Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

OSILATOR HARMONIS

Kelompok 7 Fisika Dasar A :

Aisyatul Shafawati_D011211073
Arwansyah Arsyad_D011211065
Muh. Yanuar Shadiq_D011211071
Nurul Hudaya_D011211069
Steven Rheinhard Pangaribuan_D011211067

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalaamiin dengan rasa syukur kepada Allah SWT, yang


dengan Rahmat dan Inayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Osilator
Harmonik. Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW. Teladan umat bagi umat manusia dan rahmat bagi seluruh alam. Ucapan terima
kasih tidak lupa kami berikan kepada dosen pembimbing yang telah membimbing
kami demi terselesainya makalah ini, karena berkat sumbangan pikiran dan
bimbingannya makalah ini tersusun dengan baik.
Semua hal yang ada di dunia ini bersifat fana dan tidak sempurna, karena itu
kami mohon kritik dan saran pada makalah ini agar pada pembuatan makalah
selanjutnya bisa lebih baik.

Makassar, 10 Oktober 2021

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
A. Pengertian osilator Harmonik .............................................................................. 2
B. Osilator harmonis sederhana ........................................................................ 2
Aplikasi gerak harmonik sederhana .............................................................................. 4
1. Osilator massa pegas .............................................................................................. 4
2. Pendulum ............................................................................................................... 4
3. Rangkaian LC ........................................................................................................ 7
C. Sistem osilator bergandeng........................................................................... 8
D. Osilasi teredam ............................................................................................. 8
BAB III .................................................................................................................... 9
PENUTUP ............................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu
konstan. Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur
melalui titik keseimbangannya dengan banyaknya getaran benda dalam setiap
sekon selalu sama atau konstan. Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam
selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara
teratur maka disebut juga sebagai gerak harmonik. Apabila suatu partikel
melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak
osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak periodik adalah benda yang
berosilasi pada ujung pegas karenanya kita menyebutnya gerak harmonis
sederhana, oleh karena itu kelompok kami akan menyusun makalah yang berjudul
“Osilator Harmonik”.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud osilator harmonik?


2. Apa itu osilator harmonis sederhana?
3. Apa itu sistem osilator bergandeng?
4. Apa itu osilasi teredam?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian osilasi?
2. Menjelaskan osilator harmonis sederhana?
3. Menjelaskan sistem osilator bergandeng?
4. Menjelaskan osilasi teredam?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian osilasi
Suatu gerak yang berulang pada selang waktu yang tetap disebut gerak
periodik. Jika geraknya bolak-balik pada jalan yang sama gerak ini disebut osilasi
atau getaran. Osilasi merupakan gangguan lokal terhadap besaran fisis tertentu.
Gangguan ini dapat berupa osilasi kedudukan partikel, osilasi tekanan atau kerapatan
massa pada medium yang bersangkutan, dan osilasi medan listrik-magnet yang
berasal dari osilasi arus atau rapat muatan listrik. Dalam kenyataannya benda yang
bergetar lama-kelamaan dapat berhenti karena pengaruh gaya gesekan. Gerak yang
demikian dinamakan gerak periodik teredam.

B. Osilator harmonis sederhana


Penyebab benda bergetar adalah karena adanya gaya pemulih yang bekerja
pada benda tersebut. Ketika gaya pemulih berbanding lurus dengan perpindahan dari
titik kesetimbangan, getaran yang terjadi disebut gerak harmonik sederhana. Tidak
semua getaran periodik merupakan gerak harmonik sederhana. Secara umum, gaya
pemulih bergantung pada perpindahan dalam cara yang lebih rumit. Akan tetapi,
dalam kebanyakan sistem, gaya pemulih kira-kira sebanding dengan perpindahan jika
perpindahannya cukup kecil. Artinya, jika amplitudonya cukup kecil, getaran sistem
yang demikian akan mendekati gerak harmonik sederhana. Gerak harmonik sederhana
dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1) Gerak harmonik sederhana linier
Pergerakannya ada pada satu garis lurus vertikal maupun horizintal. Misalnya
penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak
horizontal / vertikal dari pegas (pegas pada mobil), dan sebagainya.
2) Gerak harmonik sederhana angular
Pergerakannya mengayun membentuk pola setengah lingkaran ataupun bisa saja
perputaran. Misalnya gerak bandul/ bandul fisis(bandul jam), osilasi ayunan torsi,
dan sebagainya.
Besaran fisika pada gerak harmonik sederhana pada pegas pada dasarnya sama
dengan ayunan sederhana, yakni terdapat periode, frekuensi dan amplitudo. Jarak x dari
posisi setimbang disebut simpangan. Simpangan maksimum alias jarak terbesar dari

2
titik setimbang disebut amplitudo (A). Satu getaran Gerak Harmonik Sederhana pada
pegas adalah gerak bolak balik lengkap dari titik awal dan kembali ke titik yang sama.
1) Periode (T)

Gambar 1

Periode adalah waktu yang dibutuhkan oleh benda yang bergerak harmonik
sederhana untuk menempuh satu putaran penuh. Besar perioda bergantung pada
laju sudut bola ω. Semakin besar sudut, semakin singkat waktu yang diperlukan
untuk menempuh satu putaran.
1
=

Hubungan antara ω dan T diperoleh dari ω = Δθ/Δt, sehingga : 2


=

2) Frekuensi (f)
Frekuensi merupakan banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu
detik. Frekuensi menunjukkan seberapa “cepat” gerak harmonik sederhana
berlangsung.
a. Frekuensi untuk pegas :
1 1
= = √

b. Frekuensi untuk bandul :


1 1= 2
√8

3) Amplitudo (A)
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan.

Gambar 2

3
Sebuah pegas jika ditarik atau ditekan dari posisi normalnya akan melawan
dengan gaya tertentu untuk menormalkan dirinya. Gaya ini disebut gaya pemulih
(restoring force), yang besarnya sebanding dengan seberapa besar kita
menarik/menekan pegas tersebut dan arahnya berlawanan dengan arah tarikan
kita. Hubungan ini dirumuskan oleh Robert Hooke:
=−

Aplikasi gerak harmonik sederhana:


1. Osilator massa pegas
Suatu sistem yang menunjukkan gejala gerak harmonik sederhana adalah sebuah
benda yang terikat ke sebuah pegas, di mana gaya pulihnya dinyatakan oleh
Hukum Hooke
F = -kx (1)
Dari Hukum II Newton:

(2)
Dengan eliminasi Persamaan (1) dan (2) diperoleh:

(3)
Tanda minus berarti percepatan dan perpindahan selalu memiliki tanda berlawanan.
2. Pendulum
Pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil (bola
pendulum) bermassa m yang digantungkan pada ujung tali, sebagaimana tampak
pada gambar di bawah. Dalam menganalisis gerakan pendulum sederhana, gaya
gesekan udara kita abaikan dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan
relatif terhadap bola

Gambar 3

4
Gambar di atas memperlihatkan pendulum sederhana yang terdiri dari tali
dengan panjang L dan bola pendulum bermassa m. Gaya yang bekerja pada bola
pendulum adalah gaya berat (w = mg) dan gaya tegangan tali FT. Gaya berat
memiliki komponen mg cos teta yang searah tali dan mg sin teta yang tegak lurus
tali. Pendulum berosilasi akibat adanya komponen gaya berat mg sin teta. Karena
tidak ada gaya gesekan udara, maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur
lingkaran dengan besar amplitudo tetap sama.
Hubungan antara panjang busur x dengan sudut dinyatakan dengan
persamaan:
=

(ingat bahwa sudut adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari
lingkaran (r) jika dinyatakan dalam satuan radian. Karena lintasan pendulum
berupa lingkaran maka kita menggunakan pendekatan ini untuk menentukan
besar simpangannya. Jari-jari lingkaran pada kasus ini adalah panjang tali L).
Apabila gaya pemulih sebanding dengan simpangan x atau sudut maka pendulum
melakukan Gerak Harmonik Sederhana. Gaya pemulih yang bekerja pada
pendulum adalah -mg sin . Secara matematis ditulis :
=− sin

Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya mempunyai arah yang berlawanan


dengan simpangan sudut . Jika sudut kecil, maka panjang busur x (x = L kali ) hampir
sama dengan panjang L sin (garis putus-putus pada arah horisontal). Dengan
demikian untuk sudut yang kecil, lebih baik kita menggunakan pendekatan:
sin ≈

Sehingga persamaan gaya pemulih menjadi :


=− sin ≈−

Karena
= →

Maka kita obok-obok persamaan diatas menjadi :


=−
=−

Persamaan ini sesuai dengan persamaan hukum Hooke


=−

5
Dimana konstanta gaya efektif adalah
=

1) Periode Pendulum Sederhana


Periode pendulum sederhana dapat kita tentukan menggunakan persamaan

2) Frekuensi pendulum sederhana

Keterangan :
T adalah periode, f adalah frekuensi, L adalah panjang tali dan g adalah
percepatan gravitasi.
Berdasarkan persamaan di atas, tampak bahwa periode dan frekuensi
getaran pendulum sederhana bergantung pada panjang tali dan percepatan
gravitasi. Karena percepatan gravitasi bernilai tetap, maka periode
sepenuhnya hanya bergantung pada panjang tali (L). Dengan kata lain,
periode dan frekuensi pendulum tidak bergantung pada massa beban alias
bola pendulum. Anda dapat dapat membuktikannya dengan mendorong
seorang yang gendut di atas ayunan. Bandingkan dengan seorang anak kecil
yang didorong pada ayunan yang sama.

6
3. Rangkaian LC

Gambar 4

Osilator digunakan di banyak rangkaian elektronik dan sistem yang


menyediakan sinyal "waktu" sentral yang mengendalikan operasi sekuensial dari
keseluruhan sistem. Osilator mengkonversi input DC (tegangan supply) ke dalam
output AC (bentuk gelombang) yang dapat memiliki berbagai macam bentuk
gelombang dan frekuensi yang berbeda yang dapat menjadi rumit di dasar atau
gelombang sinus sederhana tergantung pada aplikasinya. Osilator juga digunakan
di banyak peralatan uji yang menghasilkan gelombang sinusoidal sinus, persegi,
gigi gergaji atau bentuk gelombang berbentuk segitiga atau hanya bentuk pulsa
dengan lebar variabel atau konstan. Osilator LC biasanya digunakan di rangkaian
frekuensi radio karena karakteristik noise fase yang baik dan kemudahan
penerapannya.
Sebuah osilator pada dasarnya adalah sebuah penguat dengan “Umpan-balik
Positif”, atau umpan balik regeneratif (di-fase) dan salah satu dari banyak masalah
dalam desain rangkaian elektronik yang menghentikan penguat dari berosilasi ketika
mencoba untuk mendapatkan osilator untuk berosilasi. Osilator berjalan karena
mereka mengatasi kerugian rangkaian resonator umpan balik mereka baik dalam
bentuk kapasitor , induktor atau keduanya di rangkaian yang sama dengan
menerapkan energi DC pada frekuensi yang dibutuhkan ke dalam rangkaian
resonator ini. Dengan kata lain, osilator adalah sebuah penguat yang menggunakan
umpan balik positif yang menghasilkan frekuensi output tanpa menggunakan sinyal
input. Kemudian sebuah osilator memiliki penguat umpan balik sinyal kecil dengan
gain loop terbuka sama atau sedikit lebih besar dari satu untuk osilasi dimulai tapi
untuk melanjutkan osilasi, gain loop rata-rata harus kembali ke satu kesatuan. Selain
komponen reaktif ini, alat Penguatan seperti penguat operasional atau transistor
bipolar diperlukan. Tidak seperti penguat tidak

7
ada input AC eksternal yang diperlukan untuk menghasilkan Osilator berjalan
karena energi supply DC diubah oleh osilator menjadi energi AC pada frekuensi
yang dibutuhkan.
C. Sistem osilator bergandeng
Contoh sistem osilator bergandeng adalah pegas yang memiliki dua
simpangan berbeda.

Gambar 5
Sistem pegas gandeng, terdiri dari tiga pegas yang konstanta pegasnya sama yakni k,
dan dua benda yang massanya sama juga yakni m. Sistem ini terletak pada permukaan
datar tanpa gesekan.
D. Osilasi teredam
Dalam pembahasan yang terdahulu, masih dianggap bahwa titik massa yang
melakukan getaran selaras (dapat berupa bandul atau beban pada pegas), tidak
mengalami redaman karena gaya gesekan, sehingga dapat berosilasi terus
menerus. Pada kenyataannya, amplitudo osilasi makin lama makin berkurang
hingga akhirnya menjadi nol. Hal ini terjadi karena pengaruh gaya gesekan.
Contoh gesekan ini misalnya gesekan oleh udara, hembusan angin, gesekan
dengan air seperti pada sistem nassa pegas yang ditunjukkan oleh Gambar 6a
dan lainnya. Osilasi yang demikian disebut gerak harmonis (getaran) selaras
teredam.

Gambar 6

8
CONTO SOAL

1. Sebuah pegas digantungkan pada langit-langit sebuah lift. Di ujung bawah pegas
tergantung beban 50 g. Ketika lift diam, pertambahan panjang pegas 5 cm. Pertambahan panjang
pegas jika lift bergerak ke bawah dengan percepatan 3 m/s2adalah … (g=10 m/s2)

2. Sebuah benda bermassa 50 gram bergerak harmonic sederhana dengan amplitude 10 cm dan
periode 0,2 s. Besar gaya yang bekerja pada system saat simpangannya setengah amplituo adalah
sekitar ?
Jawab :
Diketahui : m = 50 g = 0,05 kg
T=2s
A = 10 cm = 0,1 m
Ditanyakan : F pada saat Y = 0,5 A

Penyelesaian :

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu gerak yang berulang pada selang waktu yang tetap disebut gerak periodik.
Jika geraknya bolak-balik pada jalan yang sama gerak ini disebut osilasi atau getaran.
Osilasi merupakan gangguan lokal terhadap besaran fisis tertentu.

Penyebab benda bergetar adalah karena adanya gaya pemulih yang bekerja
pada benda tersebut. Ketika gaya pemulih berbanding lurus dengan perpindahan dari
titik kesetimbangan, getaran yang terjadi disebut gerak harmonik sederhana.

Contoh sistem osilator bergandeng adalah pegas yang memiliki dua


simpangan berbeda. Sistem pegas gandeng, terdiri dari tiga pegas yang konstanta
pegasnya sama yakni k, dan dua benda yang massanya sama juga yakni m. Sistem ini
terletak pada permukaan datar tanpa gesekan.

Amplitudo osilasi makin lama makin berkurang hingga akhirnya menjadi nol.
Hal ini terjadi karena pengaruh gaya gesekan. Osilasi yang demikian disebut gerak
harmonis (getaran) selaras teredam.

B. Saran
Setelah mempelajari tentang osilasi harmonis ini kami sebagai pemakalah
menyarankan agar pembaca dapat memanfaatkan serta menerapkan ilmu ini di dalam
kehidupan sehari-hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, r. (2007). Fisika untuk Universitas Jilid I. Surabaya: Universitas Airlangga.


Giancoli, D. C. (2001). Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sutisna. (2014). Fisika Dasar 2. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Tipler, P. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Young, H. D. (2002). Fisika Universitas (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

11

Anda mungkin juga menyukai