Anda di halaman 1dari 14

AYUNAN SEDERHANA

1. TUJUAN

Menentukan percepatan gravitasi bumi (g) dengan bandul matematis.

1. ALAT DAN BAHAN

Ayunan matematis yang terdiri dari :

-          Tali atau benang

-          Penyangga statis

-          Stop watch

-          Mistar 100 cm

-          Busur

-          Pipa alumunium

1. PRINSIP TEORI

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam


semesta. Nilai gravitasi bumi yaitu antara 9 sampai dengan 10, ditentukan dengan menggunakan
rumus  =  dengan nilai konstanta percepatan gravitasi bumi g = 9.8 .  Dalam kehidupan sehari-hari,
gerak bolak balik benda yang bergetar terjadi tidak tepat sama karena pengaruh gaya gesekan. Ketika
beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda akan diam di titik
kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu
kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada
ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana. Untuk menentukan gravitasi bumi, dilakukan
percobaan ayunan bandul sederhana dengan peralatan sederhana. Waktu yang diperlukan oleh
ayunan untuk melakukan sekali gerak bolak-balik disebut periode . Benda yang bergerak harmonis
sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode alias waktu yang dibutuhkan benda untuk
melakukan satu getaran secara lengkap. Benda melakukan getaran secara lengkap apabila benda
mulai bergerak dari titik di mana benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik tersebut.
Sebuah benda kecil yang berat tergantung pada ujung seutas tali panjang dan ringan (berat benang
diabaikan) serta tidak mulur.Seluruh susunan beragam (sebab gravitasi), dengan sudut kecil. Ini
disebut bandul matematis yang merupakan suatu sistem yang ideal, yang terdiri dari sebuah titik
massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak kendur .Ketika bandul matematis dengan
panjang tali (l), massa (m) digerakkan ke samping dari posisi kesetimbangannya dan dilepaskan maka
bandul akan berayun dalam bidang vertikal karena pengaruh gaya gravitasi, sehingga dihasilkan
getaran harmonis sederhana, dengan periode :

                                                                                                Lintasan: 1-2-3-2-1

=2

Keterangan:     T= periode

I= panjang tali

g= percepatan gravitasi

= 3,14

1. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Memasang bandul dengan penumpu. Seperti contoh dibawah:

1. Mengukur panjang tali dari pusat bola titik gantung lebih kurang 80 cm
2. Mengukur menggunakan busur simpangan bola lebih kurang 15 sampai 20 kemudian lepas.
3. Mencatat waktu untuk 14 ayunan dengan menekan stop watch pada saat bandul dilepas dan
dilakukan 3x.
4. Mengulangi prosedur nomor 4 untuk panjang tali 60,70, dan 80 cm. Dilakukan 3x ulangan
setiap panjang tali.
5. Membuat suatu tabel hasil yang diperoleh.
1. TABEL DATA

 
Panjang Tali (cm) Waktu 14 ayunan (detik)
Harga rata-rata(detik)
80 T1=25,6     T2=25,8     T3=25,6 T=25,67

70 T1=23,8     T2=24        T3=24 T=23,93

60 T1=22,2     T2=22,6     T3= 22,6 T=22,33

1. TUGAS
1. Menghitung percepatan gravitasi untuk setiap panjang tali berbeda, 80,70,dan 60.

PEMBAHASAN :

1. Panjang Tali 80 cm      :

=2

=2

=4

=4

=
1. Panjang Tali 70 cm      :

=2

=2

=4

=4

1. Panjang Tali 60cm       :

=2

=2

=4

=4

= 60

=
=

b. Membandingkan percepatan gravitasi

Berdasarkan pada literatur,percepatan gravitasi bumi (g = 9.8 m/s 2). Hasil percepatan gravitasi yang di
peroleh saat pratikum jika dibandingkan tidak berbeda jauh dari percepatan gravitasi yang sudah
diputuskan 9,8 m/s²  karena setelah di rata-rata hasilnya 9,41 m/s² yaitu mendekati rumus atau
ketetapan konstan yang sudah ditentukan.

1. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah di laksanakan, dapat disimpulkan bahwa semakin panjang tali
bandul semakin lambat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 14 kali ayunan. Hal ini disebabkan
karena posisi bandul semakin dekat dengan pusat bumi. Beban  dan  panjang  tali  dapat 
mempengaruhi  waktu  ayun (T).  Semakin  besar  beban  maka  waktu  ayunan  semakin  lama. 
Semakin  panjang  tali,  maka  waktu  ayunan  semakin  lama atau semakin besar  nilai periode.

Nilai gravitasi bumi yaitu antara 9 sampai dengan 10, ini dapat di buktikan dengan menggunakan
rumus  = yang mana telah dilakukan percobaan di atas yang menghasilkan nilai gravitasi antara 9 s/d.
9,45  , dengan rata-rata gravitasi 9,41 .

Praktikum Fisika Menentukan Percepatan Gravitasi Bumi


1. Latar Belakang

      Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada dari diri kita
sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang kita pergunakan setiap hari sampai
pada sesuatu yang berada diluar diri kita, salah satu contohnya adalah permainan ditaman kanak-
kanak, yaitu ayunan. Sebenarnya ayunan ini juga dibahas dalam ilmu fisika, dimana dari ayunan
tersebut kita dapat menghitung perioda yaitu selang waktu yang diperlukan beban untuk melakukan
suatu getaran lengkap dan juga kita dapat menghitung berapa besar gravitasi bumi di suatu tempat. 
 
    Pada percobaan ini, saya akan mencoba mencari percepatan gaya gravitasi bumi di SMA Negeri
Denpasar. Dalam percobaan ini ayunan yang dipergunakan adalah ayunan yang dibuat sedemikian
rupa dengan bebannya adalah bandul fisis atau juga bisa menggunakan beban yang lainnya.
      Pada dasarnya percobaan dengan bandul ini tidak terlepas dari getaran, dimana pengertian
getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik secara periodia melalui titik kesetimbangan. Getaran dapat
bersifat sederhana dan dapat bersifat kompleks. Getaran yang dibahasntentang bandul adalah getaran
harmonik sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada titik sembarangan
selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan besar resultan gaya sebanding dengan jarak titik
sembarang ketitik kesetimbangan tersebut. Maka dari itu saya menyelesaikan laporan ini untuk
mendapatkan nilai praktikum fisika dimana saya mencoba mengukur percepatan grafitasi yang ada di
sekitar sekolahan yaitu di SMA Negeri 7 Denpasar sehingga saya dapat mengetahui apakah hasilnya
sama seperti yang ada pada sumber - sumber buku atau literature lain yang menyebutkan bahwa
percepata gaya gravitasi bumi adalah 9,8 m/s

2. Pendahuluan

A.   Rumusan Masalah


1.      Bagaimana mencari nilai percepatan gravitasi bumi di SMA Negeri 7 Denpasar dengan menggunakan
sebuah beban/bandul?
2.      apakah nilai tersebut sesuai dengan nilai konstanta percepatan gravitasi bumi (g = 9.8 m/s 2) atau
tidak ?
B.   Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengamati
perioda osilasi beban / bandul dan kemudian menentukan besar percepatan gravitasi bumi di suatu
tempat dimana ditetapkan tempat itu adalah SMA Negeri 7 Denpasar.
C.    Manfaat
Kita dapat mengaplikasikan rumus gravitasi dalam kehidupan nyata dan dapat membuktikan
apakah literature pada buku tentang gaya gravitasi yang ditetapkan sebesar 9,8 adalah benar atau
salah.

