Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I MODUL 4

OSILASI BANDUL DAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI

Hari/Tanggal : Jumat , 13 Oktober 2023

Tempat : Laboratorium Fisika Dasar Institut Teknologi DEL, Sitoluama

Kab.Tobasa

Instruktur : Lasro Sihite

Nama Praktikan : Wesly Agustinus Sianipar


NIM : 31S23001

Kelas : 11 TB 1

Prodi : Teknik Bioproses

LABORATORIUM FISIKA DASAR INTITUT TEKNOLOGI DEL


SITOLUAMA, KEC.LAGUBOTI, KAB.TOBAA T.A 2023/2024

I. TUJUAN
Adapun tujuan melakukan praktikum fisika dasar modul 2 mengenai Osilasi Bandul dan
Percepatan Gravitasi bumi yaitu :

1. Mampu menghitung periode bandulsebagai fungsi dari Amplitudo (A)


2. Mampu menghitung periode bandul sebagai fungsi panjat tali (l)
3. Mampu menghitung periode bandul sebagai fungsi beban (m)
4. Membuktikan pengaruh massa, panjang tali, dan amplitudo terhadap periode bandul
5. Menghitung konstanta percepatan gravitasi melalui percobaan osilasi bandul
II. DASAR TEORI

Osilasi adalah variasi periodik terhadap waktu dari suatu hail pengukuran, contohhnya
pada ayunan bandul . Istilah vibrasi atau getaran ssering digunakan sebagai sinonim dari kata
Osilasi .Osilasi terbagi menjadi 2 yaitu osilasi harmonis sederhana dan osilasi harmonis
kompleks. Dalam osilasi harmonis yang sederhana terdapat gerak harmonis sederhana, yang
bisa terjadi pada sebuah benda, molekul ataupun atom. Bandul adalah benda yang terikat
pada sebuah tali dan dapat berayun secara bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari
sebuah jam dinding kuno yang mempunyai ayunan. Dalam bidang fisika, prinsip ini pertama
kali ditemukan pada tahun 1602 oleh Galileo Galilei, bahwa perioda (lama gerak osilasi satu
ayunan, T) dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi. Gerak osilasi (getaran)
yang popular adalah gerak osilasi pendulum (bandul). Osilasi bandul sederhana terdiri dari
seutas tali ringan dan sebuah bola kecil bermassa m yang digantung pada ujung tali. Getaran
merupakan gerak bolak-balik suatu partikel secara periode melalui suatu titik
kesetimbangan. Getaran dapat bersifat harmonis sederhana dan kompleks.benda dikatakan
bergerak atau bergetar harmonis jika benda tersebut berayun melalui titik kesetimbangan dan
kembali lagi ke posisi awal.
2.1 Gerak Harmonik Sederhana

Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik keseimbangan
tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon yang selalu konstan.

Satu kali getaran penuh adalah saat benda bergerak dari titik A-B-C-B-A atau dari titik
C-B-A-B-C. Simpangan terjauh pada bandul yaitu pada titik A atau titik C. Simpangan terjauh
, disebut dengan amplitudo. Sebuah benda yang bergerak dalam getaran sederhana memiliki
periode, juga dikenal sebagai waktu yang diperlukan benda untuk menghasilkan satu getaran
penuh. Benda melakukan getaran penuh apabila benda itu mulai bergerak dari titik dimana
benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik tersebut. Contoh gerak harmonik yang
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah bandul jam, getaran senar gitar, dan
peredan keut pada kendaraan (shock breaker) .

Gerak Harmonik Sederhana dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :


a. Gerak Harmonik Sederhana Linier
Pergerakan gerak harmonik sederhana linier ada pada satu garis lurus vertikal maupun
horizontal . Contoh gerak harmonik sederhana linier yaitu silinder gas, gerak osilasi air
raksa, gerak osilasi air dalam pipa U, gerak horizontal/ vertikel dari pegas, dan sebagainya.
b. Gerak Harmonik Sederhana Angular
Pergerakan gerak harmonik sederhana angular mengayun membentuk pola setenga
lingkaran ataupun bisa saja perputaran. Contoh gerak harmonik sederhana angular yaitu
gerak bandul/bandul fisis(bandul jam), osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.

• Ciri-ciri gerak harmonik sederhana yaitu :


a. Gerakannya periodik atau bolak balik.
b. Gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan.
c. Besar kecepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan posisi atau
simpangan benda.
d. Arah percepatan atau gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah ke posisi
keseimbagan.

