Anda di halaman 1dari 17

MINI RISET

MENGANALISIS BESARAN-BESARAN KINEMATIS PADA BENDA


BERGERAK DALAM LINTASAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK

GERHAT MOSES PAKPAHAN (4173321007)

YOSAFAT PAKPAHAN (4182121009)

RIZKY ANANDA HASIBUAN (4171121011)

LEONARDO SINAGA (4173321011)

LEONARDO SILALAHI ( )

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan baik. Tugas ini di
buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu “Fisika SMA”.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Mini Riset ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Medan,10 oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1


1.2 Tujuan ............................................................................................................ 1
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 1
1.4 Rumusan masalah………………………………………………………........1
1.5 Hipotesis……………………………………………………………………..

BAB II KERANGKA BERPIKIR ....................................................................... 2

BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum ....................................................................... 9


3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................... 9
3.3 Prosedur Kerja ................................................................................................ 9

BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................ 10

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 13


5.2 Saran ............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mekanika merupakan bagian dari fisika yang membicarakan hubungan antara


gaya, materi, dan gerak. Metode matematika yang dapat menjelaskan tentang gerak,
khususnya memandang gerak tanpa melihat penyebabnya dalam mekanika
dikelompokkan dalam kinematika. Apabila penyebab gerak itu dapat dilihat, maka
dikelompokkan dalam dinamika. Kinematika ini diberikan sebagai dasar kita untuk
mempelajari konsep fisika lebih lanjut utamanya yang berkaitan dengan gerak yang
mengabaikan penyebabnya. Gerak lurus adalah salah satu pembahasan yang sangat
menarik. Gerak lurus juga merupakan hal yang sangat penting dalam fisika. Konsep
gerak lurus ini merupakan materi dasar dalam fisika. Konsep ini juga menjadi
materi yang fundamental. Selain itu, materi ini juga memberikan pengaruh yang
besar dalam penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pengertian gerak lurus adalah merupakan gerak dengan lintasan lurus. Ciri khas
materi gerak lurus adalah nilai dari besaran vektor pada contoh gerak lurus sama
dengan besaran skalarnya. Besar perpindahan sama dengan jarak tempuhnya,
kecepatan sama dengan kelajuannya dan percepatan sama dengan perlajuannya.
Gerak dengan lintasan lurus adalah salah satu jenis gerak yang mudah untuk
dianalisis dibandingkan jenis gerak yang lainnya. Ada dua jenis gerak arah lurus,
yaitu Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan.

Untuk mengetahui besaran-besaran kinematis pada benda yang bergerak perlu


dilakukannya suatu percobaan sederhana. Pada percobaan tersebut akan terlihat
besaran kinematis apa saja yang akan diperoleh. Dalam makalah ini akan dibahas
besaran-besaran kinematis tersebut.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui besaran-besaran kinematis pada benda bergerak
2. Mengetahui cara mengukur kecepatan rata-rata
3. Mengetahu cara mengukur kecepatan dan percepatan
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh adalah menambah ilmu pengetahuan serta wawasan
yang dapat menjadi bekal bagi pembaca khususnya bagi materi kinematika.
1.4 Rumusan masalah

1.bagaimanana pengaruh massa atau berat beban terhadap waktu tempuh beban
dalam lintasan?

2.bagaimana pengaruh kemiringan sudut lintasan terhadap kecepatan benda?

1
3.bagaimana pengaruh sudut kemiringan benda terhadap percepatan yang
dialami benda?

1.5 hipotesis

1.semakin besar massa beban,maka akan semakin cepat(semakin kecil pula)


waktu tempuh beban dalam satu lintasan

2.semakin besar sudut kemiringan lintasan ,maka akan semakin besar kecepatan
dari masing masing beban yang diluncurkan

3.semakin besar sudut kemiringan lintasan maka akan semakin kecil percepatan
yang dialami benda

2
BAB II

KERANGKA BERPIKIR

Kinematika adalah cabang Fisika yang mempelajari gerak benda tanpa


mempersoalkan penyebab gerak itu. Benda yang bergerak tanpa berotasi
dinamakan gerak translasi. Gerak lurus merupakan peristiwa gerak benda yang
memiliki lintasan berupa garis lurus. Pengertian gerak lurus tidak bisa dipisahkan
dengan pengertian gerak. “Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda atau
partikel terhadap suatu acuan tertentu”. Acuan tersebut dapat berupa acuan yang
diam dan acuan yang bergerak. Kinematika membahas gerak dengan melihat
kedudukan, jarak, kecepatan, dan percepatan. Salah satu aspek pembahasan
kinematika adalah kedudukan. kedudukan adalah letak suatu benda pada waktu
tertentu terhadap acuan tertentu. Kedudukan biasanya dinyatakan dalam arah dan
nilai jarak terhadap acuan tertentu. Besaran lain yang berhubungan dengan gerak
lurus adalah jarak dan perpindahan.

