Anda di halaman 1dari 13

Critical Book Report

Disusun oleh :
GILBERT BUTAR BUTAR/ 6203111018
MIFTAHUL KHOIROH /6203111063

Kelas : Pjkr D 2020


Mata kuliah : Biomekanika olahraga

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan rahmatnya penulis dapat
menyelesaikan Critical book report ini tepat pada waktunya, dan tak lupa penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Biomekanika yang telah membimbing
penulis. CBR ini dibuat sebagai pemenuhan 6 tugas dalam mata kuliah Biomekanika. Penulis
berharap agar CBR ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan pembaca maupun
penulis Penulis menyadari bahwa CBR ini jauh dari sempurna dalam pengaturan tulisan atau
isi dari CBR, oleh karena itu penulis berharap saran dari pembaca dapat menjadi dukungan
untuk membuatnya lebih baik dalam proyek CBR berikutnya. Terimakasih atas perhatiannya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1. Latar belakang .............................................................................................................1

2. Tujuan .........................................................................................................................1

3. Manfaat ......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................2

BAB III RANGKUMAN .....................................................................................................9

BAB IV PENUTUP ...........................................................................................................12

Kesimpulan ......................................................................................................................12

Saran .................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................13


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Biomekanika merupakan cabang ilmu fisik yang mempelajari aksi (kerja) dari
gaya, dan mempelajari aspek anatomi dan fungsional dari organisme hidup.
Biomekanik dari gerakan manusia merupakan salah satu sub-disiplin ilmu kinesiologi
dimana kinesiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerakan manusia.
Selain itu, biomekanika itu sendiri adalah ilmu yang bersangkutan dengan kekuatan-
kekuatan internal dan eksternal yang bekerja pada tubuh manusia dan efek yang
dihasilkan oleh kekuatan-kekuatan. Kinematika adalah cabang dari biomekanik
tentang studi gerakan dengan mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut. Jarak dan perpindahan adalah jumlah yang
digunakan untuk menggambarkan sebuah gerakan tubuh. Kecepatan menggambarkan
tingkat di mana tubuh bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain. Momen gaya atau torsi
didefinisikan sebagai penerapan gaya pada jarak tegak lurus ke sendi atau titik rotasi.
Ketika tubuh berputar bergerak dari satu posisi ke posisi lain, jarak sudut melalui
yang bergerak adalah sama dengan panjang dari jalur sudut. Perpindahan sudut yang
dialami tubuh berputar sama dengan sudut antara posisi awal dan akhir tubuh. Kinetik
merupakan sub-bagian dari ilmu biomekanik. Kinetik berhubungan dengan suatu
gesekan atau gaya. Kegiatan olahraga melibatkan aplikasi gaya-gaya pada subjek
maupun objek dalam suatu kegiatan olahraga. Pemahaman konsep-konsep massa,
inersia, berat, torque, dan impulse memberikan fondasi yang bermanfaat untuk
memahami efek dari gaya-gaya tersebut. Massa adalah kuantitas atau jumlah materi
