Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kewarganegaraan

Vol. 6 No. 1 Juni Tahun


P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

IMPLIKASI MEDIA SOSIAL TERHADAP FORMULASI KEBIJAKAN PUBLIK

Khasanah Nur Latifah1 & Fatma Ulfatun Najicha2


Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret1
Program Studi Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret2
Email : khasanahnurlatifah@student.uns.ac.id1 & fatmanajicha_law@staff.uns.ac.id2

Abstrak
Dengan adanya revolusi industri 4.0 ini, membawa kemajuan terhadap teknologi terkhususnya media
sosial. , Indonesia merupakan negara demokrasi yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Oleh
karena itu, dengan memanfaatkan media sosial masyarakat bisa memberikan partisipasi politiknya.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh dan keefektifan media sosial terhadap formulasi
kebijakan publik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif
dengan jenis penelitian case study (studi kasus) dan bersifat deskriptif berdasarkan perolehan data
dari masyarakat dengan sumber informasi jurnal. Hasil penelitian membuktikan bahwa media sosial
dinilai efektif dalam penyampaian aspirasi, dengan media sosial ini dapat mempermudah komunikasi
antara pemerintah dan masyarakat. Tentunya, dengan kebebasan berpendapat yang ada, kita juga
harus memperhatikan nilai dan norma yang berlaku.
Kata kunci: Media Sosial, Aspirasi, Formulasi Kebijakan

Abstract
With the industrial revolution 4.0, advances in technology, especially social media. , Indonesia is a
democratic country that is oriented towards the welfare of the people. Therefore, by utilizing social media
the community can provide political participation. The purpose of the study was to determine the
influence and effectiveness of social media on the formulation of public policies. The method used in this
research is a qualitative approach method with the type of case study and descriptive research based on
data acquisition from the public with journal information sources. The results of the study prove that
social media is considered effective in conveying aspirations, with social media it can facilitate
communication between the government and the community. Of course, with the existing freedom of
expression, we must also pay attention to the prevailing norms.
Keywords: Social Media, Aspiration, Policy Formulation

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

PENDAHULUAN layanan-layanan baru yang tidak dikenal


Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh masyarakat sebelumnya.
dan Teknologi pada masa kini tergolong Media sosial merupakan bentuk
sangat pesat karena dipengaruhi oleh nyata dari semakin pesatnya
keberadaan Revolusi Industri 4.0. Hal perkembangan teknologi di dunia. Media
tersebut sebagai upaya transformasi sosial yang awalnya hanya berfungsi
menuju perbaikan dengan sebagai alat eksistensi diri, kini juga
mengintegrasikan dunia online dan lini berfungsi sebagai pengaruh iklim politik
produksi di industri. Revolusi ini ditandai suatu negara. Menurut Firmstone &
dengan adanya “internet of things”, di mana Soleman, dalam demokrasi, media sosial
penggunaan smartphone yang terhubung termasuk salah satu pilar yang telah
ke internet menjadi peralatan yang mengubah peran warga negara dalam tata
digunakan masyarakat sehari-hari dan kelola pemerintahan karena dianggap lebih
menjadi pemicu untuk menghasilkan netral dan bebas dari unsur kekuasaan

Khasanah Nur Latifah & Fatma Ulfatun Najicha – Universitas Sebelas Maret 494
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni Tahun
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

negara. Masyarakat dewasa ini telah melek Penelitian ini menggunakan metode
teknologi, tren penyampaian aspirasi pendekatan kualitatif dengan jenis
melalui media sosial pun semakin marak penelitian case study (studi kasus) dan
sehingga kondisi tersebut menuntut sikap bersifat deskriptif berdasarkan perolehan
adaptif dan responsibilitas dari data dari masyarakat dengan sumber
Pemerintah. Aspirasi masyarakat dalam informasi jurnal. Menurut Saryono (2010),
demokrasi sangat berpengaruh, sebab pada penelitian kualitatif merupakan penelitian
demokrasi, masyarakat memiliki yang digunakan untuk menyelidiki,
kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan, menemukan, menggambarkan, dan
sehingga adanya keterlibatan masyarakat menjelaskan kualitas atau keistimewaan
dalam proses berjalannya sistem dari pengaruh sosial yang tidak dapat
pemerintahan dianggap sangat penting. dijelaskan, diukur atau digambarkan
Untuk itu, lembaga-lembaga pemerintah melalui pendekatan kuantitatif.
semakin gencar menggunakan media sosial Setelah pengumpulan data, tahap
untuk menjalin komunikasi dengan selanjutnya adalah penganalisisan dengan
masyarakat sehingga menjadi peluang bagi teknik simak catat. Objek dalam penelitian
Pemerintah untuk memasifkan kebijakan ini merupakan media sosial, meliputi
maupun peraturan yang telah dibuat. penggunaannya dalam merespons isu-isu
Tindakan dan kinerja pemerintah masyarakat. Penelitian ini termasuk
yang tersebar sebagai informasi publik penelitian non empiris sebab data yang
dapat diketahui oleh masyarakat diambil berdasarkan masalah sosial
(Nurgiansah, 2020). Oleh karena itu, jika sehingga tidak membutuhkan alat ukur
masyarakat menilai kinerja badan publik yang spesifik karena masalah sosial tidak
kurang berhasil, masyarakat diberikan dapat dipastikan atau selalu berubah
kebebasan mengkritik kepada badan menyesuaikan waktu dan tempat.
publik melalui media sosial. Platform
digital yang berkembang pesat menjadi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
solusi perantara antara pemerintahan dan Hasil Penelitian
rakyat. Mekanisme yang mudah membuat Pemanfaatan media sosial dinilai
masyarakat sebagai pengguna media sosial efektif mengingat banyaknya pengguna
memiliki posisi strategis dalam media sosial di Indonesia, hal tersebut
mendapatkan informasi dan dibuktikan dengan data laporan “Digital
menyampaikan kritik atau dukungan 2021: The Latest Insights Into The State of
terkait kebijakan publik. Digital” yang dikeluarkan oleh perusahaan
Pada era modern ini, melalui media asal Inggris yaitu We Are Social,
platform change.org masyarakat dapat pada tanggal 11 Februari 2011
terlibat dalam perumusan kebijakan menunjukkan bahwa dari 274,9 juta
pemerintah. Change.org memudahkan populasi di Indonesia, sebanyak 170 juta
masyarakat berpartisipasi secara online merupakan pengguna aktif media sosial
dalam menciptakan sebuah perubahan atau setara dengan 61,8% dari total
dengan cara menandatangani petisi. populasi di Indonesia per Januari
Penelitian ini merupakan usaha 2021(Azanella, 2020).
menemukan nilai keefektifan penyampaian Dengan adanya platform
aspirasi melalui teknologi. change.org, mampu meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam
METODE PENELITIAN menyuarakan kepeduliannya terhadap
berbagai isu yang ada. Hal ini dibuktikan

Khasanah Nur Latifah & Fatma Ulfatun Najicha – Universitas Sebelas Maret 495
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni Tahun
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

pada akhir tahun 2020, pengguna change sosial, yang pada akhirnya mengarah pada
org meningkat 3 juta pengguna dari tahun suatu gerakan atau tindakan.
2019 yaitu 16 juta pengguna. Change.org Media sosial termasuk dalam faktor
semakin ramai di masyarakat ketika eksternal yang mempengaruhi formulasi
panasnya isu kebijakan Omnibus Law dan kebijakan publik di Kota Padang
Pandemi Covid-19 yaitu mencapai 2,3 juta (Nurgiansah, 2021). Adanya tekanan dari
suara untuk isu Omnibus Law dan 1,7 juta media sosial tidak jarang menuntut
suara untuk isu Pandemi Covid-19. pembuat kebijakan. Dalam suatu sistem
Pada kuartal pertama dan kedua politik, lingkungan menjadi pengaruh
tahun 2020, isu Pandemi Covid-19 menjadi proses kebijakan publik. Input kebijakan
topik ajukan petisi yang paling dominan berasal dari lingkungan berupa tuntutan
dan bahkan menjadi pemicu munculnya politis menjadi isu kebijakan yang pada
petisi lain dengan permintaan yang akhirnya menjadi keputusan kebijakan.
berbeda-beda. Sedangkan, pada kuartal Media sosial dapat mempengaruhi
ketiga dan keempat di tahun 2020, kebijakan pemerintah. Melalui media
masyarakat aktif membahas isu seputar sosial, publikasi yang berkaitan dengan
demokrasi, kebebasan berpendapat, dan keadaan pemerintah atau kebijakan
produk-produk dari lembaga legislatif yang pemerintah mendapat berbagai komentar
sedang bermasalah. Melalui kampanye di dari masyarakat untuk dibaca oleh para
change.org, pengambil keputusan yang pemangku kepentingan pemerintah dalam
paling disoroti oleh masyarakat adalah pengambilan kebijakan selanjutnya.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan Contoh pengaruh media sosial
total penandatanganan lebih dari 2,7 juta terhadap kebijakan pemerintah di kota
pengguna. Kemudian Presiden Joko Padang, seperti kebijakan atau program
Widodo dengan total penandatanganan pemerintah terkait Permindo Night
lebih dari 2,5 juta pengguna dan terakhir Market, dimana program atau kegiatan
ialah Aparat Kepolisian dengan tersebut dibuat melalui diskusi dengan
penandatanganan lebih dari 300 ribu generasi muda dan merespon feedback di
pengguna. (Change.org, 2020). media sosial. Kebijakan pemerintah kota
Peneliti mengambil contoh Padang dibuat berdasarkan pengaruh
partisipasi media sosial terhadap kebijakan media sosial masyarakat kota Padang,
pemerintah Kota Padang. Yang pertama terkait sulitnya usaha melakukan
adalah survey dengan mengumpulkan penanaman modal, kemudian untuk
informasi mengenai keadaan pemerintah menjawab kebutuhan tersebut, saat ini
Kota Padang dari wartawan dan pemerintah kota Padang mengeluarkan
masyarakat. Kedua, membangun kebijakan investasi daerah. Dan dalam
percakapan yang terjadi di media sosial merespons masalah yang sedang viral
mengenai isu yang sedang terjadi saat ini yakni banyaknya makanan dengan bahan
dalam bentuk komentar publik di haram, pemerintah kota Padang
postingan media sosial. Aliran indormasi memberlakukan kebijakan labelisasi halal
ketiga yang menarik perhatian publik pada setiap produk makanan.
adalah adanya meme atau video terkait isu
yang sedang terjadi di masyarakat. Pembahasan
Keempat, administrator jejaring sosial Demokrasi secara etimologis
dapat memobilisasi atau menyatukan berasal dari dua kata yang berasal dari
massa dengan memposting di jejaring bahasa Yunani yaitu demos cratos
(demokrasi) yang merupakan suatu

Khasanah Nur Latifah & Fatma Ulfatun Najicha – Universitas Sebelas Maret 496
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni Tahun
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

keadaan negara yang dalam sistem nuraninya, secara lisan dan atau tulisan
pemerintahannya, kedaulatan terletak melalui media cetak maupun elektronik
pada kekuasaan tertinggi di tangan rakyat. dengan memperhatikan nilai-nilai agama,
Kekuasaan tertinggi berada dalam kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum,
keputusan bersama rakyat, rakyat dan keutuhan negara”.
berkuasa, pemerintahan rakyat dan Dengan kemajuan teknologi ini
kekuasaan oleh rakyat. Sedangkan dari segi menjadikan menguatnya peran media
terminologi Josefh A. Schmeter, sosial di masyarakat yang mana adalah
mendefinisikan demokrasi dengan suatu bentuk partisipasi masyarakat terhadap
perencanaan institusional untuk mencapai pemerintah. Konsep digitalisasi ini
keputusan politik dimana individu-individu mendukung adanya sistem pemerintahan
memperoleh kekuasaan untuk new public management yang
memutuskan cara perjuangan kompetitif menghubungkan struktur pemerintah ke
atas suara rakyat. masyarakat yang sah dan juga dapat
Negara Indonesia menganut dipertanggungjawabkan (Wiesel and
demokrasi pancasila, dimana salah satu Modell, 2014). Konsep new public
prinsip pokok demokrasi pancasila yang management ini sesuai dengan konsep
diterapkan pemerintahan Indonesia adalah crowdsourcing, yang dipahami sebagai
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, hal model pemecahan masalah, penciptaan ide,
ini sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 dan produksi melalui penggunaan
dan Batang Tubuh UUD 1945 Pasal 26-34, teknologi informasi dengan melibatkan
pasal 28J hasil amandemen kedua oleh sejumlah kelompok dan individu yang
MPR, dan tercantum dalam Ketetapan MPR menciptakan sumber daya yang heterogen
No. XVII/MPR/1998 tentang HAM. dalam suatu organisasi.
Kebebasan dalam berpendapat Berdasarkan contoh nyata, melalui
diatur dalam konstitusi negara kita, yaitu platform change.org, publik merasa lebih
UUD 1945 yakni pasal 28E ayat 3 yang nyaman berpartisipasi dalam pengambilan
berbunyi “Setiap orang berhak atas keputusan kebijakan publik karena adanya
kebebasan berserikat, berkumpul, persepsi yang sama dari komunitas lain.
dan mengeluarkan pendapat”. Disamping Publik dapat membentuk kelompok untuk
itu diatur juga dalam ketentuan Pasal 28F, menentang kebijakan atau mengusulkan
yang berbunyi “Setiap orang berhak untuk audiensi kepada pemerintah melalui
berkomunikasi dan memperoleh informasi sejumlah tindakan atau aksi bersama
untuk mengembangkan pribadi dan individu dengan tujuan sama untuk
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
mencari, memperoleh, memiliki, Menurut gagasan yang
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan dikemukakan oleh Lipsky munculnya
informasi dengan menggunakan segala street-level bureaucracy adalah gagasan
jenis saluran yang tersedia”. Mengenai tingkat jalanan yang dibuat agar sesuai
peraturan yang mendasari seseorang bebas dengan harapan layanan publik yang lebih
mengeluarkan pendapat dapat dilihat tinggi, hal ini dibuktikan dengan
dalam ketentuan Pasal 23 ayat (2) Undang- banyaknya kasus yang dipetisikan di
Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang change.org lebih menyasar hal yang
Hak Asasi Manusia (UU HAM), yang merugikan kalangan menengah ke bawah.
bunyinya sebagai berikut, “Setiap orang Beberapa dekade belakangan ini,
bebas untuk mempunyai, mengeluarkan dengan berkembangnya teknologi yang
dan menyebarluaskan pendapat sesuai hati pesat mengubah cara yang diterapkan oleh

Khasanah Nur Latifah & Fatma Ulfatun Najicha – Universitas Sebelas Maret 497
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni Tahun
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

pemerintah yakni yang sebelumnya diabaikan atau disalahpahami dan


menggunakan media konvensional keputusan aparat pemerintah sangat tidak
berganti ke beragam media sosial dalam mungkin mencerminkan keinginan para
menjalin komunikasi dengan masyarakat. remaja.
Instansi pemerintah sangat merasakan Perumusan proses pembuatan
manfaat dari pesatnya perkembangan kebijakan biasanya merupakan tanggung
teknologi informasi ini. Transparansi dan jawab perwakilan warga di beberapa
ketepatan waktu merupakan syarat wajib organisasi. Namun, proses tersebut kini
pemerintah bagi masyarakat dalam harus mengantisipasi pergeseran dalam
memberikan pelayanan publik tanpa pembuatan kebijakan tradisional karena
melupakan akuntabilitas pelaksanaannya. perkembangan internet dan teknologi
Media sosial merupakan sarana untuk seperti situs media sosial telah menjadi
berinteraksi dan menyerap media baru bagi warga untuk
aspirasi masyarakat sehingga kebijakan berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan
dan keputusan yang diambil dapat pemerintah. Remaja serta kelompok usia
berdampak nyata bagi kepentingan lainnya adalah warga negara yang memiliki
bersama. Lebih jauh lagi, keberadaan hak untuk menyampaikan pendapat
media sosial dapat membuat masyarakat mereka. Situs media sosial dipilih karena
lebih aktif dalam memantau kebijakan dan kesederhanaannya. Dengan
layanan yang diterapkan oleh pemerintah. mengakomodasi partisipasi remaja akan
Partisipasi merupakan prasyarat memastikan bahwa kebijakan yang
penting bagi demokrasi yang efektif. Oleh dirumuskan lebih realistis yang didasarkan
karena itu, demokrasi partisipatif memberi pada preferensi warga negara, dan
kesempatan yang cukup dan sama bagi masyarakat akan menjadi evaluator yang
warga negara untuk memengaruhi setiap lebih simpatik terhadap keputusan penting
tahap proses politik, dari formasi masalah yang dibuat pimpinan pemerintahan.
sampai dengan pelaksanaan kebijakan Dalam hal apapun, meningkatkan
(Dahl,1989). Keinginan tersebut tampak dukungan publik mungkin akan
dari intensitas remaja untuk menulis menciptakan suatu rezim kebijakan publik
komentar tentang setiap isu-isu politik dan yang kurang kontroversial yang mudah
dapat dianggap sebagai perwujudan dari untuk diperintah dan diatur (Irvin dan
adanya pembicaraan politik di antara Stansbury, 2004). Keuntungan dalam
remaja. memahami suara warga negara adalah
Sejalan dengan ini, Barber (1984) keyakinan bahwa keterlibatan warga
dan Dahl (1989) mengidentifikasi dalam demokrasi akan menghasilkan
pembicaraan politik sebagai proses pembuatan kebijakan dengan preferensi
memengaruhi dengan memicu remaja publik di bagian administrator dan
untuk terlibat dalam kegiatan perumusan apresiasi yang lebih baik dari masyarakat
kebijakan pemerintah. Posting-an dan luas di kalangan publik (Box, 1998).
komentar mengenai isu-isu sosial di Selanjutnya, King dan Stivers (1998)
Facebook dan Twitter untuk rekan-rekan melihat bahwa meningkatnya suara warga
mereka telah membantu remaja untuk dapat meningkatkan kepercayaan publik
mengembangkan pendapat mereka sendiri, terhadap proses pembuatan kebijakan
memahami perspektif alternatif, dan pemerintah. Oleh karena itu, perdebatan
menjadi lebih menerima terhadap yang terjadi di seputaran warga bukan lagi
perbedaan (Mutz, 2002). Tanpa dialog dan perdebatan antara perwakilan pemerintah
partisipasi tersebut, suara remaja akan versus partisipasi warga, melainkan

Khasanah Nur Latifah & Fatma Ulfatun Najicha – Universitas Sebelas Maret 498
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni Tahun
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

perdebatan tentang jenis proses partisipasi berjalan dengan baik sesuai dengan UUD
warga apa yang terbaik (Konisky dan 1945. Namun, perlu ditegaskan lagi bahwa
Beierle, 2001). dalam menggunakan media sosial kita
Perdebatan tentang meningkatkan harus kritis terhadap suatu informasi
suara warga melalui media baru seperti supaya dapat terhindar dari berita hoax.
media sosial berfokus pada manfaat dari Proses demokrasi di Indonesia,
proses itu sendiri dan dapat dilihat sebagai terkhususnya penyampaian aspirasi
alat transformatif untuk perubahan sosial. melalui media sosial ini sudah berjalan
Selain itu, pemuda dan kelompok usia baik. Akan tetapi, kepedulian aparat
lainnya diharapkan untuk berbagi birokrasi publik untuk memahami
kontribusi mereka dalam urusan sosial partisipasi politik modern melalui jejaring
sehari-hari melalui media sosial, yang sosial masih sangat terbatas.
mengarah pada keputusan yang lebih baik Informasi tentang kebijakan
dan manfaat yang lebih efektif bagi pemerintah sangat penting dalam bidang
masyarakat secara keseluruhan. Irvin dan politik, ekonomi dan sosial. Informasi ini
Stansbury (2004) percaya bahwa manfaat menjadi semakin penting karena dalam
partisipasi warga dalam pengambilan menentukan kebijakan publik harus
keputusan pemerintah ditunjukkan pada mampu menyerap aspirasi masyarakat.
Tabel 4. Oleh karena itu, kebijakan publik perlu
dikomunikasikan kepada publik untuk
Tabel 1. Manfaat Partisipasi Warga Negara mendapat feedback dari masyarakat
dalam Perumusan Kebijakan melalui kegiatan sosialisasi. Pengaduan
masyarakat di media sosial
seharusnya dijadikan oleh pemerintah
sebagai tolak ukur keberhasilan
pengembangan kebijakan. Keluhan-
keluhan tersebut merupakan persepsi
publik dalam marespons kebijakan yang
ada. Persepsi publik yang disebarkan
melalui media sosial kemudian akan
melahirkan opini publik. Jika pemerintah
Sumber: Irvin dan Stansbury, 2004.
menganggap ini sebagai kritik, lebih baik
menganggapnya sebagai kritik yang
KESIMPULAN membangun untuk proses perbaikan
Media sosial dinilai ampuh dalam kebijakan. Opini publik yang berkembang
menjembatani antara pihak pemerintah di media sosial merupakan bentuk kontrol
dengan warga negara. Sebagai sarana sosial terhadap pemerintah.
komunikasi publik, media sosial berperan Proses formulasi kebijakan publik
dalam optimalisasi pengawasan publik melibatkan tidak hanya para stakeholder
terutama terkait dengan kebijakan dan saja, tetapi seluruh komponen warga
implementasi pembangunan dimana setiap Indonesia diharapkan bisa ikut
anggota masyarakat berhak untuk berpartisipasi dalam hal ini. Sehingga,
mengetahui dan berpartisipasi dalam kebijakan yang dirumuskan sesuai dengan
mengkritisi berbagai kebijakan publik dan hukum dan juga keadaan warga negara.
implementasi pembangunan yang dianggap Oleh karena itu, kita bisa memanfaatkan
tidak relevan atau merugikan kepentingan kecanggihan tekhnologi melalui media
masyarakat luas. Dengan media sosial sosial ini untuk ikut serta berpartisipasi
proses demokrasi di Indonesia dapat

Khasanah Nur Latifah & Fatma Ulfatun Najicha – Universitas Sebelas Maret 499
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni Tahun
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

politik baik itu mendukung ataupun Peneliti menyadari dalam menulis


menolak rancangan kebijakan yang ada. jurnal ini terdapat berbagai kekurangan
Transparansi dari pemerintah mengenai terutama mengenai sedikitnya data yang
suatu kebijakan dapat kita respons dengan disampaikan dikarenakan keterbatasan
menyampaikan aspirasi atau kritik yang waktu. Oleh karena itu, peneliti
membangun. Kita sebagai warga negara menyarankan kepada para pembaca atau
Indonesia berhak untuk menyampaikan peniliti selanjutnya untuk lebih
pendapat dimana sudah dijamin dalam memperdalam pengetahuan tentang
UUD 1945. Negara Indonesia adalah negara implikasi media sosial terhadap formulasi
demokrasi, maka disini keterlibatan dari kebijakan publik dengan berbagai sumber.
warga negera sangat diperlukan, Terima kasih kepada pihak yang terlibat
mengingkat demokrasi adalah dari rakyat, dalam peneltian ini.
untuk rakyat, dan oleh rakyat.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, F. 2019. Fenomena Digital Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa
dan Desain. 4 (1): 47-58.
Bungin, M. Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana.
Fadlan, M., Khaidir, A. and Eka Putri, N., 2020. PARTISIPASI MEDIA SOSIAL UNTUK
MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PUBLIK PEMERINTAH KOTA PADANG. Jurnal
Manajemen dan Ilmu Administrasi Publik (JMIAP), 1(4), pp.49-57.
Flew, Terry. 2002. New Media: An Introduction. UK: Oxford University Press.
Kusumasari, B. 2014. Social Media dan Eksklusi Remaja dalam Perumusan Kebijakan Publik:
Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik. 18(2): 119-129
Kominfo. 2019. Apa Itu Industri 4.0 dan Bagaimana Indonesia Menyongsongnya.
URL:https://kominfo.go.id/content/detail/16505/apa-itu-industri-40-dan-
bagaimana-indonesia-menyongsongnya/0/sorotan_media. Diakses pada 6 Maret 2022.
Munzir, A. A. 2019. Beragam peran media sosial dalam dunia politik di Indonesia. JPPUMA:
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political
Social UMA). 7(2):173-182.
Najicha, F. 2021. Application of General Principles of Good Governance in Law No. 30 of 2014
as Guidelines in Implementing the Authority of Discretion by Government Officials in
Indonesia. Jurnal Hukum Veteran. 3(1): 36-43
Nur Fadhila, H., & Najicha, F. (2021). Pentingnya Memahami dan Mengimplementasikan Nilai
Nilai Pancasila di Lingkungan Masyarakat. Pro Patria: Jurnal Pendidikan,
Kewarganegaraan, Hukum, Sosial, Dan Politik, 4(2), 204-212.
Nurcahyani, A., 2022. Media Sosial dan Partisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Pemerintah.
[online] kumparan. URL: https://kumparan.com/asihncp/media-sosial-dan-
partisipasi-masyarakat-dalam-kebijakan-pemerintah-1x65KIzflLX. Diakses pada 17
April 2022
Nurgiansah, T. H. (2020). Filsafat Pendidikan. In Banyumas: CV Pena Persada.
Nurgiansah, T. H. (2021). Pendidikan Pancasila. In Solok: CV Mitra Cendekia Media.
Purbohastuti, Arum Wahyuni. 2019. Perilaku Mahasiswa Terhadap Sosial Media. SAINS: Jurnal
Manajemen dan Bisnis. 9(2): 237-253.
Sawitri, Dara. 2019. Revolusi Industri 4.0 : Big Data Menjawab Tantangan Revolusi Industri
4.0. Jurnal Ilmiah Maksitek. 4 (3): 1-9.

Khasanah Nur Latifah & Fatma Ulfatun Najicha – Universitas Sebelas Maret 500
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni Tahun
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Schaffrin, A. 2013. Policy Change: Concept, Measurement, and Causes. An Empirical Analysis
of Climate Mitigation Policy.
Yovinus, Y., 2018. Peran Komunikasi Publik Media Sosial dalam Implementasi Kebijakan
Keterbukaan Informasi Publik Di Kota Bandung. Jurnal Academia Praja, 1(01), pp.185-
211.

Khasanah Nur Latifah & Fatma Ulfatun Najicha – Universitas Sebelas Maret 501

Anda mungkin juga menyukai