Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTEK FISIKA

GERAK HARMONIK SEDERHANA

NAMA KELOMPOK : TI P2K A3


ANGGOTA : Alfiani Nur Fitri
Amin Nur Ansori Prabowo
Eko Joko Priyonggo
Ika Yunita
Muhammad Faris Ilham
Purwahyudi Suwardiyanto
Syaiful Mahasan
ASISTEN : Satyagraha Tedja, ST
TANGGAL : 30 Juli 2016

LABORATORIUM FISIKA DASAR


UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
JL. Raya Perjuangan Bekasi Utara
Juli, 2016

1
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIK DASAR
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

I. Tujuan Percobaan :

1. Mengungkapkan Hukum Hooke


2. Menyelesaikan soal-soal gerak harmonic sederhana
3. Menentukan percepatan gravitasi dengan mengukur perpanjangan pegas
yang di bebani.
4. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai frekuensi dan perioda
dari getaran harmonis sederhana seperti pada bandul dan pegas.

II. Teori Dasar :

A. PENGERTIAN GERAK HARMONIK SEDERHANA


Salah satu jenis gerakan yang paling sederhana disebut gerak harmonik
sederhana (GHS) atau simple harmonic oscillation (SHO). Mengapa dinamakan
Harmonik sederhana? Sesuai dengan pengertian perkatanya yaitu harmonik yang
artinya bentuk/pola yang selalu berulang pada waktu tertentu dan sederhana
diartikan bahwa anggapan tidak ada gaya disipasi, sehingga amplitudo dan energi
tetap/kekal.
Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak periodik bolak balik dengan
lintasan yang ditempuh selalu sama (tetap) berpusat pada satu titik (titik
setimbang). Gerak Harmonik Sederhana mempunyai persamaan gerak dalam
bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu.
Gerak harmonis sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana.

B. JENIS GERAK HARMONIK SEDERHANA


Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

2
 Gerak Harmonik Sederhana Linier, pergerakannya ada pada satu garis
lurus vertikal maupun horizintal. Misalnya penghisap dalam silinder gas,
gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari
pegas (pegas pada mobil), dan sebagainya.

GERAK HARMONIK SEDERHANA LINIER

 Gerak Harmonik Sederhana Angular, pergerakannya mengayun


membentuk pola setengah lingkaran ataupun bisa saja perputaran.
Misalnya gerak bandul/ bandul fisis (bandul jam), osilasi ayunan torsi, dan
sebagainya.

GERAK HARMONIK SEDERHANA ANGULAR


C. BESARAN GERAK HARMONIK SEDERHANA
Besaran fisika pada Gerak Harmonik Sederhana pada pegas pada dasarnya
sama dengan ayunan sederhana, yakni terdapat periode, frekuensi dan amplitudo.

3
Jarak x dari posisi setimbang disebut simpangan. Simpangan maksimum alias
jarak terbesar dari titik setimbang disebut amplitudo (A). Satu getaran Gerak
Harmonik Sederhana pada pegas adalah gerak bolak balik lengkap dari titik awal
dan kembali ke titik yang sama.

1. Perpindahan
Bola mulai dari sumbu x pada x = +A dan bergerak menempuh sudut
θ dalam waktu t. Karena gerak ini merupakan gerak melingkar beraturan, maka
bola bergerak dengan laju sudut konstan w (dalam rad/s). Akibatnya dapat
dinyatakan, θ = wt. Perpindahan bayangan pada arah x adalah proyeksi jari-jari
lingkaran A pada sumbu

2. Periode (T)
Waktu yang dibutuhkan oleh benda yang bergerak harmonik sederhana
untuk menempuh satu putaran penuh disebut perioda. Besar perioda bergantung
pada laju sudut bola ω. Semaik besar sudut, semakin singkat waktu yang
diperlukan untuk menempuh satu putaran.

Hubungan antara ω dan T diperoleh dari ω = Δθ/Δt, sehingga :

4
3. Frekuensi (f)
Selain periode, terdapat juga frekuensi alias banyaknya getaran yang
dilakukan oleh benda selama satu detik. Frekuensi menunjukkan seberapa “cepat”
Gerak Harmonik Sederhana berlangsung, dalam grafik y-t frekuensi yang lebih
besar ditunjukkan dengan grafik sinusoidal yang lebih rapat.