yang mengisi suatu benda. Inersia adalah tahanan yang menghambat aksi (gerakan).
Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang beraksi pada sebuah benda. Berat adalah
jumlah gaya gravitasi yang digunakan pada sebuah benda. Torque atau momen gaya
adalah efek rotasi yang diciptakan oleh sebuah gaya eksentrik. Tekanan didefinisikan
sebagai jumlah gaya yang bekerja pada unit area tertentu. Impuls adalah merupakan
hasil kali antara gaya dan waktu. Infomasi kuantitatif sangat penting bagi ilmu
pengetahuan karena sebagai substansi visual analisis kuantitatif. Mengenalkan istilah
yang akan dibahas atau digunakan dalam tulisan ini sangatlah bermanfaat. Berikut
akan membicarakan tuntas tentang pengenalan konsep kinematika, hingga kinetika
linear.
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP KINEMATIKA
Kinematika adalah cabang dari biomekanik tentang studi gerakan dengan
mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan
tersebut. Jarak dan perpindahan adalah jumlah yang digunakan untuk
menggambarkan sebuah gerakan tubuh. Misalnya dalam lomba 400m di trek
400m jarak 400 meter, namun perpindahan mereka akan menjadi nol meter (start
dan finish pada titik yang sama). Kecepatan menggambarkan tingkat di mana
tubuh bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain. Rata-rata kecepatan dari tubuh
diperoleh dengan membagi jarak dengan waktu yang dibutuhkan dan kecepatan
rata-rata diperoleh dengan membagi perpindahan dengan waktu yang dibutuhkan
misalnya seorang perenang dalam lomba 50m di kolam panjang 25m yang
menyelesaikan balapan di 71 detik jarak 50m dan pemindahan Om (perenang
adalah kembali ke tempat mereka mulai) sehingga kecepatan adalah 50/71 =
0.70m/s dan kecepatan adalah 0/71=0 m/s.
Kecepatan dan Velocity jarak yang ditempuh + waktu yang dibutuhkan
Percepatan didefinisikan sebagai tingkat di mana perubahan kecepatan terhadap
waktu. Percepatan rata-rata = (kecepatan akhir – kecepatan awal) waktu – berlalu
Jarak dan kecepatan dapat digambarkan dalam hal besarnya (jumlah) dan dikenal
sebagai skalar. Pemindahan, kecepatan dan percepatan membutuhkan besar dan
arah dan dikenal sebagai vektor. Ketika tubuh mengalami percepatan yang sama
di seluruh selang waktu, percepatannya dikatakan konstan atau seragam dan
persamaan berikut berlaku: Kecepatan akhir = kecepatan awal + (percepatan x
waktu) Jarak = (kecepatan awal x waktu) + (% x percepatan x waktu ).
Momen gaya atau torsi didefinisikan sebagai penerapan gaya pada jarak tegak
lurus ke sendi atau titik rotasi. Ketika tubuh berputar bergerak dari satu posisi ke
posisi lain, jarak sudut melalui yang bergerak adalah sama dengan panjang dari
jalur sudut. Perpindahan sudut yang dialami tubuh berputar sama dengan sudut
antara posisi awal dan akhir tubuh. Gerakan sudut biasanya dinyatakan dalam
radian mana I radian = 57,3°
 Sudut sudut perpindahan kecepatan=+ waktu Kecepatan
 sudut -perpindahan sudut waktu
 Percepatan sudut = (kecepatan sudut akhir – kecepatan sudut awal) waktu
Momentum sudut didefinisikan sebagai: kecepatan sudut x momen
inersia.
Momentum sudut dari sebuah sistem tetap konstan di seluruh gerakan
disediakan tidak luar sistem bertindak dengan momen memutar di atasnya. Ini
dikenal sebagai Hukum Konservasi Momentum sudut. (Misalnya jika skater,
bila sudah berputar, bergerak lengan mereka ke samping, maka tingkat spin
akan berubah, tapi momentum sudut akan tetap sama).

