Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTIKUM
FISIKA DASAR II
“GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA BANDUL MATEMATIS”

DOSEN PEMBIMBING:

DEVIS YUSOFA S.Pd.M.Pd

Disusun oleh

ANGGITYO TRESNA NUGRAHA AGUNGU GUMELAR (22101110013)


ETIK SETIAWAN (22101110022)
MOHAMMAD BAGAS WISNU SAPUTRA (22101110027)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
ELEKTRO
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya kami telah menyelesaikan praktikum sekaligus laporan tetap tepat pada
waktunya.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktikum yang kami laksanakan di Universitas Esa
Unggul. Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai laporan
hasil praktikum dari modul mata kuliah Fisika 2. Dalam penyusunan laporan ini kami
menyadari masih banyak kekeliruan dan kekurangannya, untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada:

1. Allah SWT, atas segala rahmat-Nya sehingga segala sesuatunya bisa berjalan lancar.
2. Asisten dosen mata kuliah Fisika 2, atas bimbingannya selama praktikum.

Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca serta semua pihak yang
membutuhkan.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan Percobaan........................................................................................................................4
1.4 DASAR TEORI............................................................................................................................5
1.4.1 Bandul Matematis................................................................................................................7
1.4.2 Percepatan Gravitasi bumi................................................................................................12
BAB II....................................................................................................................................................14
2.1 ALAT DAN BAHAN.................................................................................................................14
2.2 LANGKAH KERJA..................................................................................................................14
2.3 TABEL DATA WAKTU PERRCOBAAN PRAKTIKUM...............................................14
2.4 TABEL PERHITUNGAN DATA PERIODE DAN GRAVITASI...................................15
2.5 Tabel kesalahan relatif..........................................................................................................16
2.6 Analisis data praktikum............................................................................................................16
BAB III..................................................................................................................................................16
3.2 SARAN............................................................................................................................................17
3.3 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang
ada dari diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang kita
pergunakan setiap hari sampai pada sesuatu yang berada diluar diri kita, salah satu
contohnya adalah permainan ditaman kanak-kanak, yaitu ayunan. Sebenarnya ayunan ini
juga dibahas dalam ilmu fisika, dimana dari ayunan tersebut kita dapat menghitung
perioda yaitu selang waktu yang diperlukan beban untuk melakukan suatu getaran
lengkap dan juga kita dapat menghitung berapa besar gravitasi bumi di suatu tempat. Pada
percobaan ini, ayunan yang dipergunakan adalah ayunan yang dibuat sedemikian rupa
dengan bebannya adalah bola bekel.

Pada dasarnya percobaan dengan bola bekel ini tidak terlepas dari getaran,dimana
pengertian getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik secara periodia melalui titik
kesetimbangan. Getaran dapat bersifat sederhana dan dapat bersifat kompleks. Getaran
yang dibahas tentang bola bekel adalah getaran harmonik sederhana yaitu suatu getaran
dimana resultan gaya yang bekerja pada titik sembarangan selalu mengarah ke titik
kesetimbangan dan besar resultan gaya sebanding dengan jarak titik sembarang ketitik
kesetimbangan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menentukan Periode pada ayunan/ bandul matematis ?
2. Bagaimana cara menghitung jumlah rata rata gravitasi dari 5 percobaan
dengan bandul matematis dengan menggunakan panjang tali yang berbeda

1.3 Tujuan Percobaan


1. Mampu menghitung suatu periode pada masing masing ayunan bandul matematis
dengan panjang tali yang berbeda .
2. Mampu menghitung jumlah rata rata gravitasi dari 5 percobaan dengan bandul
matematis dengan menggunakan panjang tali yang berbeda
1.4 DASAR TEORI
Gerakan ini akan memiliki titik kesetimbangan, dimana posisi benda beroisilasi
tidak mengarahkan gaya. Ketika benda mendapatkan gaya neto, benda akan
bergerak menjauhi titik kesetimbangannya dan kembali ke titik kesetimbangannya
disebabkan oleh gaya pemulih. Bandul sederhana memiliki titik kesetimbangan yang
berada tegak lurus pada tali dengan tiang penyangga. Bandul ini memiliki massa
beban dan tali, bandul akan berosilasi pada koordinat x (Giancoli, 2014: 369).
Bandul sederhana atau (simple pendulum). Bandul sederhana adalah benda ideal
yang terdiri dari sebuah titik massa yang di gantungkan pada tali ringan yang tidak
dapat mulur. Jika bandul di tarik ke samping dari posisi seimbangnya dan di
lepaskan maka bandul akan berayun dalam bidang pertikal karna pengaruh gravitasi,
geraknya merupakan gerak osilasi dan periodik (Halliday, 1991 :459).

Gaya pemulih digunakan agar getaran terjadi pada benda yang bergetar haruslah
gaya pemulih, yakni gaya dengan arah sedemikian rupa hingga selalu mendorong
atau menarik benda ke kedudukan keseimbangannya. Apabila benda yang terikat
pada ujung pegas diperhatikan, maka dalam keadaan pegas direnggangkan gaya
pemulih menarik benda kembali ke kedudukan keseimbangannya sedang dalam
keadaan pegas tertekan, gaya pemulih mendorong beban agar kembali ke titik
keseimbangannya (Bueche, 1989: 98).
Sebuah gerak harmonik sederhana memiliki sebuah periode. Periode adalah waktu
yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk melakukan satu getaran. Atau secara
matematis periode (T) merupakan waktu (n) yang dibutuhkan gerak bolak balik
secara utuh. Dituliskan dengan persamaan:
Contoh dari gerak harmonik sederhana adalah gerak bandul. Sebuah bandul
sederhana didefinisikan sebagai sebuah partikel massa m yang digantungkan pada
titik O pada tali yang panjangnya l dan massanya diabaikan. Jika partikel ditarik ke
samping ke posisi B sehingga tali membuat sudut θ_o dengan garis vertical OC,
kemudian partikel dilepas, maka partikel akan berosilasi antara B dan posisi simetrik
B’ (Alonco, 1994: 252).
Pada gambar diatas gaya penarik benda ke posisi setimbang (gaya yang
menyinggung lintasan benda) adalah:
𝐹 = −𝑊 sin 𝜃
Dengan menurunkan persamaan sebelumnya kita dapatakan frekuensi dan
periode osilasi bandul matematis sederhana adalah:

Biasanya dua sistem yang selalu dijadikan contoh gerak harmonic sederhana yaitu
sistem pegas dan bandul atau pendulum. Sesungguhnya rangkaian elektronika RC
juga merupakan contoh lain dari gerak harmonic sederhana, jika sebuah bandul
diberi simpangan disekitar titik setimbangnya dengan sudut ayunan θ (dalam artian
sudutnya kecil), maka akan terjadi gerak harmonis yang timbul karena adanya gaya
pemulih yang timbul sebesar F = m.g sin θ yang arahnya selalu berlawanan dengan
arah ayunan bandul ∑F = m.a dalam arah x:
1.4.1 Bandul Matematis
Gerak didalam ilmu fisika didefinisikan sebagai perubahan tempat atau kedudukan,
baik terjadi sekali maupun berkali-kali. Dalam dunia sains, gerak memiliki nilai besaran
skalar dan nilai besaran vektor. Kombinasi dari kedua besaran tersebut dapat menjadi besaran
baru yang disebut dengan keceparan dan percepatan. Gerakan pada sebuah benda umumnya
dipengaruhi oleh dua jenis energi, yakni energi potensial dan energi mekanik, yaitu
penggabungan dari energi potensial dan energi kinetik. Berdasarkan perubahannya, gerak
dapat dibagi menjadi dua, yaitu gerak osilasi dan gerak tidak berisolasi (Wikipedia, 2016).

Gerak osilasi merupakan variasi periodik terhadap waktu dari suatu hasil pengukuran.
Contoh gerak osilasi adalah gerak pada ayunan bandul sederhana. Pada kata osilasi sering
digunakan kata vibrasi atau getaran persamaan kata atau sinonimnya, walaupun sebenarnya
kata vibrasi atau getaran merujuk pada jenis spesifik dari osilasi mekanis. Osilasi tidak hanya
terjadi pada suatu sistem fisik, tetapi juga bisa pada sistem biologi, dan bahkan dalam
masyarakat (Wikipedia, 2016).
Gambar 1.1 – Bandul Matematis

Getaran merupakan gerak bolak-balik suatu partikel secara periode melalui suatu titik
kesetimbangan. Getaran dapat bersifat harmonis sederhana dan kompleks. Gerak harmonis
sederhana suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada titik sembarang selalu
mengarah ke titik kesetimbangan dan besar resultan gaya sebanding dengan jarak titik
sembarang ke titik keseimbangan tersebut. Beberapa contoh gerak harmonis sederhana adalah
gerak harmonik pada bandul (Young dan Roger, 2002 : 152).
Menurut Oliver (1997), gerak harmonis sederhana dapat dibedakam menjadi dua, yaitu:
1. Gerak harmonis sederhana linear, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi
air raksa, gerak osilasi airdalam pipa U, gerak horizontal pegas, gerak vertikal pegas.
2. Gerak harmonis sederhana angular, misalnya gerak pada bandul fisis, dan ayunan torsi.

Gambar 1.2 – Gerak Harmonik

Menurut Surya (2009), ciri-ciri gerak harmonis sederhana adalah:


1. Geraknya periodik (bolak-balik).
2. Geraknya selalu melewati titik keseimbangan.
3. Besar kecepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan posisi atau
simpangan benda.
4. Arah percepatan atau gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah keposisi
keseimbangan.
Ketika beban digantung pada ayunan dan tidak diberikan pada gaya, maka benda akan
diam pada titik kesetimbangan, jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan
bergerak ke titik B dan ke titik C. Lalu kembali lagi ke titik A. Getaran beban akan terjadi
berulang-ulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan diatas melakukan gerak
harmonik sederhana (Giancoli, 2001 : 89).

Gambar 1.3 – Gerak Harmonik Sederhana

Benda yang bergerak harmonik sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode
tertentu. Periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan suatu
getaran. Benda dikatakan melakukan suatu getaran atau satu getaran jika benda bergrak dari
titik dimana benda tersebut mulai bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut. Frekuensi
adalah banyaknya getaran yang dilakukan benda selama satu detik, yang dimaksud dengan
getaran disini adalah getaran lengkap. Benda yang bergerak harmonis juga memiliki
amplitudo A, simpangan Y dan energi mekanik (Halliday, 1987 : 192).

Gambar 1.4 memperlihatkan bandul sederhana yang terdiri dari tali dengan panjang L dan
beban massa m.

Gambar 1.4 Bandul Sederhana

Gaya yang bekerja pada beban adalah


Fix=mg cosθ
Fiy=mgsin θ
Fp=−mgsin θ
Misalkan x sebagai panjang busur diukur dari dasar lingkaran. Panjang busur
dihubungkan ke sudut θ oleh
x=LΦ
Komponen tangensial percepatan benda adalah d2x/dr2 . Komponen tangensial hukum
kedua Newton adalah :
2
∑ Fi=−mg sin θ=m ddt x2
Atau
2
d x x
2
=−g sin θ=−g sin
dt L
Jika x jauh lebih kecil dari x/L , sudut θ = x/L kecil, dan kita dapat mendekati sin θ
dengan sudut θ . Dengan menggunakan sin (x/L) ¿ x/L dalam persaman diatas. Dan

diperoleh :
d2 x g
2
=− x
dt L
Dapat dilihat bahwa untuk sudut cukup kecil sehingga sin θ = θ berlaku, pecepatan
berbanding lurus dengan simpangan. Dengan demikian gerak bandul mendekati gerak
harmonik sederhana untuk simpangan kecil. Dan pada akhirnya kita akan mendapatkan
persamaan periode gerak harmonik :

T=

ω
=2 π
L
g√
Menurut persamaan diatas, makin panjang tali, makin besar periode , yang konsisten
dengan pengamatan eksperimen. Perhatikan bahwa periode tidak bergantung terhadap massa.
Karena itu, percepatan a = F/m tidak bergantung massa .
Dari hubungan persamaan diatas, maka penulis mencoba membuktikan apakah dari
persamaan diatas akan didapatkan nilai percepatan gravitasi berdasarkan eksperimen.

Bandul matematis atau ayunan matematis setidaknya menjelaskan bagaimana suatu titik
benda digantungkan pada suatu titk tetap dengan tali. Jika ayunan menyimpang sebesar sudut
terhadap garis vertical maka gaya yang mengembalikan :
F = - m . g . sin θ
Untuk θ dalam radial yaitu θ kecil maka sin θ = θ = s/l,
dimana
s=busur lintasan bola
l = panjang tali ,
sehingga didapatkan persamaan : F = −mgs/l

Kalau tidak ada gaya gesekan dan gaya puntiran maka persamaan gaya adalah :

Ini adalah persamaan differensial getaran selaras dengan periode adalah :


Harga l dan T dapat diukur pada pelaksanaan percobaan dengan bola logam yang cukup berat
digantungkan dengan kawat yang sangat ringan (Anonim, 2007).

Beban yang diikat pada ujung tali ringan yang massanya dapat diabaikan disebut bandul. Jika beban
ditarik kesatu sisi, kemudian dilepaskanmaka beban akan terayun melalui titik keseimbangan menuju
ke sisi yang lain. Bila amplitudo ayunan kecil, maka bandul sederhana itu akan melakukan getaran
harmonik. Bandul dengan massa m digantung pada seutas tali yang panjangnya l. Ayunan mempunyai
simpangan anguler θ dari kedudukan seimbang. Gaya pemulih adalah komponen gaya tegak lurus tali.
F=-m.g.sin.θ
F=m.a
maka
m.a=-m.g.sinθ
a = - g sin θ

Untuk getaran selaras θ kecil sekali sehingga sin θ = θ. Simpangan busur s = l θ atau θ=s/l ,
maka persamaan menjadi: a= gs/l . Dengan persamaan periode getaran harmonik.

Dimana :
l = panjang tali (meter)
g = percepatan gravitasi (ms-2)
T= periode bandul sederhana (s)
Dari rumus di atas diketahui bahwa periode bandul sederhana tidak bergantung pada massa
dan simpangan bandul, melaikan hanya bergantung pada panjang dan percepatan gravitasi,
yaitu:

Gerak osilasi yang sering dijumpai adalah gerak ayunan. Jika simpangan osilasi tidak terlalu
besar, maka gerak yang terjadi dalam gerak harmonik sederhana. Ayunan sederhana adalah
suatu sistem yang terdiri dari sebuah massa dan tak dapat mulur. Ini dijunjukkan pada gambar
dibawah ini. Jika ayunan ditarik kesamping dari posisi setimbang, dan kemudian dilepasskan,
maka massa m akan berayun dalam bidang vertikal kebawah pengaruh gravitasi. Gerak ini
adalah gerak osilasi dan periodik. Kita ingin menentukan periode ayunan. Pada gambar di
bawah ini, ditunjukkan sebuah ayunan dengan panjang 1, dengan sebuah partikel bermassa
m, yang membuat sudut θ terhadap arah vertical. Gaya yang bekerja pada partikel adalah
gaya berat dan gaya tarik dalam tali. Kita pilih suatu sistem koordinat dengan satu sumbu
menyinggung lingkaran gerak (tangensial) dan sumbu lain pada arah radial. Kemudian kita
uraikan gaya berat mg atas komponenkomponen pada arah radial, yaitu mg cos θ, dan arah
tangensial, yaitu mg sin θ. Komponen radial dari gaya-gaya yang bekerja memberikan
percepatan sentripetal yang diperlukan agar benda bergerak pada busur lingkaran.Komponen
tangensial adalah gaya pembalik pada benda m yang cenderung mengembalikan massa
keposisi setimbang. Jadi gaya pembalik adalah :
F = −mg sinθ
Perhatikan bahwa gaya pembalik di sini tidak sebanding dengan θ akan tetapi sebanding
dengan sin θ. Akibatnya gerak yang dihasilkan bukanlah gerak harmonic sederhana. Akan
tetapi, jika sudut θ adalah kecil maka sin θ ≈ θ (radial). Simpangan sepanjang busur lintasan
adalah x=lθ , dan untuk sudut yang kecil busur lintasan dapat dianggap sebagai garis lurus.
Jadi kita peroleh :

Gambar 1. Gaya-gaya yang bekerja pada ayunan sederhana


Jadi untuk simpangan yang kecil, gaya pembalik adalah sebanding dengan simpangan, dan
mempunyai arah berlawanan. Ini bukan laian adalah persyaratan gerak harmonic sederhana.
Tetapan mg/l menggantikan tetapan k pada F=-kx.
Perioda ayunan jika amplitude kecil adalah:

1.4.2 Percepatan Gravitasi bumi


Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai
massa di alam semesta. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori
Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih
sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus. Sebagai contoh,
bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar
untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang
ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa, seperti
bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia.
Periode (T), Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki
periode atau waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara lengkap.
Benda melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik di mana
benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik tersebut. (Muthi , 2013.

Percepatan gravitasi bumi adalah percepatan yang dialami oleh benda karena beratnya
sendiri. Berat benda adalah gaya terik bumi pada benda tersebut. Gaya ini disebut dengan
gaya gravitasi yaitu gaya terik menarik antar dua buah masa atau lebih. Menurut hukum
Newton tentang gravitasi, antara dua buah benda yang massanya m dan M, jarak antara pusat
massanya r terdapat gaya tarik menarik yang besarnya:
G = 6,67 x 10-11 Nm-2 kg-2 (konstanta gravitasi umum)
Faktor yang mempengaruhi gravitasi
Ada dua faktor yan mempengaruhi Gravitasi yaitu Variasi Temporal (terhadap waktu) dan
Variasi Jarak (spatial).

1. Variasi Berdasarkan Waktu (Temporal) adalah perubahan didalam percepatan gravitasi


yang diamati terhadap waktu. Koreksi dari variasi ini yaitu : Koreksi Waktu
Kita harus membuat stasiun dasar dan dimulai pada hari itu juga untuk sebagai titk pertama.
Pengaruh pasang surut berubah sangat lambat terhadap waktu.
Instrumen Drift adalah perubahan percepatan yang diamati dan dipengaruhi oleh Gravimeter.
Pengaruh pasang surut disebabkan oleh gaya tarik gravitasi antara matahari dan bulan.

2. Variasi Berdasarkan Jarak (Spatial)


Perubahan harga Gravitasi diamati tergantung ruang. Disini artinya, perubahan percepatan
gravitasi terjadi dari satu tempat ke tempat lain seperti pengaruh geologi tetapi tidak
berhubungan dengan geologi seperti pengaruh lintang, ketinggian, slab atau pertambahan
massa, topografi dan bathimetri. Koreksi-koreksi dari variasi ini diantaranya :
· Koreksi Lintang
· Koreksi Udara Bebas (Free Air Correction)
· Koreksi Bouger
· Koreksi Terrain (Koreksi Medan)
BAB II
2.1 ALAT DAN BAHAN
Alat yang diperlukan dalam melakukan praktikum bandul matematis adalah

1. Tatakan besi
2. Tiang statis
3. Bosshead
4. Tiang distatif
5. Busur derajat
6. Stopwatch
7. Penggaris
Bahan yang dipeerlukan dalama melakukan praktikum bandul matematis adalah
1. Bola pejal platik
2. Tali

2.2 LANGKAH KERJA


Prosedur praktikum
Dalam praktikum kali ini, ada 5 percobaan, dimana dalam percobaan terdapat perbedaan
yaitu pada panjang untuk massa dan sudut tidak berubah dengan menentukan jumlah getaran
seanyak 4 getaran. Berikut adalah langkah praktikum sebagai berikut :
1. Pasanglah tiang statis pada tatakan besi.
2. Pasanglah bosshead pada ujung tiang statis.
3. Pasanglah tiang distatif pada bosshead.
4. Pasanglah ujung atas tali pada tiang distatif.
5. Ukurlah Panjang tali dengan penggaris sesuai kebutuhan (10,20,30,40,50) cm.
6. Pasanglah beban (bola plastic) pada ujung bawah tali.
7. Tarik beban sekitar 10 derajat lalu lepaskan benda.
8. Hitunglah waktu yang dibutuhkan untuk 4 kali getaran dengan stopwatch ketika
terlepas dari tangan.
9. Catatlah hasil pengukuran tadi dan buatlah tabel pengukuran dari hasil tersebut
10. Setelah mengumpulkan data dalam tabel hitunglah Periode dan Gravitasi dari 5
percobaan praktikum tersebut.

2.3 TABEL DATA WAKTU PERRCOBAAN PRAKTIKUM


PERCOBAAN MENGGUNAKAN SUDUT 10 DERAJAT
NO M L n t
(Massa) (Panjang tali ) (getaran) (waktu)
gram cm second
1 20 10 4 2,66
2 20 20 4 3,83
3 20 30 4 4,15
4 20 40 4 4,93
5 20 50 4 5,50
2.4 TABEL PERHITUNGAN DATA PERIODE DAN GRAVITASI

NO M L Periode Gravitasi
(Massa) (Panjang tali ) (sekon) (m/s)
gram cm
𝑡
𝑇=
n

1 20 10
2,66 4 x 3,142 x 0,1
𝑇= g=
4
0,6652
= 0,665 (s) = 8,918

2 20 20
3,83 4 x 3,142 x 0,2
𝑇= g=
4 0,9952
= 7,967
= 0,995 (s)

3 20 30
4,15 4 x 3,142 x 0,3
𝑇=
g=
4
1,0372
= 1,037 (s) = 11,002

4 20 40
4,15 4 x 3,142 x 0,4
𝑇=
g=
4
1,2322
= 1,232 (s) = 10,393

5 20 50
5,50 4 x 3,142 x 0,5
𝑇= g=
4 1,3752
= 10,429
= 1,375 (s)

Rata rata nilai gravitasi


g total
jumlah percobaan

8,918+7,967+11,002+10,393+10,429
g rata rata =
5
2
= 9,741 m/s
2.5 Tabel kesalahan relatif
Kesalahan Relatif
g teori – g praktek
KR = x 100%
g teori

9,806 – 9,741
= 9,806 x100%
= 0,006 x 100%
= 0,006%

2.6 Analisis data praktikum

Dari praktikum yang telah kami lakukan, data awal yang kita peroleh adalah waktu,
yang menjadi data penting menentukan suatu periode dari setiap percobaan. Setelah
menentukan periode selanjutnya adalah menentukan nilai gravitasi dari setiap
percobaan praktikum yang telah dilakukan. Setelah menghitung nilai rata-rata
gravitasi dengan menghitung jumlah nilai gravitasi dari setiap percobaan lalu dibagi
jumlah percobaan. Setelah menemukan rata rata nilai gravitasi selanjutnya nilai
kesalahan relatif dengan rumus yang telah ditentukan.

BAB III

3.1 Kesimpulan

Dari kelima data tersebut yang telah dilakukan untuk menentukan gravitasi hasil dari
pengamatan atau percobaan yang diperoleh 3 data pertama tidak sesuai dengan nilai
percepatan gravitasi berdasarkan teoritis yaitu 9.806 𝑚 /𝑠2 tetapi ada juga yang
beranggapan sebesar 10 𝑚 /𝑠2. Hal ini teradi karena adanya faktor-faktor kesalahan
pada saat terjadi baik faktor internal maupun eksternal seperti kurang ketepatan
dalam mengukur panjang tali atau sudut simpangan, dalam praktikum kali ini
terdapat perbedaan antara percepatan gravitasi yang praktikan cari dengan
percepatan gravitasi secara teoristis. Hal ini terjadi mungkin karena beberapa faktor
yang menyebabkan data percobaan yang didapat tidak sempurna atau sesuai,
misalnya :

1. pertama adalah, terjadi karena dalam praktikum ini


menggunakan stopwatch, mungkin saja saat menghidupkan
atau mematikan stopwatch saat mengukur waktu bandul
bergetar praktikan tidak sesuai atau tidak teliti menyebabkan
waktunya tidak tepat.
2. Kedua adalah, pada saat bandul berosilasi, osilasi dari
bandul tidak sempurna sesuai jalur menyebabkan waktu
untuk mencapai satu getaran juga berbeda.

3. Ketiga adalah, pada saat mengukur besar simpangan dari


bandul setiap pengulangan mungkin saja berbeda sedikit.

Nilai rata rata gravitasi pada percobaan praktikum ini adalah 9,741 m/s 2 , nilai
gravitasi tersebut hamper mendekati nilai gravitasi secara umum yaitu 9,806 m/s 2
dengan nilai kesalahan relatifnya 0,006%.

Dari data yang sudah ada diatas bisa disimpulkan bahwa panjang bisa
mempengaruhi nilai waktu dalam melakukan suatu getaran. Dan dari data yang
sudah ada diatas bisa disimpulkan bahwa panjang bisa mempengaruhi nilai nilai
suatu periode.
Dari data diatas juga bisa disimppulkan bahwa semakin panjang tali dalam percobaan maka
semakin bertambah juga nilai waktu dan periode pada setiap percabaan praktikum tersebut.

3.2 SARAN
1. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya terlebih dahulu
memahami isi modul dan materi yang akan dipelajari
2. Pastikan ketika menyimpangkan bandul, bandul
menyentuh benda lain
3. Pastikan tepat dalam menyimpangkan bandul sesuai
dengan variabel yang dicari
4.
3.3 DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar II. Bandung: Institut


Teknologi Bandung.
Alonco, M dan Finn, E. J. 1994. Dasar-dasar Fisika Universitas Jilid 2.
Jakarta: Erlangga
Bueche, Frederick dan Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas
Edisi Sepuluh. Jakarta : Erlangga
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi
Ketujuh Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Halliday, Resnick. 2014. Dasar-Dasar Fisika. Jakarta: Erlangga
Ishaq, Muhammad. 2007. Fisika Dasar Edisi kedua. Yogyakarta:
Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai