OSILATOR HARMONIS
Aisyatul Shafawati_D011211073
Arwansyah Arsyad_D011211065
Muh. Yanuar Shadiq_D011211071
Nurul Hudaya_D011211069
Steven Rheinhard Pangaribuan_D011211067
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu
konstan. Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur
melalui titik keseimbangannya dengan banyaknya getaran benda dalam setiap
sekon selalu sama atau konstan. Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam
selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara
teratur maka disebut juga sebagai gerak harmonik. Apabila suatu partikel
melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak
osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak periodik adalah benda yang
berosilasi pada ujung pegas karenanya kita menyebutnya gerak harmonis
sederhana, oleh karena itu kelompok kami akan menyusun makalah yang berjudul
“Osilator Harmonik”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian osilasi?
2. Menjelaskan osilator harmonis sederhana?
3. Menjelaskan sistem osilator bergandeng?
4. Menjelaskan osilasi teredam?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian osilasi
Suatu gerak yang berulang pada selang waktu yang tetap disebut gerak
periodik. Jika geraknya bolak-balik pada jalan yang sama gerak ini disebut osilasi
atau getaran. Osilasi merupakan gangguan lokal terhadap besaran fisis tertentu.
Gangguan ini dapat berupa osilasi kedudukan partikel, osilasi tekanan atau kerapatan
massa pada medium yang bersangkutan, dan osilasi medan listrik-magnet yang
berasal dari osilasi arus atau rapat muatan listrik. Dalam kenyataannya benda yang
bergetar lama-kelamaan dapat berhenti karena pengaruh gaya gesekan. Gerak yang
demikian dinamakan gerak periodik teredam.
2
titik setimbang disebut amplitudo (A). Satu getaran Gerak Harmonik Sederhana pada
pegas adalah gerak bolak balik lengkap dari titik awal dan kembali ke titik yang sama.
1) Periode (T)
Gambar 1
Periode adalah waktu yang dibutuhkan oleh benda yang bergerak harmonik
sederhana untuk menempuh satu putaran penuh. Besar perioda bergantung pada
laju sudut bola ω. Semakin besar sudut, semakin singkat waktu yang diperlukan
untuk menempuh satu putaran.
1
=
2) Frekuensi (f)
Frekuensi merupakan banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu
detik. Frekuensi menunjukkan seberapa “cepat” gerak harmonik sederhana
berlangsung.
a. Frekuensi untuk pegas :
1 1
= = √
3) Amplitudo (A)
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan.
Gambar 2
3
Sebuah pegas jika ditarik atau ditekan dari posisi normalnya akan melawan
dengan gaya tertentu untuk menormalkan dirinya. Gaya ini disebut gaya pemulih
(restoring force), yang besarnya sebanding dengan seberapa besar kita
menarik/menekan pegas tersebut dan arahnya berlawanan dengan arah tarikan
kita. Hubungan ini dirumuskan oleh Robert Hooke:
=−
(2)
Dengan eliminasi Persamaan (1) dan (2) diperoleh:
(3)
Tanda minus berarti percepatan dan perpindahan selalu memiliki tanda berlawanan.
2. Pendulum
Pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil (bola
pendulum) bermassa m yang digantungkan pada ujung tali, sebagaimana tampak
pada gambar di bawah. Dalam menganalisis gerakan pendulum sederhana, gaya
gesekan udara kita abaikan dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan
relatif terhadap bola
Gambar 3
4
Gambar di atas memperlihatkan pendulum sederhana yang terdiri dari tali
dengan panjang L dan bola pendulum bermassa m. Gaya yang bekerja pada bola
pendulum adalah gaya berat (w = mg) dan gaya tegangan tali FT. Gaya berat
memiliki komponen mg cos teta yang searah tali dan mg sin teta yang tegak lurus
tali. Pendulum berosilasi akibat adanya komponen gaya berat mg sin teta. Karena
tidak ada gaya gesekan udara, maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur
lingkaran dengan besar amplitudo tetap sama.
Hubungan antara panjang busur x dengan sudut dinyatakan dengan
persamaan:
=
(ingat bahwa sudut adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari
lingkaran (r) jika dinyatakan dalam satuan radian. Karena lintasan pendulum
berupa lingkaran maka kita menggunakan pendekatan ini untuk menentukan
besar simpangannya. Jari-jari lingkaran pada kasus ini adalah panjang tali L).
Apabila gaya pemulih sebanding dengan simpangan x atau sudut maka pendulum
melakukan Gerak Harmonik Sederhana. Gaya pemulih yang bekerja pada
pendulum adalah -mg sin . Secara matematis ditulis :
=− sin
Karena
= →
5
Dimana konstanta gaya efektif adalah
=
Keterangan :
T adalah periode, f adalah frekuensi, L adalah panjang tali dan g adalah
percepatan gravitasi.
Berdasarkan persamaan di atas, tampak bahwa periode dan frekuensi
getaran pendulum sederhana bergantung pada panjang tali dan percepatan
gravitasi. Karena percepatan gravitasi bernilai tetap, maka periode
sepenuhnya hanya bergantung pada panjang tali (L). Dengan kata lain,
periode dan frekuensi pendulum tidak bergantung pada massa beban alias
bola pendulum. Anda dapat dapat membuktikannya dengan mendorong
seorang yang gendut di atas ayunan. Bandingkan dengan seorang anak kecil
yang didorong pada ayunan yang sama.
6
3. Rangkaian LC
Gambar 4
7
ada input AC eksternal yang diperlukan untuk menghasilkan Osilator berjalan
karena energi supply DC diubah oleh osilator menjadi energi AC pada frekuensi
yang dibutuhkan.
C. Sistem osilator bergandeng
Contoh sistem osilator bergandeng adalah pegas yang memiliki dua
simpangan berbeda.
Gambar 5
Sistem pegas gandeng, terdiri dari tiga pegas yang konstanta pegasnya sama yakni k,
dan dua benda yang massanya sama juga yakni m. Sistem ini terletak pada permukaan
datar tanpa gesekan.
D. Osilasi teredam
Dalam pembahasan yang terdahulu, masih dianggap bahwa titik massa yang
melakukan getaran selaras (dapat berupa bandul atau beban pada pegas), tidak
mengalami redaman karena gaya gesekan, sehingga dapat berosilasi terus
menerus. Pada kenyataannya, amplitudo osilasi makin lama makin berkurang
hingga akhirnya menjadi nol. Hal ini terjadi karena pengaruh gaya gesekan.
Contoh gesekan ini misalnya gesekan oleh udara, hembusan angin, gesekan
dengan air seperti pada sistem nassa pegas yang ditunjukkan oleh Gambar 6a
dan lainnya. Osilasi yang demikian disebut gerak harmonis (getaran) selaras
teredam.
Gambar 6
8
CONTO SOAL
1. Sebuah pegas digantungkan pada langit-langit sebuah lift. Di ujung bawah pegas
tergantung beban 50 g. Ketika lift diam, pertambahan panjang pegas 5 cm. Pertambahan panjang
pegas jika lift bergerak ke bawah dengan percepatan 3 m/s2adalah … (g=10 m/s2)
2. Sebuah benda bermassa 50 gram bergerak harmonic sederhana dengan amplitude 10 cm dan
periode 0,2 s. Besar gaya yang bekerja pada system saat simpangannya setengah amplituo adalah
sekitar ?
Jawab :
Diketahui : m = 50 g = 0,05 kg
T=2s
A = 10 cm = 0,1 m
Ditanyakan : F pada saat Y = 0,5 A
Penyelesaian :
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suatu gerak yang berulang pada selang waktu yang tetap disebut gerak periodik.
Jika geraknya bolak-balik pada jalan yang sama gerak ini disebut osilasi atau getaran.
Osilasi merupakan gangguan lokal terhadap besaran fisis tertentu.
Penyebab benda bergetar adalah karena adanya gaya pemulih yang bekerja
pada benda tersebut. Ketika gaya pemulih berbanding lurus dengan perpindahan dari
titik kesetimbangan, getaran yang terjadi disebut gerak harmonik sederhana.
Amplitudo osilasi makin lama makin berkurang hingga akhirnya menjadi nol.
Hal ini terjadi karena pengaruh gaya gesekan. Osilasi yang demikian disebut gerak
harmonis (getaran) selaras teredam.
B. Saran
Setelah mempelajari tentang osilasi harmonis ini kami sebagai pemakalah
menyarankan agar pembaca dapat memanfaatkan serta menerapkan ilmu ini di dalam
kehidupan sehari-hari.
10
DAFTAR PUSTAKA
11