Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT

TENTANG HUKUM

Abstrak
Perkembangan media sosial telah mengubah cara masyarakat berkomunikasi dan
bertukar informasi. Media sosial tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga
sebagai platform untuk menyebarkan informasi dan opini, termasuk tentang
hukum. Penelitian bertujuan untuk memahami pengaruh media sosial dalam
membentuk persepsi masyarakat tentang hukum, mengeksplorasi persepsi
masyarakat terhadap hukum, dan memahami peran persepsi masyarakat dalam
konteks hukum. Tinjauan pustaka menunjukkan bahwa media sosial memiliki
pengaruh signifikan dalam membentuk persepsi masyarakat tentang hukum. Hasil
penelitian ini menunjukkan media sosial berpengaruh terhadap persepsi
masyarakat hal ini terjadi karena adanya unggahan video maupun gambar yang
menghasilkan interaksi individu yang kemudian memunculkan persepsi baru.
persepsi masyarakat sendiri juga dapat berdampak pada efektivitas penegakan
hukum, integritas peradilan, dan keadilan.
Kata Kunci : Persepsi Masyarakat, Hukum, Media sosial

i
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi, khususnya melalui media sosial, telah
mengubah kebiasaan komunikasi dan informasi di masyarakat secara keseluruhan.
Media sosial telah menjadi bagian integral dari perkembangan teknologi di era
saat ini. Awalnya, media sosial dirancang sebagai sarana untuk memfasilitasi
komunikasi antarindividu dengan lebih mudah. Namun, seiring berjalannya
waktu, peran media sosial berkembang menjadi lebih dari sekadar alat
komunikasi. Media sosial menjadi platform di mana individu dapat bertukar
informasi, termasuk opini-opini yang dapat memengaruhi persepsi mereka
terhadap situasi yang beredar saat ini.
Dalam konteks ini, hukum tidak lagi hanya dipengaruhi oleh sumber-
sumber informasi tradisional seperti media massa dan institusi formal, tetapi juga
oleh dinamika yang terjadi di dunia maya. Masyarakat mengakses informasi
hukum, diskusi, dan narasi melalui platform media sosial seperti Facebook,
Twitter, Instagram, dan YouTube. Melalui media sosial ini, berbagai pendapat,
analisis, dan cerita tentang hukum tersebar dengan cepat dan luas di antara
pengguna.
Tingginya eksposur terhadap informasi hukum di media sosial dapat
mempengaruhi cara masyarakat memahami, mengevaluasi, dan merespons sistem
hukum. Opini, interpretasi, dan persepsi yang dibentuk oleh pengguna media
sosial dapat memengaruhi sikap dan perilaku masyarakat terhadap hukum,
termasuk tingkat kepatuhan, partisipasi dalam proses hukum, dan persepsi
terhadap keadilan.
Namun, dampak media sosial terhadap persepsi masyarakat tentang hukum
tidak selalu bersifat positif. Informasi yang tersebar di media sosial seringkali
tidak diverifikasi secara akurat, dapat dipengaruhi oleh bias, dan rentan terhadap
disinformasi dan hoaks. Selain itu, polarisasi opini dan konflik naratif di media
sosial dapat memperumit pemahaman masyarakat tentang hukum dan
menghambat terciptanya konsensus yang kuat dalam masyarakat.
Oleh karena itu, penelitian yang mendalam tentang pengaruh media sosial
terhadap persepsi masyarakat tentang hukum menjadi penting untuk memahami
dinamika yang berkembang dalam masyarakat digital saat ini. Dengan memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat tentang hukum melalui
1
media sosial, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam
menyampaikan informasi hukum yang akurat, memperkuat partisipasi masyarakat
dalam proses hukum, dan membangun kesadaran hukum yang lebih baik di tengah
kompleksitas dunia digital.
Rumusan Masalah
1. Seberapa Besar pengaruh media sosial pembentuk persepsi masyarakat?
2. Apa saja Persepsi masyarakat terhadap hukum?
3. Bagaimana Peran persepsi masyarakat terhadap hukum?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui seberapa besar pengaruh media sosial dalam membentuk persepsi
masyarakat
2. Mengetahui persepsi masyarakat terhadap hukum
3. Mengetahui peran persepsi masyarakat terhadap hukum.
Tinjauan Pustaka
Sebelum melakukan penelitian terhadap kepenulisan makalah ini, penulis
telah melakukan penelitian lebih dalam terkait penelitian terdahulu yang relevan
dengan judul dalam kepenulisan makalah ini. Berikut beberapa penelitian
terdahulu yang relevan dengan kepenulisan makalah ini;
1. Penelitian yang dilakukan oleh Charron & Annoni meneliti tentang sejauh
mana media dapat mempengaruhi masyarakat dengan menguji hipotesis
yang ada menggunakan pendekatan parametik dan non-parametik. Hasil
penelitian ini menunjukkan jika masyarakat yang sebagian besar
memperoleh informasi berita dari media sosial memiliki persepsi korupsi
yang lebih tinggi dibandingkan masyarakat. yang memperoleh berita dari
sumber yang lebih tradisional, seperti surat kabar, radio, dan TV. Meskipun
faktor-faktor lain juga merupakan faktor penentu penting dalam variabilitas
persepsi korupsi, peneliti menemukan bahwa terdapat pengaruh independen
dari media sosial. Dibandingkan dengan konsumen sumber media lama. 1.
2. Penelitian yang lakukan oleh susilowati meneliti tentang menganalisis
sejauh mana efektifitas media sosial membentuk persepsi remaja. Susilowati
menguji penelitian ini menggunakan metode kuantitatif metodelogi. Hasil

