Anda di halaman 1dari 9

NAMA : MUHAMMAD WAHYU

NIM : 235410001

PRODI : TEKNIK INDUSTRI

KELAS : SORE
GERAK HARMONIK
A. Pengertian Gerak Harmonik sederhana
Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak
periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai gerak
harmonik/harmonis. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama maka
geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak periodik adalah benda
yang berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis sederhana. Gerak
Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan lintasan yang ditempuh selalu sama
(tetap). Gerak Harmonik Sederhana mempunyai persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan
digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu.

 HUKUM HOOKE
“Besarnya gaya pemulih F berbanding lurus dengan perubahan panjang pegas x, baik pada waktu
itu ditarik maupun ditekan.”
Gaya pemulih tersebut sebanding dengan simpangan, seperti pada gerak harmonic
sederhana. Sekarang kita akan membandingkan gaya pemulih untuk massa pada pegas dan gaya
pemulih untuk system bandul sederhana. Pada pegas berlaku :
F = -kx,
sedangkan pada bandul berlaku F = x. harga pada bandul adalah tetap sehingga dapat
dianalogikan denga………/n tetapan pegas (k).
Periode bandul dapat pula dianalogikan dengan periode gerak massa pada pegas,
T = 2 , dengan mengganti k dengan mg/L :
T=2=2
Dengan eliminasi m, kita memperoleh periode ayunan bandul sebesar :
T=2
Frekuensi Pendulum Sederhana dapat dicari dengan rumus :
Ini adalah persamaan frekuensi pendulum sederhana, besarnya percepatan gravitasi dapat
ditentukan dengan persamaan :
T=2
T2 = 4π2
g=0
B. Persamaan linier dan nonlinier untuk bandul sederhana
Syarat sebuah benda melakukan Gerak Harmonik Sederhana adalah apabila gaya pemulih
sebanding dengan simpangannya. Apabila gaya pemulih sebanding dengan simpangan x atau sudut
teta maka pendulum melakukan Gerak Harmonik Sederhana.

Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :


1. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air
raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya.
2. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan torsi,
dan sebagainya.
Berikut beberapa contoh gerak harmonik :
a. Gerak harmonik pada bandul
Sebuah bandul adalah massa (m) yang digantungkan pada salah satu ujung tali dengan
panjang l dan membuat simpangan dengan sudut kecil. Gaya yang menyebabkan bandul ke posisi
kesetimbangan dinamakan gaya pemulih.
panjang busur adalah Kesetimbangan gayanya. Bila amplitudo getaran tidak kecil namun
tidak harmonik sederhana sehingga periode mengalami ketergantungan pada amplitudo dan
dinyatakan dalam amplitudo sudut.
b. Gerak harmonik pada pegas
Sistem pegas adalah sebuah pegas dengan konstanta pegas (k) dan diberi massa pada
ujungnya dan diberi simpangan sehingga membentuk gerak harmonik. Gaya yang berpengaruh pada
sistem pegas adalah gaya Hooke.

