Anda di halaman 1dari 33

PENGAPLIKASIAN PERSAMAAN ENERGI DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

( Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mekanika )

Dosen Pengampu : Ardian Asyhari, M.Pd.

Disusun Oleh

Kelompok 3 :

1. Desi Mustikawati (1911090287)


2. Ernando Prasetya (1911090197)
3. Eva safitri (1911090050)
4. Firda Elisa (191109091)
5. Muhammad Agus T. (1911090101)
6. Nettty Armita (1911090218)
7. Nurul Haniyah (1911090119)
8. Shinta Rimadhani (1911090147)
9. Syahla Athia Farha (1911090157)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

T.A. 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata kuliah
“MEKANIKA”, dengan judul Pengaplikasian persamaan energi dalam kehidupan sehari
hari..

Dengan ditulisnya makalah ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami
makna tentang Pengaplikasian persamaan energi dalam kehidupan sehari hari. Kami sadar
bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk menjadi lebih baik lagi.

Kami berharap tulisan ini dapat memberi informasi bagi pembaca terutama mahasiswa.

Bandar Lampung, 18 Maret 2020

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR………………………………………………………………... ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………4

1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………….5

1.3. Tujuan Masalah …………………………………………………………………5

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………….6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….32

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari hari kebutuhan akan energi merupakan komponen yang
sangat penting. Adapun hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakanatau dimusnahkannamun dapat berubah dari satu bentuk kebentuk lain menjadi
energi lain (Joule). Salah satu kebutuhan energi di Indonesia yang terus meningkat dari tahun
ke tahun adalah kebutuhan energi listrik.

Energi listrik tersebut dipasok dari berbagai jenis pembangkit listrik, diantaranya
pembangkitlistrik tenaga uap (berbahan bakar batubara) dan pembangkit listrik tenaga gas
(berbahanbakar gas). Batu bara dan gas alam merupakan salah satu sumber energi yang tidak
dapat diperbaruhi. Oleh karena itu, pemanfaatannya harus memikirkan keberlangsungan
cadanganenergi bagi generasi selanjutnya. Meningkatnya pembangunan yang diikuti dengan
perkembangan perekonomian Indonesia mengakibatkan kebutuhan energi nasional juga
semakin meningkat dan menjadikan penggunaan energi menjadi salah satu kontributorbesar
biaya operasional yang harus dikeluarkan(Rianto,2007:1).

Menurut Aldiantiet al.(2014)peningkatan kebutuhan energi dari tahun 2009 2019 terus
meningkat yang dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan
penduduk. Seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk
maka pertumbuhan kebutuhan energi pun meningkat.

Bahkan presentase untuk peningkatan pertumbuhan kebutuhan energi bernilai lebih


besar,yaitu 7,1% dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan
penduduk,dengan masing-masing jumlah presentase sebesar 6,1% dan 1,1%.Kesadaran akan
penghematan energi listrik mutlak harus dilakukan oleh

seluruh konsumen energi listrik, baik itu konsumen rumah tangga, maupun konsumen
industri untuk menjaga keberlansungan cadangan energi bagi generasi selanjutnya. Bentuk
penghematan energi listrik yang dapat dilakukan antara lain: mencabut stop kontak peralatan
listrik yang tidak digunakan, mematikannya.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan energi?

2. Bagaimana cara pengaplikasian energi dalam kehidupan sehari-hari?

3. Apa saja contoh pengaplikasiannya?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu energi

2. Memahami bagaimana cara energi diaplikasikan

3. Mengerti contoh-contoh penerapannya

5
BAB II

PEMBAHASAN

5.1 Pendahuluan

Dalam bab ini kita akan membuat serangan lain pada masalah mendasar mekanika
klasik memprediksi gerak suatu sistem di bawah yang diketahui interaksi. Kami akan
menemukan dua konsep baru yang penting, energi dan karya, yang pertama kali muncul
hanya sebagai alat bantu komputasi, kruk matematika sehingga untuk berbicara, tetapi yang
ternyata memiliki fisik yang dalam makna. Sepintas tampaknya tidak ada masalah dalam
menemukan gerakan partikel jika kita tahu gaya. Hukum kedua Newton memberi tahu kita
percepatan, yang dapat kita integrasikan untuk menemukan kecepatannya, dan kemudian kita
bisa mengintegrasikan kecepatan untuk menemukan posisi. Ini terdengar sederhana tetapi ada
adalah masalah: untuk melakukan perhitungan ini kita perlu tahu gaya sebagai fungsi waktu,
tetapi gaya biasanya dikenal sebagai fungsi posisi, misalnya gaya pegas atau gaya gravitasi.
Itu Masalahnya serius karena fisikawan umumnya tertarik pada interaksi antara sistem, yang
berarti mengetahui bagaimana gaya bervariasi posisi, bukan bagaimana bervariasi dengan
waktu. Tugasnya adalah menemukan v (t) dari persamaan.

2. Mengintegrasikan Persamaan Gerak Di Satu Dimensi

Gerak 1 dimensi adalah gerak suatu objek yang terjadi disepanjang garis lurus.
Pemahaman akan kinematika gerak dapat membantu memahami gerak satu dimensi. Gerak
satu dimensi terdiri dari dua titik yaitu titik awal dan titik akhir. Terdapat jarak diantara titik
awal dan titik akhir serta waktu tempuh dari titik awal ke titik akhir. Selain gerak satu
dimensi, terdapat pula gerak 2 dimensi (gerak melingkar dan gerak parabola), dan gerak 3
dimensi (gerak di dalam ruang). Objek yang bergerak disebut partikel walaupun objek
tersebut adalah Bumi.

6
1. Perpindahan dan Jarak

Jarak panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu
tertentu. Perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dari keadaan awal
ke keadaan akhir. Jika misalnya ada seseorang yang pergi ke sekolah dari rumahnya, maka
panjang jalan yang ia tempuh dinamakan jarak. Sedangkan jarak antara rumah dan sekolah

(membentuk garis lurus) disebut perpindahan.

2. Kelajuan dan Kecepatan

Kelajuan adalah besarnya kecepatan suatu objek. Sedangkan kecepatan adalah besaran
vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda berpindah. Perbedaan mendasar antara
kelajuan dan kecepatan adalah kelajuan tidak memiliki arah (besaran skalar) sedangkan
kecepatan memiliki arah (besaran vektor). Rumus keduanya sama yaitu v=s/t dimana v
adalah kelajuan/kecepatan (m/s), s adalah jarak (untuk kelajuan) atau perpindahan (untuk
kecepatan) (m), dan t adalah waktu tempuh (s).