1
Nicholas Charron dan Paola Annoni, “What is the influence of news media on people’s
perception of corruption? Parametric and non-parametric approaches,” Social Indicators
Research 153, no. 3 (2021): 1139–65.

2
penelitiannya menunjukkan jika Pengaruh Instagram terhadap persepsi
meningkat sebanyak 12%. Ada asumsi lain yang menyatakan bahwa
pengaruh Instagram terhadap partisipasi politik adalah sebesar 9%.
Sementara itu, persepsi juga memengaruhi partisipasi politik sebesar 6,5%.
Terakhir, Instagram juga berdampak pada partisipasi politik melalui
persepsi sebanyak 8,82%. Susilowati menyarankan untuk para politisi
menggunakan media sosial atau Instagram sebagai media berkomunikasi
kepada masyarakat yang menjadikan image politisi tersebut dapat diingat
dan dicap baik oleh masyarakat 2.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Mustaqim Dkk meneliti tentang menganalisa
dan menjelaskan lebih dalam akan peran media sosial didalam memfasilitasi
partisipasi warganet serta dampaknya terhadap keadilan dan akuntabilitas.
Mustaqim Dkk meneliti penelitian ini dengan menggunakan metode studi
literatur terhadap kasus yang bersangkutan. Hasilnya penelitian ini
Partisipasi aktif warganet melalui media sosial memiliki peran krusial dalam
mewujudkan keadilan dan meningkatkan tingkat akuntabilitas penegakan
hukum di negara ini. Melalui berbagai platform media sosial, warganet
dapat dengan cepat menyebarkan informasi tentang isu-isu hukum yang
relevan, memobilisasi dukungan publik dengan tagar, petisi, dan kampanye
daring, serta mengawasi tindakan para penegak hukum dengan membagikan
bukti visual dan laporan mengenai perilaku tidak etis atau penyalahgunaan
kekuasaan. Dengan demikian, warganet memberikan kontribusi yang
signifikan dalam menegakkan keadilan dan memastikan akuntabilitas dalam
sistem hukum melalui partisipasi aktif mereka di dunia maya. Mustaqim
Dkk menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar memahami secara lebih
mendalam mengenai dampak penggunaan media sosial dalam konteks
khusus seperti penyebaran berita palsu, ujaran kebencian, dan pengaruhnya
terhadap pandangan masyarakat terhadap penegakan hukum. 3
Penelitian tentang seberapa besar efek media sosial dapat membentuk
persepsi masyarakat didalam beraktifitas telah banyak dikaji oleh penelitian

2
Grace Anika Susilowati, “Pengaruh Sosial Media Dalam Membentuk Persepsi Pemuda Terhadap
Partisipasi Politik,” Ikon--Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi 23, no. 1 (2019): 38–52.
3
Dede Al Mustaqim dkk., “Peran Media Sosial Sebagai Sarana Partisipasi Warganet Dalam
Mewujudukan Keadilan dan Akuntabilitas Penegakan Hukum di Indonesia,” Journal of
Multidisciplinary Research and Development 1, no. 1 (2024): 53–66.