a. Jarak dan Perpindahan

Jarak dan perpindahan biasanya dianggap sama, tetapi keduanya memiliki


banyak perbedaan yang mencolok. Perbedaan itu terlihat melalui pengertian
keduanya. Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu
benda dalam waktu tertentu. Jarak adalah skalar. Perpindahan adalah perubahan
kedudukan suatu benda karena adanya perubahan waktu. Perpindahan hanya
bergantung pada kedudukan awal dan kedudukan akhir suatu benda dan tidak
bergantung pada jalan mana yang ditempuh oleh benda. Secara matematis,
perpindahan dirumuskan sebagai berikut:
x  x  x0
x 0 : posisi awal(m)
x : posisi akhir(m)
x : perpindaha n(m)

b. Laju, Kecepatan Rata-Rata, dan Kecepatan Sesaat

Besaran lain yang sangat penting dalam gerak lurus adalah kecepatan.
Kecepatan adalah perubahan posisi benda tiap satuan waktu. Namun, biasanya
terjadi kerancuan antara kecepatan dan kelajuan. Keduanya sering dikatakan sama,
tetapi keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Kecepatan adalah besaran
vektor yang dinyatakan dengan nilai dan arah, sedangkan kelajuan adalah besaran
skalar yang hanya mempunyai nilai saja tanpa memperhitungkan arah.
Laju menyatakan seberapa jauh sebuah benda bergerak dalam suatu selang waktu
tertentu. Secara umum laju rata-rata didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh
sepanjang lintasannya dibagi waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak

3
tersebut. Jarak yang ditempuh dalam hal ini disebut juga jarak total, dan waktu
tempuh disebut waktu total. Secara matematis laju dirumuskan sebagai berikut:

vr 
panjang lintasan

x
selang waktu t
vr = laju rata-rata (m/s)

 x = jarak tempuh total (m)


t = waktu untuk menempuh jarak tersebut (s)

Kecepatan rata-rata didefinsikan sebagai perbandingan (rasio) antara


perpindahan dengan selang waktu. Secara matematis, kecepatan rata-rata
dirumuskan:
x  x0 x
v 
t  t0 t

v = kecepatan rata-rata (m/s)

x = perpindahan (m)

t = selang waktu (s)

Kecepatan sesaat pada saat tertentu adalah kemiringan garis yang


menyinggung kurva x terhadap t pada saat itu. Secara matematis dirumuskan:
x
v s  Lim
t  0 t
dx
vs 
dt
Kemiringan garis yang menyinggung kurva x terhadap t dapat positif (x bertambah)
atau negatif (berkurang); dengan demikian, dalam gerakan satu dimensi, kecepatan
sesaat mungkin bernilai positif atau negatif. Besarnya kecepatan sesaat dinamakan
laju sesaat, disebut juga laju saja (vs) tanpa ada tanda vektor.

c. Percepatan

Besaran lain yang juga sangat penting dalam gerak adalah percepatan.
Percepatan biasanya dilambangkan dengan a. Percepatan merupakan besaran
vektor, yaitu besaran yang memperhitungkan arah geraknya. Percepatan
menyatakan laju perubahan kecepatan, atau menyatakan perubahan kecepatan per
satuan waktu. Percepatan sebuah benda ditentukan dengan membandingkan
perubahan kecepatan benda tersebut terhadap waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan perubahan kecepatan itu. Bila percepatan suatu benda searah dengan
kecepatannya, maka kecepatan benda tersebut akan semakin besar, berarti gerak

4
benda semakin cepat. Percepatan semacam ini disebut percepatan positif.
Sedangkan, bila percepatan suatu benda berlawanan arah dengan kecepatannya,
berakibat kecepatan benda tersebut akan semakin kecil. Gerak benda semakin
lambat. Percepatan semacam ini disebut percepatan negatif. Percepatan negatif
lazim disebut perlambatan, sedangkan percepatan positif lazim disebut percepatan.

𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

Secara matematis dituliskan:


  v vt  v o
a 
t t

a = percepatan rata-rata

 v = perubahan kecepatan

 t = perubahan waktu

A. Gerak Lurus Beraturan

Sebuah benda dikatakan bergerak lurus beraturan, jika lintasan dari benda
merupakan garis lurus dan kecepatanya setiap saat adalah tetap. Didalam kehidupan
sehari-hari, sangat sulit untuk mendapatkan sebuah benda yang bergerak lurus
beraturan secara ideal. Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang
lintasannya lurus dan tetap serta menempuh jarak yang sama untuk setiap waktu
yang sama. Pada gerak lurus beraturan kecepatan yang dimiliki benda tetap ( v =
tetap) sedangkan percepatannya sama dengan nol ( a = 0 ). Secara matematis,
persamaan gerak lurus beraturan adalah

s = v. t

dengan :

s = jarak tempuh (meter)

t = selang waktu (sekon)

v = kecepatan ( m/s)

5
Hubungan antara jarak tempuh (s) terhadap waktu tempuh (t) dari sebuah benda
yang melakukan gerak lurus beraturan, akan memberikan grafik berbentuk linear
atau berupa garis lurus dengan tangen sudut kemiringan grafik menunjukan nilai
kecepatan benda.

B. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Suatu benda dikatakan bergerak lurus berubah beraturan jika kecepatan benda
berubah secara beraturan terhadap waktu dan lintasan benda tersebut berupa garis
lurus. Kecepatan benda dapat bertambah secara beraturan (dipercepat) ataupun
berkurang secara beraturan (diperlambat). Contoh dari gerak dipercepat adalah
benda yang jatuh bebas. Adapun contoh gerak diperlambat adalah benda yang
dilemparkan ke atas.

Gerak lurus berubah beraturan dibedakan menurut lintasannya, yaitu GLBB


pada lintasan mendatar dan GLBB pada lintasan vertikal. Gerak pada lintasan
vertikal terdiri dari gerak vertikal ke atas, jatuh bebas dan gerak vertikal ke bawah
dengan kecepatan awal. Persamaan yang terdapat pada GLBB dengan lintasan
mendatar yaitu :

vt  v0  at

1 2
s  v0 .t  at
2

vt  v0  2.a.s
2 2

dimana :

s = jarak yang ditempuh (m)


vo = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = selang waktu (s)
vt = kecepatan akhir (m/s)

6
BAB III

METODOLOGI

1.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Praktikum dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB, hari Sabtu,25 september 2019.
Adapun tempat dilaksanakannya praktikum adalah Di khost atau diluar kampus

1.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut.

NO NAMA spesifikasi

1 Rel(lintasan) 180 cm

2 Penggaris 30 cm

3 Beban Kelereng kecil


dan besar

4 Alas Penampang 1

5 Stopwatch 60 menit

1.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut.

1) Menyiapkan alat dan bahan


2) Mengukur panjang rel (lintasan )hingga 1,8 meter dengan menggunakan
penggaris
3) Melepaskan beban di atas rel dengan sudut kemiringan rel 45°dan
10°.kemudian menghitung waktu yang dibutuhkan beban untuk sampai ke
dasar
4) Mengulangi prosedur ke tiga sebanyak tiga kali untuk mendapatkan
keakuratan data
5) Memasukkan data percobaan kedalam data percobaan

7
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Tabel Hasil Pengamatan

1.percobaan beban besar pada lintasan dengan sudut kemiringan 45°

Percobaan t t (waktu
ke- (waktu) rata-rata)

1 1,16 s 1,18 s

2 1.18 s

3 1,20 s

2.percobaan beban kecil pada lintasan dengan sudut kemiringan 45°

Percobaan t t(waktu
ke - (waktu) rata rata)
1 1,18 s 1,26 s
2 1,28 s
3 1,33 s

3.percobaan beban kecil dengan sudut 10°

Percobaan t t (waktu
ke- (waktu) rata-rata)

1 1,07 s 1,09 s

2 1.12 s

4.percobaan beban besar dengan sudut 10°

Percobaan t t (waktu
ke- (waktu) rata-rata)

1 1,09 s 1,12 s

2 1.15 s

8
B. Pembahasan

Pada percobaan ini dapat diketahui besaran-besaran yang diperoleh yaitu


kecepatan, waktu, kecepatan rata-rata, waktu rata-rata, dan percepatan rata-rata.
Dari hasil percobaan yang dilakukan tiga kali pengulangan, dengan jarak yang sama
yaitu 1,8 meter diperoleh waktu 1,2, dan 3.Dari ketiga waktu tersebut dapat
diperoleh waktu rata-rata. Waktu rata-rata merupakan jumlah waktu yang diperoleh
dibagi dengan banyak percobaan. Nilai waktu rata-rata yaitu sebagai berikut.

