Terdapat beberapa laporan mengenai analisis senyawa tertentu yang
sifatnya non-halal menggunakan VS. Senyawa-senyawa ini dapat dieksplorasi sebagai alat untuk identifikasi hal-hal non-halal. Infrared Spectroscopy dalam Near Infrared Region (NIR) dan Mid Infrared Region (MIR) pernah digunakan untuk analisis asam lemak jenuh (SFA), asam lemak jenuh tunggal (MUFA), asam lemak jenuh jamak (PUFA), C16:0, C18:0, C18:1, dan C18:2 dalam ekstrak lemak pada lemak daging babi bagian punggung dan dada. Asam lemak yang dikenal sebagai asam lemak laut C22:5n3 + C22:6n3 dalam daging babi pernah dianalisis menggunakan FTIR Spectroscopy yang dikombinasi dengan PLS Regression. Hasil yang didapatkan dibandingkan dengan metode kromatografi gas. Olsen et al. (2007) pernah menggunakan Raman Spectroscopy bersamaan dengan PLS multi-variasi kalibrasi untuk analisis komposisi asam lemak dalam 77 sampel dari jaringan adiposa daging babi dan lemak yang dilelehkan dari jaringan yang sama. Sebagai metode referensi, mereka menggunakan kromatografi gas (GC). PUFA berkisar antara 7,8% sampai 31,7% dan MUFA berkisar antara 35,2% sampai 51,5% dari total asam lemak yang didapatkan.
Analisis turunan babi untuk autentikasi halal
Turunan babi adalah semua komponen yang berasal dari babi seperti daging babi, lemak babi, dan gelatin babi. Karena sifat komponennya yang bagus untuk digunakan dalam beberapa produk, turunan babi dapat ditemukan dalam produk makanan, kosmetik, dan produk farmasi. Di samping itu, secara umum turunan babi memiliki harga yang relatif murah, oleh karena itu turunan babi dapat berpotensi menjadi zat haram dalam produk.