3
terdahulu walau hanya terlihat akan perbedaan ruang lingkup yang dikaji. maka
oleh karena itu menjadikan alasan lebih bagi penulis untuk mengkaji bahasan
yang sama namun dengan ruang lingkup yang lebih luas tentang seberapa besar
pengaruh media sosial didalam mempengaruhi persepsi masyarakat di dalam
hukum.

4
PEMBAHASAN
Media Sosial Pembentuk Persepsi Masyarakat
Secara etimologi persepsi merupakan ‘Perception’ atau dalam Bahasa latin
‘Perceptio dari kata ‘percipare’ yang memiliki pengertian menerima, mengambil.
Menurut Klik atau ketuk di sini untuk memasukkan teks. persepsi merupakan
Tindakan penilaian dalam pemikiran seseorang setelah menerima stimulus dari
apa yang dirasakan pancaindranya. Stimulus tersebut kemudian berkembang
menjadi suatu pemikiran yang akhirnya membuat seseorang memiliki suatu
pandangan terkait suatu kasus atau kejadian yang tengah terjadi. Hal ini dapat
disimpulkan dan dijelaskan lagi jika persepsi merupakan sebuah penilaian yang
bersumber dari pemikiran seseorang terkait suatu hal yang tengah terjadi.
Menurut Miftah Toha Persepsi sendiri terbentuk oleh adanya 2 faktor yakni
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri atas pemahaman baca,
motivasi, dan kepribadian. Sedangkan faktor eksternal terdiri atas intensitas,
ukuran, keberlawanan dan kontras, pengulangan, Gerakan dan baru atau familiar.
Kemudian Penelitian lain yang dilakukan oleh Notoatmodjo (2010)
mengemukakan faktor pembentuk persepsi terdiri atas 2 faktor yakni faktor
internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas pengalaman/pengetahuan,
harapan, kebutuhan, motivasi, emosi dan budaya. Sedangkan didalam faktor
eksternal terdiri atas kontras, perubahan intensitas, pengulangan, sesuatu yang
baru, sesuatu yang menjadi perhatian banyak orang.
Masyarakat sendiri merupakan mahluk sosial yang memerlukan interaksi
antar individu, saling menanggapi dan memberikan bantuan di kehidupan mereka
4
maka persepsi antar individu tak bisa luput terjadi. memberikan pendapatnya
persepsi masyarakat sendiri merupakan sebuah pandangan agregat yang
dikeluarkan oleh sekelompok orang. Hal ini dapat dimaknai jika manusia
merupakan mahluk sosial maka interaksi yang terjadi akan memunculkan persepsi
yang nantinya akan saling terhubung dan menimbulkan satu persepsi yang sama
antar kelompok.
Persepsi masyarakat atau publik mengacu pada pandangan, sikap, keyakinan
dan penilaian kolektif yang dianut oleh individu tersebut terhadap suatu isu yang

4
Elizabeth Dowler dkk., “Assessing public perception: Issues and methods,” Health hazard and
public debate: lessons for risk communication from BSE/CJD saga. Geneva: World Health
Organization 40, no. 6 (2006).