Pegas :

Bandul :

4. Amplitudo (A)
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan.

5
AMPLITUDO

Sebuah pegas jika ditarik atau ditekan dari posisi normalnya akan melawan
dengan gaya tertentu untuk menormalkan dirinya. Gaya ini disebut gaya pemulih
(restoring force), yang besarnya sebanding dengan seberapa besar kita
menarik/menekan pegas tersebut dan arahnya berlawanan dengan arah tarikan
kita. Hubungan ini dirumuskan oleh Robert Hooke:

D. SIMPANGAN GERAK HARMONIK SEDERHANA


Simpangan gerak harmonik pada suatu titik merupakan jarak titik tersebut
ke titik seimbang.

Atau

Dimana :
Y = simpangan gerak harmonik (m)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)

6
T = periode getaran (s)
F = frekuensi getaran (Hz)
t = waktu tempuh (s)

E. KECEPATAN GERAK HARMONIK SEDERHANA


Berbeda dengan simpangan yang menunujukkan posisi suatu benda, maka
kecepatan merupakan turunan pertama dari posisi.

Nilai kecepatan v maksimum saat cos ωt = 1, sehingga kecepatan maksimumnya


adalah :

Lalu, kecepatannya di sembarang posisi y atau hubungan kecepatan dengan


simpangan harmonik adalah :

F. PERCEPATAN GERAK HARMONIK SEDERHANA


Percepatan dapat dicari dengan mengingat bahwa percepatan adalah
turunan pertama kecepatan terhadap waktu.

7
Nilai percepatan (a) akan maksimum pada saat sin ωt = 1, sehingga percepatan
maksimumnya adalah :

Hubungan percepatan dengan simpangan harmonik :

G. ENERGI PADA GERAK HARMONIK SEDERHANA


Gerak Harmonik Sederhana tidak hanya memiliki persamaan-persamaan,
tetapi juga energienergi yang membarenginya. Apa saja energi itu?

1. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang melakukan
gerak harmonik sederhana karena kecepatan geraknya.

8
Energi kinetik maksimum pada gerak harmonik dicapai ketika berada di titik
setimbang. Sedangkan energi kinetik minimum dicapai ketika berada di titik balik.

2. Energi Potensial
Besarnya energi potensial adalah energi yang dimiliki gerak harmonik
sederhana karena simpangannya. Secara matematis energi potensial yang dimiliki
gerak harmonik dirumuskan sebagai berikut :

Energi maksimumnya terjadi pada gerak yang dicapai ketika berada di titik
baliknya.

3. Energi Mekanik
Energi ini merupakan hasil penjumlahan energi kinetik dan potensial.

9
Berdasarkan persamaannya, energi mekanik suatu benda yang bergerak harmonik
tidak bergantung waktu dan tempat. Jadi, energi mekanik sebuah yang bergerak
dimanapun besarnya sama.

ENERGI MEKANIK

Semua benda yang bergetar di mana gaya pemulih F berbanding lurus dengan
negatif simpangan (F = -kx), maka benda tersebut dikatakan melakukan gerak
harmonik sederhana (GHS) alias Osilator Harmonik Sederhana (OHS).

H. APLIKASI GERAK HARMONIK SEDERHANA


Pengaplikasian gerak harmonik cukup banyak dalam kehidupan berupa
alat bantu manusia. Berikut beberapa aplikasinya :

1. Shock Absorber (pegas)


Peredam kejut pada mobil memiliki komponen pegas yang terhubung
pada piston dan dipasangkan dekat roda kendaraan. Hal ini membantu untuk
mengendalikan atau meredam guncangan pada roda.

10
2. Jam bandul
Karena tidak menggunakan baterai, jam bandul bekerja dengan
memanfaatkan tenaga gravitasi atau pegas. Baik jam pegas atau jam rantai
memiliki mekanisme pemutar dan terdapat roda gigi yang berputar dan
menggerakkan jarum jam seperti halnya bandul yang bergerak kekiri dan kekanan.