C. Gerak Harmonik Teredam dan teredam terpaksa


Secara umum gerak osilasi sebenarnya teredam. Energi mekanik terdisipasi (berkurang)
karena adanya gaya gesek. Maka jika dibiarkan, osilasi akan berhenti, yang artinya GHS-nya teredam.
Gaya gesekan biasanya dinyatakan sebagai arah berlawanan dan b adalah konstanta menyatakan
besarnya redaman, dimana amplitudo dan = frekuensi angular pada GHS teredam.
Besaran fisika pada ayunan bandul
1. Periode(T)
Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode.periode
ayunan (T)adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran.benda dikatakan
melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik dimana benda tersebut mulai bergerak dan
kembali lagi ketitik tersebut.satu periode adalah sekon atau detik.
2. Frekuensi(f)
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu detik,yang
dilakukan oleh benda selama satu detik,yang dimaksudnya dengan getran disini adalah getran
lengkap.satu frekuensi adalah hertz.
Hubungan antara periode dan frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi selama satu detik,dengan demikian selang
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah
1getaran /f getaran x 1 sekon = 1 /f sekon
Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu getaran adalah periode.dengan
demikian,secara matematis hubungan antara periode dan frekuensi adalah sebagai berikut:
T=1/f
T = 1 /T
3. Amplitudo
Pada ayunan sederhana,selain periode dan frekuensi,terdapat juga amplitudo.amplitudo adalah
perpindahanmaksimum dari titik keseimbangan
Simpangan Gerak harmonic sederhana
Simpangan getaran didefinisikan sebagai jarak benda yang bergetar ke titik keseimbangan.
Karena posisi benda yang bergetar selalu berubah, maka simpangan getaran juga akan berubah
mengikuti posisi benda.
Y = simpangan getar (m)
A = amplitudo (m)
w = sudut getar
f = frekuensi (Hz)
a. Gerak harmonik terendam
Secara umum,gerak osilasi sebenarnya terendam.energi mekanik terdisipasi
(berkurang)karena adanya gaya gesek.maka jika dibiarkan,osilasi akan berhenti,artinya GHS-nya
terendam.gaya gesekan biasanya dinyatakan sebagai arah berlawanan dan bendanya konstanta
menyatakan besarnya redaman,dimana= amplitudo dan = frekuensi angular pada GHS redaman.
Bila energi mekanik gerak osilasi berkurang terhadap waktu,gerak dikatakan terendam,jika
gaya gesekan atau redaman kecil kecil gerak hampir periodik sekalipun amplitudo berkurang secara
lambat terhadap waktu.selain adanya gaya balikpada gerak ini ada gaya lain yang bekerja melawan
arah gerak misalnya karena kekentalan zat cair atau bidang yang tak licin,tempat gerakan
berlangsung. Misal gaya seperti ini adalah f = - rv dengan r adalah konstanta rendaman dan v faktor
kecepatan.tanda negatif menunjukkan bahwa gaya ini berlawanan dengan gerak,persamaan gerak
yang terjadi adalah;
∑F = -kx – rv
Jika rendaman sangat besar,lebih besar dari dan menjadi imaginer,disini tidak ada osilasi dan
simpangan benda akan menjadi nol tanpa melewati kedudukan setimbangnya paling tidak melewati
kedudukan setimbang satu kali.
Macam – macam gerak harmonik terendam;
1. r = 0, tak terendam
2. r < akar 4 km, gerak harmonik yang”underdamped”(terendam berosilasi).
3. r = 4km, gerak harmonik yang “critically damped”(terendam kritis)osilasi berhenti,kedudukan
setimbang dicapai dalam waktu singkat.
4. r > akar 4km,gerak harmonik yang “overdamped”(terendam jenuh)kedudukan setimbang dicapai
dalam waktu lama.
b. Gerak harmonik terendam terpaksa
Pada kasus sistem yang berosilasi sederhana akan berosilasi selamanya. Tetapi pada setiap
sistem mempunyai redaman sehingga sistem akan berhenti berosilasi.untuk mempertahankan suayu
sistem osilator,maka energi berasal dari sumber luar harus diberikan pada sistem yang besarnya
sama dengan energi disipai yang ditimbulkan oleh medium peredamamnya,osilasi yang demikian
disebut osilasi paksaan.
Sebagai contoh,seorang anak TK yang sedang main ayunan lama kelamaan ayunanya akan
berhenti,tetapi bila sang ibu selalu mendorongnya manakala ayunan sianak sampai sendirinya,maka
ayunan anak tersebut akan berlangsung terus menerus.dalam kasus yang dikatakan ayunan anak
lebih dominan disebbkan oleh gaya dorongan dari sang ibu.dengan kata lain sistem(dalam hal ini
anak itu)dipaksa berosilasi
Semua sistem yang mempunyai sifat yang sistem yang berosilasi secara terpaksa mempunyai
sifat yang analog,misalnya osilasi terpaksa pada ayunan anak yang disebabkan oleh dorongan
ibu,analog dengan osilasi terpaksa yang terjadi ketika tangan kita mendorong dan menarik beban
sesuai dengan kehendak kita,osilasi yang dihasilkan pada kedua contoh itutidak terjadi pada
frekuensi alamiahmasing masing melainkan sangat tergantung pada frekuansi dorongan sang ibu
dan tangan kita.aliran arus listrik bolak balik dalam rangkaian listrik RLC,terjadi pada frekuensi
sumber tegangan bolak balik yang mencatunya,demikian pula osilasi atom dalam bahan terjadi pada
frekuensi medan gelombang.elektromagnetik yang menginduksinya.oleh karena sistem yang
mengalami osilasi terpaksa mempunyai karakteristik yang sama.
1. Persamaan osilasi terpaksa
Persamaan gerak pada sistem osilasi terpaksa ini ternyata identik dengan persamaan yang
menggambarkan aliran arus bolak balik(I)dalam sistem RLC ketika dihubungkan dengan tegangan
sumber bolak balik V(t) yaitu dalam bentuk persamaan diferensial.
2. Solusi persamaan osilasi terpaksa
Sebagaimana telah kita bahas,bahwa persamaan adalah merupakan persamaan deferensial orde
dua homogen atau osilasi harmonik terendam,dimana solusinya ada tiga alternatif,yaitu jika:
1. kedua akarnya riil dan berbeda m = m1 dan m = m2
Solusinya adalah kedua akarnya rill dan sama m=m1= m2
Solusinya adalah kedua akarnya kompleks m =

Ketiga solusi diatas disebut solusi homogen atau fungsi komplementer (complementary fuction).
jika disebut persamaan deferensial orde dua tidak homogen,maka kita perlu mencari solusi suku
F(t).metode yang digunakan adalah metode integral khusus yang diperoleh dengan menggunakan
bentuk umum dari fungsi diruas kana persamaan yang diberikan yaitu dengan mensubtitusiakan
bentuk umum kedalam persamaanya dan kemudian menyamakan koefisiaen koefisienya.
Bentuk bentuk umum suku F(t)dan bentuk integral khususnya
1,Bentuk F(t)
Bentuk integral khusus
F(t) = k
y =C
f(t) = kt
y = Ct + D
f(t) = kt2
y = ct2 + Dt + E
f(t) = k sin t atau k cos t
y = C sint + D cos t
f(t) = k sin t + k cost t
y = C sin t + D cos t
f(t) = e kt
y = Ce kt
jadi solusi lengkap dari ini adalah solusi lengkap = solusi homogen + solusi integral khusus.
a. Pegas yang diletakan horizontal
Misalnya kita letakan sebuah pegas di atas permukaan meja. Salah satu ujung pegas telah
diikat pada dinding, sehingga pegas tidak bergeser ketika digerakan. Anggap saja permukaan meja
sangat licin dan pegas yang kita gunakan adalah pegas ideal sehingga memenuhi hukum Hooke.
Sekarang kita kaitkan sebuah benda pada salah satu ujung pegas.
Jika benda kita tarik ke kanan sehingga pegas teregang sejauh x, maka pada benda bekerja
gaya pemulih pegas, yang arahnya berlawanan dengan arah tarikan kita. Ketika benda berada pada
simpangan x, EP benda maksimum sedangkan EK benda nol (benda masih diam).
Ketika benda kita lepaskan, gaya pemulih pegas menggerakan benda ke kiri, kembali ke
posisi setimbangnya. EP benda menjadi berkurang dan menjadi nol ketika benda berada pada posisi
setimbangnya. Selama bergerak menuju posisi setimbang, EP berubah menjadi EK. Ketika benda
tepat berada pada posisi setimbang (x = 0), gaya pemulih pegas bernilai nol tetapi pada titik ini
kecepatan benda maksimum. Karena kecepatannya maksimum, maka ketika berada pada posisi
setimbang, EK bernilai maksimum.
Benda masih terus bergerak ke kiri karena ketika berada pada posisi setimbang karena
benda memiliki kecepatan yang bernilai maksimum. Ketika bergerak ke kiri, Gaya pemulih pegas
menarik benda kembali ke posisi setimbang, sehingga benda berhenti sesaat pada simpangan sejauh
-x dan bergerak kembali menuju posisi setimbang. Ketika benda berada pada simpangan sejauh -x,
EK benda = 0 karena kecepatan benda = 0. pada posisi ini EP bernilai maksimum.
Pada penjelasan di atas, tampak bahwa ketika bergerak dari posisi setimbang menuju ke kiri sejauh,
x = -A
A = amplitudo/simpangan terjauh,

Kecepatan benda menjadi berkurang dan bernilai nol ketika benda tepat berada pada x = -A. Karena
kecepatan benda berkurang, maka EK benda juga berkurang dan bernilai nol ketika benda berada
pada x = -A. Akibat adanya gaya pemulih pegas yang menarik benda kembali ke kanan (menuju posisi
setimbang), benda memperoleh kecepatan dan Energi Kinetiknya lagi. EK benda bernilai maksimum
ketika benda tepat berada pada x = 0, karena laju gerak benda pada posisi tersebut bernilai
maksimum. Proses perubahan energi antara EK dan EP berlangsung terus menerus selama benda
bergerak bolak balik. Total EP dan EK selama benda bergetar besarnya tetap alias kekal bin konstan.
a. Pegas yang diletakan vertikal
Pada dasarnya osilasi alias getaran dari pegas yang digantungkan secara vertikal sama
dengan getaran pegas yang diletakan horisontal. Bedanya, pegas yang digantungkan secara vertikal
lebih panjang karena pengaruh gravitasi yang bekerja pada benda (gravitasi hanya bekerja pada
arah vertikal, tidak pada arah horisontal). Mari kita tinjau lebih jauh Kekekalan Energi Mekanik pada
pegas yang digantungkan secara vertikal.
D. SUPERPOSISI GELOMBANG
Sekarang kita akan membahas apa yang terjadi apabila dua atau lebih gelombang yang
sejenis merambat dalam medium yang sama, misalnya dua gelombang bunyi bersama-sama
merambat di udara. Untuk memudahkan pembahasan, kita akan meninjau dua pulsa gelombang
yang merambat pada tali.
Jadi, jika ada dua gelombang atau lebih menjalar dalam medium yang sama, maka
pergeseran totalnya merupakan jumlah pergeseran dari masing-masing gelombang. Hal ini dikenal
sebagai prinsip superposisi. Secara matematis, jika dan berturut-turut menunjukkan fungsi
gelombang dari dua gelombang tali yang merambat dalam medium yang sama, maka pergeseran tali
ketika dua gelombang itu berinteraksi memenuhi persamaan

Prinsip superposisi merupakan konsekuensi logis dari persamaan gelombang yang bersifat
linear untuk pergeseran transversal kecil. Dengan alasan ini pula prinsip superposisi juga sering
disebut sebagai prinsip superposisi linear. Untuk sistem fisika yang mediumnya tidak memenuhi
hukum Hooke, persamaan gelombangnya taklinear dan prinsip superposisi menjadi tidak berlaku.

(a) Interferensi konstruktif terjadi apabila beda lintasan Akan tetapi, sehingga Jadi, frekuensi yang
mungkin supaya di P terjadi interferensi konstruktif adalah

(b) Interferensi destruktif terjadi jika beda lintasan Akan tetapi, sehingga Jadi, frekuensi yang mungkin
supaya di P terjadi interferensi destruktif adalah

Refleksi dan Transmisi Gelombang


Jika ujung dawai itu diikatkan erat pada penopang, maka ujung itu merupakan ujung tetap
yang tidak dapat bergerak. Bila pulsa gelombang sampai di ujung tetap, maka pulsa gelombang
memberikan gaya pada penopang itu. Akan tetapi, penopang tidak dapat bergerak. Menurut Hukum
III Newton, penopang memberikan gaya yang sama besarnya berlawanan arah pada dawai. Gaya
reaksi ini menghasilkan pulsa gelombang yang merambat sepanjang dawai dalam arah yang
berlawanan dengan arah pulsa gelombang yang menuju penopang. Jadi, pulsa gelombang yang
menuju penopang telah direfleksikan di titik ujung tetap dawai.
KESIMPULAN
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan lintasan yang ditempuh selalu
sama (tetap). Gerak Harmonik Sederhana mempunyai persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan
digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu. Setiap gerak yang terjadi secara
berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara
teratur maka disebut juga sebagai gerak harmonik/harmonis. Apabila suatu partikel melakukan
gerak periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang
sederhana dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita
menyebutnya gerak harmonis sederhana.
Secara umum,gerak osilasi sebenarnya terendam.energi mekanik terdisipasi
(berkurang)karena adanya gaya gesek.maka jika dibiarkan,osilasi akan berhenti,artinya GHS-nya
terendam.gaya gesekan biasanya dinyatakan sebagai arah berlawanan dan bendanya konstanta
menyatakan besarnya redaman,dimana= amplitudo dan = frekuensi angular pada GHS redaman.

Anda mungkin juga menyukai