3. Kecepatan Sesaat

Kecepatan sesaat adalah kemiringan garis lurus yang menyinggung kurva x terhadap t.
Disana terlihat bahwa jika selang waktu lebih kecil, maka garis lurusnya akan semakin
curam. Perpindahan ∆x bergantung pada selang waktu ∆t, jadi jika ∆t mendekati nol, maka
∆x juga mendekati nol. Berikut adalah persamaan matematis kecepatan sesaat:

7
Hasilnya bisa positif (nilai x bertambah) atau negatif (nilai x berkurang). Berikut adalah
turunannya dalam notasi kalkulus

4. Percepatan

Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Setiap partikel yang
bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan mengalami percepatan. Percepatan
didefinisikan sebagai rasio v/t dimana v adalah kecepatan (m/s) dan t adalah waktu (sekon).
Satuan percepatan adalah m/s2. Berikut adalah persamaan matematis percepatan.

5. Percepatan Sesaat

Percepatan sesaat adalah limit percepatan dengan ∆t mendekati nol. Jika digambarkan
dengan grafik, percepatan sesaat pada t digambarkan sebagai kemiringan garis yang
menyinggung kurva pada saat itu. Berikut adalah persamaan matematis percepatan sesaat

Berikut adalah turunannya dalam notasi kalkulus:

6. Gerak 1 Dimensi dengan Percepatan Konstan

8
Suatu gerak satu dimensi juga dapat mengalami percepatan konstan. Misalnya saat
benda dijatuhkan dari ketinggian tertentu (dengan asumsi tidak ada gaya gesek dengan udara
atau di ruang hampa). Misalnya saat benda dijatuhkan di bumi, maka pergerakannya akan
mengalami percepatan konstan yaitu setara percepatan gravitasi bumi (9,81 m/s2).

Berikut adalah rumus untuk mencari kecepatan benda dalam waktu tertentu:

Dengan v adalah kecepatan (m/s), v0 adalah kecepatan awal atau


mula-mula (m/s), a adalah percepatan (m/s2), dan t adalah waktu (s).

7. Integrasi Pada Gerak Satu Dimensi

Integrasi adalah cara untuk mendapatkan fungsi kecepatan dari suatu fungsi posisi
yang diketahui lewat diferensiasi. Berikut adalah persamaan integrasi:

Integrasi Dimana x adalah posisi akhir (m), x0 adalah posisi mula-mula (m), v0 adalah
kecepatan mula-mula (m/s), t adalah waktu (s), dan a adalah percepatan (m/s2).

Contoh gerak satu dimensi

1. Berapakah jarak yang ditempuh sebuah mobil dalam 5 menit jika kecepatan rata-ratanya
selama selang waktu ini adalah 80 km/jam?

Pembahasan:

Kita tertarik dengan perpindahan selama selang waktu 5 menit. Perpindahan dirumuskan:

X12 = vrata-rata x t12

Karena waktu dinyatakan dalam menit dan kecepatan rata-rata dalam kilometer per
jam, kita harus mengubah waktu menjadi jam atau kecepatan rata-rata menjadi kilometer per
menit. Dengan melakukan pilihan yang kedua kita akan memperoleh:

vrata-rata = (80 km / 1 jam) x (1 jam / 60 menit) = 4 km / 3 menit

Maka nilai perpindahannya:

X12 = (4 km / 3 menit) x 3 menit = 6,67 km

9
2. Seekor siput berada di X1 = 18 mm pada t1 = 2 s. dan belakangan ditemukan di X2 = 14
mm pada t2 = 7 s. Tentukan perpindahan dan kecepatan rata-rata siput itu untuk selang waktu
tersebut.

Pembahasan:

Perpindahan siput adalah;

X12 = X2 – X1 = 14 mm – 18 mm = -4 mm

Kecepatan rata-rata siput ditentukan dengan cara:

vrata-rata = X12 / t12 = X2 – X1 / t2 – t1 = 14 mm – 18 mm / 7 s – 2 s = -4mm / 5 s = -8,8


mm/s

Perpindahan dan kecepatan rata-rata bernilai negatif, yang menunjukkan bahwa siput
bergerak ke kiri.

2.3.1 Kerja dan Energi

2.3.1 Teorema Kerja – Energi dalam Satu Dimensi

Energi Kinetik dan Teorema Kerja- Energi Kinetik Kita telah mempelajari usaha dan
diidentifikasi sebagai mekanisme untuk mentransfer energi ke dalam sistem. Kita telah
menyatakan bahwa kerja adalah pengaruh pada sistem dari lingkungan, tapi kita belum
membahas hasil dari pengaruh ini pada sistem. Salah satu hasil yang mungkin melakukan
usaha pada sistem adalah bahwa sistem merubah kecepatan. Pada bagian ini, kita
mempelajari situasi ini dan memperkenalkan tipe pertama energi kita bahwa sistem dapat
memilikinya, disebut energi kinetik. Gambar 7.12. Perhatikan sebuah sistem yang terdiri dari
satu objek. Gambar 7.12 menunjukkan balok massa m bergerak dengan perpindahan
mengarah ke kanan bawah mendapatkan gaya total ∑F, juga diarahkan ke kanan. Kita tahu
dari hukum kedua Newton bahwa balok bergerak dengan percepatan a. Jika balok (dan
karena itu gaya) bergerak dengan perpindahan ∆r = ∆x i = (xf - xi ) i, kerja total yang
dilakukan pada balok oleh gaya eksternal total ∑F adalah:

(7.14)

Menggunakan hukum kedua Newton, kita menggantikan besarnya gaya total ∑F = ma dan
kemudian melakukan manipulasi aturan rantai pada integrasi:

10
(7.15)

dimana vi adalah kecepatan balok di x = xi dan vf adalah kecepatan di xf.

