Anda di halaman 1dari 14

GETARAN SELARAS PADA PEGAS

DAN AYUNAN SEDERHANA

LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR

oleh:
Nama/NIM Febryan Ragil Putra/231810201063
Jurusan Fisika
Kelompok 01
Hari/Shift Selasa/13.20-16.00
Asisten Firman Hanif

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerak selaras pada pegas merupakan suatu gerak melingkar beraturan pada
salah satu sumbu utama. Oleh sebab itu, sebab itu, periode periode dan frekuensi
frekuensi pada pegas bisa dihitung bisa dihitung dengan menyamakan
menyamakan antara gaya pemulih pemulih (F = -kX) dan gaya sentripetal (F = -
4π 2 mf2X). Periode dan frekuensi sebuah sistem beban pegas hanya bergantung
bergantung pada massa dan konstanta konstanta gaya pegas. Ilmu fisika ayunan
sederhana merupakan perhitungan periode selang waktu yang diperlukan beban
untuk melakukan suatu getaran lengkap dan juga menghitung beberapa besar
gravitasi bumi di suatu tempat, contohnya sebuah bandul bandul sederhana
sederhana terdiri terdiri atas sebuah beban bermassa bermassa m yang digantung
digantung di ujung tali ringan (massanya dapat diabaikan). Beban ditarik ke satu
sisi dan dilepaskan, maka beban berayun melalui titik keseimbangan menuju ke
sisi yang lain. Amplitudo ayunan kecil, maka bandul melakukan getaran
harmonik. Periode dan frekuensi getaran pada bandul sederhana sama seperti pada
pegas. Periode Periode dan frekuensinya frekuensinya sehingga sehingga dapat
dihitung dihitung dengan menyamakan gaya pemulih dan gaya sentripetal
(Susilo,2012).
Besaran fisika pada gerak selaras sederhana pada pegas pada dasarnya sama
dengan ayunan sederhana, yakni terdapat, periode, frekuiensi dan amplitudo. Jarak
x dari posisi setimbang disebut simpangan. Simpangan maksimum alias jarak
terbesar di titik setimbang disebut amplitudo (A). Satu getaran gerak selaras pada
pegas sama saja dengan gerak bolak balik lengkap dari titik awal dan kembali ke
dari titik awal dan kembali ke titik yang sama.
Pada percobaan ayunan sederhana biasanya ayunan yang digunakan adalah
ayunan yang adalah ayunan yang dibuat dengan sedemiki dibuat dengan
sedemikian rupa dengan bebannya berupa rupa dengan bebannya berupa bandul
bandul atau pendulum, pendulum, kemudian kemudian digantungkan
digantungkan pada statif pada seutas tali atau benang atau benang yang ringan.
yang ringan. Bandul ditari Bandul ditarik kesamping dari ing dari posisi
seimbangnya lalu kemudian dilepas, maka bandul tersebut akan berayun karena
adanya gaya gravitasi gaya gravitasi atau akan bergetar dengan ragam atau akan
bergetar dengan ragam getaran yang selara getaran yang selaras. Periode s.
Periode yang mengalami gerak selaras sederhana tidak bergantung pada
amplitudonya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang digunakan dalam praktikum getaran selaras pada
pegas dan ayunan sederhana sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh variasi massa beban terhadap besarnya periode getaran
sistem?
2. Bagaimana pengaruh variasi simpangan maksimum dari getaran sistem
terhadap periode getaran untuk setiap massa beban?
3. Bagaimana Bagaimana pengaruh pengaruh pertambahan pertambahan panjang
panjang tali terhadap terhadap periode periode getaran dari ayunan pendulum?

1.3 Tujuan
Tujuan pada Praktikum Getaran Selaras Pada Pegas Dan Ayunan Sederhana
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh variasi massa beban terhadap besarnya periode getaran
pada sistem
2. Mengetahui pengaruh variasi simpangan maksimum dan getaran sistem
terhadap periode getaran untuk setiap massa beban
3. Mengetahui pengaruh pertambahan Panjang tali terhadap periode getaran dari
ayunan pendulum
1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum gerak selaras pada pegas dan ayunan sederhana
yang telah dilakukan yaitu kita dapat mengetahui definisi dan jenis dari gerak
tersebut. Kita dapat memahami bagaimana konsep dari pergerakan periodik
periodik dan bandul dengan mengacu mengacu pada kehidupan kehidupan sehari-
hari, sehari-hari, contohnya seperti pada ayunan bandul. Kita dapat menentukan
titik kesetimbangan, periode, frekuensi periode, frekuensi yang dialami yang
dialami pada getaran pada getaran bandul sederhana bandul sederhana seperti
halnya seperti halnya pada pegas. Kita juga mengetahui rumus rumus yang
berkaitan dengan berkaitan dengan konsep gaya ini, dari rumus frekuensi hingga
hukum newton ke dua. Rumus yang tertera menjelaskan bahwa bandul ternyata
memiliki gaya saat berpindah posisi

