Anda di halaman 1dari 9

PEMANFAATAN LIMBAH BAN BEKAS SEPEDA MOTOR DALAM CAMPURAN

ASPAL SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN LIMBAH INDUSTRI

Disusun oleh:

FAJAR KARUNIA PURWATI


NIM 151903103013

PROGAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2017

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah sederhana ini dengan judul Rumah Minimalis Menggunakan Pondasi Batu
Kali

Karya ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas di mata kuliah Bahasa
Indonesia. Saya menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnanya karya ilmiah ini.

Selanjutnya terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat dosen Bahasa


Indonesia kami yang telah membimbing sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.

Semoga dengan adanya karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jember, 16 April 2017

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Limbah Ban Bekas
2.2 Pengolahan Ban Bekas dalam Campuran Aspal
2.3 Keuntungan Pengurangan Limbah Ban Bekas
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekitar enam ribu ton ban bekas dihasilkan setiap tahun di Eropa ,Amerika dan
Jepang Hal ini akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya industri otomotif dunia
.Upaya pemusnahan dengan cara pembakaran yang biasa dilakukan ternyata menghasilkan
dampak polusi yang berbahaya karena berpengaruh buruk pada kesehatan manusia.(M.Juma ,
2006) . Ban-ban bekas tentunya akan mencemari lingkungan sekitarnya mengingat ban bekas
tidak dapat terurai dengan mudah secara biologis. Oleh karena itu,perlu dilakukan suatu
usaha yang serius untuk menangani dan mengolah limbah ban bekas tersebut agar tidak
menimbulkan masalah terhadap lingkungan. Ada dua cara utama yang dapat dilakukan
terhadap ban-ban bekas yakni : mendaur ulang dan menggunakan kembali karet ban bekas
serta mereklamasi bahan baku karet ( Zhao Shulan ,2009).

Daur ulang ban bekas membutuhkan teknik khusus karena ban bekas adalah bahan
termoset, yang tidak dapat diolah kembali seperti termoplastik. Pengolahan ban bekas
menjadi serbuk ban bekas adalah salah satu teknik menarik untuk pemanfaatan ban-ban
bekas. Salah satu cara yang menjanjikan dalam 'mendaur ulang' serbuk ban bekas adalah
dengan mencampurkan ke dalam bahan termoplastik untuk mendapatkan bahan termoplastik
elastomer (TPE) dan pilihan sempurna untuk termoplastik adalah polipropilena (PP) (Shu
Ling Zhang,2010). Namun, pendekatan ini mempunyai keterbatasan karena sifat yang tidak
memadai dari campuran yang dihasilkan, bahkan pada kadar karet rendah. Alasan utama
adalah kesulitan dalam kompatibilisasi dari dua bahan yang berbeda, khususnya jika salah
satu komponen terjadi ikatan silang. Kualitas campuran tergantung pada tingkat pemisahan
fasa dan ukuran partikel dari fasa terdispersi. Ketidaksesuaian yang besar dari kedua bahan
menghasilkan sifat mekanik rendah. Teknik kompatibilisasi sering digunakan untuk
meningkatkan kualitas campuran dan meningkatkan sifat mekanik. (H.S.Liu,2001).

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah
dalam karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang pemanfaatan limbah ban bekas
sepeda motor dalam campuran aspal
2. Memberikan informasi kepada pembaca dalam mengatasi pengurangan limbah
industri
3. Memberikan informasi kepada pembaca cara pengolahan ban bekas sepeda motor
dalam campuran aspal
4. Memberikan gambaran kepada mahasiswa Teknik Sipil, dimana saja peran peran
seorang civil enginer pada suatu industri
1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulis dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, yaitu:
1. Menjelaskan tentang cara pengolahan limbah ban bekas sepeda motor
2. Menjelaskan tentang bagaimana mengatasi limbah ban bekas sepeda motor
3. Menjelaskan tentang cara pengolahan ban bekas sepeda motor dalam campuran aspal
1.4 Manfaat
Dari karya tulisini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi dunia
industri dan ilmu pengetahuan ,sebagai berikut :
1. Hasil dari karya tulis ini adalah tentang cara pengolahan limbah ban bekas sebagai
campuran aspal
2. Memberikan nilai tambah terhadap ban-ban bekas dan dapat mengurangi limbah ban-ban
bekas yang semakin banyak mencemari lingkungan

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Limbah Ban Bekas


Limbah ban bekas adalah limbah ban dari pemakaian kendaraan beroda yang
tidak terpakai lagi. Di Indonesia industri ban merupakan sektor industri yang paling
besar. Banyaknya produksi ban dapat dilihat dari meningkatya jumlah penjualan
kendaraan setiap tahunnya. Penjualan kendaraan bermotor menjadi yang terbesar di
Indonesia. Yang berakibat banyaknya limbah ban bekas di Indonesia.
Jumlah mobil dan sepeda motor setiap hari terus bertambah, hal ini bisa dilihat
dengan jumlah kendaraan bermotor dan mobil dijalan raya yang semakin padat. Dari
pemakaian kendaraan bermotor tersebut salah satu komponenya yang pasti diperlukan
adalah ban. Para pengendara kendaraan bermotor tersebut pasti mengganti bannya
dengan berbagai alasan. Ban yang diganti pasti dibuang.

2.2 Pengolahan Ban Bekas dalam Campuran Aspal

Rubberised Bitumen atau aspal karet merupakan campuran aspal panas dan
serpihan karet dari ban bekas. Aspal karet jenis ini sudah banyak digunakan dan
diaplikasikan di Amerika khususnya negara bagian Arizona, California dan Texas.
Aspal karet ini juga digunakan di beberapa negara di Eropa Barat, Afrika Selatan dan
Kanada. Aspal karet dapat dipakai untuk menambal celah atau lobang aspal jalanan,
dan juga dapat dicampurkan ke aspal panas sehingga menghasilkan aspal karet
dengan karakteristik yang unik. ASTM mendefenisikan aspal karet atau rubberised
bitumen sebagai campuran aspal, karet ban bekas, dan ditambah bahan aditif. Kadar
karet dalam aspal adalah 15% (minimal), dan telah bercampur (bereaksi) dengan aspal
panas dengan optimal sehingga karetnya mengembang.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum


dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga telah menggunakan aspal karet untuk perbaikan
jalan. Bedanya, karet yang dicampurkan dalam aspal adalah karet alam yang masih
mentah, bukan dari ban bekas (sudah menjadi kompon). Kemen PUPR telah
melakukan uji coba pekerjaan pelapisan ulang perkerasan Jalan dengan aspal karet
alam, di jalan Lido Sukabumi, Kamis (1/12/2016). Ujicoba dilakukan pada jalan
sepanjang 4,2 km, lebar 10,5 m dengan kurang lebih pengerjaan 60 hari kerja. Dari
hasil pengembangan sementara ini sudah dapat dimanfaatkan aspal dengan kandungan
karet alam sebesar 7 persen,. Aspal karet alam diduga dapat meningkatkan kualitas
perkerasan aspal dalam hal usia layanan.

Beberapa faktor tentu akan membedakan kedua bahan karet yang digunakan
dalam campuran aspal tersebut, yaitu ban bekas dan karet alam mentah. Dari segi
harga, dapat diperkirakan bahwa ban bekas akan jauh lebih murah dibandingkan karet
alam mentah, yang saat ini mencapai harga 2$ per kg. Alpino Iskandar juga
menjelaskan hal yang sama yaitu bahwa harga yang diperlukan jauh lebih mahal
untuk campuran aspal - karet alam.
Karet alam mentah yang dicampur ke dalam aspal mungkin akan dapat
membantu saat harga karet alam jatuh seperti yang terjadi selama lima tahun terakhir.
Dengan dipakai sebagai campuran dalam aspal penggunaan karet alam menjadi
meningkat dan harga akan naik. Namun saat harga tinggi maka ongkos aspal karet
alam akan sangat tinggi dan tampaknya kurang ekonomis. Aspal karet dari ban bekas
jelas lebih menjanjikan dari segi harga. Pengujian kualitas campuran aspal yang akan
menjadi penentu. Pengalaman penggunaan campuran aspal karet ban bekas juga dapat
menjadi acuan untuk dikembangkan lebih lanjut.

Percobaan dan penyempurnaan masih perlu dilakukan di Indonesia baik untuk


campuran aspal karet alam maupun aspal karet ban bekas. Namun, sekali lagi, dari sisi
harga bahan baku, tampaknya campuran aspal karet ban bekas lebih menjanjikan.

2.3 Keuntungan Pengurangan Limbah Ban Bekas

Dengan digunakannya limbah ban bekas sepeda motor sebagai bahan


campuran aspal tentunya turut mengurangi limbah industri dan proses pembakaran.
REPUBLIKA.CO.ID (17/2) memberitakan bahwa buruknya kondisi jalan raya di
Indonesia membuat Direktur Utama PT Conbloc Infratecno Alpino Iskandar mencoba
menerapkan teknologi asphalt rubber atau aspal karet. Teknologi ini dirasa sangat
mampu mengatasi berbagai kendala jalan yang terjadi di Tanah Air. "Teknologi ini
sangat sukses,". Sebab, adanya kandungan karet sekitar 35 hingga 40 persen membuat
aspal memiliki elastisitas. Hal ini membuat aspal tidak mudah retak. Selain itu,
kemampuan karet untuk menahan air juga mampu menjaga aspal karet ini memiliki
daya tahan lebih lama dibanding aspal biasa. "Jalan aspal yang ada di Indonesia
umurnya hanya setahun dua tahun," katanya. Dalam jangka waktu tersebut, aspal akan
terlepas sementara tidak dengan aspal rubber ini. Sebab, teknologi aspal modifikasi
crum rubber ini memanfaatkan limbah industri lain, yakni ban bekas. Namun, ban
yang digunakan adalah ban yang terbuat dari karet alam, bukan ban sintetis. Dengan
penggunaan ban bekas merupakan upaya pengurangan limbah industri. "Karena ban
bekas kita kan banyak jadi untuk bahan baku tidak masalah," ujarnya.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Ban bekas sepeda motor menjadi limbah industry terbesar di Indonesia
2. Salah satu cara mengatasi pengurangan limbah ban bekas yaitu dengan dijadikan
sebagai campuran aspal
3. Campuran limbah ban bekas ke dalam aspal membuat aspal menjadi lebih elastis
dan tahan terhadap air

3.2 Saran
1. Gunakan limbah ban bekas yang terbuat dari karet alam bukan dari sintesis
2. Diperlukan studi lanjut dalam penggunaan limbah ban bekas dalam campuran
aspal

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31764/Chapter
%20I.pdf;jsessionid=752FEF17135BC1A637996BD275BF89B7?sequence=5

http://www.karetpedia.com/2017/02/keunggulan-aspal-karet-ban-bekas.html

https://www.scribd.com/doc/228443259/Pengolahan-Limbah-Ban

Anda mungkin juga menyukai