Resultan gaya pada gerak harmonik sederhana memiliki arah yang selalu menuju ke arah
titik kesetimbangan, yang disebut dengan gaya pemulih. Besaran gaya pemulih berbanding
lurus dengan posisi benda terhadap titik kesetimbangan. Gerak harmonik sederhana juga dapat
ditinjau dari persamaan simpangan, persamaan kecepatan, persamaan percepatan, dan
persamaan energi gerak. Benda yang bergerak harmonik sederhana pada ayunan sederhana
memiliki periode tertentu. Periode (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan
suatu getaran. Benda dikatakan melakukan suatu getaran atau satu getaran jika benda bergerak
dari titik dimana benda tersebut mulai bergerak dan kembali lagi ketitik tersebut. Frekuensi
adalah banyaknya getaran yang dilakukan benda selama satu detik. Benda yang bergerak
harmonis juga memiliki amplitude A, simpangan Y dan energi mekanik.

• Besaran fisika pada ayunan bandul :


1. Periode (T)
Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode.
Periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran.
Benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik di mana benda
tersebut mulai bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut. Satuan periode adalah sekon atau
detik. Dalam bidang fisika, periode atau lamanya gerak osilasi suatu ayunan (T)
dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi, dengan rumus :

Keterangan :
T = Periode getaran (s) π = 3,14 l =
Panjang tali (m) g = Percepatan
gravitasi (𝑚/𝑠2)

2. Frekuensi (f)
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu detik, yang
dimaksudkan dengan getaran di sini adalah getaran lengkap. Satuan frekuensi adalah hertz.
Ayunan bandul matematis merupakan suatu partikel massa yang tergantung pada suatu titik
tetap pada seutas tali yang tidak dapat bertambah panjang. Periode dan frekuensi sudut
pada bandul sederhana tidak tergantung pada massa bandul, tetapi bergantung pada panjang
tali dan percepatan gravitasi.
3. Amplitudo
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan. Amplitudo juga dapat
didefenisikan sebagai jarak atau simpangan terjauh dari titik kesetimbanagn dalam suatu
gelombang. Simpangan adalah jarak antara kedudukan benda yang bergetar pada suatu saat
sampai kembali pada kedudukan seibangnya. Energi mekanik adalah jumlah dari energi
kinetik dan energi potensial. Didalam setiap getaran energi potensial dan energi kinetik
besarnya selalu berubah-ubah tetapi memiliki jumlah yang tetap. Besarnya energi potensial
dari benda yang bergetar secara periodi dapat diketahui melalui persamaan berikut :
𝐸𝑃 = 𝐾𝑦2 Keterangan :
Ep = Energi potensial (J)
K = Konstanta (N/m)
Y = Simpangan getaran (m)

Hubungan antara Periode dan Frekuensi


Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi selama satu detik. Dengan demikian
selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah:

Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah periode.
Dengan demikian, hubungan antara periode dan frekuensi adalah :
2.2 Gerak Harmonik Kompleks
Gerak harmonik kompleks adalah ranah rumit yang didasarkan pada gerak harmonik
sederhana. Tidak seperti gerak harmonik sederhana, yang terlepas dari hambatan udara,
gesekan,dll. Gerak harmonik kompleks sering memiliki kekuatan tambahan untuk
meghilangkan energi awal dan mengurangi kecepatan dan amplitudo osilasi sampai energi
dari sistem benar-benar terkuras dan sistem datang unutk beristirahat pada titik
setimbangnya.

Gerak Harmonik Basah

Gambar harmonik basah

Gerak harmonik basah adalah osilasi nyata, di mana objek tergantung di pegas.
Karena adanya gesekan internal dan hambatan udara, sistem dari waktu ke waktu akan
mengalami penurunan amplitudo. Penurunan amplitudo disebabkan oleh fakta bahwa
energi tersebut masuk ke energi termal. Gerak harmonik yang lembab terjadi karena
pegas tidak terlalu efisien dalam menyimpan dan melepaskan energi sehingga energi
mati. Gaya redaman sebanding dengan kecepatan objek dan berada pada arah yang
berlawanan dari gerakan sehingga objek melambat dengan cepat.
Diagram diatas menunjukkan tiga jenis gerakan harmonic teredam.
Teredam kritis
Sistem kembali ke keseimbangan secepat mungkin tanpa berosilasi
• Underdamped
Sistem berosilasi (pada frekuensi yang dikurangi dibandingkan dengan case yang tidak
diamputasi) dengan amplitudo yang secara bertahap berkurang menjadi nol.
• Overdamped
Sistem mengembalikan (secara eksponensial meluruh) ke setimbangan tanpa
berosilasi.
III. ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

Alat Spesifikasi Jumlah


Komputer Sudah ter install App Loger Pro 1
LabQuest mini 1
Vernier photogate 1
Aplikasi LoggerPro 1
Busur derajat 1
Statif 2
Klem Universal 2
Meteran atau Penggaris 100 cm 1

3.2 Bahan
Bahan Spesifikasi Jumlah
Beban 100 gr, 150 gr, 200 gr, 250 gr 1
Tali 200 cm 1
IV. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Percobaan Pengaruh Amplitudo (A) terhadap periode (T)

1. Rangkailah semua peralatan seperti tampak pada gambar 1. Gantungkanlah beban seberat
200 g dengan menggunakan tali. Setelah itu ikatkan tali pada batang statif dengan membuat
jarak 10 cm antar kedua ikatan tali pada batang klem universal. Pengaturan ini akan
membuat ayunan dengan bebannya hanya melintas sepanjang garis, dan akan mencegah
beban membentur Photogate. Panjang tali bandul dihitung dari jarak titik pada tengah
batang statif antara tali ke pusat beban. Mulai dengan panjang tali bandul 100 cm.
2. Aturlah Photogate sehingga dapat berdiri dan tidak bergeser pada statif. Pastikan Photogate
telah menempel dengan kuat pada statif sehingga beban tergantung lurus tepat berada di
4. tegah sensor Photogates. Hubungkanlah Photogate ke digital (DIG) pada LabQuest mini
kemudian buka Aplikasi Logger Pro dan pilih New dari menu File. Kemudian buka physics
with vernier lalu pilih “ 14 Pendulum Periods” dari menu open.
3. Untuk menguji peralatan bekerja dengan baik, tutupi Photogate dengan tangan anda.
Kemudian perhatikan bahwa pada layar Logger Pro akan menunjukkan bahwa Photogate
blocked. Jauhkan tangan Anda dari sensor photogates dan perhatikan layar akan berubah
ke unblocked.
4. Tarik beban sekitar 10° dari arah vertikal dan tahan. Klik dan kemudian
lepaskan beban. Setelah beban berayun selama lima periode dan logger pro telah

mencatat hasilnya klik kemudian klik statistik , untuk menghitung periode rata-
rata dan lau catat nilai periode rata-rata yang ditampilkan ke tabel data Anda.
5. Untuk menentukan apakah periode bergantung pada amplitudo. Sudut yang akan
digunakan adalah 5°, 10°, 15°, 20°,dan 25°. Pastikan setiap kali mengukur amplitudo, busur
derajat berada ditegah antar kedua ikatan tali. Catat data dalam tabel data Anda (Bagian I).

b. Percobaan Pengaruh Panjang Tali (l) terhadap periode (T)

1. Untuk mengetahui pengaruh perubahan panjang tali terhadap nilai periode. Gunakan beban
200 gr dan amplitudo konsisten 15°untuk setiap percobaan.
2. Kemudian variasikan panjang tali dari 50 cm, 60 cm, 70 cm, 80 cm , 90 cm sampai 100 cm
(mengukur panjang bandul dari batang statif ke tengah beban). Jika Anda memiliki ruang,
teruskan panjang tali hingga menapatkan data yang lebih banyak.

Ulangi langkah 4 untuk setiap panjang. Catat data dalam tabel data untuk Bagian II.

c. Percobaan Pengaruh Massa (m) terhadap periode (T)


1. Untuk mengetahui pengaruh perubahan massa terhadap nilai periode. Gunakan panjang tali
sebesar 50 cm dan amplitudo konsisten 10°untuk setiap percobaan.
2. Gunakan tiga jenis beban yang berbeda untuk menentukan apakah periode dipengaruhi oleh
perubahan beban. Ulangi langkah 4 untuk setiap beban yang berbeda, yaitu 100 g, 150 gr,
200 g, 250 gr dan 300 g. Catat data dalam tabel data untuk Bagian III.

V. PENGOLAHAN DATA

I. Data dan Pengolahan data

I. Pengaruh Amplitudo (A) terhadap periode (T)

Amplitudo Sensor Manual


(°) Rata- rata Rata- rata periode
periode (s) (s)
5° 2,001 t = 9,79 T = 1,950
10° 2,109 t = 10,22 T =
2,044
15° 2,113 t = 10,13 T = 2,06
20° 2,131 t = 10.56 T =
2,112
25° 2,119 t = 10,28 T =
2,056
Gambar 1. Amplitudo 5º

Gambar 2. Amplitudo 10°


Gambar 3.Amplitudo 15º

Gambar 4. Amplitude 20º


Gambar 5. Amplitudo 25º

II. Pengaruh Panjang Tali (l) terhadap periode (T)

Tabel:

