Anda di halaman 1dari 12

Rancangan Praktikum Gelombang

GETARAN PEGAS
TERGANDENG
Nama Dosen

: Bp. Sarwi
Ibu Budi

Kawan Kerja

: 1. Anton Setyono (4201412081)


2. Eko Prastowo Aji (42114120)
3. (42014120)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
1

GETARAN PEGAS TERGANDENG


A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan konstanta pada pegas gandeng yang disusun secara gabungan
seri-paralel.
2. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan massa beban.
B. LANDASAN TEORI
Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan.
Kesetimbangan di sini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada
pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah)
yang sama.
Gerak harmonik sederhana adalah gerak osilasi yang periodic dan tidak
pernah teredam yang biasanya mengikuti Hukum Hooke (bahwa gaya akan
berbanding lurus dengan perubahan gerak) gerak harmonic secara umum
terdiri atas gerak harmonic sederhana dan gerak harmonic teredam.
Gerak harmonic sederhana adalah gerak periodic dengan lintasan yang
ditempuh selalu sama(tetap). Gerak harmonic sederhana mempunyai
persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis
suatu gerak periodic tertentu. Salah satu contoh dari gerak harmonik sederhana
adalah suatu system pegas-massa dengan konstanta pegas k dan sebuah massa
m yang melekat pada ujungnya.
System pegas adalah sebuah pegas dengan konstanta pegas (k) dan
diberi massa pada ujungnya dan diberi simpangan sehingga membentuk gerak
harmonic. Gaya yang berpengaruh pada system pegas adalah gaya Hooke.
Gerak harmonic sederhana disebabkan oleh gaya pemulih atau gaya balik
linier (F), yaitu resultan gaya yang arahnya selalu menuju titik kesetimbangan
dan besarnya sebanding dengan simpangannya, dimana arah gaya selalu
berlawanan dengan arah simpangannya. Sehingga Hukum Hooke :

Dimana :
k = ketetapan gaya/konstanta pegas
x = simpangan (m)
F = gaya pemulih (N)
Tanda minus menunjukkan bahwa arah gaya pemulih berlawanan dengan
arah simpangannya.

xo
setimbang
x

Gambar system pegas secara vertikal


Menurut hukum II Newton, besar gaya yang bekerja pada benda dengan
mengabaikan gaya gesek adalah sebagai berikut :

Jika k/m = 2, maka

Yang merupakan persamaan umum gelombang, dengan penyelesaian

atau
.

System pegas secara horizontal


Pada dasarnya osilasi atau getaran dari pegas yang digantungkan
secara vertikal sama dengan getaran pegas yang diletakan horisontal.
Bedanya, pegas yang digantungkan secara vertikal lebih panjang karena
pengaruh gravitasi yang bekerja pada benda (gravitasi hanya bekerja pada
arah vertikal, tidak pada arah horisontal). Pada pegas yang diletakkan
horisontal (mendatar), posisi benda disesuaikan dengan panjang pegas
alami. Pegas akan meregang atau mengerut jika diberikan gaya luar (ditarik
atau ditekan). Pada pegas yang digantungkan vertikal, gravitasi bekerja pada
benda bermassa yang dikaitkan pada ujung pegas. Akibatnya, walaupun
tidak ditarik ke bawah, pegas dengan sendirinya meregang sejauh x. Pada
keadaan ini benda yang digantungkan pada pegas berada pada posisi
setimbang.
Dalam percobaan getaran pegas tergandeng ini, pegas yang
digunakan lebih dari satu. Pegas disusun secara seri dan parallel. Untuk
pegas disusun seri, konstanta (k) dihitung dengan :

Sedangkan pegas yang disusun parallel dapat dihitung dengan :


Gaya yang bekerja adalah :

Dengan x adalah panjang masing-masing pegas dalam keadaan


setimbang. Dari Hukum II Newton, dapat kita tuliskan sebagai berikut :

Solusi dari persamaan getaran umum adalah :

Dan

Dengan

maka :

C. ALAT DAN BAHAN


1. Statif
2. Pegas
3. Beban
4. Stopwatch
5. Mistar
Skema alat :

D. LANGKAH KERJA
1. Getaran pegas tergandeng rangkaian 1
a.Menimbang massa beban.
b. Merangkai alat seperti pada skema rangkaian
c.Memberi simpangan pada pegas dan mengukur pertambahan panjang
pegas.
d. Melepaskan pegas sampai pegas berosilasi.
e.Menghitung waktu getaran untuk 10 kali getaran.
f. Mengulangi langkah a-e untuk variasi beban.
2. Getaran pegas tergandeng rangkaian 2
a. Menimbang massa beban.
b. Merangkai alat seperti pada skema rangkaian
c. Memberi simpangan pada pegas dan mengukur pertambahan
panjang pegas.
d. Melepaskan pegas sampai pegas berosilasi.
e. Menghitung waktu getaran untuk 10 kali getaran.
f. Mengulangi langkah a-e untuk variasi beban.
3. Getaran pegas tergandeng rangkaian 3
a. Menimbang massa beban.
b. Merangkai alat seperti pada skema rangkaian
c. Memberi simpangan pada pegas dan mengukur pertambahan
panjang pegas.
d. Melepaskan pegas sampai pegas berosilasi.
e. Menghitung waktu getaran untuk 10 kali getaran.
f. Mengulangi langkah a-e untuk variasi beban.

E. DATA PENGAMATAN
a. Menentukan konstanta Getaran pegas tergandeng rangkaian 1
n=10 kali
No

Massa (gr)

t (s)

t rata2

T2

b. Menentukan konstanta Getaran pegas tergandeng rangkaian 2


n=10 kali
No

Massa (gr)

t (s)

t rata2

T2

c. Menentukan konstanta Getaran pegas tergandeng rangkaian 3


n=10 kali
No

Massa (gr)

t (s)

t rata2

T2

10

F. RANCANGAN ANALISIS DATA


Dari data pengamatan, untuk mencari konstanta pegas dapat menggunakan
rumus :

k=

1. Getaran pegas gandeng rangkaian 1:

11

G. REFERENSI
Giancolli, Douglas. 2001. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Getaran
Khanafiyah, Siti. Elianawati.2007.Fenomena Gelombang.Semarang:
H20 Publishing.
https://docs.google.com/document/d/1r9HMeMSIDycZfx82hrGlcG2JhRd
HjHQBZEuAn8_hLfk/edit

12

Anda mungkin juga menyukai