B. KINETIKA LINEAR
Kinetika merupakan sub-bagian dari ilmu biomekanik. Kinetika berkaitan dengan
apa yang menyebabkan tubuh untuk bergerak. Kinetik berhubungan dengan suatu
gesekan atau gaya. Kegiatan olahraga melibatkan aplikasi gaya-gaya pada subjek
dan objek suatu kegiatan olahraga. Pemahaman konsep kinetika dilandasi oleh
beberapa faktor, yaitu :
A. Massa adalah kuantitas atau jumlah materi yang mengisi suatu benda.
B. Inersia adalah tahanan yang menghambat aksi (gerakan). Inersia merupakan
kecenderungan dari suatu benda untuk mempertahankan keadaan geraknya, pada
saat diam atau bergerak dengan kecepatan konstan.
C. Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang beraksi pada sebuah benda.
D. Berat adalah jumlah gaya gravitasi yang digunakan pada sebuah benda.
Karena massa sebuah benda meningkat, maka beratnya meningkat secara
proporsional. Karena berat merupakan sebuah gaya, maka berat ditandai dengan
besaran, arah, dan titik aplikasi Titik dimana gaya berat bekerja pada sebuah
benda disebut titik berat benda.
E. Bila sebuah gaya diberikan pada suatu benda seperti pensil diatas meja, maka
akan menghasilkan gerak translasi dan kombinasi. Jika gaya yang diberikan
arahnya paralel dengan bagian atas meja dan melalui titik berat pensil, maka
pensil akan dipindahkan searah dengan gaya yang diberikan. Jika gaya yang
diberikan paralel dengan atas meja tetapi diarahkan tidak melalui titik berat
pensil, maka pensil akan bergerak secara translasi dan rotasi. Efek rotasi yang
diciptakan oleh sebuah gaya eksentrik disebut torque atau momen gaya.
F. Tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya yang bekerja pada unit area
tertentu.
G. Bila sebuah gaya diberikan pada suatu benda, maka gerak yang dihasilkan
benda tidak hanya ditentukan oleh besarnya gaya yang diberikan, tetapi juga
ditentukan oleh lamanya gaya diberikan. Hasil kali antara gaya dan waktu
dinamakan impuls. Klasifikasi kekuatan eksternal atau intemal tergantung pada
definisi dari sistem. Dalam biomekanik, tubuh dipandang sebagai sistem sehingga
setiap kekuatan yang diberikan oleh salah satu bagian dari sistem pada bagian
lain dari sistem yang dikenal sebagai kekuatan internal semua kekuatan lain
bersifat eksternal.

C. Hukum Newton
Gerak dan Hukum Newton Gravitasi a. Hukum Newton Gerak 1) Hukum
Pertama: Setiap tubuh terus di negaranya istirahat atau gerak dalam garis lurus
kecuali dipaksa untuk mengubah keadaan yang oleh kekuatan-kekuatan eksternal
yang diberikan atasnya . 2) Hukum Kedua: Laju perubahan momentum suatu
benda adalah sebanding dengan gaya yang menyebahkannya dan mengubah
berlangsung di arah yang memaksa tindakan-tindakan 3) Ketiga Hukum: Untuk
setiap aksi ada reaksi sama dan berlawanan ATAU untuk setiap kekuatan yang
diberikan oleh sau badan vang lain ada sebuah kekuatan yang sama dan
berlawanan yang diberikan oleh tubuh kedua yang pertama b. Hukum Newton
Gravitasi Setiap dua partikel materi menarik satu sama lain dengan kekuatan
secara langsung proporsional dengan produk massa mereka dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara mereka.
Biomekanika merupakan cabang ilmu fisik yang mempelajari aksi (kerja) dari
gaya, dan mempelajari aspek anatomi dan fungsional dari organisme hidup.
Kinematika adalah cabang dari biomekanik tentang studi gerakan dengan
mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan
tersebut. Jarak dan perpindahan adalah jumlah yang digunakan untuk
menggambarkan sebuah gerakan tubuh. Kecepatan menggambarkan tingkat di
mana tubuh bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain. Rata-rata kecepatan dari
tubuh diperoleh dengan membagi jarak dengan waktu yang dibutuhkan dan
kecepatan rata-rata diperoleh dengan membagi perpindahan dengan waktu yang
dibutuhkan. Jarak dan kecepatan dapat digambarkan dalam hal besarnya (jumlah)
dan dikenal sebagai skalar. Pemindahan, kecepatan dan percepatan membutuhkan
besar dan arah dan dikenal sebagai vektor. Momen gaya atau torsi didefinisikan
sebagai penerapan gaya pada jarak tegak lurus ke sendi atau titik rotasi.
Kinetika merupakan sub-bagian dari ilmu biomekanik. Kinetika berkaitan dengan
apa yang menyebabkan tubuh untuk bergerak. Massa adalah kuantitas atau
jumlah materi yang mengisi suatu benda. Inersia adalah tahanan yang
menghambat aksi (gerakan). Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang beraksi
pada sebuah benda. Berat adalah jumlah gaya gravitasi yang digunakan pada
sebuah benda. Torque atau momen gaya adalah efek rotasi yang diciptakan oleh
sebuah gaya eksentrik. Tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya yang bekerja
pada unit area tertentu. Impuls adalah merupakan hasil kali antara gaya dan
waktu. Hukum Newton Gerak dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Hukum Pertama: Setiap tubuh terus di negaranya istirahat atau gerak dalam
garis lurus kecuali dipaksa untuk mengubah keadaan yang oleh kekuatan-
kekuatan eksterna! Yang diberikan atasnya
2. Hukum Kedua: Laju perubahan momentum suatu benda udalah sebanding
dengan gaya yang menyebabkannya dan mengubah berlangsung di urah yang
memaksa tindakan-tindakan
3. Ketiga Hukum: Untuk setiap aksi ada reaksi sama dan berlawanan ATAU
untuk setiap kekuatan yang diberikan oleh sam badan yang lain ada sebuah
kekuatan yang sama dan berlawanan yang diberikan oleh tubuh Kedua yang
pertama.
BAB III
RINGKASAN

A. Linear dan Angular Kineties

Hubungan antara Angular dan Gerakan linear Dalam banyak gerakan manusia, gerakan
segmen merupakan gerakan bersudut, sedangkan hasilnya pergerakannya linear.
Misalnya, pelempar melempar bisbol yang bepergian secara linear. Namun, gerakan itu
segmen pitcher yang menghasilkan lemparan bersifat rotasi. Misalnya, ketika perlu
mengetahui linier gerakan tangan, Anda harus tahu bahwa itu tergantung pada gerakan
sudut segmen ekstremitas atas. Contoh ini menunjukkan hubungan mekanis antara
gerakan linear dan sudut. Perputaran lineAr Dan AngulAr Ketika ukuran sudut suatu
sudut, radian, adalah didefinisikan, dicatat bahwa:

U= s/r
di mana u adalah sudut yang digantikan oleh busur dengan panjang s yaitu sama dengan
jari-jari lingkaran. Dengan mengatur ulang persamaan ini, panjang busur dapat disajikan
sebagai:
S=ru

Misalkan lengan bawah, dengan panjang rl , berputar tentang sendi siku. Busur yang
dijelaskan oleh rotasi jarak yang digerakkan pergelangan tangan adalah Au. Jarak linear
yang ditempuh pergelangan tangan digambarkan sebagai: adalah s 1 dan sudutnya

∆s 1=rl ∆u

Oleh karena itu, jarak linear yang ada pada titik Segmen bergerak dapat dijelaskan jika
jaraknya arahkan ke sumbu rotasi dan sudut yang melaluinya rotasi segmen diketahui.
Misalkan satu titik lagi lengan ditandai sebagai s 2 dengan jarak r2 ke sumbu rotasi. Jarak
yang ditempuh titik ini pada saat yang sama gerakan sudut adalah
∆s 2 = r2 ∆u

Karena rl lebih panjang dari r2, jarak yang ditempuh oleh s I harus lebih besar dari s 2.
Dengan demikian, poin paling distal pada asegmen menempuh jarak yang lebih besar
daripada titik yang lebih dekat kesumbu rotasi. Nilai untuk ekspresi r disebutjari-jari rotasi
dan mengacu pada jarak suatu titik dari sumbu rotasi. Pertimbangkan bahwa perubahan sudut,
Au, sangat kecil; maka panjang busur, As, dapat diperkirakan sebagai agaris lurus. Karena
itu, hubungan antar sudut dan perpindahan linier dapat dirumuskan. Saat itulah r adalah jari-
jari rotasi:
Perpindahan linear = Radius rotasi x sudut pemindahan
Atau
∆s =r ∆u
atau menggunakan kalkulus (mis., ketika du sangat kecil)
ds =r du
Misalnya, jika ruas lengan panjang 0,13 m berputar tentang siku dengan jarak sudut 0,23 rad,
jarak linear yang ditempuh pergelangan tangan adalah:
∆s =r ∆u
∆s = 0.23 rad x 0,13 m
∆s = 0.03

Ini memiliki satuan panjang m, yang merupakan satuan yang benar karena itu adalah jarak
linear. Perhatikan bahwa radian tidak berdimensi, sehingga radian produk dikalikan meter
dalam satuan meter.
lineAr Dan kecepatan AngulAr
Hubungan antara kecepatan linear dan sudut mirip dengan hubungan antara linear dan sudut
perpindahan. Pada contoh di bagian terakhir, lengan, dengan panjang r, berputar di sekitar
siku. Linier perpindahan pergelangan tangan adalah produk dari jarak r, jari-jari rotasi, dan
perpindahan sudut segmennya. Membedakan persamaan ini sehubungan dengan waktu:
Ds =r du
ds/dt =r du/dt
V=rv
Dengan demikian, kecepatan linear suatu titik pada benda yang berputar adalah produk dari
jarak titik itu dari sumbu rotasi dan kecepatan sudut tubuh. Itu vektor kecepatan linier dalam
ungkapan ini adalah instan bersinggungan dengan jalur objek dan disebut sebagai kecepatan
tangensial atau VT (Gbr. 9-22). Yaitu linear vektor kecepatan berperilaku sebagai garis
singgung, menyentuh lengkungan jalan hanya pada satu titik. Vektor kecepatan linier, oleh
karena itu, selalu tegak: lurus terhadap segmen yang berputar. Misalnya, jika ruas lengan
panjangr = 0,13 m diputar dengan kecepatan sudut 2,4 rad / s, kecepatan pergelangan tangan
adalah:
vT = rv
vT = 0.13 m x 2.4 rad/s
vT = 0.31 m/s

Kecepatan linier dinyatakan dalam meter per detik, yang hasil dalam hal ini dari produk
meter kali radian per detik karena radian tidak berdimensi. Hubungan antara kecepatan linier
dan sudut kecepatan adalah informasi penting dalam sejumlah gerakan manusia, khususnya
gerakan di mana pemain melempar atau memukul benda. Untuk meningkatkan linier
kecepatan bola, misalnya, seorang pemain bola bias menambah kecepatan sudut segmen
ekstremitas bawah atau menambah panjang ekstremitas dengan memanjang pada sambungan,
atau keduanya, untuk mendapatkan kisaran maksimum a tendangan. Bagi seorang individu,
alternatif utama adalah meningkatkan kecepatan sudut segmen ini. Sebagai contoh,
Plagenhoef (23) melaporkan kecepatan kaki sebelum tumbukan dari 16,33 hingga 24.14 m / s
untuk beberapa jenis tendangan sepak untuk individu yang sama. Karena panjang segmen
tidak berubah secara substansial, jika kecepatan kaki berubah, kecepatan sudut tentu harus
bervariasi untuk setiap jenis tendangan. Namun dalam beberapa kegiatan, panjang jari-jari r
bisa berubah. Misalnya, dalam golf, klub memiliki variasi panjang dan loft kepala klub sesuai
dengan jarak yang diinginkan agar bola dapat melakukan perjalanan. Misalnya, dua-besi
lebih panjang dari sembilan-besi dan memiliki yang berbeda kepala klub loteng, dengan
sembilan-besi memiliki klub yang lebih besar kepala loteng dari besi dua. Jika kedua klub
memiliki hal yang sama loteng, tembakan dua- besi akan lebih jauh dari sembilan-besi
ditembak, mengingat kecepatan sudut yang sama dari ayunan golf, seperti itu berlaku untuk
pegolf paling ahli. Pegolf sering menggunakan hal yang sama klub tetapi bervariasi
panjangnya, r, dengan tersedak pegangan, yaitu, menggenggam klub lebih dekat ke tengah
poros. Dengan menggunakan teknik ini, pegolf dapat berayun dengan hal yang sama
kecepatan sudut tetapi variasikan panjangnya, dengan demikian memvariasikan kecepatan
linear dari kepala klub.
lineAr Dan AnguiAr AccelerAtiOns
Perhatikan bahwa vektor kecepatan linier dihitung dari produk jari-jari dan kecepatan sudut
bersinggungan ke jalur lengkung dan dapat disebut sebagai tangensial kecepatan. Seperti
yang dinyatakan sebelumnya: vT = rv Jika turunan waktu dari ungkapan ini ditentukan,
hubungan mengekspresikan percepatan tangensial di istilah jari-jari rotasi dan percepatan
sudut. Ekspresi derivatif adalah: aT = ar.

Kinematika Sudut Jalan dan berlari


Banyak peneliti telah melaporkan bagaimana cara menurunkannya sudut sendi ekstremitas
bervariasi sepanjang berjalan dan menjalankan langkahnya, terutama selama bagian
dukungan dari langkahnya Analisis kinematik sudut berjalan dan menjalankan biasanya
mencakup presentasi grafis tindakan bersama sebagai fungsi waktu. Meskipun beberapa
peneliti telah mempelajari pola kecepatan sudut dan akselerasi dalam berlari dan berjalan,
fokus utama investigasi telah pada karakteristik sudut posisi dan perpindahan pada peristiwa
penting dalam siklus penggerak. Untuk berjalan dan berlari, yang terbaik rentang gerak
terjadi pada bidang sagital, dan segmen gerakan di pesawat ini sering digunakan untuk
menggambarkan gaya berjalan karakteristik. Perhitungan sudut bidang sagital dapat
diselesaikan dengan analisis 2D. Namun, gerakan di pesawat lain bisa sangat penting untuk
gaya berjalan yang sukses, tetapi mendapatkan sudut ini memerlukan analisis 3D.
Sudut ekstremitas bawah
Pola kinematik sudut siku, frontal, dan transversal sendi untuk berjalan, berlari, dan
berlari. Meskipun ada perbedaan besarnya yang jelas di mana perpindahan sudut meningkat
dengan kecepatan gerak, polanya sama kecepatan gerak dengan beberapa pentahapan
temporal perbedaan. Satu-satunya pengecualian adalah di sendi pergelangan kaki, di mana
semakin sedikit plantarflexion pada tumit saat kecepatan gerak meningkat hingga suatu titik
dalam berlari sangat cepat di mana plantarflexion mungkin tidak ada (6). Karena kontak
dibuat dengan tanah di kedua berjalan dan berlari, respons pemuatan menyerap bobot tubuh.
Kinematika sudut yang menyertai respons ini adalah fleksi pinggul, fleksi lutut, dan
dorsofleksi pergelangan kaki. Sebagai tubuh terus di atas kaki di tengah-tengah, gerakan-
gerakan ini berlanjut sampai tahap akhir dari sikap, di mana ada pembalikan menjadi ekstensi
pinggul, ekstensi lutut, dan plantarflexion
REFERENSI MOLON
Sejumlah investigasi menggambarkan rearfoot sudut selama fase pendukung berjalan dan
berlari. Gerakan rearfoot yang berlebihan selama menjalankan telah telah dihipotesiskan
menyebabkan berbagai ekstremitas bawah cedera, meskipun sedikit bukti langsung
berhubungan berlebihan gerakan rearfoot dan cedera. Bahkan, valid, klinis definisi gerakan
rearfoot berlebihan belum bertekad. Dari sudut pandang fungsional, eversi kalkaneus
diperlukan karena memungkinkan kaki menganggap posisi datar di tanah. Biasanya,
maksimal nilai sudut rearfoot terkait dalam gerakan ke sudut lutut dengan aksi rotasi tibialis,
tidak seperti sudut lutut, sangat bervariasi dan tentunya bisa dipengaruhi oleh banyak faktor.
klinikAl AngulAr
Penggerak juga dipengaruhi oleh berbagai macam medis kondisi dan keterbatasan
fungsional. Misalnya, kiprah berjalan seseorang dengan penyakit Parkinson biasanya
menunjukkan langkah- langkah kecil yang cepat dan kurang gerak sendi ekstremitas bawah.
Fleksor pinggul ketat (mis. Psoas otot) pada individu dengan cerebral palsy dapat membatasi
ekstensi pinggul selama fase kuda-kuda (28). Ini menyebabkan peningkatan kemiringan
panggul (2 °). Penyesuaian khusus dalam kinematika sendi individu dengan hemiplegia
mungkin terlihat pengurangan rentang gerak pada sendi lutut, dengan peningkatan rentang
gerak di pergelangan kaki dan pinggul yang berlebihan dan gerakan lutut dalam fase ayunan.
Akhirnya, individu dengan cedera pada satu tungkai biasanya mengkompensasi rasa sakit di
satu anggota badan dengan mengubah rentang gerak pada kedua anggota tubuh jadi mereka
dapat meningkatkan waktu yang dihabiskan pada anggota badan tanpa rasa sakit.
LINEAR KINETICS
Kinetics berkaitan dengan kekuatan yang bekerja pada suatu sistem. Jika gerak bersifat
translasi, maka kinetika linier menjadi perhatian. Dasar untuk pengertian kinetika gerak linier
adalah konsep kekuatan.
KEKUATAN
Kekuatan adalah konsep yang sangat sulit untuk didefinisikan. Faktanya, kita secara umum
mendefinisikan istilah gaya dengan menjelaskan apa yang bisa dilakukan oleh gaya
melakukan. Menurut prinsip Newton, objek bergerak saat ditindaklanjuti oleh kekuatan yang
lebih besar dari perlawanan terhadap gerakan yang disediakan oleh objek. Suatu gaya
melibatkan interaksi dua objek dan menghasilkan perubahan dalam keadaan gerak suatu
benda dengan mendorong atau menariknya, Kekuatan dapat menghasilkan gerakan,
menghentikan gerakan, mempercepat, atau mengubah arah objek. Dalam setiap kasus,
akselerasi objek berubah atau dicegah dari berubah. SEBUAH kekuatan, oleh karena itu,
dapat dianggap sebagai interaksi apa pun, a mendorong atau menarik, di antara dua objek
yang dapat menyebabkan objek untuk mempercepat baik secara positif atau negatif. Sebagai
contoh, a mendorong di tanah yang dihasilkan oleh lutut dan pinggul yang kuat ekstensi
mungkin cukup untuk menyebabkan tubuh berakselerasi ke atas dan meninggalkan tanah
yaitu, melompat.

BAB IV
PENUTUP
KESEMPULAN
Biomekanika merupakan cabang ilmu fisik yang mempelajari aksi (kerja) dari gaya, dan
mempelajari aspek anatomi dan fungsional dari organisme hidup. Momen gaya atau torsi
didefinisikan sebagai penerapan gaya pada jarak tegak lurus ke sendi atau titik rotasi. Ketika
tubuh berputar bergerak dari satu posisi ke posisi lain, jarak sudut melalui yang bergerak
adalah sama dengan panjang dari jalur sudut. Perpindahan sudut yang dialami tubuh berputar
sama dengan sudut antara posisi awal dan akhir tubuh. Massa adalah kuantitas atau jumlah
materi yang mengisi suatu benda. Inersia adalah tahanan yang menghambat aksi (gerakan).
Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang beraksi pada sebuah benda. Berat adalah jumlah
gaya gravitasi yang digunakan pada sebuah benda. Torque atau momen gaya adalah efek
rotasi yang diciptakan oleh sebuah gaya eksentrik.

SARAN
Dengan terselesainya cbr ini semoga para pembaca mampu mengkritik tulisan kami agar
lebih sempurna. Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan penulis mohon maaf.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.pdfdrive.com/biomechanical-basis-of-human-movement-e186574459.html
https://www.pdfdrive.com/bio-mechanics-of-sport-and-exercise-e33268630.html
http://library.lol/main/45A17DECF3D7252EB4B0A46D6F73484D

Anda mungkin juga menyukai