Persamaan 7.15 dihasilkan untuk situasi tertentu gerak satu dimensi, tetapi merupakan
hasil umum. Itu memberitahu kita bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya total pada sebuah
partikel dengan massa m adalah sama dengan perbedaan antara nilai awal dan akhir dari
besarnya ½ mv2. Nilai ini sangat penting yang telah diberi nama khusus, energi kinetik:

K= ½ mv2 (7.16)

Energi kinetik merupakan energi yang berkaitan dengan gerak partikel. Energi kinetik
adalah besaran skalar dan memiliki satuan yang sama dengan usaha. Misalnya, objek 2,0 kg
bergerak dengan kecepatan 4,0 m/s memiliki energi kinetik 16 J. Tabel 7.1 daftar energi
kinetik untuk berbagai benda. Persamaan 7.15 menyatakan bahwa kerja yang dilakukan pada
sebuah partikel oleh gaya total ∑F yang bekerja padanya sama dengan perubahan energi
kinetik partikel. Untuk menulis Persamaan 7.15 sering ditulis berupa:

Wext = Kf – Ki = ∆K (7.17)

Cara lain untuk menulisnya adalah Kf = Ki + Wext, yang mengatakan kepada kita
bahwa energi kinetik akhir dari suatu obyek adalah sama dengan energi awal kinetiknya
ditambah perubahan energi akibat kerja total yang diterapkan padanya. Kita telah
menghasilkan Persamaan 7.17 dengan membayangkan melakukan usaha pada partikel. Kita
juga bisa melakukan usaha pada sistem yang dapat berubah bentuk, di mana bagian dari
sistem bergerak satu sama lain. Dalam kasus ini, kita juga menemukan bahwa Persamaan
7.17 berlaku selama usaha total didapat dengan menjumlahkan hasil yang dilakukan oleh
masing-masing gaya dan penambahan, seperti yang dibahas sebelumnya berkaitan dengan
Persamaan 7.8. Persamaan 7.17 adalah hasil yang penting yang dikenal sebagai teorema
usaha-energi kinetik:

"Bila kerja diterapkan pada sistem dan satu-satunya perubahan sistem dalam kecepatan, kerja
total yang dilakukan pada sistem sama dengan perubahan energi kinetik dari sistem."

Teorema usaha-energi kinetik menunjukkan bahwa kecepatan sistem meningkat jika


usaha total diterapkan kan padanya positif karena energi kinetik akhir lebih besar dari energi
kinetik awal. Kecepatan berkurang jika kerja total adalah negatif karena energi kinetik akhir
kurang dari energi kinetik awal.

11
Karena sejauh ini kita hanya menyelidiki gerak translasi sepanjang ruang, kita sampai
pada teorema kerja- energi kinetik dengan menganalisis situasi yang melibatkan gerak
translasi. Tipe lain dari gerak adalah gerak rotasi, di mana obyek berputar pada sumbunya.
Kita akan mempelajari jenis gerak dalam Bab 10. Teorema kerja-energi kinetik juga berlaku
untuk sistem yang mengalami perubahan dalam kecepatan rotasi karena usaha dilakukan pada
sistem. Kincir angin di foto pada awal bab ini adalah contoh kerja menyebabkan gerak rotasi.
Teorema kerja -energi kinetik akan memperjelas hasil sebelumnya dalam bab ini yang
mungkin tampak aneh. Pada Bagian 7.4, kita sampai pada hasil nol kerja total yang dilakukan
ketika kita membiarkan pegas mendorong balok dari xi = -xmax ke xf = xmax. Perhatikan
bahwa karena kecepatan balok terus berubah, hal itu mungkin tampak rumit untuk
menganalisis proses ini. Jumlah ∆K dalam teorema usaha- energi kinetik, bagaimanapun,
hanya mengacu pada poin awal dan akhir untuk kecepatan, tetapi tidak tergantung pada
lintasan yang dilewati antara titik-titik. Oleh karena itu, karena kecepatan adalah nol pada
kedua titik awal dan akhir gerak, kerja total yang dilakukan pada balok adalah nol. Kita akan
sering melihat konsep ini dari bagian tersendiri dalam pendekatan masalah.

Mari kita juga kembali ke misteri dalam Finalisasi langkah pada akhir Contoh 7.5.
Mengapa usaha yang dilakukan oleh gravitasi bukan hanya nilai usaha yang dilakukan oleh
pegas dengan tanda positif? Perhatikan bahwa usaha yang dilakukan oleh gravitasi lebih
besar dari besarnya usaha yang dilakukan oleh pegas. Oleh karena itu, total kerja yang
dilakukan oleh semua gaya pada objek adalah positif. Bayangkan sekarang bagaimana
menciptakan situasi di mana satu-satunya gaya pada objek adalah gaya pegas dan gaya
gravitasi. Anda harus menempatkan objek pada titik tertinggi dan kemudian menyingkirkan
tangan Anda dan biarkan benda jatuh. Jika Anda melakukannya, Anda tahu bahwa ketika
objek mencapai posisi 2,0 cm di bawah tangan Anda, ia akan bergerak, yang konsisten
dengan Persamaan 7.17. Kerja total positif dilakukan pada objek, dan hasilnya adalah bahwa
ia memiliki energi kinetik saat melewati titik 2,0 cm.

Satu-satunya cara untuk mencegah objek dari memiliki energi kinetik setelah bergerak sejauh
2,0 cm adalah dengan perlahan-lahan menurunkan dengan tangan Anda. Kemudian,
bagaimanapun, ada gaya ketiga yang melakukan usaha pada objek, yaitu gaya normal dari
tangan Anda. Jika gaya ini dihitung dan ditambahkan
dengan yang dilakukan oleh gaya pegas dan gaya

12
gravitasi, kerja total yang dilakukan pada objek adalah nol, yang konsisten karena tidak
bergerak pada titik 2,0 cm.

Sebelumnya, kita menunjukkan bahwa kita dapat dianggap sebagai mekanisme untuk
mentransfer energi ke dalam sistem. Persamaan 7.17 adalah pernyataan matematis dari
konsep ini. Ketika usaha total Wnet diterapkan pada sistem, hasilnya adalah transfer energi
melintasi batas sistem. Hasil pada sistem, dalam kasus Persamaan 7.17, adalah perubahan
energi kinetik ∆K. Pada bagian berikutnya, kita menyelidiki jenis lain dari energi yang dapat
disimpan dalam sistem sebagai akibat dari usaha yang diterapkan pada sistem.

