Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah ini dengan judul “SABUN MANDI DARI SUSU SAPI” di buat
oleh:

Nama : Yuli Ambar Nirmalla Dewy


NIS : 11.1269
Kelas : XII TKJ 1

Telah disahkan oleh guru pembimbing dan wali kelas XII TKJ 1 SMK BINA
NUSANTARA UNGARAN.

Ungaran, Januari 2015

Pembimbing Wali Kelas

Rondiyah, S.Pd Eka Aribawa, S.Pd

15
LEMBAR PENGUJIAN

Karya ilmiah ini dengan judul “Sabun Mandi dari Susu Sapi” telah di ujikan di
hadapan dewan penguji ujian praktek bahasa indnesia pada.

Hari :
Tanggal :

Ungaran, Januari 2015

Penguji I Penguji II

Dian Qomarullah,S.Pd Rondiyah, S.Pd

15
ABSTRAK

Kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan kita. Kesehatan
dibedakan menjadi dua yaitu : kesehatan jasmani dan rohani. Dalam menjaga
kesehatan jasmani sabun adalah merupakan sarana yang sangat diperlukan.
Karena begitu pentingnya sabun maka penelitian ini mengangkat tema pembuatan
sabun yang mudah dan ramah lingkungan.
Sabun merupakan senyawa surfaktan yang mempunyai senyawa bipolar,
salah satu ujungnya (kepala) bersifat hidrofilik artinya bisa larut dalam air, dan
ujung yang lain (ekornya) bersifat hidrofobik yang artinya larut dalam minyak.
Hal inilah yang menyebabkan sabun dapat mengangkat kotoran yang melekat
pada kulit.
Dalam karya ilmiah ini penulis mencoba mencampurkan susu sapi sebagai
bahan pembuatan sabun. Dalam penelitian menyatakan bahwa susu sapi yang
terkandung dalam sabun susu dapat menjaga kesehatan kulit. Susu sapi
mengandung vitamin A dan D yang membantu kulit menjadi lembut. Selain itu
juga mengandung asam beta hydroxyl yang membuat terkelupasnya sel kulit mati
dan menggantinya dengan sel kulit baru.
Dengan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa susu sapi merupakan salah
satu bahan yang baik sebagai bahan campuran sabun. Hal tersebut karena susu
sapi mengandung unsur-unsur yang baik untuk kesehatan kulit.

15
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
mengijinkan saya untuk menulis karya ilmiah mengenai “Sabun Mandi dari Susu
Sapi dan lain lain. Melalu kata pengantar ini saya haturkan terimakasih kepada
Bpk . Qumarullah, S.Pd, dan Ibu. Rondiyah, S.Pd. karena telah mengijinkan dan
membimbing saya dalam mengerjakan karya ilmiah ini guna menuntaskan Tugas
Bahasa Indonesia (Karya Ilmiah). Saya juga berterimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu saya secara langsung maupun tidak langsung yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu. Saya juga berterimakasih kepada sumber-
sumber yang dapat membantu saya dalam memberikan informasi-informasi yang
dapat menambah isi dari karya ilmiah saya.

Melalui karya ilmiah ini saya akan menjabarkan lebih rinci tentang
“sabun mandi dari susu sapi. Semoga dengan membaca Karya Ilmiah ini dapat
menambah ilmu serta wawasan tentang pemanfaatan susu sapi sebagai bahan
sabun mandi.

Saya mohon maaf bila ada tutur kata yang tidak santun atau kurang
berkenan di hati para pembaca sekalian. Terimakasih.

15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu kebutuhan manusia saat ini adalah sabun karena berbagai jenis
aktifitas sehari-hari tidak akan pernah lepas dari sabun misalkan mencuci, mandi,
membersihkan berbagai alat yang dipakai sehari-hari dll. Sabun juga dipakai pada
bidang industri seperti pengolahan berbagai jenis tambang dan berbagai jenis
mesin-mesin yang ada sekarang ini. Oleh karena itu kebutuhan sabun untuk
masyarakat dunia sangatlah besar dari dari tahun ketahun sehingga negara yang
memiliki bahan baku utama seperti Indonesia ini sangatlah diutungkan dengan
kejadian ini.

Sabun mandi sebagai pembersih semakin trend dan beragam untuk saat ini
dimana keragaman sabun yang dijual secara komersial terlihat pada jenis, warna,
wewangian dan manfaat yang ditawarkan hal ini bisa dibuktikan dengan semakin
banyaknya merk sabun yang beredar di masyarakat yang mana banyaknya merk
sabun ini sesuai dengan kebutuhan yang semakin meningkat dan berbagai tingkat
ekonomi masyarakat. Kebutuhan untuk negara kita baik untuk ekspor maupun
untuk impor dari tahun ketahun terus meningkat, hal ini dikarenakan jumlah
penduduk Indonesia secara khusus dan dunia secara umum memiliki berbagai
aktivitas dan barang yang memerlukan sabun sebagai pembersih.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah susu sapi dapat dibuat sebagai campuran bahan sabun ?


2. Apakah manfaat sabun susu sapi untuk kesehatan kulit?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui manfaat sabun susu sapi untuk kesehatan kulit.


2. Untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang sabun dengan bahan
dasar susu sapi.

1.5 Manfaat Penelitian

15
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat
tentang cara pembuatan sabun yang sederhana ini.
2. Selain itu penelitian ini juga di harapkan dapat memberikan inspirasi dan
kreasi bagi masyarakat.

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Sabun Mandi

Sabun adalah senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri
tidak pernah secara actual ditemukan, namun berasal dari pengembangan
campuran antara senyawa alkali dan lemak atau minyak. Bahan pembuat sabun
terdiri dari dua jenis yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam
pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan
pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk
sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum
digunakan dalam pembuatan sabun diantaranya parfum atau pewangi, pewarna
dan zat aditif (Agus tri widodo, 1998).
Sabun yang menurut ilmu kimia dikenal dengan istilah garam alkali dari
asam lemak adalah merupakan surfaktan yang digunakan dengan air untuk
mencuci dan membersihkan. Sabun dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi dua
yaitu sabun cair dan sabun padat. Bentuk sabun tersebut tergantung pada bahan
yang digunakan pada pembuatannya. Pada dasarnya sabun dibuat dengan
mereaksikan minyak dan lemak dengan suatu larutan kaustik, reaksi yang terjadi
dinamakan reaksi saponifikasi. Sabun yang dibuat dengan bahan minyak dengan
kandungan asam lemak rantai pendek dan ikatannya tak jenuh maka akan didapat
sabun dalam bentuk cair. Sedangkan sabun yang dibuat dengan bahan minyak
yang mempunyai rantai karbon panjang dan dengan ikatan jenuh maka akan
dihasilkan sabun yang tak larut pada suhu kamar atau berbentuk padat. Selain dari
jenis minyaknya jenis alkali yang digunakan juga menentukan bentuk sabun.
Sabun cair biasanya menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkalinya

15
sedangkan sabun padat menggunakan natrium hidroksida (NaOH) sebagai
alkalinya.
Sabun mandi biasanya berbentuk padatan yang dicetak sehingga
menyerupai sebuah batang maka dikenal juga dengan sebutan sabun batangan,
tetapi dengan berkembangnya teknologi dan kreatifitas maka bentuk sabun
sekarang bermacam-macam dan sangat menarik.
Sabun mandi merupakan logam alkali dengan asam lemak dan minyak dari
bahan alam yang disebut trigliserida. Lemak dan minyak mempunyai dua jenis
ikatan yaitu ikatan jenuh dan ikatan tak jenuh dengan panjang rantai atom karbon
antara 12 sampai 18. Asam lemak dengan panjang rantai karbon kurang dari 12
akan menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan rantai karbon lebih dari 18 akan
membuat sabun menjadi keras dan sulit terlarut dalam air. Kandungan asam lemak
tak jenuh, seperti oleat, linoleat, dan linolenat yang terlalu banyak akan
menyebabkan sabun mudah teroksidasi pada keadaan atmosferik sehingga sabun
menjadi tengik. Asam lemak tak jenuh mempunyai ikatan rangkap sehingga titik
lelehnya lebih rendah daripada asam lemak jenuh yang tak memiliki ikatan
rangkap, sehingga sabun yang dihasilkan juga akan lebih lembek dan mudah
meleleh pada temperature tinggi. Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan
menggunakan alkali adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH) yang
menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai
berikut:

C3H5(OOCR)3 + 3NaOH C3H5 (OH)3 + 3 NaOOCR


Asam lemak alkali gliserin sabun

Sabun merupakan salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau
lemak alami. Surfaktan memiliki struktur bipolar. Bagian kepala bersifat hidrofilik
dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampu mengangkat
kotoran (biasanya berupa lemak) dari badan dan pakaian. Selain itu pada larutan,
surfaktan akan menggerombol membentuk misel setelah melewati konsentrasi
tertentu yang disebut Konsentrasi Kritik Misel (KKM).

2.2 Susu Sapi


Sejarah manusia mengonsumsi susu sapi telah di mulai sejak ribuan tahun
sebelum masehi, ketika manusia mulai mendomestikasi ternak penghasil susu
untuk di konsumsi hasilnya. Daerah yang memiliki peradaban tinggi seperti

15
Mesopotamia, Mesir, India, dan Yunani diduga sebagai daerah asal manusia
pertama kali memelihara sapi perah.
Susu sapi tetap yang terhebat ? setiap 100 gram susu terkandung panas
sebesar 70,5 kilokalori, protein sebanyak 3,4 gram, lemak 3,7 gram mengandung
kalsium sebesar 125 miligram, sementara prosentase penyerapan dalam tubuh
sebesar 98% - 100%
Didalam susu terkandung vitamin B2 dan vitamin A, selain protein juga
terdapat macam-macam asam amino yang penting untuk pertumbuhan tubuh.
Sekarang susu sapi dijuluki sebagai bahan makanan dengan kandungan vitamin
lengkap, juga sebagai “darah putih” yang membantu kesehatan tubuh manusia.
Susu tidak hanya lezat di minum dan menyehatkan tubuh susu juga
bermanfaat lho buat kecantikan kulit. Susu mengandung vitamin A dan D juga,
yang membantu kulit menjadi lembut. Susu juga mengandung asam beta hydroxyl
yang membuat terkelupasnya sel kulit mati dan menggantinya dengan sel kulit
baru. Kandungan mineral penting seperti zat besi, kalsium, dan tembaga dalam
susu juga memiliki efek kosmeik bagi anda , yaitu untuk meningkatkan kesehatan
dan kekuatan sel kulit anda, yang akhirnya membuat kulit anda menjadi lebih
sehat dan kenyal.
Kandungan protein, kalsium, dan zat besi dalam susu yang kita konsumsi
setiap hari juga akan memperlambat proses penuaan, sekaligus membuat kulit
menjadi lebih putih. Itulah sebabnya, selama ratusan bahkan ribuan tahun, susu
telah di kenal sebagai rahasia kecantikan wanita, karena manfaatnya untuk
membuat kulit menjadi lebih halus, bebas keriput, dan lebih cerah.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan di rumah, mulai :
hari : Minggu
tanggal : 25 Januari 2015

3.2 Rancangan Penelitian


Penelitian ini termasuk jenis eksperimen yaitu mengadakan kegiatan
percobaan untuk melihat suatu hasil. Sedangkan teknik pengambilan datanya
dengan cara percobaan langsung, selain itu juga mendapat data dari sumber
sumber yang di anggap relavan terhadap penelitian yang di lakukan.

15
3.3 Prosedur Pembuatan Sabun Mandi
1. Bahan :
 Minyak Zaitun
 Air 145 gram
 Parfum secukupnya
 Natrium Hidroksida (NaOH)
 Garam (NaCl)
 Susu Sapi
2. Alat yang digunakan :
 Masker
 Sarung tangan karet
 Botol plastic
 Neraca / timbangan
 Sendok
 Cetakan sabun

3. Prosedur Pembuatan Sabun :

15
BAB IV
ISI DAN PEMBAHASAN

Setiap sabun dibuat melalui reaksi antara minyak dengan bahan yang
disebut alkali atau basa yang sangat kuat, karena dibuat melalui pencampuran.
Sebuah senyawa organic dengan senyawa anorganik, molekul sabun
mempertahankan beberapa ciri kedua senyawa tersebut. Molekul sabun
mempunyai senyawa bipolar. Molekul sabun mempunyai sebuah kepala yang
bersifat hidrofilik (dapat larut dalam air) dan bagian ekor bersifat hidrofobik
(larut dalam minyak atau lemak). Molekul sabun mempunyai kaki organic yang
senang bergandengan dengan bahan-bahan organic berminyak dan sebuah kepala
anorganik yang senang bergandengan dengan senyawa air. Itulah sebabnya sabun
memiliki kemampuan tiada banding dalam menarik kotoran berminyak dari tubuh
ke dalam air.
Segala sesuatu yang kita sebut kotoran atau bahan asing adalah bahan
berminyak atau melekat dengan bantuan minyak. Dan sabun adalah pengusir
minyak yang baik dan unik. Cara kerja sabun adalah mengikat minyak kedalam
air, sehingga akhirnya minyak dan kotoran dapat dibilas dengan mudah.
Molekul-molekul sabun berbentuk panjang dan tipis. Pada hampir seluruh
panjangnya (atau“ekornya”) strukturnya tepat sama dengan molekul-molekul
minyak, karena itu memiliki afinitas atau keakraban dengan molekul-molekul
minyak. Tapi, pada salah satu ujungnya yang lain (atau”kepalanya”) ada sepasang
atom yang muatan listriknya sedemikian hingga hanya senang bergabung dengan
molekul-molekul air, dan kepala inilah yang membuat seluruh melokul sabun
menyatu dengan air yang membuatnya dapat larut.
Sewaktu berenang di dalam air, apabila sekelompok molekul sabun
bertemu dengan partikel kotoran berminyak pada pakaian, ekor mereka yang
senang berteman dengan minyak akan mengikatkan diri dengan molekul-molekul
minyak, sedangkan kepala membuat molekul-molekul sabun tetap menyatu erat

15
dengan air. Alhasil minyak tertarik kedalam air, selanjutnya partikel kotoran yang
semula disandera oleh minyak kini bebas untuk ikut mengalir dengan air.
Alkali dalam sabun didapat dari larutan NaOH yang dapat kita beli di toko
bangunan sebagai bahan kimia anti mampat atau dapat juga di beli di toko bahan
kimia. Sementara itu, bahan - bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun ini
sangat berpengaruh pada sabun yang dihasilkan. Jika dipakai minyak dengan
kandungan asam tak jenuh dan rantai pendek, maka akan menghasilkan sabun
cair. Sedangkan bila dipakai minyak dengan kandungan asam lemak jenuh dan
berantai panjang, maka akan dihasilkan sabun yang tak larut pada suhu kamar
(sabun padat).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
 Susu sapi selain untuk dikonsumsi, ternyata dapat digunakan untuk bahan
campuran pembuatan sabun. Sehingga dapat menambah jenis varian
sabun.
 Susu sapi bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit karena mengandung
vitamin A dan D.

15
 Sabun susu sapi yang selesai di cetak tidak dapat langsung digunakan,
karena pengaruh NaOH yang belum hilang / menguap.

5.2 Saran
 Untuk menjaga kesehatan kulit dapat menggunakan sabun susu sapi,
ketika mandi.
 Gunakan sabun susu sapi setelah 20 hari sejak pembuatan. Karena dapat
menyebabkan gatal-gatal jika langsung digunakan.
 Sabun susu sapi dapat menambah pendapatan.

DAFTAR PUSTAKA

http:// insidewinme.blogspot.com/2007/09/membuat-sabun-mandi-sendiri.html

http://id.answer.yahoo.com/question/index?qid=20080925015947AAR3Icd

http://id.wikipedia.org/wiki/Sabun

Purwanto, Budi, 2006. Fisika 1B Teori dan Implementasinya. Tiga Serangkai;


Solo

Sumpena.files.wordpress.com/2007/03/membuat sabun mandi sendiri.ppt

Sutresna, Nana. 2004. Sains Kimia untuk SMP kelas VII. Grafindo Media
Pratama.Bandung

http://www.kaskus.co.id/thread/51be6da63c118e8f7700000c/cara-membuat-sabun-
susu

http://melkensmartdailyvery.blogspot.com/p/blog-page_23.html

15
http://pondokibu.com/manfaat-susu-untuk-kecantikan-
kulit-anda.html

LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai