Disusun Oleh :
KELOMPOK VII
KELAS B
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa, yang atas rahmat-nya maka penulis dapat
Menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “entropi”. Penulisan makalah ini merupakan salah
satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah termodinamika. Dalam penulisan
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan –kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dan kami mengira makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan setiap kritik dan saran yang
bersifat membangun, yang dapat memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
Kelompok VII
BAB 1
PENDAHULUAN
perubahan energi dari suatu bentuk kebentuk lain, aliran dan kemampuan energi melakukan
usaha, energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain tanpa ada pengurangan maupun
penambahan, prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi. Prinsip
termodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dimana salah
satunya yaitu energi panas dari matahari yang diserap oleh bumi yang berupa gelombang
Aplikasi termodinamika sangat banyak, hal ini terjadi karena perkembangan ilmu
termodinamika sejak abad 17 yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di Inggris, dan
diikuti oleh ilmuan termodinamika seperti Rudolph Clausius, William Rankine, dan Lord
makroskopis hingga yang bersifat mikroskopis. Adapun bentuk-bentuk energi yang dihasikan
dalam proses termodinamika dapat berupa berbagai bentuk, diantaranya energi kimia, energi
panas, energi mekanis, energi listrik, energi nuklir salah satunya yaitu energi yang terdapat
Misalkan pemancaran cahaya oleh filament tungsten dari sebuah bohlam. Gelombang
cahaya yang dipancarkan terdiri dari cahaya biru hingga ujung merah spectrum cahaya. untuk
1. Ruang Fase
Ruang fase yang telah diulas dalam Bab 3 sangat berguna dalam membahas distribusi
kecepatan molekul. Setiap titik dalam ruang fase adalah representasi lengkap dari posisi
dan kecepatan setiap molekul. Jika kecepatan setiap molekul dinyatakan sebagai vektor
dengan titik tangkap pada pusat koordinat, maka vektor-vektor ini akan menembus
dimana index x menandakan komponen dalam arah Sumbu-x. Setiap vektor yang
bersesuaian dengan satu molekul dan direpresentasikan oleh anak panah dapat diwakili
oleh ujung vector berupa titik. Titik-titik ini berada dalam ruang yang kita sebut sebagai
ruang kecepatan (velocity space). Ruang repsentasi kecepatan adalah ruang tiga dimensi
Kartesian dengan sumbu vx, vy dan vz. Pada ruang kecepatan, ada kemungkinan dua
buah vektor berimpit. Keadaan ini bersesuaian dengan keadaan bahwa dua molekul
memiliki kecepatan yang persis sama, kendati posisinya berbeda. Dalam ruang fase, tidak
mungkin ada dua titik representasi berimpit sebab posisi setiap molekul unik. Suatu
elemen volume dV dalam ruang fase diasumsikan mengandung banyak sekali titik
diberi nomor. Kita dapat mendefinisikan densitas pada masing-masing elemen volume ini
Densitas ini akan merupakan fungsi dari 3 peubah ruang dan 3 peubah kecepatan; dan
Keadaan mikro adalah konfigurasi sesaat yang memuat data lengkap posisi dan kecepatan
(momentum) setiap molekul. Konfigurasi dapat dipandang sebagai hasil pemotretan pada
satu titik waktu. Potret nyata dari suatu sistem hanya memuat informasi posisi masing-
masing molekul dan tidak ada informasi tentang kecepatan. Kenyataan bahwa pemotretan
benda bergerak akan menghasilkan gambar yang kualitasnya tidak sebaik dengan
pemotretan benda diam. Sebab itu dikonsepkan bahwa potret untuk keperluan keadaan
mikro memuat informasi bukan hanya posisi, tetapi juga kecepatan yang dinyatakan oleh
warna. Pemotretan dapat dilakukan pada berbagai titik waktu, sedangkan hasil dari
untuk berbagai keadaan makro dapat berbeda, sebagaimana dibahas dalam Bab 3.
3. Bobot Statistik
Andaikan N buah molekul terbagi ke dalam n bilik dimana masing-masing bilik berisi
N1,N2 . . .Nn molekul, maka jumlah keadaan mikroskopik dapat dihitung sebagai berikut
𝑁! 𝑁!
Ω =𝑁 ! 𝑁 ! … 𝑁 ! = Π𝑛 𝑁 !
1 2 𝑛 𝑖=1 𝑖
dimana • biasa juga disebut sebagai bobot statistik (Statistical weight). Faktorial dari
bilangan yang ordenya hingga 1023 akan sangat besar sehingga perlu teknik khusus
ln 𝑥! = 𝑥 ln 𝑥 − 𝑥
Elaborasi
sederhana sbb
Selanjutnya, kita akan merumuskan entropi yang secara mekanika statistik didefinsikan
Dengan menggunakan rumus stirling, diperoleh:
Jumlah molekul yang berada pada bilik ke-i tentu saja berubah setiap saat. Akan tetapi
pada saat entropi maksimum, maka perubahan bobot statistik maksimum Ωmax akibat
perubahan dari Ni adalah nol. Jika bobot statistik • maximum, logaritmanya juga
Ω maximum, sehingga
tetap, pertambahan jumlah dalam suatu bilik adalah akibat pengurangan pada bilik yang
lain. Implikasinya,
Variasi dari persamaan ini menghasilkan persamaan syarat yang kedua (yang pertama
adalah Pers.7.8).
Dengan alasan yang sama saat mebahas distribusi kecepatan molekuler, kita
Karena telah dikalikan dengan pengali Lagnrange, δNi dalam persamaan di atas secara
yang menghasilkan
Karena ∑ 𝑁𝑖 = 𝑁 berarti
dimana Z disebut sebagai fungsi partisi. Persamaan untuk Ni dalam (7.12) dapat
dituliskan sebagai
Hubungan antar fungsi partisi dan entropi dapat ditelusuri dari bobot statistik sbb
Di sini kita mulai dapat memperkenalkan konsep temperatur yang muncul murni dari
Contoh soal:
Dari Pers. 7.16 dan melalui turunan parsial S terhadap energi dalam U
Fungsi partisi Z dapat dianggap sebagai pembangkit sebab melalui Z semua fungsi
dimana F adalah energi bebas Helmholtz. Dengan demikian tinjaun mekanika statistik
Dalam bagian ini akan digunakan konsep statistik Maxwell-Boltzmann untuk perhitungan
suku energi potensial tidak ada karena molekul-molekul gas ideal saling bebas.
2 2 2
Perhatikan bahwa batas penjumlahan berubah dari N menjadi 3N, yaitu ⃗
𝑃 = 𝑝𝑥 + 𝑝𝑦 +
Oleh karena Hamiltonian tidak bergantung pada posisi q, integrasi terhadap d3Nq
menghasilkanVN, sehingga
Perhitungan sisa integral dilakukan dengan memperhitungkan keadaan bahwa semua titik
dalam
terakhir tidak
sehingga
yang berarti bahwa Pers. 7.25 bergantung hanya pada R = (x21 + ・ ・ ・ + x2N)1/2.
Akibatnya elemen volume ¦dxi dapat dinyatakan oleh kulit bola, menggunakan Pers. (7.23)
5. Paradoks Gibbs
Paradoks Gibbs
Sajian entropi gas ideal seperti dalam 7.26 memiliki kontradiksi. Kontradiksi ini adalah
Andaikan terdapat dua jenis gas yang terpisah seperti gambar. Kemudian pada saat t = 0, dinding
pemisah diangkat, sehingga setelah selang waktu tertentu keadaan setimbang baru dicapai.
Berdasarkan Pers. (7.27) maka selisi antara entropi setelah dan sebelum dinding diangkat
adalah
Hingga disini belum terlihat kontradiksi sebab percampuran gas
Teori Debye
Teori ini membahas panas jenis zat pada pada temperatur rendah.
berarti kita tidak mampu menomori molekul-molekul gas. Jumlah keadaan mikro menjadi lebih
sedikit dibandingkan dengan keadaan untuk sistem terbedakan. Keadaan mikro tidak berubah
akibat pertukran molekul dari satu tempat ke tempat lain. Perhitungan perubahan entropi
menurut Pers. (7.30) bersifat paradoksal sebab di satu pihak ¢S > 0 berarti bahwa pertukaran
KESIMPULAN
perubahan energi dari suatu bentuk kebentuk lain, aliran dan kemampuan energi melakukan
usaha, energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain tanpa ada pengurangan maupun
penambahan, prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi. Prinsip
termodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dimana salah
satunya yaitu energi panas dari matahari yang diserap oleh bumi yang berupa gelombang
SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih karena
kesediaannya untuk membaca makalah yang kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
termodinamika. Tentunya masih banyak kekurangan karena berbagai keterbatasan kami baik itu berupa
pengetahuan maupun bahan referensi, Oleh karena itu masukan berupa saran dan kritik sangat kami
harapkan.