2.3.2 Mengintegrasikan Persamaan Gerakan di Beberapa


dimensi

Kembali ke masalah utama bab ini, mari kita coba integrasi

persamaan gerak suatu partikel yang ditindaklanjuti oleh gaya yang bergantung pada posisi
Dalam kasus gerakan satu dimensi kami terintegrasi dengantion. Untuk menggeneralisasi ini,
pertimbangkan apa yang terjadi ketika partikel bergerak jarak pendek Δr. Kami berasumsi
bahwa isr sangat kecil sehingga F efektif konstan untuk ini pemindahan. Jika kita mengambil
produk skalar Persamaan. (5.7)

dengan Δr, kami


mendapatkan
Sketsa menunjukkan
lintasan dan gaya di beberapa titik di sepanjang lintasan. Pada titik ini, F · Δr = F Δr cos θ.
Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana kami tahu, karena ini mengharuskan mengetahui

13
lintasan, yang sedang kami coba temukan. Mari kita lihat masalah ini untuk beberapa saat dan
berpura-puralah kita tahu lintasannya. Dalam Persamaan. (5.8) sisi kanan adalah m (dv / dt) ·
Δr. Kita bisa berubah ini dengan mencatat bahwa v dan arer tidak independen; untuk yang
cukup singkat

panjang lintasan, v kira-kira konstan. Karenanya Δr = v Δt, di mana Δt

adalah waktu yang dibutuhkan partikel untuk melakukan perjalanan. Karena itu, Kita dapat
mengubah Persamaan. (5.9) dengan identitas vektor 2A · dA / dt = dA2 / dt

yang kami berikan di


Bagian 1.10:

Langkah selanjutnya adalah membagi seluruh lintasan dari posisi awal ra ke posisi
akhir rb ke dalam N segmen pendek dengan panjang Δrj, di mana j adalah indeks penomoran
segmen. (Ketika kita mengambil batas →r → 0 tidak ada bedanya apakah semua bagian
memiliki panjang yang sama.) Untuk setiap segmen kita dapat menulis relasi yang mirip
dengan Persamaan. (5.10): di mana rj adalah lokasi segmen j, vj adalah kecepatan yang
dimiliki partikel di sana, dan Δtj adalah waktu yang dihabiskan untuk melewatinya. Jika kita
tambahkan bersama persamaan semua segmen, kita memiliki rj adalah lokasi segmen j, vj
adalah kecepatan partikel memiliki di sana, dan Δtj adalah waktu yang dihabiskan untuk
melewatinya. Jika kita tambahkan bersama persamaan semua segmen, yang kita miliki

2.3.3 Teorema Kerja – Energi

Teorima Usaha dan Energi

Besar usaha untuk mengubah kecepatan benda dari V1 dipercepat hingga mencapai
kecepatan v2 adalah sebagai berikut:

14
W = F ∆x

Berdasarkan hukum II newton, sebuah gaya F akan mempercepat benda sesuai persamaan

F=ma

Berdasarkan persamaan GLBB

Dari kedua persamaan diatas,


persamaan usaha dapat dituliskan sebagi berikut.

Jadi, besar usaha dapat dirumuskan sebagai berikut. Persamaan di atas disebut teorema usaha-
energi yang dinyatakan sebagai berikut.

’’Usaha yang dilakukan oleh gaya pada suatu benda sama dengan perubahan energi kinetik
pada benda tersebut”.

2.3.4 Kekuasaan

15
Kekuasaan adalah tingkat di mana pekerjaan dilakukan. Pekerjaan ΔW dengan paksa
F pada asistem saat bergerak melalui jarak pendek isr adalah F · Δr. Jika perpindahan menit
terjadi selama waktu Δt, maka tingkat kerjanya

Kekuasaan dapat berupa positif atau negatif tergantung pada apakah bekerja pada atau
oleh sistem. Unit SI daya adalah watt (W);

1 W = 1 joule / s = 1 kg · m2 / s3.

Banyak unit lain digunakan untuk tujuan ilmiah, misalnya tenaga kuda untuk
menggambarkan kekuatan mesin dan mobil. Ada beberapa definisi yang sedikit berbeda.
tenaga kuda, tergantung pada aplikasinya, tetapi biasanya dianggap 746 W. Beberapa unit
kekuasaan lain diringkas .

2.4 Konservasi Energi Mekanik

Dalam fisika, hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi total dari sistem
yang terisolasi tetap konstan, konon akan dilestarikan seiring waktu. Hukum ini berarti bahwa
energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan; sebaliknya, ia hanya dapat diubah atau
ditransfer dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Misalnya, energi kimia diubah menjadi energi
kinetik ketika sebuah tongkat dinamit meledak. Jika seseorang menambahkan semua bentuk
energi yang dilepaskan dalam ledakan, seperti energi kinetik dari potongan, serta panas dan
suara, seseorang akan mendapatkan penurunan yang pasti dari energi kimia dalam
pembakaran dinamit. Secara klasik, kekekalan energi berbeda dari konservasi massa; namun,
relativitas khusus menunjukkan bahwa massa dapat diubah menjadi energi dan sebaliknya
oleh E = mc , dan sains sekarang mengambil pandangan bahwa energi massa dilestarikan.

Secara ilmiah, konservasi energi dapat dibuktikan secara teliti oleh teorema Noether
sebagai konsekuensi dari simetri penerjemahan waktu yang berkesinambungan; yaitu, dari
fakta bahwa hukum fisika tidak berubah seiring waktu. Konsekuensi dari hukum kekekalan

16
energi adalah bahwa mesin gerak abadi jenis pertama tidak dapat ada, artinya, tidak
ada sistem tanpa pasokan energi eksternal yang dapat mengirimkan energi dalam jumlah tak
terbatas ke sekitarnya. Untuk sistem yang tidak memiliki simetri terjemahan waktu, mungkin
tidak mungkin untuk menetapkan konservasi energi. Contohnya termasuk spacetimes
melengkung dalam relativitas umum atau kristal waktu dalam fisika benda terkondensasi.