 3. Landasan Teori

Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode alias
waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara lengkap. Benda melakukan
getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik di mana benda tersebut dilepaskan dan
kembali lagi ke titik tersebut.
             Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda akan diam di
titik kesetimbangan B. jika benda ditarik dari posisi A lalu di lepas benda akan mulai bergerak dari titik
A lalu ke titik B, titik C dan kembali lagi ke B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-A. Seandainya benda
dilepaskan dari titik C maka urutan gerakannya adalah C-B-A-B-C.
Mencari periode dalam praktikum ini dapat digunakan rumus:

                           Keterangan:
1.      T          : Periode
2.      t           : waktu
3.      n          : jumlah getaran
Gravitasi adalah gaya tarik menarik yang terjadi antara semua partikel yang
mempunyai massa di alam semesta. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori
Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana
merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus.
Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi
yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-
benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa,
seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia.
Beberapa teori yang belum dapat dibuktikan menyebutkan bahwa gaya gravitasi timbul karena
adanya partikel gravitron dalam setiap atom.
Jadi gerak gravitasi dapat di rumuskan
 

 
    
IV.    4. METODE PRAKTIKUM
A.    Alat dan Bahan
1.       Beban 
2.       statip
3.       Benang 1 m
4.       Stopwatch
5.       Alat tulis
B.     Langkah Kerja
1.       Gantungkan tali sepanjang 1m pada statip
2.       Ayunkan beban dengan simpangan kira-kira 5 cm
3.      Cari waktu yang diperlukan untuk beberapa getaran. Jika titik B adalah titik keseimbangan ayunan
dan titik A adalah simpangan terjauh beban, maka perhitungan 1 getaran adalah diawali dari A melalui
B ketitik yang lain C (misalnya) kembali melalui C dan berakhir di titik A lagi )lihat gambar diatas).
4.       Catat dan masukkan ke dalam table data, pada lembar data yang telah tersedia.
5.     Tentukan periode untuk masing-masing ayunan dengan rumus yang tersedia
6.     Tentukan harga percepatan grafitasi g dengan rumus yang tersedia
V.      5. Hasil Percobaan & Pembahasan
A.     Hasil Percobaan
Banyak getaran Waktu Periode g
No.
(n) (t) (T) (cms2)
1.
2.
3.
Rata-Rata

VI.        6. Kesimpulan

Ruang di sekitar benda bermassa disebut medan gravitasi. Medan gravitasi ditimbulkan oleh
benda-benda bermassa . Sebuah benda yang dipengaruhi medan gravitasi akan mendapatkan gaya
gravitasi.
Percobaan diatas juga didukung dengan tingkat ketelitian yang tinggi yang berkisar antara
100% yang sesuai dengan hasil analisis data sehingga dapat menjamin bahwa data hasil pengamatan
tidak terjadi kesalahan dalam penghitungannya.
Jika kita mengukur mungkin pada penghitungan atau pengukuran dilakukan dengan teliti maka
hasilnya akan tepat.Ternyata hasil dari praktikum yang saya lakukan saat mengukur percepatan
grafitasi di lingkungan sekolah yaitu SMA Negeri 7 Denpasar dapat membuktikan teori yang ada pada
sumber-sumber buku atau literatur yang lain yang mengatakan bahwa percepatan gravitasi bumi
adalah 9,8 m/s2 walaupun harus mencoba beberapa kali hingga mendapat ketelitian data yang tepat.

Laporan Hukum Hooke pada pegas


1.       Judul percobaan               : Hukum hooke pada pegas
2.       Tujuan percobaan           :              

- Mengenal penerapan hukum hooke pada pegas


- Menentukan konstanta pegas
- Menentukan konstanta pegas gabungan.
- Mengenal penerapan persamaan linier dalam eksperimen.

3.       Dasar teori

3.1   pegas

pegas merupakan suatu benda yang memiliki sifat elastic atau lentur. Dalam ilmu teknik, sifat elastic
dari suatu pegas sanggatlah penting. Misalnya dalam dunia otomotif, kenyamanan berkendara sanggat
dipengaruhi oleh pegas yang terdapat di shockbreaker
(pauliza,2008)

3.2. hukum hooke.

Jika sebuah pegas diberi gangguan sehingga pegas meregang (berarti pegas ditarik). Atau merapat
(berarti pegas ditekan), pada pegas akan bekerja gaya pemulihan yang arahnya selalu menuju titik
asal. Dengan kata lain besar gaya pemulihan pada pegas ini sebanding dengan gangguan atau
simpangan yang diberikan pada pegas. Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum hooke. Secara
matematishukum hooke ditulis sebagai berikut : (pauliza,2008).

F = K     l
atau F= K    x

                Dengan :

                F : besar gaya pemulihan pegas.

                K : konstanta pegas (nm-1)          

                  L : simpangan pada pegas (m)

                3.3. susunan beberapa pegas

                                Pada sepeda motor ada yang menggunakan system mono shockbreaker, ada pula
yang menggunakan double shockbreaker, system mono shockbreaker dapat dianalogikan dengan
system satupegas dan satuan beban, sedangkan system double shockbreaker dapat dianalogikan
dengan system dua pegas yang disusun secara pararel dengan satuan beban. Bagaimanakan
perhitungan gaya dan konstanta pegas kepada dua system tersebut. Berikut pembahasan tentang
system pegas yang disusun secra seri, pararel dan seri-pararel  (umar,2007)

                3.3.1. pegas disusun secara seri

                 Dua pegas didudun secara seri dan setiap pegas memiliki konstanta pegas K1 dan K jika
pada ujung pegasyang disusun seri disebut diberi gaya f kedua pegas akan menerima gaya yang sama
yaitu F dari pegas 1 dan 2 akan diperoleh persamaan :

                  F k1     r1 = k2     r2

Pertambahan panjang pegas total (      x ) sama dengan      X1 +     X2 sehingga
pada pegas yang disusun seri berlaku : (umar,2007)

Ks =  __K1.K2__

              K1+K2

  
                3.3.2. pega didudun secara pararel

  
              Jika dua buah pegas disusun secara pararel seperti pada gambar 3.3.2 setiap pegas
mempunyai konstanta k1 dan k2 jika pada ujung pegas yang tersusun secara pararel tersebut
diberikan gaya f, besar gaya f dibagi menjadi 2 kepada kedua pegas tersebut sehingga pada pegas
yang disusun secara pararel berlaku : (umar,2007)

    Kp         x1   =     K1     x1 + K2     x2

Pertambahan panjang pegas total sama dengan panjang setiap pegas atau

    x1 =    X2 =     xp sehingga konstanta pegas pararel menjadi : (umar,2007)

Kp = K1 + K2

                Dengan demikian, pada sepeda motor yang menggunakan system double shockbreaker
terjadi pembagian gaya oleh kedua shockbreaker sedangkan pada system monoshockbreaker. Gaya
hanya bekerja pada satu shock breaker (umar,2007)

3.3.3 pegas disusun secara pararel-seri


                Jika tiga buah pegas didudun secara pararel-seri seperti pada gambar 3.3.3 setiap pegas
mempunyai konstanta k1, k2, dan k3. Pada ujung pegas yang disusun secara seri-pararel tersebut
diberikan gaya sebesar f. denggan menggunakan rumusan konstanta pegas pada susunan seri dan
susunan pararel, konstanta pegas total dapat ditentukan caranya dengan menyederhanakan susunan
pegas pada gambar 3.3.3 pertama, konstanta pegas  k1 dan k2 dianggap menjadi pegas susunan
pararel tanpa gangguan dari pegas ke-3. Oleh karena itu persamaan konstanta pegas k1, k2 menjadi
kp = k1+k2 kemudian, nilai konstanta pegas tersebut digabungkan secara seri dengan pegas ke-3
sehingga : (umar,2007).

__I__ =  ___I___ +___I___    atau  __I__ = __kpk3__

Kseri             kp            k3                  Kseri        Kp + k3

  

3.4. konstanta pegas

                Konstanta pegas adalah satu karakter dari suatu pegas yang menunjukan perbandingan
besarnya gaya terhadap perbedaan panjang yang disebabkan oleh adanya pemberian gaya tersebut.
Satuan konstanta pegas gaya pegas adalah  N/m dan dimensi konstanta pegas :

[M][T]2 (anonym a, 2010).

Anda mungkin juga menyukai