5
tengah terjadi. persepsi tersebut dituangkan didalam postingan media sosial
mereka yang menghasilkan interaksi antar individu lain yang dapat menghasilkan
persepsi baru. Persepsi persepsi tersebut berpengaruh terhadap pergerakan
dinamika kehidupan termasuk pada hukum yang berlaku
Klik atau ketuk di sini untuk memasukkan teks.
. Menurut 5 media memiliki pengaruh terhadap persepsi
masyarakat hal ini termasuk media sosial didalamnya. Cara penyajian berita,
narasi yang digunakan, dan informasi yang populer dapat berpengaruh terhadap
persepsi masyarakat.
Selain itu, kepercayaan masyarakat juga dipengaruhi oleh berita yang
tersebar melalui media sosial. Artikel-artikel yang diposting di media sosial sering
kali menjadi sumber utama informasi tentang keadaan hukum di Indonesia.
Namun, informasi tersebut tidak jarang disertai dengan opini-opini yang tersebar
di dalamnya. Opini-opini tersebut juga berpotensi memengaruhi citra hukum di
mata masyarakat 6.
Semakin banyak media sosial yang dikonsumsi oleh seseorang, semakin
kuat pula pengaruh opini yang diterima. Ini berarti bahwa individu yang terpapar
pada berbagai macam media sosial memiliki potensi untuk memiliki pandangan
yang lebih beragam, tetapi juga lebih rentan terhadap pengaruh opini-opini yang
tersebar di dalamnya. Dengan demikian, media sosial memiliki peran yang
signifikan dalam membentuk persepsi dan keyakinan individu serta masyarakat
secara keseluruhan.
7
Menurut media sosial yakni Instagram dapat mempengaruhi persepsi
pemuda atau masyarakat, ditambah lagi media sosial ini banyak menawarkan fitur
fitur yang memudahkan pemuda atau masyarakat saat ini untuk memberikan
persepsi mereka terhadap video maupun gambar yang dibagikan kepada khalayak
umum. Pemuda atau masyarakat diberikan kemudahan terhadap mengemukakan
persepsi mereka secara langsung.
Media sosial memiliki kemampuan berbeda ketimbang media lainnya hal
inilah yang memungkinkan percepatan persepsi masyarakat terhadap situasi yang
sedang terjadi semakin cepat. Media sosial memiliki kemampuan penyebaran

5
Ausat.
6
Mikhael Yulius Cobis dan Udi Rusadi, “Analisis Teori Spiral of Silence pada Persepsi Publik
tentang Citra Polisi oleh Media Massa,” Journal of Political Issues 4, no. 2 (2023): 99–107.
7
Susilowati, “Pengaruh Sosial Media Dalam Membentuk Persepsi Pemuda Terhadap Partisipasi
Politik.”

6
informasi yang bebas dan tidak terkontrol, semua dapat melihat, mengakses dan
menanggapi sebuah video, gambar maupun kata kata opini yang dituangkan
didalam media sosial. Keberadaan media sosial juga tidak terkontrol dan
penyebaran informasi terbaru cenderung lebih cepat.
Klik atau ketuk di sini untuk memasukkan teks.

Persepsi Masyarakat Terhadap Hukum


Masyarakat seringkali mengeluarkan persepsi mereka, terkadang Sebagian
masyarakat lebih suka mengeluarkan persepsi mereka di lingkungan sekitar atau
secara langsung dengan melakukan diskusi dengan teman, kerabat ataupun
tetangga dan tak jarang pula mereka melakukannya dengan membalas suatu cuitan
di media sosial yang dibagikan oleh individu lain. Beberapa penelitian juga telah
melakukan riset akan seberapa jauh persepsi masyarakat tentang hukum yang ada
di sekitar. Klik atau ketuk di sini untuk memasukkan teks. melakukan penelitian
tentang hukum cambuk yang ada di daerahnya yakni di aceh timur, hasil dari
penelitiannya menghasilkan beberapa masyarakat kebanyakan mengaku jika
mengetahui adanya pemberlakuan hukum cambuk di daerah mereka, hasil lain
juga menunjukkan jika beberapa mengaku menyetujui akan adanya hukuman
cambuk di daerah mereka dan ada sebagian yang mengaku tidak menyetujui
dengan adanya hukum cambuk. Hal ini menunjukkan jika beberapa masyarakat
mengetahui adanya hukum yang berlaku di daerah mereka dan ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh 8 dan 9 walaupun ruang lingkup yang dibahas dari
ketiga penelitian ini berbeda, namun hasil dari penelitian ini memiliki kesamaan
yakni banyak masyarakat yang mengerti akan hukum yang berada dilingkungan
mereka.
Walaupun masyarakat telah mengetahui adanya hukum yang ada di
lingkungan mereka namun beberapa masyarakat lainnya masih memiliki
kesadaran hukum yang rendah. Hal ini didasari dengan pengetahuan hukum yang
kurang, serta kurang mengetahui akan peraturan yang telah berlaku di lingkungan
tersebut.
Peran Persepsi Masyarakat Terhadap Hukum

8
Nadya Aulia Syfa, Tajuddin Noor, dan Taufik Mustofa, “PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP
HUKUM PERNIKAHAN DINI DAN DAMPAKNYA DI KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN
KARAWANG,” Al-Ulum Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke Islaman 9, no. 1 (2022): 45–56.
9
Citra Kharisma Utami, “Persepsi terhadap penegakan hukum pajak dan kepatuhan wajib pajak,”
EKUBIS 2, no. 2 (2017): 53–67.

7
Media sosial telah memainkan banyak peran didalam menggiring persepsi
masyarakat. Keadilan yang masih belum tepat pun dipaksa untuk berada di jalur
yang benar. Hal ini sudah banyak terjadi di lingkungan media sosial. Banyak
kasus yang awalnya terlihat tidak memiliki harapan namun menjadi memiliki
harapan besar karena adanya partisipasi masyarakat dalam menggiring kasus
tersebut kedalam keadilan.
Persepsi masyarakat terhadap hukum memegang peranan penting dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hal ini mempengaruhi persepsi
independensi peradilan dan tingkat korupsi di suatu negara
Klik atau ketuk di sini untuk memasukkan teks.
. Opini masyarakat terhadap undang-undang dapat
mempengaruhi penerapan dan penegakannya. Selain itu, kesadaran masyarakat
terhadap undang-undang tersebut dapat berdampak pada efektivitas peninjauan
konstitusi oleh pengadilan, terutama ketika pengadilan tidak memiliki dukungan
publik yang kuat 10.
11
Menurut penelitian yang dilakukan oleh persepsi masyarakat dapat
berfungsi sebagai penyuaraan masalah yang dianggap melanggar hukum hal ini
dapat disertai bukti dengan kerja sama individu lain dengan mempublikasi bukti,
laporan dan fakta yang ada di lapangan. Selain itu masyarakat juga dapat
berfungsi untuk mewujudkan keadilan dan akuntabilitas terhadap penegakan
hukum di Indonesia. Persepsi masyarakat pula dapat menarik persepsi baru
dengan cara melakukan penyabaran informasi secara merata. Hal ini biasanya
dilakukan dengan melakukan trending topik di twitter, Instagram maupun media
sosial lainnya. Biasanya masyarakat melakukan hal ini untuk melakukan
perubahan terhadap hukum yang dirasa belum sesuai dengan keadaan dan
peraturan yang dibutuhkan.
Lebih jauh lagi, persepsi masyarakat terhadap aparat penegak hukum sangat
menentukan efektivitas operasional lembaga penegak hukum dan keselamatan
masyarakat. Memahami persepsi masyarakat terhadap hukum dan penegakan
hukum dapat membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan
memperkuat hubungan antara masyarakat dan sistem hukum.

10
P Manigandaprabhu, “Public perception on Law of Sedition in the light of Freedom of
Expression guaranteed by the Constitution of India–An Empirical Analysis,” RESEARCH REVIEW
International Journal of Multidisciplinary 8, no. 1 (2023): 8–16.
11
Al Mustaqim dkk., “Peran Media Sosial Sebagai Sarana Partisipasi Warganet Dalam
Mewujudukan Keadilan dan Akuntabilitas Penegakan Hukum di Indonesia.”

8
9
KESIMPULAN
Media sosial memiliki peran yang signifikan dalam membentuk persepsi
masyarakat. persepsi sendiri merupakan sebuah tindakan penilaian yang terjadi
setelah menerima stimulus dari pancaindra. Faktor internal dan eksternal, seperti
pengalaman, intensitas, dan kontras, berkontribusi pada pembentukan persepsi.
Masyarakat, sebagai makhluk sosial, saling berinteraksi dan menghasilkan
pandangan kolektif. Persepsi masyarakat tentang isu-isu hukum tercermin dalam
postingan media sosial, yang dapat menghasilkan persepsi baru melalui interaksi
antar individu. Media sosial juga memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap
hukum dengan menyediakan informasi dan opini yang tersebar luas. Semakin
banyak media sosial yang dikonsumsi, semakin kuat pengaruhnya terhadap
persepsi individu. Di sisi lain, media sosial juga memungkinkan masyarakat untuk
menyuarakan pendapat mereka secara langsung dan mempengaruhi dinamika
kehidupan, termasuk dalam hal hukum. Persepsi masyarakat terhadap hukum
dapat berdampak pada efektivitas penegakan hukum, integritas peradilan, dan
keadilan .

10
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Sahputra. “Persepsi Masyarakat Terhadap Hukum Cambuk (Studi Kasus Aceh
Timur).” Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau, 2020.
Ausat, Abu Muna Almaududi. “The Role of Social Media in Shaping Public Opinion and
Its Influence on Economic Decisions.” Technology and Society Perspectives
(TACIT) 1, no. 1 (2023): 35–44.
Charron, Nicholas, dan Paola Annoni. “What is the influence of news media on
people’s perception of corruption? Parametric and non-parametric approaches.”
Social Indicators Research 153, no. 3 (2021): 1139–65.
Cobis, Mikhael Yulius, dan Udi Rusadi. “Analisis Teori Spiral of Silence pada Persepsi
Publik tentang Citra Polisi oleh Media Massa.” Journal of Political Issues 4, no. 2
(2023): 99–107.
Dowler, Elizabeth, Judith Green, Martin Bauer, dan Giancarlo Gasperoni. “Assessing
public perception: Issues and methods.” Health hazard and public debate:
lessons for risk communication from BSE/CJD saga. Geneva: World Health
Organization 40, no. 6 (2006).
Manigandaprabhu, P. “Public perception on Law of Sedition in the light of Freedom of
Expression guaranteed by the Constitution of India–An Empirical Analysis.”
RESEARCH REVIEW International Journal of Multidisciplinary 8, no. 1 (2023): 8–
16.
Mindadari, dan Rini Lestari. “Persepsi Suporter Sriwijaya Fc Palembang Terhadap
Berita Kematian Suporter Persija Jakarta.” UIN Raden Fatah Palembang, 2019.
Mustaqim, Dede Al, Fadlih Abdul Hakim, Hikmah Atfalina, dan Abdul Fatakh. “Peran
Media Sosial Sebagai Sarana Partisipasi Warganet Dalam Mewujudukan Keadilan
dan Akuntabilitas Penegakan Hukum di Indonesia.” Journal of Multidisciplinary
Research and Development 1, no. 1 (2024): 53–66.
Qadri, Muhammad. “Pengaruh Media Sosial dalam Membangun Opini Publik.”
Qaumiyyah: Jurnal Hukum Tata Negara 1, no. 1 (2020): 49–63.
Susilowati, Grace Anika. “Pengaruh Sosial Media Dalam Membentuk Persepsi Pemuda
Terhadap Partisipasi Politik.” Ikon--Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi 23, no. 1
(2019): 38–52.
Syfa, Nadya Aulia, Tajuddin Noor, dan Taufik Mustofa. “PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP HUKUM PERNIKAHAN DINI DAN DAMPAKNYA DI KECAMATAN
TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG.” Al-Ulum Jurnal Pemikiran dan
Penelitian ke Islaman 9, no. 1 (2022): 45–56.
Tindale, Christopher W. “Legally speaking: Public perception and the fine print of the
law.” Javnost-The Public 27, no. 4 (2020): 380–92.
Utami, Citra Kharisma. “Persepsi terhadap penegakan hukum pajak dan kepatuhan
wajib pajak.” EKUBIS 2, no. 2 (2017): 53–67.

xi

Anda mungkin juga menyukai