Sensor Manual
Panjang Rata-rata periode Rata- rata periode
Tali (cm) (s) (s)
60 1,659 t = 7,91 T = 1,582
70 1,769 t = 8,19 T = 1,638
80 1,888 t = 8,84 T = 1,768
90 2,001 t = 9,56 T = 1,912
100 2,095 t =10 T = 2,000
Gambar 2.1. Tegangang tali 60 cm

Gambar 2.2 . tegangang tali 70 cm


Gambar 2.3. tegangan tali 80 cm

Gambar 2.4. tegangan tali 90 cm


Gambar 2.5. Tegangan tali 100 cm

III. Pengaruh Massa (m) terhadap periode (T)

Sensor Manual
Massa (gr) Rata – rata periode (s) Rata – rata periode (s)
100 1,535 t = 7,47 T = 1,494
150 1,531 t = 7,12 T = 1,424
200 1,526 t = 7,37 T = 1,474
250 1,521 t = 7,15 T= 1,430
300 1,515 t = 7,12 T = 1,424
Gambar 3.1. Massa 100 gram

Gambar 3.2. Massa 150 gram


Gambar 3.3. Massa 200 gram

Gambar 3.4 Massa 250 gram


Gambar 3.5. Massa 300 gram

VII. ANALISIS DATA

• Amplitudo (A)

Perhitungan rata-rata secara manual :

 T= 𝑡
𝑛

1. T = 9,79 = 1,950
5
2. T = 10,22 = 2,044
5
3. T = 10,13= 2,06
5
4. T = 10,56 = 2,112
5
5. T = 10,28 = 2,056
5
Grafik Amplitudo
2.14
2.12
Rata Rata Periode 2.1
2.08
2.06
2.04
2.02
2
1.98
1.96
1.94
0 5 10 15 20 25 30
Amplitudo
• Panjang Tali (l)

Perhitungan rata-rata secara manual :

 T=𝑡
𝑛

1. T = 7,91 = 1,582
5
2. T = 8,19 = 1,638
5
3. T = 8,84 = 1,768
5
4. T = 9,56 = 1,912
5
5. T = 10 = 2,000
5

Grafik Periode terhadap Panjang Tali

2.5

1.5
Periode

0.5

0 Panjang Tali (cm)


0 20 40 60 80 100 120
• Massa (m)

Perhitungan rata-rata secara manual :

 T=𝑡
𝑛

1. T = 7,47 = 1,494
5
2. T = 7,12 = 1,424
5
3. T = 7,37 = 1,474
5
4. T = 7,15= 1,430
5
5. T = 7,12 = 1,424
5

Grafik Massa terhadap Periode


1.5

1.49

1.48

1.47
Periode

1.46

1.45

1.44

1.43

1.42
0 50 100 150 200 250 300 350
Massa (Gram)
Plot Grafik dari Periode Bandul (T) terhadap Amplitudo (A)

Amplitudo 5° → 2,001 + 1.950 = 1.9755


2

Amplitudo 10° → 2,109 + 2.044 = 2.076


2

Amplitudo 15° → 2.113+2.06 = 2,086


2

Amplitudo 20° → 2,131+2.112 = 2,121


2

Amplitudo 25° → 2.119+2.056 = 2,19


2

2.25
Plot Grafik dari Periode Bandul (T) terhadap
2.2 Amplitudo (A)
2.15
Periode

2.1

2.05

1.95
0 5 10 15 20 25 30
Amplitudo
➢ Plot Grafik dari Panjang Tali (l) terhadap Periode (T)

Panjang tali 60 cm → 1.659+1.582 = 1,620


2

Panjang tali 70 cm → 1.769+1.638 = 1,703


2

Panjang tali 80 cm → 1.888+1.768 = 1,828


2

Panjang tali 90 cm → 2,001+1.912 = 1,956


2

Panjang tali 100 cm → 2,095+2,000 = 2,047


2

Plot Grafik dari Panjang Tali (l) terhadap


Periode (T)
2.5

1.5
Periode

0.5

0
0 20 40 60 80 100 120
Panjang Tali (Cm)
➢ Plot Grafik dari Massa (m) terhadap Periode (T)

Berat massa 100 gram → 1,535+1.494 = 1,514


2

Berat massa 150 gram → 1,531+1.424 = 1,477


2

Berat massa 200 gram → 1,526+1474 = 1,500


2

Berat massa 250 gram → 1,521+1.430 = 1,475


2

Berat massa 300 gram → 1,515+1.424 = 1,469


2

Plot Grafik dari Massa (m) terhadap


Periode (T)
1.52
1.515
1.51
1.505
1.5
Periode

1.495
1.49
1.485
1.48
1.475
1.47
1.465
0 50 100 150 200 250 300 350
Massa (Gram)
III. Perhitungan gravitasi dengan menggunakan rumus:

4𝜋·𝑃 4 ·𝑃
𝑇2 = , sehingga 𝑔 =
g 𝑇2

4𝜋·𝑃 4(3,14)2 ·60 4(9,8596)·60 2.366,304


1. 𝑔 = = = = = 901,6552
𝑇2 (1,620)2 2,6244 2,6244

4𝜋 ·𝑃 4(3,14)2 ·70 4(9,8596)·70 2.760,688


2. 𝑔 = = = = = 951,8957
𝑇2 (1,703)2 2,9002 2,9002

4 ·𝑃 4(3,14)2 · 80 4(9,8596)·80 3.155,072


3. 𝑔 = = = = = 944,2082
𝑇2 (1,828)2 3,3415 3,3415

4 ·𝑃 4(3,14)2 ·90 4(9,8596)·90 3.549,456


4. 𝑔 = = = = = 926,9929
𝑇2 (1,956)2 3,8259 3,8259

4 ·𝑃 4(3,14)2 ·100 4(9,8596)·100 3.943,84


5. 𝑔 = = = = = 941,2056
𝑇2 (2,047)2 4,1902 4,1902
g1+𝑔2+𝑔3+𝑔4+𝑔5
Rata- rata gravitasi=
5
(901,6552+951,8957+944,2082+926,9929+941,2056)
=
5
4.665,9576
=
5
= 933,19152
VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1.Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat saya peroleh dari praktikum modul 4 mengenai “Osilasi
bandul dan percepatan gravitasi bumi” adalah :
• Benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berayun melalui titk kesetimbangan
dan kembali lagi ke posisi awal.
• Menurut persamaan periode (T) berbanding lurus dengan akar panjang ayunan (l)
karena T dan l dapat diukur, maka perceoatan gravitasi (g) dapat dihitung
• Periode merupakan waktu yang diperlukan untuk terjadinya suatu getaran, jadi
besarnya periode tidak tergantung pada amplitude tetapi bergantung pada banyaknya
getaran dalam satuan waktu. Terbukti dari rumusnya yaitu T = 2πlg (dimana T:
perioda, l: panjang tali, dan g: percepatan gravitasi) pada rumus ini periode
tergantung pada panjang gravitasi
• Periode tergantung pada panjang tali. Jika makin pendek tali maka periode getaran
semakin kecil. Demikian sebaliknya jika makin panjang tali maka periode getaran
semakin besar. Panjang tali bandul berbanding lurus dengan besar periodenya, dapat
dibuktikan dengan rumus T = lg (dimana T: periode, l: panjang tali bandul, dan g:
percepatan gravitasi )
• Perioda tidak tergantung pada massa, hal tersebut dapat dibuktikan juga dari rumus
T = 2πlg (dimana, T: perioda, l: panjang tali, dan g: percepatan gravitasi)

7.2.Saran

Saran yang dapat saya peroleh dari praktikum modul 4 mengenai “Osilasi bandul dan
percepatan gravitasi bumi” adalah :
• Sebelum melakukan praktikum sebaiknya menguasai materi terlebih dahulu dan
kemudian mengenali alat alat yang akan digunakan pada saat akan melakukan
praktikum
• Dalam melakukan pengukuran simpangan harus benar sesuai dengan jarak yang
diinginkan agar dapat memberi hasil yang akurat
• Dalam melakukan pengukuran dibutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam
membaca pengukuran
• Alat alat yang digunakan harus lengkap dan sesui dengan spesifikasi dan juga perlu
pemahaman akan konsep dari alat-alat yang digunakan.
• Diharapkan dalam melakukan perhitungan dan pengambilan data harus dilakukan
dengan teliti agar mendapatkan hasil yang akurat/valid
• Diharapkan memahammi setiap langkah-langkah dari percobaan yang terdapat di
modul.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

• Modul Praktikum Fisika Dasar 1


• Giancolli,Douglas C.2001.FISIKA Edisi Kelima Jilid I.Jakarta:Erlangga
• https://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_harmonik_sederhana
• http://w135nu.wordpress.com/ipa-viii/gelombang/
• https://id.wikipedia.org/wiki/bandul
• https://id.wikipedia.org/wiki/Osilasi
• https://www.hobiheboh.com/2015/12/gerak-osilasi.html
• https://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_harmonik_sederhana

IX. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai