Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KULIAH

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL OLEH KPU


KABUPATEN BANDUNG DALAM MENINGKATKAN KESADARAN
PEMILIH MUDA KABUPATEN BANDUNG
(Suatu Studi Pada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung)

MATA KULIAH : METODE RISET SOSIAL


DOSEN : DR. LAYLA KURNIAWATI, M.Pd.

Oleh:
KAMIL MUHAMMAD NASHIR
NIM : MTSP.40.3520

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER TERAPAN STUDI PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JATINANGOR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penelitian
Pemilihan umum adalah pilar utama dalam sistem demokrasi dan merupakan cara
utama di mana warga negara berpartisipasi dalam pembentukan pemerintahan mereka.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi tren penurunan partisipasi pemilih,
terutama di kalangan generasi muda yang berumur 17-30. Pemilih muda seringkali
dianggap kurang berminat dalam politik dan kurang aktif dalam pemilihan umum, yang
dapat mengancam kualitas demokrasi.
Sementara itu, era digital telah membawa perubahan drastis dalam cara orang
berkomunikasi, mendapatkan informasi, dan terlibat dalam isu-isu politik. Media sosial,
seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan platform lainnya, telah menjadi saluran utama
di mana orang berbagi pandangan mereka, mendapatkan berita, dan berpartisipasi dalam
diskusi politik. Oleh karena itu, media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk
meningkatkan partisipasi politik, terutama di kalangan pemilih muda yang cenderung
aktif di platform-platform ini
Dalam konteks ini, peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai
penyelenggara pemilihan umum menjadi sangat penting. KPU memiliki tanggung jawab
untuk memastikan proses pemilihan berlangsung dengan adil, transparan, dan efisien,
serta untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemilih. KPU juga memiliki
kesempatan untuk memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk mencapai tujuan ini.
Namun, ada sedikit pemahaman tentang sejauh mana KPU telah berhasil dalam
memanfaatkan media sosial dalam upaya meningkatkan kesadaran pemilih muda. Studi-
studi kasus yang menganalisis strategi dan inisiatif yang telah diimplementasikan oleh
KPU dalam era digital ini sangat penting untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam
tentang efektivitas upaya-upaya tersebut.
Media sosial menjadi suatu media bagi pemerintah untuk bisa mensosialisasikan
berbagai kegiatan ataupun untuk mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam acara
pemerintah. Penelitian yang dilakukan oleh (Margaretha & Sunarya, 2017) bahwa
instagram sebagai media sosialisasi maka tugas dan fungsi humas yaitu
mempublikasikan kegiatan menteri dan program pemerintah Joko Widodo telah
terlaksanakan. Namun, sosialisasi 9 program unggulan ini belum berjalan karena
keterbatasan staf, gagasan, dan waktu, serta Instagram masih kurang efektif dalam hal
interaksi karena masyarakat hanya melihat-lihat, like, comment dan memberikan
semangat, jadi, interaksi masyarakat belum banyak dari Instagram.
Tidak hanya pemerintah tetapi partai politik juga menggunakan media sosial
sebagai sarana untuk promosi dan sosialisasi sebagaimana penelitian yang dilakukan
oleh (Rindu, 2020) PDIP memanfaatkan media sosial khususnya twitter sebagai alat atau
media kampanye dan lebih aktif memuat content content keberhasilan kadernya untuk
menarik perhatian para masyarakat untuk meningkatkan perolehan suara PDIP.
Sosial media resmi instagram KPU Kabupaten Bandung memiliki 17,3 ribu
followers, dengan postingannya 3.695 (tanggal 14-9-23). Tetapi social engaggement dari
akun instagram resmi KPU Kabupaten Bandung yang dilihat dari socialblade.com
sebesar 0,38% dan itu masih dibawah baik. Dikarenakan enggagement dari akun resmi
KPU Kabupaten Bandung rendah maka Peneliti membuat suatu prediksi bahwa
kampanye yang diberikan KPU Kabupaten Bandung melalui sosial media Instagram
tidak mencapai pada pemilih muda untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu nantinya.
Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran pemilih muda
dan dampak dari penggunaan media sosial oleh KPU dalam konteks ini, penelitian ini
akan memberikan informasi berharga yang dapat membantu KPU dan pemangku
kepentingan lainnya untuk merancang strategi yang lebih efektif dalam menjalankan
tugas-tugas mereka dalam menjaga kualitas demokrasi dan meningkatkan partisipasi pemilih
muda dalam pemilihan umum.

Anda mungkin juga menyukai