Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PEMULIAAN TERNAK

Kelompok 4

205050100111150 MUHAMAD YUSUF AL QUDSI

205050100111154 NANDA AYU RAHMAWATI

205050100111158 RINA AQILA FIONITA

205050100111175 KIRANA MAYANG SARI

205050100111193 SABINA INTAN NURSASI

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Bobot Badan
P5 P8 P9 P14 P15
190 198 210 209 193
198 197 204 205 204
205 204 205 219 206
183 213 213 205 212
190 210 191 216 200
208 199 213 214 203
183 204 210 202 194
211 197 218 210 204
196 193
191 225

Panjang Shank (cm)


P5 P8 P9 P14 P15
36,7 34,25 38,25 33,5 33,25
5
35,8 33 33,75 37,5 35,5
33,7 32,65 39 34,25 38,75
5
33,2 37,5 32,75 33,5 38,5
5
32,1 34,8 32,5 34 34,9
33,5 33 37,2 33,75 37,5
36,3 35,75 35 33 34,25
34,2 31,9 35,5 33,75 38
5
32,9 35,5
32 34,95

Hitunglah nilai heritabilitas dan korelasi genetik berdasarkan data bobot badan dan
panjang shank pada ayam hasil persilangan hasil keturunan dari 5 ekor pejantan ayam bangkok
yang masing-masing dikawinkan dengan beberapa induk (8-10 ekor per pejantan) dan masing-
masing induk diwakili oleh 1 anak untuk diambil datanya
1 Σni
k= (n − )
s−1 n
2 2 2 2 2
1 8 +8 +10 +8 +10 1 392 1
k= (44 − ) = (44 − ) = × 35,09090 = 8,7727272
5−1 44 4 44 4

Analisis Ragam Untuk Bobot Badan


ΣX = (190 + 198 + …. + 225) = 8955
Σ X 2 = (1902 + 1982 + …. + 2252) = 1826425

Σ Xi 2 = (15682 + 16222 + …. + 20342) = 16255665


2
89552
FK T = ( ΣX ) = = 1822546,023
ns 44
JK T = Σ X 2 – FK T = 1826425 - 1822546.023 = 3878,977
2
1568 1622 2051 1680 2034
JK s = Σ Xi − FK T = + + + + − 1822546.023 = 818,1773
n 8 8 10 8 10

Sumber Ragam db JK KT Komponen JK


Antar pejantan 4 818,1773 204,5443 σw^2 + 8,77σs^2
Dalam Pejantan 39 3060,8 78,48205 σw^2
2
Total 43 3878,977 σs = 14,37

2 2
σw +σ s
2
σ w = KTw = 78.48205
204,5443
σ2s = = 14,36979
78,48205

Heretabilitas

2 4 σ2 s 4 × 14,36979
h = = = 0,619041691
σ w + σ s 78.48205+ 14,36979
2 2

Kesimpulan : Heretabilitas bobot badan persilangan ayam bangkok sebesar 0.619.


Nilai ini berarti bahwa perbedaan bobot badan ayam sebesar 61,9 % disebabkan oleh
faktor genetik aditif dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan

ANOVA

Source
SS df MS F P-value F crit
of Variation
Between
Groups 25.30325 4 6.325813 1.666798 0.177251 2.612306

Within Groups 148.012375 39 3.795189

Total 173.315625 43

2
σw = KTw = 3,795189

2 6.325813−3.795189
σ s= 8.772727
= 0,282341

Heretabilitas
2
2 4σ s 4 × 0,282341
h = = = 0,282556
σ w + σ s 0,282341+ 3,795189
2 2

Kesimpulan : Heretabilitas bobot badan ayam sebesar 0.28. Nilai ini berarti bahwa
perbedaan bobot badan ayam sebesar 28% disebabkan oleh faktor genetik aditif dan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Analisis peragam untuk X dan Y

ΣX = (190 + 198 + …. + 225) = 8955

ΣY = (275.9 + 272.85 + …. + 361.1) = 1531.75

ΣXY = 311948

ΣXYi = (1568)( 275.7) + …. + (2034)(361.1) = 2783889,05

( ΣX ) (ΣY ) ( 8955 ) (1531,75)


FK XY = = = 311745,93
ns 44

JHK T = ΣXY - FK XY = 311948 - 311745.938 = 202.0125


ΣXYi (1568)(2 75,7) (1622)(27 2 ,85) (2051)(348,85)
JHK s = − FK XY = ( + + +
n 8 8 10
(1680)(27 3 , 25) (2034)(361 , 1)
+ – 311754,938
8 10

= 311736.9125 −311745.938

= -9.025

Sumber ragam db JHK RHK Komponen


RHK

Antar pejantan 4 -9.025 -2.25625 covW + 8.772727


covS

Dalam pejantan 39 211.0375 5.411218 covW

total 43 202.0125

covW = 5.411218

covW + 8.772727 covS = -2.25625


−2,25625−5,411218
Cov s = = − 0.8740119
8,772727

korelasi genetik
cov s
rg = 2
σ s 1+ σ 2 s 2
−0.8740119
rg = = − 0,402897
14,36979+ 0,282341

Kesimpulan : Nilai korelasi genetik antara bobot badan dan panjang shank ayam
persilangan dari pejantan Bangkok dengan ayam betina lohman disebabkan olek factor
genetic sebesar 40%. Nilai ini tergolong sedang (negative), sehingga jika terjadi penambahan
bobot badan akan sedikit membawa pengaruh terhadap Panjang shank.
PEMBAHASAN
Korelasi antara bobot badan ayam dengan Panjang shank dalam perhitungan yang telah
dilakukan menunjukan hasil 0,2826 yang termasuk dalam kategori sedang. Hal ini sesuaii dengan
pernyataan Edy, dkk (2010) yang mengatakan bahwa nilai heritabilitas Panjang shank ayam kedu
pada penelitiannya adalah 0,272 yang tergolong dalam kategori sedang.
Korelasi antara bobot badan ayam dengan Panjang shank dalam perhitungan yang telah
dilakukan menunjukan hasil –0,403, yang mana nilai tersebut tergolong sedang dan negative. Hal
ini berbanding terbalik dengan Djegho dan Kihe (2020), yang menyatakan bahwa korelasi antara
bobot badan ayam dengan Panjang shank sebesar 0,31, yang mana nilai ini tergolong sedang dan
positif.
Egena, et.al (2014) dalam Nurani, et al (2019) menyatakan bahwa bobot badan terkait
sangat positif dengan urat tubuh dari ayam, sehingga Panjang shank dan perkembanagn tulang
kaki sangat berkorelasi dengan bobot badan serta mempunyai korelasi positif. Hal ini berbanding
terbalik dengan hasil perhitungan yang dilakukan dan menghasilkan nilai sebesar -0,403 yang
mengindikasikan bahwa pertambahan bobot badan ayam akan sedikit berpengaruh terhadap
Panjang shank.
Menurut Nurgiartiningsih V.M.A. (2017) yang menyatakan bahwa korelasi
genetik dikelompokkan kedalam 3 kategori yaitu: (a) korelasi genetik tinggi = >0.50 sampai
1.0; (b) korelasi genetik sedang = > 0.25 sampai 0,50; korelasi genetik rendah = > 0.05
sampai 0.25. Hal ini sebanding dengan hasil perhitungan bahwa korelasi genetik antara bobot
badan dan panjang shank pada ayam sebesar 0.7 termasuk golongan korelasi genetik tinggi
DAFTAR PUSTAKA

Edy, K. S. Johani dan Y. Fadliyah. Penampilan dan Nilai Heritabilitas Beberapa Sifat Kuantitatif
Pada Ayam Kedu. Agromedia. 28(1): 54-59.
Kihe, J. N dan D. Yohanes. 2020. Kajian Tampilan Ukuran Tubuh Ayam F1 Hasil Persilangan
Beberapa Strain Ayam Jantan Dengan Ayam Betina Lokal Sabu Pada Umur Delapan
minggu. Jurnal Nukleus Peternakan. 5(2): 163-169.
Nurgiartiningsih, V. M. 2017. Pengantar Parameter Genetik Pada Ternak. Malang: UB Press.
Nurani, U., Ismoyowati dan S. Mugiyono. 2019. Ukuran Jengger dan Shank Serta Korelasinya
dengan BobotBadan Berbagai Ayam Sentul Umur 18 Minggu. Journal of Animal
Science and Technology. 1(1): 84-92.

Anda mungkin juga menyukai