Anda di halaman 1dari 2

EVALUASI MENYELURUH PEMIRA UB DAN SOLUSI KONKRET

PENYELENGGARAAN PESTA DEMOKRASI MAHASISWA DI ERA PENDEMI

Pendahuluan
Pesta Demokrasi Mahasiswa merupakan salah satu ajang dinamika kehidupan demokrasi yang
dilaksanakan secara massif dikalangan mahasiswa khususnya mahasiswa Universitas Brawijaya.
Pesta demokrasi mahasiswa UB dilaksanakan melalui acara Pemira yang diadakan untuk
memilih siapa yang paling pantas dan layak untuk memikul jabatan strategis dalam organisasi
kampus. Pemira merupakan agenda demokrasi tahunan kampus yang menyita banyak perhatian
mengingat masifnya ruang lingkup Pemira ini. Ajang Pemira mampu memberikan ruang bagi
mahasiswa untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik, karena dalam pelaksanaannya
kandidat perlu melakukan serangkaian kegiatann yang dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan,
sikap kritis dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan Pemira tentu masih ada hal yang perlu
dibenahi, karena masih ada beberapa kekurangan yang sebenarnya dapat dihindari jika
memperhatikan betul titik-titik vital dalam pesta demokrasi.

Pembahasan

Dalam pelaksaan Pemira di Universitas Brawijaya sudah terlaksana dengan baik, namun masih
terdapat beberapa evaluasi yang perlu ditingkatkan agar pada Pemira selanjutnya kekurangan
yang ada tidak terulang. Pada pemira tahun lalu yang dilaksanakan secara online informasi
seputar Pemira dirasa kurang menyebar terutama dikalangan mahasiswa baru, padahal
mahasiswa baru adalah salah satu bagian penting dimana suara mereka menentukan siapa yang
berhak menduduki jabatan strategis di organisasi kampus. Dalam pelaksanaan Pemira UB sudah
menerapkan asas LuberJurdil yaitu akronim dari langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil, namun
informasi mengenai hasil pemungutan suara tiap calon masih kurang menyebar. Oleh karena itu,
diperlukan pemanfaatan media sosial secara massif, terus menerus dan maksimal, bukan hanya
media sosial internal Universitas Brawijaya namun juga memanfaatkan akun dengan jumlah
pengikut besar sehingga informasi dapat menyebar lebih merata. Selain itu, dalam proses
pemungutan suara yang dilakukan secara online masih rentan terhadap kemungkinan kecurangan
seperti penjokian pemilihan, pembobolan, ataupun paksaan-paksaan yang sulit ditanggulangi.
Oleh karena itu perlu adanya instrument pengawasan yang lebih baik, seperti merekrut ahli
komputer handal yang dapat membuat sistem pemungutan suara yang aman dan tidak bisa
dibobol. Segenap elemen perlu untuk selalu kritis dan mempertanyakan akuntabilitas dan
transparansi atas jumlah suara yang masuk mengingat pengawasan, akuntabilitas, dan
transparansi dalah suatu instrumen pokok yang dapat menciptakan suatu pesta demokrasi yang
baik.

Penutup

Pelaksanaan pesta demokrasi di Univeritas Brawijaya melalui Pemira perlu dilakukan dengan
persiapan yang lebih baik dan matang agar dalam pelaksanaannya kekurangan yang ada di
pemira sebelumnya tidak terulang. Harapannya dalam pelaksanaan Pemira tahun 2021 dalam hal
penyebaran informasi dapat lebih di masifkan sehingga seluruh mahasiswa Universitas
Brawijaya dapat menerima informasi terkait seluruh rangkaian acara Pemira dan tidak golput.

Anda mungkin juga menyukai