1
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIK DASAR
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
I. Tujuan Percobaan :
2
Gerak Harmonik Sederhana Linier, pergerakannya ada pada satu garis
lurus vertikal maupun horizintal. Misalnya penghisap dalam silinder gas,
gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari
pegas (pegas pada mobil), dan sebagainya.
3
Jarak x dari posisi setimbang disebut simpangan. Simpangan maksimum alias
jarak terbesar dari titik setimbang disebut amplitudo (A). Satu getaran Gerak
Harmonik Sederhana pada pegas adalah gerak bolak balik lengkap dari titik awal
dan kembali ke titik yang sama.
1. Perpindahan
Bola mulai dari sumbu x pada x = +A dan bergerak menempuh sudut
θ dalam waktu t. Karena gerak ini merupakan gerak melingkar beraturan, maka
bola bergerak dengan laju sudut konstan w (dalam rad/s). Akibatnya dapat
dinyatakan, θ = wt. Perpindahan bayangan pada arah x adalah proyeksi jari-jari
lingkaran A pada sumbu
2. Periode (T)
Waktu yang dibutuhkan oleh benda yang bergerak harmonik sederhana
untuk menempuh satu putaran penuh disebut perioda. Besar perioda bergantung
pada laju sudut bola ω. Semaik besar sudut, semakin singkat waktu yang
diperlukan untuk menempuh satu putaran.
4
3. Frekuensi (f)
Selain periode, terdapat juga frekuensi alias banyaknya getaran yang
dilakukan oleh benda selama satu detik. Frekuensi menunjukkan seberapa “cepat”
Gerak Harmonik Sederhana berlangsung, dalam grafik y-t frekuensi yang lebih
besar ditunjukkan dengan grafik sinusoidal yang lebih rapat.
Pegas :
Bandul :
4. Amplitudo (A)
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan.
5
AMPLITUDO
Sebuah pegas jika ditarik atau ditekan dari posisi normalnya akan melawan
dengan gaya tertentu untuk menormalkan dirinya. Gaya ini disebut gaya pemulih
(restoring force), yang besarnya sebanding dengan seberapa besar kita
menarik/menekan pegas tersebut dan arahnya berlawanan dengan arah tarikan
kita. Hubungan ini dirumuskan oleh Robert Hooke:
Atau
Dimana :
Y = simpangan gerak harmonik (m)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
6
T = periode getaran (s)
F = frekuensi getaran (Hz)
t = waktu tempuh (s)
7
Nilai percepatan (a) akan maksimum pada saat sin ωt = 1, sehingga percepatan
maksimumnya adalah :
1. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang melakukan
gerak harmonik sederhana karena kecepatan geraknya.
8
Energi kinetik maksimum pada gerak harmonik dicapai ketika berada di titik
setimbang. Sedangkan energi kinetik minimum dicapai ketika berada di titik balik.
2. Energi Potensial
Besarnya energi potensial adalah energi yang dimiliki gerak harmonik
sederhana karena simpangannya. Secara matematis energi potensial yang dimiliki
gerak harmonik dirumuskan sebagai berikut :
Energi maksimumnya terjadi pada gerak yang dicapai ketika berada di titik
baliknya.
3. Energi Mekanik
Energi ini merupakan hasil penjumlahan energi kinetik dan potensial.
9
Berdasarkan persamaannya, energi mekanik suatu benda yang bergerak harmonik
tidak bergantung waktu dan tempat. Jadi, energi mekanik sebuah yang bergerak
dimanapun besarnya sama.
ENERGI MEKANIK
Semua benda yang bergetar di mana gaya pemulih F berbanding lurus dengan
negatif simpangan (F = -kx), maka benda tersebut dikatakan melakukan gerak
harmonik sederhana (GHS) alias Osilator Harmonik Sederhana (OHS).
10
2. Jam bandul
Karena tidak menggunakan baterai, jam bandul bekerja dengan
memanfaatkan tenaga gravitasi atau pegas. Baik jam pegas atau jam rantai
memiliki mekanisme pemutar dan terdapat roda gigi yang berputar dan
menggerakkan jarum jam seperti halnya bandul yang bergerak kekiri dan kekanan.
3. Pita elastis
Berkalu seperti pegasmirip dengan sistem massa pegas. Keduanya akan
bergetar dari titik setimbangnya hingga gaya gesekan mengeluarkan daya redam.
Strukturkaret membuatnya memiliki energi potensial elastis yang tinggi sehingga
dapat diaplikasikan ke penggunaan kabel bugee jumping.
11
4. Trampolin
Bahan trampolin merupakan pegas yang tingkat elastisitasnya tinggi.
Ditarik dari posisi setimbang,pegas mendapatkan energi potensial elastisnya.
Energi ini pula yang mendorong seseorang memantul kembali ke atas.
5. Garpu tala
Perbedaan ukuran garpu tala menyebabkannya menghasilkan titinada yang
berbeda pula. Makin besar massa garpu tala semakin rendah frekuensi osilasi dan
makin rendah pula nada yang dihasilkan.
12
6. Jam mekanik
Pada roda keseimbangan dari suatu jam mekanik memiliki komponen
pegas yang akan memberikan suatu torsi pemulih yang sebanding dengan
perpindahan sudut dan posisi kesetimbangan. Gerak ini merupakan gerak
harmonik sederhana jenis angular.
13
III. Prosedur Percobaan
kosong dibawahnya.
stopwatch.
beda.
skala itu.
14
IV. Alat – Alat Yang Digunakan
1. Statip
3. Pegas spiral
5. Beban tambahan
6. Stopwatch
7. Timbangan
V. Hasil Pengamatan
(gram) (s)
15
V.2. Menentukan Percepatan Gravitasi
M x m X
VI. Pembahasan
m 4 2
T 2 Maka, T2 m
k k
m T2 m2 (T2)2 mT2
16
Perhitungan :
Jika dibuat grafik linieritasnya maka akan didapat bahwa T2 berbanding lurus
Grafik m terhadap T2
0.6
0.3
T2
0.2
0.1
0
0 20 40 60 80 100 120
m
4 2 4 2
Karena T 2 m , maka b
k k
4 2 4.3,14 2
Maka didapat k 7404,186614dyne / cm
b 5,3265.10 3
17
VI.II. Menentukan Percepatan Gravitasi
m x m2 x2 Mx
49802,56020
Perhitungan :
18
Jika dibuat grafik linieritasnya maka akan didapat bahwa x berbanding lurus
1.5
0.5
0
0 20 40 60 80 100 120
m (g)
g g
Karena x , maka b
k k
Maka didapat
19
VII. Kesimpulan Dan Saran
VII.1 Kesimpulan
1. Apabila sebuah pegas diberi gaya dan dilepaskan maka pegas tersebut
akan kembali ke bentuk awalnya.
2. Sifat elastisitas adalah sifat bahan yang selalu berusaha menghambat
perubahan bentuknya dan cenderung mengembalikannya ke bentuk
semula. Benda yang memiliki sifat ini dinamakan dengan benda elastisitas.
3. Perubahan panjang suatu pegas berbanding lurus (linier) dengan gaya tarik
atau gaya tekan yang diberikan pada pegas tersebut.
4. Semakin berat beban yang digunakan semakin besar pula konstanta
pegasnya.
5. Konstanta pegas berbanding lurus dengan massa dan gravitasi bumi, serta
berbanding terbalik dengan x.
6. Jika sebuah pegas ditarik oleh gaya yang besarnya tidak melebihi batas
elastisitas pegas, pegas tersebut bertambah panjang sebanding dengan
besarnya gaya yang mempengaruhi pegas tersebut.
7. Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan
panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya.
F = -ky
8. Pada percobaan ini didapat nilai tetapan pegas (k) dan percepatan gravitasi
(g) sebesar :
k = 7404,186614 dyne/cm
g = 7,375361366 m/s2
Dari hasil percobaan didapat hasil percepatan gravitasi sebesar
7,375361366 m/s2, sedangkan menurut berbagai acuan adalah 9,8 m/s2,
menurut kami hal ini dapat terjadi karena :
a. Kurang akuratnya pengukuran waktu dengan stopwatch
b. Kurang akuratnya pengukuran panjang pegas.
20
VII.2 Saran
1. Agar alat dan sarana penunjang di laboratorium Fisika agar lebih lengkap,
terjaga dan terpelihara.
21