BAB II
Tinjaun Pustaka
Gerak harmonik sederhana memiliki Gerak harmonik sederhana memiliki
amplitudo (simpangan maksimum tudo (simpangan maksimum) dan frekuensi
yang tetap. Gerak ini bersifat periodik. Setiap gerakannya akan terjadi secara
berulang dan teratur dalam selang waktu yang sama. Gerak harmo Gerak
harmonik sederhana resultan nik sederhana resultan gayanya memiliki arah yang
selalu sama, yaitu menuju titik kesetimbangan. Gaya ini disebut dengan gaya
pemulih. Besar gaya pemulih berbanding lurus dengan posisi benda terhadap titik
kesetimbangan. Beberapa karakteristik teristik gerak ini diantaranya adalah gerak
ini diantaranya adalah dapat dinyat dapat dinyatakan dengan grafik posisi akan
dengan grafik posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa sinus atau fungsi waktu
berupa sinus atau kosinus. Gerak ini juga dapat ditinjau dari persamaan
simpangan, persamaan kecepatan, persamaan persamaan kecepatan, kecepatan,
dan persamaan persamaan energi gerak yang dimaksud. dimaksud. Berdasarkan
Berdasarkan karakteristik tersebut, gerak harmonik sederhana memiliki
simpangan, kecepatan,percepatan, dan energi (Serway dan Jewett, 2014).
Notasi negatif pada rumus hubungan gaya dan perubahan panjang
merupakan penerapan Hukum III Newton atau disebut juga hukum Aksi-reaksi.
Hukum III Newton (hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton
dalam karyanya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica bersamaan dengan
hukum I dan II, pertama kali diterbitkan pada 5 Juli 1687 menjelaska ) n bahwa
besar gaya yang timbul (reaksi) sama besar dengan gaya yang diberikan (aksi),
namun berlawanan arah. Jika gaya yang bekerja pada pegas merupakan gaya berat
dari beban yang dipengaruhi oleh percepatan gravitasi dengan arah vertikal
menuju pusat bumi (ke bawah), maka pegas akan melakukan gaya pemulih
berlawanan arah dengan gaya yang diberikan yaitu ke atas (Irawan, 2015).
Syarat suatu gerak dikatakan getaran harmonik, yaitu antara lain :
- Gerakannya periodik (bolak-balik).
- Gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan.
- Percepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan
posisi/simpangan benda.
- Arah percepatan atau gaya yang bekerja pada suatu benda selalu mengarah ke
posisi keseimbangan.
Simpangan getaran harmonik sederhana dapat dianggap sebagai proyeksi
partikel partikel yang bergerak bergerak melingkar melingkar beraturan beraturan
pada diameter diameter lingkaran. lingkaran. Secara umum, persamaan simpangan
dalam gerak ini adalah sebagai berikut (Giancoli, 2014).
BAB III
Medote Eksperimen

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan Pada Praktikum Getaran Selaras Pada
Pegas Dan Ayunan Sederhana adalah sebagai berikut:

1. Dasar Statif (1 buah)

2. Kaki Statif (1 buah)

3. Batang Statif Panjang (1 buah)

4. Balok Pendukung (1 buah)

5. Beban 50 g (5 buah)

6. Steker Poros (1 buah)

7. Pegas Spiral (k=0,1 N/cm) (1 buah)

8. Balok Pendukung (1 buah)

9. Tali nilon (1 buah)

10. Penggaris logam (1 buah)

11. Stopwatch (1 buah)

3.2 Metode kerja

3.2.1 Desain Eksperimen

Desain eksperimen pada Praktikum Getaran Selaras Pada Pegas Dan


Ayunan Sederhana adalah sebagai berikut :
3.2.2 Prosedur eksperimen

Prosedur Eksperimen untuk praktikum getaran selaras pada pegas dan


ayunan sederhana diantaranya :

A. Getaran selaras pada sistem pegas – massa

1. Disusunlah peralatan Set up peralatan untuk pengamatan getaran selaras


pada pegas.

2. Dipasang beban sebe ang beban sebesar 50 g pada ujung peg sar 50 g pada
ujung pegas.

3. Ditarik pegas ke bawah sejauh 2 cm dan siapkan stopwatch di tangan.

4. Dilepaskan beban sambil menyalakan stopwatch dan hitung waktu yang


dibutuhkan sistem pegas-massa untuk bergetar sebanyak 10 getaran.

5. Diulangi langkah 3-4 sebanyak 5 kali pengulangan dan ca tat ke dalam


Tabel Pengamatan.

6. Ditambahkan beban baru Ditambahkan beban baru sehingga total sehingga


total massa menjadi massa menjadi 100 g.

7. Dilangi langkah 3- gkah 3-5.

8. Dilakukan juga untuk varias Dilakukan juga untuk variasi massa beban i
massa beban sebesar 150 g. sebesar 150 g.

9. Dilakukan kembali langkah 2-8 untuk variasi simpangan maksimum sebesar


3 cm

B. Getaran selaras pada ayunan sederhana (pendalum)

1. Disusunlah peralatan Variasi ukruan Panjang tali dan Panjang simpangan


getaran ayunan
2. Dipotonglah tali nilon sepanjang 60 cm kemudian ikatlah beban pada
ujung nilon (E), sementara ujung yang lain diikatkan pa sementara ujung
yang lain diikatkan pada statif (A) da statif (A).