Hukum bahwa jumlah total tidak berubah ketika energi bergerak dari objek ke objek
atau ketika bentuknya berubah. Setelah hukum energi mekanik disimpan didirikan,
pertengahan abad ke-19 JR Mayer, Joule, hukum pertama (hukum termodinamika) dan
termodinamika, termasuk perilaku termal oleh Helmholtz et al suara lebih lanjut, cahaya,
elektromagnetik, Perubahan kimia, reaksi nuklir atom, dll telah diperpanjang untuk menjadi
salah satu hukum dasar yang mengatur semua fenomena alam. → Teori kekuatan

Contoh Penerapan Hukum Kekekalan Energi

Pembangkit Listrik tenaga Hidro

Pada bendungan (dam) pembangkit listrik tenaga hidro, air dibendung hingga
mencapai ketinggian (h) yang tinggi sehingga air di waduk memiliki energi potensial yang
tinggi. Air masuk dari pintu air melewati jalur air hingga ke turbin dan memutar turbin.
Energi potensial air kemudian berubah menjadi energi kinetik pada turbin sehingga turbin
berputar. Karena turbin berputar, maka generator pun ikut berputar. Energi kinetik pada
turbin kemudian berubah menjadi energi listrik pada generator. Listrik dari generator
kemudian dialirkan melalui kabel tegangan tinggi jarak jauh. Energi listrik inilah yang kita
nikmati sehari-hari.

2. Mobil atau Kendaraan Bermotor

17
Pada mobil atau kendaraan bermotor, prinsipnya selalu sama. Energi kimia yang
terdapat dalam bahan bakar diubah menjadi energi kinetik pada mesin mobil. Energi kinetik
tersebutlah yang menggerakkan mobil. Besarnya energi kinetik yang menggerakkan mobil
lebih kecil dari besarnya energi kimia pada bahan bakar. Hal ini disebabkan karena tidak
seluruh energi kimia berubah menjadi energi kinetik. Sebagian besar energi yang tidak
berubah menjadi energi kinetik tersebut, akan tetapi berubah menjadi energi dalam bentuk
lain seperti panas, getaran, dan lain-lain.

Selain itu, sebagian energi kinetik yang terbentuk hilang karena gesekan pada piston
mesin atau hilang karena hambatan lain. Sehingga, hanya sebagian kecil dari total energi
awal pada mobil yang digunakan murni untuk menggerakkan mobil (hanya sekitar 15%).
Energi-energi yang tidak termanfaatkan tersebut disebut kerugian-kerugian. Kerugian-
kerugian tersebut tidak menghilangkan energi, akan tetapi mengubah energi menjadi bentuk
yang tidak dapat dimanfaatkan, dan hal ini tak dapat terelakkan.

2.5 Energi potensial

Energi potensial merupakan energi yang dimiliki benda akibat adanya pengaruh
tempat atau pengaruh kedudukan dari benda tersebut.Energi potensial disebut juga dengan
energi diam sebab benda yang dalam keadaan diam bis memiliki energi. Apabila benda
tersebut bergerak, maka benda itu mengalami perubahan energi potensial yang menjadi
energi gerak. Energi potensial mempunyai beberapa bentuk diantaranya yaitu : energi
potensial gravitasi, energi potensial pegas, dan lain – lain.

Energi potensial yaitu energi yang memperngaruhi suatu benda karna posisi
(ketinggian) benda tersebut yang kecenderungan itu menuju tak terhingga dengan arah dari
gaya yang ditimbulkan oleh energi potensial tersebut. Satuan SI untuk mengukur usaha dan
energi yaity Joule (simbol J). Sebutan “energi potensial” pertama kali dikemukakan seorang
teknik dan fisikawan yang berkebangsaan Skotlandia, William Rankine. Pendapat lain
Tentang Energi potensial yaitu sifat dari sistem, bukan benda Sebuah sistem merupakan
kumpulan dari benda atau partikel saling berinteraksi melalui gaya. Satuan dari Energi
Potensial yaitu sama dengan Usaha dan Energi kinetic.

Di dalam suatu sistem, ada dikenal dengan istilah tenaga potensial dan tenaga kinetik
dan ini dikenal dalam sistem konservatif. Tenaga potensial merupakan tenaga yang belum
dikeluarkan dan masih tersimpan. Secara Umum Energi potensial yaitu energi yang dimiliki

18
suatu benda sebab mempunyai ketinggian tertentu dari tanah. Energi potensial ada karena
adanya gravitasi bumi. Energi potensial elastis energi potensial elastis energi potensial elastis.
Energi potensial elastis yaitu energi potensial dari benda elastis.

Contohnya yaitu busur panah yang mengalami perubahan bentuk sebab adanya
tekanan atau kompresi. Akibatnya yaitu ditimbulkannya gaya yang akan berusaha untuk
mengembalikan pada bentuk benda tersebut ke bentuk awalnya. Jika tekanan/renggangan
dilepas, maka energi akan berpindah menjadi sebuah energi kinetik.

Rumus Energi potensial

Energi potensial ada disebabka adanya gravitasi bumi. Energi potensial bisa dirumuskan
sebagai berikut

Ep = m × g × h

Keterangan:

Ep adalah Energi potensial (J)

m adalah massa benda (kg)

g adalah percepatan gravitasi (m/s2)

h adalah tinggi benda dari permukaan tanah (meter)

Jika mengangkat benda bermassa m yang awalnya setinggi yi sampai benda setinggi
yf maka benda berpindah sejauh Δr=yf−yi. Besar gaya luar minimal yang dibutuhkan untuk
mengangkat benda yaitu sebesar F=mg. Sehingga besar usaha WJ

Contoh Energi Potensial

Contoh sederhana yang muda dari energi ini adalah jika seseorang membawa suatu
batu ke atas bukit kemudian meletakkannya di sana, batu itu akan mendapat energi potensial
gravitasi. Jika meregangkan suatu pegas, kita bisa mengatakan bahwa pegas akan membesar
& memanjang itu memiliki arti bahwa pegas mendapatkan energi potensial elastik.

contoh energi potensial

Berbagai jenis energi bisa dikelompokkan sebagai energi potensial. Untuk tiap bentuk
energi dihubungkan dengan suatu jenis pada gaya tertentu dan juga bekerja terhadap sifat

19
fisik tertentu suatu materi (seperti misalnya massa, muatan, elastisitas, suhu, dll). Energi
potensial gravitasi dihubungkan pada gaya gravitasi yang bekerja pada massa benda energi
potensial elastik pada gaya elastik yang bekerja terhadap elastisitas objek yang berubah
bentuk.

Contoh Soal Energi Potensial

Hitunglah energi yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban 5 kg yang setinggi 2 meter

Jawab

U = mgh

=5×10×2

=100 J

5.6 Apa Energi Potensial Memberitahu Kita tentang Kekuatan

Dalam banyak masalah fisik, lebih mudah menemukan energi potensial daripada
untuk menghitung gaya. Prosedur untuk kemudian menemukan kekuatan dari energi
potensial ternyata langsung, seperti yang akan kita tunjukkan dalam hal ini bagian untuk
sistem satu dimensi. Kasus umum tiga dimensisesi dibahas dalam Catatan 5.2.

Misalkan kita memiliki sistem satu dimensi, seperti massa pada a pegas, di mana gaya
adalah F (x) dan energi potensial adalah Pertimbangkan perubahan energi potensial ΔU saat
partikel bergerak beberapa titik x ke x + Δx:

20
Untuk Δx cukup kecil, F (x)
dapat dianggap konstan pada rentang tersebut integrasi dan kami miliki

Hasilnya masuk akal:


energi potensial adalah integral negatif dari

kekuatan sehingga kekuatan itu adalah turunan negatif dari potensi

energi.

2.7 Diagram Energi

Energi aktivasi secara singkat dapat diartikan sebagai energi yang diperlukan untuk
memulainya reaksi kimia, pada diagram, energi aktivasi adalah energi yang diperlukan untuk
mencapai "puncak bukit". Energi potensial pereaksi adalah energi yang terdapat dalam
pereaksi saat reaksi dimulai.

ΔH adalah energi yang dilepaskan atau diperlukan ketika reaksi terjadi.

21
ΔH (entalpi) = H produk - H pereaksi.

Bila ΔH = + (endotermis)

Bila ΔH = - (eksotermis)

Kompleks teraktivasi adalah puncak kurva yaitu energi maksimal pada reaksi. Energi aktivasi
reaksi balik adalah energi yang diperlukan untuk reaksi arah sebaliknya. Energi potensial
produk adalah energi yang dikandung produk ketika reaksi selesai.

Secara kinetika reaksi A akan berjalan relatif lebih lambat dibanding B meskipun
keduanya bereaksi secara eksotermis. Tingginya energi aktivasi B lebih rendah dibanding A,
semakin rendah (kecil) energi aktivasi pada suatu reaksi kimia dapat diartikan bahwa reaksi
tersebut berlangsung lebih cepat. Berikut ini soal-soal terkait kemampuan membaca profil
diagram energi.

22
Soal

1. Manakah yang menunjukkan energi aktivasi reaksi balik pada diagram profil energi berikut
Penyelesaian :

Energi aktivasi reaksi balik pada diagram profil energi ditunjukkan oleh x+y
(alternatif jawaban d yang tepat).

2.8 Gaya Non Konservatif

Besar usaha oleh gaya non konservatif bergantung pada lintasan dimana gaya bekerja.
Semakin panjang lintasan maka semakin besar usaha yang dilakukan. Contoh gaya non
konservatif adalah gaya gesek kinetis atau gaya hambat. Saat seseorang menggeser kursi dari
pojok ruangan ke pojok ruangan tentu akan lebih melelahkan jika saat menggeser kursi harus
berkeliling ruangan terlebih dahulu daripada orang tersebut mengambil lintasan lurus.

Pada saat kursi di geser, gaya gesek kinetis mentrasfer energi kinetik ke bentuk energi
yang lain yaitu energi panas. Proses transfer energi ini tidak dapat dilakukan pada proses
yang sebaliknya, oleh karena itulah gaya gesek kinetis termasuk pada gaya nonkoservatif.

Contoh Soal & Pembahasan

1. Tunjukkan bahwa gaya gravitasi adalah


gaya konservatif!

Penyelesaian:

23
Untuk membuktikan bahwa gaya gravitasi adalah gaya konsrvf mari kita tinjau
sebuah benda m yang berada di titik A yang dipindahkan ke titik B seperti gambar berikut
Saat benda dipindahkan dari A ke B, maka gaya gravitasi mengerjakan usaha sebesar

WAB=mgyf−mgyi=−mgy

Saat benda dipindahkan dari B ke A maka gaya gravitasi mengerjakan usaha sebesar

WBA=mgyf−mgyi=mgy

Berdasarkan hasil tersebut maka

WBA+WABWBA+WAB=mgy−mgy=0

Karena WBA+WAB=0 maka gaya gravitasi adalah gaya konservatif.

2.9 Konservasi Energi dan Hukum Gas Ideal

Sejauh yang kita tahu, interaksi dasar di alam, misalnya gaya gravitasi dan kekuatan
interaksi listrik dan magnetik, semuanya konservatif. Ini mengarah pada teka-teki: jika
kekuatan dasar konservatif, bagaimana kekuatan non-konservatif muncul? Penyelesaian
masalah ini terletak pada sudut pandang yang kita adopsi dalam menggambarkan sistem fisik,
dan dalam kesediaan kita untuk memperluas konsep energi.

Pertimbangkan gesekan, kekuatan non-konservatif yang paling dikenal. Ketika sebuah


blok slide di atas meja energi mekanik hilang karena gesekan, dan kecepatan blok berkurang.
Sesuatu yang lain juga terjadi: blok dan meja menjadi lebih hangat. Sampai sekarang, diskusi
kita tentang energi belum melibatkan gagasan suhu; blok massa M bergerak dengan
kecepatan v memiliki energi kinetik 12 Mv2 apakah bloknya panas atau dingin. Sim-ilarly,
osilator harmonik memiliki energi kinetik dan potensial, tetapi ini tidak ada hubungannya
dengan suhu. Namun demikian, jika kita terlihat peduli sepenuhnya, kami menemukan bahwa
pemanasan sistem memiliki hubungan yang pasti energi mekanik yang hilang.

Fisikawan Inggris James Prescott Joule adalah yang pertama kali mendirikan
Hubungan kuantitatif antara panas dan energi, meskipun yang lain, khususnya Robert Mayer
di Jerman, telah mengomentarinya secara kualitatif sebelumnya. (Mayer menunjukkan bahwa
air dapat dipanaskan hanya dengan mengocoknya.) Awal tahun 1840-an, Joule melakukan

24
serangkaian percobaan yang cermatpemanasan air oleh roda dayung digerakkan oleh berat
yang jatuh, dan menunjukkan bahwa hilangnya energi mekanik karena gesekan disertai oleh
kenaikan suhu air yang sesuai. Joule menyimpulkan panas itu adalah bentuk energi dan
jumlah dari energi mekanik dan energi panas suatu sistem dilestarikan. Pengembangan teori
kinetik menjelaskan gagasan Joule tentang energi panas.

Energy dalam hal gambaran atom materi. Teori kinetik menghubungkan sifat
makroskopik gas, misalnya tekanan dan suhu mendatang, ke model mikroskopis di mana gas
terdiri dari banyak partikel kecil ticles. Pada perkiraan pertama, partikel-partikel bergerak
bebas kecuali ketika mereka bertabrakan seperti bola keras kecil. Kemenangan awal teori
kinetik adalah penerapannya pada hukum gas ideal. Hukum gas ideal, terkadang disebut
hukum Gay-Lussac setelah fisikawan Prancis yang didirikan secara eksperimental,
menghubungkan tekanan P, volume V, dan suhu T dari jumlah gas yang diberikan. Kuantitas
gas, Nmol, diukur dalam satuan gram-mol, di mana satu mol memiliki massa dalam gram
yang sama dengan berat molekul spesies.

Hukum gas yang ideal adalah

Di sini T adalah
suhu yang diukur dalam kelvin (K), skala suhu yang nolnya kira-kira −273 ◦C dan untuk
mana perbedaannya antara suhu air mendidih dan beku adalah 100 K. Simbol derajat tidak
digunakan dengan K.) R adalah konstanta empiris, uni konstanta gas versal, yang memiliki
nilai R ≈ 8,314 J / (mol · K). Dalam Contoh 4.22 kita memperoleh ekspresi untuk tekanan gas
dalam hal kepadatan massanya ρ dan rata-rata kecepatan kuadrat v2-nya partikel dalam
bentuk P = 13ρv2. Mengalikan dengan volume gas member I Produk ρV adalah total massa
Mtot gas.

2.10 Hukum Konservasi

Kami membahas konservasi momentum pada Bab 4 dan konservasi energi dalam bab
ini. Mereka adalah dua negara yang paling mendasar. Hukum panggilan dalam fisika, tetapi
mereka berbeda dalam karakter. Pertimbangkan momentum sistem partikel yang terisolasi.
Partikel ke-i pada beberapa instan memiliki momentum mivi yang dapat, bagaimanapun,

25
berubah karena tabrakan. Namun demikian, momentum partikel tidak berubah menjadi
berbeda. Entah kuantitas fisik, dan momentum total tetap tidak berubah. Energi, di sisi lain,
adalah bunglon yang dapat berubah dari satu formulir ke yang lain.

Contoh sederhana adalah interaksi dari kinetik dan potensi energi awal yang dibahas
sebelumnya dalam bab ini. Konservasi mekanis energi hanyalah konsekuensi dari hukum
Newton dan tidak memberi tahu kita apa pun baru. Kami kemudian memperbesar konsep
energi kami untuk memasukkan energi termal. Ada bentuk energi tambahan di luar mekanik
dan termal: kimia, elektromagnetik, dan nuklir, untuk beberapa nama. Ketika semua bentuk
termasuk, total energi selalu ditemukan dilestarikan. Ini hanya ketika satu atau lebih formulir
diabaikan dalam akuntansi bahwa energi suatu sistem tampaknya tidak dilestarikan. Ketika
berbicara tentang saya energi chanical, alasan paling umum bahwa konservasi energi pir
gagal adalah ketika beberapa energi mekanik diubah menjadi panas.

Namun demikian, energi total, mekanik plus termal, dilestarikan. Konservasi energi
mungkin terlihat seperti tindakan putus asa: kapan- pernah energi mekanik muncul atau
menghilang, kita tampaknya menciptakan beberapa jenis energi baru untuk menyeimbangkan
buku energi. Untungnya, hanya sedikit jenis energi yang diketahui, dan semuanya telah
diverifikasi menghitung. Pada tahun 1905, tahun "ajaib" Einstein ketika ia menerbitkan
teorinya relativitas khusus dan beberapa penemuan besar lainnya, Einstein postu- terdapat
dua bentuk energi baru. Satu dikaitkan dengan fotolistrik efek, di mana energi cahaya dibawa
oleh paket-paket terpisah dari energy ("quanta") disebut foton. Sebuah foton frekuensi ν
membawa energiE = hν, di mana h adalah konstanta Planck. Ini segera diverifikasi oleh
pengukuraning energi kinetik elektron yang dikeluarkan dari logam karena suatu kejadian
cahaya dari frekuensi yang diketahui. Gagasan kedua Einstein jauh lebih mengejutkan —
massa itu sendiri suatu bentuk energi, menurut hubungannya yang terkenal E = mc2. (Kita
harus tunjukkan buktinya di Bab 13.) Karena kecepatan cahaya sangat tinggi, bahkan massa
kecil setara dengan sejumlah besar energi. Ahli kimia.

Oleh karena itu dibenarkan dengan asumsi bahwa massa dikonservasi dalam bahan
kimia reaksi, karena perubahan massa sangat kecil untuk energi kimia, yang berada dalam
kisaran eV (1 eV ≈ 1,6 × 10−19 J). Seorang yang sangat kejam reaksi kimia adalah reaksi gas

26
hidrogen (H2) dengan gas fluor (F2) menghasilkan hidrogen fluorida (HF). Jika satu mol
hidrogen (2,016 g) bereaksi dengan satu mol fluor (37,996 g), energi yang dilepaskan adalah
ΔE = 6,6 × 105 J, tetapi perubahan massa hanya Δm = ΔE / c2 = 7.3 × 10−9g, lebih kecil dari
massa reaktan dengan faktor hampir 1010.

Banyak reaksi nuklir melibatkan energi jutaan kali lebih besar daripada energi dari
reaksi kimia. Pada 1930-an, para peneliti berhasil untuk mengukur massa nuklir dengan
akurasi yang cukup untuk menunjukkan energi dirilis dalam reaksi nuklir setuju dengan
perbedaan massa yang diketahui Accordingm menurut ΔE = Δm c2. Misalnya, atom radium-
226, 226Ra, secara spontan memancarkan sinar-a (inti helium-4, 4He) yang memiliki energi
kinetik 4,78 MeV, meninggalkan inti residu radon-222, 222Rn: (Angka di kiri atas simbol
elemen adalah angka massa ber, jumlah total proton dan neutron dalam nukleus.) ferensi
antara massa awal 226Ra dan massa akhir 222Rn plus4 Dia adalah 8,80 × 10−30 kg dan
energi massa menyumbang dekat untuk energi asli dari sinar-a ditambah energi kinetik kecil
dari recoiling Inti 222Rn. Massa memang merupakan bentuk energi, dan dapat dikonversi
menjadi energi mekanik.

2.11 Penggunaan Energi Dunia

Energi adalah unik di antara konsep-konsep dasar sains dalam ragamnya


menggunakan dan banyak unit yang digunakan. Energi memainkan janji Peran baru dalam
agenda publik, karena terkait erat dengan kualitas kehidupan dan keprihatinan tentang
lingkungan. Dalam menangani masalah ini terus, kenalan mengangguk dengan unit energi
dan penggunaannya sangat berharga.

Kami merangkum beberapa fakta di bagian ini. Diskusi lebih lanjut tentang energi
dalam masyarakat diberikan dalam Fisika dan Energi, Robert L. Jaffe dan Washington
Taylor, Cambridge University Press (2013).Meskipun energi memiliki banyak bentuk, semua
unit energi dan daya adalahdidefinisikan oleh faktor konversi dari unit SI primer, joule (J)
dan watt (W), masing-masing. Kalori (kal) pada awalnya didefinisikan sebagai energi yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 derajat C, tetapi berdasarkan
percobaan yang diprakarsai oleh James Prescott Joule, 1 kalori adalah sekarang didefinisikan
sebagai 4.1868 J. “Kalori” yang digunakan dalam nutrisi sebenarnya a kilokalori (kkal).

27
Beberapa unit non-SI dipertahankan karena alasan historis. Unit baru adalah
umumnya diperkenalkan karena alasan praktis untuk menghindari penggunaan besar yang
tidak biasa atau kekuatan kecil 10.

Oleh karena itu para ilmuwan dan insinyur telah menyusun unit yang sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Misalnya, fisikawan dan ahli kimia biasanya mengekspresikan
energi ikatan atom dalam molekul menggunakan satuan elektron-volt, karena energi
pengikatan molekul adalah dari urutan beberapa elektron-volt. Tetapi elektron-volt akan
sangat merepotkan bagi seorang insinyur perminyakan yang ingin mengekspresikan hal yang
jauh jumlah energi yang lebih besar dari satu barel minyak. Tabel 1 merangkum beberapa
unit energi yang lebih umum digunakan dan kekuatan. Tabel 2 memberikan beberapa statistik
tentang produksi energi global, Tabel 3 memberikan produksi energi di Amerika Serikat, dan
Tabel 4 memberikan

konsumsi energi
per kapita di negara-
negara tertentu.

28
Contoh penggunaan energi dalam kehidupan

1. Biofuel

Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan berupa bahan bakar
(baik padat, cair, dan gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber biofuel adalah
tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi (seperti sorgum dan tebu) dan tanaman yang
memiliki kandungan minyak nabati tinggi (seperti jarak, ganggang, dan kelapa sawit).

2. Biomassa

29
Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang
berasal dari organisme yang hidup atau belum lama mati. Sumber biomassa antara lain bahan
bakar kayu, limbah dan alkohol. Pembangkit listrik biomassa di Indonesia seperti PLTBM
Pulubala di Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.

3. Panas Bumi

Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi
thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi diyakini
cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun pemanfaatannya
masih terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di sekitar lempeng
tektonik. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dimiliki Indonesia antara lain:
PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng (Jawa Tengah), dan
PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).

4. Air

Energi air adalah salah satu alternatif bahan bakar fosil yang paling umum. Sumber
energi ini didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki
air. Sat ini, sekitar 20% konsumsi listrik dunia dipenuhi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA). Di Indonesia saja terdapat puluhan PLTA, seperti : PLTA Singkarak (Sumatera
Barat), PLTA Gajah Mungkur (Jawa Tengah), PLTA Karangkates (Jawa Timur), PLTA Riam
Kanan (Kalimantan Selatan), dan PLTA Larona (Sulawesi Selatan).

5. Angin

Energi angin atau bayu adalah sumber energi terbarukan yang dihasilkan oleh angin.
Kincir angin digunakan untuk menangkap energi angin dan diubah menjadi energi kinetik
atau listrik. Pemanfaat energi angin menjadi listrik di Indonesia telah dilakukan seperti pada
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas di Bantul, Yogyakarta.

6. Matahari

Energi matahari atau surya adalah energi terbarukan yang bersumber dari radiasi sinar
dan panas yang dipancarkan matahari. Pembankit Listrik Tenaga Surya yang terdapat di
Indonesia antara lain : PLTS Karangasem (Bali), PLTS Raijua, PLTS Nule, dan PLTS Solor
Barat (NTT)

30
7. Gelombang Laut

Energi gelombang laut atau ombak adalah energi terbarukan yang bersumber dari dari
tekanan naik turunnya gelombang airlaut. Indonesia sebagai negara maritim yang terletak
diantara dua samudera berpotensi tinggi memanfaatkan sumber energi dari gelombang laut.
Sayangnya sumber energi alternatif ini masih dalam taraf pengembangan di Indonesia.

8. Pasang Surut

Energi pasang surut air laut adalah energi terbarukan yang bersumber dari proses
pasang surut air laut. Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut, pertama adalah
perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang dan surut. Yang kedua adalah arus pasang surut
terutama pada selat-selat yang kecil. Layaknya energi gelombang laut, Indonesia memiliki
potensi yang tinggi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut. Sayangnya, sumber
energi ini belum termanfaatkan.

31
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan dari uraian tersebut bisa kita ambil bahwa banyak sekali energi yang
bermanfaat didalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari. Energi tersebut pula bisa
mempermudah manusia dalam melakukan aktifitas sehari- hari. Seperti biofuel, biomassa,
panas bumi, air, angin, matahari, gelombang laut, pasang surut. Hal itu adalah macam-macam
energi yang bisa kita temukan dalam keseharian kita.maka dari hematlah dan pandai pandai
menggunakan energi.

32
DAFTAR PUSTAKA

Hallyday, D. & Resnick, R. (2005).Fisika jilid 1 edisi ketiga. Jakarta: Erlangga

Hallyday, D. & Resnick, R. (2005).Fisika jilid 2 edisi ketiga. Jakarta: Erlangga

Sears, F.W. & Zemansky, M.W. (1985).Fisika untuk universitas 1 ( mekanika,panas, dan
bunyi). Jakarta: Binacipta.

Supriyono,K.H. (2003).Common textbook (edisi revisi) strategi pembelajaran fisika.Malang:


FMIPA Universitas Malang.

33

Anda mungkin juga menyukai