Anda di halaman 1dari 15

Eksistensi Media Sosial KPU Provinsi Kalimantan Tengah Dalam Mensosialisasikan Pilgub tahun

2020 Di Kota Palangka Raya

Existence Social Media KPU Province Central Kalimantan while socialization Local Leaders 2020 in
Palangka Raya City

Ramadhani Rizki Pratama

Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Palangka Raya, Jl.G.Obos Komplek Islamic Centre,
ramadhanirizki123@gmail.com

Favi Aditya Ikhsan

IAIN Palangka Raya, Jl.G.Obos Komplek Islamic Centre, fai.borneo@yahoo.com

Desi Erawati,

IAIN Palangka Raya, Jl.G.Obos Komplek Islamic Centre, erawati1377@gmaill.com

Abstrak

Penelitian ini berfokus dan bertujuan untuk melihat bagaimana keberadaan media sosial KPU Provinsi Kalimantan Tengah
dalam mensosialisasikan Pilgub tahun 2020 di Kota Palangka Raya. Pemilihan Gubernur sendiri dilaksanakan sebagai bentuk
demokrasi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode yang bersifat Deskriptif Kualitatif, dalam hal ini peneliti ingin
menganalisa bagaimana kerja KPU Provinsi Kalimantan Tengah disertai dengan data-data yang digunakan sebagai pendukung
analisa tersebut.

Media sosial saat ini sangatlah penting dan berguna dalam kehidupan sehari-hari sehingga perlu adanya informasi atau
data yang disampaikan dalam hal ini KPU Provinsi Kalimantan Tengah berupaya dalam memanfaatkan hal tersebut terlebih media
sosial sangat popular dikalangan anak muda saat ini. Bertepatan dengan Pemilihan Gubernur 2020 dan juga Pandemi Covid-19 maka
perlu dilakukan sosialisasi melalui media ini sebagai media baru dalam berkomunikasi. Namun ada sejumlah kendala yaitu
sedikitnya interaksi atau komunikasi, faktor kurangnya kesadaran, serta jaringan. Diharapkan pihak KPU Provinsi Kalimantan
Tengah bisa memaksimalkan media sosial sebagai salah satu sarana dalam bersosialisasi sekaligus juga untuk berkomunikasi kepada
masyarakat langsung terlebih kepada golongan muda yang perlu diberi pesan bagaimana komunikasi politik bisa berjalan dengan
baik.

Kata Kunci: Sosialisasi KPU, Media Sosial, Pemilihan Gubernur

This research have focus to look how the exsistence of Social Media KPU Province Central Kalimantan while doing
socialization Pilgub 2020 in Palangka Raya city. Local Leaders Election held to express democracy in Indonesia. The method of this
research are descriptive qualitative because researcher want to analyze how KPU Province Central Kalimantan do with data-data for
analyze support.

Social Media are important this day and useful in everylife so data or information need to address in this thing KPU
Province Central Kalimantan utilize those more importantly social media so popular among young people. With event like Local
Leaders Election 2020 while pandemic Covid-19 happened, socialization have to used social media for new media to communicate.
But, there are some problem include few interaction or communication, lack of awareness especially for public in general and
internet network. Hopefully, KPU Province Central Kalimantan can maximize social media for one of their facility to socialize and
communicate to public in general especially among younger people because they want to send message about how politic
communication work in general.

Keyword: Socialization KPU, Social Media, Local Leaders Election


Pendahuluan
Pemilihan Umum merupakan salah satu
kegiatan tahunan yang sering diadakan di Melihat uraian diatas, maka perlu dicari hal-hal
Indonesia sebagai salah satu wujud dalam yang menyebabkan kesadaran masyarakat
menyuarakan demokrasi bagi seluruh rakyatnya. terhadap politik khususnya Pemilihan Umum
Pemilihan Umum sendiri dilaksanakan untuk masih kurang bahkan sampai menimbulkan
memilih Presiden dan Wakil Presiden serta golongan putih (golput). Setidaknya ada beberapa
Kepala Daerah seperti Gubernur dan Wakil faktor yang cukup memengaruhi partisipasi
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati lalu Walikota masyarakat dalam Pemilihan Umum.
dan Wakil Walikota1.
Diantaranya adalah faktor pengetahuan
Hal ini dibahas dalam Peraturan Pemerintah masyarakat itu sendiri kemudian faktor bagaimana
Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia sosialisasi menggunakan media sosial serta
Nomor 1 Tahun 2014 pasal 1 tentang Pemilihan rentang Pendidikan masyarakat. Lalu faktor peran
Gubernur, Bupati, dan Walikota sebagai dasar peserta yang ikut menyuarakan hak nya serta
dalam melaksanakan Pemilihan Umum Kepala faktor pemerintah daerah sebagai pelaksana. 2
Daerah tahun 2020. Tujuannya adalah
pelaksanaan kedaulatan rakyat di Provinsi dan
Kabupaten/Kota untuk memilih Gubernur, Bupati,
dan Walikota secara langsung dan demokratis.

Sehingga pemerintah daerah bertugas sebagai


kepala daerah yang melaksanakan unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.

Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kalimantan


Tengah sendiri bisa dibilang perkembangannya
tidak stabil bila dibandingkan dengan Provinsi
lain. Tercatat, pada Pemilukada tahun 2015 saja
persentase pemilih yang ikut serta hanya sebesar
52,27% dimana angka tersebut tergolong rendah
dibandingkan dengan daerah/provinsi lain yang
melaksanakan Pemilukada Serentak. Namun, pada
tahun 2020 Pemilukada Serentak yang diadakan
oleh KPU Provinsi Kalimantan Tengah
mengalami kenaikan pemilih sebanyak 62,93%.
2
Misna Muzdalifa Rahmawati, “Strategi Komunikasi
1
Bella Rofi Ulyanisa et al, “Hambatan Dan Tantangan Komisi Pemilihan Umum (Kpu) Untuk Meningkatkan
Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Partisipasi Masyarakat Dalam Menggunakan Hak Pilih
2020,” JLR - Jurnal Legal Reasoning 3, no. 2 (June 30, Pada Pemilihan Umum 2019 Di Kabupaten Nganjuk”
2021): 2–4, https://doi.org/10.35814/jlr.v3i2.2411. (PhD Thesis, IAIN Ponorogo, 2022), 98.
Media Sosial merupakan salah satu media yang mengekspresikan pendapat mereka mengenai
cukup berkembang pesat saat ini apalagi dengan Pemilihan Umum atau tata cara Pemilihan
semakin banyaknya penggunaan smartphone saat Umum. Selain itu juga media sosial berfungsi
6

ini. Selain itu, media sosial juga merupakan salah juga sebagai sarana dalam mensosialisasikan
satu media komunikasi yang paling banyak Pemilihan Umum untuk masyarakat khususnya
digunakan, terlebih dalam kalangan remaja atau pemilih millenial yang kebanyakan merupakan
kaum muda yang sangat aktif bermedia sosial. 3 pemilih pemula.
Menurut data yang ada, pengguna media sosial
mengalami peningkatan sebanyak 20 persen
dibandingkan dengan masa sebelumnya.4
Tentunya hal ini perlu dimanfaatkan dengan baik
dan melihat peluang yang ada.

Dengan semakin banyaknya kaum atau golongan


muda yang menjadi pemilih pemula pada
Pemilihan Umum baik itu skala nasional maupun
skala daerah. Maka dari itu perlu dilakukan
sosialisasi tidak hanya melalui media
konvensional saja akan tetapi juga perlu melalui
media sosial. Karena untuk menjangkau kaum
muda perlu cara yang berbeda dibandingkan
dengan kaum atau golongan lain yang jarang aktif
di media sosial. Kaum millennial atau muda
sendiri sangat aktif dalam media sosial bahkan
bisa berjam-jam ketika berselancar di internet
baik itu mencari informasi atau sekedar membuka
media sosial di gadget mereka.5

Masih banyak yang belum mengerti pentingnya


hak pilih dalam Pemilihan Umum dan juga
gambaran seperti apa calon pilihan yang akan
mereka pilih. Hal ini juga dapat digunakan
sebagai sarana berinteraksi, sharing dan
3
https://indonesiabaik.id/infografis/pengguna-media-
sosial-di-indonesia-19 diakses 11 September 2022
4
Gerry Rizky Andrean Supit et al, “Media Sosial
Sebagai Media Politik Dalam Pilkada (Studi Kasus
Pemanfaatan Media Sosial Dalam Pilkada Kabupaten
Sukabumi 2020),” n.d.
5
Rivaldi Izza Lazuardi, “Pemanfaatan Media Sosial
Instagram, Twitter, Dan Facebook Oleh Calon Legislatif 6
Md Safiullah et al., “Social Media as an Upcoming
Dalam Pengenalan Kepada Pemilih Millenial Di Kota Tool for Political Marketing Effectiveness,” Asia Pacific
Surabaya Pada Pemilihan Legislatif Tahun 2019” (PhD Management Review 22, no. 1 (March 2017): 10–15,
Thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA, 2018). https://doi.org/10.1016/j.apmrv.2016.10.007.
Posisi Kota Palangka Raya yang merupakan ibu juga berfungsi sebagai media informasi mengenai
kota dimana masyarakat nya merupakan politik bagi warga khususnya masyarakat di
masyarakat urban (perkotaan) sehingga aktivitas Kabupaten Sukabumi.
penggunaan media sosial cukup tinggi sehingga Kajian lain oleh Rahmawati dengan judul
diharapkan bisa digunakan sebagai sarana “Strategi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Untuk
komunikasi khususnya pemilih pemula kaum Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam
millenial apalagi faktor kurangnya partisipasi Menggunakan Hak Pilih Pada Pemilihan Umum
masyarakat dalam politik sehingga dengan adanya 2019 Di Kabupaten Nganjuk” dalam kajiannya
media sosial ini diharapkan masyarakat bisa meneliti bagaimana strategi yang dilakukan agar
mengerti dan paham.7 partisipasi masyarakat khususnya di Kabupaten
Nganjuk dalam Pemilu bisa naik dibandingkan
Dari beberapa hasil kajian yang menjelaskan tahun-tahun sebelumnya serta bagaimana cara
terkait pilkada dibeberapa wilayah Indonesia menggunakan hak pilih mereka.
menunjukkan bahwa usaha penyelenggara pemilu
dalam mensosialisasikan Pemilihan Umum Kajian-kajian di atas hanya berlokus atau
Kepala Daerah tahun 2020 menemui sejumlah bertempat pada daerah Kota Bandar Lampung,
kendala yang terjadi di lapangan. Penelitian ini Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Nganjuk.
bertujuan untuk membahas secara spesifik Namun kajian tentang sosialiasi komisi pemulihan
mengenai masalah tersebut karena penelitian umum secara spesifik khususnya di Kota
sebelumnya hanya membahas secara umum saja Palangka Raya masih belum ada yang menyentuh
tanpa adanya rincian seperti apa sosialisasi yang atau yang meneliti.
dilakukan dan usaha apa saja yang sudah Dengan kata lain masih terdapat kekosongan
dilakukan oleh pihak mereka. kajian terhadap pelaksanaan sosialisasi komisi
pemilihan umum di Kota Palangka Raya menjadi
Kajian tentang Sosialisasi Komisi Pemilihan penting dan relevan dilakukan untuk mengisi
Umum pada dasarnya sudah banyak dilakukan. kekosongan kajian tersebut.
Oktavia Lia dengan judul “Sosialisasi Politik
Virtual pada Pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Bandar Lampung Tahun 2020”
membahas mengenai sosialisasi yang dilakukan
melalui virtual membahas mengenai hal-hal yang
dipersiapkan menjelang Pemilu Kepala Daerah di
Kota Bandar Lampung.
Sejalan dengan Oktavia Lia, Gerry dengan judul
“Media Sosial sebagai Media Politik dalam
Pilkada Di Kabupaten Sukabumi tahun 2020”
dalam kajiannya menemukan bahwa media sosial
7
Octavia Lia, “Sosialisasi Politik Virtual Pada Pemilihan
Walikota Dan Wakil Walikota Bandar Lampung Tahun
2020 (Studi Pada Pemilih Pemula Melalui Media Sosial
Resmi Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar
Lampung)” (PhD Thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG,
2022).
Metode Penulisan

Metode Penulisan yang digunakan adalah metode


dengan penelitian menggunakan penelitian
kualitatif deskriptif. Metode ini dipilih karena
mengamati fenomena yang ada berdasarkan
kejadian di lapangan disertai dengan data-data
yang digunakan untuk memperjelas fenomena
atau kejadian yang terjadi.

Metode Kualitatif Deskriptif biasanya digunakan


untuk membahas suatu kajian atau fenomena yang
bersifat deskriptif dan biasanya digunakan dalam
fenomenologi sosial serta metode penelitian yang
bergerak pada pendekatan kualitatif sederhana
dengan alur induktif.

Alur induktif ini maksudnya ialah penelitian


diawali dengan proses atau peristiwa penjelas
yang akhirnya dapat menghasilkan kesimpulan
yang merupakan proses atau peristiwa yang
terjadi tersebut.8

Sedangkan teknik pengambilan data yang


digunakan dalam penelitian kali ini adalah
dokumentasi dengan cara melihat persiapan
pelaksanaan Pemilukada tahun 2020 secara
langsung, kemudian melalui media konvensional
serta melalui media sosial dan wawancara.
Sosialisasi dilakukan dengan cara menyebarkan
informasi atau postingan di media sosial mereka.
Untuk wawancara sendiri dilakukan dengan 2
orang perwakilan KPU Provinsi Kalimantan
Tengah Divisi Sumber Daya Manusia dan
Partisipasi Masyarakat yaitu Bapak EWS serta
Ketua KPU Provinsi Kalimantan Tengah yaitu
Pak HM.

8
Wiwin Yuliani, “Metode meto Deskriptif Kualitatif
Dalam Perspektif Bimbingan Dan Konseling,” Quanta
2, no. 2 (2018): 2.
Hasil dan Pembahasan Maka dengan adanya media sosial seperti
Gambaran Akun Sosial Media KPU Kalimantan Instagram dan Youtube yang sedang popular,
Tengah KPU Provinsi Kalimantan Tengah melihat potensi
ini sebagai salah satu usaha dalam merangkul dan
Eksistensi media sosial KPU dalam mengajak kalangan muda khususnya usia remaja
mensosialisasikan Pemilihan Umum Kepala untuk ikut berpartisipasi dalam Pemilihan Umum
Daerah tahun 2020 terlihat dengan adanya usaha melalui akun-akun serta postingan yang dibuat
untuk menyebarluaskan informasi mengenai oleh admin media sosial tersebut.11
Kepemiluan ke semua platform khususnya di
platform yang popular yaitu Instagram dan
Youtube.

Kelompok muda sendiri cenderung memilih


Instagram sebagai salah satu media sosial yang
cukup popular dikarenakan platform ini
menggunakan foto serta video yang biasanya
dijadikan sarana dalam berkomunikasi. Instagram
juga salah satu platform media sosial yang jumlah
penggunanya terbesar di Indonesia karena
kemudahan dalam menggunakan platform serta
berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan foto
atau video secara digital yang praktis.9

Youtube sendiri merupakan salah satu platform


media sosial audio visual yang cukup popular
karena sering digunakan sebagai salah satu sarana
hiburan melalui gadget atau smartphone. Terlebih
dengan masyarakat yang menikmati konten dalam
bentuk video didalam media digital. Dan
influencer sering menggunakan media sosial
Youtube sebagai salah satu platform untuk
membuat suatu konten hiburan. 10

9
Bulan Cahya Sakti et al, “Penggunaan Media Sosial
Instagram Dalam Pembentukan Identitas Diri Remaja,”
Interaksi Online 6, no. 4 (2018): 2.
10
Detta Rahmawan, et al, “Potensi Youtube Sebagai 11

Media Edukasi Bagi Anak Muda,” Edulib 8, no. 1 (July https://mediacenter.palangkaraya.go.id/sosialisasikan


24, 2018): 5–6, -pilkada-2020-kpu-kalteng-manfaatkan-media-massa-
https://doi.org/10.17509/edulib.v8i1.11267. dan-medsos/ diakses pada 6 November 2022
Gambar 1.1 Akun Media Sosial Instagram KPU Gambar 1.2 Akun Media Sosial Youtube KPU
Provinsi Kalimantan Tengah Provinsi

Namun keberadaan media sosial KPU sendiri bisa Kalimantan Tengah hal ini didasari pada jumlah
dibilang jarang diketahui masyarakat berdasarkan pengikut dan jumlah suka pada postingan-
observasi peneliti dalam akun sosial media KPU postingan sosmed KPU.

Gambar 1.3 Foto Postingan mengenai Tahapan


Pilkada 2020
Pada gambar diatas, tertera jelas bahwa jumlah
like atau suka serta jumlah komen sangat sedikit.
Hal ini mengidentifikasikan bahwa media sosial
KPU Provinsi Kalimantan Tengah jarang
diketahui oleh masyarakat. Itu juga dibuktikan
dengan jumlah pengikut serta subscriber baik
Instagram maupun Youtube yang bahkan tidak
mencapai setengah populasi dari Kota Palangka
Raya itu sendiri.

Penggunaan Sosial Media KPU Kalimantan Tengah

Admin media sosial berusaha selalu aktif dalam


memposting segala kegiatan seperti pada
sosialisasi di Kampus atau sekolah yang ada Gambar 1.4 Sosialisasi yang diadakan di Institut
dalam gambar berikut ini dimana Sosialisasi yang Agama Islam Negeri Kota Palangka Raya dalam
dilakukan di IAIN Kota Palangka Raya dan rangka silahturahmi sekaligus sosialisasi
Universitas Palangka Raya dibagikan ke media Pemilihan Gubernur tahun 2020 pada tanggal 11
sosial. Maret 2020
mensosialisasikan Pemilihan Gubernur
dilingkungan universitas pada 22 Maret 2020

Dan upaya untuk meningkatkan kesadaran terkait


kepemiluan di kalangan kaum muda, KPU
Kalimantan Tengah menyelenggarakan kompetisi
Gambar 1.5 Sosialisasi yang diadakan di atau Challenge di media sosial Instagram melalui
Universitas Palangka Raya dalam rangka #PilkadaKalteng2020Challenge. Selain
mendukung pelaksanaan kegiatan Pemilihan melakukan branding melalui sosial media, mereka
Gubernur serta diharapkan agar mahasiswa juga mengadakan kompetisi serta perlombaan
menjadi agen komunikasi dalam lainnya menjelang Pemilihan berlangsung.

mengenai Pemilihan Gubernur di Media Sosial di


akun Youtube maupun Instagram mereka.

Gambar 1.6 Salah satu tujuan kegiatan diatas


dilakukan adalah untuk menarik minat serta daya
tarik pemilih pemula khususnya golongan remaja.
Gambar 1.7 dan Gambar 1.8 Beberapa postingan
Strategi KPU Kalimantan Tengah pada Sosial promosi Sosialisasi mengenai Pemilihan yang
Media sebagai Sarana Menggaet Kaum Muda
akan berlangsung.
Pihak KPU juga turut mengajak kaum muda untuk
bersama-sama membuat video promosi sosialiasi Usaha-usaha yang dilakukan oleh pihak KPU
ternyata tidak begitu membuahkan hasil ini
terbukti dari jumlah reaksi atau suka dan Gambar 1.10 Akun Media Sosial Instagram KPU
komentar di postingan Instagram yang cenderung Provinsi Riau
sedikit bahkan terkadang tidak ada interaksi sama
sekali.

Gambar 1.9 Foto Postingan Akun Media Sosial


KPU yang jumlah suka nya sedikit

Selain karena jumlah interaksi yang sedikit, Isi


media sosial nya juga banyak membahas hal-hal Gambar 1.11 Salah satu postingan yang hanya
yang masyarakat biasa tidak mengerti dikarenakan mendapatkan jumlah suka yang sedikit
pembahasannya banyak memuat Undang-Undang
atau aturan-aturan yang menurut sebagian Padahal media sosial saat ini merupakan salah
kalangan terlalu rumit untuk dipahami. satu media komunikasi yang paling sering
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam digunakan dan digandrungi oleh kalangan muda
berpolitik juga bisa menjadi salah satu alasan saat ini di era modern. Apalagi mereka bisa
mengapa interaksi yang dilakukan tidak banyak dibilang sangat aktif dalam bermedia sosial.
terjadi dan menjadi salah satu faktor yang Menurut hasil survey, pengguna media sosial di
menghambat sosialisasi melalui media sosial. Indonesia mencapai 150 juta atau sekitar 56% dari
total populasi di Indonesia. Hal ini semakin
membuktikan bahwa masyarakat di era modern
Tentu ini tidak hanya dialami oleh KPU Provinsi saat ini sudah melek digital atau sadar betapa
Kalimantan Tengah saja akan tetapi hal ini juga pentingnya media daring yang sering dijuluki
dialami oleh pihak KPU Provinsi lain, misalnya sebagai literasi digital. Literasi digital sendiri
KPU Provinsi Riau. bermakna seseorang sekarang bisa mengakses
serta mencerna pola informasi dan data yang
masuk dalam berbagai platform media sosial.
Informasi ini bertujuan untuk disebarkan ke
khalayak luas atau sekedar diterima untuk
kemudian bisa dianalisa sesuai dengan
kemampuan seseorang dalam mencerna informasi
tersebut. Penggunaan media sosial yang dominan
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari juga
menunjukkan bahwa media sosial seolah tidak
bisa terpisahkan dalam kehidupan masa kini
karena penyebaran informasi serta data yang ketika informasi politik yang relevan ditentukan
sangat cepat terjadi .12 dari suatu bagian sistem politik ke bagian lainnya,
dan diantara sistem sosial dengan sistem politik. 15
Fungsi media sosial sendiri ialah untuk
mengumpulkan orang-orang yang memiliki Teori lain menurut Denton dan Woodward
kesamaan minat atau pembahasan dalam suatu berpendapat bahwa komunikasi politik adalah
platform sehingga bisa lebih terbuka dan leluasa komunikasi yang dilakukan dengan tujuan politis,
untuk terhubung satu sama lain tanpa adanya meliputi: 1. Semua bentuk komunikasi yang
batasan seperti media konvensional. Hal seperti dilakukan dengan maksud atau tujuan tertentu, 2.
inilah yang membuat media sosial semakin Komunikasi yang dilakukan oleh politikus kepada
popular dan banyak digunakan masyarakat orang-orang non politik seperti pemilih dan
khususnya kaum muda. Media sosial juga kolumnis, 3. Komunikasi yang dilakukan politikus
berfungsi sebagai suatu sistem yang dimana data serta aktivitas nya yang diliput, diedit serta
atau informasi dibagikan kepada orang lain didiskusikan di media. Bentuk komunikasi politik
tergantung dari topik, masalah, atau atmosfer ialah komunikasi politik termediasi melalui media
dimana hal tersebut sedang hangat dibicarakan tradisional sehingga terjadi secara searah. 16
masyarakat yang tertarik serta berkumpul dengan
pengalaman serta latar belakang yang sama. 13 Teori tentang Media Sosial juga telah banyak
disadur, salah satunya menurut Marshall
McLuhan yang berpendapat bahwa teknologi
Negara maju menggunakan media sosial sebagai komunikasi atau media elektronik telah banyak
salah satu komunikasi secara tidak langsung dan memengaruhi dan merubah orang. Menurutnya,
berlangsung efektif. Komunikasi ini dilakukan media baru akan memungkinkan orang untuk
sebagai salah satu cara menyebarkan informasi terlibat lebih banyak dalam kehidupan orang lain.
atau data kepada masyarakat di negara maju Kehadiran new media dapat membuat sebuah
tersebut. Dengan demikian, maka interaksi secara proses komunikasi menjadi global, sehingga
langsung bisa dikurangi dengan menggunakan menyebabkan dunia menjadi Global Village.
media sosial sebagai salah satu perantara nya. 14 Selain itu, teknologi komunikasi tidak hanya
menghantarkan atau mentransmisikan informasi,
Teori yang mendukung adalah teori komunikasi teknologi komunikasi mengubah relasi antara
politik menurut Rush dan Althoff (1997) manusia dan dunia mereka secara fundamental,
mendefinisikan komunikasi politik sebagai proses mendorong kita untuk membentuk makna baru
12
Machyudin Agung Harahap and Susri Adeni, “Tren untuk segala hal yang kita temui dengan dan
Penggunaan Media Sosial Selama Pandemi Di melalui media seperti halnya dalam media baru
Indonesia,” Professional: Jurnal Komunikasi Dan atau new media.17
Administrasi Publik 7, no. 2 (2020): 1.
13
Loina LK Perangin-angin and Munawaroh Zainal,
“Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Bingkai 15
Ahmad Setiadi, “Pemanfaatan Media Sosial Untuk
Jejaring Sosial Di Media Sosial,” Jurnal Aspikom 3, no. Efektifitas Komunikasi,” Cakrawala-Jurnal Humaniora
4 (2018): 3. 16, no. 2 (2016): 5.
14
Muhammad Ariful Furqon et al., “Analisis Jenis 16
Nurul Hasfi, “Komunikasi Politik Di Era Digital,”
Posting Media Sosial Pemerintah Daerah Di Indonesia POLITIKA 10, no. 1 (2019): 4.
Berdasarkan Like Dan Analisis Sentimental 17
Harris Munandar and S. Maman, “Aktivitas
Masyarakat,” Jurnal Sosioteknologi 17, no. 2 (July 11, Komunikasi Pemerintahan Ridwan Kamil Di Media
2018): 5, Sosial,” Prosiding HubunganMasyarakat ISSN 2460
https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2018.17.2.1. (2016): 5.
Banyaknya pengguna media sosial juga terjadi Karena tolak ukur keberhasilan suatu Pemilihan
karena akses gadget yang semakin mudah dan Umum tidak hanya dilihat dari statistik secara
juga daya beli masyarakat yang mampu membeli menyeluruh saja akan tetapi lebih spesifik kepada
gadget smartphone sehingga semakin banyak golongan rentang umur tertentu karena untuk
masyarakat yang bisa menjangkaunya. Usia mempersiapkan generasi penerus yang tahu dan
pengguna media sosial juga beragam mulai dari sadar akan politik tidak mudah maka dari itu perlu
usia sekitar 15 tahun hingga usia 64 tahun. Gadget adanya regenerasi sejak dini agar kedepannya
smartphone juga tidak bisa terlepas dari pelaksanaan Pemilihan Umum bisa berjalan
kehidupan sehari-hari masyarakat karena dengan baik dan juga partisipasi masyarakat bisa
penggunaannya yang luas untuk menghandle meningkat sesuai dengan target yang dicapai.21
berbagai kebutuhan yang ada.18 Media sosial juga
bisa diakses dimana saja dan kapan saja tanpa Agar bisa berjalan dengan baik maka golongan
terhalang apapun sehingga bisa mendapatkan usia remaja yang terhitung masih baru dalam
informasi secara cepat dan tepat.19 dunia politik perlu diberi petunjuk melalui
sosialisasi yang dilaksanakan supaya pesan yang
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
Masyarakat juga dapat mengetahui bagaimana golongan tersebut sebagai salah satu bentuk
visi-misi serta apa yang hendak diusung dan ide indikator keberhasilan dalam merangkul dan
yang dimiliki oleh calon politik pada Pemilihan mengajak kaum muda untuk ikut serta
Umum Kepala Daerah tahun 2020. Karena dengan menyuarakan hak pilih nya dalam Pemilihan
media sosial masyarakat dapat mengetahui Umum tersebut. 22
bagaimana perilaku serta postingan calon politik
yang hendak dipilih dapat memudahkan Dengan demikian, perlu adanya komunikasi atau
masyarakat dalam memantapkan pilihan dengan pendekatan melalui media sosial sebagai salah
pengetahuan serta gambaran calon politik tersebut satu media digital yang sering digunakan
berbekal pengetahuan yang mereka dapat dari masyarakat dengan cara melakukan sosialisasi
sosialisasi melalui media sosial tersebut dan melalui platform media sosial yang digandrungi
melalui ilmu politik dasar yang telah diajarkan oleh kalangan muda yang aktif dan dinamis
sejak bangku sekolah maka bisa juga diterapkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
ketika hendak memilih calon politik. Karena kesadaran dan pengetahuan mengenai bagaimana
kalangan muda memiliki potensi sebagai salah cara menyuarakan hak mereka.23
satu partisipan dengan jumlah yang besar.20
21
Muhammad Erfa Redhani et al., “Sosialisasi Pemilu
Kepada Pemuda Guna Menciptakan Pemuda Yang
Sadar Pemilu Di Kota Banjarmasin,” Jurnal Pengabdian
18
Hendra Junawan and Nurdin Laugu, “Eksistensi Al-Ikhlas Universitas Islam Kalimantan Muhammad
Media Sosial, Youtube, Instagram Dan WhatsApp Arsyad Al Banjary 6, no. 1 (2020): 2.
Ditengah Pandemi Covid-19 Dikalangan Masyarakat 22
Dwi Ardiani, Dede Sri Kartini, and Ari Ganjar
Virtual Indonesia,” Baitul’Ulum: Jurnal Ilmu Herdiansyah, “Strategi Sosialisasi Politik Oleh Kpu
Perpustakaan Dan Informasi, 2020, 2. Kabupaten Ngawi Untuk Membentuk Pemilih Pemula
19
Engga Probi Endri and Kurniawan Prasetyo, “New Yang Cerdas Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil
Media: Instagram @sumbar_rancak as a Means of Gubernur Jawa Timur Tahun 2018 Di Kabupaten
Promoting Tourism in West Sumatra,” New Media, Ngawi,” Jurnal Socius: Journal of Sociology Research
n.d., 2. and Education 6, no. 1 (2019): 4.
20
Noor Maulandari And H M Uhaib As’ad, “Partisipasi 23
Yovita Octafitria, “Media Sosial Sebagai Agen
Politik Pemilih Pemula Pada Pilkada Gubernur Sosialisasi Politik Pada Kaum Muda,” Indonesian
KALIMANTAN Tengah 2020,” n.d., 2. Journal of Sociology and Education Policy 1, no. 1
menuai pertanyaan dari masyarakat mengenai
Maka dari itu, Instagram dan Youtube juga pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah
menjadi tempat membagikan informasi ataupun tahun 2020 khususnya Kalimantan Tengah di
update seputar Pemilihan Umum serta tata cara Kota Palangka Raya. Wajar jika beragam
pelaksanaan Pemilihan Umum baik itu skala kekhawatiran tersebut muncul akibat sejumlah
nasional maupun skala daerah dengan fitur yang masalah atau hal-hal yang muncul jika Pilkada
bisa dibilang masyarakat menerimanya dengan tetap dilakukan di tengah masa pandemi yang
baik khususnya pemilih pemula yang aktif di membatasi sejumlah aktivitas masyarakat.
media sosial tersebut.24
Sehingga perlu dimaksimalkan upaya tersebut
Hal yang harus diperhatikan dalam seperti pada ucapan Pak HM selaku Ketua KPU
menyampaikan sosialisasi melalui media sosial Provinsi Kalimantan Tengah: “Meskipun ditengah
adalah apakah pesan atau informasi yang Pandemi Covid-19, media massa serta media
disampaikan sudah cukup persuasif atau dalam sosial sangatlah penting keberadaannya sekaligus
bentuk ajakan yang bisa diimbangi dengan menjadi sarana efektif dalam mensosialisasikan
manfaat serta hal-hal baik apabila telah tahapan hingga sampai pelaksanaan Pemilu dan
menyuarakan hak nya dengan cara mengikuti salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi
Pemilihan Umum terhadap pemilih pemula pemilih”.
kategori usia muda dan juga apakah media serta
platform yang digunakan sesuai dengan minat Di lain waktu beliau berujar: “Sosialisasi yang
serta kemauan golongan mereka. Karena sesuai diadakan baik secara langsung dengan mendatangi
dengan tahapan proses komunikasi menurut sekolah-sekolah atau kampus serta melalui media
Boove dan Thil yaitu pesan baru dapat sosial dilakukan dengan tujuan untuk menggaet
tersampaikan dengan baik bila penerima pesan kalangan muda yang merupakan pemilih pemula
telah mengerti isi pesan yang disampaikan oleh sehingga bisa sadar akan Pemilihan Umum dan
pengirim atau penyampai pesan tersebut.25 siap menjadi generasi penerus yang matang serta
sadar politik.”
Karena Covid-19 membuat pihak KPU aktif
melakukan sosialisasi dalam media sosial terlebih Ada juga hasil wawancara yang dilakukan
pembatasan aktivitas yang membuat masyarakat bersama Pak EWS sebagai berikut:
mengurangi aktivitas diluar rumah dan menemui “Kami menyadari bahwa pemilih pemula banyak
kerumunan manusia sehingga lebih banyak memiliki potensi sehingga perlu diarahkan
dirumah saja sesuai imbauan yang berlaku dan kedepannya. Untuk itu kami berusaha untuk
menerapkan protol Kesehatan. Hal ini pun banyak semakin memarakkan sosialisasi khususnya
menggunakan media sosial sebagai media paling
(2016): 7–8. popular. Maka dari itu segala platform yang ada
24
Ira Dasuki and Umaimah Wahid, “Penggunaan dimaksimalkan dengan mengikuti tren serta minat
Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran golongan muda zaman sekarang”
Untuk Membangun Brand Awareness Saat Pandemi
Covid-19,” PARAHITA: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat 1, no. 2 (2020): 6. Akan tetapi, media sosial adalah media
25
Melisa Mivadila, Emeraldy Chatra, and Ria Ariany, komunikasi secara tidak langsung, maka tidak
“Proses Komunikasi Dalam Sosialisasi Pilgub Sumatera terjadi komunikasi yang menghasilkan feedback
Barat Tahun 2015,” Profetik: Jurnal Komunikasi 11, no. atau umpan balik sehingga dikhawatirkan
2 (December 19, 2018): 7, terjadinya perbedaan persepsi masyarakat
https://doi.org/10.14421/pjk.v11i2.1477.
terhadap penerimaan informasi melalui sosial sosial yang aktif khususnya golongan remaja.
media tersebut. Usaha seperti mengadakan challenge atau lomba
menjelang pelaksanaan Pemilu, membuat
Kendala lain yang dihadapi dalam melaksanakan postingan promosi sosialisasi dengan kaum muda
sosialisasi adalah masalah jaringan internet yang sebagai bintang nya dan selalu aktif membagikan
terbatas karena aktivitas yang banyak terjadi informasi mengenai kegiatan yang dilakukan
dirumah sehingga membuat internet mengalami mereka.Akan tetapi, banyak faktor penghambat
penurunan yang signifikan sehingga banyak yang harus dihadapi seperti interaksi di media
daerah mengalami kendala berbasis IT jaringan. sosial yang sedikit jika mengacu kepada jumlah
Selain itu, ada beberapa lokasi yang bisa interaksi antara admin dan masyarakat, kemudian
dikatakan tidak tercakup area internet sehingga Pandemi Covid-19 yang berlangsung juga
terpaksa dilakukan sosialisasi secara langsung mengganggu aktivitas banyak orang. Lalu faktor
atau tatap muka ditengah pembatasan manusia jaringan yang tidak semua nya tercover serta
pada masa pandemi Covid-19. kesadaran masyarakat yang masih kurang dalam
hal-hal terkait Pemilu. Dalam hal ini maka
Simpulan sosialisasi melalui media sosial sangat penting
apalagi melihat keberadaan media sosial KPU
Kesimpulan yang didapat adalah, bahwa KPU Provinsi KalimantanTengah yang masyarakat
Provinsi Kalimantan Tengah berupaya untuk banyak tidak tahu serta jarang ada yang
melakukan sosialisasi di media sosial karena mengaksesnya. Perlu ditingkatkan lagi bagaimana
mengacu pada teori new media yang diungkapkan sosialisasi yang dilakukan, platform media sosial
oleh Marshall McLuhan bahwa media bisa apa saja yang digunakan serta apakah pesan yang
mempengaruhi dan mengubah seseorang. Apalagi disampaikan sudah tercapai atau belum.
dengan semakin banyaknya pengguna media
Daftar Pustaka
Ardiani, Dwi, Dede Sri Kartini, and Ari Ganjar Herdiansyah. “Strategi Sosialisasi Politik Oleh Kpu
Kabupaten Ngawi Untuk Membentuk Pemilih Pemula Yang Cerdas Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil
Gubernur Jawa Timur Tahun 2018 Di Kabupaten Ngawi.” Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and
Education 6, no. 1 (2019): 18–32.
Dasuki, Ira, and Umaimah Wahid. “Penggunaan Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Untuk
Membangun Brand Awareness Saat Pandemi Covid-19.” PARAHITA: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat 1, no. 2 (2020): 47–54.
Endri, Engga Probi, and Kurniawan Prasetyo. “New Media: Instagram @sumbar_rancak as a Means of
Promoting Tourism in West Sumatra.” New Media, n.d., 9.
Furqon, Muhammad Ariful, Deny Hermansyah, Rita Sari, Alifian Sukma, Yanuandika Akbar, and Nur Aini
Rakhmawati. “Analisis Jenis Posting Media Sosial Pemerintah Daerah Di Indonesia Berdasarkan Like Dan
Analisis Sentimental Masyarakat.” Jurnal Sosioteknologi 17, no. 2 (July 11, 2018): 177.
https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2018.17.2.1.
Harahap, Machyudin Agung, and Susri Adeni. “Tren Penggunaan Media Sosial Selama Pandemi Di
Indonesia.” Professional: Jurnal Komunikasi Dan Administrasi Publik 7, no. 2 (2020): 13–23.
Hasfi, Nurul. “Komunikasi Politik Di Era Digital.” POLITIKA 10, no. 1 (2019).
Junawan, Hendra, and Nurdin Laugu. “Eksistensi Media Sosial, Youtube, Instagram Dan WhatsApp
Ditengah Pandemi Covid-19 Dikalangan Masyarakat Virtual Indonesia.” Baitul’Ulum: Jurnal Ilmu
Perpustakaan Dan Informasi, 2020, 41–57.
Lazuardi, Rivaldi Izza. “Pemanfaatan Media Sosial Instagram, Twitter, Dan Facebook Oleh Calon Legislatif
Dalam Pengenalan Kepada Pemilih Millenial Di Kota Surabaya Pada Pemilihan Legislatif Tahun 2019.”
PhD Thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA, 2018.
Lia, Octavia. “Sosialisasi Politik Virtual Pada Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Bandar Lampung
Tahun 2020 (Studi Pada Pemilih Pemula Melalui Media Sosial Resmi Komisi Pemilihan Umum Kota
Bandar Lampung).” PhD Thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG, 2022.
Maulandari, Noor, and H M Uhaib As’ad. “PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA PADA
PILKADA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 2020,” n.d., 11.
Mivadila, Melisa, Emeraldy Chatra, and Ria Ariany. “Proses Komunikasi Dalam Sosialisasi Pilgub Sumatera
Barat Tahun 2015.” Profetik: Jurnal Komunikasi 11, no. 2 (December 19, 2018): 05.
https://doi.org/10.14421/pjk.v11i2.1477.
Munandar, Harris, and S. Maman. “Aktivitas Komunikasi Pemerintahan Ridwan Kamil Di Media Sosial.”
Prosiding HubunganMasyarakat ISSN 2460 (2016): 6510.
Octafitria, Yovita. “Media Sosial Sebagai Agen Sosialisasi Politik Pada Kaum Muda.” Indonesian Journal
of Sociology and Education Policy 1, no. 1 (2016): 13–34.
Perangin-angin, Loina LK, and Munawaroh Zainal. “Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Bingkai
Jejaring Sosial Di Media Sosial.” Jurnal Aspikom 3, no. 4 (2018): 737–54.
Rahmawan, Detta, Jimi Narotama Mahameruaji, and Preciosa Alnashava Janitra. “Potensi Youtube Sebagai
Media Edukasi Bagi Anak Muda.” Edulib 8, no. 1 (July 24, 2018): 81.
https://doi.org/10.17509/edulib.v8i1.11267.
Rahmawati, Misna Muzdalifa. “Strategi Komunikasi Komisi Pemilihan Umum (Kpu) Untuk Meningkatkan
Partisipasi Masyarakat Dalam Menggunakan Hak Pilih Pada Pemilihan Umum 2019 Di Kabupaten
Nganjuk.” PhD Thesis, IAIN Ponorogo, 2022.
Redhani, Muhammad Erfa, Muhammad Syahrial Fitri, Afif Khalid Khalid, and Hanafi Hanafi. “Sosialisasi
Pemilu Kepada Pemuda Guna Menciptakan Pemuda Yang Sadar Pemilu Di Kota Banjarmasin.” Jurnal
Pengabdian Al-Ikhlas Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary 6, no. 1 (2020).
Safiullah, Md, Pramod Pathak, Saumya Singh, and Ankita Anshul. “Social Media as an Upcoming Tool for
Political Marketing Effectiveness.” Asia Pacific Management Review 22, no. 1 (March 2017): 10–15.
https://doi.org/10.1016/j.apmrv.2016.10.007.
Sakti, Bulan Cahya, and Muchammad Yulianto. “Penggunaan Media Sosial Instagram Dalam Pembentukan
Identitas Diri Remaja.” Interaksi Online 6, no. 4 (2018): 490–501.
Setiadi, Ahmad. “Pemanfaatan Media Sosial Untuk Efektifitas Komunikasi.” Cakrawala-Jurnal Humaniora
16, no. 2 (2016).
Supit, Gerry Rizky Andrean, and AG Eka Wenats Wuryanta. “Media Sosial Sebagai Media Politik Dalam
Pilkada (Studi Kasus Pemanfaatan Media Sosial Dalam Pilkada Kabupaten Sukabumi 2020),” n.d.
Ulyanisa, Bella Rofi, and Yoga Satrio. “Hambatan Dan Tantangan Penyelenggaraan Pemilihan Kepala
Daerah Serentak 2020.” JLR - Jurnal Legal Reasoning 3, no. 2 (June 30, 2021): 137–61.
https://doi.org/10.35814/jlr.v3i2.2411.
Yuliani, Wiwin. “Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif Dalam Perspektif Bimbingan Dan Konseling.”
Quanta 2, no. 2 (2018): 83–91.

https://indonesiabaik.id/infografis/pengguna-media-sosial-di-indonesia-19 diakses 11 September 2022

https://mediacenter.palangkaraya.go.id/sosialisasikan-pilkada-2020-kpu-kalteng-manfaatkan-media-
massa-dan-medsos/ diakses pada 6 November 2022

Anda mungkin juga menyukai