3. Digantungkan sistem tali-beban pada statif dengan panjang 10 cm (jarak


AB).

4. Diberi simpangan sejauh ± 5 cm, kemudian lepaskan beban, hitung waktu


yang dibutuhkan untuk berayun sebanyak 10 getaran.

5. Diulangi langkah 5 sebanyak 5 kali dan catat pada Tabel pengamatan.

6. Diulangi langkah 3-5 untuk panjang tali sejauh AC (20 cm), AD (30 cm)
dan AE (40cm).

3.3 Variable Eksperimen

Berikut adalah variabel eksperimen yang terdapat pada Praktikum


Getaran Selaras Pada Pegas Dan Ayunan Sederhana sebagai,berikut :

a. Variabel bebas

- Getaran selaras pada sistem pegas-massa : simpangan dan massa.

- Getaran selaras pada ayunan sederhana (pendulum) : panjang tali.

b. Variabel terikat

- Getaran selaras pada sistem pegas-massa : waktu.

- Getaran selaras pada ayunan sederhana (pendulum) : waktu.

c. Variabel kontrol

- Getaran selaras pada sistem pegas-massa : jumlah getaran.

- Getaran selaras pada ayunan sederhana (pendulum) :massa, simpangan dan


jumlah getaran .
3.4 Metode Analisis

3.4.1 Rumus Analisis

Adapun rumus analisis yang digunakan pada Praktikum Getaran Selaras


Pada Pegas Dan Ayunan Sederhana adalah :

3.4.2 Tabel Analisis


Adapun Tabel analisis yang digunakan pada Praktikum Getaran Selaras
Pada Pegas Dan Ayunan Sederhana adalah :
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil

4.2 Pembahasan
Pada percobaan ketiga diperoleh kesimpulan mengenai hubungan antara
massa benda dengan besarnya periode. Percobaan ini dilakukan dalam 3 tahap
dengan menggunakan massa yaitu 50, 100, dan 150 gram dengan panjang tali
yang sama Dari tabel hasil pengamatan dapat menunjukkan bahwa massa tidak
memiliki hubungan dengan periode osilasi suatu benda. Dari data diatas, dengan
mengubah massa benda dan panjang tali yang tetap, periode yang di dapat sama,
seperti yang terlihat pada grafik hubungan antara massa dengan periode
osilasinya. Hal ini menunjukkan bahwa massa tidak berpengaruh pada periode
osilasi suatu benda.
Pada percobaan kedua diperoleh kesimpulan mengenai hubungan antara
panjang tali dengan besarnya periode. Percobaan ini juga dilakukan dalam 3 tahap
dengan menggunakan massa benda yang sama besar dengan panjang tali yang
berbeda sebanyak 3 variasi panjang disetiap tahapnya yaitu 10, 20,30, dan 40 cm .
Dari data tersebut juga dapat menunjukkan bahwa panjang tali berbanding lurus
dengan periode osilasi suatu benda. Sehingga semakin panjang tali bandul maka
periode osilasinya semakin besar, seperti pada grafik hubungan antara panjang tali
bandul dengan periode osilasinya,seharusnya seperti itu namun disini mungkin
terdrapat kesalahan penginputan data sehingga menjadi terbalik hasil
penghitungannya.
BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita peroleh dari praktikum getaran selaras pada
pegas dan ayunan sederhana adalah :
1. Pengaruh variasi massa beban terhadap besarnya periode getaran sistem dapat
ditentukan dengan perhitungan percobaan pada massa beban dan nilai hasil
yang dialami periodenya
2. Pengaruh variasi simpangan maksimum dari getaran sistem terhadap periode
periode getaran getaran untuk setiap massa beban dapat ditentukan ditentukan
dengan perhitungan percobaan percobaan pada massa beban dan nilai hasil
yang dialami dia periodenya.
5.2 Saran
Sebelum melakukan praktikum perhitungan percobaan getaran selaras pada
pegas dan ayunan sederhana sederhana pada kali ini. Praktikan Praktikan harus
memenuhi memenuhi dan menghitung cara pengaturannya. Praktikan harus
memahami rumus pada getaran selaras dan bisa menghitung hasil percobaan
praktikum dengan benar. Memerhatikan instruksi asisten praktikum juga perlu
supaya praktikan dalammembuat laporan tidak mengalami kesalahan analisis data
pada laporan.
Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Irawan, N. W. 2015. Meningkatan hasil belajar fisika konsep mekanik zat (hukum
hooke ) pada peserta didik kelas x multimedia smk negeri 2 pati semester
genap tahun ajaran 2014 / 2015. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Sains (SNPS). (November):394 405.
Susilo, Anto, dkk. 2012. Simulasi Gerak Harmonik Sederhana dan Osilasi
Teredam pada Cassy-E 524000. Indonesia Journal of Applied Physics. Vol. 2
No.2: 124-137. (Diakses pada 13 November 2023).
Serway, Raymond A. dan Jewett, John. 2014. Physics for scientists with Modern
Physics, Ninth Edition. Unites States of America: Brooks/Cole

Anda mungkin juga menyukai