DISUSUN OLEH :
KELOMPOK
LEONARDO SILALAHI ( )
JURUSAN FISIKA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan baik. Tugas ini di
buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu “Fisika SMA”.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Mini Riset ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian gerak lurus adalah merupakan gerak dengan lintasan lurus. Ciri khas
materi gerak lurus adalah nilai dari besaran vektor pada contoh gerak lurus sama
dengan besaran skalarnya. Besar perpindahan sama dengan jarak tempuhnya,
kecepatan sama dengan kelajuannya dan percepatan sama dengan perlajuannya.
Gerak dengan lintasan lurus adalah salah satu jenis gerak yang mudah untuk
dianalisis dibandingkan jenis gerak yang lainnya. Ada dua jenis gerak arah lurus,
yaitu Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui besaran-besaran kinematis pada benda bergerak
2. Mengetahui cara mengukur kecepatan rata-rata
3. Mengetahu cara mengukur kecepatan dan percepatan
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh adalah menambah ilmu pengetahuan serta wawasan
yang dapat menjadi bekal bagi pembaca khususnya bagi materi kinematika.
1.4 Rumusan masalah
1.bagaimanana pengaruh massa atau berat beban terhadap waktu tempuh beban
dalam lintasan?
1
3.bagaimana pengaruh sudut kemiringan benda terhadap percepatan yang
dialami benda?
1.5 hipotesis
2.semakin besar sudut kemiringan lintasan ,maka akan semakin besar kecepatan
dari masing masing beban yang diluncurkan
3.semakin besar sudut kemiringan lintasan maka akan semakin kecil percepatan
yang dialami benda
2
BAB II
KERANGKA BERPIKIR
Besaran lain yang sangat penting dalam gerak lurus adalah kecepatan.
Kecepatan adalah perubahan posisi benda tiap satuan waktu. Namun, biasanya
terjadi kerancuan antara kecepatan dan kelajuan. Keduanya sering dikatakan sama,
tetapi keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Kecepatan adalah besaran
vektor yang dinyatakan dengan nilai dan arah, sedangkan kelajuan adalah besaran
skalar yang hanya mempunyai nilai saja tanpa memperhitungkan arah.
Laju menyatakan seberapa jauh sebuah benda bergerak dalam suatu selang waktu
tertentu. Secara umum laju rata-rata didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh
sepanjang lintasannya dibagi waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak
3
tersebut. Jarak yang ditempuh dalam hal ini disebut juga jarak total, dan waktu
tempuh disebut waktu total. Secara matematis laju dirumuskan sebagai berikut:
vr
panjang lintasan
x
selang waktu t
vr = laju rata-rata (m/s)
x = perpindahan (m)
c. Percepatan
Besaran lain yang juga sangat penting dalam gerak adalah percepatan.
Percepatan biasanya dilambangkan dengan a. Percepatan merupakan besaran
vektor, yaitu besaran yang memperhitungkan arah geraknya. Percepatan
menyatakan laju perubahan kecepatan, atau menyatakan perubahan kecepatan per
satuan waktu. Percepatan sebuah benda ditentukan dengan membandingkan
perubahan kecepatan benda tersebut terhadap waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan perubahan kecepatan itu. Bila percepatan suatu benda searah dengan
kecepatannya, maka kecepatan benda tersebut akan semakin besar, berarti gerak
4
benda semakin cepat. Percepatan semacam ini disebut percepatan positif.
Sedangkan, bila percepatan suatu benda berlawanan arah dengan kecepatannya,
berakibat kecepatan benda tersebut akan semakin kecil. Gerak benda semakin
lambat. Percepatan semacam ini disebut percepatan negatif. Percepatan negatif
lazim disebut perlambatan, sedangkan percepatan positif lazim disebut percepatan.
𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
v = perubahan kecepatan
t = perubahan waktu
Sebuah benda dikatakan bergerak lurus beraturan, jika lintasan dari benda
merupakan garis lurus dan kecepatanya setiap saat adalah tetap. Didalam kehidupan
sehari-hari, sangat sulit untuk mendapatkan sebuah benda yang bergerak lurus
beraturan secara ideal. Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang
lintasannya lurus dan tetap serta menempuh jarak yang sama untuk setiap waktu
yang sama. Pada gerak lurus beraturan kecepatan yang dimiliki benda tetap ( v =
tetap) sedangkan percepatannya sama dengan nol ( a = 0 ). Secara matematis,
persamaan gerak lurus beraturan adalah
s = v. t
dengan :
v = kecepatan ( m/s)
5
Hubungan antara jarak tempuh (s) terhadap waktu tempuh (t) dari sebuah benda
yang melakukan gerak lurus beraturan, akan memberikan grafik berbentuk linear
atau berupa garis lurus dengan tangen sudut kemiringan grafik menunjukan nilai
kecepatan benda.
Suatu benda dikatakan bergerak lurus berubah beraturan jika kecepatan benda
berubah secara beraturan terhadap waktu dan lintasan benda tersebut berupa garis
lurus. Kecepatan benda dapat bertambah secara beraturan (dipercepat) ataupun
berkurang secara beraturan (diperlambat). Contoh dari gerak dipercepat adalah
benda yang jatuh bebas. Adapun contoh gerak diperlambat adalah benda yang
dilemparkan ke atas.
vt v0 at
1 2
s v0 .t at
2
vt v0 2.a.s
2 2
dimana :
6
BAB III
METODOLOGI
Praktikum dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB, hari Sabtu,25 september 2019.
Adapun tempat dilaksanakannya praktikum adalah Di khost atau diluar kampus
NO NAMA spesifikasi
1 Rel(lintasan) 180 cm
2 Penggaris 30 cm
4 Alas Penampang 1
5 Stopwatch 60 menit
7
BAB IV
ANALISIS DATA
Percobaan t t (waktu
ke- (waktu) rata-rata)
1 1,16 s 1,18 s
2 1.18 s
3 1,20 s
Percobaan t t(waktu
ke - (waktu) rata rata)
1 1,18 s 1,26 s
2 1,28 s
3 1,33 s
Percobaan t t (waktu
ke- (waktu) rata-rata)
1 1,07 s 1,09 s
2 1.12 s
Percobaan t t (waktu
ke- (waktu) rata-rata)
1 1,09 s 1,12 s
2 1.15 s
8
B. Pembahasan
Waktu rata-rata :
t t
t 1 2
1.12 1.16
t
2
t 1,12
Dari data tersebut dapat kita peroleh kecepatan dan kecepatan rata-rata. Untuk
kecepatan benda, jarak dibagi dengan waktu tiap percobaan. Maka kecepatan benda
yaitu :
9
Kecepatan benda (percobaan A) :
𝑠
𝑣=
𝑡
1,8 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑣=
1.18 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑣 = 1.52 𝑚/𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
10
1.Untuk percepatan benda percobaan A
v vt vo
a
t t
v 1.52
a
t 1.18
a 1.28m / s 2
v vt vo
a
t t
v 1.42
a
t 1.26
a 1.12m / s 2
v vt vo
a
t t
v 1.65
a
t 1.09
a 1.51m / s 2
4.Untuk percepatan benda percobaan D
v vt vo
a
t t
v 1.60
a
t 1.12
a 1.42m / s 2
C. Reflecting
11
Hal-hal yang sudah dicapai pada kegiatan percobaan GLB dan GLBB
Dalam percobaan yang telah dilakukan, praktikan dapat mengerti cara
mengukur kecepatan rata-rata, kecepatan, dan percepatan, serta dapat
menganalisis besaran-besaran kinematika pada benda yang bergerak.
Dalam GLB bahwa kecepatannya konstan dan pada GLBB percepatannya
yang konstan.
Hal-hal yang belum dimengerti atau belum tercapai terkait dengan GLB
dan GLBB:
Bahwa praktikan masih belum memahami percobaan yang dilakukan,
karena belum mendalami sepenuhnya materi GLB dan GLBB, terutama
mengenai segala besaran-besaran yang ada dalam materi tersebut dan alat
yang digunakan masih belum sepenuhnya dapat dipakai dengan baik oleh
praktikan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada percobaan ini kecepatan awal sama dengan nol karena ini merupakan
percobaan gerak lurus beraturan. Kecepatan akhir yang diperoleh sebesar
1.52m/s,1.42 m/s,1.65m/s,1.60 m/s.
Dalam percobaan ini, dilakukan beberapa kali percobaan agar menghasilkan
data yang akurat.
Kecepatan rata-rata diperoleh dari jarak dibagi waktu rata-rata.
Besaran kinematis pada benda bergerak yaitu kecepatan, percepatan, waktu,
kecepatan rata-rata, dan waktu rata-rata.
12
5.2 Saran
Untuk percobaan selanjutnya harus lebih teliti dalam mengambil data agar tidak
terjadi kesalahan dalam pengambilan data karena percobaan ini dibutuhkan
ketelitian sehingga menghasilkan data yang akurat.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sinuraya, Jurubahasa, dkk. (2018). Buku Ajar Mata Kuliah Fisika SMA Disertai
LKM Berorientasi ICARE. Medan: CV. Harapan Cerdas.
Slamet, A., dkk. (2008). Praktikum IPA. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.
Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.