Waktu rata-rata :

1.waktu rata rata percobaan beban besar pada sudut 45°(Percobaan A)


 t t t
t  1 2 3
3
 1.16  1.18  1.20
t 
3

t  1.18s
2.waktu rata rata percobaan beban kecil pada sudut 45°(Percobaan B)
 t t t
t  1 2 3
3
 1.18  1.28  1,33
t 
3

t  1.26s

3.waktu rata rata percobaan beban kecil pada sudut 10°(percobaan C)


 t t t
t  1 2 3
3
 1.12  1.07
t 
2

t  1.09
4.waktu rata rata percobaan beban besar pada sudut 10°(Percobaan D)

 t t
t  1 2

 1.12  1.16
t 
2

t  1,12
Dari data tersebut dapat kita peroleh kecepatan dan kecepatan rata-rata. Untuk
kecepatan benda, jarak dibagi dengan waktu tiap percobaan. Maka kecepatan benda
yaitu :

9
Kecepatan benda (percobaan A) :
𝑠
𝑣=
𝑡
1,8 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑣=
1.18 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑣 = 1.52 𝑚/𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

Kecepatan benda (percobaan B) :


𝑠
𝑣=
𝑡
1,8 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑣=
1.26 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑣 = 1.42 𝑚/𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

Kecepatan benda (percobaan C) :


𝑠
𝑣=
𝑡
1,8 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑣=
1.09 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑣 = 1.65 𝑚/𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

Kecepatan benda (percobaan D) :


𝑠
𝑣=
𝑡
1,8 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑣=
1.12 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑣 = 1.60 𝑚/𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

Untuk percepatan, dapat diperoleh yaitu :

10
1.Untuk percepatan benda percobaan A

  v vt  vo
a 
t t

 v 1.52
a 
t 1.18

a  1.28m / s 2

2.Untuk percepatan benda percobaan B

  v vt  vo
a 
t t

 v 1.42
a 
t 1.26

a  1.12m / s 2

3.Untuk percepatan benda percobaan C

  v vt  vo
a 
t t

 v 1.65
a 
t 1.09

a  1.51m / s 2
4.Untuk percepatan benda percobaan D

  v vt  vo
a 
t t

 v 1.60
a 
t 1.12

a  1.42m / s 2

C. Reflecting

11
 Hal-hal yang sudah dicapai pada kegiatan percobaan GLB dan GLBB
Dalam percobaan yang telah dilakukan, praktikan dapat mengerti cara
mengukur kecepatan rata-rata, kecepatan, dan percepatan, serta dapat
menganalisis besaran-besaran kinematika pada benda yang bergerak.
Dalam GLB bahwa kecepatannya konstan dan pada GLBB percepatannya
yang konstan.
 Hal-hal yang belum dimengerti atau belum tercapai terkait dengan GLB
dan GLBB:
Bahwa praktikan masih belum memahami percobaan yang dilakukan,
karena belum mendalami sepenuhnya materi GLB dan GLBB, terutama
mengenai segala besaran-besaran yang ada dalam materi tersebut dan alat
yang digunakan masih belum sepenuhnya dapat dipakai dengan baik oleh
praktikan.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :

 Pada percobaan ini kecepatan awal sama dengan nol karena ini merupakan
percobaan gerak lurus beraturan. Kecepatan akhir yang diperoleh sebesar
1.52m/s,1.42 m/s,1.65m/s,1.60 m/s.
 Dalam percobaan ini, dilakukan beberapa kali percobaan agar menghasilkan
data yang akurat.
 Kecepatan rata-rata diperoleh dari jarak dibagi waktu rata-rata.
 Besaran kinematis pada benda bergerak yaitu kecepatan, percepatan, waktu,
kecepatan rata-rata, dan waktu rata-rata.

12
5.2 Saran

Untuk percobaan selanjutnya harus lebih teliti dalam mengambil data agar tidak
terjadi kesalahan dalam pengambilan data karena percobaan ini dibutuhkan
ketelitian sehingga menghasilkan data yang akurat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D.C. (2004). Physics volume I. New Jersey : Prentice Hall.

Sinuraya, Jurubahasa, dkk. (2018). Buku Ajar Mata Kuliah Fisika SMA Disertai
LKM Berorientasi ICARE. Medan: CV. Harapan Cerdas.

Slamet, A., dkk. (2008). Praktikum IPA. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai