ini kita
akan membahas tentang
gerak lurus. Gerak lurus
adalah gerak
yang lintasannya lurus.
Gerak lurus ada dua
macam yaitu gerak lurus
beraturan (GLB)
dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB).
Gerak bisa di bagi
menjadi dua atau tiga
dimensi. Sebagai
contoh,peneliti medis dan
insinyur penerbangan
mungkin berkonsentrasi
pada fisika dari
belokan dua dan tiga
dimensi yang diambil
oleh pilot pesawat
tempur saat
berperang,karena jet
modern
berperforma tinggi bisa
berbelok tajam begitu
cepat pilot segera
pingsan. Seorang
insinyur olahraga
mungkin fokus pada
fisika bola basket.
Misalnya, dalam lemparan
bebas (di mana pemain
mendapat tembakan bagus
di keranjang dari jarak
sekitar 4,3 m),
seorang pemain dapat
menggunakan overhand
push shot, di mana bola
didorong menjauh
dari sekitar bahu tinggi
dan kemudian dilepaskan.
Atau pemain mungkin
menggunakan
tembakan loop di bawah
tangan, dalam di mana
bola dibawa ke atas dari
sekitar level
garis sabuk dan
dilepaskan. Teknik
pertama adalah pilihan
yang sangat banyak di
antara
pemain profesional, tetapi
Rick Barry yang
legendaris membuat rekor
untuk tembakan
lemparan bebas dengan
teknik under hand
shot.Gerak dalam tiga
dimensi memang tidak
mudah dipahami.
Misalnya, Anda mungkin
pandai mengendarai mobil
di sepanjang jalan
bebas hambatan (gerakan
satu dimensi) tapi
mungkin akan mengalami
kesulitan saat
mendaratkan pesawat di
landasan pacu (tiga
dimensi gerak) tanpa
banyak pelatihan.
Dalam studi kita
tentang gerak dua dan
tiga dimensi, kita mulai
dengan posisi dan
perpindahan.
1. Latar Belakang
Gerak adalah perubahan
kedudukan atau tempat
suatu benda terhadap titik
acuan atau
titik asal tertentu. Jadi,
bila suatu benda
kedudukannya berubah
setiap saat terhadap
suatu titik acuan , maka
benda tersebut dikatakan
sedang bergerak. Jenis
gerak dari
suatu benda ditentukan
oleh bentuk lintasannya.
Lintasan adalah titik-titik
yang dilalui
oleh suatu benda ketika
bergerak.
Pada makalah ini kita
akan membahas tentang
gerak lurus. Gerak lurus
adalah gerak
yang lintasannya lurus.
Gerak lurus ada dua
macam yaitu gerak lurus
beraturan (GLB)
dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB).
Gerak bisa di bagi
menjadi dua atau tiga
dimensi. Sebagai
contoh,peneliti medis dan
insinyur penerbangan
mungkin berkonsentrasi
pada fisika dari
belokan dua dan tiga
dimensi yang diambil
oleh pilot pesawat
tempur saat
berperang,karena jet
modern
berperforma tinggi bisa
berbelok tajam begitu
cepat pilot segera
pingsan. Seorang
insinyur olahraga
mungkin fokus pada
fisika bola basket.
Misalnya, dalam lemparan
bebas (di mana pemain
mendapat tembakan bagus
di keranjang dari jarak
sekitar 4,3 m),
seorang pemain dapat
menggunakan overhand
push shot, di mana bola
didorong menjauh
dari sekitar bahu tinggi
dan kemudian dilepaskan.
Atau pemain mungkin
menggunakan
tembakan loop di bawah
tangan, dalam di mana
bola dibawa ke atas dari
sekitar level
garis sabuk dan
dilepaskan. Teknik
pertama adalah pilihan
yang sangat banyak di
antara
pemain profesional, tetapi
Rick Barry yang
legendaris membuat rekor
untuk tembakan
lemparan bebas dengan
teknik under hand
shot.Gerak dalam tiga
dimensi memang tidak
mudah dipahami.
Misalnya, Anda mungkin
pandai mengendarai mobil
di sepanjang jalan
bebas hambatan (gerakan
satu dimensi) tapi
mungkin akan mengalami
kesulitan saat
mendaratkan pesawat di
landasan pacu (tiga
dimensi gerak) tanpa
banyak pelatihan.
Dalam studi kita
tentang gerak dua dan
tiga dimensi, kita mulai
dengan posisi dan
perpindahan.
1. Latar Belakang
Gerak adalah perubahan
kedudukan atau tempat
suatu benda terhadap titik
acuan atau
titik asal tertentu. Jadi,
bila suatu benda
kedudukannya berubah
setiap saat terhadap
suatu titik acuan , maka
benda tersebut dikatakan
sedang bergerak. Jenis
gerak dari
suatu benda ditentukan
oleh bentuk lintasannya.
Lintasan adalah titik-titik
yang dilalui
oleh suatu benda ketika
bergerak.
Pada makalah ini kita
akan membahas tentang
gerak lurus. Gerak lurus
adalah gerak
yang lintasannya lurus.
Gerak lurus ada dua
macam yaitu gerak lurus
beraturan (GLB)
dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB).
Gerak bisa di bagi
menjadi dua atau tiga
dimensi. Sebagai
contoh,peneliti medis dan
insinyur penerbangan
mungkin berkonsentrasi
pada fisika dari
belokan dua dan tiga
dimensi yang diambil
oleh pilot pesawat
tempur saat
berperang,karena jet
modern
berperforma tinggi bisa
berbelok tajam begitu
cepat pilot segera
pingsan. Seorang
insinyur olahraga
mungkin fokus pada
fisika bola basket.
Misalnya, dalam lemparan
bebas (di mana pemain
mendapat tembakan bagus
di keranjang dari jarak
sekitar 4,3 m),
seorang pemain dapat
menggunakan overhand
push shot, di mana bola
didorong menjauh
dari sekitar bahu tinggi
dan kemudian dilepaskan.
Atau pemain mungkin
menggunakan
tembakan loop di bawah
tangan, dalam di mana
bola dibawa ke atas dari
sekitar level
garis sabuk dan
dilepaskan. Teknik
pertama adalah pilihan
yang sangat banyak di
antara
pemain profesional, tetapi
Rick Barry yang
legendaris membuat rekor
untuk tembakan
lemparan bebas dengan
teknik under hand
shot.Gerak dalam tiga
dimensi memang tidak
mudah dipahami.
Misalnya, Anda mungkin
pandai mengendarai mobil
di sepanjang jalan
bebas hambatan (gerakan
satu dimensi) tapi
mungkin akan mengalami
kesulitan saat
mendaratkan pesawat di
landasan pacu (tiga
dimensi gerak) tanpa
banyak pelatihan.
Dalam studi kita
tentang gerak dua dan
tiga dimensi, kita mulai
dengan posisi dan
perp 1. Latar BelakangGerak adalah perubahan kedudukan atau tempat suatu benda
terhadap titik acuan atautitik asal tertentu. Jadi, bila suatu benda kedudukannya berubah
setiap saat terhadapsuatu titik acuan , maka benda tersebut dikatakan sedang bergerak. Jenis
gerak darisuatu benda ditentukan oleh bentuk lintasannya. Lintasan adalah titik-titik yang
dilaluioleh suatu benda ketika bergerak.Pada makalah ini kita akan membahas tentang gerak
lurus. Gerak lurus adalah gerakyang lintasannya lurus. Gerak lurus ada dua macam yaitu
gerak lurus beraturan (GLB)dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).Gerak bisa di bagi
menjadi dua atau tiga dimensi. Sebagai contoh,peneliti medis daninsinyur penerbangan
mungkin berkonsentrasi pada fisika dari belokan dua dan tigadimensi yang
diambil oleh pilot pesawat tempur saat berperang,karena jet modernberperforma
tinggi bisa berbelok tajam begitu cepat pilot segera pingsan. Seoranginsinyur
olahraga mungkin fokus pada fisika bola basket. Misalnya, dalam lemparanbebas (di
mana pemain mendapat tembakan bagus di keranjang dari jarak sekitar 4,3 m),seorang
pemain dapat menggunakan overhand push shot, di mana bola didorong menjauhdari sekitar
bahu tinggi dan kemudian dilepaskan. Atau pemain mungkin menggunakantembakan loop di
bawah tangan, dalam di mana bola dibawa ke atas dari sekitar levelgaris sabuk dan
dilepaskan. Teknik pertama adalah pilihan yang sangat banyak di antarapemain profesional,
tetapi Rick Barry yang legendaris membuat rekor untuk tembakanlemparan bebas dengan
teknik under hand shot.Gerak dalam tiga dimensi memang tidakmudah dipahami. Misalnya,
Anda mungkin pandai mengendarai mobil di sepanjang jalanbebas hambatan (gerakan satu
dimensi) tapi mungkin akan mengalami kesulitan saatmendaratkan pesawat di landasan
pacu (tiga dimensi gerak) tanpa banyak pelatihan.Dalam studi kita tentang gerak
dua dan tiga dimensi, kita mulai dengan posisi danperpindahan

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gerak adalah perubahan
kedudukan atau tempat
suatu benda terhadap titik
acuan atau
titik asal tertentu. Jadi,
bila suatu benda
kedudukannya berubah
setiap saat terhadap
suatu titik acuan , maka
benda tersebut dikatakan
sedang bergerak. Jenis
gerak dari
suatu benda ditentukan
oleh bentuk lintasannya.
Lintasan adalah titik-titik
yang dilalui
oleh suatu benda ketika
bergerak.
Pada makalah ini kita
akan membahas tentang
gerak lurus. Gerak lurus
adalah gerak
yang lintasannya lurus.
Gerak lurus ada dua
macam yaitu gerak lurus
beraturan (GLB)
dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB).
Gerak bisa di bagi
menjadi dua atau tiga
dimensi. Sebagai
contoh,peneliti medis dan
insinyur penerbangan
mungkin berkonsentrasi
pada fisika dari
belokan dua dan tiga
dimensi yang diambil
oleh pilot pesawat
tempur saat
berperang,karena jet
modern
berperforma tinggi bisa
berbelok tajam begitu
cepat pilot segera
pingsan. Seorang
insinyur olahraga
mungkin fokus pada
fisika bola basket.
Misalnya, dalam lemparan
bebas (di mana pemain
mendapat tembakan bagus
di keranjang dari jarak
sekitar 4,3 m),
seorang pemain dapat
menggunakan overhand
push shot, di mana bola
didorong menjauh
dari sekitar bahu tinggi
dan kemudian dilepaskan.
Atau pemain mungkin
menggunakan
tembakan loop di bawah
tangan, dalam di mana
bola dibawa ke atas dari
sekitar level
garis sabuk dan
dilepaskan. Teknik
pertama adalah pilihan
yang sangat banyak di
antara
pemain profesional, tetapi
Rick Barry yang
legendaris membuat rekor
untuk tembakan
lemparan bebas dengan
teknik under hand
shot.Gerak dalam tiga
dimensi memang tidak
mudah dipahami.
Misalnya, Anda mungkin
pandai mengendarai mobil
di sepanjang jalan
bebas hambatan (gerakan
satu dimensi) tapi
mungkin akan mengalami
kesulitan saat
mendaratkan pesawat di
landasan pacu (tiga
dimensi gerak) tanpa
banyak pelatihan.
Dalam studi kita
tentang gerak dua dan
tiga dimensi, kita mulai
dengan posisi dan
perpindahan

Anda mungkin juga menyukai