”KINEMATIKA”
Dosen Pengampu : Drs. Khairul Amdani, M.Si
Puji syukur penyusun sampaikan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
segala berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan Critical Book Report
dengan judul “Kinematika” yang dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Fisika Dasar.
Penyusun menyadari bahwa penulisan Critical Book Report ini masih jauh
dari kata sempurna, baik dari materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki dan
meningkatkan mutu kedepannya. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih,
semoga bermanfaat bagi pembaca sebagaimana mestinya.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
3.2 Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Cabang ilmu mekanika yang meninjau gerak partikel tanpa meninjau penyebab geraknya
disebut sebagai kinematika. Walaupun kita hanya meninjau gerak titik partikel, tetapi hasil yang
didapat juga dapat dimanfaatkan untuk mempelajari gerak benda yang bukan titik partikel. Karena
selama pengaruh penyebab gerak benda hanya pengaruh eksternal, maka gerak keseluruhan benda
dapat diwakili oleh gerak titik pusat massanya dan tidak berbeda dengan gerak sebuah titik partikel.
Pembuktian terhadap pernyataan ini akan diberikan belakangan.
Pentingnya pemahaman mekanika juga merambah ke berbagai bidang ilmu dan teknologi,
termasuk rekayasa mesin, astronomi, dan kedokteran. Konsep-konsep seperti hukum Newton,
energi kinetik, dan momentum menjadi fondasi untuk merancang sistem-sistem kompleks dan
mengembangkan teknologi yang inovatif.
2
1.2 Permasalahan CBR
Berdasarkan Permasalahan di atas yang menjadi Permasalahan dalam CBR ini adalah:
1. Apa itu posisi, Posisi, Kecepatan dan Percepatan?
2. Apa itu Gerak dengan Kecepatan Konstan?
3. Apa itu Gerak dengan Percepatan Konstan?
4. Apa itu Kombinasi Gerak?
5. Apa itu Gerak Melingkar Beraturan?
6. Apa itu Gerak Relatif?
3
BAB II
PEMBAHASAN
IDENTITAS BUKU
Kondisi gerak suatu titik partikel dideskripsikan oleh perubahan posisi partikel sebagai
fungsi waktu, 𝑟⃑⃑ (t). Dalam mekanika klasik waktu dianggap tidak bergantung pada sistem
kerangka koordinat yang dipilih, waktu hanya sebagai sesuatu yang mengalir bebas dari
besaran-besaran fisis lainnya. Bila fungsi ->r(t) sudah diketahui untuk sebarang waktu t, maka
keadaan gerak partikel tadi secara praktis sudah diketahui. Tetapi terkadang informasi tentang
gerak partikel tidak diketahui dalam bentuk posisi tetapi dalam besaran-besaran lain yang akan
kita definisikan
4
Dalam selang waktu ∆t, posisi partikel akan berpindah dari 𝑟⃑⃑ (t) menjadi ⃑⃑⃑𝑟 (t + ∆t).
Didefinisikan suatu besaran yang kita sebut sebagai kecepatan, untuk menggambarkan
perubahan posisi ini. Kecepatan sebuah partikel adalah laju perubahan posisi partikel terhadap
Δ𝑣-
waktu. Kecepatan rerata partikel dalam selang waktu ∆t didefinisikan sebagai → 𝑎 = .
Δ𝑡
⃑
Δ𝑣
Sedangkan kecepatan sesaat pada saat t didefinisikan sebagai 𝑎 = lim =𝑑𝑣
𝑑𝑡
∆𝑡→0∆𝑡 Δ𝑡
Bila kecepatan partikel konstan 𝑣 , maka percepatannya nol. Untuk kasus ini posisi partikel
pada waktu t dapat diketahui melalui integrasi persamaan berikut ini ⃑⃑⃑⃑⃑⃑⃑⃑⃑
𝑑𝑟 = 𝑣𝑑𝑡 yang bila
𝑟 (𝑡) 𝑡
diintegralkan dari saat awal t0 dengan posisi 𝑟(0) ke saat akhir t dengan posisi ∫𝑟⃖(0) ⃑⃑⃑⃑
𝑑𝑟 = 𝑣 ∫0 𝑑𝑡
Bila percepatan partikel konstan 𝑣 , kecepatan partikel dapat ditentukan dari integrasi
persamaan berikut ini ⃑⃑⃑⃑
𝑑𝑣 = ⃑⃑⃑⃑⃑⃑
𝑎𝑑𝑡 yang bila diintegralkan dari saat awal t0 dengan kecepatan
𝑣(𝑡)
𝑣 (0) ke saat akhir t dengan kecepatan 𝑣 (t) maka diperoleh ∫𝑣(0) 𝑢𝑑𝑣 = Hasilnya v(𝑡)2 =
D. Kombinasi Gerak
Misalkan di titik asal koordinat (0, 0) sebuah partikel bergerak dengan kecepatan awal
𝑣 yang membentuk sudut θ terhadap sumbu x. Partikel ini mengalami percepatan gravitasi
sebesar −g (ke arah sumbu y negatif). Kecepatan awal partikel dapat diuraikan menjadi
komponen x dan y, yaitu v0x = v0 cos θ dan v0y = v0 sin θ. Gerak partikel sekarang dapat
dianalisa sebagai gerak dengan kecepatan konstan pada arah x dan gerak dengan percepatan
konstan pada arah y. Sesuai pembahasan pada bagian sebelum ini, posisi partikel pada arah x
dan y diberikan oleh
x(t) = v0𝑥 𝑡
5
y(t) = v0𝑦 𝑡 −1/2𝑔𝑡 2
Kecepatan partikel pada arah x tetap, yaitu vx(t) = v0x, sedangkan kecepatan partikel pada arah
y berubah sebagai vy(t) = v0𝑦 − gt. Besar kecepatan partikel diberikan oleh v(t) =
qvx (t)²+ vy (t)².
Gerak melingkar beraturan adalah gerak dengan lintasan berbentuk lingkaran dan kelajuan
konstan. Walau kelajuannya konstan, tetapi vektor kecepatannya berubah, yaitu berubah
arahnya. Kita tinjau suatu partikel bergerak melingkar dengan jejari lintasan lingkarannya r.
Untuk selang waktu ∆t, partikel yang bergerak melingkar telah menempuh jarak sejauh v∆t =
rθ (2.5) dengan θ adalah sudut dalam satuan radian. Dalam selang waktu tersebut, karena vektor
kecepatan selalu tegak lurus terhadap jejari lingkaran, arah vektor kecepatan juga sudah
⃑⃑⃑⃑ Sehingga untuk selang waktu yang cukup kecil, ∆v = θv. (2.6).
berubah sebesar ∆𝑣
F. Gerak Relatif
Ketika menganalisa gerak suatu partikel, kita meninjaunya relatif terhadap suatu titik
acuan dan sistem koordinat tertentu, yang secara bersama-sama disebut sebagai kerangka
acuan. Besaran-besaran gerak partikel tersebut, seperti posisi, kecepatan dan percepatan dapat
bernilai berbeda bila dilihat dari kerangka acuan yang berbeda. Dalam analisa ini, kita memakai
pendekatan klasik di mana waktu dianggap sama di semua kerangka acuan. Ditinjau misalnya
suatu kerangka acuan A dan kerangka acuan kedua B. Posisi titik asal B dlihat dari titik asal A,
diberikan oleh vektor 𝑅⃑ BA(t). Posisi sebuah partikel C menurut kerangka A dan B secara
berturutan adalah 𝑟CA(t) dan 𝑟CB(t). Hubungan antara 𝑟CA(t) dan 𝑟CB(t), diberikan oleh
𝑟CA(t) = 𝑟CB(t)+ 𝑅⃑ BA(t).
6
Dari persamaan ini, dengan derivatif terhadap waktu, diperoleh hubungan kecepatan partikel
⃑⃑⃑⃑⃑ 𝐶𝐴 𝑑𝑟
𝑑𝑟 ⃑⃑⃑⃑⃑ 𝐶𝐵 ⃑⃑⃑⃑⃑ 𝐵𝐴
𝑑𝑅
menurut A dan B + +
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
3. Dalam materi kinematika dimuat dengan grafik dari setiap sub bab sehingga
pembacalebih mudah memahami materi
4. Materi kinematika didalam buku ini di susun secara ringkas sehingga pembaca tidak
bosan dalam membaca buku ini.
5. Kinematika yang di bahas dalam buku ini adalah materi lanjutan sehingga
mahasiswamudah memahami dengan sudah menguasai konsep dasar kinematika.
3. Bahasa yang mungkin terlalu teknis atau sulit dipahami bagi beberapa pembaca.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku yang berjudul “Fisika Dasar”sangat bagus untuk bahan bacaan serta referensi
Seorang mahasiswa memperoleh ilmu tentang fisika terutama kinematika Karena konsep yang
sederhana dan terstruktur sehingga mudah di pahami. Buku ini menyajikan materi dengan
ringkas tanpa bertele-tele, oleh sebab itu buku ini dapat mempermudah mahasiswa dalam
mempelajari ilmu fisika. Buku ini sangat bagus sebagai bahan rujukan serta referensi bagi
mahasiswa.
B. Saran
Dari ringkasan buku tersebut, seluruhnya sangat bermanfaat bagi pembaca khususnya
mahasiswa. Harapan kedepannya buku ini terus diperbaiki lagi misalnya dengan menambah
ilustrasi sesuai kebutuhan, khusus nya pada para pembaca. Buku ini sangat banyak manfaatnya
terutama bagi mahasiswa. Maka diharapkan kedepan nya buku ini tetap terupdate dengan
revisi-revisi yang lebih membangun dan mendetail lagi sesuai dengan perkembangan zaman
dan ilmu.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
10