3. Pita elastis
Berkalu seperti pegasmirip dengan sistem massa pegas. Keduanya akan
bergetar dari titik setimbangnya hingga gaya gesekan mengeluarkan daya redam.
Strukturkaret membuatnya memiliki energi potensial elastis yang tinggi sehingga
dapat diaplikasikan ke penggunaan kabel bugee jumping.

11
4. Trampolin
Bahan trampolin merupakan pegas yang tingkat elastisitasnya tinggi.
Ditarik dari posisi setimbang,pegas mendapatkan energi potensial elastisnya.
Energi ini pula yang mendorong seseorang memantul kembali ke atas.

5. Garpu tala
Perbedaan ukuran garpu tala menyebabkannya menghasilkan titinada yang
berbeda pula. Makin besar massa garpu tala semakin rendah frekuensi osilasi dan
makin rendah pula nada yang dihasilkan.

12
6. Jam mekanik
Pada roda keseimbangan dari suatu jam mekanik memiliki komponen
pegas yang akan memberikan suatu torsi pemulih yang sebanding dengan
perpindahan sudut dan posisi kesetimbangan. Gerak ini merupakan gerak
harmonik sederhana jenis angular.

13
III. Prosedur Percobaan

III.1 Percobaan Menentukan Tetapan Pegas

1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan

2. Gantungkan pegas spiral pada batang statif. Lalu gantungkan tabung

kosong dibawahnya.

3. Kaitkan beban pemberat pada ujung bawah pegas spiral. Tariklah

tabung itu sedikit ke bawah, lalu lepaskan bersamaan dengan menekan

stopwatch.

4. Catat jumlah waktu yang untuk 20 getaran.

5. Lakukan langkah 3 – 4 untuk masing – masing beban yang berbeda –

beda.

III.2 Percobaan Menentukan Percepatan Gravitasi

1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan

2. Aturlah skala sedemikian rupa hingga jarum menunjuk pada bagian

skala itu.

3. Catatlah berturut - turut penunjukan jarum ketika tabung kosong,

kemudian ditambah satu per satu hingga beban ke 5.

4. Kurangi satu persatu hingga tabung kosong kembali.

5. Olahlah data dengan melengkapi tabel.

14
IV. Alat – Alat Yang Digunakan

1. Statip

2. Skala pelengkap statip

3. Pegas spiral

4. Tabung tempat menaruh beban

5. Beban tambahan

6. Stopwatch

7. Timbangan

V. Hasil Pengamatan

Dari hasil praktikkum didapatkan hasil pengamatan :

V.1. Menentukan Tetapan Pegas

m t (20 getaran) T = t/20 T2

(gram) (s)

87,44 12 0,6000 0,360000

92,65 12,1 0,6050 0,366025

98,94 12,6 0,6300 0.396900

105,23 13 0,6500 0,422500

112,74 14,1 0,7050 0,497025

15
V.2. Menentukan Percepatan Gravitasi

M x m X

(gram) (cm) (gram) (cm)

87,44 0 112,74 2,5

92,65 0,5 105,23 1,8

98,94 1,2 98,94 1,2

105,23 1,8 92,65 0,5

112,74 2,5 87,44 0

VI. Pembahasan

VI.1 Menentukan Tetapan Pegas

Diketahui bahwa terdapat hubungan antara T dengan m :

m 4 2
T  2 Maka, T2  m
k k

m T2 m2 (T2)2 mT2

87,44 0,360000 7645.7536 0,129600000000 31,47840000

92,65 0,366025 8584,0225 0,133974300625 33,91221625

98,94 0.396900 9789.1236 0,157529610000 39,26928600

105,23 0,422500 11073.3529 0,178506250000 44,45967500

112,74 0,497025 12710,3076 0,247033850625 56,03459850

m = 497,00 T2 = m2 = (T2)2 = mT2 =

2,042450 49802,5602 0,846644011250 205,15417575

16
Perhitungan :

n(mT 2 )  (m)(T 2 ) (5.205,15417575)  (497.2,042450)


b   5,3265 x10 3
n(m 2 )  (m) 2 (5.49802,5602)  (497) 2

(T 2 )(m 2 )  (m)(mT 2 ) (2,042450.49802,5602)  (497.205,15417575)


a   0,120963243
n(m 2 )  (m) 2 (5.49802,5602)  (497) 2

Jika dibuat grafik linieritasnya maka akan didapat bahwa T2 berbanding lurus

dengan m, seperti dilihat dalam grafik sebagai berikut :

Grafik m terhadap T2
0.6

0.5 y = 0.0053x - 0.121


R² = 0.9226
0.4

0.3
T2

0.2

0.1

0
0 20 40 60 80 100 120
m

Dari hasil dari regresi didapat T2 = bm + a

4 2 4 2
Karena T 2  m , maka b 
k k

4 2 4.3,14 2
Maka didapat k    7404,186614dyne / cm
b 5,3265.10 3

17
VI.II. Menentukan Percepatan Gravitasi

m x m2 x2 Mx

(gram) (cm) (cm2)

87,44 0 7645,7536 0,00 0,000

92,65 0,5 8584,0225 0,25 46,3250

98,94 1,2 9789,1236 1,44 118,7280

105,23 1,8 11073,3529 3,24 189,4140

112,74 2,5 12710,3076 6,25 281,8500

m = 497,00 x = 6,0 m2 = x2 = 11,18 mx = 636,32

49802,56020

Perhitungan :

n(mx)  (m)(x) (5.636,32)  (497.6)


b   0,09961068988
n(m )  (m)
2 2
(5.49802,5602)  (497) 2

(x)(m 2 )  (m)(mx) (6.49802,5602)  (497.636,32)


a   8.701302574
n(m 2 )  (m) 2 (5.49802,5602)  (497) 2

18
Jika dibuat grafik linieritasnya maka akan didapat bahwa x berbanding lurus

dengan m, seperti dilihat dalam grafik sebagai berikut :

Grafik m (g) terhadap x (cm)


3
y = 0.0996x - 8.6961
2.5
R² = 0.9987
2
x (cm)

1.5

0.5

0
0 20 40 60 80 100 120
m (g)

Dari hasil dari regresi didapat x = bm + a

g g
Karena x  , maka b 
k k

Maka didapat

g  k.b  7404,186614.0,09961068988  737,5361366cm / s 2  7,375361366m / s 2

19
VII. Kesimpulan Dan Saran
VII.1 Kesimpulan
1. Apabila sebuah pegas diberi gaya dan dilepaskan maka pegas tersebut
akan kembali ke bentuk awalnya.
2. Sifat elastisitas adalah sifat bahan yang selalu berusaha menghambat
perubahan bentuknya dan cenderung mengembalikannya ke bentuk
semula. Benda yang memiliki sifat ini dinamakan dengan benda elastisitas.
3. Perubahan panjang suatu pegas berbanding lurus (linier) dengan gaya tarik
atau gaya tekan yang diberikan pada pegas tersebut.
4. Semakin berat beban yang digunakan semakin besar pula konstanta
pegasnya.
5. Konstanta pegas berbanding lurus dengan massa dan gravitasi bumi, serta
berbanding terbalik dengan x.
6. Jika sebuah pegas ditarik oleh gaya yang besarnya tidak melebihi batas
elastisitas pegas, pegas tersebut bertambah panjang sebanding dengan
besarnya gaya yang mempengaruhi pegas tersebut.
7. Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan
panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya.
F = -ky
8. Pada percobaan ini didapat nilai tetapan pegas (k) dan percepatan gravitasi
(g) sebesar :
k = 7404,186614 dyne/cm
g = 7,375361366 m/s2
Dari hasil percobaan didapat hasil percepatan gravitasi sebesar
7,375361366 m/s2, sedangkan menurut berbagai acuan adalah 9,8 m/s2,
menurut kami hal ini dapat terjadi karena :
a. Kurang akuratnya pengukuran waktu dengan stopwatch
b. Kurang akuratnya pengukuran panjang pegas.

20
VII.2 Saran
1. Agar alat dan sarana penunjang di laboratorium Fisika agar lebih lengkap,
terjaga dan terpelihara.

2. Praktikkan yang melakukan pengujian harus lebih teliti dalam mengumpulkan


data.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Modul Praktikkum Fisika Dasar Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
http://www.softilmu.com/2015/12/Pengertian-Konsep-Rumus-Besaran-
Aplikasi-Hukum-Hooke-Adalah.html?m=1, diakses tanggal 11 Agustus
2016 Jam 20.00

21

Anda mungkin juga menyukai